3.3.a.4. Eksplorasi Konsep - Modul 3.3
Eksplorasi Konsep - Mandiri
Waktu: 2 JP (90 menit)
Tujuan Pembelajaran Khusus: Melalui kegiatan membaca, diskusi, dan refleksi, CGP dapat mengkonstruksi pemahaman mereka tentang:
kepemimpinan murid (students agency) dan kaitannya dengan Profil Pelajar Pancasila.
suara (voice), pilihan (choice), dan kepemilikan (ownership) murid dalam konsep kepemimpinan murid.
lingkungan yang mendukung tumbuhkembangnya kepemimpinan murid.
pentingnya melibatkan komunitas untuk mendukung tumbuhnya kepemimpinan murid.
Kutipan Hari Ini
Maksud pengajaran dan pendidikan yang berguna untuk perikehidupan bersama adalah memerdekakan manusia sebagai anggota persatuan (rakyat).
Ki Hadjar Dewantara
===================================================================================================================
Menurut Ibu/Bapak, siapakah yang seharusnya memegang kendali terhadap proses pembelajaran murid?
Menurut Ibu/Bapak, dalam hal apa saja dan sebagai apa murid dapat mengambil kendali dalam berbagai program/kegiatan pembelajaran sekolah?
Bagaimana peran dan keterlibatan murid dalam berbagai program/kegiatan pembelajaran sekolah dapat berkontribusi positif bagi lingkungan dan masyarakat?
Bagaimana kita dapat melibatkan komunitas dalam mendorong tumbuhnya kepemimpinan murid?
Setelah melakukan refleksi di tahapan pembelajaran yang lalu, selanjutnya mari kita cermati beberapa pertanyaan pemantik di atas. Pertanyaan-pertanyaan tersebut tidak perlu Ibu/Bapak tulis jawabannya. Jadikan pertanyaan-pertanyaan ini untuk memprovokasi pemikiran-pemikiran Ibu/Bapak di sepanjang pembelajaran 2 ini. Saat membaca materi yang diberikan di bagian ini, Ibu/Bapak dapat senantiasa kembali lagi ke pertanyaan tersebut.
NI MADE KERTIANI noted on Pertanyaan Pemantik
Jawaban Pertanyaan Pemantik pada link berikut : https://drive.google.com/file/d/1S1oRDr7k7J7KFQzmxUOVfjUKNkKf5DlP/view?usp=sharing
Reply Unlike (2)
Monday, 9 October 2023, 1:22 PM
SUYANTO respond:
Pemaparan jawaban pematik yang Bu Made sampaikan sangat luar biasa
Edit Remove Reply Like (0)
Monday, 9 October 2023, 8:30 PM
NI PUTU EVA WAHYUNIASIH respond:
pemaparan yang ibu made sampaikan terkait pertanyaan pemantik sangat luar biasa, saya setuju dalam hal bagaimana murid juga memegang peran dalam mengambil keputusan dalam kegiatan di sekolah terutama peran sertanya dalam kegiatan osis yang dapat menumbuhkan jiwa kepemimpinan dalam diri murid.
Reply Like (0)
Tuesday, 10 October 2023, 10:56 AM
HAIRIL ANAM respond:
Terima kasih Bu Made bahwasannya semua program sekolah harus berbasis kepada kepentingan murid agar murid mampu menjadi (student agency)
Reply Like (0)
Wednesday, 11 October 2023, 10:15 AM
NI MADE KERTIANI respond:
terimakasih bapak, semoga saya dapat mengaplikasikan pemeblajaran modul 3.3 ini dengan lebih baik lagi. Dan mampu menumbuhkan kepemimpinan murid agar murid lebih mandiri dan kreatif.
Reply Like (0)
Thursday, 12 October 2023, 12:09 PM
NI PUTU NOVIA ANGGRENI respond:
jawaban yang ibu paparkan sungguh luar biasa dan saya setuju dengan yang ibu paparkan.
Reply Like (0)
Thursday, 12 October 2023, 9:59 AM
NI PUTU NOVIA ANGGRENI noted on Pertanyaan Pemantik
Yang seharusnya memegang kendali terhadap proses pembelajaran murid adalah Guru. Dalam pendidikan formal disekolah, guru memegang kendali penuh terhadap anak didik/peserta didik dalam kelas. Baik atau tidaknya pemebelajaran dalam kelas bergantung pada guru sebagai ujung tombaknya. Agar kita dapat menjadikan murid sebagai pemimpin bagi proses pembelajarannya sendiri, maka kita perlu memberikan kesempatan kepada murid untuk mengembangkan kapasitasnya dalam mengelola pembelajaran mereka sendiri, sehingga potensi kepemimpinannya dapat berkembang dengan baik. Saat murid menjadi pemimpin dan mengambil peran aktif dalam proses pembelajaran mereka sendiri, maka hubungan yang tercipta antara guru dengan murid akan mengalami perubahan, karena hubungannya akan menjadi bersifat kemitraan. Komunitas memiliki peran penting dalam membantu mewujudkan lingkungan belajar yang mendukung tumbuhnya kepemimpinan murid.
Reply Like (0)
Monday, 9 October 2023, 6:43 PM
STEVEN BERNARDUS DE RUYTER respond:
Saya sependapat, bahwa perlu memberikan kesempatan kepada murid untuk mengembangkan kapasitasnya dalam mengelola pembelajaran mereka sendiri, sehingga potensi kepemimpinannya dapat berkembang dengan baik.
Reply Like (0)
Monday, 9 October 2023, 7:13 PM
SUYANTO respond:
Betul bu, dalam menjadikan murid sebagai pemimpin bagi proses pembelajarannya sendiri, maka perlu memberikan kesempatan kepada murid untuk mengembangkan kapasitasnya dalam mengelola pembelajaran mereka sendiri, sehingga potensi kepemimpinannya dapat berkembang dengan baik.
Edit Remove Reply Like (0)
Monday, 9 October 2023, 8:32 PM
HAIRIL ANAM respond:
Terima kasih Bu Novia atas jawabannya, saya setuju dengan pendapatnya. bahwa apapun program sekolah semuanya bermuara pada kepentingan murid
Reply Like (0)
Wednesday, 11 October 2023, 9:13 AM
STEVEN BERNARDUS DE RUYTER noted on Pertanyaan Pemantik
Pelayanan pendidikan sangat berkaitan dengan pengelolaan program sekolah. Pengelolaan program yang baik adalah yang mampu berdampak pada murid, hal ini berarti mampu menumbuhkan jiwa kepemimpinan bagi murid. Komunitas dapat dilibatkan dalam penyusunan dan pengelolaan program agar murid merasakan dampak positif dari serangkaian kegiatan yang dilakukan.
Reply Like (0)
Monday, 9 October 2023, 7:16 PM
SUYANTO respond:
Betul pak steven, pengelolaan program yang baik mampu berdampak pada murid serta mampu menumbuhkan jiwa kepemimpinan bagi murid
Edit Remove Reply Like (0)
Monday, 9 October 2023, 8:33 PM
NI PUTU EVA WAHYUNIASIH respond:
Setuju dengan pak steven, dalam hal komunitas yang ada di sekolah yang mengambil peran untuk ikut terlibat dalam memaksimalkan pengelolaan program sekolah agar berdampak positif bagi murid.
Reply Like (0)
Tuesday, 10 October 2023, 10:51 AM
I GUSTI AGUNG AYU PRIYANTI ANTARI respond:
Benar pak. Dalam penyusunan program/kegiatan yang dilakukans ekolah dapat melibatkan murid untuk melatih kemampuannya untuk memiliki kontrol terhadap apa yang dilakukannya, sehingga akan terbentuk kepemimpinan murid/student agency
Reply Like (0)
Tuesday, 10 October 2023, 6:31 PM
HAIRIL ANAM respond:
Pengelolaan program yang baik adalah mampu berdampak pada murid. sehingga dampak positifnya bisa dirasakan terhadap program tersebut
Reply Like (0)
Wednesday, 11 October 2023, 9:14 AM
NI PUTU NOVIA ANGGRENI respond:
saya setuju dengan yang pak Steven paparkan bahwa Pengelolaan program yang baik adalah yang mampu berdampak pada murid, hal ini berarti mampu menumbuhkan jiwa kepemimpinan bagi murid.
Reply Like (0)
Thursday, 12 October 2023, 9:58 AM
SUYANTO noted on Pertanyaan Pemantik
Jawaban Pertanyaan Pemantik melalui link : https://drive.google.com/file/d/19hkk427FgAmUQhnJfVQhtDIcjrL7vo-S/view?usp=sharing
Edit Remove Reply Like (0)
Monday, 9 October 2023, 8:27 PM
NI PUTU EVA WAHYUNIASIH respond:
Setuju dengan apa yang pak yanto paparkan, guru sebagai pembimbing murid, dan murid sebagai bagian dari masyarakat dapat memberikan kontribusi dalam kegiatan bermasyarakat sebagai bagian dari pembelajaran untuk menumbuhkan jiwa kepemimpinan.
Reply Like (0)
Tuesday, 10 October 2023, 10:46 AM
I GUSTI AGUNG AYU PRIYANTI ANTARI respond:
Benar sekali pak. Sekolah sebagai suatu komunitas dapat menjadi tempat untuk mengembangkan kepemimpin murid.
Reply Like (0)
Tuesday, 10 October 2023, 6:29 PM
HAIRIL ANAM respond:
Terima kasih Pak Suyanto telah menuliskan jawaban dari pertanyaan pemantik, bahwasannya komunitas adalah wadah untuk melatih kepemimpinan murid sehingga tumbuh jiwa kepemimpinan murid yang handal dan siap terlibat di dalam masyarakat
Reply Like (0)
Wednesday, 11 October 2023, 10:20 AM
NI PUTU NOVIA ANGGRENI respond:
saya setuju dengan yang pak Suyanto paparkan bahwa Pengelolaan program yang baik adalah yang mampu berdampak pada murid, hal ini berarti mampu menumbuhkan jiwa kepemimpinan bagi murid.
Reply Like (0)
Thursday, 12 October 2023, 10:00 AM
NI PUTU EVA WAHYUNIASIH noted on Pertanyaan Pemantik
Dalam proses kegiatan pembelajaran murid yang memegang kendali adalah guru, namun dengan kapasitas sebagai pemberi tuntunan dan bimbingan sebagai fasilitator dan pendukung dalam segala kegiatan murid,melalui program yang berpihak kepada murid maka murid mendapatkan kesempatan untuk menumbuhkan rasa percaya diri dan pengakuan akan kemampuannya sebagai student agency, peran dan keterlibatan murid dalam kegiatan sekolah akan memberikan dampak positif bagi murid dengan dibukanya ruang untuk memaksimalkan daya kreatifitas dan potensinya sebagai anggota masyarakat yang aktif dan produktif, bersama dengan seluruh pihak terkait di sekolah dengan program yang berpihak kepada murid akan mendorong peran dari komunitas sekolah dalam rangka menciptakan lingkungan yang mampu mendorong dan mendukung murid menjadi manusia yang merdeka dan berdaya saing.
Reply Like (0)
Tuesday, 10 October 2023, 9:42 AM
I GUSTI AGUNG AYU PRIYANTI ANTARI respond:
Saya setuju dengan ibu, dengan melibatkan murid dalam merancang kegiatan sekolah dan memberikan kesempatan murid untuk menentukan proses pembelajarannya maka kita telah menuntun murid menjadi student agency.
Reply Like (0)
Tuesday, 10 October 2023, 6:26 PM
HAIRIL ANAM respond:
Perlu kolaborasi antara guru dan murid agar mampu mendorong sebuah ekosistem sekolah yang baik
Reply Like (0)
Wednesday, 11 October 2023, 9:17 AM
NI PUTU NOVIA ANGGRENI respond:
saya setuju dengan yang bu Eva paparkan bahwa Pengelolaan program yang baik adalah yang mampu berdampak pada murid, hal ini berarti mampu menumbuhkan jiwa kepemimpinan bagi murid.
Reply Like (0)
Thursday, 12 October 2023, 10:00 AM
I GUSTI AGUNG AYU PRIYANTI ANTARI noted on Pertanyaan Pemantik
Seluruh program/kegiatan dan pengambilan keputusan yang dilakukan sekolah harus memperhatikan kepentingan murid. Dalam hal ini kita perlu memberikan kesempatan kepada murid untuk mengembangkan kapasitasnya dalam mengelola pembelajaran mereka sendiri, sehingga potensi kepemimpinannya dapat berkembang dengan baik. Dalam proses pembelajaran, guru tidak berperan sebagai pengontrol/mengendalikan murid secara keseluruhan. Guru harus mampu mengurangi kontrol terhadap murid dan meningkatkan peran sebagai pendamping murid agar pengembangan potensi kepemimpinan mereka tetap sesuai dengan kodrat, konteks dan kebutuhannya.
Reply Like (0)
Tuesday, 10 October 2023, 6:25 PM
PUTU AYU PRADNYA PUSPITA respond:
Sependapat bu agung. Dalam pengambilan keputusan dan penyusunan program tentunya harus selalu memperhatikan dan mengutamakan kepentingan murid
Reply Like (0)
Wednesday, 11 October 2023, 8:55 AM
NI NYOMAN ARI SUYASTINI respond:
Saya sependapat dengan Ibu Agung, untuk menumbuhkan kepemimpinan murid guru harus mampu mengurangi kontrol terhadap murid dan meningkatkan peran sebagai pendamping murid.
Reply Like (0)
Wednesday, 11 October 2023, 9:02 AM
HAIRIL ANAM respond:
Betul sekali Bu Agung bahwasannya guru mengurangi kontrol terhadap murid dan meningkatkan peran sebagai pemimpin murid agar potensi kepemimpinan tetap sesuai dengan kodrat, konteks, dan kebutuhannya
Reply Like (0)
Wednesday, 11 October 2023, 9:19 AM
NI PUTU NOVIA ANGGRENI respond:
saya setuju dengan yang bu Agung paparkan bahwa Pengelolaan program yang baik adalah yang mampu berdampak pada murid, hal ini berarti mampu menumbuhkan jiwa kepemimpinan bagi murid.
Reply Like (0)
Thursday, 12 October 2023, 10:01 AM
PUTU AYU PRADNYA PUSPITA noted on Pertanyaan Pemantik
1. Menurut pendapat saya yang memegang kendali terhadap proses pembelajaran murid adalah guru, dimana guru berperan sebagai pamong dalam memberi tuntunan kepada siswa. 2. Menurut saya murid dapat mengambil kendali dalam berbagai program/kegiatan pembelajaran sekolah dalam hal terlibat dalam merancang program program yang sesuai dengan minat bakat dan dapat mengembangkan kreatifitas mereka. 3. Tentunya murid akan sangat berperan aktif dalam berbagai program yang dapat berkontribusi untuk masyarakat. Murid dapat mengaplikasikan keilmuan mereka untuk memberikan kontribusi untuk masyarakat sekitar lingkungan sekolah. 4. Sebagai anggota komunitas kita dapat menyusun berbagai program yang dapat menumbuhkan kepeminpinan siswa. Selain itu melibatkan siswa dalam penyusunan program kegiatan mereka akan menumbuhkan rasa percaya diri dan jiwa kepeminpinan siswa
Reply Like (0)
Wednesday, 11 October 2023, 8:54 AM
NI NYOMAN ARI SUYASTINI respond:
Luar biasa yang Ibu Ayu jelaksan terkait kepemimpinan murid.
Reply Like (0)
Wednesday, 11 October 2023, 9:00 AM
HAIRIL ANAM respond:
Betul sekali Bu Pradnya bahwa pelibatan murid adalah penting dalam hal menumbuhkembangkan rasa percaya diri dan jiwa kepemimpinan murid
Reply Like (0)
Wednesday, 11 October 2023, 9:22 AM
NI PUTU NOVIA ANGGRENI respond:
saya setuju dengan yang bu Ayu paparkan bahwa Pengelolaan program yang baik adalah yang mampu berdampak pada murid, hal ini berarti mampu menumbuhkan jiwa kepemimpinan bagi murid.
Reply Like (0)
Thursday, 12 October 2023, 10:01 AM
NI NYOMAN ARI SUYASTINI noted on Pertanyaan Pemantik
Menurut pendapat saya, yang seharusnya memegang kendali terhadap proses pembelajaran adalah guru. Murid dapat mengambil kendali dalam program/kegiatan sekolah untuk memaksimalkan krativitas dan potensinya. Selain itu juga dapat berperan aktif dalam kegiatan yang dilaksanakan di lingkungan masyarakat. Agar kita dapat menjadikan murid sebagai pemimpin bagi proses pembelajarannya sendiri, maka dalam mewujudkan lingkungan belajar yang mendukung tumbuhnya kepemimpinan murid melalui dikembangkan melalui sebuah komunitas.
Reply Like (0)
Wednesday, 11 October 2023, 8:58 AM
HAIRIL ANAM respond:
Betul sekali Bu Ari bahwa murid dapat mengambil kendali dapat mendukung tumbuhnya kepemimpinan murid melalui sebuah komunitas baik intra maupun ekstra.
Reply Like (0)
Wednesday, 11 October 2023, 9:24 AM
I KADE SUDI ARIANTA respond:
Benar sekal bu Ari saya juga sependapat dengan apa yang bu ari paparkan.
Reply Like (0)
Wednesday, 11 October 2023, 11:20 PM
I KADE SUDI ARIANTA noted on Pertanyaan Pemantik
1. Menurut Ibu/Bapak, siapakah yang seharusnya memegang kendali terhadap proses pembelajaran murid? guru dan murid. 2. Menurut Ibu/Bapak, dalam hal apa saja dan sebagai apa murid dapat mengambil kendali dalam berbagai program/kegiatan pembelajaran sekolah? murid dan guru sebagai mitra, misalnya dalam penyusunan program kegiatan OSIS guru pembina mendengarkan suara murid dan murid menyuarakan ide – ide mereka kemudian bekerjasama dalam melaksanakan program yang disusun. 3. Bagaimana peran dan keterlibatan murid dalam berbagai program/kegiatan pembelajaran sekolah dapat berkontribusi positif bagi lingkungan dan masyarakat? sekolah adalah miniatur sebuah masyarakat, murid berlatih berorganisasi di sekolah yang pasti akan bermanfaat saat mereka berada dalam lingkungan masyarakat. 4Bagaimana kita dapat melibatkan komunitas dalam mendorong tumbuhnya kepemimpinan murid?Dengan memberi mereka kesempatan bersuara, memberikan masukan, mengajak mereka dalam menyusun kegiatan, dll.
Reply Like (0)
Wednesday, 11 October 2023, 11:19 PM
NI PUTU NOVIA ANGGRENI respond:
saya setuju dengan yang pak Sudi paparkan bahwa Pengelolaan program yang baik adalah yang mampu berdampak pada murid, hal ini berarti mampu menumbuhkan jiwa kepemimpinan bagi murid.
Reply Like (0)
Thursday, 12 October 2023, 10:02 AM
Dari paket modul 1 dan 2 sebelumnya, Ibu/Bapak telah belajar bahwa murid harus menjadi dasar bagi semua pengambilan keputusan yang kita buat di sekolah. Melalui filosofi dan metafora “menumbuhkan padi”, Ki Hajar Dewantara mengingatkan kita bahwa dalam mewujudkan pembelajaran yang berpusat pada murid, kita harus secara sadar dan terencana membangun ekosistem yang mendukung pembelajaran murid sehingga mampu memekarkan mereka sesuai dengan kodratnya. Dengan demikian, saat kita merancang sebuah program/kegiatan pembelajaran di sekolah, baik itu intrakurikuler, ko-kurikuler, atau ekstrakurikuler, maka murid juga seharusnya menjadi pertimbangan utama. Pertanyaannya kemudian adalah sejauh mana kita dapat menempatkan murid dalam proses pengambilan keputusan terkait dengan program/kegiatan pembelajaran tersebut?
Kita semua tentu sepakat bahwa murid-murid kita dapat melakukan lebih dari sekedar menerima instruksi dari guru. Mereka secara alami adalah seorang pengamat, penjelajah, penanya, yang memiliki rasa ingin tahu atau minat terhadap berbagai hal. Lewat rasa ingin tahu serta interaksi dan pengalaman mereka dengan orang lain dan lingkungan sekitarnya, mereka kemudian membangun sendiri pemahaman tentang diri mereka, orang lain, lingkungan sekitar, maupun dunia yang lebih luas. Dengan kata lain, murid-murid kita sebenarnya memiliki kemampuan atau kapasitas untuk mengambil bagian atau peranan dalam proses belajar mereka sendiri.
Namun, pernahkah Ibu/Bapak melakukan refleksi dan kemudian menyadari bahwa terkadang, guru atau orang dewasa sering memperlakukan murid-murid seolah-olah mereka tidak mampu membuat keputusan, pilihan, atau memberikan pendapat terkait dengan proses belajar mereka. Kadang-kadang kita bahkan tanpa sadar membiarkan murid-murid kita secara sengaja menjadi tidak berdaya, dengan secara sepihak memutuskan semua yang harus murid pelajari dan bagaimana mereka mempelajarinya, tanpa melibatkan peran serta mereka dalam proses pengambilan keputusan tersebut.
NI MADE KERTIANI noted on 1. Kepemimpinan Murid
Ki Hajar Dewantara mengingatkan kita bahwa dalam mewujudkan pembelajaran yang berpusat pada murid, kita harus secara sadar dan terencana membangun ekosistem yang mendukung pembelajaran murid sehingga mampu memekarkan mereka sesuai dengan kodratnya. murid-murid kita dapat melakukan lebih dari sekedar menerima instruksi dari guru. Mereka secara alami adalah seorang pengamat, penjelajah, penanya, yang memiliki rasa ingin tahu atau minat terhadap berbagai hal. Lewat rasa ingin tahu serta interaksi dan pengalaman mereka dengan orang lain dan lingkungan sekitarnya, mereka kemudian membangun sendiri pemahaman tentang diri mereka, orang lain, lingkungan sekitar, maupun dunia yang lebih luas. Dengan kata lain, murid-murid kita sebenarnya memiliki kemampuan atau kapasitas untuk mengambil bagian atau peranan dalam proses belajar mereka sendiri.
Reply Like (0)
Monday, 9 October 2023, 1:25 PM
STEVEN BERNARDUS DE RUYTER respond:
Luar biasa Bu Made terkait apa yang disampaikan sudah sangat jelas, jadi melalui rasa ingin tahu serta interaksi dan pengalaman dengan orang lain dan lingkungan sekitarnya, maka murid akan mampu membangun sendiri pemahamannya.
Reply Like (0)
Monday, 9 October 2023, 7:22 PM
SUYANTO respond:
betul bu, murid-murid kita sebenarnya memiliki kemampuan atau kapasitas untuk mengambil bagian atau peranan dalam proses belajar mereka sendiri.
Edit Remove Reply Like (0)
Monday, 9 October 2023, 8:40 PM
HAIRIL ANAM respond:
Sekolah harus berusaha secara sadar dan terencana membangun sebuah ekosistem yang mendukung pembelajaran murid agar kepentingan murid bisa terlayani dengan baik
Reply Like (0)
Wednesday, 11 October 2023, 10:34 AM
NI PUTU NOVIA ANGGRENI respond:
setuju bu..... kita harus memberikan kepercayaan kepada murid agar mereka mampu mandiri dan percaya diri.
Reply Like (0)
Thursday, 12 October 2023, 12:02 PM
NI PUTU NOVIA ANGGRENI noted on 1. Kepemimpinan Murid
Ya benar, terkadang saya memperlakukan murid saya seolah-olah tidak mampu menjalankan suatu kegiatan dan perlu mendapatkan bantuan dalam melaksanakan kegiatan, padahal kenyataannya mereka mampu melaksanakannya dengan arahan yang kita berikan.
Reply Like (0)
Monday, 9 October 2023, 6:54 PM
STEVEN BERNARDUS DE RUYTER respond:
Benar Bu Novi, terkadang saya juga pernah berlaku demikian kepada murid.
Reply Like (0)
Monday, 9 October 2023, 7:23 PM
SUYANTO respond:
betul bu novia, murid mampu melaksanakannya dengan arahan yang kita berikan serta kita berikan tanggung jawab untuk melaksanakan kegiatan tersebut
Edit Remove Reply Like (0)
Monday, 9 October 2023, 8:39 PM
HAIRIL ANAM respond:
Berilah kepercayaan kepada murid agar kepercayaan pada dirinya bisa terbangun dengan sendirinya
Reply Like (0)
Wednesday, 11 October 2023, 10:35 AM
STEVEN BERNARDUS DE RUYTER noted on 1. Kepemimpinan Murid
Murid secara alami adalah seorang pengamat, penjelajah, penanya, yang memiliki rasa ingin tahu atau minat terhadap berbagai hal. Lewat rasa ingin tahu serta interaksi dan pengalaman, mereka kemudian membangun sendiri pemahaman tentang diri mereka, orang lain, lingkungan sekitar, maupun dunia yang lebih luas. Guru sebaiknya berperan sebagai fasilitator agar murid mampu membuat keputusan, pilihan, atau memberikan pendapat terkait dengan proses belajar mereka.
Reply Like (0)
Monday, 9 October 2023, 7:25 PM
SUYANTO respond:
betul pak steven, Guru sebaiknya berperan sebagai fasilitator agar murid mampu membuat keputusan, pilihan, atau memberikan pendapat terkait dengan proses belajar mereka.
Edit Remove Reply Like (0)
Monday, 9 October 2023, 8:38 PM
I GUSTI AGUNG AYU PRIYANTI ANTARI respond:
Benar pak, guru harusnya berperan membimbing dan mendampingi murid agar pengembangan potensi kepemimpinan mereka tetap sesuai dengan kodrat, konteks dan kebutuhannya
Reply Like (0)
Tuesday, 10 October 2023, 6:36 PM
HAIRIL ANAM respond:
Benar sekali guru sebagai fasilitator membimbing murid agar mampu membuat keputusan, pilihan, dan memberikan pendapatnya
Reply Like (0)
Wednesday, 11 October 2023, 10:37 AM
NI PUTU NOVIA ANGGRENI respond:
setuju pak..... bahwa kita harus memberikan kepercayaan kepada murid agar mereka mampu mandiri dan percaya diri.
Reply Like (0)
Thursday, 12 October 2023, 12:16 PM
SUYANTO noted on 1. Kepemimpinan Murid
Ya pernah, namun setelah membelajari modul modul ini, saya memahami bahwa Murid di sekolah bukan hanya mengembangkan ilmu pengetahuannya, tetapi bagaimana mereka juga mengembangkan identitas dan rasa memiliki yang dimilikinya. Murid tidak hanya sekedar menerima instruksi atau perintah dari guru saja, tetapi murid secara alami merupakan seorang pengamat, penjelajah, penanya, memiliki rasa ingin tahu atau minat terhadap berbagai penomena. Oleh karena itu kita sebagai guru hanya bisa menuntun sesuai konteks, kebutuhan dan kodratnya serta meminimalisir kontrol terhadap murid.
Edit Remove Reply Like (0)
Monday, 9 October 2023, 8:37 PM
I GUSTI AGUNG AYU PRIYANTI ANTARI respond:
Benar sekali pak, secara alami murid memiliki kemampuan untuk mengambil bagian atau mengambil perand alam proses belajar mereka sehingga guru harus mengurangi kontrol terhadap murid.
Reply Like (0)
Tuesday, 10 October 2023, 6:37 PM
HAIRIL ANAM respond:
Setuju sekali pendapatnya Pak Suyanto bahwa guru hanya bisa menuntun sesuai konteks, kebutuhan, dan kodratnya serta meminimalisisr kontrol kepada murid
Reply Like (0)
Wednesday, 11 October 2023, 10:39 AM
NI PUTU NOVIA ANGGRENI respond:
setuju pak..... kita sebagai guru hanya bisa menuntun sesuai konteks, kebutuhan dan kodratnya serta meminimalisir kontrol terhadap murid, serta kita harus memberikan kepercayaan kepada murid agar mereka mampu mandiri dan percaya diri.
Reply Like (0)
Thursday, 12 October 2023, 12:20 PM
I GUSTI AGUNG AYU PRIYANTI ANTARI noted on 1. Kepemimpinan Murid
Ketika sekolah akan merancang sebuah program/kegiatan pembelajaran di sekolah, baik itu intrakurikuler, ko-kurikuler, atau ekstrakurikuler, maka kepentingan muridlah yang menjadi pertimbangan utama. Murid-murid kita sebenarnya memiliki kemampuan atau kapasitas untuk mengambil bagian atau peranan dalam proses belajar mereka sendiri, sehingga kita dapat melibatkan murid dalam pengambilan keputusan dalam suatu program/kegiatan
Reply Like (0)
Tuesday, 10 October 2023, 6:34 PM
PUTU AYU PRADNYA PUSPITA respond:
Sependapat bu agung bahwa murid sebenarnya telah memiliki kemampuan dalam pengambilan keputusan dalam sebuah program kegiatan
Reply Like (0)
Wednesday, 11 October 2023, 9:02 AM
HAIRIL ANAM respond:
Sebuah program yang dirancang oleh sekolah sebaiknya melibatkan murid dalam pengambilan keputusan dalam suatu program kegiatan
Reply Like (0)
Wednesday, 11 October 2023, 10:40 AM
NI PUTU NOVIA ANGGRENI respond:
setuju bu..... kita sebagai guru hanya bisa menuntun sesuai konteks, kebutuhan dan kodratnya serta meminimalisir kontrol terhadap murid, serta kita harus memberikan kepercayaan kepada murid agar mereka mampu mandiri dan percaya diri.
Reply Like (0)
Thursday, 12 October 2023, 12:23 PM
NI PUTU EVA WAHYUNIASIH noted on 1. Kepemimpinan Murid
Dalam mewujudkan pembelajaran yang berpusat kepada murid maka harus membangun ekosistem yang mendukung pembelajaran murid melalui program-program yang senantiasa mempertimbangkan kebutuhan murid. Murid secara alami adalah seorang pengamat, penjelajah, penanya yang memiliki rasa ingin tahu terhadap berbagai hal. Melalui rasa ingin tahu inilah mereka membangun sendiri pemahaman tentang diri dan orang lain dan lingkungan sekitar sehingga sebenarnya murid memiliki kemampuan atau kapasitas untuk mengambil bagian atau peran dalam proses belajar mereka sendiri.
Reply Like (0)
Tuesday, 10 October 2023, 9:43 PM
PUTU AYU PRADNYA PUSPITA respond:
Sependapat bu Eva, dalam penyusunan program kegiatan kita harus senantiasa mempertimbangkan kebutuhan murid
Reply Like (0)
Wednesday, 11 October 2023, 9:01 AM
NI NYOMAN ARI SUYASTINI respond:
Saya sependapat dengan Ibu Eva bahwa murid secara alami adalah seorang pengamat, penjelajah, penanya yang memiliki rasa ingin tahu terhadap berbagai hal.
Reply Like (0)
Wednesday, 11 October 2023, 9:08 AM
HAIRIL ANAM respond:
Setuju sekali Bu Eva bahwa sekolah harus membangun ekosistem yang mendukung pembelajaran murid melalui program-program yang mempertimbangkan kebutuhan murid.
Reply Like (0)
Wednesday, 11 October 2023, 10:42 AM
NI PUTU NOVIA ANGGRENI respond:
setuju bu..... kita sebagai guru hanya bisa menuntun sesuai konteks, kebutuhan dan kodratnya serta meminimalisir kontrol terhadap murid, serta kita harus memberikan kepercayaan kepada murid agar mereka mampu mandiri dan percaya diri.
Reply Like (0)
Thursday, 12 October 2023, 12:23 PM
PUTU AYU PRADNYA PUSPITA noted on 1. Kepemimpinan Murid
Menurut Ki Hajar Dewantara bahwa dalam mewujudkan pembelajaran yang berpusat pada murid, kita harus secara sadar dan terencana membangun ekosistem yang mendukung pembelajaran murid sehingga mampu memekarkan mereka sesuai dengan kodratnya. Sehingga dalam merancang sebuah program/kegiatan pembelajaran di sekolah, baik itu intrakurikuler, ko-kurikuler, atau ekstrakurikuler, maka yang menjadi pertimbangan utama adalah murid. Murid-murid kita sebenarnya memiliki kemampuan atau kapasitas untuk mengambil bagian atau peranan dalam proses belajar mereka sendiri.
Reply Like (0)
Wednesday, 11 October 2023, 9:01 AM
HAIRIL ANAM respond:
Benar Bu Pradnya bahwa murid-murid memiliki kemampuan atau kapasitas untuk mengambil bagian atau peranan dalam proses belajarnya
Reply Like (0)
Wednesday, 11 October 2023, 10:43 AM
NI PUTU NOVIA ANGGRENI respond:
setuju bu..... kita sebagai guru hanya bisa menuntun sesuai konteks, kebutuhan dan kodratnya serta meminimalisir kontrol terhadap murid, serta kita harus memberikan kepercayaan kepada murid agar mereka mampu mandiri dan percaya diri.
Reply Like (0)
Thursday, 12 October 2023, 12:23 PM
NI NYOMAN ARI SUYASTINI noted on 1. Kepemimpinan Murid
KHD mengingatkan kita bahwa dalam mewujudkan pembelajaran yang berpusat pada murid, kita harus secara sadar dan terencana membangun ekosistem yang mendukung pembelajaran murid sehingga mampu memekarkan mereka sesuai dengan kodratnya. Murid-murid dapat melakukan lebih dari sekedar menerima instruksi dari guru. Mereka secara alami adalah seorang pengamat, penjelajah, penanya, yang memiliki rasa ingin tahu atau minat terhadap berbagai hal.
Reply Like (0)
Wednesday, 11 October 2023, 9:06 AM
HAIRIL ANAM respond:
Memandang murid tidak hanya semata-mata sekedar menerima instruksi dari guru saja. Melainkan murid memiliki karakter secara alamiah sebagai pengamat, penjelajah, penanya, yang memiliki rasa ingin tahu atau minat terhadap berbagai hal.
Reply Like (0)
Wednesday, 11 October 2023, 10:46 AM
I KADE SUDI ARIANTA respond:
Iya bu ri saya juga sependapat dengan apa yang sudah ibu paparkan.
Reply Like (0)
Wednesday, 11 October 2023, 11:29 PM
NI PUTU EVA WAHYUNIASIH respond:
Setuju bu ari, murid bukanlah selembar kertas kosong, melainkan kertas dengan tulisan samar untuk menebalkan ke arah laku lebih baik khususnya jiwa kepemimpinan maka dari itu tugas dari sekolah melalui program-programnya yang dirancang mampu memberikan ruang untuk dapat mengembangkan jiwa kepemimpinan murid dalam proses belajarnya.
Reply Like (0)
Thursday, 12 October 2023, 11:24 AM
I KADE SUDI ARIANTA noted on 1. Kepemimpinan Murid
Mengikutsertakan murid dalam proses pengambilan keputusan terkait dengan program dan kegiatan pembelajaran adalah praktek yang sangat berharga dalam pendidikan. Ini dapat membantu meningkatkan motivasi, partisipasi, dan keterlibatan siswa, serta mengajarkan mereka keterampilan pengambilan keputusan yang penting. Namun, sejauh mana Anda dapat menempatkan murid dalam proses pengambilan keputusan tergantung pada beberapa faktor, termasuk usia siswa, tingkat kematangan, konteks pendidikan, dan tujuan pembelajaran.
Reply Like (0)
Wednesday, 11 October 2023, 11:26 PM
NI PUTU EVA WAHYUNIASIH respond:
Setuju dengan pak sudi, keterlibatan murid dalam kegiatan program sekolah dari mulai perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi akan mendorong tumbuhnya rasa kepemimpinan murid.
Reply Like (0)
Thursday, 12 October 2023, 11:22 AM
NI PUTU NOVIA ANGGRENI respond:
setuju pak..... kita sebagai guru hanya bisa menuntun sesuai konteks, kebutuhan dan kodratnya serta meminimalisir kontrol terhadap murid, serta kita harus memberikan kepercayaan kepada murid agar mereka mampu mandiri dan percaya diri.
Reply Like (0)
Thursday, 12 October 2023, 12:24 PM
Agar kita dapat menjadikan murid sebagai pemimpin bagi proses pembelajarannya sendiri, maka kita perlu memberikan kesempatan kepada murid untuk mengembangkan kapasitasnya dalam mengelola pembelajaran mereka sendiri, sehingga potensi kepemimpinannya dapat berkembang dengan baik.
Peran kita adalah:
Mendampingi murid agar pengembangan potensi kepemimpinan mereka tetap sesuai dengan kodrat, konteks dan kebutuhannya.
Mengurangi kontrol kita terhadap mereka
Saat murid memiliki kontrol atas apa yang terjadi, atau merasa bahwa mereka dapat mempengaruhi sebuah situasi inilah, maka murid akan memiliki apa yang disebut dengan “agency”. Agency dapat diartikan sebagai kapasitas seseorang untuk mempengaruhi fungsi dirinya dan arah jalannya peristiwa melalui tindakan-tindakan yang dibuatnya. Albert Bandura dalam artikelnya, Toward a Psychology of Human Agency (2006) menuliskan, bahwa menjadi seorang agent (seseorang yang memiliki agency) berarti orang tersebut secara sengaja mempengaruhi fungsi dan keadaan hidup dirinya. Dalam pandangan ini, pengaruh pribadi merupakan bagian dari struktur kausal. Orang-orang sebenarnya dapat mengatur diri sendiri, bersikap proaktif, meregulasi diri sendiri, dan merefleksikan diri. Mereka bukan hanya dapat menjadi penonton dari perilaku mereka sendiri, tetapi adalah kontributor untuk keadaan hidup mereka sendiri.
Lebih lanjut, dalam artikel yang sama Bandura juga menuliskan bahwa ada empat sifat inti dari human agency, yang dalam modul ini kita singkat dengan akronim IVAR untuk memudahkan mengingat, yaitu:
1. I - Intensi = Kesengajaan (intentionality). Seseorang yang memiliki agency bukan hanya memiliki sekedar niat, tetapi di dalam niat mereka sudah termasuk rencana tindakan dan strategi untuk mewujudkannya. Orang yang memiliki agency akan memahami bahwa dalam mewujudkan niatnya, ia juga harus mempertimbangkan keinginan pihak lain, sehingga berupaya untuk menemukan niatan bersama dan mengelola kesaling-tergantungan rencana.
2. V - Visi = Pemikiran ke depan (forethought). Pemikiran ke depan di sini bukan hanya sekedar rencana yang mengarahkan masa depan. Mereka yang berpikiran ke depan menjadikan visi (representasi kognitif dari visualisasi masa depan) sebagai pemandu dan memotivasi tindakan-tindakan mereka saat ini. Hal ini membuat mereka menjadi individu yang bersemangat dan bertujuan.
3. A - Aksi = Kereaktifan-diri (self-reactiveness). Seseorang yang memiliki agency, bukan hanya seorang perencana dan pemikir ke depan. Mereka juga seorang pengendali diri (self-regulator). Setelah memiliki niat dan rencana, ia tidak akan duduk diam dan menunggu. Mereka memiliki kemampuan untuk mengkonstruksi aksi atau tindakan yang tepat dan untuk memotivasi serta mengatur eksekusinya.
4. R - Refleksi = Kereflektifan-diri (self-reflectiveness). Seseorang yang memiliki agency akan memiliki kesadaran yang baik akan fungsi dirinya. Mereka akan melakukan refleksi terhadap efikasi dirinya, kecemerlangan dan ketepatan pikiran dan tindakannya, dan kebermaknaan dari upaya yang mereka lakukan dalam pencapaian tujuan, serta akan melakukan perbaikan jika diperlukan. Kemampuan metakognitif untuk melakukan refleksi diri sendiri dan kecukupan pemikiran dan tindakan seseorang adalah sifat yang paling jelas dari orang yang memiliki agency.
Mengingat bahwa kata agency ini belum ada padanan yang tepat dalam bahasa Indonesia, maka untuk kepentingan pembahasan di dalam modul ini, maka istilah student agency ini selanjutnya akan diterjemahkan sebagai “kepemimpinan murid”.
Murid mendemonstrasikan “student agency” ketika mereka mampu mengarahkan pembelajaran mereka sendiri, membuat pilihan-pilihan, menyuarakan opini, mengajukan pertanyaan dan mengungkapkan rasa ingin tahu, berpartisipasi dan berkontribusi pada komunitas belajar, mengkomunikasikan pemahaman mereka kepada orang lain, dan melakukan tindakan nyata sebagai hasil proses belajarnya.
NI MADE KERTIANI noted on Kepemimpinan Murid (Student Agency)
Untuk menjadikan murid sebagai pemimpin bagi proses pembelajarannya sendiri, maka kita perlu memberikan kesempatan kepada murid untuk mengembangkan kapasitasnya dalam mengelola pembelajaran mereka sendiri, sehingga potensi kepemimpinannya dapat berkembang dengan baik. Dengan mendampingi murid agar pengembangan potensi kepemimpinan mereka tetap sesuai dengan kodrat, konteks dan kebutuhannya, mengurangi kontrol kita terhadap mereka. Maka murid akan memiliki apa yang disebut dengan “agency” ( human agency, ada empat sifat inti dari human agency, yang di singkat dengan akronim IVAR yaitu ; 1. I - Intensi = Kesengajaan (intentionality), 2. V - Visi = Pemikiran ke depan (forethought), 3. A - Aksi = Kereaktifan-diri (self-reactiveness), 4. R - Refleksi = Kereflektifan-diri (self-reflectiveness)
Reply Like (0)
Monday, 9 October 2023, 1:34 PM
STEVEN BERNARDUS DE RUYTER respond:
Setuju Bu, da empat sifat inti dari human agency, yang di singkat dengan akronim IVAR yaitu ; 1. I - Intensi = Kesengajaan (intentionality), 2. V - Visi = Pemikiran ke depan (forethought), 3. A - Aksi = Kereaktifan-diri (self-reactiveness), 4. R - Refleksi = Kereflektifan-diri (self-reflectiveness).
Reply Like (0)
Monday, 9 October 2023, 7:32 PM
SUYANTO respond:
betul bu, Untuk menjadikan murid sebagai pemimpin harus memiliki sifat inti dari human agency yakni 1. I - Intensi = Kesengajaan (intentionality), 2. V - Visi = Pemikiran ke depan (forethought), 3. A - Aksi = Kereaktifan-diri (self-reactiveness), 4. R - Refleksi = Kereflektifan-diri (self-reflectiveness)
Edit Remove Reply Like (0)
Monday, 9 October 2023, 8:52 PM
HAIRIL ANAM respond:
Benar sekali Bu Made bahwa memberikan kesempatan kepada murid untuk mengembangkan kapasitasnya dalam mengelola pembelajaran mereka sendiri adalah hal yang tepat
Reply Like (0)
Wednesday, 11 October 2023, 9:43 PM
NI PUTU NOVIA ANGGRENI respond:
setuju bu, bahwa untuk menjadikan murid sebagai pemimpin harus memiliki sifat inti dari human agency yakni 1. I - Intensi = Kesengajaan (intentionality), 2. V - Visi = Pemikiran ke depan (forethought), 3. A - Aksi = Kereaktifan-diri (self-reactiveness), 4. R - Refleksi = Kereflektifan-diri (self-reflectiveness)
Reply Like (0)
Thursday, 12 October 2023, 12:27 PM
NI PUTU NOVIA ANGGRENI noted on Kepemimpinan Murid (Student Agency)
Murid mendemonstrasikan “student agency” ketika mereka mampu mengarahkan pembelajaran mereka sendiri, membuat pilihan-pilihan, menyuarakan opini, mengajukan pertanyaan dan mengungkapkan rasa ingin tahu, berpartisipasi dan berkontribusi pada komunitas belajar, mengkomunikasikan pemahaman mereka kepada orang lain, dan melakukan tindakan nyata sebagai hasil proses belajarnya.
Reply Like (0)
Monday, 9 October 2023, 7:13 PM
SUYANTO respond:
betul bu, murid menerapkan student agency mereka mampu mengarahkan pembelajaran mereka sendiri, membuat pilihan-pilihan, menyuarakan opini, mengajukan pertanyaan dan mengungkapkan rasa ingin tahu, berpartisipasi dan berkontribusi pada komunitas belajar
Edit Remove Reply Like (0)
Monday, 9 October 2023, 8:51 PM
HAIRIL ANAM respond:
Student Agency penting dalam mengarahkan pembelajaran mereka sendiri agar murid bisa membuat choice, voice, dan ownership
Reply Like (0)
Wednesday, 11 October 2023, 9:45 PM
STEVEN BERNARDUS DE RUYTER noted on Kepemimpinan Murid (Student Agency)
Saat murid memiliki kontrol atas apa yang terjadi, atau merasa bahwa mereka dapat mempengaruhi sebuah situasi, maka murid akan memiliki apa yang disebut dengan “agency”. Menjadi seorang agent (seseorang yang memiliki agency) berarti orang tersebut secara sengaja mempengaruhi fungsi dan keadaan hidup dirinya. Lebih lanjut terdapat empat sifat inti dari human agency yang dikenal sebagai IVAR, yaitu: Intensi (kesenjangan), Visi, Aksi, dan Refleksi.
Reply Like (0)
Monday, 9 October 2023, 7:34 PM
SUYANTO respond:
sependapat pak steven, menjadi seorang agent (seseorang yang memiliki agency) berarti orang tersebut secara sengaja mempengaruhi fungsi dan keadaan hidup dirinya
Edit Remove Reply Like (0)
Monday, 9 October 2023, 8:50 PM
I GUSTI AGUNG AYU PRIYANTI ANTARI respond:
Benar sekali pak. Murid mendemonstrasikan “student agency” ketika mereka mampu mengarahkan pembelajaran mereka sendiri, membuat pilihan-pilihan, menyuarakan opini, mengajukan pertanyaan dan mengungkapkan rasa ingin tahu, berpartisipasi dan berkontribusi pada komunitas belajar, mengkomunikasikan pemahaman mereka kepada orang lain, dan melakukan tindakan nyata sebagai hasil proses belajarnya
Reply Like (0)
Tuesday, 10 October 2023, 6:45 PM
HAIRIL ANAM respond:
Terima kasih Pak Steven atas komentarnya bahwa IVAR adalah empat sifat inti dari human agency
Reply Like (0)
Wednesday, 11 October 2023, 9:48 PM
NI PUTU NOVIA ANGGRENI respond:
setuju pak bahwa mendemonstrasikan “student agency” ketika mereka mampu mengarahkan pembelajaran mereka sendiri, membuat pilihan-pilihan, menyuarakan opini, mengajukan pertanyaan dan mengungkapkan rasa ingin tahu, berpartisipasi dan berkontribusi pada komunitas belajar, mengkomunikasikan pemahaman mereka kepada orang lain, dan melakukan tindakan nyata sebagai hasil proses belajarnya.
Reply Like (0)
Thursday, 12 October 2023, 12:28 PM
SUYANTO noted on Kepemimpinan Murid (Student Agency)
Saat murid memiliki kontrol atas apa yang terjadi, atau merasa bahwa mereka dapat mempengaruhi sebuah situasi inilah, maka murid akan memiliki apa yang disebut dengan “agency”. Seseorang sebenarnya dapat mengatur diri sendiri, bersikap proaktif, meregulasi diri sendiri, dan merefleksikan diri. empat sifat inti dari human agency dengan akronim IVAR yakni 1. I - Intensi = Kesengajaan (intentionality), 2. V - Visi = Pemikiran ke depan (forethought), 3. A - Aksi = Kereaktifan-diri (self-reactiveness) dan 4. R - Refleksi = Kereflektifan-diri (self-reflectiveness).
Edit Remove Reply Like (0)
Monday, 9 October 2023, 8:49 PM
I GUSTI AGUNG AYU PRIYANTI ANTARI respond:
Benar pak, Murid mendemonstrasikan “student agency” ketika mereka mampu mengarahkan pembelajaran mereka sendiri, membuat pilihan-pilihan, menyuarakan opini, mengajukan pertanyaan dan mengungkapkan rasa ingin tahu, berpartisipasi dan berkontribusi pada komunitas belajar, mengkomunikasikan pemahaman mereka kepada orang lain, dan melakukan tindakan nyata sebagai hasil proses belajarnya.
Reply Like (0)
Tuesday, 10 October 2023, 6:44 PM
HAIRIL ANAM respond:
Benar sekali Pak Yanto bahwa seseorang bisa mengatur diri sendiri, bersikap pro aktif, meregulasi diri sendiri, dan merefleksikan diri
Reply Like (0)
Wednesday, 11 October 2023, 9:50 PM
NI PUTU NOVIA ANGGRENI respond:
setuju pak bahwa mendemonstrasikan “student agency” ketika mereka mampu mengarahkan pembelajaran mereka sendiri, membuat pilihan-pilihan, menyuarakan opini, mengajukan pertanyaan dan mengungkapkan rasa ingin tahu, berpartisipasi dan berkontribusi pada komunitas belajar, mengkomunikasikan pemahaman mereka kepada orang lain, dan melakukan tindakan nyata sebagai hasil proses belajarnya.
Reply Like (0)
Thursday, 12 October 2023, 12:29 PM
I GUSTI AGUNG AYU PRIYANTI ANTARI noted on Kepemimpinan Murid (Student Agency)
Sebagai seorang guru, kita perlu memberikan kesempatan kepada murid untuk mengembangkan kapasitasnya dalam mengelola pembelajaran mereka sendiri, sehingga potensi kepemimpinannya dapat berkembang dengan baik. Saat murid memiliki kontrol atas apa yang terjadi, atau merasa bahwa mereka dapat mempengaruhi sebuah situasi inilah, maka murid akan memiliki apa yang disebut dengan “agency”. Ada empat sifat inti dari human agency, yang disingkat dengan IVAR, yaitu I - Intensi = Kesengajaan (intentionality), V - Visi = Pemikiran ke depan (forethought), A - Aksi = Kereaktifan-diri (self-reactiveness), R - Refleksi = Kereflektifan-diri (self-reflectiveness).
Reply Like (0)
Tuesday, 10 October 2023, 6:43 PM
PUTU AYU PRADNYA PUSPITA respond:
Sependapat bu agung pentingnya bagi kita memberikan kesempatan bagi murid untuk mengembangkan kapasitasnya dalam mengelola pembelajaran mereka sendiri, sehingga potensi kepeminpinannya dapat berkembang
Reply Like (0)
Wednesday, 11 October 2023, 9:25 AM
HAIRIL ANAM respond:
Setuju Bu Agung bahwa dengan agency dapat mempengaruhi sebuah situasi
Reply Like (0)
Wednesday, 11 October 2023, 9:51 PM
NI PUTU NOVIA ANGGRENI respond:
setuju bu bahwa mendemonstrasikan “student agency” ketika mereka mampu mengarahkan pembelajaran mereka sendiri, membuat pilihan-pilihan, menyuarakan opini, mengajukan pertanyaan dan mengungkapkan rasa ingin tahu, berpartisipasi dan berkontribusi pada komunitas belajar, mengkomunikasikan pemahaman mereka kepada orang lain, dan melakukan tindakan nyata sebagai hasil proses belajarnya.
Reply Like (0)
Thursday, 12 October 2023, 12:30 PM
NI PUTU EVA WAHYUNIASIH respond:
Setuju bu agung, guru perlu memberikan kesempatan dan ruang bagi murid untuk dapat mengembangkan kemampuannya sebagai pemimpin untuk pembelajarannya sendiri
Reply Like (0)
Thursday, 12 October 2023, 1:26 PM
NI PUTU EVA WAHYUNIASIH noted on Kepemimpinan Murid (Student Agency)
Peran guru agar dapat menjadikan murid sebagai pemimpin dalam proses pembelajarannya sendiri adalah: mendampingi murid agar pengembangan potensi kepemimpinan mereka tetap sesuai dengan kodrat, konteks dan kebutuhannya. serta yang kedua adalah mengurangi kontrol kita terhadap mereka. Kemudian saat murid sudah memiliki kontrol atas apa yang terjadi maka murid memiliki apa yang disebut "Agency". Menurut Albert Badura: seorang agent berarti orang tersebut secara sengaja mempengaruhi fungsi dan keadaan hidup dirinya. lebih lanjut beliau mengatakan ada 4 sifat human agency: Intensi (kesengajaan), Visi: pemikiran ke depan, Aksi: kereaktifan diri, Refleksi: kereflektifan diri. Sehingga murid yang menjadi student agency adalah ketika murid sudah mampu mengarahkan pembelajaran mereka sendiri, membuat pilihan, menyuarakan opini, mengajukan pertanyaan, mengungkapkan rasa ingin tahu, berpartisispasi, kontribusi dalam komunitas belajar serta mengkomunikasikan pemahaman mereka kepada orang lain dan melakukan tindakan nyata
Reply Like (0)
Tuesday, 10 October 2023, 9:56 PM
NI NYOMAN ARI SUYASTINI respond:
Saya sependapat dengan Ibu Eva terkait 4 sifat human agency: Intensi (kesengajaan), Visi: pemikiran ke depan, Aksi: kereaktifan diri, Refleksi: kereflektifan diri.
Reply Like (0)
Wednesday, 11 October 2023, 9:15 AM
HAIRIL ANAM respond:
Guru sebagai fasilitator berupaya dapat mendampingi murid agar pengembangan potensi kepemimpinan mereka tetap sesuai dengan kodrat, konteks, dan kebutuhannya
Reply Like (0)
Wednesday, 11 October 2023, 9:53 PM
NI PUTU NOVIA ANGGRENI respond:
setuju bu bahwa mendemonstrasikan “student agency” ketika mereka mampu mengarahkan pembelajaran mereka sendiri, membuat pilihan-pilihan, menyuarakan opini, mengajukan pertanyaan dan mengungkapkan rasa ingin tahu, berpartisipasi dan berkontribusi pada komunitas belajar, mengkomunikasikan pemahaman mereka kepada orang lain, dan melakukan tindakan nyata sebagai hasil proses belajarnya.
Reply Like (0)
Thursday, 12 October 2023, 12:30 PM
NI NYOMAN ARI SUYASTINI noted on Kepemimpinan Murid (Student Agency)
Peran guru untuk mengembangkan potensi kepemimpinan murid dapat berkembang dengan baik adalah dengan mendampingi murid agar pengembangan potensi kepemimpinan mereka tetap sesuai dengan kodrat, konteks dan kebutuhannya, serta mengurangi kontrol kita terhadap mereka. Maka murid akan memiliki apa yang disebut dengan “agency” ( human agency, ada empat sifat inti dari human agency, yang di singkat dengan akronim IVAR yaitu ; 1. I - Intensi = Kesengajaan (intentionality), 2. V - Visi = Pemikiran ke depan (forethought), 3. A - Aksi = Kereaktifan-diri (self-reactiveness), 4. R - Refleksi = Kereflektifan-diri (self-reflectiveness)
Reply Like (0)
Wednesday, 11 October 2023, 9:12 AM
PUTU AYU PRADNYA PUSPITA respond:
Sependapat bu ari bahwa peran guru salah satunya adalah bagaiman akita dapat mendampingi murid dala pengembangan potensi kepeminpinan mereka
Reply Like (0)
Wednesday, 11 October 2023, 9:24 AM
HAIRIL ANAM respond:
Benar sekali Bu Ari guru memiliki andil yang besar dalam mengembangkan potensi kepemimpinan murid
Reply Like (0)
Wednesday, 11 October 2023, 9:54 PM
I KADE SUDI ARIANTA respond:
Benar sekali bu ari, saya juga sependapat dengan apa yang sudah bu ari paparkan.
Reply Like (0)
Wednesday, 11 October 2023, 11:32 PM
NI PUTU EVA WAHYUNIASIH respond:
Setuju dengan bu ari, bahwa dalam usaha untuk menumbuhkan jiwa kepemimpinan murid, guru dapat mengurangi kontrol dan lebih banyak membimbing murid.
Reply Like (0)
Thursday, 12 October 2023, 1:24 PM
PUTU AYU PRADNYA PUSPITA noted on Kepemimpinan Murid (Student Agency)
Peran guru dalam menjadikan murid sebagai pemimpin bagi proses pembelajarannya sendiri adalah mendampingi murid agar pengembangan potensi kepemimpinan mereka tetap sesuai dengan kodrat, konteks dan kebutuhannya serta mengurangi kontrol kita terhadap mereka. Saat murid memiliki kontrol atas apa yang terjadi, atau merasa bahwa mereka dapat mempengaruhi sebuah situasi inilah, maka murid akan memiliki apa yang disebut dengan “agency”. Terdapat empat sifat inti dari human agency, yaitu 1. I - Intensi = Kesengajaan (intentionality), 2. V - Visi = Pemikiran ke depan (forethought), 3. A - Aksi = Kereaktifan-diri (self-reactiveness), 4. R - Refleksi = Kereflektifan-diri (self-reflectiveness)
Reply Like (0)
Wednesday, 11 October 2023, 9:21 AM
HAIRIL ANAM respond:
Sepakat dengan pendapatnya Bu Pradnya, terima kasih telah berbagi tentang teori kepemimpinan murid
Reply Like (0)
Wednesday, 11 October 2023, 9:55 PM
NI PUTU NOVIA ANGGRENI respond:
setuju bu bahwa mendemonstrasikan “student agency” ketika mereka mampu mengarahkan pembelajaran mereka sendiri, membuat pilihan-pilihan, menyuarakan opini, mengajukan pertanyaan dan mengungkapkan rasa ingin tahu, berpartisipasi dan berkontribusi pada komunitas belajar, mengkomunikasikan pemahaman mereka kepada orang lain, dan melakukan tindakan nyata sebagai hasil proses belajarnya.
Reply Like (0)
Thursday, 12 October 2023, 12:30 PM
NI PUTU EVA WAHYUNIASIH respond:
Setuju bu ayu, guru memiliki peran penting terkait usaha untuk memaksimalkan potensi dan mengembangkan kepemimpinan murid, dengan mendampingi dan memberikan dorongan.
Reply Like (0)
Thursday, 12 October 2023, 1:23 PM
I KADE SUDI ARIANTA noted on Kepemimpinan Murid (Student Agency)
Kepemimpinan Murid, atau yang sering merujuk pada kemampuan siswa untuk mengambil inisiatif dalam proses pembelajaran mereka, mengatur tujuan belajar, dan membuat keputusan yang mendukung pertumbuhan pribadi serta akademik. Prinsip-prinsip Kepemimpinan Murid bertujuan untuk memberikan siswa lebih banyak kendali atas pendidikan mereka, meningkatkan motivasi dan keterlibatan mereka, serta mengajarkan keterampilan yang relevan dalam kehidupan nyata.
Reply Like (0)
Wednesday, 11 October 2023, 11:31 PM
NI PUTU EVA WAHYUNIASIH respond:
Setuju pak sudi, student agency adalah ketika murid sudah mampu mengambil lebih banyak kendali akan dirinya sendiri dalam kegiatan pembelajaran nya dengan meningkatnya motivasi, dan keterlibatan murid dalam kegiatan belajarnya tersebut.
Reply Like (0)
Jika kita mengacu pada OECD (2019:5), ‘kepemimpinan murid’ berkaitan dengan pengembangan identitas dan rasa memiliki. Ketika murid mengembangkan agency, mereka mengandalkan motivasi, harapan, efikasi diri, dan growth mindset (pemahaman bahwa kemampuan dan kecerdasan dapat dikembangkan) untuk menavigasi diri mereka menuju kesejahteraan lahir batin (wellbeing). Hal inilah yang kemudian memungkinkan mereka untuk bertindak dengan memiliki tujuan, yang membimbing mereka untuk berkembang di masyarakat.
Konsep kepemimpinan murid sebenarnya berakar pada prinsip bahwa murid memiliki kemampuan dan keinginan untuk secara positif mempengaruhi kehidupan mereka sendiri dan dunia di sekitar mereka. Kepemimpinan murid dapat dilihat sebagai kapasitas untuk menetapkan tujuan, melakukan refleksi dan bertindak secara bertanggung jawab untuk menghasilkan perubahan. Kepemimpinan murid adalah tentang murid yang bertindak secara aktif, dan membuat keputusan serta pilihan yang bertanggung jawab, daripada hanya sekedar menerima apa yang ditentukan oleh orang lain. Ketika murid menunjukkan agency dalam pembelajaran mereka sendiri, yaitu ketika mereka berperan aktif dalam memutuskan apa dan bagaimana mereka akan belajar, maka mereka cenderung menunjukkan motivasi yang lebih besar untuk belajar dan lebih mampu menentukan tujuan belajar mereka sendiri. Lewat proses yang seperti ini, murid-murid akan secara alamiah mempelajari keterampilan belajar (belajar bagaimana belajar). Keterampilan belajar ini adalah sebuah keterampilan yang sangat penting, yang dapat dan akan mereka gunakan sepanjang hidup mereka dan bukan hanya untuk saat ini.
Saat murid menjadi pemimpin dan mengambil peran aktif dalam proses pembelajaran mereka sendiri, maka hubungan yang tercipta antara guru dengan murid akan mengalami perubahan, karena hubungannya akan menjadi bersifat kemitraan. Dalam hubungan yang bersifat kemitraan ini, saat murid belajar mereka akan:
berusaha untuk memahami tujuan pembelajaran yang ingin dicapainya
menunjukkan keterlibatan dalam proses pembelajaran
menunjukkan tanggung jawab dalam proses pembelajaran
menunjukkan rasa ingin tahu
menunjukkan inisiatif
membuat pilihan-pilihan tindakan
memberikan umpan balik kepada satu sama lain.
Di sisi lain, guru yang akan mengambil peranan sebagai mitra murid dalam belajar akan:
berusaha secara aktif mendengarkan, menghormati, dan menanggapi ide-ide, pendapat, pertanyaan, aspirasi dan perspektif murid-murid mereka
memperhatikan kemampuan, kebutuhan, dan minat murid-murid mereka untuk memastikan proses pembelajaran sesuai untuk mereka
mendorong murid untuk mengeksplorasi minat mereka dengan memberi mereka tugas-tugas terbuka
menawarkan kesempatan kepada murid untuk menunjukkan kreativitas dan mengambil risiko
mempertimbangkan sejauh mana tingkat bantuan yang harus diberikan kepada murid berdasarkan informasi yang mereka miliki
menunjukkan minat dan keingintahuan untuk mendengarkan dan menanggapi setiap aktivitas murid untuk memperluas pemikiran mereka.
Untuk lebih memahami konsep kepemimpinan murid, Ibu/Bapak dapat membaca tabel berikut ini.
Video berikut ini memberikan gambaran tentang kepemimpinan murid (student agency), simak dan perhatikan penjelasannya untuk lebih memahami materi ini.
NI MADE KERTIANI noted on Lanjutan..
Kepemimpinan murid’ berkaitan dengan pengembangan identitas dan rasa memiliki. Ketika murid mengembangkan agency, mereka mengandalkan motivasi, harapan, efikasi diri, dan growth mindset (pemahaman bahwa kemampuan dan kecerdasan dapat dikembangkan) untuk menavigasi diri mereka menuju kesejahteraan lahir batin (wellbeing). Ketika murid menunjukkan agency dalam pembelajaran mereka sendiri, yaitu ketika mereka berperan aktif dalam memutuskan apa dan bagaimana mereka akan belajar, maka mereka cenderung menunjukkan motivasi yang lebih besar untuk belajar dan lebih mampu menentukan tujuan belajar mereka sendiri. Lewat proses yang seperti ini, murid-murid akan secara alamiah mempelajari keterampilan belajar (belajar bagaimana belajar). Keterampilan belajar ini adalah sebuah keterampilan yang sangat penting, yang dapat dan akan mereka gunakan sepanjang hidup mereka dan bukan hanya untuk saat ini.
Reply Like (0)
Monday, 9 October 2023, 1:38 PM
SUYANTO respond:
sependapat bu made, keterampilan belajar merupakan sebuah keterampilan yang sangat penting, yang dapat dan akan mereka gunakan sepanjang hidup mereka dan bukan hanya untuk saat ini sehingga mereka akan menuju kesejahteraan lahir batin (wellbeing)
Edit Remove Reply Like (0)
Tuesday, 10 October 2023, 2:00 PM
NI NYOMAN ARI SUYASTINI respond:
Sependapat dengan Bu Made bahwa ketika murid menunjukkan agency dalam pembelajaran mereka sendiri, yaitu ketika mereka berperan aktif dalam memutuskan apa dan bagaimana mereka akan belajar, maka mereka cenderung menunjukkan motivasi yang lebih besar untuk belajar dan lebih mampu menentukan tujuan belajar mereka sendiri.
Reply Like (0)
Wednesday, 11 October 2023, 9:45 AM
HAIRIL ANAM respond:
Saya tertarik dari kalimat terakhir bahwa keterampilan belajar ini adalah sebuah keterampilan yang sangat penting yang dapat dan akan mereka gunakan sepanjang hidup mereka dan bukan hanya untuk saat ini, melalui belajar di modul ini anak senyatanya dibekali keterampilan hidup yang hakiki untuk masa depannya kelak.
Reply Like (0)
Wednesday, 11 October 2023, 10:31 PM
NI PUTU NOVIA ANGGRENI respond:
Setuju bu bahwa konsep kepemimpinan murid sebenarnya berakar pada prinsip bahwa murid memiliki kemampuan dan keinginan untuk secara positif mempengaruhi kehidupan mereka sendiri dan dunia di sekitar mereka. Kepemimpinan murid dapat dilihat sebagai kapasitas untuk menetapkan tujuan, melakukan refleksi dan bertindak secara bertanggung jawab untuk menghasilkan perubahan. Kepemimpinan murid adalah tentang murid yang bertindak secara aktif, dan membuat keputusan serta pilihan yang bertanggung jawab, daripada hanya sekedar menerima apa yang ditentukan oleh orang lain.
Reply Like (0)
Thursday, 12 October 2023, 12:32 PM
NI PUTU NOVIA ANGGRENI noted on Lanjutan..
Konsep kepemimpinan murid sebenarnya berakar pada prinsip bahwa murid memiliki kemampuan dan keinginan untuk secara positif mempengaruhi kehidupan mereka sendiri dan dunia di sekitar mereka. Kepemimpinan murid dapat dilihat sebagai kapasitas untuk menetapkan tujuan, melakukan refleksi dan bertindak secara bertanggung jawab untuk menghasilkan perubahan. Kepemimpinan murid adalah tentang murid yang bertindak secara aktif, dan membuat keputusan serta pilihan yang bertanggung jawab, daripada hanya sekedar menerima apa yang ditentukan oleh orang lain. Ketika murid menunjukkan agency dalam pembelajaran mereka sendiri, yaitu ketika mereka berperan aktif dalam memutuskan apa dan bagaimana mereka akan belajar, maka mereka cenderung menunjukkan motivasi yang lebih besar untuk belajar dan lebih mampu menentukan tujuan belajar mereka sendiri. Lewat proses yang seperti ini, murid-murid akan secara alamiah mempelajari keterampilan belajar.
Reply Like (0)
Monday, 9 October 2023, 7:51 PM
STEVEN BERNARDUS DE RUYTER respond:
Sependapat bu novi, bahwa kepemimpinan murid adalah tentang murid yang bertindak secara aktif, dan membuat keputusan serta pilihan yang bertanggung jawab, daripada hanya sekedar menerima apa yang ditentukan oleh orang lain.
Reply Like (0)
Tuesday, 10 October 2023, 8:05 AM
HAIRIL ANAM respond:
Melalui kepemimpinan murid, murid mampu menunjukkan motivasi yang lebih besar untuk belajar dan lebih mampu menentukan tujuan belajar menurut versinya sendiri
Reply Like (0)
Wednesday, 11 October 2023, 10:34 PM
STEVEN BERNARDUS DE RUYTER noted on Lanjutan..
Kepemimpinan murid adalah tentang murid yang bertindak secara aktif, dan membuat keputusan serta pilihan yang bertanggung jawab, daripada hanya sekedar menerima apa yang ditentukan oleh orang lain. Saat murid menjadi pemimpin dan mengambil peran aktif dalam proses pembelajaran mereka sendiri, maka hubungan yang tercipta antara guru dengan murid adalah kemitraan.
Reply Like (0)
Tuesday, 10 October 2023, 11:12 AM
SUYANTO respond:
sependapat pak steven, kepemimpinan murid merupakan tentang murid yang bertindak secara aktif, dan membuat keputusan serta pilihan yang bertanggung jawab
Edit Remove Reply Like (0)
Tuesday, 10 October 2023, 1:59 PM
I GUSTI AGUNG AYU PRIYANTI ANTARI respond:
Benar sekali pak. Murid dikatakan telah mengembangkan kepemimpinan dalam diri ketika murid tersebeut berperan aktif dalam memutuskan apa dan bagaimana mereka belajar.
Reply Like (0)
Tuesday, 10 October 2023, 7:00 PM
HAIRIL ANAM respond:
kepemimpinan murid memberikan kebebasan ruang dan waktu dalam bertindak serta keputusan-keputusan yang bertanggungjawab
Reply Like (0)
Wednesday, 11 October 2023, 10:35 PM
NI PUTU NOVIA ANGGRENI respond:
Setuju pak bahwa konsep kepemimpinan murid sebenarnya berakar pada prinsip bahwa murid memiliki kemampuan dan keinginan untuk secara positif mempengaruhi kehidupan mereka sendiri dan dunia di sekitar mereka. Kepemimpinan murid dapat dilihat sebagai kapasitas untuk menetapkan tujuan, melakukan refleksi dan bertindak secara bertanggung jawab untuk menghasilkan perubahan. Kepemimpinan murid adalah tentang murid yang bertindak secara aktif, dan membuat keputusan serta pilihan yang bertanggung jawab, daripada hanya sekedar menerima apa yang ditentukan oleh orang lain.
Reply Like (0)
Thursday, 12 October 2023, 12:36 PM
SUYANTO noted on Lanjutan..
Kepemimpinan murid merupakan tentang murid yang bertindak secara aktif, dan membuat keputusan serta pilihan yang bertanggung jawab, daripada hanya sekedar menerima apa yang ditentukan oleh orang lain. Ketika murid menunjukkan agency dalam pembelajaran mereka sendiri, yaitu ketika mereka berperan aktif dalam memutuskan apa dan bagaimana mereka akan belajar, maka mereka cenderung menunjukkan motivasi yang lebih besar untuk belajar dan lebih mampu menentukan tujuan belajar mereka sendiri. Lewat proses yang seperti ini, murid-murid akan secara alamiah mempelajari keterampilan belajar (belajar bagaimana belajar). Keterampilan belajar ini adalah sebuah keterampilan yang sangat penting, yang dapat dan akan mereka gunakan sepanjang hidup mereka dan bukan hanya untuk saat ini. Saat murid menjadi pemimpin dan mengambil peran aktif dalam proses pembelajaran mereka sendiri, maka hubungan yang tercipta antara guru dengan murid akan mengalami perubahan, karena hubungannya akan menjadi bersifat kemitraan.
Edit Remove Reply Like (0)
Tuesday, 10 October 2023, 1:58 PM
I GUSTI AGUNG AYU PRIYANTI ANTARI respond:
Saya setuju dengan bapak, Murid dikatakan telah mengembangkan kepemimpinan dalam diri ketika murid tersebeut berperan aktif dalam memutuskan apa dan bagaimana mereka belajar.
Reply Like (0)
Tuesday, 10 October 2023, 6:59 PM
HAIRIL ANAM respond:
Melalui kepemimpinan murid, murid cenderung menunjukkan motivasi yang lebih besar untuk belajar dan lebih mampu menentukan tujuan belajarnya sendiri
Reply Like (0)
Wednesday, 11 October 2023, 10:37 PM
NI PUTU NOVIA ANGGRENI respond:
Setuju pak bahwa konsep kepemimpinan murid sebenarnya berakar pada prinsip bahwa murid memiliki kemampuan dan keinginan untuk secara positif mempengaruhi kehidupan mereka sendiri dan dunia di sekitar mereka. Kepemimpinan murid dapat dilihat sebagai kapasitas untuk menetapkan tujuan, melakukan refleksi dan bertindak secara bertanggung jawab untuk menghasilkan perubahan. Kepemimpinan murid adalah tentang murid yang bertindak secara aktif, dan membuat keputusan serta pilihan yang bertanggung jawab, daripada hanya sekedar menerima apa yang ditentukan oleh orang lain.
Reply Like (0)
Thursday, 12 October 2023, 12:33 PM
NI PUTU EVA WAHYUNIASIH respond:
Setuju pak, keterampilan sebagai pemimpin dalam kegiatan belajar murid akan menjadi keterampilan penting bagi kehidupannya.
Reply Like (0)
Thursday, 12 October 2023, 10:37 PM
I GUSTI AGUNG AYU PRIYANTI ANTARI noted on Lanjutan..
Kepemimpinan murid bukanlah sesuatu yang bisa kita ‘ajarkan’ atau ‘berikan’ pada murid, namun harus kita tumbuhkan dan kita dorong pada diri murid. Kepemimpinan murid dapat dilihat sebagai kapasitas untuk menetapkan tujuan, melakukan refleksi dan bertindak secara bertanggung jawab untuk menghasilkan perubahan. Kepemimpinan murid adalah tentang murid yang bertindak secara aktif, dan membuat keputusan serta pilihan yang bertanggung jawab, daripada hanya sekedar menerima apa yang ditentukan oleh orang lain.
Reply Like (0)
Tuesday, 10 October 2023, 6:57 PM
HAIRIL ANAM respond:
Betul sekali pendapatnya Bu Agung bahwa kepemimpinan murid harus kita tumbuhkan dan kita dorong pada diri murid agar menjadi murid yang tangguh dan kompeten
Reply Like (0)
Wednesday, 11 October 2023, 10:38 PM
I KADE SUDI ARIANTA respond:
iya bu agung aya juga sependapat
Reply Like (0)
Wednesday, 11 October 2023, 11:34 PM
NI PUTU NOVIA ANGGRENI respond:
Setuju bu bahwa konsep kepemimpinan murid sebenarnya berakar pada prinsip bahwa murid memiliki kemampuan dan keinginan untuk secara positif mempengaruhi kehidupan mereka sendiri dan dunia di sekitar mereka. Kepemimpinan murid dapat dilihat sebagai kapasitas untuk menetapkan tujuan, melakukan refleksi dan bertindak secara bertanggung jawab untuk menghasilkan perubahan. Kepemimpinan murid adalah tentang murid yang bertindak secara aktif, dan membuat keputusan serta pilihan yang bertanggung jawab, daripada hanya sekedar menerima apa yang ditentukan oleh orang lain.
Reply Like (0)
Thursday, 12 October 2023, 12:33 PM
NI PUTU EVA WAHYUNIASIH respond:
Setuju bu agung, guru sebagai fasilitator meberikan ruang dan kesempatan bagi murid dalam mengembangkan diri dan menumbuhkan jiwa kepemimpinan dalam dirinya.
Reply Like (0)
Thursday, 12 October 2023, 10:36 PM
NI PUTU EVA WAHYUNIASIH noted on Lanjutan..
Jika mengacu pada OECD (2019:5)kepemimpinan murid berkaitan dengan pengembangan identitas dan rasa memiliki. Ketika murid mengembangkan student agency mereka mengandalkan motivasi, harapan efikasi diri dan growth mindset, untuk menavigasi diri mereka menuju kesejahteraan lahir bathin (well being). Kepemimpinan murid dapat dilihart sebagai kapasitas untuk menetapkan tujuan, melakukan refleksi, dan bertindak secara bertanggung jawab. Sehingga dalam pembelajaran murid mampu berperan aktif dalam memutuskan apa dan bagaimana mereka akan belajar. saat murid menjadi pemimpin dan mengambil peran aktif dalam proses pembelajaran maka hubungan yang tercipta antara guru dan murid adalah hubungan yang bersifat kemitraan.
Reply Like (0)
Wednesday, 11 October 2023, 8:30 AM
NI NYOMAN ARI SUYASTINI respond:
Saya sependapat dengan Bu Eva bahwa kepemimpinan murid dapat dilihat sebagai kapasitas untuk menetapkan tujuan, melakukan refleksi, dan bertindak secara bertanggung jawab.
Reply Like (0)
Wednesday, 11 October 2023, 9:47 AM
HAIRIL ANAM respond:
Hubungan kemitraan terjadi ketika murid mampu berperan aktif dalam memutuskan apa dan bagaimana mereka akan belajar dan mengambil peran aktif dalam proses pembelajaran
Reply Like (0)
Wednesday, 11 October 2023, 10:43 PM
NI PUTU NOVIA ANGGRENI respond:
Setuju bu bahwa konsep kepemimpinan murid sebenarnya berakar pada prinsip bahwa murid memiliki kemampuan dan keinginan untuk secara positif mempengaruhi kehidupan mereka sendiri dan dunia di sekitar mereka. Kepemimpinan murid dapat dilihat sebagai kapasitas untuk menetapkan tujuan, melakukan refleksi dan bertindak secara bertanggung jawab untuk menghasilkan perubahan. Kepemimpinan murid adalah tentang murid yang bertindak secara aktif, dan membuat keputusan serta pilihan yang bertanggung jawab, daripada hanya sekedar menerima apa yang ditentukan oleh orang lain.
Reply Like (0)
Thursday, 12 October 2023, 12:33 PM
NI NYOMAN ARI SUYASTINI noted on Lanjutan..
Ketika murid menunjukkan agency/ kepemimpinan dalam pembelajaran mereka sendiri, yaitu ketika mereka berperan aktif dalam memutuskan apa dan bagaimana mereka akan belajar, maka mereka cenderung menunjukkan motivasi yang lebih besar untuk belajar dan lebih mampu menentukan tujuan belajar mereka sendiri. Guru hanya berusaha memfasilitasi proses berpikir murid-muridnya dengan baik dimana guru dan murid mitra dalam pembelajaran.
Reply Like (0)
Wednesday, 11 October 2023, 9:44 AM
PUTU AYU PRADNYA PUSPITA respond:
Setuju bu ari, guru dan murid harus selalu membangun kemitraan dalam proses pembelajarannya
Reply Like (0)
Wednesday, 11 October 2023, 10:04 AM
HAIRIL ANAM respond:
Kemitraan dalam pembelajaran perlu dan penting dibangun oleh guru dan murid untuk mewujudkan kepemimpinan murid
Reply Like (0)
Wednesday, 11 October 2023, 10:45 PM
PUTU AYU PRADNYA PUSPITA noted on Lanjutan..
Saat murid mengembangkan agency, mereka mengandalkan motivasi, harapan, efikasi diri, dan growth mindset (pemahaman bahwa kemampuan dan kecerdasan dapat dikembangkan) untuk menavigasi diri mereka menuju kesejahteraan lahir batin (wellbeing). Kepemimpinan murid dapat dilihat sebagai kapasitas untuk menetapkan tujuan, melakukan refleksi dan bertindak secara bertanggung jawab untuk menghasilkan perubahan. Saat siswa berperan aktif dalam memutuskan apa dan bagaimana mereka akan belajar, maka mereka cenderung menunjukkan motivasi yang lebih besar untuk belajar dan lebih mampu menentukan tujuan belajar mereka sendiri. Saat murid menjadi pemimpin dan mengambil peran aktif dalam proses pembelajaran mereka sendiri, maka hubungan yang tercipta antara guru dengan murid akan mengalami perubahan, karena hubungannya akan menjadi bersifat kemitraan
Reply Like (0)
Wednesday, 11 October 2023, 10:00 AM
HAIRIL ANAM respond:
kepemimpinan murid’ berkaitan dengan pengembangan identitas dan rasa memiliki. Ketika murid mengembangkan agency, mereka mengandalkan motivasi, harapan, efikasi diri, dan growth mindset (pemahaman bahwa kemampuan dan kecerdasan dapat dikembangkan) untuk menavigasi diri mereka menuju kesejahteraan lahir batin (wellbeing).
