Search this site
Embedded Files
SUYANTO
  • HOME
  • ASESMEN
  • MODUL 1
    • Modul 1.1
      • 1.1.a.2. Pendahuluan - Modul 1.1
      • 1.1.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.1
      • 1.1.a.4. Eksplorasi Konsep - Modul 1.1
      • 1.1.a.5. Ruang Kolaborasi - Modul 1.1 - Penugasan Kelompok
      • 1.1.a.6. Demonstrasi Kontekstual - Modul 1.1
      • 1.1.a.7. Elaborasi Pemahaman - Modul 1.1
      • 1.1.a.8. Koneksi Antar Materi - Kesimpulan dan Refleksi Modul 1.1
      • 1.1.a.9. Aksi Nyata - Penerapan Modul 1.1
    • Modul 1.2
      • 1.2.a.2. Pendahuluan - Modul 1.2
      • 1.2.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.2
      • 1.2.a.4. Eksplorasi Konsep - Modul 1.2
      • 1.2.a.5. Ruang Kolaborasi - Modul 1.2 - Penugasan Kelompok
      • 1.2.a.6. Demonstrasi Kontekstual - Modul 1.2
      • 1.2.a.7. Elaborasi Pemahaman - Modul 1.2
      • 1.2.a.8. Koneksi Antar Materi - Kesimpulan dan Refleksi Modul 1.2
      • 1.2.a.9. Aksi Nyata - Penerapan Modul 1.2
    • Modul 1.3
      • 1.3.a.2. Pendahuluan - Modul 1.3
      • 1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3
      • 1.3.a.4. Eksplorasi Konsep - Modul 1.3
      • 1.3.a.5. Ruang Kolaborasi - Modul 1.3 - Penugasan Kelompok
      • 1.3.a.6. Demonstrasi Kontekstual - Modul 1.3
      • 1.3.a.7. Elaborasi Pemahaman - Modul 1.3
      • 1.3.a.8. Koneksi Antar Materi - Kesimpulan dan Refleksi
      • 1.3.a.9. Aksi Nyata - Penerapan Modul 1.3
    • Modul 1.4
      • 1.4.a.2. Pendahuluan - Modul 1.4
      • 1.4.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.4
      • 1.4.a.4. Eksplorasi Konsep - Modul 1.4
      • 1.4.a.5. Ruang Kolaborasi - Modul 1.4 - Penugasan Kelompok
      • 1.4.a.6. Demonstrasi Kontekstual - Modul 1.4
      • 1.4.a.7. Elaborasi Pemahaman - Modul 1.4
      • 1.4.a.8. Koneksi Antar Materi - Kesimpulan dan Refleksi Modul 1.4
      • 1.4.a.9. Aksi Nyata - Penerapan Modul 1.4
  • MODUL 2
    • Modul 2.1
      • 2.1.a.2. Pendahuluan - Modul 2.1
      • 2.1.a.3. Mulai dari Diri - Modul 2.1
      • 2.1.a.4. Eksplorasi Konsep - Modul 2.1
      • 2.1.a.5. Ruang Kolaborasi - Modul 2.1 - Penugasan Kelompok
      • 2.1.a.6. Demonstrasi Kontekstual - Modul 2.1
      • 2.1.a.7. Elaborasi Pemahaman - Modul 2.1
      • 2.1.a.8. Koneksi Antar Materi - Kesimpulan dan Refleksi Modul 2.1
      • 2.1.a.9. Aksi Nyata - Penerapan Modul 2.1
    • Modul 2.2
      • 2.2.a.2. Pendahuluan - Modul 2.2
      • 2.2.a.3. Mulai dari Diri - Modul 2.2
      • 2.2.a.4. Eksplorasi Konsep - Modul 2.2
      • 2.2.a.5. Ruang Kolaborasi - Modul 2.2 - Penugasan Kelompok
      • 2.2.a.6. Demonstrasi Kontekstual - Modul 2.2
      • 2.2.a.7. Elaborasi Pemahaman - Modul 2.2
      • 2.2.a.8. Koneksi Antar Materi - Kesimpulan dan Refleksi Modul 2.2
      • 2.2.a.9. Aksi Nyata - Penerapan Modul 2.2
    • Modul 2.3
      • 2.3.a.2. Pendahuluan - Modul 2.3
      • 2.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 2.3
      • 2.3.a.4. Eksplorasi Konsep - Modul 2.3
      • 2.3.a.5. Ruang Kolaborasi - Modul 2.3 - Penugasan Kelompok
      • 2.3.a.6. Demonstrasi Kontekstual - Modul 2.3
      • 2.3.a.7. Elaborasi Pemahaman - Modul 2.3
      • 2.3.a.8. Koneksi Antar Materi - Kesimpulan dan Refleksi Modul 2.3
      • 2.3.a.9. Aksi Nyata - Penerapan Modul 2.3
  • MODUL 3
    • Modul 3.1
      • 3.1.a.2. Pendahuluan - Modul 3.1
      • 3.1.a.3. Mulai dari Diri - Modul 3.1
      • 3.1.a.4. Eksplorasi Konsep - Modul 3.1
      • 3.1.a.5. Ruang Kolaborasi - Modul 3.1 - Penugasan Kelompok
      • 3.1.a.6. Demonstrasi Kontekstual - Modul 3.1
      • 3.1.a.7. Elaborasi Pemahaman - Modul 3.1
      • 3.1.a.8. Koneksi Antar Materi - Kesimpulan dan Refleksi Modul 3.1
      • 3.1.a.9. Aksi Nyata - Penerapan Modul 3.1
    • Modul 3.2
      • 3.2.a.2. Pendahuluan - Modul 3.2
      • 3.2.a.3. Mulai dari Diri - Modul 3.2
      • 3.2.a.4. Eksplorasi Konsep - Modul 3.2
      • 3.2.a.5. Ruang Kolaborasi - Modul 3.2 - Penugasan Kelompok
      • 3.2.a.6. Demonstrasi Kontekstual - Modul 3.2
      • 3.2.a.7. Elaborasi Pemahaman - Modul 3.2
      • 3.2.a.8. Koneksi Antar Materi - Kesimpulan dan Refleksi
      • 3.2.a.9. Aksi Nyata - Penerapan Modul 3.2
    • Modul 3.3
      • 3.3.a.2. Pendahuluan - Modul 3.3
      • 3.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 3.3
      • 3.3.a.4. Eksplorasi Konsep - Modul 3.3
      • 3.3.a.5. Ruang Kolaborasi - Modul 3.3 - Penugasan Kelompok
      • 3.3.a.6. Demonstrasi Kontekstual - Modul 3.3
      • 3.3.a.7. Elaborasi Pemahaman - Modul 3.3
      • 3.3.a.8. Koneksi Antar Materi - Kesimpulan dan Refleksi Modul 3.3
      • 3.3.a.9. Aksi Nyata - Penerapan Modul 3.3
  • LOKAKARYA
    • Lokakarya 0
    • Lokakarya 1
    • Lokakarya 2
    • Lokakarya 3
    • Lokakarya 4
    • Lokakarya 5
    • Lokakarya 6
    • Lokakarya 7
  • PI
    • Pendampingan Individu 1
    • Pendampingan Individu 2
    • Pendampingan Individu 3
    • Pendampingan Individu 4
    • Pendampingan Individu 5
    • Pendampingan Individu 6
  • JURNAL
    • Modul 1.1
    • Modul 1.2
    • Modul 1.3
    • Modul 1.4
    • Modul 2.1
    • Modul 2.2
    • Modul 2.3
    • Modul 3.1
    • Modul 3.2
    • Modul 3.3
SUYANTO
  • HOME
  • ASESMEN
  • MODUL 1
    • Modul 1.1
      • 1.1.a.2. Pendahuluan - Modul 1.1
      • 1.1.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.1
      • 1.1.a.4. Eksplorasi Konsep - Modul 1.1
      • 1.1.a.5. Ruang Kolaborasi - Modul 1.1 - Penugasan Kelompok
      • 1.1.a.6. Demonstrasi Kontekstual - Modul 1.1
      • 1.1.a.7. Elaborasi Pemahaman - Modul 1.1
      • 1.1.a.8. Koneksi Antar Materi - Kesimpulan dan Refleksi Modul 1.1
      • 1.1.a.9. Aksi Nyata - Penerapan Modul 1.1
    • Modul 1.2
      • 1.2.a.2. Pendahuluan - Modul 1.2
      • 1.2.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.2
      • 1.2.a.4. Eksplorasi Konsep - Modul 1.2
      • 1.2.a.5. Ruang Kolaborasi - Modul 1.2 - Penugasan Kelompok
      • 1.2.a.6. Demonstrasi Kontekstual - Modul 1.2
      • 1.2.a.7. Elaborasi Pemahaman - Modul 1.2
      • 1.2.a.8. Koneksi Antar Materi - Kesimpulan dan Refleksi Modul 1.2
      • 1.2.a.9. Aksi Nyata - Penerapan Modul 1.2
    • Modul 1.3
      • 1.3.a.2. Pendahuluan - Modul 1.3
      • 1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3
      • 1.3.a.4. Eksplorasi Konsep - Modul 1.3
      • 1.3.a.5. Ruang Kolaborasi - Modul 1.3 - Penugasan Kelompok
      • 1.3.a.6. Demonstrasi Kontekstual - Modul 1.3
      • 1.3.a.7. Elaborasi Pemahaman - Modul 1.3
      • 1.3.a.8. Koneksi Antar Materi - Kesimpulan dan Refleksi
      • 1.3.a.9. Aksi Nyata - Penerapan Modul 1.3
    • Modul 1.4
      • 1.4.a.2. Pendahuluan - Modul 1.4
      • 1.4.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.4
      • 1.4.a.4. Eksplorasi Konsep - Modul 1.4
      • 1.4.a.5. Ruang Kolaborasi - Modul 1.4 - Penugasan Kelompok
      • 1.4.a.6. Demonstrasi Kontekstual - Modul 1.4
      • 1.4.a.7. Elaborasi Pemahaman - Modul 1.4
      • 1.4.a.8. Koneksi Antar Materi - Kesimpulan dan Refleksi Modul 1.4
      • 1.4.a.9. Aksi Nyata - Penerapan Modul 1.4
  • MODUL 2
    • Modul 2.1
      • 2.1.a.2. Pendahuluan - Modul 2.1
      • 2.1.a.3. Mulai dari Diri - Modul 2.1
      • 2.1.a.4. Eksplorasi Konsep - Modul 2.1
      • 2.1.a.5. Ruang Kolaborasi - Modul 2.1 - Penugasan Kelompok
      • 2.1.a.6. Demonstrasi Kontekstual - Modul 2.1
      • 2.1.a.7. Elaborasi Pemahaman - Modul 2.1
      • 2.1.a.8. Koneksi Antar Materi - Kesimpulan dan Refleksi Modul 2.1
      • 2.1.a.9. Aksi Nyata - Penerapan Modul 2.1
    • Modul 2.2
      • 2.2.a.2. Pendahuluan - Modul 2.2
      • 2.2.a.3. Mulai dari Diri - Modul 2.2
      • 2.2.a.4. Eksplorasi Konsep - Modul 2.2
      • 2.2.a.5. Ruang Kolaborasi - Modul 2.2 - Penugasan Kelompok
      • 2.2.a.6. Demonstrasi Kontekstual - Modul 2.2
      • 2.2.a.7. Elaborasi Pemahaman - Modul 2.2
