Penampilan sistem koloid pada umumnya keruh,tetapi beberapa tampak bening dan sukar dibedakan dengan larutan koloid. Adapun beberapa sifat koloid diantaranya yaitu :
Efek Tyndall
Efek tyndall merupakan penghampuran cahaya oleh koloid, peristiwa dimana jalannya sinar dalam koloid dapat terlihat karena partikel koloid dapat menghamburkan sinar ke segala arah.
Apabila larutan dan koloid disinari, maka akan terjadi fenomena yang berbeda. Larutan akan meneruskan cahaya(transparan) , sedangkan koloid menghamburkannya. Oleh karena itu berkas cahaya yang melalui koloid dapat diamati dari arah samping walaupun partikel koloidnya sendiri tidak tampak. Jika partikel terdispersinya juga kelihatan, maka sistem tersebut berupa suspensi. Adapun penggunaan efek tyndall adalah untuk membedakan larutan sejati dari koloid.
Contoh efek tyndall dalam kehidupan sehari-hari:
Sorot lampu mobil pada malam hari yang berkabut
Sorot lampu proyektor dalam gedung bioskop yang berasap atau berdebu
Berkas sinar matahari melalui celah daun pohon-pohon pada pagi hari yang berkabut
2. Gerak Brown
Gerak Brown adalah gerak acak zig-zag partikel koloid yang disebabkan oleh tumbukan tak setimbang antara partikel terdispersi dengan pendispersi. Makin tinggi suhu, makin cepat gerak brown karena energi kinetik molekul medium meningkat, shingga akan menghasilkan tumbukan yang lebih kuat.
Gerak Brown ini dapat menstabilkan koloid karena mengimbangi gaya gravitasi yang dapat menyebabkan pengendapan.
3. Muatan Koloid
Muatan koloid terbentuk karena koloid dapat mengalami adsorpsi, elektroforesis dan koagulasi. Muatan koloid dapat menstabilkan koloid karena partikel-partikel koloid bermuatan sama sehingga saling tolak-menolak, sehingga menghindari penggumpalan.
a. Elektroforesis
Elektroforesis Terjadi ketika koloid mencapai elektroda . Jika ke dalam sistem koloid diberikan dua batang elektrode kemudian diberi arus searah, maka koloid bermuatan negatif akan bergerak ke anode(elektrode positif), sedangkan koloid bermuatan positif bergerak ke katode(elektrose negatif).
b. Adsorpsi
Adsorpsi adalah sifat partikel koloid yang dapat menyerap ion atau molekul netral pada permukaannya. Contoh adsorpsi: Sol Fe(OH)3 bermuatan positif dan mengadsorpsi ion H+ dan Fe3+ . Sol As2S3 bermuatan negatif dan mengadsorpsi ion S2- . Sol AgCl bermuatan positif bila mengadsorpsi ion Ag+ , bermuatan negatif bila mengadsorpsi ion Cl- .
c. Koagulasi
Koagulasi adalah penggumpalan koloid akibat hilangnya muatan koloid. Koloid dapat mengalami koagulasi dengan cara: 1) mekanik berupa pemanasan, pendinginan, dan pengadukan cepat; 2) kimia berupa penambahan elektrolit(asam,basa atau garam).
4. Koloid Pelindung
Koloid pelindung dapat digunakan untuk menstabilkan koloid lain dengan cara membungkus partikel zat terdispersi sehingga tidak dapat lagi mengelompok.
5. Dialisis
Dialisis adalah proses penghilangan ion pengganggu kestabilan sistem koloid. Sistem koloid dimasukkan ke dalam suatu kantong koloid yang semipermeable, lalu kantung koloid itu dimasukkan ke dalam bejana berisi air mengalir.