Reply Like (0)
Wednesday, 11 October 2023, 10:49 PM
NI PUTU NOVIA ANGGRENI respond:
Setuju bu bahwa konsep kepemimpinan murid sebenarnya berakar pada prinsip bahwa murid memiliki kemampuan dan keinginan untuk secara positif mempengaruhi kehidupan mereka sendiri dan dunia di sekitar mereka. Kepemimpinan murid dapat dilihat sebagai kapasitas untuk menetapkan tujuan, melakukan refleksi dan bertindak secara bertanggung jawab untuk menghasilkan perubahan. Kepemimpinan murid adalah tentang murid yang bertindak secara aktif, dan membuat keputusan serta pilihan yang bertanggung jawab, daripada hanya sekedar menerima apa yang ditentukan oleh orang lain.
Reply Like (0)
Thursday, 12 October 2023, 12:44 PM
NI PUTU EVA WAHYUNIASIH respond:
iya bu ayu, dengan kemampuan murid menjadi pemimpin dalam proses belajarnya maka akan tercipta hubungan yang bersifat kemitraan dengan guru.
Reply Like (0)
Thursday, 12 October 2023, 10:35 PM
I KADE SUDI ARIANTA noted on Lanjutan..
Kepemimpinan Murid berfokus pada menciptakan lingkungan pendidikan yang memungkinkan siswa untuk mengambil alih peran aktif dalam pembelajaran mereka dan mengasah keterampilan yang mereka butuhkan untuk berhasil dalam kehidupan. Prinsip-prinsip ini mempromosikan pemikiran kritis, kreativitas, dan tanggung jawab, yang penting dalam perkembangan siswa sebagai individu yang lebih berdaya.
Reply Like (0)
Wednesday, 11 October 2023, 11:34 PM
NI PUTU NOVIA ANGGRENI respond:
Setuju pak bahwa konsep kepemimpinan murid sebenarnya berakar pada prinsip bahwa murid memiliki kemampuan dan keinginan untuk secara positif mempengaruhi kehidupan mereka sendiri dan dunia di sekitar mereka. Kepemimpinan murid dapat dilihat sebagai kapasitas untuk menetapkan tujuan, melakukan refleksi dan bertindak secara bertanggung jawab untuk menghasilkan perubahan. Kepemimpinan murid adalah tentang murid yang bertindak secara aktif, dan membuat keputusan serta pilihan yang bertanggung jawab, daripada hanya sekedar menerima apa yang ditentukan oleh orang lain.
Reply Like (0)
Thursday, 12 October 2023, 12:44 PM
NI PUTU EVA WAHYUNIASIH respond:
Kepemimpinan murid dapat kita lihat dari kemampuannya dalam menentukan tujuan, melakukan refleksi dan bertindak secara bertanggung jawab terhadap proses belajarnya sendiri. Akan terlihat peran aktif dari murid dalam kegiatan belajar sehingga hubungan yang tercipta dengan guru adalah hubungan yang bersifat kemitraan.
Reply Like (0)
Thursday, 12 October 2023, 10:34 PM
Saat murid menjadi pemimpin dalam proses pembelajaran mereka sendiri (atau kita katakan: saat murid memiliki agency), maka mereka sebenarnya memiliki suara (voice), pilihan (choice), dan kepemilikan (ownership) dalam proses pembelajaran mereka. Lewat suara, pilihan, dan kepemilikan inilah murid kemudian mengembangkan kapasitas dirinya menjadi seorang pemilik bagi proses belajarnya sendiri. Tugas kita sebagai guru sebenarnya hanya menyediakan lingkungan yang menumbuhkan budaya di mana murid memiliki suara, pilihan, dan kepemilikan dalam apa yang mereka pikirkan, niat yang mereka tetapkan, bagaimana mereka melaksanakan niat mereka, dan bagaimana mereka merefleksikan tindakan mereka.
Lalu, Apa sebenarnya yang dimaksud dengan suara, pilihan, dan kepemilikan murid? Mari kita bahas satu persatu ketiga aspek tersebut:
suara, pilihan, dan kepemilikan
Suara (voice)
Ketika kita berbicara tentang “suara” murid, maka kita sebenarnya bukan hanya berbicara tentang memberi murid kesempatan untuk mengomunikasikan ide dan pendapat.
Voice (suara) adalah pandangan, perhatian, gagasan yang diekspresikan oleh murid melalui partisipasi aktif mereka di kelas, sekolah, komunitas, dan sistem pendidikan mereka, yang berkontribusi pada proses pengambilan keputusan dan secara kolektif mempengaruhi hasilnya. (www.education.vic.gov.au)
Mempertimbangkan suara murid adalah tentang bagaimana kita memberdayakan murid kita agar memiliki kekuatan untuk mempengaruhi perubahan. Suara murid yang otentik memberikan kesempatan bagi murid untuk berkolaborasi dan membuat keputusan dengan orang dewasa seputar apa dan bagaimana mereka belajar dan bagaimana pembelajaran mereka dinilai.
Mempromosikan suara murid dalam proses pembelajaran dapat dilakukan dalam banyak cara. Suara murid dapat ditumbuhkan melalui diskusi, membuka ruang ekspresi kreatif, memberi pendapat, merelevansikan pembelajaran secara pribadi, dan sebagainya. Berikut ini adalah beberapa contoh bagaimana sekolah atau guru dapat mempromosikan “suara murid”:
Membangun budaya saling mendengarkan.
Membangun kepercayaan diri murid agar mereka percaya bahwa setiap suara berharga dan layak didengar.
Melibatkan murid dalam memberikan umpan balik terhadap proses belajar yang telah dilakukan.
Melibatkan murid dalam memberikan umpan balik terhadap berbagai program dan kebijakan-kebijakan sekolah.
Melibatkan murid dalam perencanaan pembelajaran.
Melibatkan murid dalam menyusun kriteria penilaian.
Memberikan kesempatan murid untuk bertanya, memberikan pendapat, berdiskusi dalam berbagai kesempatan dan proses pembelajaran.
Mengajak murid untuk mendiskusikan keyakinan kelas dan membuat kesepakatan kelas.
Membentuk dewan murid atau komite-komite yang anggotanya adalah murid-murid untuk memberikan masukan kepada sekolah terhadap berbagai elemen sekolah lainnya (misalnya lingkungan, fasilitas, kegiatan, kantin, seragam).
Melibatkan murid untuk memberikan saran tentang alat permainan apa yang mereka inginkan ada di halaman sekolah.
Memberikan kesempatan murid untuk memberi saran terkait menu yang di jual kantin.
Membuat kotak saran untuk murid memberikan saran dan masukan tentang sekolah.
Melakukan kegiatan pembelajaran berbasis proyek. Mengidentifikasi masalah atau persoalan yang terjadi dalam dunia nyata yang menarik bagi murid dan kemudian memberi kesempatan mereka untuk bekerja sama dan bertukar pikiran tentang strategi dan solusi untuk permasalahan tersebut.
Membuat blog murid dan majalah dinding untuk menyuarakan aspirasi dan kreativitas murid.
Guru dapat mendorong dan menyediakan "pilihan" bagi murid-murid melalui kegiatan atau aktivitas yang lainnya. Silahkan Ibu/Bapak dapat memikirkan atau mencari referensi contoh lainnya!
Pilihan (Choice)
Pilihan (choice) adalah peluang yang diberikan kepada murid untuk memilih kesempatan-kesempatan dalam ranah sosial, lingkungan, dan pembelajaran. (marzanoacademies.org). Dalam ranah sosial, murid dapat diberikan kesempatan untuk berada dalam kelompok yang sesuai dengan tujuan atau minatnya; dalam ranah lingkungan, murid dapat diberikan kesempatan untuk memilih atau mengatur tempat belajar yang sesuai untuk mereka. Dalam ranah lingkungan, murid diberikan kesempatan untuk memilih lingkungan belajar yang paling mendukung untuk mereka belajar secara maksimal. Sementara dalam ranah pembelajaran, murid diberikan pilihan-pilihan untuk mengakses, berlatih, atau membuktikan penguasaan pengetahuan atau keterampilan dalam kurikulum.
Aiken et al (2016) dalam Thibodeaux et al. (2019), menyimpulkan bahwa memberi pilihan akan memberdayakan murid, mendorong keterlibatan, dan mempromosikan minat dalam pengalaman belajar. Selain itu, memberi peserta didik pilihan dan kepemilikan mensyaratkan bahwa kontrol dalam proses pembelajaran harus diberikan juga kepada murid-murid (Thibodeaux 2017; 2019).
Bandura (1997) juga menegaskan bahwa memberikan murid pilihan juga akan meningkatkan motivasi dan otonomi murid, yang dapat memberikan dampak positif pada efikasi diri dan motivasi murid (dalam Thibodeaux et al, 2019).
Pertanyaannya sekarang adalah bagaimana guru dapat memberikan murid-murid ‘pilihan’ dalam proses belajar mereka? Ada banyak cara yang dapat dilakukan. Berikut ini adalah beberapa contoh bagaimana guru dapat mendorong dan menyediakan “pilihan” bagi murid-muridnya.
Membuka cakrawala murid bahwa ada berbagai pilihan atau alternatif yang dapat dijadikan bahan pertimbangan sebelum menentukan sebuah keputusan.
Memberikan kesempatan bagi murid untuk memilih bagaimana mereka mendemonstrasikan pemahamannya tentang apa yang telah mereka pelajari.
Memberikan kesempatan pada murid untuk memilih peran yang dapat mereka ambil dalam sebuah kegiatan/program.
Memberikan murid kesempatan untuk memilih kelompok.
Memberikan kesempatan murid untuk mengelola pengaturan kegiatan.
Menggunakan musyawarah untuk mengambil keputusan, atau jika memang diperlukan melalui voting, untuk memprioritaskan langkah tindakan atau aktivitas berikutnya. Misalnya saat ingin belajar tentang topik tertentu, guru dapat mendiskusikan dan membuat daftar kegiatan apa saja yang dapat mereka lakukan, kemudian meminta murid untuk memilih mana yang ingin mereka lakukan lebih dulu.
Mengajak OSIS membuat daftar kegiatan (event), dan memberikan kesempatan untuk memilih mana kegiatan yang ingin mereka lakukan di dalam satu tahun ajaran.
Memberi kesempatan pada murid untuk menentukan sendiri bentuk penugasan yang mereka inginkan.
Memberikan kesempatan pada murid untuk mempresentasikan hasil kerja/proyek sesuai dengan gaya , minat dan bakat mereka
Memberikan kesempatan pada murid untuk menggali sumber-sumber belajar sesuai minat mereka.
Memberikan kesempatan pada murid untuk mengevaluasi pembelajarannya.
Memberikan kesempatan pada murid untuk menentukan rencana, jadwal atau agenda dalam melaksanakan pembelajarannya.
Ada banyak lagi contoh lainnya. Dapatkah Ibu/Bapak memberikan contoh lainnya?
Kepemilikan (ownership)
Dalam pembahasan sebelumnya, telah dijelaskan bahwa saat murid berada dalam kursi kemudi proses belajar mereka, maka mereka akan lebih bertanggungjawab terhadap proses pembelajaran mereka sendiri dan menunjukkan keterlibatan yang lebih tinggi dalam proses belajarnya.
Menurut Duddley-Marling dan Searle yang dikutip oleh Rainer dan Mona dalam artikel yang berjudul Ownership of Learning in Teacher Education (2002:27) bahwa kepemilikan bukanlah sesuatu yang bisa diberikan, melainkan sesuatu yang berkembang dalam struktur dan proses yang menyiratkan rasa hormat terhadap otonomi, kekuasaan, suara, dan tanggung jawab kepada orang lain.
Dengan demikian kondisi-kondisi, struktur, dan proses perlu dikembangkan agar guru mampu menciptakan proses pembelajaran yang mendorong murid memiliki rasa kepemilikan. Beberapa hal yang dapat dilakukan oleh guru adalah:
Memberikan murid kesempatan untuk memilih beberapa kegiatan yang mereka lakukan (misalnya memilih topik untuk dilaporkan).
Memberikan kesempatan murid berpartisipasi dalam pengembangan kurikulum (misalnya, memutuskan apa yang ingin mereka pelajari).
Memberikan murid kesempatan untuk berpartisipasi aktif dalam kelas.
Memberikan murid kesempatan untuk menilai diri sendiri dan terlibat dalam proses penilaian (misalnya, melibatkan murid dalam mendiskusikan kriteria rubrik proyek yang baik).
Voltz DL, Damiano-Lantz M. dalam artikel penelitiannya yang berjudul Developing Ownership in Learning. Teaching Exceptional Children (1993;18) menjelaskan bahwa kepemilikan dalam belajar (ownership in learning) sebenarnya mengacu pada rasa keterhubungan, keterlibatan aktif, dan investasi pribadi seseorang dalam proses belajar.
Merujuk pada pendapat tentang konsep kepemilikan, dapat dikatakan bahwa, saat murid terhubung (baik secara fisik, kognitif, emosional) dengan apa yang sedang dipelajari, terlibat aktif, dan menunjukkan investasi pribadi dalam proses belajarnya, maka kita dapat mengatakan bahwa tingkat rasa kepemilikan mereka terhadap proses belajar tinggi.
Berikut ini adalah beberapa contoh mempromosikan “kepemilikan murid”:
Merespon dan menindaklanjuti masukan dan umpan balik dari murid.
Meminta pendapat murid untuk menentukan bentuk penugasan.
menciptakan lingkungan belajar di mana murid dapat menetapkan tujuan belajar dan kriteria keberhasilan mereka sendiri, dan memantau dan menyesuaikan pembelajaran mereka.
Secara terus menerus tunjukkan kepada murid bagaimana mereka dapat menjadi pembelajar yang lebih baik dari hari ke hari, misalnya dengan belajar untuk menerima kesalahan. Berbagilah dengan murid-murid kita bagaimana terkadang kita membuat kesalahan dan bagaimana kita kemudian belajar dari kesalahan tersebut. Dengan cara ini, murid akan selalu merasa diterima. tidak dituntut sempurna, sehingga merasa nyaman dalam proses pembelajarannya.
Menanyakan kepada murid apa yang mereka ketahui tentang topik yang akan dipelajari atau mendiskusikan pengalaman murid tentang topik tersebut, dan mengkoneksikannya dengan pembelajaran yang akan dilakukan.
Memosting ide siswa (dengan seizin murid sebagai bagian dari menghargai dan menghormati kepemilikan murid ).
Mengajak murid mengatur layout kelas mereka sendiri.
Mengkondisikan lingkungan fisik yang mendukung kepemilikan. Misalnya membuat papan buletin, yang dapat digunakan murid untuk menampilkan informasi tentang pekerjaan mereka, kesuksesan mereka, dsb.
Mengajak murid untuk mengatur kelas mereka sendiri.
Memajang pekerjaan-pekerjaan murid di kelas.
Melakukan penilaian diri sendiri (self assessment).
Membuat sudut murid di salah satu bagian sekolah, kemudian memberikan jadwal untuk setiap kelas untuk melakukan sesuatu di sudut tersebut.
Memberi kesempatan murid membawa sumber-sumber pembelajaran yang mungkin mereka miliki dan meminta mereka berbagi.
Ada banyak contoh lainnya. Dapatkah Ibu/Bapak memberikan contoh lainnya?
Untuk menumbuhkan kepemimpinan murid dalam proses belajar, ketiga aspek tersebut tentunya perlu didorong oleh guru. Pilihan dan suara murid menjadi penting agar murid mempunyai rasa ‘memiliki’ proses pembelajaran mereka sendiri. Di sisi lain, melalui pilihan dan dengan rasa memiliki yang kuat, suara mereka kemudian dapat diwujudkan.
Perlu diperhatikan bahwa ketiga aspek ini tidak dapat berada di lingkungan yang tidak terstruktur. Ketiga aspek ini harus disematkan dengan hati-hati dalam lingkungan belajar yang menumbuhkembangkan elemen-elemen tersebut secara otentik. Lingkungan belajar yang seperti ini akan mensyaratkan seluruh anggota komunitas untuk ikut terlibat dalam prosesnya.
NI MADE KERTIANI noted on 2. Menumbuhkembangkan Kepemimpinan Murid
Saat murid menjadi pemimpin dalam proses pembelajaran mereka sendiri (atau kita katakan: saat murid memiliki agency), maka mereka sebenarnya memiliki suara (voice), pilihan (choice), dan kepemilikan (ownership) dalam proses pembelajaran mereka. Lewat suara, pilihan, dan kepemilikan inilah murid kemudian mengembangkan kapasitas dirinya menjadi seorang pemilik bagi proses belajarnya sendiri. Tugas kita sebagai guru sebenarnya hanya menyediakan lingkungan yang menumbuhkan budaya di mana murid memiliki suara, pilihan, dan kepemilikan dalam apa yang mereka pikirkan, niat yang mereka tetapkan, bagaimana mereka melaksanakan niat mereka, dan bagaimana mereka merefleksikan tindakan mereka. Ketiga aspek ini harus disematkan dengan hati-hati dalam lingkungan belajar yang menumbuhkembangkan elemen-elemen tersebut secara otentik. Lingkungan belajar yang seperti ini akan mensyaratkan seluruh anggota komunitas untuk ikut terlibat dalam prosesnya.
Reply Like (0)
Monday, 9 October 2023, 1:42 PM
STEVEN BERNARDUS DE RUYTER respond:
Saya sependapat dengan ibu made, dengan memiliki agency maka murid sebenarnya memiliki suara (voice), pilihan (choice), dan kepemilikan (ownership) dalam proses pembelajaran. Lewat suara, pilihan, dan kepemilikan inilah murid kemudian mengembangkan kapasitas dirinya menjadi seorang pemilik bagi proses belajarnya sendiri.
Reply Like (0)
Tuesday, 10 October 2023, 11:24 AM
SUYANTO respond:
Setuju bu made, dalam proses pembelajaran murid harus memiliki hal penting yakni memiliki suara (voice), pilihan (choice), dan kepemilikan (ownership) sehingga pemimpin dalam proses pembelajaran akan terwujud dengan baik
Edit Remove Reply Like (0)
Tuesday, 10 October 2023, 2:08 PM
HAIRIL ANAM respond:
Sepakat dengan pendapatnya Bu Made bahwa tugas guru sebenarnya hanya menyediakan lingkungan yang menumbuhkan budaya di mana murid memiliki suara, pilihan, dan kepemilikan dalam apa yang mereka pikirkan, niat yang mereka tetapkan, bagaimana melaksanakan niat mereka, dan bagaimana merefleksikan tindakan mereka
Reply Like (0)
Wednesday, 11 October 2023, 11:05 PM
NI PUTU NOVIA ANGGRENI respond:
setuju bu bahwa saat murid menjadi pemimpin dalam proses pembelajaran mereka sendiri, maka mereka sebenarnya memiliki suara (voice), pilihan (choice), dan kepemilikan (ownership) dalam proses pembelajaran mereka. Voice (suara) adalah pandangan, perhatian, gagasan yang diekspresikan oleh murid melalui partisipasi aktif mereka di kelas, sekolah, komunitas, dan sistem pendidikan mereka, yang berkontribusi pada proses pengambilan keputusan dan secara kolektif mempengaruhi hasilnya. Pilihan (choice) adalah peluang yang diberikan kepada murid untuk memilih kesempatan-kesempatan dalam ranah sosial, lingkungan, dan pembelajaran.
Reply Like (0)
Thursday, 12 October 2023, 12:46 PM
NI PUTU NOVIA ANGGRENI noted on 2. Menumbuhkembangkan Kepemimpinan Murid
Saat murid menjadi pemimpin dalam proses pembelajaran mereka sendiri, maka mereka sebenarnya memiliki suara (voice), pilihan (choice), dan kepemilikan (ownership) dalam proses pembelajaran mereka. Voice (suara) adalah pandangan, perhatian, gagasan yang diekspresikan oleh murid melalui partisipasi aktif mereka di kelas, sekolah, komunitas, dan sistem pendidikan mereka, yang berkontribusi pada proses pengambilan keputusan dan secara kolektif mempengaruhi hasilnya. Pilihan (choice) adalah peluang yang diberikan kepada murid untuk memilih kesempatan-kesempatan dalam ranah sosial, lingkungan, dan pembelajaran. Merujuk pada pendapat tentang konsep Kepemilikan (ownership), dapat dikatakan bahwa, saat murid terhubung (baik secara fisik, kognitif, emosional) dengan apa yang sedang dipelajari, terlibat aktif, dan menunjukkan investasi pribadi dalam proses belajarnya, maka kita dapat mengatakan bahwa tingkat rasa kepemilikan mereka terhadap proses belajar tinggi.
Reply Like (0)
Monday, 9 October 2023, 8:03 PM
STEVEN BERNARDUS DE RUYTER respond:
Setuju Bu Novi, menjadi pemimpin pembelajaran maka sebenarnya murid memiliki suara (voice), pilihan (choice), dan kepemilikan (ownership) dalam proses pembelajaran mereka.
Reply Like (0)
Tuesday, 10 October 2023, 11:28 AM
SUYANTO respond:
Sependapat bu novi, pada saat murid menjadi pemimpin dalam proses pembelajaran mereka sendiri, maka mereka harus memiliki hal hal penting yakni memiliki suara (voice), pilihan (choice), dan kepemilikan (ownership) dalam proses pembelajaran mereka.
Edit Remove Reply Like (0)
Tuesday, 10 October 2023, 2:05 PM
HAIRIL ANAM respond:
3 aspek penting dalam kepemimpinan murid adalah: voice, choice, dan ownership
Reply Like (0)
Wednesday, 11 October 2023, 11:07 PM
STEVEN BERNARDUS DE RUYTER noted on 2. Menumbuhkembangkan Kepemimpinan Murid
Hal penting yang harus diperhatikan oleh guru untuk mewujudkan kepemimpinan murid dalam pembelajaran yaitu suara (voice), pilihan (choice), dan kepemilikan (ownership). Voice (suara) adalah pandangan, perhatian, gagasan yang diekspresikan oleh murid melalui partisipasi aktif mereka di kelas, sekolah, komunitas, dan sistem pendidikan mereka. Pilihan (choice) adalah peluang yang diberikan kepada murid untuk memilih kesempatan-kesempatan dalam ranah sosial, lingkungan, dan pembelajaran. Kepemilikan dalam belajar (ownership in learning) sebenarnya mengacu pada rasa keterhubungan, keterlibatan aktif, dan investasi pribadi seseorang dalam proses belajar. Untuk menumbuhkan kepemimpinan murid dalam proses belajar, ketiga aspek tersebut tentunya perlu didorong oleh guru.
Reply Like (0)
Tuesday, 10 October 2023, 11:41 AM
SUYANTO respond:
Sependapat pak steven, dalam mewujudkan kepemimpinan murid dalam pembelajaran, guru harus memperhatikan hal hal penting sebagai berikut suara (voice), pilihan (choice), dan kepemilikan (ownership).
Edit Remove Reply Like (0)
Tuesday, 10 October 2023, 2:04 PM
I GUSTI AGUNG AYU PRIYANTI ANTARI respond:
Benar pak. Saat murid menjadi pemimpin dalam proses pembelajaran mereka sendiri (atau kita katakan : saat murid memiliki agency), maka mereka sebenarnya memiliki suara (voice), pilihan (choice), dan kepemilikan (ownership) dalam proses pembelajaran mereka
Reply Like (0)
Tuesday, 10 October 2023, 7:05 PM
HAIRIL ANAM respond:
Betul sekali ketiga aspek pembelajaran dalam kepemimpinan murid perlu mendapatkan dukungan dari guru
Reply Like (0)
Wednesday, 11 October 2023, 11:09 PM
NI PUTU NOVIA ANGGRENI respond:
setuju pak bahwa saat murid menjadi pemimpin dalam proses pembelajaran mereka sendiri, maka mereka sebenarnya memiliki suara (voice), pilihan (choice), dan kepemilikan (ownership) dalam proses pembelajaran mereka. Voice (suara) adalah pandangan, perhatian, gagasan yang diekspresikan oleh murid melalui partisipasi aktif mereka di kelas, sekolah, komunitas, dan sistem pendidikan mereka, yang berkontribusi pada proses pengambilan keputusan dan secara kolektif mempengaruhi hasilnya. Pilihan (choice) adalah peluang yang diberikan kepada murid untuk memilih kesempatan-kesempatan dalam ranah sosial, lingkungan, dan pembelajaran.
Reply Like (0)
Thursday, 12 October 2023, 12:46 PM
SUYANTO noted on 2. Menumbuhkembangkan Kepemimpinan Murid
Saat murid menjadi pemimpin dalam proses pembelajaran mereka sendiri (atau kita katakan : saat murid memiliki agency), maka mereka sebenarnya memiliki suara (voice), pilihan (choice), dan kepemilikan (ownership) dalam proses pembelajaran mereka. Lewat suara, pilihan, dan kepemilikan inilah murid kemudian mengembangkan kapasitas dirinya menjadi seorang pemilik bagi proses belajarnya sendiri.
Edit Remove Reply Like (0)
Tuesday, 10 October 2023, 2:02 PM
I GUSTI AGUNG AYU PRIYANTI ANTARI respond:
Saya sependapat dengan bapak, Saat murid menjadi pemimpin dalam proses pembelajaran mereka sendiri (atau kita katakan : saat murid memiliki agency), maka mereka sebenarnya memiliki suara (voice), pilihan (choice), dan kepemilikan (ownership) dalam proses pembelajaran mereka
Reply Like (0)
Tuesday, 10 October 2023, 7:05 PM
HAIRIL ANAM respond:
Dari ketiga aspek tersebut murid kemudian mengembangkan kapasitas dirinya menjadi seorang pemilik bagi proses belajarnya sendiri
Reply Like (0)
Wednesday, 11 October 2023, 11:11 PM
NI PUTU NOVIA ANGGRENI respond:
setuju pak bahwa saat murid menjadi pemimpin dalam proses pembelajaran mereka sendiri, maka mereka sebenarnya memiliki suara (voice), pilihan (choice), dan kepemilikan (ownership) dalam proses pembelajaran mereka. Voice (suara) adalah pandangan, perhatian, gagasan yang diekspresikan oleh murid melalui partisipasi aktif mereka di kelas, sekolah, komunitas, dan sistem pendidikan mereka, yang berkontribusi pada proses pengambilan keputusan dan secara kolektif mempengaruhi hasilnya. Pilihan (choice) adalah peluang yang diberikan kepada murid untuk memilih kesempatan-kesempatan dalam ranah sosial, lingkungan, dan pembelajaran.
Reply Like (0)
Thursday, 12 October 2023, 12:47 PM
I GUSTI AGUNG AYU PRIYANTI ANTARI noted on 2. Menumbuhkembangkan Kepemimpinan Murid
Saat murid menjadi pemimpin dalam proses pembelajaran mereka sendiri (atau kita katakan: saat murid memiliki agency), maka mereka sebenarnya memiliki suara (voice), pilihan (choice), dan kepemilikan (ownership) dalam proses pembelajaran mereka. Voice (suara) adalah pandangan, perhatian, gagasan yang diekspresikan oleh murid melalui partisipasi aktif mereka di kelas, sekolah, komunitas, dan sistem pendidikan mereka, yang berkontribusi pada proses pengambilan keputusan dan secara kolektif mempengaruhi hasilnya. Pilihan (choice) adalah peluang yang diberikan kepada murid untuk memilih kesempatan-kesempatan dalam ranah sosial, lingkungan, dan pembelajaran. Kepemilikan dalam belajar (ownership in learning) adalah mengacu pada rasa keterhubungan, keterlibatan aktif, dan investasi pribadi seseorang dalam proses belajar
Reply Like (0)
Tuesday, 10 October 2023, 7:04 PM
NI NYOMAN ARI SUYASTINI respond:
Saya sependapat dengan Bu Eva terkait hal-hal dalam menumbuhkembangkan kepemimpinan murid.
Reply Like (0)
Wednesday, 11 October 2023, 9:54 AM
I KADE SUDI ARIANTA respond:
benar sekali bu agung. saya juga sependapat dengan apa yang bu agung paparkan
Reply Like (0)
Thursday, 12 October 2023, 2:25 AM
NI PUTU NOVIA ANGGRENI respond:
setuju bu bahwa saat murid menjadi pemimpin dalam proses pembelajaran mereka sendiri, maka mereka sebenarnya memiliki suara (voice), pilihan (choice), dan kepemilikan (ownership) dalam proses pembelajaran mereka. Voice (suara) adalah pandangan, perhatian, gagasan yang diekspresikan oleh murid melalui partisipasi aktif mereka di kelas, sekolah, komunitas, dan sistem pendidikan mereka, yang berkontribusi pada proses pengambilan keputusan dan secara kolektif mempengaruhi hasilnya. Pilihan (choice) adalah peluang yang diberikan kepada murid untuk memilih kesempatan-kesempatan dalam ranah sosial, lingkungan, dan pembelajaran.
Reply Like (0)
Thursday, 12 October 2023, 12:47 PM
NI NYOMAN ARI SUYASTINI noted on 2. Menumbuhkembangkan Kepemimpinan Murid
Ada beberapa hal dalam menumbuhkembangkan kepemimpinan murid dalam pembelajaran yaitu suara (voice), pilihan (choice), dan kepemilikan (ownership). Voice (suara) adalah pandangan, perhatian, gagasan yang diekspresikan oleh murid melalui partisipasi aktif mereka di kelas, sekolah, komunitas, dan sistem pendidikan mereka. Pilihan (choice) adalah peluang yang diberikan kepada murid untuk memilih kesempatan-kesempatan dalam ranah sosial, lingkungan, dan pembelajaran. Kepemilikan dalam belajar (ownership in learning) sebenarnya mengacu pada rasa keterhubungan, keterlibatan aktif, dan investasi pribadi seseorang dalam proses belajar.
Reply Like (0)
Wednesday, 11 October 2023, 9:53 AM
PUTU AYU PRADNYA PUSPITA respond:
Sependapat bu ari bahwa melalui suara, pilihan, dan kepemilikan murid kemudian mengembangkan kapasitas dirinya menjadi seorang pemilik bagi proses belajarnya sendiri.
Reply Like (0)
Wednesday, 11 October 2023, 10:15 AM
HAIRIL ANAM respond:
voice, choice, dan ownership
Reply Like (0)
Wednesday, 11 October 2023, 11:13 PM
NI PUTU EVA WAHYUNIASIH respond:
Setuju bu, dengan diberikannya kesempatan murid dalam ikut terlibat secara aktif dalam memberikan suara, pilihan dan kepemilikan maka murid akan menjadi pemilik dari proses belajarnya sendiri.
Reply Like (0)
Thursday, 12 October 2023, 10:44 PM
PUTU AYU PRADNYA PUSPITA noted on 2. Menumbuhkembangkan Kepemimpinan Murid
Saat murid memiliki agency, maka mereka sebenarnya memiliki suara (voice), pilihan (choice), dan kepemilikan (ownership) dalam proses pembelajaran mereka. Lewat suara, pilihan, dan kepemilikan inilah murid kemudian mengembangkan kapasitas dirinya menjadi seorang pemilik bagi proses belajarnya sendiri. Tugas guru adalah menyediakan lingkungan yang menumbuhkan budaya di mana murid memiliki suara, pilihan, dan kepemilikan dalam apa yang mereka pikirkan, niat yang mereka tetapkan, bagaimana mereka melaksanakan niat mereka, dan bagaimana mereka merefleksikan tindakan mereka.
Reply Like (0)
Wednesday, 11 October 2023, 10:13 AM
NI PUTU NOVIA ANGGRENI respond:
setuju bu bahwa saat murid menjadi pemimpin dalam proses pembelajaran mereka sendiri, maka mereka sebenarnya memiliki suara (voice), pilihan (choice), dan kepemilikan (ownership) dalam proses pembelajaran mereka. Voice (suara) adalah pandangan, perhatian, gagasan yang diekspresikan oleh murid melalui partisipasi aktif mereka di kelas, sekolah, komunitas, dan sistem pendidikan mereka, yang berkontribusi pada proses pengambilan keputusan dan secara kolektif mempengaruhi hasilnya. Pilihan (choice) adalah peluang yang diberikan kepada murid untuk memilih kesempatan-kesempatan dalam ranah sosial, lingkungan, dan pembelajaran.
Reply Like (0)
Thursday, 12 October 2023, 12:47 PM
NI PUTU EVA WAHYUNIASIH respond:
Iya Bu ayu, Untuk dapat menumbuhkan kepemimpinan pada murid dalam proses belajarnya maka kesempatan untuk ikut terlibat dalam berbagai program sekolah sangat diperlukan sehingga murid dapat mengembangkan 3 aspek kepemimpinan: suara, pilihan dan kepemilikan.
Reply Like (0)
Thursday, 12 October 2023, 10:42 PM
NI PUTU EVA WAHYUNIASIH noted on 2. Menumbuhkembangkan Kepemimpinan Murid
Terdapat 3 raspek yang dapat menunjukkan murid menjadi pemimpin dalam proses pembbelajarannya sendiri atau menjadi agency yaitu:suara (voice), pilihan (choice), dan kepemilikan (ownership) dalam proses pembelajaran mereka. Lewat ketiga hal inilah murid mampu mengembangkan kapasitas dirinya sebagai pemilik dari proses belajarnya sendiri sedangkan guru adalah fasilitator yang menyediakan lingkungan belajar yang tepat untuk murid.Untuk menumbuhkan kepemimpinan murid dalam proses belajar, ketiga aspek tersebut tentunya perlu didorong oleh guru, dan yang paling penting ketiga aspek tersebut harus berada pada lingkungan yang terstruktur.
Reply Like (0)
Wednesday, 11 October 2023, 6:49 PM
HAIRIL ANAM respond:
Benar sekali Bu Eva bahwa guru adalah fasilitator yang menyediakan lingkungan belajar yang tepat untuk murid agar kepemimpinan murid bisa berlangsung sesuai dengan harapan murid dan guru
Reply Like (0)
Wednesday, 11 October 2023, 11:16 PM
NI PUTU NOVIA ANGGRENI respond:
setuju bu bahwa saat murid menjadi pemimpin dalam proses pembelajaran mereka sendiri, maka mereka sebenarnya memiliki suara (voice), pilihan (choice), dan kepemilikan (ownership) dalam proses pembelajaran mereka. Voice (suara) adalah pandangan, perhatian, gagasan yang diekspresikan oleh murid melalui partisipasi aktif mereka di kelas, sekolah, komunitas, dan sistem pendidikan mereka, yang berkontribusi pada proses pengambilan keputusan dan secara kolektif mempengaruhi hasilnya. Pilihan (choice) adalah peluang yang diberikan kepada murid untuk memilih kesempatan-kesempatan dalam ranah sosial, lingkungan, dan pembelajaran.
Reply Like (0)
Thursday, 12 October 2023, 12:47 PM
I KADE SUDI ARIANTA noted on 2. Menumbuhkembangkan Kepemimpinan Murid
Dalam konteks pendidikan, suara, pilihan, dan kepemilikan murid sangat penting karena mereka membantu siswa merasa memiliki proses pembelajaran, yang pada gilirannya dapat meningkatkan motivasi, keterlibatan, dan hasil pembelajaran mereka. Memungkinkan siswa untuk memiliki kontrol sebagian atas pembelajaran mereka juga dapat membantu mereka mengembangkan keterampilan kepemimpinan, pengambilan keputusan, dan kemandirian. Konsep-konsep ini sering terkait dengan pendekatan-pendekatan modern dalam pendidikan, seperti Kepemimpinan Murid (Student Agency) dan pembelajaran berbasis proyek.
Reply Like (0)
Thursday, 12 October 2023, 2:24 AM
NI PUTU NOVIA ANGGRENI respond:
setuju pak bahwa saat murid menjadi pemimpin dalam proses pembelajaran mereka sendiri, maka mereka sebenarnya memiliki suara (voice), pilihan (choice), dan kepemilikan (ownership) dalam proses pembelajaran mereka. Voice (suara) adalah pandangan, perhatian, gagasan yang diekspresikan oleh murid melalui partisipasi aktif mereka di kelas, sekolah, komunitas, dan sistem pendidikan mereka, yang berkontribusi pada proses pengambilan keputusan dan secara kolektif mempengaruhi hasilnya. Pilihan (choice) adalah peluang yang diberikan kepada murid untuk memilih kesempatan-kesempatan dalam ranah sosial, lingkungan, dan pembelajaran.
Reply Like (0)
Thursday, 12 October 2023, 12:48 PM
NI PUTU EVA WAHYUNIASIH respond:
Iya pak sudi, untuk menumbuhkan jiwa kepemimpinan pada murid maka guru/sekolah harus memberikan ruang dalam berbagai program dengan menumbuhkan 3 aspek penting yakni suara, pilihan dan kepemilikan.
Reply Like (0)
Thursday, 12 October 2023, 10:40 PM
Sumber gambar: https://cerdasberkarakter.kemdikbud.go.id/
Di dalam modul 1.2, Ibu/Bapak sudah belajar bahwa Profil Pelajar Pancasila sebenarnya adalah visi dan harapan Indonesia untuk karakter warganya di masa mendatang, sehingga seharusnya menjadi landasan bagi visi sekolah. Upaya menumbuhkembangkan kepemimpinan murid akan menyediakan kesempatan bagi murid untuk mengembangkan profil positif dirinya, yang kemudian diharapkan dapat mewujud sebagai pengejawantahan profil pelajar Pancasila dalam dirinya.
Jika kita telaah lebih lanjut, dengan menumbuhkembangkan kepemimpinan murid maka secara bersamaan kita sebenarnya juga sedang membangun karakter murid yang :
Karakter Murid
Beriman, bertakwa, dan berakhlak mulia.
Menumbuhkembangkan kepemimpinan murid akan mendorong murid untuk mengamalkan nilai-nilai agama dan kepercayaannya dalam bentuk sikap-sikap dan tindakan atau perilaku positif. Murid-murid yang memiliki kepemimpinan yang kuat, akan menunjukkan akhlak yang baik terhadap dirinya pribadi, terhadap sesama, negara dan alam ciptaanNya. Mengapa? Ini karena mereka akan tumbuh menjadi murid yang merdeka, yang bukan hanya tidak terperintah saja, namun juga dapat menegakkan diri, serta mengatur kehidupan dirinya sendiri, hubungannya dengan orang lain. dan lingkungan dengan baik. Mereka akan mampu menjunjung nilai-nilai kebajikan universal, seperti cinta kasih sesama manusia, kejujuran, dan sebagainya.
Berkebinekaan global
Menumbuhkembangkan kepemimpinan murid akan melatih murid-murid kita untuk memiliki pemikiran dan wawasan yang luas dan terbuka. Mereka akan terbiasa untuk melihat perbedaan, menghargai beragam perspektif sehingga diharapkan dapat hidup ditengah-tengah masyarakat yang majemuk. Mereka akan mampu beradaptasi dengan situasi dan perubahan yang dihadapinya, dan mampu menjadi pemecah masalah yang percaya diri dimanapun ia berada.
Bergotong royong
Mendorong kepemimpinan murid akan melatih murid untuk terlibat dan berinteraksi dengan orang lain, bekerjasama dan berkontribusi dalam masyarakat yang lebih luas. Lewat interaksi ini, mereka akan memiliki keinginan untuk membantu orang lain yang membutuhkan, dan mampu berkolaborasi untuk melakukan tindakan demi kebermanfaatan dan kebahagiaan bersama.
Mandiri.
Menumbuhkembangkan kepemimpinan murid mendorong murid untuk mengambil kontrol dan bertanggung jawab pada proses pembelajarannya sendiri. Saat kita mendorong kepemimpinan murid, maka kita juga melatih kemampuan mereka untuk meregulasi diri sendiri. Mereka akan dapat menetapkan tujuan dan rencana strategis bagi pengembangan dirinya sendiri sekaligus mampu menunjukkan resiliensi dan kemampuan beradaptasi yang baik dalam berbagai situasi, serta percaya diri bahwa ia mampu menyelesaikan permasalahan yang dihadapinya.
Bernalar kritis
Menumbuhkembangkan kepemimpinan murid akan mendorong murid untuk memiliki kemampuan bernalar kritis karena mereka akan belajar untuk membuat pilihan-pilihan dan membuat keputusan-keputusan yang bertanggung jawab. Mereka juga akan berlatih untuk mengembangkan keterampilan refleksi terhadap proses pembelajaran dan belajar dari berbagai situasi yang terjadi lewat interaksi mereka dengan komunitas yang lebih luas.
Kreatif
Menumbuhkembangkan kepemimpinan murid memungkinkan murid untuk terekspos pada pengalaman belajar otentik yang menuntut mereka untuk mampu melihat permasalahan dan secara kreatif berusaha mencari solusi atas permasalahan tersebut. Mendorong murid untuk bersuara berarti juga membuka ruang bagi sikap berani mengambil risiko, sehingga murid tidak takut untuk mengungkapkan ide-ide dan pemikiran-pemikiran kreatif mereka.
NI MADE KERTIANI noted on 3. Kepemimpinan Murid dan Profil Pelajar Pancasila
Profil Pelajar Pancasila sebenarnya adalah visi dan harapan Indonesia untuk karakter warganya di masa mendatang. Profil Pelajar Pancasila adalah muara dari konsep merdeka belajar dan pemelajar sepanjang hayat yang ingin dibangun lewat upaya penumbuhkembangan kepemimpinan murid. Melalui upaya menumbuhkembangkan kepemimpinan murid kita menyediakan kesempatan murid untuk mengembangkan profil positif dirinya, yang kemudian diharapkan dapat mewujud sebagai pelajar Pancasila yang tidak hanya menjadi pribadi yang merdeka, namun juga menjadi pribadi yang memerdekakan bangsanya. Dengan menumbuhkembangkan kepemimpinan murid maka secara bersamaan kita sebenarnya juga membangun karakter murid yang beriman, bertakwa, dan berakhlak mulia, berkebinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kr.eatif
Reply Like (0)
Monday, 9 October 2023, 1:49 PM
SUYANTO respond:
setuju bu, melalui upaya menumbuhkembangkan kepemimpinan murid kita menyediakan kesempatan murid untuk mengembangkan profil positif dirinya, yang kemudian diharapkan dapat mewujud sebagai pelajar Pancasila memiliki karakter murid yang beriman, bertakwa, dan berakhlak mulia, berkebinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif
Edit Remove Reply Like (0)
Tuesday, 10 October 2023, 2:28 PM
HAIRIL ANAM respond:
Terima kasih Bu Made atas pendapatnya, Profil Pelajar Pancasila adalah visi dan harapan Indonesia untuk karakter warganya di masa mendatang untuk itu sebagai guru harus menyiapkan generasi pemimpin selanjutnya yang berkarakter Profil Pelajar Pancasila agar dikehidupannya kelak menjadi generasi yang sukses dan tangguh
Reply Like (0)
Thursday, 12 October 2023, 6:41 AM
NI PUTU NOVIA ANGGRENI respond:
setuju bu bahwa upaya menumbuhkembangkan kepemimpinan murid akan dapat menyediakan kesempatan bagi murid untuk mengembangkan profil positif pada dirinya, yang kemudian diharapkan dapat terwujud sebagai pengejawantahan profil pelajar Pancasila dalam dirinya.
Reply Like (0)
Thursday, 12 October 2023, 12:49 PM
NI PUTU NOVIA ANGGRENI noted on 3. Kepemimpinan Murid dan Profil Pelajar Pancasila
Upaya menumbuhkembangkan kepemimpinan murid akan dapat menyediakan kesempatan bagi murid untuk mengembangkan profil positif pada dirinya, yang kemudian diharapkan dapat terwujud sebagai pengejawantahan profil pelajar Pancasila dalam dirinya.
Reply Like (0)
Monday, 9 October 2023, 8:18 PM
SUYANTO respond:
sependapat bu, terwujudnya pengejawantahan profil pelajar Pancasila merupakan kesempatan bagi murid untuk mengembangkan profil positif dirinya sehingga kepemimpinan murid dapat bertumbuhkembang
Edit Remove Reply Like (0)
Tuesday, 10 October 2023, 2:16 PM
HAIRIL ANAM respond:
Benar sekali Bu Made kepemimpinan murid dan Profil Pelajar Pancasila adalah kesempatan bagi murid untuk mengembangkan profil positif bagi dirinya
Reply Like (0)
Thursday, 12 October 2023, 7:03 AM
SUYANTO noted on 3. Kepemimpinan Murid dan Profil Pelajar Pancasila
Membangun karakter murid melalui Profil Pelajar Pancasila : beriman, bertakwa, dan berakhlak mulia, berkebinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis dan kreatif merupakan langkah menumbuhkembangkan kepemimpinan murid serta menyediakan kesempatan bagi murid untuk mengembangkan profil positif dirinya
Edit Remove Reply Like (0)
Tuesday, 10 October 2023, 2:12 PM
STEVEN BERNARDUS DE RUYTER respond:
Setuju Pak Yanto, melalui karakter profil pelajar pancasila adalah langkah awal dalam menumbuhkembangkan kepemimpinan murid serta menyediakan kesempatan bagi murid untuk mengembangkan profil positif dirinya.
Reply Like (0)
Tuesday, 10 October 2023, 8:34 PM
HAIRIL ANAM respond:
Dasar dalam kepemimpinan murid adalah murid mampu mengembangkan dimensi-dimensi yang ada dalam Profil Pelajar Pancasila
Reply Like (0)
Thursday, 12 October 2023, 7:04 AM
NI PUTU NOVIA ANGGRENI respond:
setuju pak bahwa upaya menumbuhkembangkan kepemimpinan murid akan dapat menyediakan kesempatan bagi murid untuk mengembangkan profil positif pada dirinya, yang kemudian diharapkan dapat terwujud sebagai pengejawantahan profil pelajar Pancasila dalam dirinya.
Reply Like (0)
Thursday, 12 October 2023, 12:50 PM
STEVEN BERNARDUS DE RUYTER noted on 3. Kepemimpinan Murid dan Profil Pelajar Pancasila
Upaya menumbuhkembangkan kepemimpinan murid akan menyediakan kesempatan bagi murid untuk mengembangkan profil positif dirinya. Dengan demikian, melalui penyelenggaraan suatu program yang berdampak pada murid merupakan salah satu cara yang bertujuan untuk menumbuhkan kepemimpinan murid yang sejalan dengan peningkatan karakter profil pelajar Pancasila (beriman, bertakwa, dan berakhlak mulia, berkebinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif).
Reply Like (0)
Tuesday, 10 October 2023, 8:39 PM
NI NYOMAN ARI SUYASTINI respond:
Sependapat dengan Pak Steven bahwa menumbuhkembangkan kepemimpinan murid sejalan dengan peningkatan karakter profil pelajar Pancasila.
Reply Like (0)
Wednesday, 11 October 2023, 10:00 AM
HAIRIL ANAM respond:
Benar sekali Pak Steven bahwa Program sekolah yang berdampak pada murid salah satu cara untuk menumbuhkembangkan kepemimpinan murid yang sejalan dengan dimensi yang ada dalam P5
Reply Like (0)
Thursday, 12 October 2023, 7:05 AM
NI PUTU NOVIA ANGGRENI respond:
setuju pak bahwa upaya menumbuhkembangkan kepemimpinan murid akan dapat menyediakan kesempatan bagi murid untuk mengembangkan profil positif pada dirinya, yang kemudian diharapkan dapat terwujud sebagai pengejawantahan profil pelajar Pancasila dalam dirinya.
Reply Like (0)
Thursday, 12 October 2023, 12:58 PM
NI NYOMAN ARI SUYASTINI noted on 3. Kepemimpinan Murid dan Profil Pelajar Pancasila
Jika kita telaah lebih lanjut, dengan menumbuhkembangkan kepemimpinan murid maka secara bersamaan kita sebenarnya juga sedang membangun karakter murid sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila yakni Beriman, bertakwa, dan berakhlak mulia, berkebinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif.
Reply Like (0)
Wednesday, 11 October 2023, 9:58 AM
PUTU AYU PRADNYA PUSPITA respond:
Setuju bu ari profil pelajar pancasila merupakan visi dan harapan Indonesia untuk karakter warganya di masa mendatang, sehingga diharapkan menjadi landasan bagi visi sekolah.
Reply Like (0)
Wednesday, 11 October 2023, 10:33 AM
I GUSTI AGUNG AYU PRIYANTI ANTARI respond:
Benar sekali bu, Ketika kita menumbuhkan kepemimpinan murid, secara tidak langsung kita juga mengembangkan karakter profil pelajar pancasila.
Reply Like (0)
Wednesday, 11 October 2023, 1:30 PM
HAIRIL ANAM respond:
Kepemimpinan sejalan dengan pengembangan karakter murid, terima kasih Bu Ari
Reply Like (0)
Thursday, 12 October 2023, 7:06 AM
NI PUTU EVA WAHYUNIASIH respond:
Iya bu ari, tentunya kegiatan yang menumbuhkan kepempimpinan murid adalah salah satu upaya dalam menumbuhkan nilai-nilai yang terkandung dalam dimensi profil pelajar pancasila.
Reply Like (0)
Thursday, 12 October 2023, 10:51 PM
PUTU AYU PRADNYA PUSPITA noted on 3. Kepemimpinan Murid dan Profil Pelajar Pancasila
Profil Pelajar Pancasila adalah visi dan harapan Indonesia untuk karakter warganya di masa mendatang, sehingga seharusnya menjadi landasan bagi visi sekolah. Dimana siswa dengan profil pelajar pancasila meliputi beriman, bertakwa, dan berakhlak mulia, berkebinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis dan kreatif. Upaya menumbuhkembangkan kepemimpinan murid akan menyediakan kesempatan bagi murid untuk mengembangkan profil positif dirinya
Reply Like (0)
Wednesday, 11 October 2023, 10:31 AM
I GUSTI AGUNG AYU PRIYANTI ANTARI respond:
Benar sekali bu, Ketika kita menumbuhkan kepemimpinan murid, secara tidak langsung kita juga mengembangkan karakter profil pelajar pancasila.
Reply Like (0)
Wednesday, 11 October 2023, 1:30 PM
HAIRIL ANAM respond:
Kepemimpinan murid adalah wadah dalam mengembangkan kesempatan bagi murid untuk mengembangkan profil dirinya
Reply Like (0)
Thursday, 12 October 2023, 7:07 AM
NI PUTU NOVIA ANGGRENI respond:
setuju bu bahwa upaya menumbuhkembangkan kepemimpinan murid akan dapat menyediakan kesempatan bagi murid untuk mengembangkan profil positif pada dirinya, yang kemudian diharapkan dapat terwujud sebagai pengejawantahan profil pelajar Pancasila dalam dirinya.
Reply Like (0)
Thursday, 12 October 2023, 12:58 PM
NI PUTU EVA WAHYUNIASIH respond:
Iya Bu ayu, keterlibatan murid dalam kegiatan program sekolah sebagai upaya dalam menumbuhkan jiwa kepemimpinan, maka secara langsung akan menumbuhkan nilai-nilai dalam dimensi profil pelajar pancasila.
Reply Like (0)
Thursday, 12 October 2023, 10:50 PM
I GUSTI AGUNG AYU PRIYANTI ANTARI noted on 3. Kepemimpinan Murid dan Profil Pelajar Pancasila
Upaya menumbuhkembangkan kepemimpinan murid akan menyediakan kesempatan bagi murid untuk mengembangkan profil positif dirinya,dimana secara bersamaan kita sebenarnya juga sedang membangun karakter murid sesuai profil pelajar pancasila, yaitu beriman, bertakwa, dan berakhlak mulia, berkebinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif
Reply Like (0)
Wednesday, 11 October 2023, 1:29 PM
HAIRIL ANAM respond:
Kepemimipinan murid sejalan dengan membangun karakter murid yang berprofil pelajar Pancasila
Reply Like (0)
Thursday, 12 October 2023, 7:08 AM
NI PUTU NOVIA ANGGRENI respond:
setuju bu bahwa upaya menumbuhkembangkan kepemimpinan murid akan dapat menyediakan kesempatan bagi murid untuk mengembangkan profil positif pada dirinya, yang kemudian diharapkan dapat terwujud sebagai pengejawantahan profil pelajar Pancasila dalam dirinya.
Reply Like (0)
Thursday, 12 October 2023, 12:58 PM
NI PUTU EVA WAHYUNIASIH respond:
Setuju bu agung, dalam upaya menumbuhkan jiwa kepemimpinan murid, maka berkembanglah juga nilai-nilai yang terkandung dalam dimensi profil pelajar pancasila.
Reply Like (0)
Thursday, 12 October 2023, 10:48 PM
NI PUTU EVA WAHYUNIASIH noted on 3. Kepemimpinan Murid dan Profil Pelajar Pancasila
Dengan membangun jiwa kepemimpinan murid secara tidak langsung maka kita sedang membangun karakter murid yang memiliki profil pelajar pancasila. Upaya-upaya yang dilakukan untuk menumbuh kembangkan kepemimpinan murid untuk dirinya sendiri adalah merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dengan membangun profil pelajar pancasila yaoitu: beriman, bertaqwa, dan berahlak mulia, berkebinekaan global, bergotong royong, mandiri, kreatif, dan bernalar kritis. Sehingga pada akhirnya murid menjadi pribadi yang mampu mengimplementasikan profil pelajar pancasila dalam kehidupannya.
Reply Like (0)
Wednesday, 11 October 2023, 7:00 PM
I KADE SUDI ARIANTA respond:
Iya benar skali bu eva, saya sependapat dengan apa yang sudah bu eva paparkan.
Reply Like (0)
Thursday, 12 October 2023, 2:29 AM
HAIRIL ANAM respond:
Setuju sekali Bu Eva upaya untuk menumbuhkembangkan kepemimpinan murid merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam membangun karakter Profil Pelajar Pancasila pada diri murid
Reply Like (0)
Thursday, 12 October 2023, 8:01 AM
NI PUTU NOVIA ANGGRENI respond:
setuju bu bahwa upaya menumbuhkembangkan kepemimpinan murid akan dapat menyediakan kesempatan bagi murid untuk mengembangkan profil positif pada dirinya, yang kemudian diharapkan dapat terwujud sebagai pengejawantahan profil pelajar Pancasila dalam dirinya.
Reply Like (0)
Thursday, 12 October 2023, 12:59 PM
I KADE SUDI ARIANTA noted on 3. Kepemimpinan Murid dan Profil Pelajar Pancasila
Mengembangkan kepemimpinan murid dengan profil pelajar Pancasila melibatkan penyelarasan antara nilai-nilai dasar Pancasila dengan perkembangan karakter kepemimpinan siswa. Dengan mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila dalam pendidikan dan mendukung pengembangan karakter yang mencerminkan nilai-nilai tersebut, siswa dapat menjadi pemimpin yang menghormati keadilan, persatuan, keberagaman, dan kemanusiaan. Dalam konteks ini, profil pelajar Pancasila mencerminkan kesadaran dan praktik nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari dan dalam peran kepemimpinan mereka.
Reply Like (0)
Thursday, 12 October 2023, 2:27 AM
HAIRIL ANAM respond:
Jiwa dalam kepemimpinan murid akan dilandasi oleh dimensi profil pelajar pancasila sehingga mampu mengimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari dalam kepemimpinannya
Reply Like (0)
Thursday, 12 October 2023, 8:04 AM
NI PUTU NOVIA ANGGRENI respond:
setuju pak bahwa upaya menumbuhkembangkan kepemimpinan murid akan dapat menyediakan kesempatan bagi murid untuk mengembangkan profil positif pada dirinya, yang kemudian diharapkan dapat terwujud sebagai pengejawantahan profil pelajar Pancasila dalam dirinya.
Reply Like (0)
Thursday, 12 October 2023, 12:59 PM
NI PUTU EVA WAHYUNIASIH respond:
Iya pak sudi, ketika murid dalam proses menumbuhkan jiwa kepemimpinan dalam kegiatan belajarnya maka disitulah juga murid sedang mengembangkan dimensi yang terdapat dalam profil pelajar pancasila.
Reply Like (0)
Thursday, 12 October 2023, 10:47 PM
Untuk lebih memperdalam pemahaman Ibu/Bapak terkait dengan elemen suara, pilihan, dan kepemilikan, serta kaitan antara kepemimpinan murid dengan Profil Pelajar Pancasila, silahkan Ibu/Bapak lihat beberapa contoh program atau kegiatan sekolah yang disajikan dalam narasi situasi dan video berikut ini. Setelah membaca dan menonton, setelah mencermati narasi pada 6 situasi dan 3 video, silakan Ibu/Bapak melakukan refleksi sesuai arahan pertanyaan pada halaman selanjutnya.
Scroll navigasi layar dan Klik pada navigasi slide dibawah ini untuk mencermati 6 situasi dan 3 video mengenai program atau kegiatan sekolah.
Slide 1
TK Cahaya memiliki sedikit lahan di samping halaman bermain sekolah yang belum dimanfaatkan. Saat ini, lahan tersebut bukan hanya terlantar namun juga memberikan pemandangan yang kurang apik karena menjadi tempat tumpukan barang-barang yang tidak terpakai. Pak Segar, guru TK B sangat prihatin dengan kondisi tersebut. Saat ia mengawasi dan mengamati murid-muridnya istirahat bermain, Pak Segar lalu mengajak beberapa murid-muridnya bercakap-cakap. Ia meminta ide dari murid-muridnya untuk mengetahui sebaiknya lahan yang luasnya terbatas tersebut digunakan untuk apa. Ia menanyakan apa saja yang mereka inginkan ada di halaman bermain sekolah mereka. Saat itu, murid-murid memberikan banyak sekali pendapat. Namun, di antara pendapat-pendapat yang diberikan oleh murid, ada salah satunya yang sangat menarik. Murid itu mengatakan bahwa ia ingin ada kebun di sekolah di mana ia nanti bisa menanam biji jeruk yang dimakannya. Pak Segar merasa ide murid tersebut sangat mungkin untuk diwujudkan dengan anggaran yang terbatas. Di kelas, Pak Segar lalu mengajak murid-murid untuk mendiskusikan lebih lanjut ide tersebut. Ternyata ide tersebut juga didukung oleh murid-murid yang lain. Ia lalu meminta murid-muridnya untuk menggambarkan seperti apa kebun impian mereka. Ia juga menanyakan jenis-jenis tanaman apa yang mereka ingin ada di kebun tersebut. Dari hasil diskusi, Pak Segar tidak hanya mendapatkan ide tentang kebun seperti apa yang diinginkan oleh anak-anak, namun, anak-anak ternyata juga dapat mengusulkan bagaimana mereka dapat membantu mewujudkan kebun tersebut. Ada murid yang mengatakan akan membawa biji pepaya yang biasa ia makan di rumah untuk di tanam di kebun itu. Ide ini kemudian diikuti oleh anak-anak lain yang juga ingin membawa potongan jenis-jenis sayuran yang dapat ditanam kembali dari sisa potongan sayuran yang mereka konsumsi di rumah. Dengan bantuan pertanyaan-pertanyaan Pak Segar, anak-anak bahkan dapat memberikan gagasan bagaimana kebun ini bisa dirawat bersama oleh murid-murid. Seorang murid, yang ayahnya adalah petani bahkan akhirnya menawarkan akan mengajak ayahnya untuk membantu menyiapkan lahan tersebut supaya siap untuk ditanami, karena ia sering melihat ayahnya melakukan hal tersebut. Pak Segar lalu membawa ide murid-murid ini kepada kepala sekolah. Kepala Sekolah sangat mendukung ide tersebut dan meminta Pak Segar untuk mendiskusikan lebih lanjut ide ini dengan guru-guru kelas lain. Setelah dimatangkan, ide yang awalnya berasal dari usulan murid-murid tersebut akhirnya mewujud menjadi sebuah program yang kemudian disebut dengan “Program Kebun Cahaya”. Setiap kelas di TK Cahaya kini memiliki kavling kecil di lahan yang tadinya terlantar tersebut dan secara bersama bertanggung jawab untuk merawatnya.
Situasi 1
Slide 2
Bu Ara mengajar di Kelas 1 SD. Di awal tahun ajaran baru ia ingin melibatkan murid-muridnya mengatur sendiri ruang kelas mereka. Bu Ara ingin murid-muridnya memiliki rasa kepemilikan terhadap kelas mereka sehingga mereka akan secara sadar menjaga dan memelihara kelasnya dengan baik. Ia kemudian meminta murid-muridnya untuk bekerja kelompok merancang layout kelas. Setiap kelompok diberikan selembar kertas dan mendiskusikan lalu memutuskan di mana mereka akan meletakkan loker, kursi, meja, tempat sampah, keranjang buku, lemari buku, meja guru, dsbnya. Karena murid-murid kelas 1 belum semuanya bisa menulis, maka mereka boleh menggambar. Setelah itu setiap kelompok akan menjelaskan layout kelas kelompok mereka di depan kelas. Murid-murid lain dapat memberikan pertanyaan tentang layout tersebut. Setelah semua kelompok melakukan presentasi, mereka kemudian harus memutuskan layout mana yang akan dipilih untuk diimplementasikan. Setelah dilakukan pemilihan, terpilihlah satu layout yang paling ingin diimplementasikan oleh murid-murid di kelas tersebut. Namun, Ibu Ara lalu menyadari bahwa layout pilihan tersebut menurut kacamata dia sebagai guru sepertinya adalah layout yang “paling sulit untuk dilakukan dan paling tidak efektif”. Namun karena itu yang paling banyak dipilih, Ibu Ara ingin sekali mewujudkan desain itu untuk menghargai pilihan murid. Ibu Ara sangat galau, karena ia tahu, kalau ia mewujudkan desain tersebut, kelasnya akan menjadi tidak rapi dan berantakan. Orang tua murid dan kepala sekolah juga pasti akan mempertanyakan. Ibu Ara pun akhirnya memutuskan untuk berbicara langsung kepada kepala sekolah. Di luar dugaan, kepala sekolah sangat mengapresiasi upaya bu Ara menghargai pilihan murid-muridnya. Lewat proses diskusi dan dengan pertanyaan-pertanyaan yang disampaikan oleh kepala sekolah, Ibu Ara akhirnya memutuskan untuk tetap mewujudkan layout tersebut dan akan mengevaluasinya setelah beberapa hari diimplementasikan. Proses evaluasi ini akan menjadi sebuah proses pembelajaran yang berharga buat murid. Setelah beberapa hari mengimplementasikan layout pilihan murid tersebut, Ibu Ara pun lalu mengajak murid-muridnya berefleksi dan menanyakan apakah menurut mereka, layout ini membantu mereka untuk belajar, bergerak dan berinteraksi dengan baik di kelas. Bu Ara memberikan pertanyaan-pertanyaan reflektif untuk membantu siswa berefleksi. Ternyata murid-murid Ibu Ara juga merasa bahwa layout tersebut tidak efektif. Ada yang yang bilang tempat sampahnya ternyata kejauhan. Atau ternyata letak lemari bukunya menghalangi orang untuk melihat ke luar jendela. Setelah melakukan refleksi, Ibu Ara lalu mengajak murid-muridnya untuk memberikan saran bagaimana agar layout kelas mereka bisa lebih efektif. Berdasarkan masukan murid-murid, di minggu berikan layout kelas mereka pun diubah sesuai dengan hasil refleksi, sehingga menjadi lebih efektif
Situasi 2
Slide 3
SMP Matahari setiap tahun memiliki program yang disebut “study wisata” untuk murid-muridnya di Kelas IX. Biasanya, kegiatan ini dirancang oleh guru di awal tahun ajaran dan dilaksanakan di akhir tahun ajaran. Walaupun kegiatan ini adalah kegiatan tahunan yang selalu dinanti-nantikan oleh murid-murid Kelas IX, namun sejak tahun lalu Pak Atap, salah satu guru kelas IX SMP Matahari merasa kegiatan ini akhirnya hanya menjadi kegiatan wisata rutin, yang lebih bersifat perayaan dan bersenang-senang. Murid-murid memang tampak senang, namun Pak Atap merasa bahwa murid-murid seharusnya dapat belajar lebih banyak lagi dari kegiatan study wisata ini. Di awal semester, Pak Atap menyatakan kegelisahanya ini kepada kepala sekolah yang kemudian menyarankannya untuk membuat komite ad hoc yang disebut dengan Komite Studi Wisata Kelas 9, yang anggotanya adalah perwakilan guru dan murid. Pak Atap lalu mengajak 2 orang perwakilan guru dan 6 orang perwakilan murid dari masing-masing Kelas untuk menjadi anggota komite studi wisata tersebut (ada 3 kelas IX di SMP Matahari dan masing-masing kelas diwakili 2 orang). Karena pelaksanaan studi wisata ini masih lama waktunya, komite ini sepakat bertemu setiap bulan sekali untuk mendiskusikan semua elemen yang terkait pelaksanaan studi wisata dan akan bertemu seminggu sekali sebulan sebelum pelaksanaan program tersebut. Di awal pertemuan komite, Pak Atap menanyakan kepada murid-murid anggota komite tersebut, sejauh ini, pengetahuan dan keterampilan apa saja yang telah mereka pelajari selama di Kelas 9? Pak Atap juga menjelaskan bahwa sebenarnya tujuan dari kegiatan studi wisata tersebut salah satunya adalah untuk membantu mereka memperdalam pengetahuan dan memperkuat berbagai keterampilan yang telah mereka pelajari tersebut. Pak Atap lalu menanyakan kepada murid-murid, apa lagi sebenarnya keuntungan dari kegiatan studi wisata ini untuk mereka. Setelah menjelaskan tujuan kegiatan studi wisata, Pak Atap lalu menanyakan destinasi seperti apa yang menarik buat mereka, yang dapat membantu murid mencapai tujuan yang diharapkan dari studi wisata tersebut. Pak Atap menjelaskan kriteria destinasi wisata yang aman dan memungkinkan untuk dikunjungi dan juga menjelaskan tentang kemungkinan keterbatasan anggaran, agar murid-murid lebih mindful saat memilih destinasi ini. Murid-murid anggota komite ini kemudian memutuskan melakukan riset dan juga meminta pendapat teman-teman kelasnya. Melalui proses ini, Pak Atap jadi mengetahui tentang apa yang disukai oleh murid-murid kelas 9 ini. Setelah diberi waktu melakukan riset, perwakilan murid ini menyortir 3 pilihan destinasi yang menurut kelas mereka sesuai dengan kriteria. Secara bersama-sama. anggota komite lalu mendiskusikan pilihan-pilihan destinasi ini. Mereka menggunakan checklist yang mengacu pada kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya. Destinasi yang memenuhi semua kriteria pun akhirnya yang dipilih. Murid perwakilan komite ini kemudian membawa destinasi pilihan ini kepada kepala sekolah. Kepala sekolah lalu meminta komite untuk mempresentasikan ide ini kepada para orang tua Kelas 9. Setelah mendapatkan persetujuan dan masukan dari para orang tua, Komite Studi Wisata inipun lalu mulai melakukan persiapan secara matang. Murid-murid dalam komite ini memberikan gagasan tentang apa saja kegiatan yang akan menarik untuk dilakukan, siapa yang akan memimpin kegiatan, apa yang akan dilakukan saat perjalanan, dsb. Guru-guru dalam komite memberikan pandangan dan perspektif tentang keamanan, risiko, tantangan yang mungkin akan dihadapi, atau memberikan saran saat murid merasa bahwa sebuah ide kelihatannya sulit untuk diwujudkan. Proses diskusi tentang studi wisata ini menjadi sangat kolaboratif. Setelah pelaksanaan Studi Wisata, sebelum komite ini dibubarkan, komite ini juga bertemu lagi untuk kemudian melakukan refleksi terhadap pelaksanaannya dan memberikan saran perbaikan. Saran perbaikan ini akan menjadi dasar untuk diskusi awal oleh komite Studi Wisata yang baru di tahun ajaran yang akan datang.
Situasi 3
Use left and right arrow to change slide in that direction whenever canvas is selected.
Slide 4
Dalam masa pandemi ini, Pak Bahri, seorang kepala sekolah SMA merasa galau karena sudah selama 1 tahun ajaran, semua kegiatan ekstra kurikuler di sekolahnya harus dihentikan. Ia merasa murid-muridnya masih perlu melakukan berbagai kegiatan yang dapat mengasah minat dan bakatnya, meskipun di masa pandemi. Namun ia bingung, dengan segala keterbatasan di masa pandemi ini, kira-kira kegiatan apa yang menarik minat murid dan masih memungkinkan untuk dapat dilakukan secara daring. Ia kemudian mengajak murid-murid yang menjadi anggota OSIS untuk bertemu secara daring. Setelah menanyakan kabar, perasaan, dan umpan balik mereka tentang kegiatan pembelajaran daring yang selama ini dilakukan, barulah Pak Bahri kemudian menyampaikan kegalauannya. Ia tanyakan apakah murid-murid merasakan kegalauan yang sama dengannya. Dari pertemuan tersebut, ia mengetahui ternyata murid-murid juga merasakan kegalauan yang sama. Ia lalu menanyakan apakah anak-anak memiliki saran atau gagasan, bagaimana mereka dapat tetap mengadakan kegiatan ekstrakurikuler, walaupun secara daring, dan apa saja kegiatan-kegiatan yang sekiranya menarik minat murid-murid. Ternyata, murid-murid memiliki banyak sekali gagasan yang luar biasa tentang ragam aktivitas yang dapat dilakukan. Namun, ada beberapa kegiatan yang disarankan yang sepertinya sulit untuk dilakukan, karena Pak Bahri merasa bahwa tidak ada guru yang memiliki keahlian untuk dapat mengajarkan kegiatan tersebut. Pak Bahri pun menyampaikan kesulitan tersebut kepada para anggota OSIS. Ternyata, murid-murid malah memberikan ide untuk meminta agar murid saja yang mengajar kegiatan ekstrakurikuler tersebut. Mereka rupanya mengetahui ada salah satu teman mereka yang “ahli’ melakukan hal tersebut. Mereka mengatakan, guru cukup mensupervisi kegiatannya saja, tetapi murid yang memang memiliki keahlian tersebutlah yang akan mengajarkan teknik-tekniknya. Mereka juga bahkan mengajukan diri untuk membantu membujuk anak tersebut agar bersedia menjadi ‘guru’ untuk kegiatan ekstra kurikuler tersebut. Akhirnya, atas kesepakatan bersama, mereka memutuskan untuk melakukan beberapa kegiatan ekstrakurikuler. Ada kegiatan yang diajar oleh guru, dan untuk beberapa kegiatan yang tidak dapat diajarkan oleh guru, diajarkan oleh murid-murid dengan supervisi guru. Mereka lalu mendiskusikan jadwal, sumberdaya yang diperlukan, dan pengorganisasiannya. Dibantu oleh OSIS akhirnya kegiatan tersebut dipromosikan dan ternyata, animo murid untuk terlibat dalam kegiatan ekstrakurikuler tersebut sangat besar. Pak Bahri pun merasa senang.
Situasi 4
Use left and right arrow to change slide in that direction whenever canvas is selected.
Slide 5
Dalam satu kesempatan, sebuah SMK menjalankan pembelajaran terintegrasi berbasis proyek. Mata pelajaran normatif yang terkait adalah Bahasa Indonesia (BI), Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) sebagai mata pelajaran adaptif, dan mata pelajaran Teknologi Pakan Ternak (TPK) sebagai mata pelajaran produktif. Guru pelajaran TPK menantang murid untuk mengidentifikasi potensi pakan ternak organik dari lingkungan dan masyarakat sekitar berikut permasalahannya, kemudian menawarkan solusi untuk mengembangkannya. Tawaran solusi akan dipaparkan melalui presentasi yang secara teknis akan dinilai oleh Guru TIK dan secara konten bahasa akan dinilai oleh Guru BI. Dalam perjalanan, para murid terlebih dahulu memutuskan untuk menciptakan pakan ternak organik bagi peternakan ayam negri (broiler) di sekolahnya. Selama ini pakan yang digunakan adalah pakan jadi yang dibeli oleh sekolah. Para murid kemudian mencari, dan menguji coba berbagai sumber pakan organik di sekitar lingkungan mereka dan mengolahnya menjadi pakan ayam broiler. Akhirnya, mereka pun menemukan sumber pakan yang paling cocok dan ekonomis untuk skala produksi kala itu adalah cacing sutra yang diternak cukup banyak oleh masyarakat di sekitar sekolah. Setelah beberapa uji coba, mereka juga menemukan bahwa daging ayam broiler yang mengkonsumsi pakan dengan bahan utama cacing sutra memiliki massa daging lebih banyak dibanding yang mengkonsumsi pakan ternak biasa. Sekolah melihat hal ini dan menghubungkan para murid dengan media TV lokal untuk membagikan apa yang mereka lakukan. Tak dikira, hal tersebut dianggap menarik oleh sebuah waralaba ayam goreng internasional yang beroperasi di kabupaten mereka dan memutuskan untuk menguji dan akhirnya menyatakan bahwa produk daging ayam broiler murid-murid ini layak untuk digunakan. Para murid pun diminta untuk memasok sebagian daging ayam untuk franchise tersebut. Selain memproduksi sendiri daging ayam broiler di sekolah, para murid juga mengajak masyarakat peternak broiler di sekitar sekolah untuk menggunakan pakan buatan mereka sehingga menghasilkan volume daging yang cukup untuk memasok daging ayam ke waralaba tersebut.
Situasi 5
Use left and right arrow to change slide in that direction whenever canvas is selected.
Slide 6
Dalam satu kesempatan, sebuah SMK menjalankan pembelajaran terintegrasi berbasis proyek. Mata pelajaran normatif yang terkait adalah Bahasa Indonesia (BI), Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) sebagai mata pelajaran adaptif, dan mata pelajaran Teknologi Pakan Ternak (TPK) sebagai mata pelajaran produktif. Guru pelajaran TPK menantang murid untuk mengidentifikasi potensi pakan ternak organik dari lingkungan dan masyarakat sekitar berikut permasalahannya, kemudian menawarkan solusi untuk mengembangkannya. Tawaran solusi akan dipaparkan melalui presentasi yang secara teknis akan dinilai oleh Guru TIK dan secara konten bahasa akan dinilai oleh Guru BI. Dalam perjalanan, para murid terlebih dahulu memutuskan untuk menciptakan pakan ternak organik bagi peternakan ayam negri (broiler) di sekolahnya. Selama ini pakan yang digunakan adalah pakan jadi yang dibeli oleh sekolah. Para murid kemudian mencari, dan menguji coba berbagai sumber pakan organik di sekitar lingkungan mereka dan mengolahnya menjadi pakan ayam broiler. Akhirnya, mereka pun menemukan sumber pakan yang paling cocok dan ekonomis untuk skala produksi kala itu adalah cacing sutra yang diternak cukup banyak oleh masyarakat di sekitar sekolah. Setelah beberapa uji coba, mereka juga menemukan bahwa daging ayam broiler yang mengkonsumsi pakan dengan bahan utama cacing sutra memiliki massa daging lebih banyak dibanding yang mengkonsumsi pakan ternak biasa. Sekolah melihat hal ini dan menghubungkan para murid dengan media TV lokal untuk membagikan apa yang mereka lakukan. Tak dikira, hal tersebut dianggap menarik oleh sebuah waralaba ayam goreng internasional yang beroperasi di kabupaten mereka dan memutuskan untuk menguji dan akhirnya menyatakan bahwa produk daging ayam broiler murid-murid ini layak untuk digunakan. Para murid pun diminta untuk memasok sebagian daging ayam untuk franchise tersebut. Selain memproduksi sendiri daging ayam broiler di sekolah, para murid juga mengajak masyarakat peternak broiler di sekitar sekolah untuk menggunakan pakan buatan mereka sehingga menghasilkan volume daging yang cukup untuk memasok daging ayam ke waralaba tersebut.
Situasi 6
Use left and right arrow to change slide in that direction whenever canvas is selected.
Slide 7
Pak Tegas adalah seorang guru di sebuah SMK. Sebagai seorang guru di jurusan Teknik Komputer Jaringan (TKJ) ia kerap didatangi murid-muridnya untuk berdiskusi baik tentang pelajaran ataupun hal lainnya. Suatu hari, tercetus ide dari murid-murid untuk membuat sebuah wadah kegiatan bagi murid-murid TKJ. Murid-murid tersebut mengusulkan satu program ekstra kurikuler yang bisa menampung keterampilan dan keahlian mereka dalam teknik komputer dan jaringan. Berbasis keterampilan dan keahlian mereka di jurusan teknik komputer dan jaringan, akhirnya disepakati nama program ekstrakurikuler itu dengan nama ITS (Information Technology Student). Dengan bantuan pertanyaan-pertanyaan pemandu dari Pak Tegas, murid-murid lalu mematangkan gagasan tersebut. Mereka mendiskusikan aspek-aspek apa, mengapa, bagaimana, siapa dari program tersebut secara lebih rinci. Setelah cukup matang, Pak Tegas lalu mengajak murid-muridnya untuk mempresentasikan ide mereka ini kepada Wakasek. Murid-murid ini pun lalu mempersiapkan presentasi ini. Ketika mendengarkan presentasi dari murid, Wakasek sangat mendukung. Namun, di pertemuan tersebut Wakasek juga menyampaikan bahwa anggaran sekolah hanya memungkinkan sebagian kecil saja dari ide murid tersebut yang dapat dijalankan. Wakasek meminta murid-murid untuk mendiskusikan kembali kira-kira apa solusi yang bisa dilakukan. Setelah melakukan modifikasi ide beberapa kali, akhirnya berjalanlah program tersebut. Mengingat terbatasnya anggaran, murid-murid memutuskan untuk menyediakan jasa service komputer di tahun pertama pelaksanaan dengan peralatan seadanya yang tersedia di sekolah. Dari kegiatan itu, murid-murid kemudian dapat mengumpulkan uang kas yang kemudian menjadi modal untuk membeli perangkat-perangkat lain yang diperlukan. Di tahun-tahun awal, Pak Tegas memberikan pendampingan langsung kepada murid-muridnya ini, Di tahun kedua, Pak Tegas hanya mensupervisi dan mengawasi kegiatan. Pembimbingan dilakukan bukan lagi dari guru kepada murid, tapi dari murid kepada murid. Murid tingkat dua akan membimbing murid tingkat 1. Program ini pun berlanjut menjadi semakin berkembang. Banyak ide-ide murid yang kemudian semakin banyak dapat diwujudkan dalam program ini.
Situasi 6
Setelah melihat contoh-contoh di atas, kami yakin Ibu/Bapak telah mulai dapat lebih memahami apa yang dimaksud dengan kepemimpinan murid dan pentingnya mempertimbangkan aspek suara, pilihan, dan kepemilikan murid dalam menumbuhkembangkan kepemimpinan murid.
