Sifat-sifat Gereja

Memahami Gereja yang Satu, Kudus, Katolik, dan Apostolik

Gereja Katolik memiliki sifat-sifat yang tentunya mempunyai kaitan dengan makna dan hakikat Gereja. Gereja Katolik memiliki empat sifat yang tidak terpisahkan satu sama lain dan ditemukan pemaknaannya dalam sejarah perjalanan Gereja dari waktu ke waktu. Keempat sifat Gereja itu kait mengait, tetapi tidak merupakan rumus yang siap pakai. Empat sifat Gereja tersebut ditemukan dalam Syahadat Nicea Konstantinopel: “Aku percaya akan Gereja yang satu, kudus, katolik, dan apostolik.” Sifat ini merupakan hal-hal yang hakiki dan melekat pada Gereja Katolik. Gereja memahaminya dengan merefleksikan dirinya sendiri di bawah bimbingan Roh Kudus sepanjang zaman. 

Gereja itu ilahi sekaligus insani, manusiawi sekaligus ilahi. Gereja berasal dari Yesus dan berkembang dalam sejarah. Gereja bersifat dinamis, tidak sekali jadi dan statis, Karena Gereja Katolik merupakan institusi yang terus berkembang, oleh karena itu sifat-sifat Gereja tersebut harus selalu diperjuangkan. Diharapkan pembahasan ini membantu para peserta didik agar memiliki pemahaman yang tentang makna dan hakikat sifat-sifat Gereja

Sejalan dengan gagasan pokok di atas, pembahasan tema Sifat-sifat Gereja akan terbagi dalam beberapa sub tema, yakni: