Highlight kegiatan Zero Waste Cities bulan Juli 2021
ZERO WASTE ACADEMY
Pada tanggal 28 Juli s.d 2 Juli 2021, telah dilaksanakan Zero Waste Academy Policy Segmen 2 yang diadakan secara daring. Sebanyak 2 lembaga pemerintah pusat, 19 pemerintah daerah, 6 lembaga provinsi dan 6 lembaga swadaya masyarakat hadir pada kegiatan ini dalam rangka menyimak bersama materi mengenai kebijakan tata kelola persampahan pada tingkat daerah.
Perbaikan kinerja pengelolaan sampah terutama pada aspek regulasi menjadi poin utama yang disampaikan para fasilitator pada Zero Waste Academy Policy ini.
Selain kebijakan tata kelola persampahan di tingkat daerah, Zero Waste Academy juga mengadakan pelatihan mengenai tahapan-tahapan yang harus dilakukan oleh suatu daerah/kawasan dalam menerapkan sistem pengumpulan terpilah (Set-up System).
Pada penerapannya, sistem pengumpulan terpilah dari kawasan merupakan pengelolaan sampah yang holistik dan terdesentralisasi sehingga sejalan dengan tujuan ekonomi sirkular yang sedang diperjuangkan oleh pemerintah.
Pemberlakuan PPKM Darurat Jawa-Bali dan Dampaknya terhadap Zero Waste Cities
Meningkatnya kasus positif COVID-19 di Indonesia secara langsung berdampak pada keberlangsungan Zero Waste Cities, terutama pada kegiatan monitoring pengumpulan sampah terpilah yang sudah mulai diterapkan di beberapa daerah dampingan. Hal ini menyebabkan terbatasnya aktivitas di lapangan dan mengharuskan tim lapangan untuk sementara berkegiatan secara daring.
Pembatasan kegiatan di Zero Waste Cities ini mengikuti Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang dimulai pada 2 Juli 2021 hingga ada pemberitahuan penurunan level PPKM selanjutnya oleh pemerintah. Namun, kegiatan yang bersifat koordinasi dengan stakeholder tetap berjalan secara daring.
Walaupun PPKM mulai diberlakukan, bukan berarti upaya-upaya pengurangan sampah di kawasan juga ikut diberhentikan. Seperti yang diliput oleh media internasional Vice.com, beberapa daerah di Indonesia, pengolahan sampah khususnya organik terus berlanjut. Sebagai inovasi pengolahan sampah yang digemari oleh sebagian pengelola sampah di kawasan, pemanfaatan maggot terbilang cukup signifikan mengurangi sampah menuju Tempat Pemrosesan Akhir (TPA). Selain Indonesia, di negara India dan Filipina juga menunjukkan konsistensinya dalam upaya pengurangan dan pencegahan sampah ditengah pandemi. Simak artikel selengkapnya dapat dibaca di bit.ly/zwsolutionvice
Upaya-upaya pengurangan sampah, baik organik maupun anorganik sudah seharusnya didukung oleh pemerintah. Dukungan pemerintah direalisasikan dalam bentuk peraturan dan kebijakan. Pembenahan kebijakan tersebut harus terus dikawal. Kali ini, YPBB yang diwakili oleh Anilawati Nurwakhidin, Koordinator Humas Zero Waste Cities, menyampaikan pentingnya intervensi pemerintah pada implementasi pengelolaan sampah di kelurahan atau RW pada acara Instagram Live bersama Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik (GIDKP) pada Rabu, 14 Juli 2021. Dalam hal ini, YPBB melalui program Zero Waste Cities, memiliki peran pendampingan pemerintah dalam membenahi kebijakan tata kelola persampahan di tingkat daerah.
SELAMAT HARI JADI KOTA DAN KABUPATEN PURWAKARTA!
Kota dan Kabupaten Purwakarta merayakan peringatan hari jadinya pada tanggal 20 Juli. Di tengah pandemi yang masih melanda, Kabupaten Purwakarta terus menunjukkan komitmennya dalam perbaikan tata kelola persampahan. Pendirian TPS3R menjadi salah satu solusi yang sedang digalakkan oleh pemerintah di Purwakarta untuk menangani permasalahan sampah yang terus menumpuk tiap harinya. Hari peringatan ini menjadi momentum bersama untuk saling memberi semangat dan bahu membahu dalam menangani berbagai macam persoalan.
2 Cara untuk Bersih Tanpa Sampah
Pada event Plastic Free July, Zero Waste Cities mengajak masyarakat untuk lakukan 2 langkah untuk Bersih Tanpa Sampah, yaitu pilah sampah sejak dari rumah dan mengompos.
Dua cara ini merupakan cara sederhana dan efektif yang dapat dilakukan di rumah. Dengan dua langkah ini, angka sampah tercampur yang nantinya akan berakhir di TPA secara signifikan akan berkurang. Hal ini sejalan dengan tujuan Plastic Free July yaitu pengurangan polusi sampah plastik di lingkungan sekitar kita.
Reusable is Possible!
Hal lain yang dapat dilakukan untuk mengurangi polusi sampah plastik adalah dengan menggunakan wadah guna ulang. Upaya ini bisa dilakukan tiap individu masyarakat dimanapun dan kapanpun dengan mudah. Cukup dengan membawa wadah yang bisa digunakan berulang kali untuk membawa makanan atau bekal, cara ini secara riil mengurangi potensi sampah plastik yang biasanya muncul saat mewadahi makanan.
Peraturan Pelarangan Pemakaian Kantong Plastik Sekali Pakai sebagai bentuk dukungan dari Pemerintah
Beberapa daerah di Indonesia, termasuk Kota Bandung, ternyata sudah memiliki peraturan yang secara khusus berisi larangan pemakaian kantong plastik sekali pakai.
Dampak dan implementasi peraturan ini harapannya dapat mempengaruhi kota atau kabupaten lainnya untuk membuat peraturan serupa. Dengan begitu, angka pengurangan sampah plastik dan pencemaran yang disebabkan oleh sampah plastik terus berkurang secara signifikan.
PPKM masih berlanjut. Yuk tonton film ini untuk mengurangi kebosanan dan menemani kegiatan #dirumahsaja !
Kampanye pengurangan sampah plastik merambah industri perfilman. Saat ini, terdapat banyak film yang secara gamblang mengajak penonton untuk mulai peduli pada permasalahan sampah dan lingkungan.
Berikut film-film rekomendasi Zero Waste Cities yang berkaitan dengan masalah sampah plastik dan lingkungan :
The Story of Plastic
Trashed
A Plastic Ocean
Pulau Plastik
Yuk ikut jaga sungai sejak dari hulu!
Persoalan sampah yang menumpuk di lautan, tentu sudah pasti tidak lepas dari buruknya penjagaan terhadap sungai sebagai hulu dari aliran air yang bermuara di lautan. Dengan alasan itulah, kita perlu untuk mengatasinya sejak hulu, termasuk menjaga sungai dari pencemaran, baik itu pencemaran sampah maupun limbah cair.
RW 7 Kelurahan Cihaurgeulis sudah memulai kepeduliannya terhadap sungai sejak dari hulu. Rusel Prabakti, yang kini menjabat sebagai Ketua RW, sangat menyadari bahwa penting bagi masyarakat, khususnya yang berada di sekitar anak sungai, untuk menjaga kelestarian sungai dari kerusakan-kerusakan yang disebabkan oleh sampah. Dimulai dari edukasi kepada masyarakat, RW 7 Cihaurgeulis terus melakukan upaya pencegahan kebocoran sampah agar sungai tetap bersih dan bebas dari sampah.