NI MADE KERTIANI noted on Contoh Program atau Kegiatan Sekolah
Konsep kepemimpinan murid sebenarnya berakar pada prinsip bahwa murid memiliki kemampuan dan keinginan untuk secara positif mempengaruhi kehidupan mereka sendiri dan dunia di sekitar mereka. Kepemimpinan murid dapat dilihat sebagai kapasitas untuk menetapkan tujuan, melakukan refleksi dan bertindak secara bertanggung jawab. Saat murid menjadi pemimpin dalam proses pembelajaran mereka sendiri (atau kita katakan: saat murid memiliki agency, maka mereka sebenarnya memiliki suara (voice), pilihan (choice), dan kepemilikan (ownership) dalam proses pembelajaran mereka. Lewat suara, pilihan, dan kepemilikan inilah murid kemudian mengembangkan kapasitas dirinya menjadi seorang pemilik bagi proses belajarnya sendiri. Tugas kita sebagai guru sebenarnya hanya menyediakan lingkungan yang menumbuhkan budaya di mana murid memiliki suara, pilihan, dan kepemilikan dalam apa yang mereka pikirkan, niat yang mereka tetapkan, bagaimana mereka melaksanakan niat mereka, dan bagaimana mereka merefleksikan tindakan mereka.
Reply Like (0)
Monday, 9 October 2023, 2:15 PM
STEVEN BERNARDUS DE RUYTER respond:
Setuju Bu Made, bahwa kepemimpinan murid dapat dilihat sebagai kapasitas untuk menetapkan tujuan, melakukan refleksi dan bertindak secara bertanggung jawab.
Reply Like (0)
Tuesday, 10 October 2023, 8:54 PM
SUYANTO respond:
Setuju bu, murid memiliki kemampuan dan keinginan untuk secara positif mempengaruhi kehidupan mereka sendiri dan dunia di sekitar mereka.
Edit Remove Reply Like (0)
Wednesday, 11 October 2023, 5:51 AM
HAIRIL ANAM respond:
Luar biasa Bu Made peran kita sebagai guru adalah menyediakan lingkungan yang menumbuhkan budaya dimana murid memiliki suara, pilihan, dan kepemilikan
Reply Like (0)
Thursday, 12 October 2023, 8:41 AM
NI PUTU NOVIA ANGGRENI respond:
setuju bu bahwa murid sebagai pemimpin pembelajaran dimaknai sebagai sebuah kesempatan kepada mereka untuk mengembangkan kapasitasnya dalam mengelola pembelajaran mereka sendiri, sehingga potensi kepemimpinannya dapat berkembang dengan baik. Selanjutnya, yang perlu dilakukan guru sebagai pendidik adalah mendampingi murid agar pengembangan potensi kepemimpinan mereka tetap sesuai dengan kodrat, konteks dan kebutuhannya dan mengurangi kontrol kita terhadap mereka dalam melaksanakan kegiatan intrakurikuler, kokurikuler, maupun ekstrakurikuler.
Reply Like (0)
Thursday, 12 October 2023, 1:00 PM
NI PUTU NOVIA ANGGRENI noted on Contoh Program atau Kegiatan Sekolah
Setelah membaca narasi dan menyimak video di atas, saya memahami bahwa murid sebagai pemimpin pembelajaran dimaknai sebagai sebuah kesempatan kepada mereka untuk mengembangkan kapasitasnya dalam mengelola pembelajaran mereka sendiri, sehingga potensi kepemimpinannya dapat berkembang dengan baik. Selanjutnya, yang perlu dilakukan guru sebagai pendidik adalah mendampingi murid agar pengembangan potensi kepemimpinan mereka tetap sesuai dengan kodrat, konteks dan kebutuhannya dan mengurangi kontrol kita terhadap mereka dalam melaksanakan kegiatan intrakurikuler, kokurikuler, maupun ekstrakurikuler.
Reply Like (0)
Monday, 9 October 2023, 8:42 PM
STEVEN BERNARDUS DE RUYTER respond:
Sependapat Bu, bahwa sebagai guru kita berperan dalam mendampingi murid agar pengembangan potensi kepemimpinan mereka tetap sesuai dengan kodrat, konteks dan kebutuhannya.
Reply Like (0)
Tuesday, 10 October 2023, 8:55 PM
SUYANTO respond:
sependapat bu, sebagai pemimpin pembelajaran murid dapat diberikan kesempatan kepada mereka untuk mengembangkan kapasitasnya dalam mengelola pembelajaran mereka sendiri melalui kegiatan intrakurikuler, kokurikuler, maupun ekstrakurikuler.
Edit Remove Reply Like (0)
Wednesday, 11 October 2023, 5:50 AM
HAIRIL ANAM respond:
Benar sekali sebagai guru harus lebih peka terhadap suara, pilihan, dan kepemilikan murid, agar mereka lebih leluasa dalam mengembangkan kapasitasnya mengelola pembelajarannya sendiri
Reply Like (0)
Thursday, 12 October 2023, 8:43 AM
STEVEN BERNARDUS DE RUYTER noted on Contoh Program atau Kegiatan Sekolah
Berdasarkan situasi dan video tersebut, maka kesimpulan yang dapat saya ambil kepemimpinan murid (student agency) adalah tentang murid yang bertindak secara aktif, dan membuat keputusan serta pilihan yang bertanggung jawab, daripada hanya sekedar menerima apa yang ditentukan oleh orang lain. Untuk mewujudkan kepemimpinan murid, dapat dilakukan dengan membangun hubungan kemitraan (Guru berusaha secara aktif mendengarkan, menghormati, dan menanggapi ide-ide, pendapat, pertanyaan, aspirasi dan perspektif murid-murid mereka) dan memperhatikan suara/gagasan (voice), pilihan (choice), serta mewujudkan rasa kepemilikan (ownership) dalam proses pembelajaran.
Reply Like (0)
Tuesday, 10 October 2023, 8:53 PM
SUYANTO respond:
Setuju pak steven, kepemimpinan murid merupakan tentang murid yang bertindak secara aktif, dan membuat keputusan serta pilihan yang bertanggung jawab, daripada hanya sekedar menerima apa yang ditentukan oleh orang lain
Edit Remove Reply Like (0)
Wednesday, 11 October 2023, 5:48 AM
HAIRIL ANAM respond:
Benar sekali murid lebih aktif dalam membuat sebuah keputusannya sendiri daripada sekedar menerima dari orang lain.
Reply Like (0)
Thursday, 12 October 2023, 8:45 AM
NI PUTU NOVIA ANGGRENI respond:
setuju pak bahwa murid sebagai pemimpin pembelajaran dimaknai sebagai sebuah kesempatan kepada mereka untuk mengembangkan kapasitasnya dalam mengelola pembelajaran mereka sendiri, sehingga potensi kepemimpinannya dapat berkembang dengan baik. Selanjutnya, yang perlu dilakukan guru sebagai pendidik adalah mendampingi murid agar pengembangan potensi kepemimpinan mereka tetap sesuai dengan kodrat, konteks dan kebutuhannya dan mengurangi kontrol kita terhadap mereka dalam melaksanakan kegiatan intrakurikuler, kokurikuler, maupun ekstrakurikuler.
Reply Like (0)
Thursday, 12 October 2023, 1:00 PM
SUYANTO noted on Contoh Program atau Kegiatan Sekolah
Setelah melihat contoh-contoh narasi dan video di atas, saya dapat lebih memahami apa yang dimaksud dengan kepemimpinan murid dan pentingnya mempertimbangkan aspek suara, pilihan, dan kepemilikan murid dalam menumbuhkembangkan kepemimpinan murid. melalui kegiatan Program Kebun Cahaya kebun, membuat layout yang efektif, Study Wisata, dan Service Komputer. kegiatan tersebut dilaksanakan dalam kegiatan intrakurikuler, kokurikuler, maupun ekstrakurikuler. Sekolah merupakan institusi yang dapat memfasilitasi dan menciptakan lingkungan belajar yang mendorong munculnya sikap kepemimpinan dalam diri murid. Pengalaman belajar murid dapat memberdayakan mereka untuk mampu membuat perubahan positif bagi dirinya sendiri, orang lain dan masyarakan dilingkungan sekitar mereka
Edit Remove Reply Like (0)
Wednesday, 11 October 2023, 5:47 AM
NI NYOMAN ARI SUYASTINI respond:
Saya sependapat dengan apa yang telah Pak Yanto sampaikan.
Reply Like (0)
Wednesday, 11 October 2023, 10:12 AM
HAIRIL ANAM respond:
Melalui kepemimpinan murid, serta pengalaman belajar murid dapat memberdayakan diri sendiri untuk melakukan perubahan-perubahan positif
Reply Like (0)
Thursday, 12 October 2023, 8:47 AM
NI PUTU NOVIA ANGGRENI respond:
setuju pak bahwa murid sebagai pemimpin pembelajaran dimaknai sebagai sebuah kesempatan kepada mereka untuk mengembangkan kapasitasnya dalam mengelola pembelajaran mereka sendiri, sehingga potensi kepemimpinannya dapat berkembang dengan baik. Selanjutnya, yang perlu dilakukan guru sebagai pendidik adalah mendampingi murid agar pengembangan potensi kepemimpinan mereka tetap sesuai dengan kodrat, konteks dan kebutuhannya dan mengurangi kontrol kita terhadap mereka dalam melaksanakan kegiatan intrakurikuler, kokurikuler, maupun ekstrakurikuler.
Reply Like (0)
Thursday, 12 October 2023, 1:02 PM
NI NYOMAN ARI SUYASTINI noted on Contoh Program atau Kegiatan Sekolah
Melalui beberapa situasi dan video yang ditampilkan saya mengetahui bahwa untuk mewujudkan kepemimpinan murid, dapat dilakukan dengan membangun hubungan kemitraan (Guru berusaha secara aktif mendengarkan, menghormati, dan menanggapi ide-ide, pendapat, pertanyaan, aspirasi dan perspektif murid-murid mereka) dan memperhatikan suara/gagasan (voice), pilihan (choice), serta mewujudkan rasa kepemilikan (ownership) dalam proses pembelajaran. Guru dapat mengurangi kontrol kita terhadap mereka dalam melaksanakan kegiatan intrakurikuler, kokurikuler, maupun ekstrakurikuler.
Reply Like (0)
Wednesday, 11 October 2023, 10:11 AM
PUTU AYU PRADNYA PUSPITA respond:
Sependapat bu ari, bahwa untuk mewujudkan kepeminpinan murid maka perlu adanya hubungan kemitraan antara guru dan murid
Reply Like (0)
Wednesday, 11 October 2023, 11:25 AM
I GUSTI AGUNG AYU PRIYANTI ANTARI respond:
Benar bu, ketika elemen suara,/gagasa, pilihan dan kepemilikan sudah ditumbuhkan maka kepemimpinan murid akan tumbuh.
Reply Like (0)
Wednesday, 11 October 2023, 2:14 PM
HAIRIL ANAM respond:
Guru hanya sebagai pendamping dan mensupervisi terhadap kegiatan yang dilakukan murid melalui kegiatan intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler
Reply Like (0)
Thursday, 12 October 2023, 8:48 AM
NI PUTU EVA WAHYUNIASIH respond:
iya bu ari, dalam upaya menumbuhkan keterlibatan murid maka diperlukan kesempatan dan ruang bagi murid untuk dapat memberikan suara, pilihan dan kepemilikan.
Reply Like (0)
Thursday, 12 October 2023, 10:59 PM
PUTU AYU PRADNYA PUSPITA noted on Contoh Program atau Kegiatan Sekolah
Sebagai sebuah ekosistem sekolah diharapkan dapat mendukung dan menumbuhkan sikap kepeminpinan dalam diri murid melalui program sekolah baik intrakurikuler, kokurikuler maupun ekstrakurikuler. Program-program yang dirancang tentunya diharapkan adalah program yang berpihak pada murid dan dapat membangun kemitraan melalui lintas komunitas. Siswa dengan jiwa kepeminpinan akan memiliki jiwa yang lebih mandiri dan merdeka dalam berfikir serta memiliki rasa tanggung jawab atas proses belajarnya sendiri. Dengan kemandirian dan rasa tanggung jawab tersebut mereka akan mampu mengambil tindakan-tindakan yang dapat memberikan kontribusi positif bagi dirinya, masyarakat dan lingkungan sekitarnya
Reply Like (0)
Wednesday, 11 October 2023, 11:12 AM
I GUSTI AGUNG AYU PRIYANTI ANTARI respond:
Saya setuju dengan pendapat ibu, sekolah harus mampu menciptakan suasana lingkungan yang mampu menumbuhkan kepemimpinan murid.
Reply Like (0)
Wednesday, 11 October 2023, 2:13 PM
HAIRIL ANAM respond:
Benar sekali Bu Pradnya bahwa siswa yang memiliki jiwa kepemimpinan akan memiliki jiwa yang lebih mandiri dan merdeka dalam berpikir serta rasa tanggung jawab atas proses belajarnya sendiri
Reply Like (0)
Thursday, 12 October 2023, 8:50 AM
NI PUTU NOVIA ANGGRENI respond:
setuju bu bahwa murid sebagai pemimpin pembelajaran dimaknai sebagai sebuah kesempatan kepada mereka untuk mengembangkan kapasitasnya dalam mengelola pembelajaran mereka sendiri, sehingga potensi kepemimpinannya dapat berkembang dengan baik. Selanjutnya, yang perlu dilakukan guru sebagai pendidik adalah mendampingi murid agar pengembangan potensi kepemimpinan mereka tetap sesuai dengan kodrat, konteks dan kebutuhannya dan mengurangi kontrol kita terhadap mereka dalam melaksanakan kegiatan intrakurikuler, kokurikuler, maupun ekstrakurikuler.
Reply Like (0)
Thursday, 12 October 2023, 1:02 PM
NI PUTU EVA WAHYUNIASIH respond:
Setuju bu ayu, dengan mendukung keterlibatan murid dalam setiap kegiatan program sekolah maka akan memberikan peluang bagi murid mengembangkan kemampuan kepemimpinan dalam proses belajarnya.
Reply Like (0)
Thursday, 12 October 2023, 10:57 PM
I GUSTI AGUNG AYU PRIYANTI ANTARI noted on Contoh Program atau Kegiatan Sekolah
Dari seluruh situasi yang digambarkan dalam contoh, terlihat bahwa guru dan sekolah telah menciptakan ekosistem komunitas yang menumbuhkan kepemimpinan murid. Dimana elemen-elemen suara (voice), pilihan (choice), dan kepemilikan (ownership) sudah terlihat ditumbuhkan dalam diri murid. Keterlibatan murid dalam seluruh kegiatan sekolah yang berdampak langsung pada murid sudah mengikutsertakan murid, mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi dan refleksi
Reply Like (0)
Wednesday, 11 October 2023, 2:11 PM
HAIRIL ANAM respond:
Benar sekali Bu Agung pelibatan murid dalam merancang program-program sekolah sangat tampak melalui tayangan video maupun contoh narasi ilustrasi
Reply Like (0)
Thursday, 12 October 2023, 8:51 AM
NI PUTU NOVIA ANGGRENI respond:
setuju bu bahwa murid sebagai pemimpin pembelajaran dimaknai sebagai sebuah kesempatan kepada mereka untuk mengembangkan kapasitasnya dalam mengelola pembelajaran mereka sendiri, sehingga potensi kepemimpinannya dapat berkembang dengan baik. Selanjutnya, yang perlu dilakukan guru sebagai pendidik adalah mendampingi murid agar pengembangan potensi kepemimpinan mereka tetap sesuai dengan kodrat, konteks dan kebutuhannya dan mengurangi kontrol kita terhadap mereka dalam melaksanakan kegiatan intrakurikuler, kokurikuler, maupun ekstrakurikuler.
Reply Like (0)
Thursday, 12 October 2023, 1:02 PM
NI PUTU EVA WAHYUNIASIH respond:
Setuju bu agung, dalam setiap program yang dibuat oleh sekolah tentunya harus memberikan ruang dan kesempatan bagi murid untuk dapat ikut terlibat secara aktif.
Reply Like (0)
Thursday, 12 October 2023, 10:56 PM
NI PUTU EVA WAHYUNIASIH noted on Contoh Program atau Kegiatan Sekolah
Berdasarkan contoh program sekolah yang telah dipaparkan dan vidio yang ditayangkan , maka program-program yang dirancang oleh sekolah adalah dikembangkan semata-mata untuk dapat menumbuhkan jiwa kepemimpinan pada diri murid terhadap proses belajarnya sendiri sehingga bermanfaat untuk dirinya. Dengan demikian murid dapat pengembangan agency dan growth mind set yang ada dalam dirinya. Untuk itu diperlukan guru dan sekolah sebagai fasilitator .seorang agent berarti orang tersebut secara sengaja mempengaruhi fungsi dan keadaan hidup dirinya. saya dapat melihat dari program yang dipaparkan terdapat 4 sifat human agency: Intensi (kesengajaan), Visi: pemikiran ke depan, Aksi: kereaktifan diri, Refleksi: kereflektifan diri. Selanjutnya dalam menumbuhkan jiwa kepemimpinan hendaknya diperlukan lingkungan belajar yang terstruktur yang mengakomodir berkembangnya 3 aspek penting yaitu: memiliki suara (voice), pilihan (choice), dan kepemilikan (ownership) dalam proses pembelajaran mereka,untuk mencapai tujuan pendidikan.
Reply Like (0)
Wednesday, 11 October 2023, 7:46 PM
I KADE SUDI ARIANTA respond:
iya benar sekali bu Eva saya juga sepndapat dengan apa yang bu eva paparkan.
Reply Like (0)
Thursday, 12 October 2023, 2:37 AM
HAIRIL ANAM respond:
Benar sekali bu Eva lingkungan sekolah yang mendukung terhadap kepemimpinan murid akan berdampak pada karakter serta mindset murid-murid di sekolah tersebut
Reply Like (0)
Thursday, 12 October 2023, 8:54 AM
NI PUTU NOVIA ANGGRENI respond:
setuju bu bahwa murid sebagai pemimpin pembelajaran dimaknai sebagai sebuah kesempatan kepada mereka untuk mengembangkan kapasitasnya dalam mengelola pembelajaran mereka sendiri, sehingga potensi kepemimpinannya dapat berkembang dengan baik. Selanjutnya, yang perlu dilakukan guru sebagai pendidik adalah mendampingi murid agar pengembangan potensi kepemimpinan mereka tetap sesuai dengan kodrat, konteks dan kebutuhannya dan mengurangi kontrol kita terhadap mereka dalam melaksanakan kegiatan intrakurikuler, kokurikuler, maupun ekstrakurikuler.
Reply Like (0)
Thursday, 12 October 2023, 1:02 PM
I KADE SUDI ARIANTA noted on Contoh Program atau Kegiatan Sekolah
Dengan memahami konsep kepemimpinan murid dan pentingnya mempertimbangkan aspek suara, pilihan, dan kepemilikan murid dalam proses pengembangan kepemimpinan siswa. Memahami ini adalah langkah pertama yang penting untuk menciptakan pengalaman pembelajaran yang lebih berarti dan memberdayakan bagi siswa. Dengan menerapkan prinsip-prinsip ini dalam konteks pendidikan, Anda dapat membantu siswa mengembangkan kemandirian, keterampilan kepemimpinan, dan rasa tanggung jawab terhadap pembelajaran mereka. Ini juga membantu siswa merasa memiliki dan memiliki kontrol dalam proses pembelajaran mereka, yang dapat meningkatkan motivasi dan partisipasi mereka.
Reply Like (0)
Thursday, 12 October 2023, 2:31 AM
HAIRIL ANAM respond:
Memahami kondisi siswa serta memberdayakan adalah kunci dalam mengembangkan aspek suara, pilihan, dan kepemilikan murid dalam rangka pengembangan kepemimpinan siswa
Reply Like (0)
Thursday, 12 October 2023, 8:56 AM
NI PUTU NOVIA ANGGRENI respond:
setuju pak bahwa murid sebagai pemimpin pembelajaran dimaknai sebagai sebuah kesempatan kepada mereka untuk mengembangkan kapasitasnya dalam mengelola pembelajaran mereka sendiri, sehingga potensi kepemimpinannya dapat berkembang dengan baik. Selanjutnya, yang perlu dilakukan guru sebagai pendidik adalah mendampingi murid agar pengembangan potensi kepemimpinan mereka tetap sesuai dengan kodrat, konteks dan kebutuhannya dan mengurangi kontrol kita terhadap mereka dalam melaksanakan kegiatan intrakurikuler, kokurikuler, maupun ekstrakurikuler.
Reply Like (0)
Thursday, 12 October 2023, 1:03 PM
NI PUTU EVA WAHYUNIASIH respond:
iya pak sudi, tentunya untuk dapat menciptakan pengalaman yang berarti demi menumbuhkan jiwa kepemimpinan murid diperlukan lingkungan sekolah yang mendukung.
Reply Like (0)
Thursday, 12 October 2023, 10:54 PM
Setelah membaca beberapa situasi yang dideskripsikan di atas, lakukan refleksi dengan mencoba menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut ini:
Jenis Kegiatan atau program apakah yang dideskripsikan tersebut (Apakah intrakurikuler, ko-kurikuler, atau ekstrakurikuler)?
Dalam setiap situasi, identifikasilah dibagian mana dan bagaimana guru mencoba mempertimbangkan ‘suara’; ‘pilihan’; dan ‘kepemilikan’ murid untuk mendorong tumbuhnya kepemimpinan murid. Jelaskan jawaban Ibu/Bapak.
Dalam setiap situasi yang digambarkan di atas, apa dimensi Profil Pelajar Pancasila yang dikembangkan? Jelaskan jawaban Anda!
Silahkan tuliskan jawaban Anda pada kolom NOTES yang ada dibagian YOUR NOTES AND QUESTIONS!
*) Anda juga disilakan untuk memberikan komentar terhadap jawaban yang dikirimkan oleh peserta lain, dengan meng-klik tombol Reply pada jawabannya.
NI MADE KERTIANI noted on Refleksi
Jawaban Refleksi situasi 1-10 pada link berikut, https://drive.google.com/file/d/1u8FG6t6VNrt0VHkGmoK8tdVXtRxxyeF4/view?usp=sharing
Reply Like (0)
Monday, 9 October 2023, 3:40 PM
SUYANTO respond:
Jawaban refleksi yang Bu Made sampaikan sudah sangat jelas
Edit Remove Reply Like (0)
Wednesday, 11 October 2023, 12:01 PM
STEVEN BERNARDUS DE RUYTER respond:
Luar biasa yang disampaikan bu kerti sudah sangat jelas.
Reply Like (0)
Wednesday, 11 October 2023, 5:11 PM
HAIRIL ANAM respond:
Terima kasih Bu Made suadah menjawab pertanyaan refleksi dengan baik
Reply Like (0)
Thursday, 12 October 2023, 9:06 AM
NI PUTU NOVIA ANGGRENI respond:
saya setuju bu dan jawaban yang bu made paparkan sudah sangat jelas.
Reply Like (0)
Thursday, 12 October 2023, 2:24 PM
NI PUTU NOVIA ANGGRENI noted on Refleksi
Berikut ini link jawaban dari refleksi situasi 1-10 : https://drive.google.com/file/d/15ASlgYH-DeuMWcic098tNThJo7GAl96p/view?usp=sharing
Reply Like (0)
Wednesday, 11 October 2023, 8:45 AM
SUYANTO respond:
Jawaban refleksi yang Bu Novia sampaikan sudah sangat jelas
Edit Remove Reply Like (0)
Wednesday, 11 October 2023, 12:04 PM
HAIRIL ANAM respond:
Terima kasih Bu Novia yang telah menjawab pertanyaan-pertanyaan refleksi dengan baik
Reply Like (0)
Thursday, 12 October 2023, 9:07 AM
SUYANTO noted on Refleksi
Jawaban Refleksi : https://www.youtube.com/watch?v=VkPIfk44oWg
Edit Remove Reply Like (0)
Wednesday, 11 October 2023, 12:00 PM
STEVEN BERNARDUS DE RUYTER respond:
Video yang disampaikan sangat menarik dan memberikan informasi yang jelas.
Reply Like (0)
Wednesday, 11 October 2023, 6:48 PM
HAIRIL ANAM respond:
Terima kasih Pak Suyanto yang telah menjawab pertanyaan-pertanyaan refleksi dengan baik
Reply Like (0)
Thursday, 12 October 2023, 9:08 AM
NI PUTU NOVIA ANGGRENI respond:
saya setuju pak dan jawaban yang pak Suyanto paparkan sudah sangat jelas.
Reply Like (0)
Thursday, 12 October 2023, 2:26 PM
STEVEN BERNARDUS DE RUYTER noted on Refleksi
Jawaban ada pada link: https://drive.google.com/file/d/1FrXB-d0ODWZdhXETDWImYxjAleRF76Iv/view?usp=sharing
Reply Like (0)
Wednesday, 11 October 2023, 6:47 PM
SUYANTO respond:
Refleksi yang disampaikan Pak steven sangat jelas dan lengkap
Edit Remove Reply Like (0)
Thursday, 12 October 2023, 6:36 AM
HAIRIL ANAM respond:
Terima kasih Pak Steven yang sudah menjawab pertanyaan-pertanyaan refleksi dengan baik
Reply Like (0)
Thursday, 12 October 2023, 9:08 AM
NI PUTU NOVIA ANGGRENI respond:
saya etuju pak dan jawaban yang pak Steven paparkan sudah sangat jelas.
Reply Like (0)
Thursday, 12 October 2023, 2:27 PM
NI PUTU EVA WAHYUNIASIH noted on Refleksi
Jawaban dari hasil refleksi sudah saya tuangkan dalam link berikut: https://drive.google.com/file/d/15llq3hFH79OBHfVqWZ7aNkJV-JOFBOba/view?usp=sharing
Reply Like (0)
Wednesday, 11 October 2023, 9:39 PM
PUTU AYU PRADNYA PUSPITA respond:
Refleksi yang disampaikan bu eva sangat jelas dan lengkap
Reply Like (0)
Wednesday, 11 October 2023, 10:10 PM
HAIRIL ANAM respond:
Terima kasih Bu Eva yang sudah menjawab pertanyaaan refleksi dengan baik
Reply Like (0)
Thursday, 12 October 2023, 9:09 AM
NI PUTU NOVIA ANGGRENI respond:
saya setuju bu dan jawaban yang bu Eva paparkan sudah sangat jelas.
Reply Like (0)
Thursday, 12 October 2023, 2:27 PM
NI MADE KERTIANI respond:
Refleksi yang disampaikan bu eva terkait situasi yang ada sudah sangat jelas disampaikan dan dengan rinci dalam paparannya.
Reply Like (0)
Friday, 13 October 2023, 6:55 PM
PUTU AYU PRADNYA PUSPITA noted on Refleksi
Jawaban pada link berikut : https://drive.google.com/file/d/1OXCHtzICU7CC093MoGiIGJF6mA3dnP6l/view?usp=sharing
Reply Like (0)
Wednesday, 11 October 2023, 10:09 PM
HAIRIL ANAM respond:
Terima kasih Bu Pradnya yang telah menjawab pertanyaaan refleksi dengan baik
Reply Like (0)
Thursday, 12 October 2023, 9:09 AM
NI NYOMAN ARI SUYASTINI respond:
Penjelasan Ibu Ayu sangat jelas dan membantu pemahaman saya.
Reply Like (0)
Thursday, 12 October 2023, 2:26 PM
NI PUTU NOVIA ANGGRENI respond:
saya setuju bu dan jawaban yang bu Ayu paparkan sudah sangat jelas.
Reply Like (0)
Thursday, 12 October 2023, 2:27 PM
NI PUTU EVA WAHYUNIASIH respond:
Jawaban refleksi yang bu ayu sampaikan sangat jelas dan rinci.
Reply Like (0)
Friday, 13 October 2023, 8:56 AM
I KADE SUDI ARIANTA noted on Refleksi
Berikut ini link jawaban dari refleksi situasi 1-10 : https://drive.google.com/file/d/1BU_PjLr1OMUdvl8p7bfn2z0eQlW42ejW/view?usp=sharing
Reply Like (0)
Thursday, 12 October 2023, 3:31 AM
HAIRIL ANAM respond:
Terima kasih Pak Sudi yang sudah menjawab pertanyaan-pertanyaan refleksi dengan baik
Reply Like (0)
Thursday, 12 October 2023, 9:10 AM
NI NYOMAN ARI SUYASTINI respond:
Setuju dengan Pak Sudi, paparannya sangat jelas.
Reply Like (0)
Thursday, 12 October 2023, 2:27 PM
NI PUTU NOVIA ANGGRENI respond:
saya setuju pak dan jawaban yang pak sudi paparkan sudah sangat jelas.
Reply Like (0)
Thursday, 12 October 2023, 2:28 PM
NI PUTU EVA WAHYUNIASIH respond:
Jawaban refleksi yang bapak sudi sampaikan sudah sangat jelas dan dapat dipahami.
Reply Like (0)
Friday, 13 October 2023, 8:54 AM
NI NYOMAN ARI SUYASTINI noted on Refleksi
Jawaban Refleksi Situasi 1-10 pada tautan berikut: https://drive.google.com/file/d/1Vz989rapuOHPTkgA_p8hrfoxB-SDnWWq/view?usp=sharing
Reply Like (0)
Thursday, 12 October 2023, 2:23 PM
NI MADE KERTIANI respond:
Koq saya tidak bisa buka link nya bu ari..
Reply Like (0)
Friday, 13 October 2023, 6:50 PM
I GUSTI AGUNG AYU PRIYANTI ANTARI noted on Refleksi
jawaban refleksi https://drive.google.com/file/d/1vWqnHig8L1nsfMwujORK7-lMT0MtLVN2/view?usp=sharing
Reply Like (0)
Thursday, 12 October 2023, 4:42 PM
NI PUTU EVA WAHYUNIASIH respond:
Jawaban refleksi dari bu agung sudah sangat jelas dan dapat dengan mudah dipahami.
Reply Like (0)
Friday, 13 October 2023, 8:52 AM
Bapak/Ibu CGP dapat mempelajari dan mengunduh materi Kepemimpinan pada murid berikut ini.
Bahan Bacaan ini dapat Bapak/Ibu Unduh dan dibaca secara mandiri.
Silakan gunakan navigasi yang ada.
*) Keterangan ikon pada bahan bacaan (dari kiri ke kanan):
tanda minus untuk mengecilkan tampilan materi
tanda plus untuk memperbesar tampilan materi
tanda kotak untuk menampilkan materi fullscreen
tanda panah untuk mengunduh materi
NI MADE KERTIANI noted on Kepemimpinan Murid
Dalam konteks pembelajaran, kepemimpinan murid berarti keterlibatan murid dalam menentukan tujuan, cara, dan refleksi pembelajaran. murid mengambil kepemilikan dan tanggung jawab atas proses pembelajaran mereka sendiri, murid memiliki suara dan pilihan atas apa yang akan mereka pelajari, bagaimana mereka belajar dan mengorganisir pembelajaran mereka, murid dapat memilih arah dan cara mencapai tujuan pembelajaran sendiri, Upaya menumbuhkembangkan kepemimpinan murid akan menyediakan kesempatan bagi murid untuk mengembangkan profil positif dirinya, yang kemudian diharapkan dapat terwujud sebagai pengejawantahan profil pelajar Pancasila dalam dirinya.
Reply Like (0)
Monday, 9 October 2023, 6:37 PM
SUYANTO respond:
sependapat bu, kepemimpinan murid berarti keterlibatan murid dalam menentukan tujuan, cara, dan refleksi pembelajaran. murid mengambil kepemilikan dan tanggung jawab atas proses pembelajaran mereka sendiri
Edit Remove Reply Like (0)
Wednesday, 11 October 2023, 12:23 PM
STEVEN BERNARDUS DE RUYTER respond:
Setuju dengan pak yanto, bahwa kepemimpinan murid berarti keterlibatan murid dalam menentukan tujuan, cara, dan refleksi pembelajaran.
Reply Like (0)
Wednesday, 11 October 2023, 6:50 PM
HAIRIL ANAM respond:
Betul sekali Bu Made bahwa kepemimpinan murid adalah melibatkan murid dalam menentukan tujuan, cara, dan refleksi pembelajaran
Reply Like (0)
Thursday, 12 October 2023, 9:13 AM
NI MADE KERTIANI respond:
terimakasih bapak sudah menanggapi, mohon bimbingannya terus, dan semoga kedepannya saya dapat mengimplementasikan pembelajaran terkait kepemimpinan murid, dan memfasilitasi aspek voice, choise dan ownership murid.
Reply Like (0)
Friday, 13 October 2023, 7:04 PM
NI PUTU NOVIA ANGGRENI respond:
saya sependapat bu bahwa murid mendemonstrasikan “student agency” ketika mereka mampu mengarahkan pembelajaran mereka sendiri, membuat pilihan-pilihan, menyuarakan opini, mengajukan pertanyaan dan mengungkapkan rasa ingin tahu, berpartisipasi dan berkontribusi pada komunitas belajar, mengkomunikasikan pemahaman mereka kepada orang lain, dan melakukan tindakan nyata sebagai hasil proses belajarnya.
Reply Like (0)
Thursday, 12 October 2023, 2:29 PM
NI NYOMAN ARI SUYASTINI respond:
Sependapat dengan penjelasan Bu Made terkait kepemimpinan murid.
Reply Like (0)
Thursday, 12 October 2023, 2:32 PM
NI PUTU NOVIA ANGGRENI noted on Kepemimpinan Murid
Murid mendemonstrasikan “student agency” ketika mereka mampu mengarahkan pembelajaran mereka sendiri, membuat pilihan-pilihan, menyuarakan opini, mengajukan pertanyaan dan mengungkapkan rasa ingin tahu, berpartisipasi dan berkontribusi pada komunitas belajar, mengkomunikasikan pemahaman mereka kepada orang lain, dan melakukan tindakan nyata sebagai hasil proses belajarnya. Saat murid menjadi pemimpin dalam proses pembelajaran mereka sendiri tugas kita sebagai guru sebenarnya hanya menyediakan lingkungan yang menumbuhkan budaya di mana murid memiliki suara, pilihan, dan kepemilikan dalam apa yang mereka pikirkan, niat yang mereka tetapkan, bagaimana mereka melaksanakan niat mereka, dan bagaimana mereka merefleksikan tindakan mereka.
Reply Like (0)
Wednesday, 11 October 2023, 8:49 AM
SUYANTO respond:
sependapat bu, Saat murid menjadi pemimpin dalam proses pembelajaran mereka sendiri tugas kita sebagai guru sebenarnya hanya menyediakan lingkungan yang menumbuhkan budaya di mana murid memiliki suara, pilihan, dan kepemilikan dalam apa yang mereka pikirkan, niat yang mereka tetapkan, bagaimana mereka melaksanakan niat mereka, dan bagaimana mereka merefleksikan tindakan mereka.
Edit Remove Reply Like (0)
Wednesday, 11 October 2023, 12:22 PM
I GUSTI AGUNG AYU PRIYANTI ANTARI respond:
Saya setuju dengan pemaparan ibu.
Reply Like (0)
Wednesday, 11 October 2023, 2:27 PM
HAIRIL ANAM respond:
Benar sekali Bu Novia student agency ketika mereka mampu mengarahkan pembelajaran mereka sendiri, membuat pilihan, menyuarakan opini, mengajukan pertanyaan, dan mengungkapkan rasa ingin tahunya
Reply Like (0)
Thursday, 12 October 2023, 10:19 AM
SUYANTO noted on Kepemimpinan Murid
Kepemimpinan murid sebenarnya berakar pada prinsip bahwa murid memiliki kemampuan dan keinginan untuk secara positif mempengaruhi kehidupan mereka sendiri dan dunia di sekitar mereka. Kepemimpinan murid dapat dilihat sebagai kapasitas untuk menetapkan tujuan, melakukan refleksi dan bertindak secara bertanggung jawab untuk menghasilkan perubahan. Kepemimpinan murid memiliki empat sifat inti dari human agency yakni 1. I - Intensi = Kesengajaan (intentionality, 2. V - Visi = Pemikiran ke depan (forethought). 3. A - Aksi = Kereaktifan-diri (self-reactiveness), 4. R - Refleksi = Kereflektifan-diri (self-reflectiveness). Dalam menumbuhkan kepemimpinan murid sebenarnya mereka memiliki suara (voice), pilihan (choice), dan kepemilikan (ownership).
Edit Remove Reply Like (0)
Wednesday, 11 October 2023, 12:21 PM
I GUSTI AGUNG AYU PRIYANTI ANTARI respond:
Benar sekali pak, saat siswa sudah mampu menunjukkan aspek suara/gagasan, pilihan dan kepemilikan dalam proses pembelajarannya, maka kepemimpinan murid sudah tercapai.
Reply Like (0)
Wednesday, 11 October 2023, 2:27 PM
HAIRIL ANAM respond:
Sebagai guru kita harus bisa mengakomodir kepemimpinan murid yaitu: suara, pilihan, dan kepemilikan
Reply Like (0)
Thursday, 12 October 2023, 10:20 AM
NI PUTU NOVIA ANGGRENI respond:
saya sependapat pak bahwa murid mendemonstrasikan “student agency” ketika mereka mampu mengarahkan pembelajaran mereka sendiri, membuat pilihan-pilihan, menyuarakan opini, mengajukan pertanyaan dan mengungkapkan rasa ingin tahu, berpartisipasi dan berkontribusi pada komunitas belajar, mengkomunikasikan pemahaman mereka kepada orang lain, dan melakukan tindakan nyata sebagai hasil proses belajarnya.
Reply Like (0)
Thursday, 12 October 2023, 2:30 PM
I GUSTI AGUNG AYU PRIYANTI ANTARI noted on Kepemimpinan Murid
Kepemimpinan murid sebenarnya berakar pada prinsip bahwa murid memiliki kemampuan dan keinginan untuk secara positif mempengaruhi kehidupan mereka sendiri dan dunia di sekitar mereka. Kepemimpinan murid dapat dilihat sebagai kapasitas untuk menetapkan tujuan, melakukan refleksi dan bertindak secara bertanggung jawab untuk menghasilkan perubahan, dimana murid akan bertindak secara aktif, dan membuat keputusan serta pilihan yang bertanggung jawab, daripada hanya sekedar menerima apa yang ditentukan oleh orang lain. Saat murid menjadi pemimpin dalam proses pembelajaran mereka sendiri, maka mereka sebenarnya memiliki suara (voice), pilihan (choice), dan kepemilikan (ownership) dalam proses pembelajaran mereka. Untuk itu, sekolah harus mampu menumbuhkan kepemimpinan murid untuk mewujudkan pendidikan yang berpihak pada murid.
Reply Like (0)
Wednesday, 11 October 2023, 2:26 PM
STEVEN BERNARDUS DE RUYTER respond:
Sependapat bu agung, bahwa murid menjadi pemimpin berarti telah memiliki suara (voice), pilihan (choice), dan kepemilikan (ownership) dalam proses pembelajaran mereka.
Reply Like (0)
Wednesday, 11 October 2023, 6:53 PM
HAIRIL ANAM respond:
Setuju sekali sekolah harus mampu menumbuhkan kepemimpinan murid untuk mewujudkan pendidikan yang berpihak pada murid
Reply Like (0)
Thursday, 12 October 2023, 10:22 AM
NI PUTU NOVIA ANGGRENI respond:
saya sependapat bu bahwa murid mendemonstrasikan “student agency” ketika mereka mampu mengarahkan pembelajaran mereka sendiri, membuat pilihan-pilihan, menyuarakan opini, mengajukan pertanyaan dan mengungkapkan rasa ingin tahu, berpartisipasi dan berkontribusi pada komunitas belajar, mengkomunikasikan pemahaman mereka kepada orang lain, dan melakukan tindakan nyata sebagai hasil proses belajarnya.
