Persoalan yang Dihadapi Dunia

Gereja dan Permasalahan Dunia

Acapkali muncul pertanyaan seputar sikap Gereja menghadapi keadaan sosial, ekonomi, kebudayaan, dan politik dalam hidup sehari-hari. Bagaimanakah Gereja menyikapi umat yang hidup melarat, tidak cukup makan dan minum, tidak bisa bayar uang obat, tidak bisa mengecapi pendidikan dasar? Apakah Gereja hanya meminta mereka untuk berdoa dan memohon kepada Tuhan supaya Dia menolong untuk menghadapi masalah-masalah yang sedang dihadapi di dunia ini? Di samping memohon kepada Tuhan dengan tekun, apakah Gereja juga mengambil sejumlah tindakan nyata untuk mengeluarkan mereka dari kungkungan sosial yang menyengsarakan, menyakitkan, dan menekan lahir dan batin? Konsili Vatikan II – melalui dokumen Gaudium et Spes – menegaskan bahwa kegembiraan dan harapan, duka dan kecemasan manusia-manusia zaman ini, terutama kaum miskin dan yang menderita, adalah kegembiraan dan harapan, duka dan kecemasan para murid Kristus juga (GS 1). Konsili Vatikan II merupakan tonggak pembaharuan hidup Gereja Katolik secara menyeluruh. Untuk itu, Gereja pun dipanggil untuk membantu memberikan solusi atas permasalahan yang ada di dunia. 

Gereja ada dalam dunia sehingga Gereja dipanggil untuk membantu manusia dalam mengatasi berbagai persoalan yang dihadapinya. Secara garis besar, ada sembilan persoalan sosial yang sekarang ini dihadapi oleh manusia, yaitu: 1) Hak Asasi Manusia; 2) Ketidakadilan Gender; 3) Ideologi; 4) Sistem Ekonomi; 5) Lingkungan Hidup; 6) Media Massa dan Informasi; 7) Teknologi, 8) Rekayasa Genetika; dan 9) Perdamaian. Adapun penjelasan masing-masing persoalan tersebut dapat dipaparkan sebagai berikut: 

Hak Asasi Manusia

Hak asasi manusia adalah hak dasar yang dimiliki oleh manusia sejak awal kehidupan dan merupakan anugerah Allah sehingga harus dibela dan diperjuangkan.

Gereja Katolik mendorong setiap manusia untuk menegakkan hak asasi manusia sesuai dengan hakikatnya. Perjuangan ini dilakukan melalui antara lain melarang tindakan aborsi dan mengembangkan kepedulian sosial, terutama bagi kaum Kecil, Lemah, Miskin, Tersingkir, dan Difabel.


Ketidakadilan Gender

Ketidakadilan gender adalah pembedaan sikap yang dilakukan seseorang atau sekelompok masyarakat tertentu terhadap orang atau kelompok lain karena faktor jenis kelamin.

Gereja Katolik mengembangkan kesetaraan martabat dan derajat antara laki-laki dan perempuan. Perjuangan ini dilakukan antara lain dengan menempatkan suami istri sebagai kepala keluarga dan memberi peran yang lebih banyak kepada perempuan dalam Gereja

Ideologi

Ideologi adalah sekumpulan gagasan atau ide yang digunakan sebagai dasar hidup bagi seseorang atau sekelompok orang tertentu. Secara garis besar, ada 4 ideologi yaitu: 1) Liberalisme (ideologi yang menjunjung tinggi kebebasan individu); 2) Komunisme (ideologi yang mencita-citakan kehidupan bersama tanpa hak pribadi); 3) Monarkisme (ideologi yang menempatkan pemimpin sebagai penguasa mutlak); dan 4) Demokrasi (ideologi yang menempatkan rakyat sebagai pemegang kedaulatan).

Gereja Katolik mendorong terwujudnya kehidupan masyarakat yang lebih baik melalui penerapan ideologi yang seimbang. Hal ini dilakukan lewat penyebarluasan pemahaman tentang ideologi yang seimbang, yaitu ideologi yang mengarah pada bonum commune atau kesejahteraan umum.

Sistem Ekonomi

Sistem ekonomi adalah pola yang dipakai seseorang atau sekelompok masyarakat tertentu untuk mengatur kehidupan ekonomi di wilayahnya. Secara umum, ada 3 sistem ekonomi, yaitu 1) Sistem Ekonomi Pasar Bebas yang memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi setiap orang untuk menjalankan usaha; 2) Sistem Ekonomi Sentralistik yang mewujudkan kesejahteraan melalui kepemilikan bersama atas alat produksi dan pembatasan kepemilikan pribadi; dan 3) Sistem Ekonomi Campuran yang merupakan kombinasi antara dua sistem ekonomi Pasar Bebas dan Sentralistik. Ada dua contoh sistem dari Sistem Ekonomi Campuran, yaitu: 1) Sistem Welfare State  yang menerapkan penarikan pajak tinggi dari warga kaya untuk membantu kesejahteraan warga miskin dan 2) Sistem Pancasila yang membuat negara menguasai sektor ekonomi yang digunakan untuk hajat hidup orang dan memberikan kepada swasta untuk mengurusi sektor ekonomi yang lain.

