2.1.a.2. Pendahuluan - Modul 2.1
Bapak/Ibu Calon Guru Penggerak, Standar Nasional Pendidikan Indonesia mengamanatkan bahwa Pendidikan haruslah merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, dan keterampilan yang diperlukan dirinya serta masyarakat. Dengan demikian, semua upaya yang kita lakukan dalam konteks pendidikan, bukan hanya harus kita rencanakan dengan cermat, namun juga harus sebesar-besarnya ditujukan untuk mengembangkan potensi anak.
Standar Kompetensi lulusan telah mendeskripsikan kriteria mengenai kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan dan keterampilan. Bagaimana seluruh kriteria ini dapat dicapai oleh semua murid kita adalah soal bagaimana kita sebagai guru dapat menyediakan pengalaman belajar yang memastikan bahwa semua murid kita, dengan segala keragamannya dapat kita penuhi kebutuhan belajarnya, sehingga mereka dapat menunjukkan kompetensi pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diharapkan setelah lulus atau menyelesaikan setiap jenjang pendidikannya.
Pemerintah sendiri telah menetapkan standar isi yang dipercaya dapat membantu murid mencapai kompetensi lulusan yang diharapkan. Standar isi ini menjadi dasar untuk pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Standar isi yang telah ditetapkan oleh pemerintah, tentunya juga perlu disikapi dengan sepenuh kesadaran bahwa ada banyak cara dan format untuk menyampaikan isi tersebut kepada murid-murid. Pembelajaran berdiferensiasi akan memungkinkan guru mewujudkan hal ini.
Di sisi lain, sebagai konsekuensi logis dari keragaman kebutuhan murid yang berbeda, maka kita harus mempertimbangkan bagaimana proses pembelajaran harus secara hati-hati didesain agar dapat berhasil untuk semua murid. Standar Proses sendiri sebenarnya telah secara jelas mendeskripsikan kriteria pelaksanaan pembelajaran seperti apa yang harus dipertimbangkan oleh guru dan sekolah beserta prinsip-prinsipnya. Pembelajaran berdiferensiasi yang berfokus pada kebutuhan murid, sangat sejalan dengan prinsip-prinsip tersebut. Dengan memperhatikan konten, proses, produk, guru dapat menyesuaikan perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian proses pembelajaran agar kesemua tahapan proses tersebut dapat memenuhi kebutuhan belajar murid-murid kita dan membantu kesuksesan pembelajaran mereka.
Sementara itu, proses pembelajaran berdiferensiasi juga mensyaratkan adanya praktek-praktek penilaian yang baik. Pemerintah sendiri telah menetapkan Standar Penilaian Pendidikan, dimana dijelaskan bahwa tujuan dari standar itu adalah menciptakan proses penilaian yang mengarah pada tercapainya standar kompetensi lulusan. Proses penilaian dilakukan dan digunakan bukan hanya untuk menilai hasil akhir dari proses pembelajaran, namun yang paling penting adalah bagi perbaikan proses pembelajaran sehingga semua murid dapat mencapai kemajuan dalam proses belajarnya. Proses pengumpulan dan pengolahan informasi tentang hasil belajar murid dengan demikian tentunya harus dilaksanakan secara terus menerus. Dalam praktek pembelajaran berdiferensiasi, praktek penilaian yang terus menerus ini menjadi satu hal yang sangat penting untuk diperhatikan oleh guru, karena strategi pembelajaran yang dipilih oleh guru akan sangat bergantung pada informasi yang didapat oleh guru melalui proses penilaian ini.
Modul 2.1 ini merupakan bagian dari paket modul 2 dan juga merupakan bagian dari serangkaian kegiatan pelatihan daring yang akan mencakup kegiatan belajar mandiri, sesi diskusi, tanya jawab dan konsultasi secara daring dengan para fasilitator dan peran-peran lain yang telah ditunjuk oleh Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi. Oleh karena itu, modul ini sebaiknya digunakan secara simultan dengan kegiatan-kegiatan tersebut. Modul ini telah mengalami perbaikan di beberapa bagiannya.
