Alkuna
Alkuna
Nah, jika pada pembahasan sebelumnya kamu telah mengetahui tentang alkana dan alkena, maka pada pembahasan kali ini kamu akan mempelajari tentang golongan hidrokarbon alifatik yang terakhir, nih, yaitu alkuna. Apa itu alkuna? Seperti apa sifatnya? Serta, apa saja manfaatnya? Yuk, kita simak penjelasannya berikutberikutberikutberikutbeberikutrikutberikutberik
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, alkuna merupakan jenis senyawa hidrokarbon tak jenuh yang memiliki ikatan rangkap tiga. Rumus umum alkuna adalah CnH2n-n dengan n > 1.
Tata nama alkuna berdasarkan IUPAC
Pemberian nama alkuna dibedakan menjadi dua menurut jenis rantainya, yaitu:
1. Rantai lurus
Penamaan alkuna rantai lurus dengan C = 2 dan C = 3 ditulis menurut jumlah atom C yang menyusunnya dan diakhiri dengan akhiran –una.
Contoh:
C2H2 = etuna.
C3H4 = propuna.
Sementara itu, Penamaan alkuna rantai lurus dengan C ≥ 4 diawali dengan menuliskan nomor atom C yang memiliki ikatan rangkap tiga diikuti dengan nama alkuna sesuai dengan jumlah atom C. Penomoran atom C dimulai dari ujung rantai yang paling dekat dengan ikatan rangkap tiga.
IUPAC : posisi rangkap + nama alkuna
2. Rantai bercabang
IUPAC : posisi cabang + nama cabang + posisi rangkap + nama rantai indukindukindukindukinduk
Aturan penamaan:
1. Tentukan rantai utamanya. Rantai utama ini merupakan rantai karbon terpanjang yang mengandung ikatan rangkap tiga. Contoh:
2. Beri nomor pada setiap atom C yang berada pada rantai utama. Ingat! Penomoran dimulai dari ujung rantai yang paling dekat dengan ikatan rangkap tiga. Contoh:
3. Jika terdapat lebih dari satu cabang yang sama, maka dalam penulisannya diawali dengan di- (untuk 2 cabang yang sama), tri- (untuk 3 cabang yang sama), tetra- (untuk 4 cabang yang sama), dan seterusnya. Contoh:
Terdapat dua cabang sejenis pada atom C bernomor 4, sehingga nama alkuna tersebut adalah 4,4 - dimetil - 2 - nonuna.
4. Jika terdapat lebih dari satu cabang yang berbeda, maka dalam penulisannya harus disusun berdasarkan urutan abjad huruf pertama dari nama cabang tersebut. Note! Awalan di-, tri-, tetra-, dan sebagainya tidak diperhatikan dalam penentuan urutan abjad. Contoh:
Karena etil diawali dengan huruf "e" dan metil diawali dengan huruf "m", maka dalam penulisannya kita awali dengan etil terlebih dahulu, kemudian diikuti dengan metil, lalu nama rantai induknya, sehingga nama alkuna tersebut adalah 6 - etil - 4,4 - dimetil - 2 - nonuna. Perhatikan kalau awalan di- pada metil tidak mempengaruhi penentuan urutan abjadabjad
Sifat alkuna dibedakan menjadi dua berdasarkan sifat fisik dan sifat kimia, di antaranya:
1. Sifat Fisik
a. Merupakan senyawa nonpolar. Akibatnya, alkuna tidak mudah larut dalam air.
b. Pada suhu kamar:
Alkuna dengan C2 - C4 berwujud gas.
Alkuna dengan C5 - C15 berwujud cair.
Alkuna dengan C16 dan seterusnya berwujud padat.
c. Pada alkuna rantai lurus, semakin panjang rantai C nya, maka akan semakin tinggi titik didihnya.
d. Pada alkuna rantai bercabang, semakin banyak cabangnya, maka akan semakin rendah titik didihnya.
2. Sifat kimia
Reaksi adisi
Reaksi adisi adalah reaksi penjenuhan atau pemutusan ikatan rangkap oleh hidrogen (H2), halogen (X2), atau asam halida (HX). Reaksi adisi pada alkuna membutuhkan pereaksi dengan jumlah dua kali lipat dari alkena.
Manfaat alkuna
Alkuna memiliki beragam kegunaan, diantaranya yaitu sebagai berikut:
Bentuk paling umum dari alkuna adalah Etuna (ethyne, yang merupakan nama sistematis dari atau Asetilen), yang digunakan dalam pembuatan banyak senyawa lain, Penggunaan Etuna yang paling umum adalah untuk membuat senyawa organik seperti etanol, asam etanoat, asam akrilat, dan lain-lain. Etuna juga digunakan untuk membuat banyak pelarut organik.
Dalam nyala oksiasetilen, alkuna terpenting adalah C2H2 yang umumnya disebut asetilen, Pembakaran asetilen menghasilkan nyala api yang sangat panas dan bercahaya. Ini adalah bahan bakar yang digunakan dalam obor oksiasetilen. Selain itu, mahir dalam menghasilkan suhu yang sangat tinggi (sekitar 3.000 ° C), sehingga cocok untuk mengelas dan memotong logam. Untuk tujuan ini, digunakan dalam lentera untuk eksplorasi gua.
Pembuatan asetaldehida, asam asetat, dan etil alkohol, Beberapa dari alkuna ini digunakan untuk membuat senyawa organik seperti asam etanoat, asam akrilat, dan etanol.
Pembuatan PVC, Polivinil eter dan karet neoprene, Polimer adalah makromolekul yang terdiri dari banyak subunit berulang. Ini digunakan untuk membuat polimer dan bahan awalnya. Misalnya, vinil klorida digunakan sebagai bahan awal PVC dan kloroprena digunakan untuk neoprena karet sintetis. Neoprena adalah karet non-alami yang tidak terbakar atau terkena minyak.
Alkuna sering digunakan untuk mematangkan buah secara sintetis , Alkuna digunakan untuk mematangkan buah secara sintetis sebagai anestesi umum untuk membuat gas mustard beracun.
Sebagai bahan bakar, Alkuna utama dalam asetilena digunakan sebagai bahan bakar yang banyak diproduksi setiap tahun dengan cara oksidasi pecahan gas alam. Asetilena pertama kali digunakan untuk menyalakan lampu gas asetilen, yang biasanya dipasang di rumah, sepeda, dan mobil.
Produksi obat, Alkuna digunakan dalam produksi berbagai obat di pasaran, seperti antiretroviral efavirenz dan antijamur terbinafine.
Produksi bahan kimia, Asetilen juga digunakan dalam produksi beberapa senyawa kimia anorganik yang biasanya dalam kombinasi vitamin seperti vitamin A dan E.
Berikut adalah tata nama dari senyawa alkuna