Gereja Katolik mendorong semakin banyak orang mengembangkan sistem ekonomi yang berkeadilan. Gereja selalu mengusahakan tercapainya sistem ekonomi yang berkeadilan. Menurut Gereja Katolik, sistem ekonomi yang berkeadilan adalah sistem ekonomi yang mengembangkan prinsip “solidaritas” dan “subsidiaritas” dalam kehidupan bersama. Subsidiaritas adalah sikap membiarkan pihak lain untuk berusaha sendiri semaksimal mungkin dan tidak mencampuri urusan pihak tersebut dalam mengusahakan kemandirian bagi kepentingan dirinya sendiri. Jika pihak tersebut merasa kesulitan dan perlu bantuan, barulah pihak lain memiliki kepentingan untuk membantu. Solidaritas adalah sebuah komitmen atau tekad untuk mengusahakan kesejahteraan umum atau kebaikan bagi setiap orang.

Lingkungan Hidup

Yang menjadi keprihatinan dalam persoalan lingkungan hidup adalah terganggunya keutuhan alam ciptaan. Keutuhan alam ciptaan adalah keseluruhan hidup dan relasi harmonis yang terjadi serta berkembang di antara manusia dan ciptaan lainnya. Keutuhan alam ciptaan ini terancam akibat aktivitas manusia yang cenderung mengakibatkan kerusakan dan tidak memperhatikan keseimbangan alam ciptaan. Sebagai tanggapan atas persoalan yang mengancam lingkungan hidup, sudah ada tiga gerakan menjaga keutuhan lingkungan hidup, yaitu: 1) Etika Ekologis (sikap sadar bahwa manusia merupakan sebagian kecil dari ekosistem yang bertugas mengakui dan memelihara keseluruhan ekosistem tersebut), 2) Ekologi Sosial (sikap mau membatasi aktivitas manusia dan menjaga keharmonisan agar tidak terjadi dominasi kekuasaan manusia terhadap alam ciptaan); dan 3) Eko-feminisme (sikap yang mewujudkan “culture of caring – budaya memelihara” dalam segala aktivitas manusia).

Gereja Katolik mendorong manusia untuk mengembangkan bentuk kehidupan yang berpusat pada pemeliharaan keutuhan alam ciptaan. Tindakan ini dilakukan melalui penyebaran pandangan ekopastoral serta sosialisasi-aksi pemeliharaan keutuhan alam ciptaan, seperti Gereja Ramah Lingkungan, Silih Ekologis, Bank Sampah Gereja dan sebagainya.

Media Massa dan Informasi

Media massa adalah seperangkat alat yang dipakai oleh manusia untuk menyebarkan informasi secara luas. Informasi adalah sekumpulan data atau fakta yang diorganisir atau diolah dengan cara tertentu menjadi pesan tertentu sehingga pesan tersebut memiliki arti atau makna bagi penerimanya. Media massa dan informasi ibarat dua sisi mata uang. Jika dimanfaatkan secara benar, hasilnya akan baik dan jika dimanfaatkan secara salah, hasilnya pun tidak kalah merusak.

Ada 4 persoalan yang ada dalam media massa, yaitu: 1) Pengaruh Televisi; 2) Sensor; 3) Pornografi; dan 4) Tanggung Jawab Konsumen.

Berkaitan dengan pengaruh televisi, bobot siaran televisi semakin tidak mendalam dan hanya menekankan yang diminati saja (sisi popularitas) tanpa mempertimbangkan kualitas isi.

Penetapan sensor kadangkala tidak didasarkan pada hukum yang adil sehingga sensor tidak sepenuhnya dapat dikatakan memadai bagi masyarakat.

Seringkali tidak ada pemahaman yang sama mengenai pornografi sehingga persoalan ini tidak dapat diputuskan secara pasti dan tidak dapat ditindak secara tegas.

Berkenaan dengan tanggung jawab konsumen, tidak semua konsumen media massa dapat bertindak secara bijaksana sehingga tidak sedikit yang terjerumus pada hal-hal yang merugikan.

Gereja Katolik mendorong umat beriman serta umat manusia untuk mengembangkan sikap yang sehat dalam pemanfaatan media massa. Tindakan ini dilakukan melalui penyampaian pesan pemanfaatan media komunikasi sosial secara sehat terutama pada Hari Komunikasi Sosial Sedunia.

Teknologi

Teknologi adalah keseluruhan sarana untuk menyediakan seluruh kebutuhan yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia. Persoalan yang muncul dari segi teknologi adalah ketergantungan manusia terhadap teknologi, bahkan cenderung sudah pada taraf kecanduan terhadap teknologi.

Gereja Katolik mendorong seluruh umat manusia untuk mengembangkan sikap yang bijaksana dalam pemanfaatan kemajuan teknologi. Tindakan ini dilakukan melalui penyampaian berbagai macam ajaran dan pesan tentang pemanfaatan teknologi secara bijaksana.

Rekayasa Genetika

Rekayasa Genetika adalah proses pemuliaan makhluk hidup, baik tumbuhan maupun hewan, melalui teknologi canggih agar memiliki kualitas yang lebih baik. Beberapa contoh hasil rekayasa genetika: cairan insulin buatan (1978); tembakau, jagung, dan kedelai transgenik (1983). Meskipun sudah banyak dilakukan, rekayasa genetika masih menimbulkan keraguan berkenaan dengan kemungkinan akibat yang ditimbulkan dari pemanfaatan hasil rekayasa genetika terhadap kesehatan manusia.

Gereja Katolik memberikan pemahaman serta mendorong agar seluruh umat manusia dapat memanfaatkan produk-produk hasil rekayasa genetika secara aman sehingga kesehatan manusia tetap terpelihara dengan baik. Gereja Katolik melihat sudah ada usaha untuk memberikan jaminan keamanan terhadap pemanfaatan produk rekayasa genetika seperti yang dinyatakan dalam Protokol Kartanega. Protokol Kartagena telah memberikan pemecahan terhadap persoalan ini melalui prinsip kehati-hatian (precautionary principles). Prinsip inilah yang diadopsi Gereja dalam bersikap menyadarkan masyarakat dalam memanfaatkan produk hasil rekayasa genetika.

Perdamaian

Perdamaian adalah situasi yang memungkinkan manusia dan masyarakat hidup dengan tenang tanpa kekhawatiran sehingga dapat mengejar tujuan hidupnya secara paripurna. Ajaran mengenai perdamaian tersebar secara luas dalam Kitab Suci (lih. Bil 6:26; Yes 11:6-9; 48:18-19; 54:13; dan sebagainya)

Gereja Katolik mendorong semua umat manusia untuk mengembangkan bentuk kehidupan yang mengusaha-kan terciptanya perdamaian demi kesejahteraan. Sikap ini sudah dinyatakan dalam beberapa tindakan Gereja berikut, antara lain: menetapkan Hari Perdamaian Sedunia setiap tanggal 1 Januari; menolak perang dan usaha-usaha penyelesaian persoalan dengan menggunakan kekerasan; serta membudayakan kasih dan pengampunan sebagai solusi persoalan sosial.

Ada banyak permasalahan yang terjadi dalam hidup manusia. Penggolongan permasalahan dunia dalam sembilan kategori ini memudahkan bagi Gereja Katolik dan umat untuk melihat pokok pemasalahan yang akan diatasi. Diharapkan, dengan sembilan kategori ini, permasalahan dapat teratasi sesuai dengan fokus yang ada serta tidak melebar kemana-mana sehingga menimbulkan masalah yang baru.

Daftar Pustaka:

_____. "Sistem Ekonomi yang Ada di Dunia" dalam http://ekonomiirvan.blogspot.com/. Diakses 16 Juli 2014.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2017.

Konferensi Waligereja Indonesia. Iman Katolik, Buku Informasi dan Referensi. Jakarta-Yogyakarta: Penerbit Kanisius & Penerbit OBOR. 1996.

Kristianto, Yoseph , dkk. Menjadi Murid Yesus, Pendidikan Agama Katolik untuk SMA/K Kelas XI. Yogyakarta: Kanisius. 2010. 

Purwahadiwardoyo, Al. Masalah-masalah Sosial Aktual dan Sikap Pimpinan Gereja Katolik sejak Konsili Vatikan II. Yogyakarta: Fakultas Teologi Universitas Sanata Dharma. 2006.

Tysara, Laudia. "12 Macam-Macam Ideologi dan Pengertiannya, Pahami Lebih Jauh" dalam https://www.liputan6.com/hot/read/4494924/12-macam-macam-ideologi-dan-pengertiannya-pahami-lebih-jauh?page=7. Diakses 24 Januari 2024.