Menilik Investasi Berkelanjutan di Zero Waste Cities untuk Masa Depan Bumi yang Bersih dan Sehat
Cita-cita untuk menjadikan Indonesia yang bersih dan bebas sampah tentu membutuhkan investasi yang tidak sedikit. Beralih dari sistem penanganan kumpul-angkut-buang agaknya memerlukan upaya yang tidak sederhana namun bisa dilakukan.
Sejalan dengan tema besar Hari Bumi 2022, "Invest in Our Planet", Zero Waste Cities mempromosikan investasi penanganan sampah yang sederhana dengan memisah sampah sejak dari sumber dan pengumpulan sampah terpisah pada acara Sosialisasi dan Fokus Diskusi Terarah “Pengelolaan Sampah Spesifik B3 Rumah Tangga“ yang diadakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan bersama dengan Greeners pada hari Jumat, 22 April 2022.
Melly menekankan, bahwa pemisahan sampah sejak dari rumah berdasarkan jenisnya sangat membantu penanganan sampah, terutama sampah spesifik agar lebih mudah dalam mengolahnya kembali.
Laporan lengkap kegiatan Sosialisasi dan Fokus Diskusi Terarah "Penelolaan Sampah Spesifik B3 Rumah Tangga" dapat anda simak pada link berikut : Laporan Kegiatan.
Penjelasan penanganan sampah spesifik di Zero Waste Cities oleh perwakilan YPBB, Melly Amalia (Program Manager Zero Waste Cities YPBB).
Berbagai Macam Investasi untuk Bumi, Khususnya dalam hal Penanganan Sampah
Membawa bekal dari rumah, atau membawa wadah guna ulang seharusnya bisa menjadi kebiasaan bagi masyarakat Indonesia. Sebab, nenek moyang kita dahulu sudah mencontohkan hal serupa dalam mewadahi makanan.
Hari Bawa Bekal Nasional di bulan April yang bertepatan dengan bulan ramadan, aksi-aksi nyata berinvestasi untuk upaya pengurangan sampah dapat kita adopsi seperti membawa bekal dan wadah guna ulang untuk membeli makanan takjil. Hal ini sangat memberikan dampak pengurangan sampah khususnya sampah plastik.
Membawa bekal juga sudah menjadi tradisi bagi salah satu ASN di Kota Cimahi, Mochammad Ronny, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Cimahi periode 2019 - 2020. Ia telah menerapkan gaya hidup zero waste dan mengajarkan pada anak-anaknya dengan membawa wadah guna ulang untuk membawa bekal makanan kemanapun pergi.
Investasi 6R pada Upaya Pengelolaan dan Penanganan Sampah
Banyak cara dalam mengelola dan menangani sampah, khususnya yang dapat dilakukan secara individu. Pada kampanye lingkungan Hari Bumi 2022, earthday.org membagikan 6 langkah pengelolaan dan penanganan sampah :
Reduce
Refuse
Reuse
Remove
Recycle
Rally
Simak penjelasan lengkap 6 upaya pengelolaan dan penanganan sampah di konten berikut :
Ada hal penting lainnya yang menjadi kunci dalam mendukung upaya-upaya individu masyarakat, yaitu adanya dukungan kebijakan pemerintah dan penegakkan hukum yang mengatur tentang pengelolaan sampah yang terdesentralisasi. Berbagai macam peraturan baik peraturan daerah, walikota hingga peraturan di lingkup terkecil sebuah wilayah seperti RT atau RW, sangat membantu pengelolaan dan penanganan sampah di masing-masing wilayah.
INVESTASI ZERO WASTE TELAH BERJALAN. LALU APA MANFAATNYA?
Krisis iklim menjadi salah satu dampak buruk hasil pengelolaan sampah yang buruk. Sistem konvensional kumpul-angkut-buang secara tidak langsung memicu semakin cepatnya fenomena krisis iklim. Sebagai solusi, Zero Waste hadir menawarkan dampak baik bagi kehidupan manusia kini dan nanti.
Pemisahan sampah dan pengumpulan sampah terpisah yang dijalankan oleh Zero Waste Cities, sangat dirasakan manfaatnya, terutama oleh barisan terdepan penanganan sampah, yaitu petugas sampah. Sampah terpisah tidak lagi menjadikan gerobak yang mereka dorong berat dan sangat berisiko terhadap kesehatan dan keselamatan kerja mereka.
Apalagi saat ini, belum adanya kejelasan posisi para petugas sampah di daerah, berdampak pada tidak adanya jaminan sosial dan kesehatan mereka. Padahal, dalam Undang-Undang No 1 Tahun 1970, telah tercantum kewajiban pengurus atau pimpinan penyedia tenaga kerja terhadap penerapan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) di tempat kerja. Jika tidak adanya kejelasan, lalu bagaimana nasib para petugas sampah tersebut?
Bila tidak memulai investasi tersebut dari sekarang?
Mikroplastik sebagai hasil dari degradasi plastik yang berukuran mikro, kini menjadi ancaman baru bagi kehidupan manusia. Setelah sebelumnya ditemukan dalam tubuh kura-kura dan biota laut dan buah-buahan di kebun, kini mikroplastik sudah masuk dalam sel darah manusia.
Hal ini menjadi peringatan bahwa dampak pemakaian plastik sudah membawa pengaruh pada kesehatan manusia, bahkan dari partikel terkecil dari plastik pun seperti mikroplastik, kini keberadaannya sudah menguasai seluruh ekosistem makhluk hidup.