Kegiatan daring masih terus mendapatkan perhatian tinggi di masa peralihan setelah pandemi. Melalui kegiatan-kegiatan daring, Tim Zero Waste Cities tetap dapat menginspirasi lebih banyak kalangan.
Di awal bulan Juli, salah satu tim Zero Waste Cities, Anilawati Nurwakhidin, berkesempatan untuk menjadi narasumber dalam 2 kegiatan berbeda. Pada tanggal 01 Juli 2020, Anilawati mengisi acara dari Mahakupala Fakultas Kehutanan Universitas Kuningan. Materi yang disampaikan pada acara tersebut yaitu seputar plastik dan bahayanya, yang materinya dapat Anda akses disini. Pada tanggal 11 Juli 2020, Anilawati menjadi perwakilan tim Zero Waste Cities sebagai narasumber di siaran radio PRFM. Materi yang dibahas adalah seputar pemakaian plastik untuk kurban.
Pada kesempatan lain di tanggal 26 Juli 2020, David Sutasurya berkesempatan untuk menjadi narasumber pada IG Live BJBS dengan topik seputar pentingnya kebijakan dalam pengelolaan sampah. Dalam acara itu, setidaknya dipaparkan bahwa pengelolaan sampah yang tepat sesungguhnya membawa manfaat, dan amanatnya sudah tertuang dalam aturan perundangan. Berdasarkan aturan perundangan tersebut, pemerintah memegang tanggung jawab dalam pengelolaan sampah, sementara pada kenyataannya masyarakat masih mengambil banyak peran dalam pengelolaan sampah. Dalam hal ini, penegakan kebijakan akan membantu memperjelas peran yang seharusnya diambil oleh pemerintah, masyarakat, serta pihak lainnya.
Plastic Free July pada awalnya merupakan kampanye lokal yang bertujuan untuk memulai hidup yang minim plastik. Kampanye tersebut kemudian menuai minat yang tinggi dari masyarakat global, hingga kini rutin dijalankan setiap bulan Juli.
Sejatinya, kampanye Plastic Free July adalah upaya bersama untuk memulai hidup minim plastik. Upaya tersebut bukan hal yang baru dalam program Zero Waste Cities. Sebagai contoh, acara-acara yang diselenggarakan oleh warga, selalu diupayakan agar minim sampah, salah satunya minim kemasan.
Konsumsi minim kemasan yang disajikan warga, identik dengan konsumsi tradisional. Warga Neglasari dan warga Desa Cingcin sudah menunjukkan upaya mereka dalam pengurangan kemasan untuk konsumsi, dengan menyajikan konsumsi minim sampah.
Dalam kegiatan tersebut, disajikan piring-piring kecil dari kaca untuk wadah makanan. Untuk air minum, seringkali disediakan dispenser atau termos dan gelas pakai ulang.
Menurut Gutberlet (2017), pertumbuhan populasi penduduk akan memengaruhi laju konsumsi masyarakat. Menurutnya, pertumbuhan populasi berbanding lurus dengan laju konsumsi masyarakat. Sementara itu, laju konsumsi juga berpengaruh pada jumlah timbulan sampah. Secara tidak langsung, pertumbuhan populasi akan meningkatkan timbulan sampah.
Program Zero Waste Cities, dalam melihat kenyataan tersebut, merumuskan Rencana Teknis Pengelolaan Sampah (RTPS) yang berisi formula-formula untuk merencanakan pengelolaan sampah tingkat kelurahan, dengan memperhatikan populasi penduduk sebagai salah satu variabel.
Dengan adanya perencanaan sistem pengelolaan sampah di skala kawasan, maka timbulan sampah lebih bisa dikendalikan!
Pemahaman tentang pemilahan sampah, sudah selayaknya dimiliki oleh seluruh anggota keluarga, mengingat sampah rumah tangga berjumlah 36% dari total timbulan sampah yang masuk ke TPA. Agar pengetahuan pemilahan sampah sampai ke sebuah keluarga, sering dilakukan sosialisasi yang ditujukan pada kepala keluarga atau ibu rumah tangga.
Namun, beberapa instansi pendidikan, seperti sekolah, juga memasukan pengetahuan pemilahan sampah, agar anak-anak paham pengelolaan sampah di rumah sejak dini. Sebagai contoh, banyak cerita di Program Zero Waste Cities dimana anak-anak menegur orang tuanya yang salah memilah sampah.
Sementara itu, pemilahan di tingkat rumah tangga pun penting untuk dioptimalkan, supaya sungai tak lagi jadi tempat buangan sampah. Masih banyak masyarakat yang menganggap sungai adalah halaman belakang yang layak dipakai untuk tempat pembuangan. Di Program Zero Waste Cities, pengelolaan sampah dioptimalkan dalam kawasan, sehingga diharapkan upaya tersebut juga berpengaruh pada sungai-sungai di kawasan Zero Waste Cities.