Pembangunan sebuah aplikasi perangkat lunak sering kali kita temui pembuatan aplikasi tersebut mengalami kegagalan. Kegagalan pembangunan perangkat lunak biasanya disebut dengan software crisis, yang pada intinya aplikasi perangkat lunak yang dibuat tidak sesuai dengan tujuan yang ingin tercapai. Untuk menghindari software crisis ada bebrapa metode didalam mebuat sebuah aplikasi perangkat lunak , salah satuya adalah Software Development Life Cycles (SDLC).
DLC adalah tahapan-tahapan pekerjaan yang dilakukan oleh analis sistem dan programmer dalam membangun sistem informasi. Ada 6 tahapan secara umum didalam SDLC yaitu:
Analisis sistem, yaitu membuat analisis aliran kerja manajemen yang sedang berjalan.
Desain Spesifikasi kebutuhan sistem, yaitu melakukan perincian mengenai apa saja yang dibutuhkan dalam pengembangan sistem dan membuat perencanaan yang berkaitan dengan proyek sistem.
Kontruksi sistem, yaitu membuat desain aliran kerja manajemen dan desain pemrograman yang diperlukan untuk pengembangan sistem informasi.
Implementasi sistem, yaitu tahap menjalankan sistem yang sesuai dengan fungsi masing-masing.
Pengujian sistem, yaitu melakukan pengujian terhadap sistem yang telah dibuat.
Pemeliharaan sistem, yaitu menerapkan dan memelihara sistem yang telah dibuat.
Selain itu, dalam pengembangan software diperlukan adanya best practices. Best practice dalam pengembangan software adalah seperangkat prinsip dan metode yang telah terbukti efektif dalam mengelola proyek pengembangan software. Berikut adalah beberapa best practice yang sering diterapkan dalam pengembangan software:
Menggunakan metodologi pengembangan terstruktur. Metodologi pengembangan terstruktur, seperti Waterfall atau Scrum, membantu mengelola proyek pengembangan software dengan lebih terorganisir, dengan menetapkan tahap-tahap pengembangan yang jelas dan mengikuti proses yang telah ditetapkan.
Menggunakan kontrol versi. Kontrol versi adalah sistem yang mencatat setiap perubahan yang dilakukan pada kode sumber software, sehingga dapat memudahkan dalam mengelola dan mengikuti perkembangan proyek.
Menggunakan test-driven development (TDD). TDD adalah metode pengembangan software yang menekankan pada penulisan unit test terlebih dahulu sebelum menulis kode sumber yang sebenarnya. Hal ini membantu menjamin kualitas software yang dihasilkan.
Menggunakan continuous integration (CI). CI adalah metode yang menekankan pada integrasi kode sumber secara terus-menerus selama proses pengembangan. Hal ini membantu mengurangi masalah integrasi yang mungkin terjadi pada akhir proyek.
Memperhatikan aspek keamanan. Keamanan adalah salah satu aspek yang penting dalam pengembangan software, terutama untuk aplikasi yang akan digunakan oleh banyak pengguna. Best practice dalam hal ini adalah menggunakan teknik-teknik keamanan yang tepat, seperti enkripsi dan autentikasi, serta terus memperbarui aplikasi agar tidak rentan terhadap serangan keamanan.
Daftar Pustaka:
Rizky, S. 2011. Konsep Dasar Rekayasa Perangkat Lunak. Jakarta: Prestasi Pustakarya.
S, Rosa A. 2011. Modul Pembelajaran Rekayasa Perangkat Lunak. Bandung: Modula.
Sarhaan, Q. 2019. Best Practices and Recommendations for Writing Good Software. Duhok: University of Duhok
Misael Bistok Ricardo
5026211066