Reply Like (0)
Thursday, 12 October 2023, 2:30 PM
STEVEN BERNARDUS DE RUYTER noted on Kepemimpinan Murid
Murid mendemonstrasikan “student agency” ketika mereka mampu mengarahkan pembelajaran mereka sendiri, membuat pilihan-pilihan, menyuarakan opini, mengajukan pertanyaan dan mengungkapkan rasa ingin tahu. Kepemimpinan murid sejalan dengan penguatan karakter profil pelajar Pancasila (beriman, bertakwa, dan berakhlak mulia, berkebinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif). Kepemimpinan murid dapat dilihat sebagai kapasitas untuk menetapkan tujuan, melakukan refleksi dan bertindak secara bertanggung jawab.
Reply Like (0)
Wednesday, 11 October 2023, 6:56 PM
HAIRIL ANAM respond:
Terima kasih Pak Steven atas pendapatnya bahwa student agency dapat dilihat sebagai kapasitas untuk menetapkan tujuan, melakukan refleksi dan bertindak secara bertanggungjawab
Reply Like (0)
Thursday, 12 October 2023, 10:24 AM
NI PUTU NOVIA ANGGRENI respond:
saya sependapat pak bahwa murid mendemonstrasikan “student agency” ketika mereka mampu mengarahkan pembelajaran mereka sendiri, membuat pilihan-pilihan, menyuarakan opini, mengajukan pertanyaan dan mengungkapkan rasa ingin tahu, berpartisipasi dan berkontribusi pada komunitas belajar, mengkomunikasikan pemahaman mereka kepada orang lain, dan melakukan tindakan nyata sebagai hasil proses belajarnya.
Reply Like (0)
Thursday, 12 October 2023, 2:30 PM
NI PUTU EVA WAHYUNIASIH respond:
Murid sudah dapat dikatakan agent ketika sudah mampu menunjukkan kemampuannya untuk menentukan sendiri arah pembelajarannya, membuat pilihan memberikan opini dan mengajukan pertanyaan dengan penuh rasa tanggung jawab
Reply Like (0)
Friday, 13 October 2023, 9:26 AM
NI PUTU EVA WAHYUNIASIH noted on Kepemimpinan Murid
Untuk dapat mengarahkan murid menjadi student agency maka guru berperan sebagai pendamping untuk dapat mengembangkan potensi murid sesuai dengan kodrat dan konteks kebutuhan murid serta mengurangi kontrol terhadap murid. Murid yang sudah bisa mnegmbangkan potensinya sebagai student agency akan memiliki 4 sifat agency yaitu :Intensi (kesengajaan), Visi: pemikiran ke depan, Aksi: kereaktifan diri, Refleksi: kereflektifan diri. Sehingga murid yang menjadi student agency adalah ketika murid sudah mampu mengarahkan pembelajaran mereka sendiri, membuat pilihan, menyuarakan opini, mengajukan pertanyaan, mengungkapkan rasa ingin tahu, berpartisispasi, kontribusi dalam komunitas belajar serta mengkomunikasikan pemahaman mereka kepada orang lain dan melakukan tindakan nyata. untuk itu diperlukan 3 aspek penting dalam program kegiatan dalam menumbuhkan jiwa kepemimpinan yaitu: memiliki suara (voice), pilihan (choice), dan kepemilikan (ownership) dalam proses pembelajaran mereka, sesuai dengan Profil Pelajar pancasila.
Reply Like (0)
Wednesday, 11 October 2023, 9:46 PM
HAIRIL ANAM respond:
Setuju guru sebagai fasilitator dan pendamping dalam mewujudkan student agency
Reply Like (0)
Thursday, 12 October 2023, 10:25 AM
NI PUTU NOVIA ANGGRENI respond:
saya sependapat bu bahwa murid mendemonstrasikan “student agency” ketika mereka mampu mengarahkan pembelajaran mereka sendiri, membuat pilihan-pilihan, menyuarakan opini, mengajukan pertanyaan dan mengungkapkan rasa ingin tahu, berpartisipasi dan berkontribusi pada komunitas belajar, mengkomunikasikan pemahaman mereka kepada orang lain, dan melakukan tindakan nyata sebagai hasil proses belajarnya.
Reply Like (0)
Thursday, 12 October 2023, 2:30 PM
I KADE SUDI ARIANTA noted on Kepemimpinan Murid
Kepemimpinan murid (student leadership) adalah konsep di mana siswa dalam lingkungan pendidikan memiliki peran aktif dalam mengambil inisiatif, mempengaruhi kebijakan sekolah, serta memimpin dan mengorganisasi berbagai aktivitas dan proyek di sekolah mereka. Tujuan utama dari kepemimpinan murid adalah mengembangkan keterampilan kepemimpinan, kemandirian, tanggung jawab, dan keterlibatan siswa dalam proses pendidikan. Kepemimpinan murid memainkan peran penting dalam membentuk karakter siswa, meningkatkan keterlibatan mereka dalam sekolah, dan mempersiapkan mereka untuk masa depan. Ini memungkinkan siswa untuk menjadi agen perubahan yang positif dalam komunitas sekolah mereka, serta dalam masyarakat yang lebih luas.
Reply Like (0)
Thursday, 12 October 2023, 3:34 AM
PUTU AYU PRADNYA PUSPITA respond:
Sependapat pak Sudi bahwa dengan menumbuhkan kepeminpinan murid maka sebenarnya kita sedang mempersiapkan mereka untuk masa depan yang memungkinkan siswa untuk menjadi agen perubahan yang positif dalam komunitas sekolah mereka
Reply Like (0)
Thursday, 12 October 2023, 9:00 AM
HAIRIL ANAM respond:
Kepemimpinan murid hadir dalam mengambil inisiatif, mempengaruhi kebijakan sekolah, serta memimpin dan mengorganisasi berbagai aktivitas dan program sekolah
Reply Like (0)
Thursday, 12 October 2023, 10:27 AM
NI PUTU NOVIA ANGGRENI respond:
saya sependapat pak bahwa murid mendemonstrasikan “student agency” ketika mereka mampu mengarahkan pembelajaran mereka sendiri, membuat pilihan-pilihan, menyuarakan opini, mengajukan pertanyaan dan mengungkapkan rasa ingin tahu, berpartisipasi dan berkontribusi pada komunitas belajar, mengkomunikasikan pemahaman mereka kepada orang lain, dan melakukan tindakan nyata sebagai hasil proses belajarnya.
Reply Like (0)
Thursday, 12 October 2023, 2:30 PM
NI PUTU EVA WAHYUNIASIH respond:
Setuju pak, sekolah hendaknya melalui programnya memberikan kesempatan untuk murid dapat mengembangkan jiwa kepimpinannya sehingga lebih lanjut dapat menjadi bekal penting bagi murid pada tahap kehidupannya di masyarakat.
Reply Like (0)
Friday, 13 October 2023, 9:23 AM
PUTU AYU PRADNYA PUSPITA noted on Kepemimpinan Murid
Dalam mewujudkan pembelajaran yang berpusat pada murid, kita harus secara sadar dan terencana membangun ekosistem yang mendukung pembelajaran murid sehingga mampu memekarkan mereka sesuai dengan kodratnya. Saat kita merancang sebuah program/kegiatan pembelajaran di sekolah, baik itu intrakurikuler, ko-kurikuler, atau ekstrakurikuler, maka murid juga seharusnya menjadi pertimbangan utama. Kepemimpinan murid memiliki empat sifat inti dari human agency yakni 1. I - Intensi = Kesengajaan (intentionality, 2. V - Visi = Pemikiran ke depan (forethought). 3. A - Aksi = Kereaktifan-diri (self-reactiveness), 4. R - Refleksi = Kereflektifan-diri (self-reflectiveness). Dalam menumbuhkan kepemimpinan murid sebenarnya mereka memiliki suara (voice), pilihan (choice), dan kepemilikan (ownership).
Reply Like (0)
Thursday, 12 October 2023, 8:59 AM
HAIRIL ANAM respond:
Dengan kepemimpinan murid bisa membangun ekosistem yang mendukung pembelajaran murid sehingga mampu memekarkan mereka sesuai dengan kodratnya
Reply Like (0)
Thursday, 12 October 2023, 10:29 AM
NI PUTU NOVIA ANGGRENI respond:
saya sependapat bu bahwa murid mendemonstrasikan “student agency” ketika mereka mampu mengarahkan pembelajaran mereka sendiri, membuat pilihan-pilihan, menyuarakan opini, mengajukan pertanyaan dan mengungkapkan rasa ingin tahu, berpartisipasi dan berkontribusi pada komunitas belajar, mengkomunikasikan pemahaman mereka kepada orang lain, dan melakukan tindakan nyata sebagai hasil proses belajarnya.
Reply Like (0)
Thursday, 12 October 2023, 2:31 PM
NI PUTU EVA WAHYUNIASIH respond:
Setuju bu ayu, dalam setiap program yang dirancang dan dilaksanakan oleh sekolah hendaknya selalu mempertimbangkan kebutuhan murid.
Reply Like (0)
Friday, 13 October 2023, 9:11 AM
NI NYOMAN ARI SUYASTINI noted on Kepemimpinan Murid
Saat murid memiliki kontrol atas apa yang terjadi, atau merasa bahwa mereka dapat mempengaruhi sebuah situasi inilah, maka murid akan memiliki apa yang disebut dengan “agency”. Agency dapat diartikan sebagai kapasitas seseorang untuk mempengaruhi fungsi dirinya dan arah jalannya peristiwa melalui tindakan-tindakan yang dibuatnya. Saat murid menjadi pemimpin dalam proses pembelajaran mereka sendiri, maka mereka sebenarnya memiliki suara (voice), pilihan (choice), dan kepemilikan (ownership) dalam proses pembelajaran mereka.
Reply Like (0)
Thursday, 12 October 2023, 2:31 PM
NI PUTU EVA WAHYUNIASIH respond:
Stuju bu ari, perlunya dukungan lingkungan yang ter struktur untuk menumbuhkan jiwa kepemimpinan dari murid dalam proses belajarnya dengan fasilitasi dan dukungan dari guru/sekolah.
Reply Like (0)
Friday, 13 October 2023, 9:08 AM
Selamat, Anda telah menyelesaikan pembelajaran untuk tahapan ini.
Sekarang, untuk persiapan tahapan pembelajaran selanjutnya, kami ingin Ibu/Bapak meluangkan waktu untuk membaca materi tentang ‘Lingkungan yang Menumbuhkembangkan Kepemimpinan Murid’ dan ‘Peran Keterlibatan Komunitas dalam Menumbuhkembangkan Kepemimpinan Murid’ di bawah ini. Materi ini akan menjadi dasar bagi bagi Ibu/Bapak saat berdiskusi di Forum Diskusi saat pembelajaran 3 nanti.
Bahan Bacaan ini dapat Bapak/Ibu Unduh dan dibaca secara mandiri.
Silakan gunakan navigasi yang ada.
*) Keterangan ikon pada bahan bacaan (dari kiri ke kanan):
tanda minus untuk mengecilkan tampilan materi
tanda plus untuk memperbesar tampilan materi
tanda kotak untuk menampilkan materi fullscreen
tanda panah untuk mengunduh materi
NI MADE KERTIANI noted on Lingkungan yang Menumbuhkembangkan Kepemimpinan Murid
Lingkungan yang menumbuhkembangkan kepemimpinan murid adalah lingkungan di mana guru, sekolah, orangtua, dan komunitas secara sadar mengembangkan wellbeing atau kesejahteraan diri murid-muridnya secara optimal. Lingkungan yang menyediakan kesempatan untuk murid menggunakan pola pikir positif dan merasakan emosi yang positif. Lingkungan yang seperti ini akan membuat murid mampu dan berkeinginan untuk melakukan hal-hal secara positif untuk dirinya sendiri serta memberikan pengaruh positif kepada kehidupan orang lain dan sekelilingnya. Lingkungan yang mengembangkan ketrampilan berinteraksi sosial secara positif, arif dan bijaksana.
Reply Like (0)
Monday, 9 October 2023, 6:47 PM
SUYANTO respond:
setuju bu, Lingkungan yang menyediakan kesempatan untuk murid menggunakan pola pikir positif dan merasakan emosi yang positif. Lingkungan yang seperti ini akan membuat murid mampu dan berkeinginan untuk melakukan hal-hal secara positif untuk dirinya
Edit Remove Reply Like (0)
Wednesday, 11 October 2023, 12:31 PM
STEVEN BERNARDUS DE RUYTER respond:
Setuju bu made, kepemimpinan murid dipengaruhi dari lingkungan yang mampu menyediakan kesejahteraan murid secara optimal.
Reply Like (0)
Wednesday, 11 October 2023, 7:03 PM
HAIRIL ANAM respond:
Lingkungan sangat besar pengaruhnya dalam menentukan kemampuan kepemimpinan murid
Reply Like (0)
Thursday, 12 October 2023, 10:36 AM
NI PUTU NOVIA ANGGRENI respond:
Sependapat bu,jiwa kepemimpinan murid dan mandiri mereka dipengaruhi dari lingkungan di sekitar mereka yang memberikan pengaruh positif
Reply Like (0)
Friday, 13 October 2023, 6:03 PM
NI PUTU NOVIA ANGGRENI noted on Lingkungan yang Menumbuhkembangkan Kepemimpinan Murid
Karakteristik lingkungan yang menumbuhkembangkan kepemimpinan murid memiliki beberapa karakteristik, di antaranya adalah: 1) menyediakan kesempatan untuk murid menggunakan pola pikir positif dan merasakan emosi yang positif; 2) mengembangkan keterampilan berinteraksi sosial secara positif, arif dan bijaksana; 3) melatih keterampilan yang dibutuhkan murid dalam proses pencapaian tujuan akademik maupun non-akademiknya; 4) melatih murid untuk menerima dan memahami kekuatan diri, sesama, serta masyarakat dan lingkungan di sekitarnya; 5) membuka wawasan murid agar dapat menentukan dan menindaklanjuti tujuan, harapan atau mimpi; 6) menempatkan murid sedemikian rupa sehingga terlibat aktif dalam proses belajarnya; dan 7) yang menumbuhkan daya lenting dan sikap tangguh murid untuk terus bangkit.
Reply Like (0)
Wednesday, 11 October 2023, 9:11 AM
SUYANTO respond:
sependapat bu, lingkungan yang menumbuhkembangkan kepemimpinan murid harus memiliki beberapa karakteristik
Edit Remove Reply Like (0)
Wednesday, 11 October 2023, 12:30 PM
I GUSTI AGUNG AYU PRIYANTI ANTARI respond:
Saya setuju dengan pendapat ibu, ada 7 karakteristik lingkungan sekolah yang mampu menumbuhkan kepemimpinan murid.
Reply Like (0)
Wednesday, 11 October 2023, 2:40 PM
HAIRIL ANAM respond:
Dengan memahami karakteristik yang menumbuhkembangkan kepemimpinan murid, maka guru harus memberikan ruang yang seluas-luasnya untuk pengembangan kepemimpinan murid
Reply Like (0)
Thursday, 12 October 2023, 10:38 AM
SUYANTO noted on Lingkungan yang Menumbuhkembangkan Kepemimpinan Murid
Lingkungan yang menumbuhkembangkan kepemimpinan murid akan memiliki beberapa karakteristik, di antaranya adalah : 1. Lingkungan yang menyediakan kesempatan untuk murid menggunakan pola pikir positif dan merasakan emosi yang positif. 2. Lingkungan yang mengembangkan keterampilan berinteraksi sosial secara positif, arif dan bijaksana. 3. Lingkungan yang melatih keterampilan yang dibutuhkan murid dalam proses pencapaian tujuan, 4. Lingkungan yang melatih murid untuk menerima dan memahami kekuatan diri, sesama, serta masyarakat dan lingkungan di sekitarnya. 5. Lingkungan yang membuka wawasan murid agar dapat menentukan dan menindaklanjuti tujuan, harapan atau mimpi yang manfaat dan kebaikannya melampaui pemenuhan kepentingan individu, kelompok, maupun golongan. 6. Lingkungan yang menempatkan murid sedemikian rupa sehingga terlibat aktif. 7. Lingkungan yang menumbuhkan daya lenting dan sikap tangguh.
Edit Remove Reply Like (0)
Wednesday, 11 October 2023, 12:29 PM
I GUSTI AGUNG AYU PRIYANTI ANTARI respond:
Saya setuju dengan pendapat bapak, ada 7 karakteristik lingkungan sekolah yang mampu menumbuhkan kepemimpinan murid.
Reply Like (0)
Wednesday, 11 October 2023, 2:39 PM
I KADE SUDI ARIANTA respond:
benar sekali, saya juga setuju dengan apa yang sudah pak suyanto paparkan.
Reply Like (0)
Thursday, 12 October 2023, 3:41 AM
HAIRIL ANAM respond:
Terima kasih Pak Suyanto sudah memahami 7 karakteristik lingkungan yang mendukung kepemimpinan murid
Reply Like (0)
Thursday, 12 October 2023, 10:39 AM
NI PUTU NOVIA ANGGRENI respond:
Sependapat pak, jiwa kepemimpinan murid dan mandiri mereka dipengaruhi dari lingkungan di sekitar mereka yang memberikan pengaruh positif
Reply Like (0)
Friday, 13 October 2023, 6:05 PM
I GUSTI AGUNG AYU PRIYANTI ANTARI noted on Lingkungan yang Menumbuhkembangkan Kepemimpinan Murid
Lingkungan yang menumbuhkembangkan kepemimpinan murid akan memiliki beberapa karakteristik, yaitu : 1) menyediakan kesempatan untuk murid menggunakan pola pikir positif dan merasakan emosi yang positif, 2) mengembangkan keterampilan berinteraksi sosial secara positif, arif dan bijaksana, di mana murid akan menjunjung tinggi nilai-nilai sosial positif yang berbasis pada nilai-nilai kebajikan, 3) melatih keterampilan yang dibutuhkan murid dalam proses pencapaian tujuan akademik maupun non-akademiknya, 4 melatih murid untuk menerima dan memahami kekuatan diri, sesama, serta masyarakat dan lingkungan di sekitarnya, 5) membuka wawasan murid agar dapat menentukan dan menindaklanjuti tujuan, harapan atau mimpi yang manfaat dan kebaikannya melampaui pemenuhan kepentingan individu, kelompok, maupun golongan, 6) menempatkan murid sedemikian rupa sehingga terlibat aktif dalam proses belajarnya sendiri, 7) menumbuhkan daya lenting dan sikap tangguh murid untuk terus bangkit di tengah kesempitan dan kesulitan
Reply Like (0)
Wednesday, 11 October 2023, 2:39 PM
STEVEN BERNARDUS DE RUYTER respond:
Setuju bu agung, terdapat 7 karakteristik lingkungan yang dapat menumbuhkan kepemimpinan murid.
Reply Like (0)
Wednesday, 11 October 2023, 7:05 PM
HAIRIL ANAM respond:
Terima kasih Bu Agung yang sudah memahami 7 karakteristik lingkungan yang menumbuhkembangkan kepemimpinan murid
Reply Like (0)
Thursday, 12 October 2023, 10:40 AM
NI PUTU NOVIA ANGGRENI respond:
Sependapat bu,jiwa kepemimpinan murid dan mandiri mereka dipengaruhi dari lingkungan di sekitar mereka yang memberikan pengaruh positif
Reply Like (0)
Friday, 13 October 2023, 6:05 PM
STEVEN BERNARDUS DE RUYTER noted on Lingkungan yang Menumbuhkembangkan Kepemimpinan Murid
Lingkungan yang menumbuhkembangkan kepemimpinan murid adalah lingkungan yang mampu mengembangkan wellbeing atau kesejahteraan diri murid-murid secara optimal. Terdapat 7 karakteristik, di antaranya adalah: 1) menyediakan kesempatan untuk murid menggunakan pola pikir positif dan merasakan emosi yang positif; 2) mengembangkan keterampilan berinteraksi sosial secara positif, arif dan bijaksana; 3) melatih keterampilan yang dibutuhkan murid dalam proses pencapaian tujuan akademik maupun non-akademiknya; 4) melatih murid untuk menerima dan memahami kekuatan diri, sesama, serta masyarakat dan lingkungan di sekitarnya; 5) membuka wawasan murid agar dapat menentukan dan menindaklanjuti tujuan, harapan atau mimpi; 6) menempatkan murid sedemikian rupa sehingga terlibat aktif dalam proses belajarnya; dan 7) yang menumbuhkan daya lenting dan sikap tangguh murid untuk terus bangkit.
Reply Like (0)
Wednesday, 11 October 2023, 7:07 PM
HAIRIL ANAM respond:
Terima kasih Pak Steven yang sudah memahami 7 karakteristik lingkungan yang menumbuhkembangkan kepemimpinan murid
Reply Like (0)
Thursday, 12 October 2023, 10:41 AM
NI PUTU NOVIA ANGGRENI respond:
Sependapat pak,jiwa kepemimpinan murid dan mandiri mereka dipengaruhi dari lingkungan di sekitar mereka yang memberikan pengaruh positif
Reply Like (0)
Friday, 13 October 2023, 6:05 PM
NI PUTU EVA WAHYUNIASIH noted on Lingkungan yang Menumbuhkembangkan Kepemimpinan Murid
Untuk dapat mengoptimalkan tumbuhnya jiwa kepemimpinan murid sebagai student agency diperlukan lingkungan belajar yang mendukung. Diantaranya: Lingkungan yang menumbuhkan pola pikir dan merasakan emosi yang positif, lingkungan yang mengembangkan keterampilan berinteraksi sosial positif, melatih keterampilan yang dibutuhkan murid dalam proses pencapaian tujuan akademik maupun non-akademiknya, menerima dan memahami kekuatan diri, membuka wawasan murid agar dapat menentukan dan menindaklanjuti tujuan, harapan atau mimpi, menempatkan murid sedemikian rupa sehingga terlibat aktif dalam kegiatan belajarnya,serta menumbuhkan daya lenting dan sikap tangguh murid untuk terus bangkit di tengah kesempitan dan kesulitan.
Reply Like (0)
Wednesday, 11 October 2023, 9:53 PM
HAIRIL ANAM respond:
Betul sekali Bu Eva untuk mengoptimalkan tumbuhnya jiwa kepemimpinan murid diperlukan 7 karakteristik lingkungan yang mendukungnya seperti yang sudah dibahas pada kolom komentar
Reply Like (0)
Thursday, 12 October 2023, 10:43 AM
NI PUTU NOVIA ANGGRENI respond:
Sependapat bu,jiwa kepemimpinan murid dan mandiri mereka dipengaruhi dari lingkungan di sekitar mereka yang memberikan pengaruh positif
Reply Like (0)
Friday, 13 October 2023, 6:06 PM
I KADE SUDI ARIANTA noted on Lingkungan yang Menumbuhkembangkan Kepemimpinan Murid
Lingkungan yang mendorong dan menumbuhkembangkan kepemimpinan murid adalah lingkungan yang memfasilitasi pengembangan keterampilan kepemimpinan, rasa tanggung jawab, dan kemandirian siswa. Lingkungan yang mendorong kepemimpinan murid adalah lingkungan yang memberikan rasa tanggung jawab dan kemandirian kepada siswa, memfasilitasi perkembangan karakter, dan membantu siswa merasa memiliki peran yang berdampak dalam sekolah dan masyarakat. Dengan menciptakan lingkungan seperti ini, sekolah dapat mendukung perkembangan kepemimpinan siswa yang kuat dan berkelanjutan.
Reply Like (0)
Thursday, 12 October 2023, 3:40 AM
PUTU AYU PRADNYA PUSPITA respond:
Setuju pak Sudi, kememinpinan murid akan tumbuh mellaui lingkungan yang positif yang dapat memfasilitasi pengembangan keterampilan kepeminpinan
Reply Like (0)
Thursday, 12 October 2023, 9:06 AM
HAIRIL ANAM respond:
Benar sekali Pak Kade bahwa lingkungan yang mendorong dan menumbuhkembangkan kepemimpinan murid adalah lingkungan yang memfasilitasi pengembangan keterampilan kepemimpinan, rasa tanggungjawab, dan kemandirian siswa
Reply Like (0)
Thursday, 12 October 2023, 10:46 AM
PUTU AYU PRADNYA PUSPITA noted on Lingkungan yang Menumbuhkembangkan Kepemimpinan Murid
Kepemimpinan murid akan tumbuh dengan lebih subur jika sekolah dapat menyediakan lingkungan yang cocok yaitu lingkungan di mana guru, sekolah, orangtua, dan komunitas secara sadar mengembangkan wellbeing atau kesejahteraan diri murid-muridnya secara optimal. kesejahteraan siswa yang optimal adalah sebuah keadaan emosional yang berkelanjutan yang dicirikan dengan (terutama) suasana hati dan sikap yang positif, hubungan positif dengan murid lain maupun guru, daya lenting atau ketangguhan, pengoptimalan kekuatan diri, serta tingkat kepuasan yang tinggi terhadap pengalaman belajar mereka di sekolah
Reply Like (0)
Thursday, 12 October 2023, 9:05 AM
HAIRIL ANAM respond:
Kewajiban guru dan stake holder sekolah yang lain harus mampu menyediakan lingkungan yang cocok untuk pengembangan kepemimpinan murid
Reply Like (0)
Thursday, 12 October 2023, 10:47 AM
NI NYOMAN ARI SUYASTINI respond:
Setuju dengan Bu Ayu terkait kepemimpinan murid akan tumbuh dengan lebih subur jika sekolah dapat menyediakan lingkungan yang cocok.
Reply Like (0)
Thursday, 12 October 2023, 2:43 PM
NI PUTU NOVIA ANGGRENI respond:
Sependapat bu,jiwa kepemimpinan murid dan mandiri mereka dipengaruhi dari lingkungan di sekitar mereka yang memberikan pengaruh positif
Reply Like (0)
Friday, 13 October 2023, 6:06 PM
NI NYOMAN ARI SUYASTINI noted on Lingkungan yang Menumbuhkembangkan Kepemimpinan Murid
Terdapat beberapa karakteristik yang akan dimiliki lingkungan yang menumbuhkembangkan kepemimpinan murid, di antaranya adalah : 1. Lingkungan yang menyediakan kesempatan untuk murid menggunakan pola pikir positif dan merasakan emosi yang positif. 2. Lingkungan yang mengembangkan keterampilan berinteraksi sosial secara positif, arif dan bijaksana. 3. Lingkungan yang melatih keterampilan yang dibutuhkan murid dalam proses pencapaian tujuan, 4. Lingkungan yang melatih murid untuk menerima dan memahami kekuatan diri, sesama, serta masyarakat dan lingkungan di sekitarnya. 5. Lingkungan yang membuka wawasan murid agar dapat menentukan dan menindaklanjuti tujuan, harapan atau mimpi yang manfaat dan kebaikannya melampaui pemenuhan kepentingan individu, kelompok, maupun golongan. 6. Lingkungan yang menempatkan murid sedemikian rupa sehingga terlibat aktif. 7. Lingkungan yang menumbuhkan daya lenting dan sikap tangguh.
Reply Like (0)
Thursday, 12 October 2023, 2:41 PM
HAIRIL ANAM respond:
Lingkungan berpengaruh terhadap tumbuhkembang kepemimpinan murid di sekolah
Reply Like (0)
Thursday, 12 October 2023, 9:01 PM
NI PUTU EVA WAHYUNIASIH respond:
Setuju bu ari, untuk menumbuhkan jiwa kepemimpinan murid dalam kegiatan belajarnya, diperlukan lingkungan yang medukung dan terstruktur.
Reply Like (0)
Friday, 13 October 2023, 9:33 AM
Kata Pengantar
Dalam modul 3.2, Bapak dan Ibu sudah mempelajari bahwa salah satu dari tujuh aset/modal yang dapat menjadi kekuatan sekolah yaitu aset sosial. Komunitas adalah bentuk dari aset sosial yang dimiliki sekolah yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas program/kegiatan pembelajaran di sekolah. Yang dimaksud dengan komunitas di sini dapat terdiri dari murid, guru, orang tua, orang dewasa lain yang ada di sekitar murid, dan masyarakat atau lingkungan sekitar, yang baik secara langsung maupun tidak langsung dapat mempengaruhi proses belajar murid. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi sendiri, telah mengamanatkan tentang pentingnya kemitraan antara sekolah dengan orang tua dan masyarakat. Kemitraan ini disebut dengan “Tri Sentra Pendidikan”. Kemitraan tri sentra pendidikan adalah kerjasama antara satuan pendidikan, keluarga, dan masyarakat yang berlandaskan pada asas gotong royong, kesamaan kedudukan, saling percaya, saling menghormati, dan kesediaan untuk berkorban dalam membangun ekosistem pendidikan yang menumbuhkan karakter dan budaya prestasi peserta didik. Melalui pemberdayaan, pendayagunaan, dan kolaborasi tri sentra pendidikan ini, maka keterlibatan yang bermakna dari orangtua dan anggota masyarakat dalam proses pembelajaran menjadi fokus yang perlu terus diupayakan oleh sekolah.
Sebagai pusat dari proses pendidikan, murid ‘berada’ dalam lintas komunitas. Mereka dapat berada sekaligus pada:
komunitas keluarga (anggotanya dapat terdiri orang tua, kakak, adik, pengasuh, dsb)
komunitas kelas dan antar kelas (anggotanya dapat terdiri teman sesama murid, guru)
komunitas sekolah (anggotanya dapat terdiri dari kepala sekolah, pustakawan, penjaga sekolah, laboran, penjaga keamanan, tenaga kebersihan, petugas kantin, dsb)
komunitas sekitar sekolah (anggotanya dapat terdiri dari RT/RW, tokoh masyarakat setempat, puskesmas, tokoh agama setempat, dsb)
komunitas yang lebih luas. (anggotanya dapat terdiri dari organisasi masyarakat, dunia usaha, media, universitas, DPR, dsb)
Semua komunitas tersebut secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi proses pembelajaran murid. Komunitas-komunitas tersebut merupakan aset sosial yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas program/kegiatan pembelajaran di sekolah, termasuk dalam menumbuhkembangkan kepemimpinan murid, yaitu dengan bersama-sama ikut mempromosikan dan mendorong ‘suara, pilihan, kepemilikan’ murid dalam berbagai peran yang mereka mainkan dan interaksi mereka dengan murid.
Bagaimana kita dapat melibatkan masing-masing komunitas tersebut untuk membantu kita mempromosikan dan mendorong ‘suara, pilihan, kepemilikan’ murid? Mari kita coba bahas satu persatu.
Komunitas yang pertama dan utama bagi murid adalah keluarga mereka. Murid mungkin akan lebih banyak menghabiskan waktu bersama keluarga mereka di rumah dibandingkan di sekolah. Oleh karena itu, sebagai pendidik, kita harus berusaha mencari cara bagaimana keluarga dapat ikut mengambil peran untuk ikut mendorong munculnya suara, pilihan, dan kepemimpinan murid. Ini tentunya sejalan dengan apa yang disampaikan oleh Ki Hajar Dewantara di bawah ini:
“Sesungguhnya alam-keluarga itu bukannya pusat pendidikan individual saja, akan tetapi juga suatu pusat untuk melakukan pendidikan sosial. Orangtua harus melakukan pendidikan bersama dengan pusat-pusat pendidikan, dan terhubung dengan kaum guru dan pengajar [Ki Hadjar Dewantara dalam Wasita, Tahun ke-1 No.3, Mei 1993]”
Beberapa pertanyaan berikut mungkin dapat membantu Ibu/Bapak ketika berpikir akan mendorong keterlibatan mereka.
Sejauh mana orang tua telah memahami visi dan misi sekolah kita terkait dengan upaya kita menumbuhkan kepemimpinan murid? Apakah mereka memahami apa yang kita maksud dengan suara, pilihan, dan kepemilikan murid (voice, choice, dan ownership)? Apa yang perlu kita lakukan untuk meningkatkan pemahaman mereka?
Sejauh mana orang tua telah memahami bahwa keluarga merupakan salah satu sentra dari "tri sentra pendidikan"? Bagaimana memastikan visi keluarga dapat menumbuhkan kepemimpinan murid? Bagaimana kita dapat memastikan bahwa visi keluarga telah sinkron dengan visi sekolah?
Apakah keterlibatan orangtua dalam program/kegiatan pembelajaran di kelas atau sekolah kita selama ini telah mendorong dan menguatkan suara, pilihan, dan kepemilikan murid, atau justru sebaliknya melemahkannya? (misalnya apakah orang tua justru mengambil peran yang seharusnya dapat dilakukan oleh murid dengan dalih ‘ingin membantu’?)
Kesempatan-kesempatan apa sajakah yang telah kita berikan kepada orang tua untuk terlibat dalam program/kegiatan pembelajaran (baik intra kurikuler, ko kurikuler, dan ekstra kurikuler) yang kita lakukan di kelas atau sekolah? Sejauh mana kesempatan tersebut ditujukan untuk mendorong suara, pilihan, dan kepemilikan murid dan membantu terwujudnya kepemimpinan murid?
Apa yang sudah kita lakukan untuk membuat orangtua memahami apa yang sedang dilakukan oleh anak-anak mereka dalam program/kegiatan pembelajaran yang dilakukan di kelas atau sekolah? ( sehingga mereka dapat terlibat dalam percakapan atau komunikasi yang otentik dan relevan dengan anak-anak mereka terkait dengan apa yang sedang dipelajari oleh mereka di sekolah)
Kami berharap, lewat beberapa pertanyaan di atas, Ibu/Bapak dapat lebih ‘mindful’ saat ingin melibatkan orang tua dalam proses/kegiatan pembelajaran di sekolah, agar tujuan kita dalam mewujudkan kepemimpinan murid dapat tercapai.
Di bawah ini adalah beberapa contoh strategi yang dapat kita lakukan untuk melibatkan keluarga dalam program/kegiatan pembelajaran murid untuk menumbuhkan kepemimpinan murid.
Komunitas kelas dapat terdiri dari murid, guru, atau wali kelas, baik yang ada di kelas murid sendiri maupun di kelas lainnya. Bagaimana guru menavigasi interaksi mereka dengan murid dan interaksi antara murid dengan murid akan sangat mempengaruhi bagaimana suara, pilihan dan kepemilikan murid dapat diwujudkan. Oleh karenanya, peran Ibu/Bapak sangatlah besar disini.
Beberapa pertanyaan berikut mungkin dapat membantu Ibu/Bapak untuk memikirkan tindakan apa yang dapat dilakukan oleh Ibu/Bapak untuk mendorong dan mempromosikan suara, pilihan dan kepemilikan murid di dalam kelas.
Apa yang telah saya lakukan untuk mendorong inkuiri/rasa ingin tahu dan kreativitas murid?
Apakah saya telah memastikan murid memahami apa yang menjadi target dari program/kegiatan pembelajaran mereka? (sehingga murid dapat mengatur dirinya sendiri dan memantau upaya mereka dalam mencapai target tersebut)
Apa yang telah saya lakukan untuk membantu murid membangun pemahaman mereka sendiri? Apakah saya selalu memberikan jawaban pada murid? Seberapa sering saya mengatakan “Ibu/Bapak juga belum mengetahui jawabannya. Mari kita cari bersama-sama!”
Apakah saya memberikan ‘wait time’ atau waktu tunggu saat bertanya kepada murid untuk memberikan mereka kesempatan berpikir?
Sejauh mana saya telah mengkoneksikan pelajaran dengan kehidupan sehari-hari murid?
Seberapa sering saya mengajak murid-murid melakukan refleksi?
Sudahkah saya bertanya tentang apa yang mereka ingin pelajari dan apa yang mereka minati?
Sejauh mana saya memberi kesempatan murid untuk memilih cara, dengan siapa dan bagaimana mereka belajar?
Apa yang telah saya lakukan untuk membawa murid keluar kelas/sekolah dan mengkoneksikan mereka dengan masyarakat dan dunia yang lebih luas?
Di bawah ini adalah beberapa contoh strategi yang mungkin dapat Ibu/Bapak lakukan untuk untuk menumbuhkan kepemimpinan murid dalam lingkup kelas.
Komunitas sekolah di sini adalah pihak-pihak yang aktif berkegiatan di sekolah (mungkin tidak berada di kelas setiap hari ), namun ada dalam hidup keseharian sekolah serta murid-murid di sekolah. Kepala sekolah, konselor, staf administrasi, tukang parkir, pustakawan, Ibu/Bapak kantin, penjaga sekolah, pengawas sekolah, komite sekolah, anggota yayasan serta lainnya adalah contoh anggota komunitas sekolah. Walaupun mereka tidak secara langsung mengajar murid di kelas atau terlibat dalam program/kegiatan pembelajaran secara langsung setiap harinya, namun peran dan apa yang mereka lakukan mempengaruhi proses belajar murid. Mempertimbangkan peran mereka dalam mendorong suara, pilihan dan kepemilikan murid akan membantu kesuksesan upaya kita dalam menumbuhkan kepemimpinan murid.
Beberapa pertanyaan berikut mungkin dapat membantu Ibu/Bapak untuk memikirkan bagaimana Ibu/Bapak dapat melibatkan mereka dalam mempromosikan suara, pilihan dan kepemilikan murid di dalam berbagai program/kegiatan pembelajaran di kelas dan sekolah.
Sejauh mana anggota komunitas sekolah (misalnya tukang parkir, satpam, penjaga kantin, pustakawan, tenaga kebersihan) telah memahami visi dan misi sekolah kita terkait dengan upaya kita menumbuhkan kepemimpinan murid? Apakah mereka memahami apa yang kita maksud dengan suara, pilihan dan kepemilikan murid? mengapa pemahaman mereka menjadi penting? Apa yang perlu kita lakukan untuk meningkatkan pemahaman mereka?
Apakah saya mengetahui apa saja yang dapat pustakawan sekolah saya kontribusikan untuk mendukung suara, pilihan, dan kepemilikan murid? Seberapa sering saya mengajak pustakawan terlibat dalam proses perencanaan program/kegiatan pembelajaran di kelas/sekolah saya?
Bagaimana tenaga kependidikan, dari mulai tukang parkir, satpam, sampai penjaga kantin dapat saya dorong untuk membantu membangun lingkungan belajar yang positif dan menghargai suara, pilihan, dan kepemilikan murid?
Bagaimana saya dapat melibatkan mereka untuk membantu mengoneksikan murid-murid saya dengan dunia di luar kelas mereka sehingga murid-murid dapat memperluas pembelajaran mereka dan mewujudkan suara serta pilihan mereka?
Di bawah ini adalah beberapa contoh strategi yang mungkin dapat Ibu/Bapak lakukan untuk untuk melibatkan komunitas sekolah untuk membantu menumbuhkan kepemimpinan murid. Dapatkah Ibu/Bapak memberikan contoh lainnya?
Komunitas sekitar sekolah adalah komunitas yang berada di luar sekolah namun masih dalam lingkup sekitar sekolah, atau yang dapat kita sebut sebagai masyarakat. Dalam komunitas ini termasuk apa dan siapa pun yang berada dalam radius yang dekat dengan sekolah, misalkan: tempat ibadah, rumah sakit, warung, usaha di dekat sekolah, bisnis yang terkait dengan operasional sekolah (provider ATK, dan lainnya), perusahaan di mana orang tua bekerja, hingga keluarga besar dari tiap murid atau orang tua. Mereka mungkin tampak tidak ada kaitannya dengan program/kegiatan pembelajaran murid di kelas atau sekolah kita, namun memiliki potensi untuk mendorong suara, pilihan, dan kepemilikan murid karena peranan yang dapat mereka mainkan.
Beberapa pertanyaan berikut mungkin dapat membantu Ibu/Bapak untuk memikirkan bagaimana melibatkan komunitas sekitar sekolah untuk membantu mempromosikan suara, pilihan dan kepemilikan murid.
Apakah saya mengetahui isu-isu yang sedang terjadi di dalam masyarakat yang ada di sekitar sekolah? Bagaimana saya dapat mengetahuinya?
Bagaimana saya dapat membawa isu-isu tersebut ke dalam kelas dan mentrasnformasikannya menjadi wahana untuk mewujudkan suara, pilihan dan kepemilikan murid?
