Highlight kegiatan Zero Waste Cities bulan Oktober 2021
Kelola Sampah Sejak dari Sumber : Cara Kota melakukan Mitigasi dan Adaptasi terhadap Perubahan Iklim
Perubahan iklim semakin nyata di depan mata. Dampaknya pun sudah mulai terasa di berbagai daerah. Banjir bandang yang belum lama ini terjadi di Kota Batu, Malang, menjadi salah satu potret dampak nyata perubahan iklim. Tak hanya itu, kekeringan, kebakaran hutan, dan juga longsor juga melanda banyak daerah di Indonesia dan negara lainnya.
Dari berbagai macam faktor, penumpukan sampah menjadi salah satu penyebab akibat ulah manusia. Itu berarti persoalan ini sesungguhnya bisa dihindari jika manusia merubah sistem business as usual sebagai penyebab persoalan sampah menjadi lebih sirkular.
Salah satunya adalah mewujudkan kota bebas sampah atau Zero Waste Cities. Pemerintah telah menginisiasi berbagai macam program sebagai jembatan menuju kota bebas sampah. Kampung Proklim Utama yang disandang oleh RW 9 Kelurahan Sukaluyu, Kota Bandung menunjukkan bahwa kota bisa melakukan adaptasi dan mitigasi perubahan iklim dengan kelola sampah sejak dari sumbernya. Pengurangan Gas Rumah Kaca (GRK) yang dicapai dari aksi nyata ini, harapannya dapat memitigasi perubahan iklim dan menahan laju kenaikan suhu agar masih tetap dibawah 1,5 derajat celcius.
Keberhasilan ini patut ditiru oleh RW/kelurahan lainnya di seluruh Indonesia, agar semakin banyak kota dan desa bebas sampah, semakin berdampak baik pula bagi alam semesta ini.
Belajar dari Film : Wall-E dan Eve yang Sayang pada Tumbuhan dan Bumi
Ada yang sudah pernah nonton Wall-E?
Film yang tayang pada tahun 2008 ini ternyata memiliki makna yang sangat mendalam. Film ini dapat kita ambil hikmahnya dari berbagai perspektif. Tapi, mari kita fokus pada sudut pandang dunia persampahan.
Wall-E hidup di Bumi dengan bekerja mengurusi sampah residu membentuknya sedemikian rupa sehingga jika disusun, tumpukan itu akan menjadi gedung yang menjulang tinggi.
Kondisi tersebut menunjukkan bahwa bumi sudah tidak layak huni. Wall-E hanya hidup seorang diri dan ditemani oleh sebuah kecoa yang mengikutinya kemanapun ia pergi. Manusia? Manusia hidup berleha-leha tinggal di pesawat luar angkasa dengan segala kenyamanan yang ditawarkan sehingga tidak perlu susah payah bekerja.
Hal ini perlu direnungi bersama bahwa penumpukan sampah yang terus menerus, akan membuat bumi rusak dan tidak layak huni dan tentu ini bukan hal baik yang kita inginkan bukan?
ZERO WASTE CITIES TRIVIA
SAMPAH MENUMPUK, BIAYA ANGKUT SAMPAH MEMBENGKAK
Jika kita mengamati dengan seksama rencana biaya yang dikeluarkan oleh pemerintah untuk menanggulangi persoalan sampah, ada beberapa hal yang sebetulnya bisa kita pangkas, bila kita bisa mewujudkan Zero Waste Cities.
Proses yang paling bisa dihindari bila kita berhasil melakukan pengelolaan sampah sejak dari sumber adalah proses pengangkutan sampah residu menuju TPA (Tempat Pemrosesan Akhir). Sampah yang sudah selesai dikelola di sumber, tidak akan lagi memerlukan pengangkutan menuju TPA.
Namun sebaliknya, bila kita masih mencampur sampah, menumpuknya dan memerlukan tempat untuk menampung sampah tersebut, maka akan semakin besar juga biaya pengangkutan dan pengolahan sampah tersebut.
Zero Waste Cities: Multisectoral and Community-Based Resource Management
Pada 20 Oktober 2021, YPBB berkesempatan menjadi salah satu narasumber pada webinar yang diselenggarakan oleh GAIA (Global Alliance of Incinerator Alternative) Asia Pacific. Kegiatan ini mengangkat tema peran multisektoral dalam mewujudkan Zero Waste Cities.
Fictor Ferdinand, Direktur Harian YPBB yang juga aktif dalam kegiatan riset Zero Waste Cities, menyampaikan pentingnya formalisasi petugas sampah di Indonesia yang berperan penting dalam penyelesaian persoalan sampah.
Simak selengkapnya di : link.
KOMPETISI INSTAGRAM REELS ZERO WASTE CITIES
Pada 7 Oktober 2021, Zero Waste Cities mengadakan Kompetisi Video Instagram Reels yang berlangsung dari 7 Oktober s.d 3 November 2021 dan terbuka bagi 5 kota/kabupaten di Jawa barat (Kota Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Bandung, Kabupaten Karawang, dan Kabupaten Purwakarta). Tema yang diangkat pada kompetisi kali ini adalah Pemilahan Sampah di Rumahku. Zero Waste Cities mengajak netizen untuk memilah sampah sejak dari rumah dan menyebarkannya melalui video yang diunggah di masing-masing akun pribadi mereka untuk menginspirasi teman-teman lainnya.
Dari seluruh peserta yang ikut serta dalam kontes ini, terpilihlah 5 peserta terbaik dengan video yang menarik, unik, dan edukatif.
Pemenang 1 : @lentina_simangunsong
Pemenang 2 : @arsdiani
Pemenang 3 : @nunu.ashshidiq
Pemenang 4 : @_dwi_indah_
Pemenang 5 : @trialeogita
SELAMAT!