Menurut Frank Reilly mengatakan, investasi adalah komitmen satu dollar dalam satu periode tertentu, akan mampu memenuhi kebutuhan investor di masa yang akan datang dengan: (1) waktu dana tersebut akan digunakan, (2) tingkat inflasi yang terjadi, (3) ketidakpastian kondisi ekonomi di masa yang akan dating [2]. Jadi dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa investasi adalah pengeluaran modal untuk memenuhi kebutuhan investor di masa yang akan datang dengan waktu waktu tersebut akan digunakan,tingkat inflasi yang terjadi dan ketidakpastian kondisi ekonomi di masa yang akan datang
Manajemen Investasi Teknologi Informasi terdiri dari dua kata benda, Manajemen Investasi dan Teknologi Informasi. Definisi umum manajemen investasi adalah pengelolaan secara profesional berbagai sekuritas dan aset lainnya seperti real estat untuk mencapai tujuan investasi yang menguntungkan bagi investor. Investor ini mungkin investor institusi atau investor individu.
Teknologi Informasi (TI) adalah istilah kolektif untuk teknologi yang membantu manusia membuat, memodifikasi, menyimpan, mengkomunikasikan dan/atau mendistribusikan informasi.
Manajemen investasi teknologi informasi karenanya dapat diartikan secara longgar sebagai pengelolaan aset teknologi informasi yang digunakan investor untuk tujuan investasi mereka. Fokus pada Investasi Teknologi Informasi Itu Sendiri
Ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam mengelola investasi Anda di bidang teknologi informasi.
1. Nilai Teknologi Informasi (IT Value)
Faktanya adalah bahwa pengambil keputusan telah mengidentifikasi korelasi antara biaya TI dan kinerja bisnis, keuntungan yang diterima melebihi biaya yang diinvestasikan setelah DR. Menurut B. Ranti, nilai bisnis TI dapat dipahami sebagai besarnya kontribusi TI terhadap peningkatan kinerja suatu organisasi.
Awal perkembangan komputer (sekitar tahun 1950), sekitar 30-40 tahun. Komputer kemudian berfungsi ``hanya'' sebagai alat pengolah data elektronik dan untuk menjalankan aplikasi tertentu. Gaji dan G/L. Selama periode ini, manfaat dan biaya dapat dengan mudah diidentifikasi dan diukur, misalnya biaya transfer.
Pada awal tahun 2000-an, penggunaan TI beralih dari efisiensi (otomatisasi) dan efektivitas (informasi) ke inovasi (transformasi) dan manfaatnya menjadi kurang terlihat dan lebih sulit untuk dijelaskan dan diukur. Evaluasi investasi TI tidak dapat diabaikan dan telah menjadi salah satu isu strategi manajemen.
2. Area Keputusan Tata Kelola TI
IT Principles
Pernyataan Manajemen tentang bagaimana teknologi informasi digunakan dalam perusahaan.
IT Infrastruktur Strategis
Keahlian teknologi informasi fundamental (baik teknis maupun manusia) strategi anggaran terkoordinasi (jaringan, meja tunggu, data bersama, dll. .)
IT Architecture
Terintegrasi untuk memandu organisasi dalam mencapai tujuan bisnisnya Serangkaian teknik terpilih.
Arsitektur adalah serangkaian kebijakan dan aturan yang mengurus pemakaian Teknologi Informasi dan mengendalikan alur migrasi ke jalan bisnis yang akan dilakukan (termasuk data, tehnologi, dan aplikasi)
Business Aplication Need
Aplikasi bisnis yang dibutuhkan sehingga perusahaan berusaha untuk mendapatkannya, dengan cara membeli atau membangun.
IT Investment and prioritization
Keputusan mengenai seberapa besar dan dimana Teknologi Informasi akan diinvestasikan, termasuk persetujuan proyek dan teknik-teknik pertimbangan
3. IT Governance Focus Area (Area focus Tatakelola TI)
Beberapa fokus area dalam tata kelola Teknologi Informasi pada sebuah organisasi antara lain :
Strategic alignment
Fokus pada kepastian hubungan bisnis dan perencanaan Teknologi Informasi: penetapan, pemeliharaan dan validasi usulan nilai tambah Teknologi Informasi; dan keselarasan operasi Teknologi Informasi dengan operasional perusahaan.
Value delivery
Mengenai pelaksanaan usulan nilai tambah melalui siklus pengantaran, memastikan bahwa Teknologi Informasi memberikan manfaat untuk strategi, konsentrasi pada optimasi biaya dan memberikan nilai tambah dari Teknologi Informasi
Resource management
Mengenai investasi optimal, dan manajemen yg sesuai, sumberdaya yg kritis: aplikasi, informasi, infrastruktur dan orang. Kunci sukses berkaitan dengan optimasi pengetahuan dan infratruktur.
Manajemen Risiko
Membutuhkan kesadaran eksekutif, pemahaman yang jelas tentang risiko bisnis, pemahaman tentang persyaratan, transparansi risiko bisnis, dan menanamkan tanggung jawab manajemen risiko dalam organisasi.
Performance Measurement
Pemantauan implementasi strategi, pelaksanaan proyek, pemanfaatan sumber daya, kinerja proses, pelaksanaan bisnis, dan penggunaan teknologi informasi itu sendiri. Pendekatan yang biasa dilakukan adalah dengan menggunakan IT Balanced Scorecard.
4. Nilai Investasi TI
Nilai investasi TI adalah kemampuan organisasi utk mengidentifikasikan dan mengukur penambahan dampak manfaat dan positif yang berkaitan dengan penerapan TI dalam operasi bisnis.
Proses ini termasuk metode dan alat untuk menghitung secara akurat, menjajaki dan akhirnya menyadari hasil positif bisnis dari investasi TI.
Pimipinan sebuah organisasi mengharapkan adanya perubahan dari fokus belanja (I) Teknologi Informasi ke kebutuhan dimana investasi menghasilkan perbaikan yang nyata dalam bisnis.
5. Kesulitan dalam menilai Investasi Teknologi Informasi
Manfaat tidak dapat terukur secara alami
Manfaat Teknologi Informasi direalisasikan dalam jangka panjang
Strategi dan keuntungan kompetitif sukar utk dihitung
Manfaat Teknologi Informasi didalam sebuah perusahaan biasanya tidak berdampak langsung
Teori dan teknik yang tersedia sukar untuk memahami dan menangkap nilai dari sistem informasi.
6. Dampak Negatif Investasi Teknologi Informasi
Biaya yang dikeluarkan dalam investasi Teknologi Informasi umumnya lebih besar dari yang diantisipasi (source : AT. Kearney, 1987)
Teknologi Informasi tidak dihubungkan ke peningkatan produktivitas secara keseluruhan (sumber: OECD)
Hanya 31% laporan perusahaan yang memperkenalkan bahwa Teknologi Informasi nya telah sukses (sumber: Amdahl, 1989)
70% user mendeklarasikan bahwa system mereka tidak menjalankan investasi perusahaan mereka (sumber: Romtech,1989)
Hanya 24% perusahaan yang mengakui laba modal dari Teknologi Informasi mereka (sumber: Hochstrasser & Grififiths,1990)
20% Teknologi Informasi di sia-siakan dan 30%-40% proyek SI menyadari bukan keuntungan bersih, bagaimanapun ukurannya (sumber: willcock,1991)
7. The Productivity Paradox
Menurut beberapa konsultasn Teknologi Informasi, sukar utk menjelaskan bahwa investasi Teknologi Informasi mempunyai akan berdampak pada penambahan output ataupun gaji pegawai. Pertentangan antara ukuran investasi dalam TI dan ukuran output pada tingkat nasional diuraikan sebagai PRODUCTIVITY PARADOX.
Pertanyan besarnya adalah:
Jika Teknologi Informasi tidak meningkatkan produktivitas atau memperbaiki kinerja bisnis, mengapa organisasi menginvestasikan sejumlah uang untuk Teknologi Informasi ?
Apakah Teknologi Informasi tidak mempunyai atau memberikan nilai ekonomi yang berarti atau nilai Teknologi Informasi tidak pernak digali secara optimal ?
Daftar Pustaka:
Mononimbar, Christy. (2015). ANALISIS MANFAAT INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI MENGGUNAKAN METODE IT VALUATION DI KANTOR SINODE GMIM. Manado : Universitas Sam Ratulangi
Surya, Adi. (2019). SISTEM PENGUKURAN INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI PT. SOUTH PACIFIC VISCOSE PURWAKARTA MENGGUNAKAN VAL IT : Universitas Jenderal Ahmad Yani
COBIT Steering Committee and the IT Governance Institute. (2000). COBIT Management Guidelines. IT Governance Institute
Muhammad Mushab Umair
5026211078