Kami juga ingin mengingatkan bahwa karena belajar sifatnya adalah personal, maka proses ini hanya akan bermakna jika Anda dapat membuat koneksi dan menerapkannya dalam berbagai konteks pemecahan masalah yang Anda hadapi sehari-hari. Kami telah berusaha untuk memastikan bahwa berbagai strategi yang kami sarankan dalam modul ini dapat diterapkan dalam berbagai konteks, namun demikian, kreativitas dan pemahaman akan kebutuhan masing-masing kondisi kelas yang berbeda tetap dituntut dari Anda.
Semoga setiap menit yang dihabiskan dalam perjalanan belajar ini akan membantu Anda menjadi versi diri Anda yang lebih baik dari hari ke hari, terutama dalam peranan Anda sebagai pendidik.
Sekali lagi, selamat belajar dan mengeksplorasi materi yang diberikan dalam modul ini. Semoga Anda mendapatkan banyak momen AHA di sepanjang prosesnya dan menjadi Guru Penggerak yang dapat membawa pendidikan Indonesia ke arah yang lebih baik.
Salam,
Oscarina Dewi Kusuma, M.Pd. & Siti Luthfah, M. Pd
Modul ini diharapkan berkontribusi untuk mencapai kompetensi lulusan sebagai berikut:
Guru Penggerak memahami pentingnya mengetahui kebutuhan belajar dan lingkungan yang memfasilitasi seluruh individu di sekolah agar dapat meningkatkan kompetensinya secara aman dan nyaman.
Guru Penggerak memfasilitasi guru lain dalam merancang alur dan tujuan pembelajaran yang berorientasi pada masa depan.
Guru Penggerak memfasilitasi guru lain dalam mengevaluasi pembelajaran berdasarkan data dan tingkat pencapaian murid.
Secara umum, capaian modul ini adalah peserta mampu:
mengimplementasikan pembelajaran berdiferensiasi untuk mengakomodasi kebutuhan belajar murid yang berbeda;
menjadi teladan dalam melakukan praktik-praktik reflektif dalam pembelajaran bagi komunitas pendidik di lingkungan sekitarnya.
Setelah menyelesaikan modul ini, peserta diharapkan dapat menjadi Guru Penggerak yang mampu:
menunjukkan pemahaman tentang konsep pembelajaran untuk semua murid;
mendemonstrasikan pemahaman tentang apa yang dimaksud dengan pembelajaran berdiferensiasi dan alasan mengapa pembelajaran berdiferensiasi diperlukan;
menjelaskan pentingnya mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan belajar murid;
menganalisis penerapan diferensiasi konten, diferensiasi proses, dan diferensiasi produk;
membuat dan mengimplementasikan Rencana Pembelajaran Berdiferensiasi dalam konteks pembelajaran di sekolah atau kelas mereka sendiri;
menunjukkan sikap kreatif, percaya diri, mau mencoba, dan berani mengambil risiko dalam menerapkan pembelajaran berdiferensiasi.
Ringkasan Alur Belajar MERDEKA
Modul ini akan menggunakan alur belajar yang disingkat dengan MERDEKA. Alur MERDEKA dalam modul ini terdiri dari langkah-langkah sebagai berikut
Mulai dari Diri (2 JP)
CGP akan melakukan refleksi terhadap pengalaman pribadi saat bersekolah dulu, terkait dengan bagaimana tindakan gurunya di masa lalu membantu dirinya belajar dengan yang lebih baik.
Eksplorasi Konsep (4 JP)
CGP akan mengeksplorasi materi-materi berikut ini:
Pembelajaran untuk memenuhi kebutuhan belajar semua murid;
Pengertian pembelajaran berdiferensiasi dan alasan mengapa pembelajaran berdiferensiasi diperlukan;
Kebutuhan belajar murid yang berbeda dan konsekuensinya dalam proses pembelajaran;
Penerapan diferensiasi konten, proses, dan produk dalam pembelajaran;
Peran Penilaian dalam Pembelajaran Berdiferensiasi.
Ruang Kolaborasi (6 JP)
CGP akan melakukan kerja kelompok untuk membaca, mendiskusikan dan kemudian menganalisis beberapa skenario implementasi pembelajaran berdiferensiasi dan melakukan refleksi kolaboratif dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan pemandu yang tersedia.