Bagaimana saya dapat membuka ruang dialog dengan masyarakat sekitar sehingga saya dapat mengomunikasikan harapan saya tentang kepemimpinan murid yang ingin saya wujudkan di diri murid-murid saya?
Di bawah ini adalah beberapa contoh strategi yang mungkin dapat Ibu/Bapak lakukan untuk untuk melibatkan komunitas sekitar sekolah untuk membantu menumbuhkan kepemimpinan murid. Dapatkah Ibu/Bapak memberikan contoh lainnya?
Komunitas yang terakhir adalah komunitas yang jauh dari sekolah namun berpeluang dan mampu mempengaruhi sekolah. Media massa (lokal, nasional, regional, dunia), media sosial, universitas, pemerintah (daerah, pusat), ormas, parpol, dunia usaha, dunia industri, dan lainnya merupakan contoh dari komunitas yang lebih luas.
Walaupun komunitas ini mungkin tidak langsung berinteraksi dengan murid-murid kita, namun keberadaan mereka mungkin dirasakan anak-anak atau mempengaruhi anak-anak. Contoh, meskipun mereka tidak berinteraksi langsung dengan para youtuber, namun apa yang dilakukan oleh youtuber dan pendapat-pendapat mereka mungkin mempengaruhi anak-anak. Oleh karena itu, peran mereka dalam membantu mewujudkan kepemimpinan murid yang mempromosikan suara, pilihan dan kepemilikan murid bisa menjadi signifikan.
Beberapa pertanyaan berikut mungkin dapat membantu Ibu/Bapak untuk secara kritis memikirkan bagaimana dapat melibatkan komunitas yang lebih luas untuk membantu mempromosikan suara, pilihan dan kepemilikan murid voice, choice, dan ownership.
Siapa sajakah yang termasuk dalam komunitas yang lebih luas ini? Bagaimana mereka dapat secara langsung maupun tidak langsung dapat berpengaruh dalam program/kegiatan pembelajaran di kelas/sekolah?
Apakah memungkinkan bagi saya untuk melibatkan mereka secara langsung dalam program/kegiatan pembelajaran yang saya lakukan di kelas/sekolah saya?
Jika tidak memungkinkan mengundang dan melibatkan komunitas yang lebih luas ini secara langsung dalam pembelajaran di kelas, bagaimana saya dapat memanfaatkan konten atau produk, dari komunitas ini (misalnya berita terkini, artikel, jurnal penelitian, peraturan, kebijakan) dan membawanya ke kelas/sekolah untuk memunculkan inkuiri murid-murid saya?
Komunikasi seperti apa yang harus saya lakukan untuk mendorong keterlibatan?
Komunitas-komunitas yang mendukung kepemimpinan murid akan memahami bahwa sesungguhnya murid-murid memiliki suara, pilihan, dan kepemilikan. Mereka akan berusaha menciptakan kesempatan-kesempatan yang mendorong tumbuhnya dan berkembangnya berbagai sikap dan keterampilan-keterampilan penting dalam diri murid, misalnya sikap percaya diri, mandiri, kreatif, gigih, keterampilan berpikir kritis, dalam berbagai interaksi yang mereka lakukan dengan murid, sehingga murid akan senantiasa merasa didukung, berdaya, dan memiliki efikasi diri yang tinggi.
Komunitas memiliki peran penting dalam membantu mewujudkan lingkungan belajar yang mendukung tumbuhnya kepemimpinan murid karena:
membantu menyediakan kesempatan bagi murid untuk mewujudkan pilihan dan suara mereka.
membantu murid untuk belajar melihat dan merasakan dampak dari pilihan dan suara yang dibuatnya.
membantu membentuk identitas diri dan efikasi diri murid yang lebih kuat.
membantu murid untuk dapat tumbuh menjadi agen perubahan yang dapat memberikan kontribusi yang berarti terhadap diri sendiri, orang lain, masyarakat serta lingkungan di sekitarnya.
Kita dapat melibatkan lintas komunitas tersebut dalam proses pembelajaran murid. Namun, yang perlu diingat, jika kita ingin keterlibatan mereka dapat membantu mewujudkan kepemimpinan murid, maka keterlibatan mereka harus dapat mendorong aspek suara, pilihan dan kepemilikan murid. Jangan sampai keterlibatan komunitas justru membuat ketiga aspek tersebut menjadi berkurang.
Untuk dapat mempromosikan aspek suara, pilihan, dan kepemilikan murid, berikut adalah beberapa prinsip yang dapat dijadikan panduan dalam membangun interaksi murid dengan komunitas:
Membangun suasana yang menghargai murid. Hal ini agar dalam interaksinya dengan komunitas, murid akan senantiasa merasa disambut. dipercaya, dan aman secara fisik dan emosional.
Mendengarkan murid. Agar dapat tercipta sikap saling memahami dan saling percaya, maka perlu ada upaya untuk mendengarkan murid dengan tulus dan penuh perhatian. Terkadang mungkin tidak mudah melakukan hal ini karena tidak semua anak-anak mampu mengekspresikan apa yang ada dipikirannya dengan jelas. Perlu adanya kesabaran dan empati dari komunitas.
Dialog atau komunikasi dengan murid. Saat membangun pemahaman, murid akan mengkonstruksi pemahamannya melalui proses refleksi dari pengalaman interaksinya dengan lingkungan dan orang-orang disekitarnya. Oleh karenanya, berkomunikasi dengan murid secara demokratis dan setara menjadi penting. Komunikasi ini harus bersifat dua arah dan bersifat dialog dengan murid, dan bukan bersifat orang dewasa yang ‘memberi perintah’ kepada murid. Dengan meluangkan waktu untuk berdialog dan menanggapi gagasan murid tentang tindakan mereka, akan membantu murid untuk sampai pada pemahaman.
Menempatkan murid dalam kursi pengemudi. Dalam proses pembuatan keputusan, komunitas dapat memberikan saran atau mendorong ide-ide murid, namun pada akhirnya perlu memastikan bahwa murid lah yang akan mengambil keputusan.
Setelah membaca materi di atas, kami berharap Ibu/Bapak mulai dapat memahami agar program sekolah dapat berdampak positif pada murid, maka kita harus dapat meningkatkan kesempatan untuk mendorong kepemimpinan murid di dalam setiap tahapan pengelolaan program atau kegiatan (baik saat tahapan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi program atau kegiatannya). Dan untuk dapat melakukan ini dengan efektif, sekolah perlu mendorong keterlibatan komunitas
Mendorong kepemimpinan murid akan memperbesar peluang kita untuk memberikan kesempatan bagi murid-murid kita untuk belajar tentang berbagai keterampilan-keterampilan penting, yang dapat digunakan lintas disiplin, dan akan berguna bagi kehidupannya kelak. Keterampilan-keterampilan yang akan membantu mereka menjadi pembelajar sepanjang hayat. Mendorong kepemimpinan murid juga akan menumbuhkan efikasi diri yang kuat, sehingga diharapkan mereka akan percaya diri dan mampu membuat perubahan positif bagi dirinya sendiri, orang lain, dan lingkungan di sekitarnya. Mereka akan dapat tumbuh menjadi warga negara yang bertanggung jawab.
NI MADE KERTIANI noted on Peran Keterlibatan Komunitas dalam Menumbuhkembangkan Kepemimpinan Murid.
Komunitas-komunitas yang mendukung kepemimpinan murid akan memahami bahwa sesungguhnya murid-murid memiliki suara, pilihan, dan kepemilikan. Mereka akan berusaha menciptakan kesempatan-kesempatan yang mendorong tumbuhnya dan berkembangnya berbagai sikap dan keterampilan-keterampilan penting dalam diri murid, misalnya sikap percaya diri, mandiri, kreatif, gigih, keterampilan berpikir kritis, dalam berbagai interaksi yang mereka lakukan dengan murid, sehingga murid akan senantiasa merasa didukung, berdaya, dan memiliki efikasi diri yang tinggi. Keterlibatan komunitas dalam menumbuhkembangkan Kepemimpinan Murid yaitu ; 1. Komunitas Keluarga, 2. Komunitas kelas dan antar kelas, 3. Komunitas Sekolah, 4. Komunitas sekitar sekolah, 5. Komunitas yang lebih luas.
Reply Like (0)
Monday, 9 October 2023, 7:01 PM
SUYANTO respond:
sependapat bu, keterlibatan komunitas dapat menumbuhkembangkan Kepemimpinan Murid
Edit Remove Reply Like (0)
Wednesday, 11 October 2023, 12:39 PM
HAIRIL ANAM respond:
Perlu membangun komunikasi dan kolaborasi dengan beberaapa komunitas yang bisa mempengaruhi kepemimpinan murid
Reply Like (0)
Thursday, 12 October 2023, 9:25 PM
NI PUTU NOVIA ANGGRENI respond:
Saya sependapat dengan yang bu made paparkan bu…
Reply Like (0)
Friday, 13 October 2023, 6:07 PM
NI PUTU NOVIA ANGGRENI noted on Peran Keterlibatan Komunitas dalam Menumbuhkembangkan Kepemimpinan Murid.
Sebagai pusat dari proses pendidikan, murid ‘berada’ dalam lintas komunitas. Mereka dapat berada pada: 1. Komunitas keluarga (anggotanya terdiri orang tua, kakak, adik, pengasuh, dsb) 2. Komunitas kelas dan antar kelas (anggotanya terdiri teman sesama murid, guru) 3. Komunitas sekolah (anggotanya terdiri dari kepala sekolah, pustakawan, penjaga sekolah, laboran, penjaga keamanan, tenaga kebersihan, petugas kantin, dsb) 4. Komunitas sekitar sekolah (anggotanya terdiri dari RT/RW, tokoh masyarakat setempat, puskesmas, tokoh agama setempat, dsb) 5. Komunitas yang lebih luas. (anggotanya terdiri dari organisasi masyarakat, dunia usaha, media, universitas, DPR, dsb) Semua komunitas tersebut secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi proses pembelajaran murid. Komunitas-komunitas tersebut merupakan aset sosial yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas program/kegiatan pembelajaran di sekolah, termasuk dalam menumbuhkembangkan kepemimpinan murid.
Reply Like (0)
Wednesday, 11 October 2023, 9:21 AM
SUYANTO respond:
sependapat bu novia, Keterlibatan Komunitas dalam Menumbuhkembangkan Kepemimpinan Murid. Sebagai pusat dari proses pendidikan, murid ‘berada’ dalam lintas komunitas. baik pada 1. Komunitas Keluarga, 2. Komunitas kelas dan antar kelas, 3. Komunitas Sekolah, 4. Komunitas sekitar sekolah, 5. Komunitas yang lebih luas.
Edit Remove Reply Like (0)
Wednesday, 11 October 2023, 12:40 PM
I GUSTI AGUNG AYU PRIYANTI ANTARI respond:
Benar sekali bu. Komunitas tempat murid berada memiliki pengaruh yang besar terhadap pembelajaran murid, salah satunya menumbuhkembangkan kepemimpinan murid.
Reply Like (0)
Wednesday, 11 October 2023, 2:49 PM
HAIRIL ANAM respond:
Setuju sekali Bu Eva bahwa komunitas-komunitas adalah aset sosial yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas program sekolah termasuk didalamnya menumbuhkembangkan kepemimpinan murid
Reply Like (0)
Thursday, 12 October 2023, 9:27 PM
SUYANTO noted on Peran Keterlibatan Komunitas dalam Menumbuhkembangkan Kepemimpinan Murid.
Dalam mewujudkan lingkungan belajar yang dapat menumbuhkan kepemimpinan murid, maka guru dan sekolah tentunya tidak dapat bekerja sendiri. Dalam menumbuhkembangkan kepemimpinan murid mereka memerlukan dukungan dari berbagai pihak, Salah satunya dari komunitas. Peran Keterlibatan Komunitas dalam Menumbuhkembangkan Kepemimpinan Murid sangat penting, proses belajar murid tidak hanya berada di lingkungan sekolah melainkan dilingkup mereka berinteraksi, komunitas tersebut yakni komunitas keluarga, komunitas sekolah, komunitas sekitar sekolah dan komunitas lebih luas tempat mereka bermain.
Edit Remove Reply Like (0)
Wednesday, 11 October 2023, 12:38 PM
I GUSTI AGUNG AYU PRIYANTI ANTARI respond:
Saya setuju dengan pendapat bapak, peran komunitas sangat penting dalam proses pembelajaran, salah satunya menumbuhkembangkan kepemimpinan murid.
Reply Like (0)
Wednesday, 11 October 2023, 2:47 PM
HAIRIL ANAM respond:
Betul sekali Pak Suyanto bahwa peran keterlibatan komunitas dalam menumbuhkembangkan kepemimpinan murid sangat penting dan memiliki andil yang besar
Reply Like (0)
Thursday, 12 October 2023, 9:29 PM
NI PUTU NOVIA ANGGRENI respond:
Saya sependapat dengan yang pak suyanto paparkan pak
Reply Like (0)
Friday, 13 October 2023, 6:10 PM
I GUSTI AGUNG AYU PRIYANTI ANTARI noted on Peran Keterlibatan Komunitas dalam Menumbuhkembangkan Kepemimpinan Murid.
“Tri Sentra Pendidikan” adalah kerjasama antara satuan pendidikan, keluarga, dan masyarakat yang berlandaskan pada asas gotong royong, kesamaan kedudukan, saling percaya, saling menghormati, dan kesediaan untuk berkorban dalam membangun ekosistem pendidikan yang menumbuhkan karakter dan budaya prestasi peserta didik. Sebagai pusat dari proses pendidikan, murid ‘berada’ dalam lintas komunitas, yaitu : Sebagai pusat dari proses pendidikan, murid ‘berada’ dalam lintas komunitas, komunitas kelas dan antar kelas, komunitas sekolah, komunitas sekitar sekolah, serta komunitas yang lebih luas. Semua komunitas tersebut secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi proses pembelajaran murid. Komunitas-komunitas tersebut merupakan aset sosial yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas program/kegiatan pembelajaran di sekolah, termasuk dalam menumbuhkembangkan kepemimpinan murid
Reply Like (0)
Wednesday, 11 October 2023, 2:46 PM
STEVEN BERNARDUS DE RUYTER respond:
Setuju bu Agung, dalam menumbuhkan ekosistem pendidikan karakter dan budaya prestasi dibutuhkan kerjasama yang baik dari tri sentra pendidikan (satuan pendidikan, keluarga, dan masyarakat).
Reply Like (0)
Wednesday, 11 October 2023, 7:11 PM
HAIRIL ANAM respond:
Kepemimpinan murid perlu menjalin kerjasama antara satuan pendidikan, keluarga, dan masyarakat. agar terbangun sebuah ekosistem sekolah yang berkarakter dan berbudaya
Reply Like (0)
Thursday, 12 October 2023, 9:31 PM
NI PUTU NOVIA ANGGRENI respond:
Saya setuju bu bahwa semua komunitas tersebut secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi proses pembelajaran murid. Komunitas-komunitas tersebut merupakan aset sosial yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas program/kegiatan pembelajaran di sekolah, termasuk dalam menumbuhkembangkan kepemimpinan murid
Reply Like (0)
Friday, 13 October 2023, 6:11 PM
STEVEN BERNARDUS DE RUYTER noted on Peran Keterlibatan Komunitas dalam Menumbuhkembangkan Kepemimpinan Murid.
Komunitas adalah bentuk dari aset sosial yang dimiliki sekolah yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas program/kegiatan pembelajaran di sekolah. Sebagai pusat dari proses pendidikan, murid ‘berada’ dalam lintas komunitas. Mereka dapat berada sekaligus pada: 1) komunitas keluarga (anggotanya dapat terdiri orang tua, kakak, adik, pengasuh, dsb); 2) komunitas kelas dan antar kelas (anggotanya dapat terdiri teman sesama murid, guru); 3) komunitas sekolah (anggotanya dapat terdiri dari kepala sekolah, pustakawan, penjaga sekolah, laboran, penjaga keamanan, tenaga kebersihan, petugas kantin, dsb); 4) komunitas sekitar sekolah (anggotanya dapat terdiri dari RT/RW, tokoh masyarakat setempat, puskesmas, tokoh agama setempat, dsb); dan 5) komunitas yang lebih luas. (anggotanya dapat terdiri dari organisasi masyarakat, dunia usaha, media, universitas, DPR, dsb). Semua komunitas tersebut secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi proses pembelajaran murid.
Reply Like (0)
Wednesday, 11 October 2023, 7:13 PM
HAIRIL ANAM respond:
Benar sekali Pak Steven komunitas adalah aset sosial yang dimiliki oleh sekolah yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas program pembelajaran di sekolah
Reply Like (0)
Thursday, 12 October 2023, 9:33 PM
NI PUTU EVA WAHYUNIASIH respond:
Setuju pak, komunitas secara langsung atau pun tidak langsung mempengaruhi tumbuhnya jiwa kepemimpinan pada murid, sehingga dukungan komunitas dalam program sekolah sangat diperlukan.
Reply Like (0)
Friday, 13 October 2023, 9:44 AM
NI PUTU NOVIA ANGGRENI respond:
Saya setuju pak dengan yang pak steven paparkan
Reply Like (0)
Friday, 13 October 2023, 6:11 PM
NI PUTU EVA WAHYUNIASIH noted on Peran Keterlibatan Komunitas dalam Menumbuhkembangkan Kepemimpinan Murid.
Untuk dapat menumbuh kembangkan kepemimpinan murid lebih optimal maka diperlukan aset penting dari sekolah yakni aset sosial dan komunitas menjadi salah satu aset sosial yang dapat dimanfaatkan untuk mengoptimalkan program sekolah terkait menumbuhkan jiwa kepemimpinan murid. berdasarkan tri sentra pendidikan (keluarga, pendidikan dan masyarakat) maka murid berada dalam lintas komunitas yakni :komunitas keluarga, kelas dan antar kelas, komunitas sekolah, komunitas sekitar sekolah (masyarakat penyanding dan tokoh masyarakat sekitar) , dan komunitas yang lebih luas. (anggotanya dapat terdiri dari organisasi masyarakat, dunia usaha, media, universitas, DPR,). Dukungan dari komunitas tersebut diperlukan dalam mendukung program sekolah dalam menumbuh kembangkan kepemimpinan murid, yaitu dengan bersama-sama ikut mempromosikan dan mendorong ‘suara, pilihan, kepemilikan’ murid dalam berbagai peran yang mereka mainkan dan interaksi mereka dengan murid.
Reply Like (0)
Wednesday, 11 October 2023, 10:09 PM
I KADE SUDI ARIANTA respond:
saya juga sependapat dengan yang bu eva sampaikan.
Reply Like (0)
Thursday, 12 October 2023, 3:43 AM
HAIRIL ANAM respond:
Komunitas memiliki peran dalam mendukung program sekolah serta menumbuh kembangkan kepemimpinan murid dengan bersama-sama mempromosikan dan mendorong suara, pilihan, dan kepemilikan.
Reply Like (0)
Thursday, 12 October 2023, 9:36 PM
NI PUTU NOVIA ANGGRENI respond:
Saya sependapat bu bahwa komunitas tersebut secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi proses pembelajaran murid. Komunitas-komunitas tersebut merupakan aset sosial yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas program/kegiatan pembelajaran di sekolah, termasuk dalam menumbuhkembangkan kepemimpinan murid
Reply Like (0)
Friday, 13 October 2023, 6:12 PM
I KADE SUDI ARIANTA noted on Peran Keterlibatan Komunitas dalam Menumbuhkembangkan Kepemimpinan Murid.
Keterlibatan komunitas adalah faktor kunci dalam menumbuhkembangkan kepemimpinan murid yang kuat dan berkelanjutan. Komunitas dapat berperan sebagai mitra yang berharga dalam mendukung perkembangan siswa sebagai pemimpin masa depan. Keterlibatan komunitas tidak hanya memperkaya pengalaman pendidikan siswa, tetapi juga memungkinkan mereka untuk berkembang menjadi pemimpin yang berarti dan peduli. Ini menciptakan hubungan yang erat antara sekolah dan masyarakat yang dapat memberdayakan generasi mendatang untuk menjadi pemimpin yang peduli dan efektif.
Reply Like (0)
Thursday, 12 October 2023, 3:43 AM
PUTU AYU PRADNYA PUSPITA respond:
Sependapat pak sudi, keterlibatan komunitas siswa akan tumbuh menjadi peminpin yang berarti dan peduli dengan dirinya masyarakat dan lingkungan sekitarnya
Reply Like (0)
Thursday, 12 October 2023, 9:13 AM
HAIRIL ANAM respond:
Komunitas berperan sentral dalam mendukung perkembangan serta mencetak pemimpin-pemimpin dimasa depan
Reply Like (0)
Thursday, 12 October 2023, 9:37 PM
NI PUTU EVA WAHYUNIASIH respond:
Setuju pak sudi, komunitas adalah bagian yang sangat penting dalam mendukung program sekolah dalam memaksimalkan potensi murid dalam menumbuhkan jiwa kepemimpinan murid.
Reply Like (0)
Friday, 13 October 2023, 9:42 AM
PUTU AYU PRADNYA PUSPITA noted on Peran Keterlibatan Komunitas dalam Menumbuhkembangkan Kepemimpinan Murid.
Komunitas dapat terdiri dari murid, guru, orang tua, orang dewasa lain yang ada di sekitar murid, dan masyarakat atau lingkungan sekitar, yang baik secara langsung maupun tidak langsung dapat mempengaruhi proses belajar murid. Kemitraan tri sentra pendidikan adalah kerjasama antara satuan pendidikan, keluarga, dan masyarakat yang berlandaskan pada asas gotong royong, kesamaan kedudukan, saling percaya, saling menghormati, dan kesediaan untuk berkorban dalam membangun ekosistem pendidikan yang menumbuhkan karakter dan budaya prestasi peserta didik. Komunitas-komunitas yang mendukung kepemimpinan murid akan memahami bahwa sesungguhnya murid-murid memiliki suara, pilihan, dan kepemilikan. Mereka akan berusaha menciptakan kesempatan-kesempatan yang mendorong tumbuhnya dan berkembangnya berbagai sikap dan keterampilan-keterampilan penting dalam diri murid, misalnya sikap percaya diri, mandiri, kreatif, gigih, keterampilan berpikir kritis, dalam berbagai interaksi yang mereka lakukan dengan murid, sehingga murid akan senantiasa merasa didukung, berdaya, dan memiliki efikasi diri yang tinggi.
Reply Like (0)
Thursday, 12 October 2023, 9:10 AM
NI NYOMAN ARI SUYASTINI respond:
Sependapat dengan Bu Ayu bahwa Komunitas dapat terdiri dari murid, guru, orang tua, orang dewasa lain yang ada di sekitar murid, dan masyarakat atau lingkungan sekitar, yang baik secara langsung maupun tidak langsung dapat mempengaruhi proses belajar murid.
Reply Like (0)
Thursday, 12 October 2023, 2:53 PM
HAIRIL ANAM respond:
Komunitas hadir dalam mendukung kepemimpinan murid serta memahami bahwa murid memiliki voice, choice, dan ownership sehingga semua itu harus diperhatikan agar mereka benar-benar bisa mandiri dalam mengembangkan kepemimpinan murid
Reply Like (0)
Thursday, 12 October 2023, 9:40 PM
NI PUTU EVA WAHYUNIASIH respond:
Setuju bu ayu, dengan dukungan dari komunitas terkait hubungannya dengan tri sentra pendidikan maka akan lebih memperkuat tumbuhnya jiwa kepemimpinan murid sehingga murid akan senantiasa merasa didukung, berdaya dan memiliki efikasi diri yang tinggi.
Reply Like (0)
Friday, 13 October 2023, 9:41 AM
NI PUTU NOVIA ANGGRENI respond:
Sependapat bu semua komunitas tersebut secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi proses pembelajaran murid. Komunitas-komunitas tersebut merupakan aset sosial yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas program/kegiatan pembelajaran di sekolah, termasuk dalam menumbuhkembangkan kepemimpinan murid
Reply Like (0)
Friday, 13 October 2023, 6:12 PM
NI NYOMAN ARI SUYASTINI noted on Peran Keterlibatan Komunitas dalam Menumbuhkembangkan Kepemimpinan Murid.
Komunitas adalah bentuk dari aset sosial yang dimiliki sekolah yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas program/kegiatan pembelajaran di sekolah. Yang dimaksud dengan komunitas di sini dapat terdiri dari murid, guru, orang tua, orang dewasa lain yang ada di sekitar murid, dan masyarakat atau lingkungan sekitar, yang baik secara langsung maupun tidak langsung dapat mempengaruhi proses belajar murid. Keterlibatan komunitas dalam menumbuhkembangkan Kepemimpinan Murid yaitu ; 1. Komunitas Keluarga, 2. Komunitas kelas dan antar kelas, 3. Komunitas Sekolah, 4. Komunitas sekitar sekolah, 5. Komunitas yang lebih luas.
Reply Like (0)
Thursday, 12 October 2023, 2:52 PM
HAIRIL ANAM respond:
Komunitas adalah bentuk dari aset sosial yang dimiliki sekolah untuk dimanfaatkan dalam meningkatkan kualitas program pembelajaran di sekolah
Reply Like (0)
Thursday, 12 October 2023, 9:41 PM
NI PUTU EVA WAHYUNIASIH respond:
Setuju dengan pendapat bu ari, menumbuhkan kepemimpinan murid dengan peran dari komunitas yang mendukung program sekolah.
Reply Like (0)
Friday, 13 October 2023, 9:37 AM
Silahkan Anda cermati bahan bacaan berikut ini.
Bahan Bacaan ini dapat Bapak/Ibu Unduh dan dibaca secara mandiri.
Silakan gunakan navigasi yang ada.
*) Keterangan ikon pada bahan bacaan (dari kiri ke kanan):
tanda minus untuk mengecilkan tampilan materi
tanda plus untuk memperbesar tampilan materi
tanda kotak untuk menampilkan materi fullscreen
tanda panah untuk mengunduh materi
NI MADE KERTIANI noted on Bahan Bacaan
Komunitas adalah bentuk dari aset sosial yang dimiliki sekolah yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas program/kegiatan pembelajaran di sekolah. Yang dimaksud dengan komunitas di sini dapat terdiri dari murid, guru, orang tua, orang dewasa lain yang ada di sekitar murid, dan masyarakat atau lingkungan sekitar, yang baik secara langsung maupun tidak langsung dapat mempengaruhi proses belajar murid, melalui kemitraan antara sekolah dengan orang tua dan masyarakat. Kemitraan ini disebut dengan “Tri Sentra Pendidikan”. Kemitraan tri sentra pendidikan adalah kerjasama antara satuan pendidikan, keluarga, dan masyarakat yang berlandaskan pada asas gotong royong, kesamaan kedudukan, saling percaya, saling menghormati, dan kesediaan untuk berkorban dalam membangun ekosistem pendidikan yang menumbuhkan karakter dan budaya prestasi peserta didik. Komunitas keluarga, komunitas kelas dan antar kelas, komunitas sekolah, komunitas sekitar sekolah, komunitas yang lebih luas sangat memengaruhi proses pembelajaran.
Reply Like (0)
Monday, 9 October 2023, 7:18 PM
SUYANTO respond:
setuju bu Made, komunitas merupakan bentuk dari aset sosial yang dimiliki sekolah yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas program/kegiatan pembelajaran di sekolah. beberapa komunitas untuk menumbuhkan karakter dan budaya prestasi murid, yakni Komunitas keluarga, komunitas kelas dan antar kelas, komunitas sekolah, komunitas sekitar sekolah, komunitas yang lebih luas sangat memengaruhi proses pembelajaran.
Edit Remove Reply Like (0)
Wednesday, 11 October 2023, 12:47 PM
HAIRIL ANAM respond:
Terima kasih telah membuat kesimpulan pada materi tentang Peran Keterlibatan Komunitas dalam Menumbuhkembangkan Kepemimpinan Murid
Reply Like (0)
Thursday, 12 October 2023, 9:48 PM
NI PUTU NOVIA ANGGRENI respond:
Saya sependapat dengan yang bu made paparkan…
Reply Like (0)
Friday, 13 October 2023, 6:13 PM
NI PUTU NOVIA ANGGRENI noted on Bahan Bacaan
Dalam modul 3.2, kita sudah mempelajari bahwa salah satu dari tujuh aset/modal yang dapat menjadi kekuatan sekolah yaitu aset sosial. Komunitas adalah bentuk dari aset sosial yang dimiliki sekolah yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas program/kegiatan pembelajaran di sekolah. Yang dimaksud dengan komunitas di sini dapat terdiri dari murid, guru, orang tua, orang dewasa lain yang ada di sekitar murid, dan masyarakat atau lingkungan sekitar, yang baik secara langsung maupun tidak langsung dapat mempengaruhi proses belajar murid.
Reply Like (0)
Wednesday, 11 October 2023, 9:44 AM
SUYANTO respond:
setuju bu, komunitas merupakan bentuk dari aset sosial yang dimiliki sekolah yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas program/kegiatan pembelajaran di sekolah.
Edit Remove Reply Like (0)
Wednesday, 11 October 2023, 12:45 PM
SUYANTO noted on Bahan Bacaan
Kepemimpinan murid akan memberikan kesempatan bagi murid-murid kuntuk belajar tentang berbagai keterampilanketerampilan penting, yang dapat digunakan lintas disiplin, dan akan berguna bagi kehidupannya kelak. Keterampilan-keterampilan yang akan membantu mereka menjadi pembelajar sepanjang hayat. Mendorong kepemimpinan murid juga akan menumbuhkan efikasi diri yang kuat, sehingga diharapkan mereka akan percaya diri dan mampu membuat perubahan positif bagi dirinya sendiri, orang lain, dan lingkungan di sekitarnya. Mereka akan dapat tumbuh menjadi warga negara yang bertanggung jawab. Dalam menumbuhkembangkan Kepemimpinan Murid tentunya diperlukan peran keterlibatan komunitas
Edit Remove Reply Like (0)
Wednesday, 11 October 2023, 12:44 PM
STEVEN BERNARDUS DE RUYTER respond:
Sependapat pak yanto, melalui kepemimpinan murid akan berdampak bagi murid untuk belajar berbagai keterampilan yang membantu kehidupannya.
Reply Like (0)
Wednesday, 11 October 2023, 7:16 PM
HAIRIL ANAM respond:
Terima kasih telah membuat kesimpulan pada materi tentang Peran Keterlibatan Komunitas dalam Menumbuhkembangkan Kepemimpinan Murid
Reply Like (0)
Thursday, 12 October 2023, 9:48 PM
NI PUTU NOVIA ANGGRENI respond:
Saya sependapat dengan yang pak suyanto paparkan sangat jelas
Reply Like (0)
Friday, 13 October 2023, 6:14 PM
I GUSTI AGUNG AYU PRIYANTI ANTARI noted on Bahan Bacaan
Komunitas memiliki peran penting dalam membantu mewujudkan lingkungan belajar yang mendukung tumbuhnya kepemimpinan murid karena membantu menyediakan kesempatan bagi murid untuk mewujudkan pilihan dan suara mereka, membantu murid untuk belajar melihat dan merasakan dampak dari pilihan dan suara yang dibuatnya, membantu membentuk identitas diri dan efikasi diri murid yang lebih kuat, membantu murid untuk dapat tumbuh menjadi agen perubahan yang dapat memberikan kontribusi yang berarti terhadap diri sendiri, orang lain, masyarakat serta lingkungan di sekitarnya
Reply Like (0)
Wednesday, 11 October 2023, 2:58 PM
STEVEN BERNARDUS DE RUYTER respond:
Setuju Bu Agung, peran komunitas sangat penting dalam mewujudkan lingkungan belajar yang optimal bagi murid.
Reply Like (0)
Wednesday, 11 October 2023, 7:17 PM
HAIRIL ANAM respond:
Terima kasih telah membuat kesimpulan pada materi tentang Peran Keterlibatan Komunitas dalam Menumbuhkembangkan Kepemimpinan Murid
Reply Like (0)
Thursday, 12 October 2023, 9:48 PM
NI PUTU NOVIA ANGGRENI respond:
Saya sependapat dengan yang bu agung paparkan
Reply Like (0)
Friday, 13 October 2023, 6:15 PM
STEVEN BERNARDUS DE RUYTER noted on Bahan Bacaan
Terdapat 5 komunitas yang secara langsung dan tidak langsung mempengaruhi proses belajar murid dalam menumbuhkan agency, yaitu: 1) komunitas keluarga (anggotanya dapat terdiri orang tua, kakak, adik, pengasuh, dsb); 2) komunitas kelas dan antar kelas (anggotanya dapat terdiri teman sesama murid, guru); 3) komunitas sekolah (anggotanya dapat terdiri dari kepala sekolah, pustakawan, penjaga sekolah, laboran, penjaga keamanan, tenaga kebersihan, petugas kantin, dsb); 4) komunitas sekitar sekolah (anggotanya dapat terdiri dari RT/RW, tokoh masyarakat setempat, puskesmas, tokoh agama setempat, dsb); dan 5) komunitas yang lebih luas. (anggotanya dapat terdiri dari organisasi masyarakat, dunia usaha, media, universitas, DPR, dsb).
Reply Like (0)
Wednesday, 11 October 2023, 7:20 PM
I KADE SUDI ARIANTA respond:
Benar sekali pak steven, saya juga sepedpat dengan apa yang sudah di paparkan.
Reply Like (0)
Thursday, 12 October 2023, 3:50 AM
HAIRIL ANAM respond:
Terima kasih telah membuat kesimpulan pada materi tentang Peran Keterlibatan Komunitas dalam Menumbuhkembangkan Kepemimpinan Murid
Reply Like (0)
Thursday, 12 October 2023, 9:49 PM
NI PUTU NOVIA ANGGRENI respond:
Saya sependapat pak dengan yang pak steven paparkan
Reply Like (0)
Friday, 13 October 2023, 6:15 PM
NI PUTU EVA WAHYUNIASIH noted on Bahan Bacaan
salah satu aset penting yang dapat mendukung keterlaksanaan program sekolah adalah aset sosial dan komunitas sebagai salah satu aset sosial memegang peran penting dalam mendukung program sekolah terkait menumbuh kembangkan kepemimpinan murid dalam pembelajaran. Hal ini juga menjadi bagian dari hubungan kemitraan antara sekolah, keluarga dan masyarakat sebagai tri sentra dalam pendidikan. Dengan demikian murid berada dalam lintas komunitas yakni: komunitas keluarga, sekolah, kelas dan antar kelas, komunitas sekitar sekolah, dan komunitas yang lebih luas. Keterlibatan komunitas diharapkan mampu mendorong kepemimpinan murid dalam setiap tahapan program sekolah dari mulai perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.sehingga diharapkan mereka akan percaya diri dan mampu membuat perubahan positif bagi dirinya sendiri, orang lain, dan lingkungan di sekitarnya. Mereka akan dapat tumbuh menjadi warga negara yang bertanggung jawab.
Reply Like (0)
Wednesday, 11 October 2023, 10:23 PM
HAIRIL ANAM respond:
Terima kasih telah membuat kesimpulan pada materi tentang Peran Keterlibatan Komunitas dalam Menumbuhkembangkan Kepemimpinan Murid
Reply Like (0)
Thursday, 12 October 2023, 9:49 PM
NI PUTU NOVIA ANGGRENI respond:
Benar bu dan saya sependapat dengan yang bu eva paparkan
Reply Like (0)
Friday, 13 October 2023, 6:15 PM
I KADE SUDI ARIANTA noted on Bahan Bacaan
Melibatkan komunitas untuk mendukung tumbuhnya kepemimpinan murid memiliki beberapa manfaat penting. Komunitas membantu siswa melihat relevansi pendidikan dalam konteks dunia nyata. Mereka dapat berbagi pengalaman, kasus nyata, dan tantangan yang mereka hadapi, membantu siswa memahami bagaimana kepemimpinan dapat diterapkan dalam situasi nyata. komunitas juga melibatkan orang tua dalam pendidikan siswa. Orang tua dapat berkontribusi pada pengembangan kepemimpinan murid dengan mendukung dan memotivasi anak-anak mereka.
Reply Like (0)
Thursday, 12 October 2023, 3:49 AM
PUTU AYU PRADNYA PUSPITA respond:
Sependapat pak Sudi, bahwa melalui komunitas dapat membantu siswa melihat relevansi pendidikan dalam konteks dunia nyata
Reply Like (0)
Thursday, 12 October 2023, 9:16 AM
HAIRIL ANAM respond:
Terima kasih telah membuat kesimpulan pada materi tentang Peran Keterlibatan Komunitas dalam Menumbuhkembangkan Kepemimpinan Murid
Reply Like (0)
Thursday, 12 October 2023, 9:49 PM
NI PUTU NOVIA ANGGRENI respond:
Benar pak…. Saya sependapat dengan yang pak sudi paparkan
Reply Like (0)
Friday, 13 October 2023, 6:16 PM
PUTU AYU PRADNYA PUSPITA noted on Bahan Bacaan
Komunitas adalah bentuk dari aset sosial yang dimiliki sekolah yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas program/kegiatan pembelajaran di sekolah. Komunitas dapat terdiri dari murid, guru, orang tua, orang dewasa lain yang ada di sekitar murid, dan masyarakat atau lingkungan sekitar, yang baik secara langsung maupun tidak langsung dapat mempengaruhi proses belajar murid. Semua komunitas tersebut secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi proses pembelajaran murid. Komunitas-komunitas tersebut merupakan aset sosial yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas program/kegiatan pembelajaran di sekolah, termasuk dalam menumbuhkembangkan kepemimpinan murid, yaitu dengan bersamasama ikut mempromosikan dan mendorong ‘suara, pilihan, kepemilikan’ murid dalam berbagai peran yang mereka mainkan dan interaksi mereka dengan murid.
Reply Like (0)
Thursday, 12 October 2023, 9:15 AM
NI NYOMAN ARI SUYASTINI respond:
Sependapat dengan Ibu Ayu terkait komunitas yang secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi proses pembelajaran murid.
Reply Like (0)
Thursday, 12 October 2023, 3:02 PM
HAIRIL ANAM respond:
Terima kasih telah membuat kesimpulan pada materi tentang Peran Keterlibatan Komunitas dalam Menumbuhkembangkan Kepemimpinan Murid
Reply Like (0)
Thursday, 12 October 2023, 9:49 PM
NI PUTU EVA WAHYUNIASIH respond:
Setuju bu ayu, murid yang berada dalam lintas komunitas terkait dengan tri sentra pendidikan sangat diperlukan dalam hal memberikan dukungan dalam menumbuhkan kepemimpinan murid dalam proses belajarnya.
Reply Like (0)
Friday, 13 October 2023, 9:51 AM
NI PUTU NOVIA ANGGRENI respond:
Saya sependapat dengan yang bu ayu paparkan
Reply Like (0)
Friday, 13 October 2023, 6:16 PM
NI NYOMAN ARI SUYASTINI noted on Bahan Bacaan
Komunitas dapat terdiri dari murid, guru, orang tua, orang dewasa lain yang ada di sekitar murid, dan masyarakat atau lingkungan sekitar, yang baik secara langsung maupun tidak langsung dapat mempengaruhi proses belajar murid. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi sendiri, telah mengamanatkan tentang pentingnya kemitraan antara sekolah dengan orang tua dan masyarakat. Kemitraan ini disebut dengan “Tri Sentra Pendidikan”
Reply Like (0)
Thursday, 12 October 2023, 3:01 PM
HAIRIL ANAM respond:
Terima kasih telah membuat kesimpulan pada materi tentang Peran Keterlibatan Komunitas dalam Menumbuhkembangkan Kepemimpinan Murid
Reply Like (0)
Thursday, 12 October 2023, 9:49 PM
NI PUTU EVA WAHYUNIASIH respond:
Setuju bu ari, tri sentra pendidikan yakni sekolah, orang tua dan masyarakat memiliki hubungan kemitraan yang saling mendukung dalam kaitannya sebagai komunitas-komunitas yang berperan dalam menumbuhkan jiwa kemimpinan murid
Reply Like (0)
Friday, 13 October 2023, 9:49 AM
Anda telah mempelajari konsep terkait Pengelolaan Program yang Berdampak Positif pada Murid secara mandiri, semoga Anda dapat lebih memahami materi pembelajaran ini. Selanjutnya untuk memperdalam pemahaman konsep Anda, silakan melakukan diskusi bersama dengan peserta lain pada forum diskusi.
NI MADE KERTIANI noted on Penutup
Komunitas memiliki peranan penting dalam membantu mewujudkan lingkungan belajar yang mendukung tumbuhnya kepemimpinan murid karena membantu menyediakan kesempatan bagi murid untuk mewujudkan suara, pilihan dan kepemilikan murid, membantu murid untuk belajar melihat dan merasakan dampak dari pilihan dan suara yang dibuat, membantu membentuk identitas diri dan efikasi diri murid yang lebih luas, membantu murid untuk menjadi agen perubahan yang dapat memberikan kontribusi yang berarti terhadap diri sendiri, orang lain, masyarakat serta lingkungan sekitarnya.
Reply Like (0)
Monday, 9 October 2023, 7:24 PM
SUYANTO respond:
setuju bu, komunitas dapat menumbuhkan kepemimpinan murid
Edit Remove Reply Like (0)
Wednesday, 11 October 2023, 12:50 PM
HAIRIL ANAM respond:
Terima kasih close statementnya Bu Made
Reply Like (0)
Thursday, 12 October 2023, 9:51 PM
NI PUTU NOVIA ANGGRENI respond:
Saya sependapat bu bahwa lingkungan belajar dapat mendukung tumbuhnya kepemimpinan murid
Reply Like (0)
Friday, 13 October 2023, 6:18 PM
NI PUTU NOVIA ANGGRENI noted on Penutup
Komunitas memiliki peranan penting dalam membantu mewujudkan lingkungan belajar yang mendukung tumbuhnya kepemimpinan murid karena membantu menyediakan kesempatan bagi murid untuk mewujudkan suara, pilihan dan kepemilikan murid, membantu murid untuk belajar melihat dan merasakan dampak dari pilihan dan suara yang dibuat. Semoga dengan mempelajari modul ini dapat menambah pengetahuan saya dalam merancang Program yang Berdampak Positif pada Murid di sekolah yang saya ampu.
Reply Like (0)
Wednesday, 11 October 2023, 9:48 AM
SUYANTO respond:
betul bu, lingkungan belajar dapat mendukung tumbuhnya kepemimpinan murid
Edit Remove Reply Like (0)
Wednesday, 11 October 2023, 12:49 PM
HAIRIL ANAM respond:
Komunitas memiliki peranan penting dalam pengembangan kepemimpinan murid
Reply Like (0)
Thursday, 12 October 2023, 9:51 PM
SUYANTO noted on Penutup
Mempelajari modul ini, Pengelolaan Program yang Berdampak Positif pada Murid semoga dapat lebih memahami materi untuk meningkatkan kepemimpinan murid
Edit Remove Reply Like (0)
Wednesday, 11 October 2023, 12:48 PM
STEVEN BERNARDUS DE RUYTER respond:
Setuju pak yanto, semoga kita mampu memahami modul ini dengan baik.
Reply Like (0)
Wednesday, 11 October 2023, 7:21 PM
HAIRIL ANAM respond:
Terima kasih Pak Suyanto harapan semoga menjadi kenyataan
Reply Like (0)
Thursday, 12 October 2023, 9:52 PM
I GUSTI AGUNG AYU PRIYANTI ANTARI noted on Penutup
Setelah mempelajari modul ini mudah-mudah dapat menerapkannya di sekolah, dan mampu menumbuhkan kepemimpinan murid dengan melibatkan murid dalam proses pembelajaran yang sepenuhnya berpihak pada murid.
Reply Like (0)
Wednesday, 11 October 2023, 2:59 PM
STEVEN BERNARDUS DE RUYTER respond:
Benar bu gung, harapan saya juga sama dapat menerapkan modul ini untuk menumbuhkan kepemimpinan murid.
Reply Like (0)
Wednesday, 11 October 2023, 7:22 PM
HAIRIL ANAM respond:
Semoga harapan bisa terwujud dengan mempelajari modul ini
Reply Like (0)
Thursday, 12 October 2023, 9:52 PM
NI PUTU NOVIA ANGGRENI respond:
Saya sependapat bu bahwa lingkungan belajar dapat mendukung tumbuhnya kepemimpinan murid dan semoga kita dapat menerapkannya
Reply Like (0)
Friday, 13 October 2023, 6:19 PM
STEVEN BERNARDUS DE RUYTER noted on Penutup
Modul ini mempelajari tentang pengelolaan program yang berdampak pada murid. Dalam hal ini bagaimana kita mewujudkan kepemimpinan murid melalui berbagai program (intrakurikuler, kokurikuler dan ekstrakurikuler).
Reply Like (0)
Wednesday, 11 October 2023, 7:24 PM
SUYANTO respond:
sepakat pak, kita akan menebalkan pengetahuan mewujudkan kepemimpinan murid melalui berbagai program (intrakurikuler, kokurikuler dan ekstrakurikuler).
Edit Remove Reply Like (0)
Thursday, 12 October 2023, 6:37 AM
HAIRIL ANAM respond:
Semoga menjadi bekal dalam mengelola kepemimpinan murid di sekolah Pak Steven
Reply Like (0)
Thursday, 12 October 2023, 9:53 PM
NI PUTU NOVIA ANGGRENI respond:
Saya sependapat pak bahwa lingkungan belajar dapat mendukung tumbuhnya kepemimpinan murid dan semoga kita dapat menerapkannya
Reply Like (0)
Friday, 13 October 2023, 6:19 PM
NI PUTU EVA WAHYUNIASIH noted on Penutup
Dalam bagian materi yang telah disampaikan pada mudul ini dapat disimpulkan bahwa terdapat 3 program sekolah yaitu: kegiatan intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler. berbagai program yang dirancang oleh sekolah hendaknya mempertimbangkan kebutuhan murid dan mendorong student agency agar terwujud kesejahteraan murid (well being) di sekolah. Linkungan belajar yang terstruktur akan mendukung dan mendorong tumbuh kembang dari kepemimpinan murid dalam pembelajaran. Saat murid menjadi pemimpin dalam proses pembelajaran mereka sendiri, maka mereka sebenarnya memiliki suara (voice), pilihan (choice), dan kepemilikan (ownership) dalam proses pembelajaran mereka. Tentunya Dengan dukungan dari tri sentra pendidikan dan lintas komunitas di sekitar murid maka akan terwujud kepemimpinan murid dalam pembelajaran sesuai dengan profil pelajar pancasila untuk mewujudkan tujuan pendidikan.
Reply Like (0)
Wednesday, 11 October 2023, 10:42 PM
I KADE SUDI ARIANTA respond:
iya, benar sekali Bu Eva.
Reply Like (0)
Thursday, 12 October 2023, 3:52 AM
HAIRIL ANAM respond:
Terima kasih bu Eva atas kesimpulan materinya di modul 3..3
Reply Like (0)
Thursday, 12 October 2023, 9:54 PM
NI PUTU NOVIA ANGGRENI respond:
Saya sependapat bu bahwa lingkungan belajar dapat mendukung tumbuhnya kepemimpinan murid dan semoga kita dapat menerapkannya
Reply Like (0)
Friday, 13 October 2023, 6:19 PM
I KADE SUDI ARIANTA noted on Penutup
Pengelolaan program yang berdampak positif pada murid secara mandiri memerlukan keterampilan perencanaan, eksekusi, dan evaluasi. Ini juga membutuhkan dedikasi untuk meningkatkan hasil belajar dan pengalaman murid. Dengan pendekatan ini, Anda dapat menciptakan program-program yang relevan, bermakna, dan bermanfaat bagi perkembangan siswa.
Reply Like (0)
Thursday, 12 October 2023, 3:52 AM
PUTU AYU PRADNYA PUSPITA respond:
Sependapat pak Sudi, tentunya dedikasi kita sebagai pendidik diharapkan dapat menghantarkan murid-murid tumbuh dengan jiwa kepeminpinan dan terwujudnya profil pelajar pancasila
Reply Like (0)
Thursday, 12 October 2023, 9:19 AM
HAIRIL ANAM respond:
Terima kasih kalimat penutupnya Pak Sudi
Reply Like (0)
Thursday, 12 October 2023, 9:54 PM
NI PUTU NOVIA ANGGRENI respond:
Saya sependapat pak bahwa lingkungan belajar dapat mendukung tumbuhnya kepemimpinan murid dan semoga kita dapat menerapkannya
Reply Like (0)
Friday, 13 October 2023, 6:19 PM
PUTU AYU PRADNYA PUSPITA noted on Penutup
Komunitas memiliki peran penting dalam perkembangan kepeminpinan murid. Sekolah perlu menyediakan lingkungan belajar yang mendukung tumbuhnya kepeminpinan murid. Melalui program-program yang berpihak pada murid, akan berdampak besar terhadap perkembangan murid untuk mewujudkan profil pelajar pancasila
Reply Like (0)
Thursday, 12 October 2023, 9:18 AM
NI NYOMAN ARI SUYASTINI respond:
Setuju Bu Ayu, bahwa komunitas memiliki peran penting dalam perkembangan kepeminpinan murid
Reply Like (0)
Thursday, 12 October 2023, 3:08 PM
HAIRIL ANAM respond:
Sepakat bahwa komunitas memiliki peran sentral dalam perkembangan kepemimpinan murid
Reply Like (0)
Thursday, 12 October 2023, 9:55 PM
NI PUTU EVA WAHYUNIASIH respond:
Iya bu , semoga dengan mempelajari modul ini kita sebagai guru mampu mendukung dan menyediakan lingkungan yang tepat agar jiwa kepemimpinan murid (student agency) dapat berkembang dengan baik.
Reply Like (0)
Friday, 13 October 2023, 10:02 AM
NI PUTU NOVIA ANGGRENI respond:
Saya sependapat bu bahwa lingkungan belajar dapat mendukung tumbuhnya kepemimpinan murid dan semoga kita dapat menerapkannya
Reply Like (0)
Friday, 13 October 2023, 6:19 PM
NI MADE KERTIANI respond:
sependapat bu ayu...murid membutuhkan lingkungan yang mendukung kepemimpinan murid sehingga melalui lingkungan yang nyaman dan aman murid akan dapat menciptakan pembelajaran yang sesuai dengan profil pelajara pancasila
Reply Like (0)
Friday, 13 October 2023, 7:14 PM
NI NYOMAN ARI SUYASTINI noted on Penutup
Konsep terkait Pengelolaan Program yang Berdampak Positif pada Murid secara mandiri, mengaitkan kepemimpinan murid (students agency) dengan Profil Pelajar Pancasila dengan mempertimbangkan suara (voice), pilihan (choice), dan kepemilikan (ownership) murid dalam konsep kepemimpinan murid. Dimana ada beberapa karakteristik lingkungan yang mendukung tumbuhkembangnya kepemimpinan murid serta pentingnya melibatkan komunitas untuk mendukung tumbuhnya kepemimpinan murid.
Reply Like (0)
Thursday, 12 October 2023, 3:07 PM
HAIRIL ANAM respond:
Terima kasih Bu Ari dengan kalimat penutupnya semoga kita semakin paham terkait dengan konsep pada modul 3.3
Reply Like (0)
Thursday, 12 October 2023, 9:56 PM
NI PUTU EVA WAHYUNIASIH respond:
Iya bu ari, semoga dengan mempelajari modul ini kita sebagai guru mampu mendukung dan menyediakan lingkungan yang tepat agar jiwa kepemimpinan murid (student agency) dapat berkembang dengan baik.
Reply Like (0)
Friday, 13 October 2023, 10:02 AM
Done: Make forum posts: 1
Di dalam hidupnya anak-anak adalah tiga tempat pergaulan yang menjadi pusat pendidikan yang amat penting baginya, yaitu alam keluarga, alam perguruan dan alam pergerakan pemuda.
- Ki Hadjar Dewantara (Pusara, 1940) -
Durasi : 2 JP (90 menit)
Moda: Mandiri
Tujuan Pembelajaran Khusus: Melalui diskusi secara asinkron, CGP dapat menganalisis sejauh mana suara, pilihan dan kepemilikan murid dipertimbangkan dalam sebuah contoh program/kegiatan intrakurikuler, kokurikuler, atau ekstrakurikuler sekolah
Pertanyaan Pemantik
Apa hal yang paling penting untuk dipertimbangkan dalam menyusun program/kegiatan yang berdampak pada murid?
Seperti apakah gambaran program/kegiatan yang dapat mempromosikan suara, pilihan, dan kepemilikan murid?
Lingkungan seperti apa yang menurut Bapak/Ibu dapat menumbuhkembangkan kepemimpinan murid?
Apa yang dapat kita lakukan untuk dapat menciptakan lingkungan belajar yang menumbuhkembangkan kepemimpinan murid? Siapa saja yang perlu dilibatkan?
Bagaimana keterlibatan komunitas dapat membantu menumbuhkembangkan kepemimpinan murid?
Selamat datang di tahapan pembelajaran 3 dari rangkaian pembelajaran di modul 3.3 ini. Dalam tahapan ini, Bapak/Ibu akan lebih memperdalam pemahaman tentang konsep kepemimpinan murid lewat forum diskusi dengan CGP lain.
Di tahapan ini, kami ingin Ibu/Bapak mengingat kembali contoh-contoh situasi pembelajaran yang telah diberikan di tahapan pembelajaran sebelumnya, kemudian cobalah untuk menjawab pertanyaan- pertanyaan di bawah ini:
Menurut Ibu/Bapak, karakteristik lingkungan belajar mana (jika mengacu kepada 7 karakteristik lingkungan yang telah dipelajari sebelumnya), yang dibangun oleh guru dalam setiap situasi pembelajaran tersebut?
Apa pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang dikembangkan di dalam lingkungan belajar seperti itu?
Kaitkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap-sikap yang dikembangkan tersebut dengan profil pelajar Pancasila di dalam diri siswa.
Catatan: Bapak/Ibu tidak perlu mengunggah jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan di atas, Ini lebih kepada refleksi pribadi Ibu/Bapak setelah membaca materi tersebut.
Sekarang, saatnya Ibu/Bapak masuk dalam forum diskusi. Melalui forum diskusi ini, kami ingin Ibu/Bapak mulai mencoba menghubungkan praktik-praktik yang sudah Ibu/Bapak lakukan saat ini dengan materi-materi yang telah dipelajari sejauh ini.
Di dalam forum diskusi ini, Ibu/Bapak akan mendiskusikan sebuah program atau kegiatan sekolah. Namun, agar lebih jelas prosesnya, mohon perhatikan tahapan-tahapan berikut ini:
Fasilitator akan mengelompokkan Ibu/Bapak menjadi beberapa kelompok yang akan membentuk sebuah forum diskusi secara asinkron.
Setiap kelompok hanya akan mendiskusikan sebuah program atau kegiatan sekolah.
program atau kegiatan sekolah yang akan didiskusikan dapat berupa program atau kegiatan sekolah yang sudah/sedang dijalankan oleh salah satu anggota kelompok di sekolahnya.
Silahkan menentukan siapa anggota kelompok yang bersedia program atau kegiatan sekolahnya didiskusikan.
Anggota kelompok yang bersedia tersebut kemudian harus memposting di LMS nama program/kegiatan yang akan didiskusikan. Postingan inilah yang harus dikomentari dan didiskusikan oleh anggota kelompok lainnya dalam bentuk thread atau rangkaian percakapan di LMS.
Saat thread (alur percakapan) diskusi kelompok dimulai, anggota kelompok yang program atau kegiatan sekolahnya didiskusikan tersebut harus menanggapi pertanyaan-pertanyaan awal yang diajukan oleh rekan-rekan sekelompoknya (karena dialah yang mengetahui kegiatan/program tersebut). Namun demikian, setelah diskusi mulai berjalan dan ide-ide baru mulai terbentuk, anggota kelompok yang lain dapat ikut menanggapi, menjawab pertanyaan yang diajukan selanjutnya.
Poin-poin yang harus didiskusikan diantaranya adalah sebagai berikut:
Jenis program atau kegiatannya. Apakah program atau kegiatan tersebut termasuk dalam intrakurikuler, kokurikuler, atau ekstrakurikuler.
Karakteristik lingkungan yang dikembangkan oleh guru/sekolah di dalam program atau kegiatan tersebut (dengan mengacu kepada 7 karakteristik lingkungan yang telah dipelajari sebelumnya).
Sejauh mana aspek suara, pilihan, dan kepemilikan murid dipromosikan atau didorong dalam kegiatan atau program tersebut.
Karena diskusi ini bertujuan untuk mengembangkan ide dan pemahaman bersama, maka setiap orang diharapkan dapat fokus pada percakapan yang terjadi dalam thread (alur percakapan) diskusi daring ini. Jangan hanya sekali memberikan komentar lalu sudah. Setiap orang perlu berasumsi bahwa mereka akan mempelajari sesuatu dalam setiap percakapan tertulis yang ada di LMS tersebut. Oleh karena itu, setiap orang:
perlu memberikan pertanyaan. Saat bertanya, hindari pertanyaan yang bisa dijawab dengan ya atau tidak tanpa perlu menjelaskan jawaban secara rinci.
perlu memperhatikan komentar/pertanyaan yang ditulis oleh anggota kelompok mereka. Hal ini dapat dilakukan dengan cara menanggapi komentar, memberikan pertanyaan lanjutan, menyampaikan gagasan, dsb.
Setelah selesai melakukan diskusi kelompok, lakukanlah refleksi pribadi dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut ini. Refleksi ini dapat menjadi pemenuhan tagihan jurnal refleksi mingguan Anda:
Apa yang telah Ibu/Bapak pahami tentang konsep kepemimpinan murid (student agency)
Bagaimana Ibu/Bapak dapat mendorong dan mempromosikan suara, pilihan, dan kepemilikan murid di kelas Ibu/Bapak?
Hal konkret apa yang akan Ibu/Bapak lakukan, sesuai dengan konteks keadaan nyata yang dihadapi (pikirkan aset-kekuatan yang dimiliki), untuk mewujudkan 7 karakteristik lingkungan yang menumbuhkembangkan kepemimpinan murid di sekolah Ibu/Bapak?
by SUYANTO - Wednesday, 11 October 2023, 10:18 PM
Kelompok 2 :
1. Ni Putu Novia Anggreni
2. I Kade Sudi Arianta
3. Suyanto
Kami memiliki ide bahwa salah satu kegiatan atau program yang dapat dilakukan untuk sebuah lingkungan yang mengembangkan keterampilan berinteraksi sosial secara positif, arif dan bijaksana, di mana murid akan menjunjung tinggi nilai-nilai sosial positif yang berbasis pada nilai-nilai kebajikan yang dibangun oleh sekolah melalui program “Perayaan Saraswati”.
Sebagai contoh, kami memiliki ide bahwa salah satu kegiatan atau program ini akan membuat murid mampu dan berkeinginan untuk menjunjung nilai-nilai kebajikan tersebut kemudian akan mewujudkan menjadi atmosfer sekolah yang positif dan kondusif, di mana hubungan dan interaksi sosial yang terjalin di antara para murid, guru, orang tua maupun seluruh komunitas yang terkait akan terasa sangat positif dan kontribusi dengan program “Perayaan Saraswati”.
Program “Perayaan Saraswati” ini adalah sebuah program yang terintegrasi dalam program OSIS sebagai kegiatan intra-kokurikuler maupun ekstrakurikuler yang memiliki tujuan untuk mengembangkan keterampilan berinteraksi sosial secara positif, arif dan bijaksana, di mana murid akan menjunjung tinggi nilai-nilai sosial positif yang berbasis pada nilai-nilai kebajikan yang dibangun oleh sekolah melalui kerjasama dengan Kepala Sekolah, Guru, Pegawai, OSIS dan Peserta didik pada umumnya.
Uraian kegiatan.
Kegiatan membersihkan lingkungan dan sekitarnya.
Kegiatan membersihkan Padmasana (Tempat Persembahyangan Hindu).
Kegiatan mempersiapkan sarana Padmasana
Kegiatan menyiapkan konsumsi saat istirahat.
Kegiatan “Mapunia” tidak saja umat hindu saja, namun umat lain juga ikut berpartisipasi.
Kegiatan ini akan menciptakan keterampilan berinteraksi sosial secara positif, arif dan bijaksana, di mana murid akan menjunjung tinggi nilai-nilai sosial positif yang berbasis pada nilai-nilai kebajikan yang dibangun oleh sekolah yang disinergikan ke profil pelajar Pancasila. Melatih murid agar terbiasa untuk hidup bersosialisasi, berkolaborasi, berinteraksi, dan berelasi dalam kehidupan di lingkungan sekolah dan di lingkungan masyarakatnya dengan penjelasan sebagai berikut :
Memberikan kesempatan atau peluang kepada murid untuk terlibat langsung pada kegiatan sosial yang langsung terealisasi dalam kegiatan bakti sosial di sekolah seperti yang telah dijabarkan diatas. Sekolah memfasilitasi keterlibatan siswa dalam kegiatan tersebut melalui program kerja OSIS, KEPRAMUKAAN, PMR dan Sispala.
Selain itu, lewat program ini, murid bisa mengembangkan karakter yang baik terkait dengan kesadaran diri, manajemen diri, kesadaran sosial, keterampilan berelasi, keputusan yang bertanggunugjawab, berinteraksi dan bersosialisasi dan rasa tenggang rasa dan bertoleransi terhadap orang lain dan lingkungannya.
Aspek yang kami kembangkan adalah sebagai berikut :
Suara (Voice):
Murid diminta mendefinisikan dan menggambarkan kehidupan sosial yang ideal dimana anggota masyarakatnya saling membantu dan melengkapi, bersinergi dalam pengembangan budaya positif dan kebajikan universal.
Murid diminta pendapat bagaimana caranya merealisasikan kegiatan-kegiatan sosial yang berdampak pada pengembangan budaya positif dan kebajikan universal.
Murid diminta mengembangkan secara berkelanjutan terkait pengamalan kehidupan sosial yang ideal dimana anggota masyarakatnya saling membantu dan melengkapi, bersinergi dalam pengembangan budaya positif dan kebajikan universal.
Pilihan (Choice):
Murid dihadapkan pada pilihan bahwa sangat pentingnya terlibat secara langsung dalam kegiatan sosial untuk kehidupan murid di lingkungan sosial dan budayanya. Jika tidak maka akan berkembang sikap individualistis yang bersifat negatif dan tidak sesuai dengan nilai- nilai kebudayaan Indonesia dan budaya ketimuran yang paguyuban, kekeluargaan dan gotong royong.
Murid diberi pilihan untuk mengelola kegiatan sosial secara langsung dalam program kegiatan di Organisasi Intra Sekolah atau OSIS.
Murid diberi pilihan untuk mengelola kegiatan sosial secara langsung dalam program kegiatan di Organisasi Intra Sekolah atau OSIS dengan berkolaboorasi dengan sekolah- sekolah yang ada disekitarnya yang satu jenjang.
Kepemilikan (Ownership):
Menanamkan kepada murid bahwa pentingnya keterampilan bersosialisasi, berelasi, berkolaborasi dan berinterasi dalam kehidupan kita, dimana nilai-nilai budaya positif tersebut bisa dikembangkan sebagai hal yang melekat dalam budaya Indonesia dan harus dilestarikan dan diwariskan kepada generasi muda dengan kegiatan social.
Menanamkan kepada murid keterampilan sosial itu penting untuk kehidupan mereka di masa yang akan datang.
Menanamkan sikap rasa memiliki (send of belonging) dan peduli (care) terhadap tumbuh kembangnya program “Perayaan Saraswati”
Discuss this topic (7 replies so far)
by I KADE SUDI ARIANTA - Thursday, 12 October 2023, 5:28 PM
Dengan Menanamkan kepada murid bahwa pentingnya keterampilan bersosialisasi, berelasi, berkolaborasi dalam kehidupan kita, dimana nilai-nilai budaya positif tersebut bisa dikembangkan. Selain itu, lewat program ini, murid bisa mengembangkan karakter yang baik terkait dengan kesadaran diri, manajemen diri, kesadaran sosial, keterampilan berelasi, keputusan yang bertanggunugjawab, berinteraksi dan bersosialisasi dan rasa tenggang rasa dan bertoleransi terhadap orang lain dan lingkungannya.
by PUTU AYU PRADNYA PUSPITA - Thursday, 12 October 2023, 9:29 PM
Program kegiatan yang sangat bagus pak Yanto. Tentunya melalui program "Perayaan Saraswati " ini merupakan salah satu program yang dapat mengembangkan nilai-nilai kebajikan dan menumbuhkan budaya positif di lingkungan sekolah. Melalui kegiatan ini tentunya akan mengembangkan keterampilan berinteraksi sosial secara positif siswa.
by NI PUTU EVA WAHYUNIASIH - Friday, 13 October 2023, 8:50 AM
Program yang bapak suyanto sampaikan sangat luar biasa, dimana murid diberikan kesempatan untuk dapat mengembangkan jiwa kepemimpinan dalam proses belajarnya. Dengan rogram Saraswati ini murid dapat membangun juga nilai-nilai yang terkandung dalam dimensi profil pelajar pancasila dan nilai-nilai kebajikan. Apakah semua murid dan guru terlibat dalam kegiatan ini pak? dan bagaimana langkah konkret/nyata yang ditempuh oleh sekolah untuk menumbuhkan aspek kepemilikan ownership pada murid terhadap program ini?
by NI NYOMAN ARI SUYASTINI - Friday, 13 October 2023, 9:36 AM
Luar biasa program/kegiatan yang Pak Yanto sampaikan. Melalui kegiatan ini akan menciptakan keterampilan berinteraksi sosial secara positif, arif dan bijaksana, dimana murid akan menjunjung tinggi nilai-nilai sosial positif yang berbasis pada nilai-nilai kebajikan yang dibangun oleh sekolah yang disinergikan ke profil pelajar Pancasila
by SUYANTO - Saturday, 14 October 2023, 9:46 PM
Terimakasih umpan baliknya bu, melalui kegiatan ini harapan besar mutid dapan mengembangkan nilai - nilai kebajikan aerta mampu menciptakan kepemimpinan murid
by SUYANTO - Saturday, 14 October 2023, 9:48 PM
Dalam menumbuhkan rasa kepemilikan, murid mengikuti kegiatan Perayaan Saraswati dengan sungguh sungguh, sehingga murid merasa memiliki agenda perayaan tersebut
by NI PUTU EVA WAHYUNIASIH - Thursday, 12 October 2023, 9:59 PM
KELOMPOK 1
Ni Putu Eva Wahyuniasih
I Gusti Agung Ayu Priyanti Antari
Steven Bernardus De Ruyter
1. Jenis program atau kegiatannya. Apakah program atau kegiatan tersebut termasuk dalam intrakurikuler, kokurikuler, atau ekstrakurikuler.
Program yang sudah terlaksana di SMA Negeri 1 Negara untuk menumbuh kembangkan jiwa kepemimpinan (student agency) adalah “SMANSA CUP”. Kegiatan ini termasuk kegiatan ekstrakurikuler.Kegiatan ini adalah program rutin setiap tahun yang merupakan turnamen bola basket yang ditunggu-tunggu di kabupaten Jembrana. Dari mulai merancang, pelaksanaan dan evaluasi program kegiatan ini yang melibatkan seluruh warga sekolah. Tahun ini SMANSA CUP sudah memasuki penyelenggaraan yang ke 12. Program ini adalah salah satu program unggulan dari SMA Negeri 1 Negara.
2. Karakteristik lingkungan yang dikembangkan oleh guru/sekolah di dalam program atau kegiatan tersebut (dengan mengacu kepada 7 karakteristik lingkungan yang telah dipelajari sebelumnya) adalah:
a. Lingkungan yang menyediakan kesempatan untuk murid menggunakan pola pikir positif dan merasakan emosi yang positif.
Melalui keterlibatan aktif seluruh komponen sekolah baik dari mulai perencanaan, pelaksanaan sampai dengan evaluasi murid mendapatkan pengalaman emosi yang positif untuk saling mendukung demi kesuksesan program.
b. Lingkungan yang mengembangkan keterampilan berinteraksi sosial secara positif, arif dan bijaksana.
Dengan kegiatan/ program ini terutama pada bagian perencanaan, murid didorong untuk dapat berkomunikasi dan berinteraksi secara aktif dan positif dengan berbagai pihak terkait yang diajak bekerja sama.
c. Lingkungan yang melatih keterampilan yang dibutuhkan murid dalam proses pencapaian tujuan akademik maupun non-akademiknya.
Dengan keterlaksanaan program ini murid dilatih untuk dapat bekerja keras dan tekun serta mengatur pola belajar yang tepat disamping terlibat dalam kegiatan non akademik ini, mereka didorong untuk dapat memantau dan mengontrol secara mandiri sejauh mana kemajuan belajarnya di sekolah.
d. Lingkungan yang melatih murid untuk menerima dan memahami kekuatan diri, sesama, serta masyarakat dan lingkungan di sekitarnya.
Melalui kegiatan ini murid berlatih untuk dapat memahami bagaimana mampu memanfaatkan kekuatan dan aset yang dimiliki untuk kepentingan dan keberlangsungan dari keterlaksanaan program.
e. Lingkungan yang membuka wawasan murid agar dapat menentukan dan menindaklanjuti tujuan, harapan atau mimpi yang manfaat dan kebaikannya melampaui pemenuhan kepentingan individu, kelompok, maupun golongan.
Melalui kegiatan ini murid dapat mengembangkan bagaimana melakukan komunikasi dan pelayanan kepada masyarakat dalam hal ini pendaftar dan menggalang sponsorship dengan pihak di luar sekolah untuk mendukung suksesnya program.
f. Lingkungan yang menempatkan murid sedemikian rupa sehingga terlibat aktif dalam proses belajarnya sendiri.
Melalui kegiatan ini baik itu panitia (dari osis dan guru), panitia pendukung (MPK,Anggota Pramuka, dan Ekstra), maupun seluruh warga sekolah memiliki keterlibatan dan memberikan dukungan dan memiliki kesempatan untuk belajar berbagai hal dalam prosesnya.
g. Lingkungan yang menumbuhkan daya lenting dan sikap tangguh murid untuk terus bangkit di tengah kesempitan dan kesulitan.
Melalui Kegiatan/program ini SMA Negeri 1 Negara sebagai pihak penyelenggara turnamen tentunya memiliki motivasi yang tinggi dalam menjaga agar program dapat terlaksana dengan lancar meskipun tentunya terdapat banyak halangan dan rintangan.
3. Sejauh mana aspek suara, pilihan, dan kepemilikan murid dipromosikan atau didorong dalam kegiatan atau program tersebut.
a. Aspek Suara (Voice)
-Pada tahap persiapan seluruh komponen warga sekolah SMA negeri 1 negara terlibat dalam rapat persiapan. Panitia penyenggara terdiri dari: seluruh dewan guru, pengurus osis, perwakilan ketua kelas dari semua tingkat, MPK, pramuka, anak ekstra, sampai dengan tenaga kependidikan melakukan rapat persiapan untuk menentukan:Waktu keterlaksanan,turnamen inti, ragam kegiatan selain turnamen inti, pendanaan, sosialisasi, sponsor, Perijinan dan lain-lain. Masing-masing komponen diberikan kesempatan untuk mengemukakan pendapat secara adil dan merata.
-Murid diberikan kesempatan untuk berdiskusi dan ikut terlibat dalam menentukan jalannya kegiatan.
-Murid mendapatkan ruang untuk dapat mengusulkan jadwal dan anggaran yang diperlukan oleh masing-masing sub kepanitiaan.
-Menerima masukan dari murid sebagai sumbangan pikiran tanpa adanya tekanan dan paksaan.
-Dalam rapat evaluasi seluruh komponen murid yang terlibat diberikan kesempatan untuk menyumbangkan pendapat sebagai bagian dari refleksi agar melakukan perbaikan pada kegiatan selanjutnya.
b. Aspek Pilihan (Choice)
-Dari pilihan kegiatan yang telah diusulkan, murid diberikan kesempatan untuk mengelola pengaturan kegiatan bersama dengan guru pendamping masing masing sub bidang.
-Menggunakan musyawarah atau pun voting untuk pengambilan keputusan dalam berbagai hal yang diperlukan.
-Osis sebagai panitia utama diberikan kesempatan untuk mengatur dan membagi tugas dan peran dari masing-masing bidang kepanitiaan, mulai dari tugas pengaturan acara, perlengkapan, penggalian dana, keamanan, konsumsi, kerohanian, sampai dengan petugas piket kebersihan dan harian yang melibatkan hampir seluruh warga sekolah.
c. Aspek Kepemilikan (Ownership)
-Merespon dan menindak lanjuti umpan balik yang diberikan oleh murid dalam setiap kegiatan rapat.
-Memposting setiap hasil pertandingan di Channel Youtube dan sosial media SMA Negeri 1 Negara, tentunya dengan atas izin dari murid sebagai bagian dari menghormati kepemilikan murid.
-Dalam setiap sesi dan set pertandingan yang diikuti oleh tim basket SMAN Negeri 1 Negara, Murid dilibatkan secara bergiliran sebagai supporter sebagai bagian dari kepemilikan dari kegiatan dan dukungan program. Pada saat pertandingan tim babak final seluruh murid dilibatkan dalam supporter besar.
-Mengajak dan menggalang komitmen dari murid untuk dapat mendukung dan menjaga keamanan selama kegiatan sebagai bagian dari rasa memiliki.
Discuss this topic (16 replies so far)
by PUTU AYU PRADNYA PUSPITA - Thursday, 12 October 2023, 2:28 PM
Kelompok 3.
1. Ni Nyoman Ari Suyastini
2. Putu Ayu Pradnya Puspita
3. Ni Made Kertiani
1. Kegiatan/Program
Salah satu kegiatan/program yang telah dilaksanakan di SMK Negeri 4 Negara yang dapat mengembangkan kepeminpinan siswa (student agency) adalah Program “PENYU IKAN” (Penyuluhan dan Pemeriksaan Kesehatan). Kegiatan ini dilakukan oleh siswa kelas XI jurusan Farmasi dan Keperawatan SMK Negeri 4 Negara. Siswa melakukan penyuluhan dan pemeriksaan kesehatan ke rumah warga di lingkungan sekolah.
2. Karakteristik lingkungan yang dikembangkan oleh guru/sekolah di dalam program atau kegiatan
Karakteristik lingkungan yang dikembangkan oleh guru/sekolah dalam program/kegiatan adalah :
1). Lingkungan yang menyediakan kesempatan untuk murid menggunakan pola pikir positif dan merasakan emosi yang positif.
Melalui program penyuluhan dan pemeriksaan kesehatan ini diharapkan membuat murid mampu dan berkeinginan untuk melakukan hal-hal secara positif untuk dirinya sendiri, memahami bahwa dirinya dapat memberikan pengaruh positif dan manfaat kepada kehidupan orang lain dan sekelilingnya.
2). Lingkungan yang mengembangkan keterampilan berinteraksi sosial secara positif, arif dan bijaksana
Melalui kegiatan ini diharapkan dapat membangun keterampilan interaksi sosial siswa dengan masayarakat sekitar sekolah sehingga nilai-nilai sosial positif yang berbasis pada nilai-nilai kebajikan dapat terbangun pada diri siswa dan tumbuh di sekolah
3). Lingkungan yang melatih keterampilan yang dibutuhkan murid dalam proses pencapaian tujuan akademik maupun non-akademiknya
Melalui program ini keterampilan siswa dalam melakukan pengecekan kesehatan (pengecekan tekanan darah) dan kemampuan komunikasi klinis dapat dapat lebih terasah. Murid juga akan belajar tentang nilai-nilai ketekunan serta kerja keras dalam menyelesaikan program dan target yang telah disusun.
4). Lingkungan yang melatih murid untuk menerima dan memahami kekuatan diri, sesama, serta masyarakat dan lingkungan di sekitarnya.
Melalui program ini akan membantu murid untuk dapat menerapkan dan mempergunakan apa yang menjadi kekuatan dirinya melalui keilmuan yang telah dimilikinya serta memanfaatkan dan menerapkannya dalam berbagai konteks yang berbeda-beda termasuk memberikan pelayanan untuk masyarakat
5). Lingkungan yang membuka wawasan murid agar dapat menentukan dan menindaklanjuti tujuan, harapan atau mimpi yang manfaat dan kebaikannya melampaui pemenuhan kepentingan individu, kelompok, maupun golongan.
Program penyuluhan kesehatan ini juga memberikan kesempatan bagi murid untuk melihat dirinya sebagai bagian dari sesuatu yang jauh lebih besar di luar dirinya dan memberikan peluang bagi murid untuk belajar melalui pelayanan kepada masyarakat dan komunitas di mana mereka akan dapat terus mengasah rasa kemanusiaan, kepedulian, dan rasa cinta kasih terhadap sesama
3. Sejauh mana aspek suara, pilihan dan kepemilikan murid dipromosikan atau didorong dalam kegiatan atau program tersebut
1). Suara (Voice)
Perwakilan murid kelas XI bersama dengan OSIS diminta untuk menyampaikan pendapat terkait kegiatan yang akan dilakukan pada jeda tengah semester. Ada berbagai masukan dan ide dari siswa terkait program kegiatan yang ingin dilaksanakan. Dari pilihan-pilihan tersebut anak-anak memutuskan untuk melaksanakan penyuluhan kesehatan untuk menerapkan pembelajaran yang mereka telah peroleh dikelas.
2). Pilihan (Choice)
Dari berbagai ide yang telah disampaikan oleh siswa, guru memberikan kesempatan kepada perwakilan kelas XI dan OSIS untuk memutuskan kegiatan yang ingin mereka laksanakan dalam jeda tengah semester. Anak-anak juga menentukan lokasi penyuluhan yang akan mereka laksanakan. Ada beberapa siswa yang menyampaikan ingin melakukan penyuluhan dengan mengumpulkan masyrakat di bale banjar namun ada yang menyampaikan lebih efektif jika siswa yang langsung datang kerumah-rumah untuk bertemu masyarakat. Materi penyuluhanpun mereka diskusikan bersama dan guru mengamati dan memberikan beberapa masukan terkait pelaksanaan program penyuluhan kesehatan yang akan dilaksanakan. Dari berbagai pilihan yang ada akhirnya mereka memutuskan untuk melakukan penyuluhan kesehatan di daerah sekitar sekolah yaitu Desa Nusasari dengan langsung datang kerumah-rumah warga melakukan pengecakan tekanan darah, sosialisasi sanitasi lingkungan, penggunaan obat yang baik dan pemanfaatan TOGA (Tanaman Obat Keluarga) untuk kesehatan.
3). Kepemilikan (Ownership)
Siswa secara mandiri merancang program kegiatan tengah semester untuk siswa kelas XI. Mereka menyusun rencana kegiatan, lokasi penyuluhan dan materi penyuluhan secara mandiri dengan tetap dipantau oleh guru. Setelah kegiatan penyuluhan siswa mempresentasikan untuk menyampaikan dan merefleksikan kegiatan penyuluhan yang telah mereka lakukan. Siswa menyampaikan kendala yang mereka hadapi dan siswa memposting seluruh rnagkaian kegiatan penyuluhan yang telah mereka laksanakan melalui sosial media yang mereka miliki.
Discuss this topic (11 replies so far)