Hidrolisis adalah peristiwa suatu senyawa kimia dipecah oleh molekul air. Dalam hidrolisis garam, air terbentuk ketika suatu asam dan basa dicampur. Tidak semua suatu zat asam dan basa yang dicampur dalam air mengalami perhitungan pH hidrolisis garam. Adapun syarat bahwa perhitungan pH hidrolisis sebagai berikut:
Garam berasal dari asam lemah dan basa kuat
Garam berasal dari asam kuat dan basa lemah
Garam berasal dari asam lemah dan basa lemah
pH garam jenis ini adalah daerah asam (pH < 7)
Mengalami reaksi hidrolisis parsial atau setengah, yaitu pada spesi lemah (basa lemah)
Dalam rumus pH hidrolisis jenis ini, konsentrasi ([G]) yang dimasukkan ke rumus adalah konsentrasi kation dari garam itu sendiri. Contoh garam AlCl3, kationnya adalah Al3+ maka [G] yang dimasukkan adalah konsentrasi Al3+, bukan konsentrasi AlCl3. Contoh lain adalah garam Al2(SO4)3, kationnya adalah ion 2Al3+ maka [G] yang dimasukkan ke rumus adalah konsenrasi Al3+ yaitu 2 kalinya dari konsentrasi Al2(SO4)3
pH garam jenis ini adalah daerah basa (pH > 7)
Mengalami reaksi hidrolisis parsial atau setengah, yaitu pada spesi lemah (asam lemah)
Dalam rumus pH hidrolisis jenis ini, konsentrasi ([G]) berdasarkan rumus di bawah adalah anion dari garam itu sendiri. Contoh garam CH3COOK, maka anionnya adalah CH3COO- dan konsentrasi CH3COO- inilah yang dimasukkan ke rumus, bukan konsentrasi CH3COOK. Contoh lain adalah (CH3COO)2Ba, maka anionnya adalah 2CH3COO- dan konsentrasi CH3COO- ini dimasukkan ke rumus yaitu 2 kalinya konsentrasi (CH3COO)2Ba
pH hidrolisis ini tidak bergantung terhadap konsentrasi asam atau basa karena dalam spesi lemah (asam lemah dan basa lemah), nilai pH-nya ditentukan oleh tinggi atau rendahnya tetapan asam/basa (Ka atau Kb)
Jika Ka = Kb, maka pH = 7
Jika Ka > Kb, maka pH < 7 (dalam rumus di bawah adalah label “ASAM”)
Jika Ka < Kb, maka pH > 7 (dalam rumus di bawah adalah label “BASA”)
Jika 100 mL NH4OH 0,2 M direaksikan dengan 100 mL larutan HCl 0,2 M Kb NH4OH = 10-5. Tentukan pH campuran setelah bereaksi!