Gereja yang Mewartakan Kabar Gembira (Kerygma)

Mewartakan Kabar Gembira melalui Kata-kata 

Kabar keselamatan Allah telah diwartakan oleh Gereja dengan setia dari dulu hingga sekarang lewat berbagai cara sesuai dengan peranan dan kedudukan masing-masing umat beriman. Bidang Kerygma melihat Gereja dari kacamata pewartaan sabda Allah yang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Dasar bidang Kerygma adalah Mat 28:16-20. Dimensi pewartaan dimulai dari peristiwa pewahyuan. Pewahyuan adalah pernyataan atau komunikasi diri Allah yang ingin membangun hubungan pribadi dengan manusia.

Puncak pewahyuan ada dalam Yesus Kristus yang kemudian diwartakan oleh Gereja. Menurut bentuknya, ada tiga bentuk pewartaan Gereja, yaitu: 1) Sabda Allah dalam pewartaan para rasul; 2) Sabda Allah dalam Kitab Suci; dan 3) Sabda Allah dalam pewartaan aktual Gereja. Tiga bentuk pewartaan tersebut saling berhubungan. Pewartaan para rasul mendasari pewartaan dalam Kitab Suci yang ditulis oleh para hagiograf. Selanjutnya, pewartaan Kitab Suci mendasari pewartaan Gereja. 

Ada dua tuntutan pewartaan Gereja dari zaman ke zaman, yaitu: 1) Berdasar pada Penghayatan akan Sabda Allah dan Tradisi Gereja dan 2) Berpijak pada Konteks Masyarakat. Tuntutan ini memungkinkan Gereja bisa mewartakan kabar gembira kepada setiap generasi tanpa kehilangan inti dari pewartaan tersebut. 

Dalam Gereja, ada dua macam pewartaan aktual, yaitu PEWARTAAN DALAM BENTUK VERBAL (pewartaan yang dilakukan dengan kata-kata) dan PEWARTAAN DALAM BENTUK TINDAKAN (pewartaan yang dilakukan melalui tindakan kesaksian hidup). Pewartaan dalam bentuk tindakan ini  akan dijelaskan lebih lanjut dalam Dimensi Martyria.

Bidang Kerygma berkaitan dengan bentuk pewartaan verbal yang dilakukan dengan kata-kata. Adapun jenis bentuk pewartaan verbal tersebut meliputi teologi, kotbah, homili, pelajaran agama, katekese umat, dan pendalaman Kitab Suci. 

Teologi

Teologi adalah ilmu yang dipakai untuk menyelidiki segala kebenaran yang tersimpan dalam rahasia Kristus dalam terang iman. Teologi merupakan upaya penelitian yang lebih mendalam di pelbagai bidang sehingga tercapailah pengertian yang pewahyuan kudus makin mendalam, pusaka kebijaksanaan Kristiani dan warisan para leluhur semakin terbuka, dialog dengan umat beragama lain semakin berkembang, dan persoalan yang muncul dari kemajuan ilmu pengetahuan mendapatkan jawaban.

Kotbah dan Homili

Kotbah adalah pewartaan yang disampaikan dengan tema tertentu. Homili adalah pewartaan berdasarkan suatu perikop Kitab Suci. Keduanya merupakan pewartaan mimbar.

Pelajaran Agama

Pelajaran Agama merupakan wadah bagi siswa untuk menggumuli kehidupannya sendiri dalam terang Kitab Suci dan ajaran Gereja.

Katekese Umat

Katekese Umat adalah kegiatan suatu kelompok umat yang memberikan kesempatan untuk terlibat aktif di dalamnya dan diharapkan memunculkan perubahan masyarakat yang lebih baik.

Pendalaman Kitab Suci

Pendalaman Kitab Suci merupakan pertemuan umat untuk menggali kekayaan yang ada dalam Kitab Suci.

Awalnya, tugas pewartaan ini merupakan tugas para rasul. Para uskup, yang menggantikan  kedudukan para rasul, memiliki wewenang penuh untuk melaksanakan tugas pewartaan ini. Para uskup menjadi pewarta iman yang mengantarkan murid-murid baru kepada Kristus karena mereka menduduki fungsi sebagai pengajar yang otentik dan pengemban kewibawaan Kristus. Artinya, para uskup mewartakan iman yang harus dipercaya dan diterapkan dalam perilaku manusia. Para uskup membuat iman berbuah, dan dengan waspada menanggulangi kesesatan-kesesatan yang mengancam umatnya. Kaum beriman wajib menyambut dengan baik ajaran para uskup mereka tentang iman dan kesusilaan yang disampaikan atas nama Kristus dan mematuhinya dengan ketaatan hati yang suci (bdk. Lumen Gentium, Art. 25). Untuk melaksanakan tugas pewartaan, ada dua unsur yang terlibat, yaitu Magisterium dan Pewarta Sabda. Tugas pewartaan pada dasarnya adalah tugas hierarki, namun para awam dapat berpartisipasi dalam tugas ini.

Magisterium

Magisterium berarti wewenang mengajar; kuasa mengajar dalam Gereja. Magisterium dimiliki oleh hirarki Gereja. Hirarki Gereja bertugas menjaga kesatuan iman dan ajaran, terutama dalam hal iman dan kesusilaan. Oleh karena itu, seluruh ajaran dalam Gereja Katolik ditentukan oleh hirarki Gereja.

Pewarta Sabda

Pewarta Sabda adalah orang-orang awam yang terlibat dalam pewartaan Sabda Allah. Tugas ini dapat sebenarnya dilakukan oleh semua orang beriman karena mereka sudah menerima Sakramen Baptis dan Penguatan. Namun, ada orang-orang awam yang melibatkan diri dalam pewartaan ini secara lebih khusus. Orang-orang itu antara lain adalah pemandu ibadat, para katekis, dan guru agama.

Pewartaan awam lebih dalam bentuk kesaksian hidup. Ciri khas dan keistimewaan kaum awam adalah sifat keduniaannya. Berdasarkan panggilan mereka, kaum awam wajib mencari Kerajaan Allah dengan menguasai hal-hal yang fana dan mengaturnya seturut kehendak Allah. Kaum awam memancarkan iman, harapan, dan cinta kasih terutama dengan kesaksian hidup mereka, serta menampakkan Kristus kepada semua orang. Umat awam diajak memberikan pewartaan dalam bentuk kesaksian hidup harian.

Daftar Pustaka:

F. Rahardi. “Era Berpastoral secara Digital”. HIDUP No. 23 Tahun ke-65. 5 Juni 2011.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Buku Guru Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2017.

Konferensi Waligereja Indonesia. Iman Katolik, Buku Informasi dan Referensi. Jakarta-Yogyakarta: Penerbit Kanisius & Penerbit OBOR. 1996.

Thomas P. Rausch. Katolisisme, Teologi bagi Kaum Awam. Yogyakarta: Kanisius. 2001.

Yoseph Kristianto, dkk. Menjadi Murid Yesus, Pendidikan Agama Katolik untuk SMA/K Kelas XI. Yogyakarta: Kanisius. 2010.