      • 2.2.a.8. Koneksi Antar Materi - Kesimpulan dan Refleksi Modul 2.2
      • 2.2.a.9. Aksi Nyata - Penerapan Modul 2.2
    • Modul 2.3
      • 2.3.a.2. Pendahuluan - Modul 2.3
      • 2.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 2.3
      • 2.3.a.4. Eksplorasi Konsep - Modul 2.3
      • 2.3.a.5. Ruang Kolaborasi - Modul 2.3 - Penugasan Kelompok
      • 2.3.a.6. Demonstrasi Kontekstual - Modul 2.3
      • 2.3.a.7. Elaborasi Pemahaman - Modul 2.3
      • 2.3.a.8. Koneksi Antar Materi - Kesimpulan dan Refleksi Modul 2.3
      • 2.3.a.9. Aksi Nyata - Penerapan Modul 2.3
  • MODUL 3
    • Modul 3.1
      • 3.1.a.2. Pendahuluan - Modul 3.1
      • 3.1.a.3. Mulai dari Diri - Modul 3.1
      • 3.1.a.4. Eksplorasi Konsep - Modul 3.1
      • 3.1.a.5. Ruang Kolaborasi - Modul 3.1 - Penugasan Kelompok
      • 3.1.a.6. Demonstrasi Kontekstual - Modul 3.1
      • 3.1.a.7. Elaborasi Pemahaman - Modul 3.1
      • 3.1.a.8. Koneksi Antar Materi - Kesimpulan dan Refleksi Modul 3.1
      • 3.1.a.9. Aksi Nyata - Penerapan Modul 3.1
    • Modul 3.2
      • 3.2.a.2. Pendahuluan - Modul 3.2
      • 3.2.a.3. Mulai dari Diri - Modul 3.2
      • 3.2.a.4. Eksplorasi Konsep - Modul 3.2
      • 3.2.a.5. Ruang Kolaborasi - Modul 3.2 - Penugasan Kelompok
      • 3.2.a.6. Demonstrasi Kontekstual - Modul 3.2
      • 3.2.a.7. Elaborasi Pemahaman - Modul 3.2
      • 3.2.a.8. Koneksi Antar Materi - Kesimpulan dan Refleksi
      • 3.2.a.9. Aksi Nyata - Penerapan Modul 3.2
    • Modul 3.3
      • 3.3.a.2. Pendahuluan - Modul 3.3
      • 3.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 3.3
      • 3.3.a.4. Eksplorasi Konsep - Modul 3.3
      • 3.3.a.5. Ruang Kolaborasi - Modul 3.3 - Penugasan Kelompok
      • 3.3.a.6. Demonstrasi Kontekstual - Modul 3.3
      • 3.3.a.7. Elaborasi Pemahaman - Modul 3.3
      • 3.3.a.8. Koneksi Antar Materi - Kesimpulan dan Refleksi Modul 3.3
      • 3.3.a.9. Aksi Nyata - Penerapan Modul 3.3
  • LOKAKARYA
    • Lokakarya 0
    • Lokakarya 1
    • Lokakarya 2
    • Lokakarya 3
    • Lokakarya 4
    • Lokakarya 5
    • Lokakarya 6
    • Lokakarya 7
  • PI
    • Pendampingan Individu 1
    • Pendampingan Individu 2
    • Pendampingan Individu 3
    • Pendampingan Individu 4
    • Pendampingan Individu 5
    • Pendampingan Individu 6
  • JURNAL
    • Modul 1.1
    • Modul 1.2
    • Modul 1.3
    • Modul 1.4
    • Modul 2.1
    • Modul 2.2
    • Modul 2.3
    • Modul 3.1
    • Modul 3.2
    • Modul 3.3
  • More
    • HOME
    • ASESMEN
    • MODUL 1
      • Modul 1.1
        • 1.1.a.2. Pendahuluan - Modul 1.1
        • 1.1.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.1
        • 1.1.a.4. Eksplorasi Konsep - Modul 1.1
        • 1.1.a.5. Ruang Kolaborasi - Modul 1.1 - Penugasan Kelompok
        • 1.1.a.6. Demonstrasi Kontekstual - Modul 1.1
        • 1.1.a.7. Elaborasi Pemahaman - Modul 1.1
        • 1.1.a.8. Koneksi Antar Materi - Kesimpulan dan Refleksi Modul 1.1
        • 1.1.a.9. Aksi Nyata - Penerapan Modul 1.1
      • Modul 1.2
        • 1.2.a.2. Pendahuluan - Modul 1.2
        • 1.2.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.2
        • 1.2.a.4. Eksplorasi Konsep - Modul 1.2
        • 1.2.a.5. Ruang Kolaborasi - Modul 1.2 - Penugasan Kelompok
        • 1.2.a.6. Demonstrasi Kontekstual - Modul 1.2
        • 1.2.a.7. Elaborasi Pemahaman - Modul 1.2
        • 1.2.a.8. Koneksi Antar Materi - Kesimpulan dan Refleksi Modul 1.2
        • 1.2.a.9. Aksi Nyata - Penerapan Modul 1.2
      • Modul 1.3
        • 1.3.a.2. Pendahuluan - Modul 1.3
        • 1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3
        • 1.3.a.4. Eksplorasi Konsep - Modul 1.3
        • 1.3.a.5. Ruang Kolaborasi - Modul 1.3 - Penugasan Kelompok
        • 1.3.a.6. Demonstrasi Kontekstual - Modul 1.3
        • 1.3.a.7. Elaborasi Pemahaman - Modul 1.3
        • 1.3.a.8. Koneksi Antar Materi - Kesimpulan dan Refleksi
        • 1.3.a.9. Aksi Nyata - Penerapan Modul 1.3
      • Modul 1.4
        • 1.4.a.2. Pendahuluan - Modul 1.4
        • 1.4.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.4
        • 1.4.a.4. Eksplorasi Konsep - Modul 1.4
        • 1.4.a.5. Ruang Kolaborasi - Modul 1.4 - Penugasan Kelompok
        • 1.4.a.6. Demonstrasi Kontekstual - Modul 1.4
        • 1.4.a.7. Elaborasi Pemahaman - Modul 1.4
        • 1.4.a.8. Koneksi Antar Materi - Kesimpulan dan Refleksi Modul 1.4
        • 1.4.a.9. Aksi Nyata - Penerapan Modul 1.4
    • MODUL 2
      • Modul 2.1
        • 2.1.a.2. Pendahuluan - Modul 2.1
        • 2.1.a.3. Mulai dari Diri - Modul 2.1
        • 2.1.a.4. Eksplorasi Konsep - Modul 2.1
        • 2.1.a.5. Ruang Kolaborasi - Modul 2.1 - Penugasan Kelompok
        • 2.1.a.6. Demonstrasi Kontekstual - Modul 2.1
        • 2.1.a.7. Elaborasi Pemahaman - Modul 2.1
        • 2.1.a.8. Koneksi Antar Materi - Kesimpulan dan Refleksi Modul 2.1
        • 2.1.a.9. Aksi Nyata - Penerapan Modul 2.1
      • Modul 2.2
        • 2.2.a.2. Pendahuluan - Modul 2.2
        • 2.2.a.3. Mulai dari Diri - Modul 2.2
        • 2.2.a.4. Eksplorasi Konsep - Modul 2.2
        • 2.2.a.5. Ruang Kolaborasi - Modul 2.2 - Penugasan Kelompok
        • 2.2.a.6. Demonstrasi Kontekstual - Modul 2.2
        • 2.2.a.7. Elaborasi Pemahaman - Modul 2.2
        • 2.2.a.8. Koneksi Antar Materi - Kesimpulan dan Refleksi Modul 2.2
        • 2.2.a.9. Aksi Nyata - Penerapan Modul 2.2
      • Modul 2.3
        • 2.3.a.2. Pendahuluan - Modul 2.3
        • 2.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 2.3
        • 2.3.a.4. Eksplorasi Konsep - Modul 2.3
        • 2.3.a.5. Ruang Kolaborasi - Modul 2.3 - Penugasan Kelompok
        • 2.3.a.6. Demonstrasi Kontekstual - Modul 2.3
        • 2.3.a.7. Elaborasi Pemahaman - Modul 2.3
        • 2.3.a.8. Koneksi Antar Materi - Kesimpulan dan Refleksi Modul 2.3
        • 2.3.a.9. Aksi Nyata - Penerapan Modul 2.3
    • MODUL 3
      • Modul 3.1
        • 3.1.a.2. Pendahuluan - Modul 3.1
        • 3.1.a.3. Mulai dari Diri - Modul 3.1
        • 3.1.a.4. Eksplorasi Konsep - Modul 3.1
        • 3.1.a.5. Ruang Kolaborasi - Modul 3.1 - Penugasan Kelompok
        • 3.1.a.6. Demonstrasi Kontekstual - Modul 3.1
        • 3.1.a.7. Elaborasi Pemahaman - Modul 3.1
        • 3.1.a.8. Koneksi Antar Materi - Kesimpulan dan Refleksi Modul 3.1
        • 3.1.a.9. Aksi Nyata - Penerapan Modul 3.1
      • Modul 3.2
        • 3.2.a.2. Pendahuluan - Modul 3.2
        • 3.2.a.3. Mulai dari Diri - Modul 3.2
        • 3.2.a.4. Eksplorasi Konsep - Modul 3.2
        • 3.2.a.5. Ruang Kolaborasi - Modul 3.2 - Penugasan Kelompok
        • 3.2.a.6. Demonstrasi Kontekstual - Modul 3.2
        • 3.2.a.7. Elaborasi Pemahaman - Modul 3.2
        • 3.2.a.8. Koneksi Antar Materi - Kesimpulan dan Refleksi
        • 3.2.a.9. Aksi Nyata - Penerapan Modul 3.2
      • Modul 3.3
        • 3.3.a.2. Pendahuluan - Modul 3.3
        • 3.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 3.3
        • 3.3.a.4. Eksplorasi Konsep - Modul 3.3
        • 3.3.a.5. Ruang Kolaborasi - Modul 3.3 - Penugasan Kelompok
        • 3.3.a.6. Demonstrasi Kontekstual - Modul 3.3
        • 3.3.a.7. Elaborasi Pemahaman - Modul 3.3
        • 3.3.a.8. Koneksi Antar Materi - Kesimpulan dan Refleksi Modul 3.3
        • 3.3.a.9. Aksi Nyata - Penerapan Modul 3.3
    • LOKAKARYA
      • Lokakarya 0
      • Lokakarya 1
      • Lokakarya 2
      • Lokakarya 3
      • Lokakarya 4
      • Lokakarya 5
      • Lokakarya 6
      • Lokakarya 7
    • PI
      • Pendampingan Individu 1
      • Pendampingan Individu 2
      • Pendampingan Individu 3
      • Pendampingan Individu 4
      • Pendampingan Individu 5
      • Pendampingan Individu 6
    • JURNAL
      • Modul 1.1
      • Modul 1.2
      • Modul 1.3
      • Modul 1.4
      • Modul 2.1
      • Modul 2.2
      • Modul 2.3
      • Modul 3.1
      • Modul 3.2
      • Modul 3.3

