Asam kuat ialah elektrolit kuat, yang dianggap terioisasi sempurna dalam air. Kebanyakan asam kuat adalah asam anorganik, seeprti asam klorida(HCl), asam nitrat(HNO3), asam perklorat(HclO4), dan asam sulfat (H2SO4).
HCl(aq) + H2O(l) → H3O+(aq) + Cl-(aq)
HNO3(aq) + H2O(l) → H3O+(aq) + NO3-(aq)
HclO4(aq) + H2O(l) → H3O+(aq) + ClO4-(aq)
H2SO4(aq) + H2O(l) → H3O+(aq) + HSO4-(aq)
Kebanyakan asam terionisasi hanya sedikit dalam air. Asam seperti ini digolongkan ke dalam asam lemah. Pada kesetimbangan, larutan berair dari asam lemah mengandung campuran antara molekul asam yang tidak terionisasi, ion H3O+ dan basa konjugat. Contoh asam lemah antara lain asam hidrofluorida (HF), asam asetat (CH3COOH), dan ion amonium (NH4+). Kekuatan asam lemah sangat beragam karena beragamnya derajat ionisasi. Terbatasnya ionisasi asam lemah berkaitan dengan konstanta kesetimbangan ionisasi.
Apa yan dibahas mengenai asam kuat juga berlaku pada basa kuat, yang mencakup hidroksida dari logam alkali dan logam alkali tanah tertentu, seperti NaOH, KOH, dan Ba(OH)2. Basa kuat ialah semua elektrolit kuat yang terionisasi sempurna di air
NaOH(s) + H2O(l) → Na+(aq) + OH-(aq)
KOH(s) + H2O(l) → K+(aq) + OH-(aq)
Ba(OH)2(s) + H2O(l) → Na+(aq) + OH-(aq)
Struktur NaOH mengandung gugus OH. Karena natrium jauh kurang elektronegatif(atau jauh elektropositif) dibandingkan oksigen, pasangan elektron yang dipakai bersama oleh Na dan O pindah ke oksigen, dan terbentuklah senyawa ionik yang mengandung ion Na+ dan OH-. Sedangkan pada HNO3, N adalah unsuryang elektronegatif dan ikatan N-O dalam N-O-H memiliki sifat yang lebih kovalen. Sehingga zat ini tidak akan kehilangan OH-. Sebaliknya, ikatan O-H akan semakin polar, sehingga yang cenderung terjadi adalah hilangnya H+.
Basa lemah sama seperti asam lemah, adalah elektrolit lemah. Amonia adalah asam lemah yang sangat sedikit terionisasi dalam air.
NH3(aq) + H2O(l) ⇌ NH4+(aq) + OH-(aq)
· Jika asamnya kuat, basa konjugatnya sangat lemah
· H3O+ adalah asam terkuat yang dapat berada dalam larutan berair. Asam-asam yang lebih kuat daripada H3O+ bereaksi dengan air menghasilkan H3O+ dan basa konjugatnya. Jadi HCl, yang merupakan asam yang lebih kuat daripada H3O+, bereaksi dengan air secara sempurna membentuk H3O+ dan Cl-.
HCl(aq) + H2O(l) → H3O+(aq) + Cl-(aq)
Asam yang lebih lemah daripada H3O+ bereaksi dengan air jauh lebih sedikit, menghasilkan H3O+ dan basa konjugatnya. Sebagai contoh, kesetimbangan berikut ini cenderung bergeser ke sebelah kiri :
HF(aq) + H2O(l) ⇌ H3O+(aq) + F-(aq)
· Ion OH- adalah basa terkuat yang dapat berada dalam larutan berair. Basa lebih kuat daripada OH- bereaksi dengan air menghasilkan OH- dan asam konjugatnya. Sebagai contoh, ion hidroksida (O2-) ialah basa yang lebih kuat daripada OH-, sehingga ion ini bereaksi sempurna dengan air sebagai berikut:
O2-(aq) + H2O(l) → 2OH-(aq)
Dengan alasan ini, ion oksida tidak ada dalam larutan berair.(Perhatikan bahwa salah satu dari dua ion OH- yang dihasilkan ternyata adalah asam konjugat dari ion O2-).