kali ini kita akan belajar tentang, pengertian larutan penyangga, proses membuat larutan penyangga, dan kegunaan larutan penyangga
Pengertian larutan penyangga
Dalam kehidupan sehari-hari kita dapat menjumpai dengan mudah contoh dari larutan penyangga, salah satunya adalah obat tetes mata. Dimana, nilai pH obat tetes mata sesuai dengan nilai pH mata kita, sehingga saat pengaplikasiannya tidak akan pedih di mata. Tapi, tahukah kalian apa pengertian dari larutan penyangga?
Larutan penyangga adalah larutan yang menjaga pH dengan cukup konstan dan memiliki kemampuan untuk menahan perubahan pada pH saat pengenceran atau penambahan sedikit asam atau basa. Kemampuan larutan penyangga dalam mempertahankan perubahan pH dalam proses penambahan basa atau asam tersebut disebut dengan aksi buffer.
Cara Pembuatan Larutan Buffer – Larutan buffer memang sangat diperlukan di bidang ilmu kimia. Definisi larutan buffer itu sendiri adalah campuran asam lemah dengan basa lemah dengan basa konjugasinya, atau basa lemah dengan asam konjugasinya.
Sifat Larutan Buffer itu sendiri adalah:
pH-nya tidak berubah jika diencerkan
pH-nya relatif tidak berubah jika ditambahkan sedikit asam atau basa
pH-nya tertentu yang dihitung dengan persamaan Henderson-Hasselbach.
Sebagaimana yang diketahui, larutan buffer dapat dibuat dengan 3 (tiga) cara sebagai berikut:
Mencampurkan asam lemah dengan basa konjugasinya atau basa lemah dengan asam konjugasinya
Mencampurkan asam lemah berlebih dengan jumlah terbatas dari basa kuat
Mencampur basa lemah dengan jumlah batas asam kuat
Larutan penyangga juga memiliki manfaat dalam kehidupan sehari-hari, baik bagi internal ataupun eksternal tubuh manusia. Larutan penyangga merupakan sistem reaksi kimia yang kadang-kadang hanya dapat berlangsung pada kondisi lingkungan yang mempunyai PH tertentu. Hal tersebut dapat ditemukan saat proses reaksi pemecahan protein dalam lambung oleh enzim peptidase yang dapat berjalan dengan baik jika cairan lambung memiliki pH = 3. Oksigen dapat dengan mudah terikat oleh butir-butir darah merah jika pH larutan tersebut berada pada kisaran angka tertentu.
Manfaat Larutan Penyangga dalam darah
a. Penyangga Hemoglobin Produk buangan dari tubuh adalah CO2^- yang di dalam tubuh bisa membentuk senyawa H2CO3 yang akhirnya akan terurai menjadi H+ dan HCO3– . Penambahan H^+ dalam tubuh akan mempengaruhi pH, tetapi hemoglobin yang telah melepaskan O2 dapat mengikat H^+ membentuk asam hemoglobin.
b. Penyangga Karbonat Penyangga karbonat juga berperan dalam mengontrol pH darah. Perbandingan molaritas HCO3^– terhadap H2CO3 yang diperlukan untuk mempertahankan pH darah 7,4 adalah 20:1. Jumlah HCO3^– yang relatif jauh lebih banyak itu dapat dimengerti karena hasil-hasil metabolisme yang diterima darah lebih banyak bersifat asam
c. Penyangga fosfat Penyangga fosfat merupakan penyangga yang berada di dalam sel. Penyangga ini adalah campuran dari asam lemah H2PO4^– dan basa konjugasinya, yaitu HPO4^2–. Jika dari proses metabolisme sel dihasilkan banyak zat yang bersifat asam, maka akan segera bereaksi dengan ion HPO4^2–, Dan jika pada proses metabolisme sel menghasilkan senyawa yang bersifat basa, maka ion OH^– akan bereaksi dengan ion H2PO4^–, Sehingga perbandingan [H2PO4^– ] / [HPO4^2–] selalu tetap dan akibatnya pH larutan tetap.
Manfaat Larutan Penyangga dalam obat
Dalam sehari-hari kita cukup akrab dengan obat suntik atau obat tetes mata. Obat-obatan tersebut pH-nya harus disesuaikan dengan pH cairan tubuh. Obat tetes mata harus memiliki pH yang sama dengan pH air mata agar tidak menimbulkan iritasi yang mengakibatkan rasa perih pada mata. Begitu pula obat suntik harus disesuaikan dengan pH darah.
Manfaat Larutan Penyangga dalam industri
Dalam praktik industri, larutan penyangga ditambahkan pada limbah untuk mempertahankan pH 5-7,5. Hal itu untuk memisahkan materi organik pada limbah sehingga layak di buang ke perairan.