Demonstrasi Kontekstual (4 JP)
CGP akan membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang mengimplementasikan pembelajaran berdiferensiasi.
Elaborasi Pemahaman (2 JP)
CGP akan mengelaborasi pemahaman tentang pembelajaran berdiferensiasi dengan membuat pertanyaan-pertanyaan yang akan dielaborasi bersama instruktur.
Koneksi Antarmateri (2 JP)
CGP akan membuat sintesa pemahaman dengan mengkoneksikan semua materi yang telah dipelajari sebelumnya untuk menjelaskan pemahamannya tentang pembelajaran berdiferensiasi dan bagaimana mengimplementasikannya.
Aksi nyata
CGP akan mengimplementasikan dan melakukan refleksi terhadap implementasi pembelajaran berdiferensiasi di kelas.
Assessment for learning
Penilaian yang dilakukan selama berlangsungnya proses pembelajaran dan biasanya digunakan sebagai dasar untuk melakukan perbaikan proses belajar mengajar. Berfungsi sebagai penilaian formatif. Sering disebut sebagai penilaian yang berkelanjutan (ongoing assessment)
Assessment of learning
Penilaian yang dilaksanakan setelah proses pembelajaran selesai. Berfungsi sebagai penilaian sumatif.
Assessment as learning
Penilaian sebagai proses belajar dan melibatkan murid-murid secara aktif dalam kegiatan penilaian tersebut. Penilaian ini juga dapat berfungsi sebagai penilaian formatif.
Daring
Merupakan akronim (singkatan) dari dua kata: “dalam” dan “jaringan”. Dalam Bahasa Inggris, berarti “online”.
Diagram Frayer
Grafik visual yang dikembangkan oleh Dorothy Frayer untuk membantu murid dalam mendefinisikan konsep atau kosakata. Diagram ini dibagi menjadi empat bagian: definisi, karakteristik, contoh dan bukan contoh.
Diferensiasi Konten
Diferensiasi konten merujuk pada strategi membedakan pengorganisasian dan format penyampaian konten. Konten adalah materi pengetahuan, konsep, dan keterampilan yang perlu dipelajari murid berdasarkan kurikulum.
Diferensiasi Produk
Merujuk pada strategi memodifikasi produk hasil belajar murid, hasil latihan, penerapan, dan pengembangan apa yang telah dipelajari.
Diferensiasi Proses
Merujuk pada strategi membedakan proses yang harus dijalani oleh murid yang dapat memungkinkan mereka untuk berlatih dan memahami isi (content) materi.
Kesiapan belajar (Readiness)
Kapasitas atau kesiapan murid untuk mempelajari materi baru. Kesiapan ini terkait dengan berbagai hal, diantaranya: pengetahuan, konsep dan keterampilan awal yang saat ini dikuasai oleh murid; miskonsepsi; tingkat perkembangan kognitif, afektif dan fisik; keterampilan berpikir, dan sebagainya.
Lingkungan Belajar
Lingkungan yang berada di sekitar seseorang dan yang mempengaruhi proses belajar mengajar.
Minat
Suatu keadaan mental yang menghasilkan respons terarah kepada suatu situasi atau objek tertentu yang menyenangkan dan memberikan kepuasan kepadanya.
Peer Teaching
Metode pembelajaran tutor sebaya yang merupakan strategi pembelajaran kooperatif dimana rasa saling menghargai dan mengerti dibina di antara orang-orang yang bekerja bersama.
Pembelajaran Berdiferensiasi
Usaha menyesuaikan proses pembelajaran di kelas untuk memenuhi kebutuhan belajar individu.
Profil Belajar
Merupakan pendekatan yang disukai murid untuk belajar, yang dipengaruhi oleh gaya berpikir, kecerdasan, budaya, latar belakang, jenis kelamin, dan lain-lain.
Scaffolding
Suatu teknik pembelajaran di mana murid diberikan sejumlah bantuan, kemudian perlahan-lahan diadakan pengurangan terhadap bantuan tersebut hingga pada akhirnya, murid dapat menunjukkan kemandirian yang lebih besar dalam proses pembelajaran.