Selamat Datang Kembali!

Highlight Program Zero Waste Cities Bulan Februari 2021

Di bidang lingkungan, bulan Februari identik dengan peringatan peristiwa longsornya TPA Leuwigajah di Kota Cimahi, Jawa Barat. Semenjak tragedi longsoran sampah tersebut, tanggal 21 Februari setiap tahunnya diperingati sebagai Hari Peduli Sampah Nasional atau biasa disingkat HPSN. Topik persampahan merupakan topik yang menjadi fokus kampanye YPBB sejak lama, dan karenanya YPBB diundang di berbagai acara bertemakan pengelolaan sampah.

Beberapa acara dihadiri oleh YPBB yang membahas pengelolaan sampah skala kawasan yaitu Talkshow "Kilas Balik Tragedi TPA Leuwigajah 2005" dan Serial Warga Bergerak dengan tema "Sampah Kita : Mendorong Perubahan Kollektif Mulai dari Mana? Masing-masing acara membahas seputar masalah dalam pengelolaan sampah serta bagaimana Zero Waste Cities dapat menjadi kunci pengelolaan sampah yang lebih baik. Rekaman ulang Talkshow Kilas Balik Tragedi TPA Leuwigajah dapat diakses di tautan ini, sementara rekaman ulang serial Warga Bergerak dapat diakses di tautan ini.

Hari Peduli Sampah Nasional memang menjadi pengingat kita semua akan masalah pengelolaan sampah.

Namun, bukan berarti hanya mengingatnya dalam satu hari, lalu masalah sampah selesai. Butuh lebih dari peringatan simbolis untuk menuju pengelolaan sampah yang lebih baik.

Bahkan menurut Asisten Deputi Pengelolaan Sampah dan Limbah Kemenkomarves, sebetulnya 50 % sampah bisa selesai di skala RW!

Apalagi jika mendapat dukungan dari pemerintah berupa kebijakan yang jelas serta sarana dan prasaran yang layak, pengelolaan sampah yang lebih baik bisa jadi lebih cepat tercapai.

Perbaikan pengelolaan sampah pun membutuhkan partisipasi dari semua pihak, termasuk produsen, sebagai pihak yang berkaitan langsung dengan sampah produk pascapakai. Kebijakan EPR yang jelas bagi industri, serta pemahaman akan masing-masing peran, dapat memajukan pengelolaan sampah di negeri ini.

Bicara soal pengelolaan sampah, program Zero Waste Cities dapat dikatakan sebagai langkah awal dalam mewujudkan pengelolaan sampah yang lebih baik.

Dalam pelaksanaannya, Zero Waste Cities diisi oleh beragam peran, diantaranya manajer kota, petugas lapangan, hingga petugas pengangkut.

Orang-orang yang memegang peran tersebut, mendedikasikan diri dalam bidang pengelolaan sampah dengan harapan bahwa sistem pengelolaan sampah nasional dapat berubah ke arah yang lebih baik.

Program Zero Waste Cities pun kini dikenal lebih banyak lagi orang, berkat peranan media yang melakukan peliputan program. Terimakasih kepada media yang pernah atau akan meliput kami, sehingga Zero Waste Cities dapat diketahui dan diadopsi lebih banyak pihak.

Relawan Online Zero Waste Berbagi Cerita!

Kami mengajak relawan online Zero Waste Cities untuk berbagi cerita tentang "Hal yang membuatku beralih ke gaya hidup Zero Waste". Berikut ini cerita terpilih yang sudah dipublikasikan melalui Instagram kami!

Berawal dari pengetahuan bahwa sampah plastik sulit terurai, Siwi mulai mencari tahu gaya hidup Zero Waste!

Berkat pemaparan seputar kondisi sampah yang tercampur di TPA, Fatwa memutuskan untuk mengurangi sampah dari sumber!

Fakta tentang sampah yang berakhir menumpuk di TPA membuat Fitri penasaran, apakah hidup minim sampah itu mungkin?

Melihat kondisi Sungai Citarum yang penuh sampah saat KKN, membuat Reka sadar akan pentingnya pengurangan sampah!

Qinthara menyadari bahwa masalah sampah itu kompleks, sehingga membuat ia mengadopsi gaya hidup minim sampah!

Zero Waste Cities dari Para Blogger

Pada tanggal 31 Januari hingga 13 Februari lalu, telah dilakukan rangkaian acara "Lomba Menulis Zero Waste Cities". Telah terpilih 6 pemenang utama dengan tulisan terbaik mengenai Zero Waste Cities! Yuk lihat karya mereka!