Modul 3.1

3.1.a.4. Eksplorasi Konsep - Modul 3.1

Durasi : 2 JP
Moda:  Mandiri


Tujuan Pembelajaran Khusus

  • CGP dapat menjelaskan  pentingnya konsep pengambilan keputusan berbasis nilai-nilai kebajikan sebagai seorang pemimpin dalam sekolah sebagai institusi moral.

  • CGP dapat menjelaskan pentingnya  pengambilan keputusan seorang pemimpin yang berdasarkan 3 unsur yaitu berpihak pada murid, bertanggung jawab, serta berdasarkan nilai-nilai kebajikan universal.

  • CGP bersikap reflektif, kritis, dan terbuka dalam menganalisis nilai-nilai kebajikan yang terkandung dalam sebuah pengambilan keputusan dilema etika.

2.1 Sekolah sebagai Institusi Moral

Kegiatan Pemantik

“Pada abad ke 21, di mana masyarakat semakin menjadi beragam secara demografi, maka pendidik akan lebih lagi perlu mengembangkan, membina, dan memimpin sekolah-sekolah yang toleran dan demokratis. Kami meyakini bahwa, melalui pembelajaran tentang etika, pemimpin-pemimpin pendidikan masa depan akan lebih siap dalam mengenali, berefleksi, serta menghargai keberagaman.”


“In the 21st century, as society even becomes even more demographically diverse, educators will, more than ever, need to be able to develop, foster, and lead tolerant and democratic schools. We believe that, through the study of ethics, educational leaders of tomorrow will be better prepared to recognize, reflect on, and appreciate differences.” (Ethical Leadership and Decision Making in Education, Shapiro, J.P., Stefkovich, J.A,  New York, 2016, hal. 4).


Bapak/Ibu Calon Guru Penggerak
Bacalah kutipan di atas dan renungkan, apa peranan Anda saat ini sebagai seorang pendidik di abad ke 21, serta bagaimana pentingnya seorang pendidik mempelajari ilmu tentang etika. Mengapa memahami etika atau nilai-nilai kebajikan yang terkandung di dalamnya, semakin diperlukan dalam dunia yang semakin beragam; hal ini berkaitan dengan sekolah sebagai ‘institusi moral’  yang dirancang untuk membentuk karakter setiap warganya.


Silahkan tuangkan jawaban Anda pada kolom NOTES yang ada dibagian YOUR NOTES AND QUESTIONS!

*) Anda juga disilakan untuk memberikan komentar terhadap jawaban yang dikirimkan oleh peserta lain, dengan meng-klik tombol Reply pada jawabannya.

SUYANTO noted on 2.1 Sekolah sebagai Institusi Moral

Guru Pada abad ke 21 harus memiliki etika pendidikan, etika pendidikan merupakan perilaku baik atau buruk seseorang dalam merancang suatu kegiatan guna mewujudkan peserta didik yang aktif dalam mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, akhlak mulia serta keterampilan

 Edit  Remove  Reply  Like (0)

Wednesday, 13 September 2023, 8:18 PM

NI NYOMAN ARI SUYASTINI respond:

Sependapat dengan Pak Suyanto, pendidikan etika merupakan perilaku baik atau buruk.

 Reply  Like (0)

Thursday, 14 September 2023, 12:14 AM

NI PUTU EVA WAHYUNIASIH respond:

Setuju dengan apa yang pak suyanto sampaikan, pentingnya etika bagi seorang pendidik .

 Reply  Like (0)

Wednesday, 27 September 2023, 9:01 AM

Lanjutan..

Sebagai sebuah institusi moral, sekolah adalah sebuah miniatur dunia yang berkontribusi terhadap terbangunnya budaya, nilai-nilai,  dan moralitas  dalam diri setiap murid.  Perilaku warga sekolah dalam menegakkan penerapan nilai-nilai yang diyakini dan dianggap penting oleh sekolah, adalah teladan bagi murid. Kepemimpinan kepala sekolah tentunya berperan sangat besar untuk menciptakan sekolah sebagai institusi moral.

Dalam menjalankan perannya, tentu seorang pemimpin di sekolah akan menghadapi berbagai situasi dimana ia harus mengambil suatu keputusan dimana ada nilai-nilai kebajikan universal yang sama-sama benar, namun saling bertentangan. Situasi seperti ini disebut sebagai sebuah dilema etika. Disaat itu terjadi, keputusan mana yang akan diambil? Tentunya ini bukan keputusan yang mudah karena kita akan menyadari bahwa setiap pengambilan keputusan akan merefleksikan integritas sekolah tersebut, nilai-nilai apa yang dijunjung tinggi oleh sekolah tersebut, dan keputusan-keputusan yang diambil kelak akan menjadi rujukan atau teladan bagi seluruh warga sekolah dan lingkungan sekitarnya.

Sebelum kita bahas modul ini lebih dalam, kita akan mempelajari apa arti etika. Apa arti moral, sehingga sekolah disebut sebagai suatu institusi ‘moral’. Apakah arti etiket? Apakah sama dengan etika, adakah perbedaan antara etika dan etiket? 

Etika sendiri berasal dari bahasa Yunani kuno, Ethikos yang berarti kewajiban moral. Sementara moral berasal dari bahasa Latin, mos jamaknya mores yang artinya sama dengan etika, yaitu, ‘adat kebiasaan’. Moralitas sebagaimana dinyatakan oleh Bertens (2007, hal. 4) adalah keseluruhan asas maupun nilai yang berkenaan dengan baik atau buruk. Jadi moralitas merupakan asas-asas dalam perbuatan etik. Istilah lain yang mirip dengan etika, namun berlainan arti adalah etiket. Etiket berarti sopan santun. Setiap masyarakat memiliki norma sopan santun. Etiket suatu masyarakat dapat sama, dapat pula berbeda. Lain halnya dengan etika, yang lebih bersifat ‘universal’ etiket bersifat lokal (Rukiyanti, Purwastuti, Haryatmoko, 2018).

Di bawah ini dapat dibedakan antara Etika dan Etiket:

SUYANTO noted on Lanjutan..

Sebagai sebuah institusi moral, sekolah merupakan sebuah miniatur dunia yang berkontribusi terhadap terbangunnya budaya, nilai-nilai, dan moralitas dalam diri setiap murid. Perilaku warga sekolah dalam menegakkan penerapan nilai-nilai yang diyakini dan dianggap penting oleh sekolah, adalah teladan bagi murid. Kepemimpinan kepala sekolah tentunya berperan sangat besar untuk menciptakan sekolah sebagai institusi moral.

 Edit  Remove  Reply  Like (0)

Wednesday, 13 September 2023, 8:26 PM

NI NYOMAN ARI SUYASTINI respond:

Sependapat dengan Pak Suyanto, Kepemimpinan kepala sekolah tentunya berperan sangat besar untuk menciptakan sekolah sebagai institusi moral.

 Reply  Like (0)

Thursday, 14 September 2023, 12:18 AM

NI PUTU NOVIA ANGGRENI respond:

saya setuju pak bahwa keputusan-keputusan yang diambil di sekolah akan merefleksikan nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh sekolah tersebut, dan akan menjadi rujukan atau teladan bagi seluruh warga sekolah.

 Reply  Like (0)

Thursday, 14 September 2023, 8:48 AM

NI PUTU EVA WAHYUNIASIH respond:

Setuju pak sekolah sebagai institusi moral dimana tempat ditegakkannya nilai-nilai etika dan kebajikan

 Reply  Like (0)

Wednesday, 27 September 2023, 10:18 AM

Prinsip-Prinsip Etika

Bapak/Ibu Calon Guru Penggerak,

Dalam pengambilan suatu keputusan, seringkali kita bersinggungan dengan prinsip-prinsip etika. Etika di sini tidak berkaitan dengan preferensi pribadi seseorang, namun merupakan sesuatu yang berlaku secara universal, seperti yang telah disampaikan di atas. Seseorang yang memiliki penalaran yang baik, sepantasnya menghargai konsep-konsep dan prinsip-prinsip etika yang pasti.  Prinsip-prinsip etika sendiri berdasarkan pada nilai-nilai kebajikan universal yang disepakati dan disetujui bersama, lepas dari latar belakang sosial, bahasa, suku bangsa, maupun agama seseorang.

Nilai-nilai kebajikan universal sendiri telah dibahas dan pelajari di modul 1.2 dan 1.4,  yaitu pada saat membahas tentang Nilai-nilai dan Peran Guru Penggerak, serta  Budaya Positif. Diane Gossen (1998) seorang pakar pendidikan dan praktisi disiplin positif mengemukakan bahwa pemahaman terhadap nilai-nilai kebajikan universal ini merupakan hal kunci yang perlu diajarkan kepada murid-murid kita. Selanjutnya Gossen berpendapat bahwa bila kita ingin menumbuhkan motivasi instrinsik dari dalam diri seseorang, maka tumbuhkan pemahaman terhadap nilai-nilai kebajikan universal. Nilai-nilai kebajikan universal bisa berupa antara lain Keadilan, Keselamatan, Tanggung Jawab, Kejujuran, Rasa Syukur, Lurus Hati, Berprinsip, Integritas, Kasih Sayang, Rajin, Berkomitmen, Percaya Diri, Kesabaran, Keamanan, dan lain-lain.

SUYANTO noted on Prinsip-Prinsip Etika

Dalam pengambilan suatu keputusan harus memperhatikan prinsip-prinsip etika berdasarkan pada nilai-nilai kebajikan universal yang disepakati dan disetujui bersama, lepas dari latar belakang sosial, bahasa, suku bangsa, maupun agama seseorang.

 Edit  Remove  Reply  Like (0)

Wednesday, 13 September 2023, 8:50 PM

NI NYOMAN ARI SUYASTINI respond:

Setuju dengan Pak Suyanto, dalam pengambilan suatu keputusan harus memperhatikan prinsip-prinsip etika berdasarkan pada nilai-nilai kebajikan universal yang disepakati.

 Reply  Like (0)

Thursday, 14 September 2023, 12:22 AM

NI PUTU NOVIA ANGGRENI respond:

saya setuju pak bahwa prinsip-prinsip etika berdasarkan pada nilai-nilai kebajikan universal yang disepakati dan disetujui bersama, lepas dari latar belakang sosial, bahasa, suku bangsa, maupun agama seseorang.

 Reply  Like (0)

Thursday, 14 September 2023, 8:50 AM

Pertanyaan Pemantik

Anda adalah seorang pimpinan sekolah. Suatu saat Anda dilaporkan bahwa salah satu guru Anda memberikan les privat kepada beberapa murid tertentu. Guru yang memberikan les tersebut sedang membutuhkan dana tambahan untuk keperluan obat bagi istrinya yang sedang sakit keras. Namun di sisi lain, murid-murid yang mengikuti les privat bisa mendapatkan soal-soal yang akan dijadikan bahan tes, dan hasil tes mereka bisa menjadi sangat baik dibandingkan dengan hasil tes murid-murid lain yang tidak mengikuti les.  Apa yang akan lakukan Anda lakukan bila Anda adalah kepala sekolah? Mengapa? Apakah ada dua nilai kebajikan yang saling berbenturan? Bila ada, nilai-nilai kebajikan apa saja yang saling bersinggungan?


Silahkan tuangkan jawaban Anda pada kolom NOTES yang ada dibagian YOUR NOTES AND QUESTIONS!

*) Anda juga disilakan untuk memberikan komentar terhadap jawaban yang dikirimkan oleh peserta lain, dengan meng-klik tombol Reply pada jawabannya.

SUYANTO noted on Pertanyaan Pemantik

menurut saya sebagai pemimpin sekolah ketika guru mengadakan les privat , hal tsb adalah hak intelektual ybs utuk melaksanakan kegiatan tersebut. terlepas dari biaya yang harus dikeluarkan oleh siswa ketika mengikuti les privat. toh lembaga-lembaga non formal pun bertaburan dimana-mana. namun apabila berhubungan dengan lingkungan sekolah saya akan menanyakan tujuan nya seperti apa. karena biasanya ketika siswa mengikuti les privat ada penilaian pembeda dengan siswa lain yang tidak mengikuti. maka dari itu, saya akan mengijinkan guru mengadakan kes privat dengan catatan saat pemberian nilai kepada peserta didiknya haruslah secara objectif.

 Edit  Remove  Reply  Like (0)

Wednesday, 13 September 2023, 8:55 PM

NI NYOMAN ARI SUYASTINI respond:

Setuju dengan Pak Suyanto, bahwa dalam pemberian nilai kepada peserta didiknya haruslah secara objectif.

 Reply  Like (0)

Thursday, 14 September 2023, 12:34 AM

Keterampilan Pengambilan Keputusan

Bapak Ibu Calon Guru Penggerak,

Dalam keterampilan pengambilan keputusan seringkali berbagai kepentingan saling bersinggungan, dan ada pihak-pihak yang akan merasa dirugikan atau tidak puas atas keputusan yang telah diambil. Perlu diingat bahwa kegiatan pengambilan keputusan adalah suatu keterampilan, semakin sering kita melakukannya maka semakin terlatih, fokus, dan tepat sasaran. Sesulit apapun keputusan yang harus diambil untuk permasalahan yang sama-sama benar, sebagai seorang pemimpin , kita perlu mendasarkan keputusan kita pada 3 unsur yaitu berpihak pada murid, berdasarkan nilai-nilai kebajikan universal, dan bertanggung jawab terhadap segala konsekuensi dari keputusan yang diambil, sebagaimana digambarkan dalam gambar berikut:

SUYANTO noted on Keterampilan Pengambilan Keputusan

3 unsur pengambilan keputusan haruslah berdasarkan kepada berpihak pada murid, berdasarkan nilai-nilai kebajikan universal, dan bertanggung jawab terhadap segala konsekuensi dari keputusan yang diambil

 Edit  Remove  Reply  Like (0)

Wednesday, 13 September 2023, 9:13 PM

NI NYOMAN ARI SUYASTINI respond:

Betul Pak,3 unsur pengambilan keputusan haruslah berdasarkan kepada berpihak pada murid, berdasarkan nilai-nilai kebajikan universal, dan bertanggung jawab terhadap segala konsekuensi dari keputusan yang diambil.

 Reply  Like (0)

Thursday, 14 September 2023, 12:38 AM

NI PUTU NOVIA ANGGRENI respond:

saya sependapat pak karena kita perlu mendasarkan keputusan kita pada 3 unsur yaitu berpihak pada murid, berdasarkan nilai-nilai kebajikan universal, dan bertanggung jawab terhadap segala konsekuensi dari keputusan yang diambil.

 Reply  Like (0)

Thursday, 14 September 2023, 8:56 AM

2.2 Bujukan Moral dan Dilema Etika

Tujuan Pembelajaran Khusus

  • CGP dapat membedakan dilema etika (ethical dilemma) dengan bujukan moral(moral temptation). 

  • CGP dapat mengidentifikasi jenis dilema etika berdasarkan 4 paradigma, baik dilema yang dihadapi orang lain maupun diri sendiri.

  • CGP bersikap reflektif, kritis, kreatif, dan terbuka dalam menganalisis dilema tersebut.

Pengantar

Bapak/Ibu Calon Guru Penggerak,

Pada kegiatan awal, Anda sudah diajak untuk mengingat kembali peristiwa di mana Anda mengambil sebuah keputusan sulit, atau mengamati bagaimana pimpinan Anda mengambil suatu keputusan. Namun, perlu diketahui bahwa tidak semua keputusan sulit tersebut merupakan dilema etika. Ada kalanya masalah yang kita hadapi lebih berupa bujukan moral. Untuk mendalami lebih lanjut perbedaannya, di kegiatan ini kita akan belajar mengidentifikasi dan memahami jenis-jenis dilema serta paradigma dalam pengambilan keputusan. Sebelumnya, simaklah pertanyaan pemantik berikut, dan tentukan mana yang merupakan dilema etika, dan mana yang bujukan moral.

Pertanyaan Pemantik

Keputusan apa yang akan Anda ambil dalam situasi-situasi di bawah ini?

  1. Rayhan adalah seorang murid kelas 12 yang sangat berbakat dalam bidang seni. Dia juga sopan dan baik hati. Dia selalu membuat orang terkesan dengan karya-karya seni yang dibuatnya. Namun dia kurang memahami dan menguasai pelajaran Matematika. Nilai-nilainya untuk pelajaran Matematika selalu di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Sebelum mengikuti Ujian Akhir SMA dan pengumuman kelulusan SMA, Rayhan sudah diterima di universitas pilihannya di jurusan Seni dengan program beasiswa. Pada hari ujian akhir sekolah pelajaran Matematika, Pak Didi adalah guru pengawas ujiannya. Pak Didi memergoki Rayhan menyontek pada saat ujian akhir sekolah Matematika. Rayhan pun sudah mengakuinya ketika ditanya oleh Pak Didi. Setelah ujian selesai, Pak Didi menghadap kepala sekolah, Ibu Dian. Ibu Dian paham, bila sekolah menindaklanjuti kasus ini sesuai peraturan, Rayhan bisa kehilangan kesempatannya untuk mendapatkan beasiswa di universitas impiannya atau bila ia berbelas kasihan pada Rayhan dan menyimpan kejadian ini rapat-rapat, berarti Ibu Dian tidak mengikuti peraturan sekolah, mungkin Pak Didi akan mempertanyakan prinsip keadilan yang selama ini mereka junjung di sekolah.

  2. Pak Doni adalah seorang kepala sekolah yang baru diangkat di SMA Bakti Nusantara. Tahun ajaran ini, sekolah tersebut menerima dana Tanggung jawab Sosial Perusahaan/Corporate Social Responsibility (CSR)  dari sebuah perusahaan minyak yang peduli pada dunia pendidikan. Dana tersebut diberikan pada sekolah untuk membiayai pelatihan guru dalam bidang literasi digital. Setelah acara pelatihan guru selesai, Ibu Rini, bendahara kegiatan mengatakan pada Pak Doni bahwa guru-guru bertanya apakah akan ada acara makan-makan. Bu Rini juga mengatakan masih ada sisa dana CSR tersebut, dan biasanya setiap selesai kegiatan pelatihan, sisa dana digunakan untuk makan-makan para guru di restoran dekat sekolah. Ibu Rini pun sebagai bendahara panitia, sudah terbiasa membuat kwitansi palsu untuk membiayai acara tersebut, atas sepengetahuan kepala sekolah sebelumnya.  Bila Anda menjadi Pak Doni, keputusan apa yang akan Anda ambil?

Situasi manakah yang lebih menantang bagi Anda untuk mengambil keputusan?  Mengapa?

Tuliskan jawaban pada kolom NOTES yang ada pada bagian YOUR  NOTES AND QUESTIONS


Perbedaan Situasi Pertama dan Kedua

Situasi pertama adalah situasi dilema etika karena kedua pilihan benar. Bila Anda berada dalam posisi Ibu Dian, Anda dapat mengikuti prinsip keadilan dengan memberi Rayhan konsekuensi sesuai aturan sekolah dengan risiko Rayhan mendapatkan pembatalan beasiswa di universitas yang diimpikannya, atau Anda membuat pengecualian karena kemurahan hati dan kasih sayang, demi masa depan Rayhan, karena terkadang adalah hal yang benar untuk memegang peraturan, tapi terkadang membuat pengecualian demi masa depan murid merupakan tindakan yang benar juga.  Pilihan untuk menuruti peraturan dapat dibuat berdasarkan rasa hormat terhadap keadilan (atau sama rata).  Pilihan untuk membuat perkecualian dalam peraturan dapat dibuat berdasarkan rasa belas kasihan (kebaikan hati).

Bapak dan Ibu Calon Guru Penggerak,

Situasi kedua, adalah situasi Bujukan Moral, karena ini adalah situasi dimana seseorang harus membuat keputusan antara benar atau salah. Kepala sekolah paham bahwa sebetulnya dana tersebut tidak boleh digunakan untuk kegiatan semacam itu. Ada pilihan benar dan salah bagi kepala sekolah yaitu, benar dengan menolak permintaan guru-guru untuk makan-makan setelah program pelatihan selesai dan bendahara harus membuat kwitansi palsu, atau salah bila memenuhi permintaan guru-guru untuk makan-makan untuk kebersamaan, tetapi memalsukan dokumen dan memanipulasi laporan keuangan

SUYANTO noted on 2.2 Bujukan Moral dan Dilema Etika

Menurut saya situasi yang lebih menantang adalah situasi yang pertama, karena didalam situasi itu kepala sekolah merasa dilema untuk menindaklanjuti siswa tersebut, apabila mengikuti peraturan sekolah maka anak tersebut akan kehilangan kesempatan meraih beasiswanya. Namun apabila kepala sekolah membiarkan hal tersebut maka akan bertentangan dengan nilai kebajikan yang harus dipegang.

 Edit  Remove  Reply  Like (0)

Wednesday, 13 September 2023, 9:19 PM

NI NYOMAN ARI SUYASTINI respond:

Setuju dengan apa yang Bapak paparkan.

 Reply  Like (0)

Thursday, 14 September 2023, 12:44 AM

Tugas Mandiri

Setelah mempelajari perbedaan antara dilema etika dan bujukan moral, 

sekarang Anda diminta untuk membaca kembali kasus di sekolah Anda masing-masing yang telah Anda tulis di akhir pembelajaran Mulai dari Diri, kemudian buatlah analisis apakah itu termasuk dilema etika atau bujukan moral dan sebutkan alasannya.


Tuliskan jawaban pada kolom NOTES yang ada pada bagian YOUR  NOTES AND QUESTIONS

SUYANTO noted on Tugas Mandiri

Pada kasus yang saya alami, situasi tersebut merupakan Bujukan Moral, karena dalam situasi tersebut seseorang harus membuat keputusan antara benar atau salah. Benar saat saya memutuskan untuk tidak membantu anak-anak saat lomba (nilai kejujuran dan keadilan) dan salah ketika saya memutuskan membantu anak-anak (tidak jujur dan tidak adil bagi peserta lain)

 Edit  Remove  Reply  Like (0)

Wednesday, 13 September 2023, 9:27 PM

NI PUTU NOVIA ANGGRENI respond:

keputusan yang pak Suyanto ambil sungguh luah biasa pak.... saya sependapat dengan pak paparkan tersebut.

 Reply  Like (0)

Thursday, 14 September 2023, 9:04 AM

Empat Paradigma Dilema Etika

Bapak dan Ibu Calon Guru Penggerak

Setelah memahami perbedaan antara dilema etika dan bujukan moral. Mari kita mendalami tentang konsep 4 paradigma dilema etika dengan membaca artikel di bawah ini:

Empat Paradigma Dilema Etika (2).pdf

Bahan Bacaan ini dapat Bapak/Ibu Unduh dan dibaca secara mandiri.

Silakan gunakan navigasi yang ada.

*) Keterangan ikon  pada bahan bacaan (dari kiri ke kanan):

    • tanda minus untuk mengecilkan tampilan materi

    • tanda plus untuk memperbesar tampilan materi

    • tanda kotak untuk menampilkan materi fullscreen

    • tanda panah untuk mengunduh materi

SUYANTO noted on Empat Paradigma Dilema Etika

Contoh-contoh dilema etika 1. Individu vs kelompok: kelompok siswa yang tertinggal pelajaran vs kelompok besar siswa yang sudah menuntaskan pelajaran 2. Rasa keadilan lawan rasa kasihan (justice vs mercy) Menghukum siswa yang menyontek dengan prinsip keadilan atau mengabaikannya karena kasihan dengan masa depannya dan beasiswa yang akan didapatkannya 3. Kebenaran lawan kesetiaan (truth vs loyalty) Tawanan perang yang akan berkata jujur untuk keselamatannya atau akan tetap menjaga rahasia untuk kesetiaannya 4. Jangka pendek lawan jangka panjang (short term vs long term) Menggunakan uang untuk kesenangan sekarang atau menabung untuk kehidupan masa depan

 Edit  Remove  Reply  Like (0)

Wednesday, 13 September 2023, 9:34 PM

HAIRIL ANAM respond:

Terima kasih atas kesimpulan dan pernyataannya Pak Suyanto

 Reply  Like (0)

Wednesday, 13 September 2023, 10:06 PM

NI NYOMAN ARI SUYASTINI respond:

Sependapat dengan Pak Suyanto bahwa ada 4 dilema etika.

 Reply  Like (0)

Thursday, 14 September 2023, 1:10 AM

NI PUTU NOVIA ANGGRENI respond:

Saya setuju dengan pendapat pak Suyanto, ada 4 pola pada situasi dilema etika yang sering terjadi.

 Reply  Like (0)

Thursday, 14 September 2023, 9:06 AM

Kasus Dilema Etika

Untuk memperjelas pemahaman Anda mengenai 4 paradigma dilema etika, mari kita baca kasus-kasus di bawah ini:

Kasus 1

Ibu Dini adalah kepala sekolah SMA Insan Gemilang. Ia seorang kepala sekolah yang cerdas, berbakat, dan juga inovatif. Ia juga memiliki pembawaan yang supel dan menyenangkan.  Setiap pagi bu Dini akan meluangkan waktu untuk berjalan berkeliling sekolah, mengunjungi kelas-kelas, menyapa guru-guru, dan mendengarkan cerita mereka dan memberi mereka semangat. Murid-murid dan guru-guru akrab dengan Bu Dini.  Anggota komunitas sekolah memiliki hubungan yang positif dengannya, dan mereka menaruh kepercayaan yang tinggi padanya.

Selain sebagai seorang kepala sekolah, Ibu Dini juga seorang wirausahawan yang sukses dalam bidang kuliner. Selama ini ia dapat membagi waktunya dengan baik. Ia tidak pernah mencampuradukkan urusan pekerjaannya di sekolah dengan bisnisnya.

Semakin lama bisnis kuliner Ibu Dini berkembang pesat. Bisnisnya mendapat penghargaan dari pemerintah sebagai UKM berprestasi dan Ibu Dini mendapat hadiah berupa pelatihan bisnis selama 3 bulan di bawah bimbingan mentor-mentor pebisnis yang sukses. Ini artinya Ibu Dini harus meninggalkan sekolahnya selama 3 bulan karena lokasi pelatihan di luar kota.  Padahal baru-baru ini ia banyak mendapat laporan bahwa sedang banyak terjadi permasalahan di SMA Insan Gemilang, sekolah yang ia pimpin. Guru-guru mulai menurun motivasi kerjanya, siswa-siswa banyak yang melanggar peraturan, dan orangtua murid yang mengeluh karena menurunnya kualitas pendidikan di SMA Insan Gemilang.

Bila ia mengikuti program pelatihan bisnis itu,  artinya ia harus meninggalkan sekolah lagi selama 3 bulan di tengah kondisi sekolah yang sedang membutuhkan kehadirannya. Di sisi lain ia sangat ingin mengikuti program tersebut karena ia yakin akan mendapat banyak ilmu untuk mengembangkan bisnis kulinernya. Ada dilema antara kepentingannya sebagai individu dan kepentingan orang banyak yaitu warga sekolah di sini. Manakah yang sebaiknya ia pilih?

Tugas Anda

Setelah membaca kasus tersebut diatas, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut: 

  • Siapa yang menghadapi dilema?

____________________________________________________________________________

  • Apakah dua kebenaran yang ada?

    Adalah benar jika tokoh tersebut______________________________________________

    Karena _________________________________________________________________

    Tapi benar juga jika dia ____________________________________________________

    Karena _________________________________________________________________

  • Paradigma mana yang terjadi pada kasus ini?

           Dilema ________________ lawan ______________________________

  • Dapatkah lebih dari satu dilema, berlaku untuk kasus yang sama? Bila iya, yang mana dan mengapa?

___________________________________________________________________________

 


Tuliskan jawaban pada kolom NOTES yang ada pada bagian YOUR  NOTES AND QUESTIONS

Kasus 2

Hari ini murid-murid kelas 8 di SMP Pelita senang sekali karena mereka akan melakukan studi lapangan ke Taman Safari Cisarua Bogor sebagai bagian dari pelajaran Biologi. Untuk mengikuti studi lapangan ini, setiap murid harus membayar biaya ekstra. Ada 3 murid yang belum membayar oleh karena itu mereka tidak akan mengikuti studi lapangan ini, salah satunya adalah Danang, seorang murid yang sangat cerdas, suka belajar Biologi, dan bercita-cita menjadi seorang dokter hewan. Murid-murid yang tidak bisa mengikuti studi lapangan sudah diberikan tugas pengganti oleh guru Biologi, yaitu mengamati hewan dan perilakunya, yang secara substansi sama dengan tugas yang dilakukan murid-murid lain yang berstudi lapangan ke Taman Safari.

Ketika murid-murid sedang sibuk mempersiapkan diri untuk naik ke dalam bus pariwisata yang akan membawa mereka ke Taman Safari, Ibu Dita, guru Biologi sekaligus ketua panitia studi lapangan ini, melihat Danang datang ke sekolah bersama orangtuanya. Danang membawa ransel dan terlihat siap untuk bergabung dalam kegiatan ini. Orangtua Danang mengatakan pada Ibu Dita bahwa anaknya sangat ingin mengikuti kegiatan ini, dan memohon agar Danang diperbolehkan mengikutinya dan mereka berjanji akan membayar dengan cara mencicil.  Ibu Dita bingung sekali dengan situasi tersebut. Akhirnya Ibu Dita pun mengajak orang tua Danang untuk bertemu dengan kepala sekolah, Pak Pandu.

Bila Anda berada dalam posisi Pak Pandu, apa yang akan Anda lakukan? Menurut peraturan, Danang tidak bisa mengikuti program studi lapangan karena belum membayar biayanya, namun Pak Pandu sadar betul, kalau ia menerapkan peraturan itu, Danang akan sedih dan kecewa, karena ia sudah mempersiapkan diri dan sangat ingin mengikuti kegiatan,  namun bila Pak Pandu memperbolehkan, bagaimana dengan murid lain yang juga belum membayar dan memutuskan untuk tidak ikut?

Tugas Anda

Setelah membaca kasus tersebut diatas, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut: 

  • Siapa yang menghadapi dilema?

___________________________________________________________________________

  • Apakah dua kebenaran yang ada?

    Adalah benar jika tokoh tersebut______________________________________________

    Karena _________________________________________________________________

    Tapi benar juga jika dia ____________________________________________________

    Karena _________________________________________________________________

  • Paradigma mana yang terjadi pada kasus ini?

           Dilema ________________ lawan ______________________________

  • Dapatkah lebih dari satu dilema, berlaku untuk kasus yang sama? Bila iya, yang mana dan mengapa?

__________________________________________________________________________


Tuliskan jawaban pada kolom NOTES yang ada pada bagian YOUR  NOTES AND QUESTIONS

Kasus 3

Anda adalah seorang kepala sekolah di sebuah sekolah menengah pertama (SMP) swasta.  Pak Doddy adalah seorang guru Matematika di sekolah yang Anda pimpin. Ia adalah guru yang kompeten dan memiliki semangat belajar yang tinggi.  Ia menguasai bidang yang diajarkan, dan metode mengajarnya juga mudah dimengerti oleh murid-murid, namun ia memiliki beberapa masalah dalam pengendalian emosi, pengelolaan waktu, dan integritas.  Beberapa kali Anda mendapat keluhan baik dari murid-murid maupun orang tua murid bahwa Pak Doddy kerap marah-marah pada murid-muridnya ketika ia kecewa pada sikap atau kinerja mereka. 

Pak Doddy juga kerap kali terlambat dalam menyelesaikan tanggung jawabnya, seperti membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, membuat soal ujian, dan juga mengisi nilai rapor murid. Kejadian terakhir, Pak Doddy terbukti memanipulasi laporan keuangan kepanitiaan kegiatan studi wisata kelas 7 ke Yogya, dimana ia menjadi bendaharanya. Anda telah menyampaikan keluhan-keluhan murid-murid dan orang tua murid pada Pak Doddy,  menegurnya atas tindakan memanipulasi laporan keuangan, dan membimbingnya untuk memperbaikinya, namun tidak terdapat perbaikan apa-apa. Akhirnya di akhir tahun ajaran, Anda memutuskan untuk tidak memperpanjang kontrak kerja Pak Doddy.

Pak Doddy dapat menerima keputusan sekolah. Ia segera mencari pekerjaan baru dengan melamar ke beberapa sekolah. Pak Doddy juga secara personal meminta Anda untuk memberikan rekomendasi bila ada sekolah yang memintanya. Anda pun mengiyakannya. Pada suatu hari, Anda mendapat email dari bagian Sumber Daya Manusia/SDM, SMA Cahaya Hati yang meminta Anda mengisi lembar rekomendasi mengenai kinerja Pak Doddy sehubungan dengan lamaran Pak Doddy ke sekolah tersebut sebagai Koordinator Guru Matematika. Di formulir itu ada beberapa pertanyaan tentang pengendalian emosi, pengelolaan waktu, dan integritas.

Anda paham betul bahwa kalau Anda mengisi formulir dengan sebenar-benarnya, Pak Doddy tidak akan mendapatkan pekerjaan tersebut. Sekolah tersebut adalah sekolah yang baik, dan posisi yang dituju adalah posisi yang strategis. Anda juga tahu, sebagai kepala keluarga dengan istri yang tidak bekerja dan 3 anak yang masih kecil-kecil, Pak Doddy sangat membutuhkan pekerjaan ini. Apa yang akan Anda lakukan? Apakah Anda akan mengisi formulir tersebut dengan apa adanya, atau akan Anda buat sedikit lebih baik dari fakta yang terjadi? Apa pertimbangan Anda ketika melakukan hal tersebut?

Tugas Anda

Setelah membaca kasus tersebut diatas, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut: 

  • Siapa yang menghadapi dilema?

___________________________________________________________________________

  • Apakah dua kebenaran yang ada?

    Adalah benar jika tokoh tersebut______________________________________________

    Karena _________________________________________________________________

    Tapi benar juga jika dia ____________________________________________________

    Karena _________________________________________________________________

  • Paradigma mana yang terjadi pada kasus ini?

           Dilema ________________ lawan ______________________________

  • Dapatkah lebih dari satu dilema, berlaku untuk kasus yang sama? Bila iya, yang mana dan mengapa?

___________________________________________________________________________


Tuliskan jawaban pada kolom NOTES yang ada pada bagian YOUR  NOTES AND QUESTIONS

Kasus 4

SMA Permata adalah sekolah swasta berlokasi di Jakarta dengan banyak prestasi yang membanggakan. Setiap tahunnya animo masyarakat untuk menyekolahkan anak-anak mereka ke sekolah selalu tinggi.  Hal ini tidak terlepas dari peran yayasan yang menaungi sekolah tersebut yang selalu memperhatikan kepentingan para guru-guru sekolah tersebut.

Tahun ini, seperti biasa yayasan akan mengadakan rapat kerja dimana para kepala sekolah harus melaporkan kegiatan tahun ajaran yang telah berjalan dan mempresentasikan rencana kegiatan dan anggaran sekolah untuk tahun ajaran depan.

Bapak Zulkarnain, sebagai kepala sekolah mengajukan dua program untuk para guru yaitu program pelatihan guru tentang penggunaan teknologi dalam pembelajaran, dan program outbound team building guru ke Puncak, Ciawi. Namun ketua yayasan meminta Bapak Zulkarnain untuk memilih salah satu program saja, tidak bisa dua-duanya karena anggaran tahun depan juga akan dialokasikan untuk pembangunan gedung perpustakaan yang baru, mengingat perpustakaan yang lama sudah tidak memadai untuk jumlah murid yang semakin bertambah. 

Pak Zulkarnain menjadi bimbang, di satu sisi program pelatihan ini sangat dibutuhkan guru-guru. Dalam jangka panjang guru-guru mau tidak mau harus harus terampil menggunakan teknologi dalam pembelajaran untuk menunjang proses pembelajaran yang interaktif, menarik, dan bermakna bagi murid-murid.  Dari hasil supervisi akademik yang dilakukan Pak Zulkarnain dan tim bidang akademik, sebagian besar guru-guru belum terampil menggunakan teknologi dalam pembelajaran.

Namun Pak Zulkarnain juga memahami, setelah hampir 2 tahun masa pandemi dan pembelajaran dilakukan secara daring, ditinjau dari aspek sosial dan emosional, para guru membutuhkan program outbound ini untuk memperkuat ikatan emosi dan sosial antar mereka agar dapat kembali bekerja sama dalam sebuah tim dengan baik, serta bersemangat kembali ke sekolah menyambut murid-murid belajar dalam pembelajaran tatap muka terbatas (PTMT).

Bila Anda berada dalam posisi Bapak Zulkarnain, apa yang akan Anda lakukan? Apakah Anda akan memilih program pelatihan guru dalam bidang teknologi atau melaksanakan program outbound team building? Apa alasannya?

Tugas Anda

Setelah membaca kasus tersebut diatas, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut: 

  • Siapa yang menghadapi dilema?

__________________________________________________________________________

  • Apakah dua kebenaran yang ada?

    Adalah benar jika tokoh tersebut_____________________________________________

    Karena _________________________________________________________________

    Tapi benar juga jika dia ____________________________________________________

    Karena _________________________________________________________________

  • Paradigma mana yang terjadi pada kasus ini?

           Dilema ________________ lawan ______________________________

  • Dapatkah lebih dari satu dilema, berlaku untuk kasus yang sama? Bila iya, yang mana dan mengapa?

___________________________________________________________________________


Tuliskan jawaban pada kolom NOTES yang ada pada bagian YOUR  NOTES AND QUESTIONS

SUYANTO noted on Kasus Dilema Etika

Analisis Kasus Dilema Etika https://drive.google.com/file/d/1gt8gi4xylCegpqYHd-IpXJVKS5i1TPNt/view?usp=sharing

 Edit  Remove  Reply  Like (0)

Wednesday, 13 September 2023, 9:59 PM

HAIRIL ANAM respond:

Terima kasih Pak Suyanto atas analisis kasus per kasus semoga semakin yakin dalam membuat keputusan yang bisa diterima oleh kedua pihak

 Reply  Like (0)

Wednesday, 13 September 2023, 10:21 PM

NI NYOMAN ARI SUYASTINI respond:

Hasil analisa kasus yang Pak Suyanto uraikan sudah sangat jelas.

 Reply  Like (0)

Thursday, 14 September 2023, 1:25 AM

2.3 Prinsip Pengambilan Keputusan

Tujuan Pembelajaran: 

CGP sebagai seorang pemimpin dapat menganalisis  3 prinsip atau pendekatan dalam pengambilan keputusan yang memuat unsur dilema etika, serta menilai dirinya memiliki kecenderungan menggunakan prinsip yang mana pada saat pengambilan keputusan.

Bapak dan Ibu Calon Guru Penggerak,

Mari kita baca kutipan di bawah ini;


Etika terkait dengan karsa karena manusia memiliki kesadaran moral. Akal dan moral dua dimensi manusia yang saling berkaitan. Etika terkait dengan karsa karena manusia memiliki kesadaran moral.
(Rukiyanti, L. Andriyani, Haryatmoko, Etika Pendidikan, hal. 43).   

Dari kutipan di atas kita bisa menarik kesimpulan bahwa karsa merupakan suatu kekuatan yang tidak terpisahkan dari perilaku manusia.  Karsa ini pun berhubungan dengan nilai-nilai atau prinsip-prinsip yang dianut oleh seseorang, disadari atau pun tidak. Nilai-nilai atau prinsip-prinsip inilah yang mendasari pemikiran seseorang dalam mengambil suatu keputusan yang mengandung unsur dilema etika.

Kegiatan Pemantik:

Silakan Anda membaca 3 (tiga) pernyataan di bawah ini: 

  1. Melakukan, demi kebaikan orang banyak.

  2. Menjunjung tinggi prinsip-prinsip/nilai-nilai dalam diri Anda.

  3. Melakukan apa yang Anda harapkan orang lain akan lakukan kepada diri Anda. 

Tanpa berpikir panjang, silakan Anda menjawab pertanyaan ini:

Selama ini pada saat mengambil keputusan, landasan pemikiran Anda memiliki kecenderungan pada prinsip nomor 1, 2, atau 3? Silakan tanpa berpikir panjang, Anda langsung menuliskan jawaban Anda di secarik kertas.

Bagaimana hasilnya? Apakah Anda memilih prinsip 1, 2, atau 3? Bagaimana prinsip-prinsip ini mempengaruhi pengambilan suatu keputusan yang mengandung etika?

Etika sendiri tentunya bersifat relatif, dan bergantung pada kondisi dan situasi, dan tidak ada aturan baku yang berlaku. Tentunya ada prinsip-prinsip yang lain, namun ketiga prinsip di sini adalah yang paling sering dikenali dan digunakan. Dalam seminar-seminar, ketiga prinsip ini yang seringkali membantu  dalam menghadapi pilihan-pilihan yang penuh tantangan, yang harus dihadapi pada dunia saat ini. (Kidder, 2009, hal 144). Ketiga prinsip tersebut adalah:

  1. Berpikir Berbasis Hasil Akhir (Ends-Based Thinking)

  2. Berpikir Berbasis Peraturan (Rule-Based Thinking)

  3. Berpikir Berbasis Rasa Peduli (Care-Based Thinking)

Suatu pengambilan keputusan, walaupun telah berlandaskan pada suatu prinsip atau nilai-nilai tertentu, tetap akan memiliki konsekuensi yang mengikutinya. Pada akhirnya kita perlu mengingat kembali hendaknya setiap keputusan yang kita ambil didasarkan pada rasa penuh tanggung jawab, nilai-nilai kebajikan universal, serta berpihak pada murid.

SUYANTO noted on 2.3 Prinsip Pengambilan Keputusan

Suatu pengambilan keputusan, walaupun telah berlandaskan pada suatu prinsip atau nilai-nilai tertentu, tetap akan memiliki konsekuensi yang mengikutinya. Pada akhirnya kita perlu mengingat kembali hendaknya setiap keputusan yang kita ambil didasarkan pada rasa penuh tanggung jawab, nilai-nilai kebajikan universal, serta berpihak pada murid.

 Edit  Remove  Reply  Like (0)

Wednesday, 13 September 2023, 10:03 PM

NI NYOMAN ARI SUYASTINI respond:

Sependapat dengan penjelasan Pak Suyanto bahwa walaupun telah berlandaskan pada suatu prinsip atau nilai-nilai tertentu, tetap akan memiliki konsekuensi yang mengikutinya.

 Reply  Like (0)

Thursday, 14 September 2023, 1:43 AM

I KADE SUDI ARIANTA respond:

saya sependapat dengan apa yang pak suyanto sampaikan, hendaknya setiap keputusan yang kita ambil didasarkan pada rasa penuh tanggung jawab, nilai-nilai kebajikan universal, serta berpihak pada murid.

 Reply  Like (0)

Thursday, 14 September 2023, 7:21 PM

HAIRIL ANAM respond:

Intinya keputusan yang diambil bernilai kebajikan universal, bisa dipertanggungjawabkan, serta berpihak kepada murid

 Reply  Like (0)

Thursday, 21 September 2023, 9:23 PM

3 Prinsip Dilema Etika

Silakan cermati video yang berisi penjelasan mengenai materi ketiga prinsip pengambilan keputusan dengan unsur dilema etika ini. 

Apa pemahaman Anda dari video prinsip dilema etika tersebut?   adakah sesuatu yang tidak terduga, atau adakah pertanyaan lanjutan yang masih ingin Anda pelajari selanjutnya pada sesi pendampingan fasilitator dan mentor?



Silahkan tuangkan jawaban Anda pada kolom NOTES yang ada dibagian YOUR NOTES AND QUESTIONS! 

SUYANTO noted on 3 Prinsip Dilema Etika

Adakah sesuatu yang tidak terduga, atau adakah pertanyaan lanjutan yang masih ingin Anda pelajari selanjutnya pada sesi pendampingan fasilitator dan mentor? adalah: ada tiga prinsip dalam proses pengembailan keputusan. Ketiga prinsip itu antara lain end based thinking, rule based thinking, dan care based thinking.

 Edit  Remove  Reply  Like (0)

Wednesday, 13 September 2023, 10:06 PM

NI NYOMAN ARI SUYASTINI respond:

Sependapat dengan apa yang bapak sampaikan.

 Reply  Like (0)

Thursday, 14 September 2023, 1:50 AM

HAIRIL ANAM respond:

Benar sekali 3 prinsip yang mempengaruhi dalam pengambilan keputusan

 Reply  Like (0)

Friday, 22 September 2023, 10:52 AM

Tugas Mandiri

Berikan tanggapan Anda terhadap studi kasus di bawah ini, pendekatan atau prinsip apa yang menjadi landasan berpikir Anda dan mengapa? Tuliskan jawaban Anda pada selembar kertas.


Studi Kasus:

Pak Seto adalah Kepala Sekolah sebuah sekolah dasar. Ia memiliki 2 guru kelas V yang berbeda cara mengajarnya. Ibu Tati guru kelas VA dan Ibu Sri guru kelas VB. Ibu Tati terkenal sebagai guru ‘galak’, namun pada saat yang sama, nilai rata-rata murid-muridnya sangat baik. Sehingga sifat keras Ibu Tati masih dianggap sesuai, demi mencapai hasil yang baik dari murid-muridnya. Sedang Ibu Sri adalah guru yang sabar dan tenang, namun ada beberapa muridnya yang memiliki nilai di bawah KKM. Suatu hari Ibu Sri datang ke ruangan Pak Seto selaku kepala sekolah, dan mengadukan perbuatan Ibu Tati yang menghukum salah satu muridnya di tengah terik matahari, berlutut di semen lapangan basket karena tidak membuat pekerjaan rumah.  Ibu Sri sangat khawatir karena murid tersebut sudah menangis, namun sepertinya Ibu Tati tetap mengajar di dalam kelas seperti biasa, karena menganggap menjemur anak di terik matahari adalah hukuman pantas karena tidak mengerjakan pekerjaan rumah. Bila Anda adalah Pak Seto sebagai kepala sekolah, apa yang akan Anda lakukan? Pendekatan apa yang ambil? Dasar pemikiran apa yang melatarbelakangi keputusan Anda?

  1. Temuilah seorang rekan kerja Anda, dan tanyakan kesediaannya memberikan pendapatnya  tentang studi kasus di atas. 

  2. Analisis jawaban Anda dan rekan Anda, apakah berbeda, atau sama? 

  3. Tuliskan tanggapan Anda dan rekan Anda terhadap kasus Bapak Seto, beserta analisis Anda  terhadap kedua jawaban tersebut. 

  4. Berikan tanggapan terhadap unggahan respon rekan CGP Anda tentang hal ini, minimal 3 orang.

Tuliskan jawaban pada kolom NOTES yang ada pada bagian YOUR  NOTES AND QUESTIONS

*) Anda juga disilakan untuk memberikan komentar terhadap jawaban yang dikirimkan oleh peserta lain, dengan meng-klik tombol Reply pada jawabannya.

SUYANTO noted on Tugas Mandiri

Berikut adalah tanggapan rekan saya dan hasil analisis berdasarkan kasus di atas https://drive.google.com/file/d/1t9R3qSQMFwXWzvqfLmjrIYvFr2J7brBA/view?usp=sharing

 Edit  Remove  Reply  Like (0)

Wednesday, 13 September 2023, 10:52 PM

NI NYOMAN ARI SUYASTINI respond:

Tanggapan rekan Bapak dan hasil analisisnya sudah jelas.

 Reply  Like (0)

Thursday, 14 September 2023, 2:07 AM

2.4 Pengambilan dan Pengujian Keputusan

Tujuan Pembelajaran Khusus:

CGP dapat menerapkan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan dalam permasalahan yang mereka hadapi dan bersikap reflektif, kritis, dan kreatif dalam proses tersebut.

Eksplorasi Mandiri:

Bacalah sebuah artikel mengenai konsep pengambilan dan pengujian keputusan. Sebagai seorang pemimpin, Anda harus memastikan bahwa keputusan yang Anda ambil adalah keputusan yang tepat. Oleh karena itu perlu dilakukan pengujian untuk mengetahui apakah keputusan tersebut telah sesuai dengan prinsip-prinsip dasar pengambilan keputusan berdasarkan nilai-nilai kebajikan.

Konsep Pengambilan dan Pengujian Keputusan.pdf

Bahan Bacaan ini dapat Bapak/Ibu Unduh dan dibaca secara mandiri.

Silakan gunakan navigasi yang ada.

*) Keterangan ikon  pada bahan bacaan (dari kiri ke kanan):

    • tanda minus untuk mengecilkan tampilan materi

    • tanda plus untuk memperbesar tampilan materi

    • tanda kotak untuk menampilkan materi fullscreen

    • tanda panah untuk mengunduh materi

SUYANTO noted on 2.4 Pengambilan dan Pengujian Keputusan

Terdapat 9 langkah yang dapat dilakukan untuk memandu kita dalam mengambil keputusan dan menguji keputusan yang akan diambil dalam situasi dilema etika ataupun bujukan moral yang membingungkan, yaitu 1. Mengenali nilai-nilai yang saling bertentangan 2. Menentukan siapa yang terlibat dalam situasi ini 3. Kumpulkan fakta-fakta yang relevan dengan situasi ini. 4. Pengujian benar atau salah 5. Pengujian Paradigma Benar lawan Benar. 6. Melakukan Prinsip Resolusi 7. Investigasi Opsi Trilema 8. Buat Keputusan 9. Lihat lagi Keputusan dan Refleksikan.

 Edit  Remove  Reply  Like (0)

Wednesday, 13 September 2023, 10:57 PM

NI NYOMAN ARI SUYASTINI respond:

Benar apa yang telah Bapak sampaikan.

 Reply  Like (0)

Thursday, 14 September 2023, 2:11 AM

NI PUTU NOVIA ANGGRENI respond:

saya setuju dengan peryantaan yang pak suyanto paparkan bahwa terdapat 9 langkah dalam mengambil keputusan dan menguji keputusan yang akan diambil dan tetap semangat berlatih pak....

 Reply  Like (0)

Thursday, 14 September 2023, 9:13 AM

Lanjutan..

Bapak dan Ibu CGP,

Dalam proses pengambilan keputusan, selain mengikuti 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan, keterampilan yang telah Bapak Ibu pelajari pada modul-modul sebelumnya akan sangat membantu misalnya keterampilan coaching, karena keterampilan ini membekali seorang guru untuk menjadi coach bagi dirinya dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk memprediksi hasil, dan melihat berbagai opsi solusi sehingga dapat mengambil keputusan dengan baik.

Selain keterampilan coaching, untuk mengambil keputusan yang bertanggung jawab, diperlukan kompetensi  kesadaran diri (self awareness), pengelolaan diri (self management), kesadaran sosial (social awareness) dan keterampilan berhubungan sosial  (relationship skills). Proses pengambilan keputusan seharusnya juga dilakukan dengan kesadaran penuh (mindful) dengan berbagai pilihan dan konsekuensi yang ada. Hal-hal tersebut telah Bapak dan Ibu dapatkan di modul 2.2 tentang pembelajaran sosial emosional.

SUYANTO noted on Lanjutan..

Dalam proses pengambilan keputusan seharusnya juga dilakukan dengan kesadaran penuh (mindful) dengan berbagai pilihan dan konsekuensi yang ada. Agar keputusan yang kita ambil adalah keputusan yang bertanggung jawab

 Edit  Remove  Reply  Like (0)

Wednesday, 13 September 2023, 11:00 PM

NI NYOMAN ARI SUYASTINI respond:

Sependapat dengan Pak Suyanto bahwa agar dalam pengambilan keputusan dilakukan dengan kesadaran penuh dan bertanggung jawab.

 Reply  Like (0)

Thursday, 14 September 2023, 2:17 AM

NI MADE KERTIANI respond:

Setuju pak yanto...karena dengan melakukan mindfulness/kesadaran penuh kita akan lebih fokus pada permasalahan yang dihadapi dan jika sudah fokus penyelesaian permaslahan yang dihadapi akan dapat terselesaiakn dengan baik dan keputusan nantinya dapat dipertanggungjawabkan.

 Reply  Like (0)

Thursday, 14 September 2023, 8:38 AM

HAIRIL ANAM respond:

Betul sekali keputusan yang diambil oleh seorang pemimpin adalah keputusan yang bisa dipertanggungjawabkan

 Reply  Like (0)

Friday, 22 September 2023, 11:19 AM

Tugas Mandiri

Sekarang, pilihlah 1 kasus dilema etika yang pernah Anda hadapi, kemudian terapkan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan pada studi kasus yang Anda pilih tersebut, berdasarkan tahapan berikut ini:  

  1. Apa nilai-nilai yang saling bertentangan dalam studi kasus tersebut?

  2. Siapa yang terlibat dalam situasi tersebut ?

  3. Apa fakta-fakta yang relevan dengan situasi tersebut ?

  4. Mari kita lakukan pengujian benar atau salah terhadap situasi tersebut.

    • Apakah ada aspek pelanggaran hukum dalam situasi tersebut? (Uji legal)

    • Apakah ada pelanggaran peraturan/kode etik profesi dalam kasus tersebut? (Uji regulasi)

    • Berdasarkan perasaan dan intuisi Anda, apakah ada yang salah dalam situasi ini? (Uji intuisi)

    • Apa yang anda rasakan bila keputusan Anda dipublikasikan di media cetak/elektronik maupun viral di media sosial? Apakah anda merasa nyaman? (Uji Publikasi)

    • Kira-kira, apa keputusan yang akan diambil oleh panutan/idola Anda dalam situasi ini?

  1. Jika situasinya adalah situasi dilema etika, paradigma mana yang terjadi pada situasi tersebut?

  2. Dari 3 prinsip penyelesaian dilema, prinsip mana yang akan dipakai?

  3. Apakah ada sebuah penyelesaian yang kreatif dan  tidak terpikir sebelumnya untuk menyelesaikan masalah ini (Investigasi Opsi Trilemma)?

  4. Apa keputusan yang akan Anda ambil?

  5. Coba lihat lagi keputusan Anda dan refleksikan.

SUYANTO noted on Tugas Mandiri

Berikut ini link tugas mandiri terkait 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan pada studi kasus : https://drive.google.com/file/d/1tRneXeo3IVynkdgnVho81x1CyDnotxH5/view?usp=sharing

 Edit  Remove  Reply  Like (0)

Thursday, 14 September 2023, 4:30 AM

NI PUTU NOVIA ANGGRENI respond:

saya sependapat pak dengan yang pak paparkan dan sudah sangat jelas.

 Reply  Like (0)

Thursday, 14 September 2023, 9:16 AM

Penutup

Anda telah memahami konsep pengambilan keputusan berbasis nilai-nilai kebajikan sebagai pemimpin, selanjutnya Anda akan melakukan forum diskusi pada aktivitas berikutnya.

SUYANTO noted on Penutup

Semoga melalui pembelajaran pada modul ini kedepannya saya dapat menerapkan konsep pengambilan keputusan berbasis nilai-nilai kebajikan, baik sebagai peminpin maupun peminpin pembelajaran dengan baik.

 Edit  Remove  Reply  Like (0)

Thursday, 14 September 2023, 4:32 AM

NI PUTU NOVIA ANGGRENI respond:

saya sependapat pak semoga kedepannya dapat mengimplementasikan konsep pengambilan keputusan berbasis nilai-nilai kebajikan, baik sebagai pemimpin maupun pemimpin pembelajaran sehingga berdampak positif.

 Reply  Like (0)

Thursday, 14 September 2023, 9:16 AM

HAIRIL ANAM respond:

Terima kasih Pak Suyanto semangat terus untuk menjadi calon pemimpin pembelajaran masa depan

 Reply  Like (0)

Friday, 22 September 2023, 11:28 AM

3.1.a.4.1. Eksplorasi Konsep - Forum Diskusi Modul 3.1

Done: Make forum posts: 2

Durasi: 2 JP 

Tujuan Pembelajaran Khusus : CGP mampu menganalisis pengambilan keputusan berdasarkan 4 paradigma, 3 prinsip, serta 9 langkah pengambilan dan  pengujian keputusan dalam studi kasus yang mereka dapatkan dan memberi tanggapan pada studi kasus CGP lainnya dan bersikap reflektif, kritis, dan kreatif dalam proses tersebut.

CGP akan mendalami materi melalui studi kasus. Para CGP akan membaca  4 studi kasus untuk kemudian memilih 1 kasus untuk dianalisis. Setiap CGP perlu memberikan minimal dua komentar/tanggapan terhadap hasil analisis CGP lainnya yang diunggah di LMS.

Kasus 1

Pak Frans merupakan guru matematika di SMP Karunia. Pak Frans dikenal sebagai guru yang rajin, ramah, penyabar, dan disukai murid-muridnya. Suatu hari ia sedang mengajar di kelas 8A, guru piket tergopoh-gopoh tiba di depan kelasnya dan mengatakan ada ayahnya Andreas, salah satu murid di kelas 8A di ruang tamu sekolah. Guru piket mengatakan pada pak Frans bahwa ayahnya Andreas ingin menjemput Andreas dan memintanya untuk membantunya bekerja di ladang. Ia juga mengatakan bahwa ayah Andreas datang sambil marah-marah bahkan mengacung-acungkan parang.  Pak Frans pun memanggil Andreas dan mengatakan bahwa ia dijemput ayahnya pulang. Andreas langsung memohon sambil menangis agar Pak Frans tidak mengizinkan ia pulang bersama ayahnya. Andreas berkata ia ingin belajar di sekolah dan ia takut dimarah-marahi oleh ayahnya bila membantu ayahnya di ladang, bila melakukan kesalahan sedikit saja.  Pak Frans bimbang, antara memenuhi permintaan Andreas atau tidak.  Dalam situasi dan kondisi seperti itu, akhirnya Pak Frans memutuskan untuk membawa Andreas ke ruang kepala sekolah, dan meminta saran dari kepala sekolah.  Bila Anda adalah kepala sekolahnya, saran apa yang akan anda berikan pada Pak Frans, dan apa alasannya?

Kasus 2

Ibu Azizah adalah kepala sekolah SMP Tunas Bangsa. Ia adalah seorang kepala sekolah yang memiliki integritas dan komitmen yang tinggi.  Ia memiliki hubungan profesional yang baik dengan Ibu Dani, Kepala SMA Nusantara. Mereka seringkali berkomunikasi dan bekerjasama sehubungan dengan program-program pendidikan baik di sekolah Ibu Azizah sendiri maupun sekolah Ibu Dani.

Baru-baru ini Ibu Azizah terpilih menjadi ketua MKKS-Musyawarah Kerja Kepala Sekolah. Ibu Dani pun terpilih menjadi bendahara MKKS.  Awalnya semua program MKKS dibawah kepemimpinan Ibu Azizah berjalan dengan baik sampai pada saatnya diadakan rapat evaluasi semester 1, dimana Ibu Azizah harus memberikan laporan pada Dewan Pembina MKKS, termasuk laporan keuangan. Ibu Azizah pun meminta laporan keuangan pada bendahara yaitu Ibu Dani.

Dua minggu sebelum rapat evaluasi, Ibu Azizah pun sibuk mempersiapkan dokumen-dokumen laporan yang dibutuhkan, termasuk dokumen yang berhubungan dengan keuangan. Ia pun menghubungi Ibu Dani, saat itulah Ibu Azizah mengetahui bahwa selama ini Ibu Dani menggunakan sebagian uang MKKS untuk pengobatan putrinya yang sedang sakit dan memerlukan pengobatan yang mahal. Ibu Dani berjanji bahwa uang tersebut akan segera digantikan sebelum rapat evaluasi tiba. Ibu Azizah sebetulnya ragu akan hal tersebut mengingat jumlah uang yang cukup besar. Namun Ibu Dani meminta Ibu Azizah untuk berjanji untuk tidak memberitahu siapapun tentang tindakannya. Apa yang akan dilakukan Anda bila berada di posisi Ibu Azizah, dan mengapa?

Kasus 3

4 hari lagi adalah hari pembagian rapor Semester 1 di SMA Penggerak Bangsa. Sebelumnya, semua guru telah menyerahkan daftar nilai murid-murid pada pelajaran yang diampunya pada kepala sekolah, Ibu Rosdiana. Ibu Rosdiana adalah Kepala Sekolah yang baru bertugas di SMA Penggerak Bangsa di tahun ajaran ini. 

Hari ini Ibu Rosdiana mengadakan rapat guru.  Ia membuka pertemuan dengan berterima kasih atas kerja keras para guru dalam mengajar murid-murid selama ini dan juga telah mengumpulkan nilai rapor dengan tepat waktu. Kemudian ia menyampaikan bahwa secara umum, nilai rapor yang diberikan oleh guru-guru terlalu rendah dan tidak mencukupi untuk mendukung murid-murid masuk perguruan tinggi negeri (PTN) melalui jalur nilai rapor atau jalur tanpa tes. Ia dengan tegas menyatakan, kalau nilai rapor tetap seperti itu, maka murid-murid SMA Penggerak Bangsa sampai kapan pun tidak pernah bisa diterima di PTN dengan jalur nilai rapor. Ia juga menyatakan bahwa salah satu target kerjanya di SMA Penggerak Bangsa adalah membuat 25% murid diterima di PTN dengan jalur rapor. Oleh karena itu, sejak murid-murid di kelas 10, nilai rapor mereka harus dibuat baik, dan menunjukkan grafik peningkatan.

Ibu Rosdiana akhirnya meminta guru-guru untuk menaikkan nilai murid-murid 10 poin, maka bila nilai murid 70 maka akan menjadi 80, dan seterusnya, demi membantu masa depan murid-murid, dan juga demi nama baik sekolah agar kepercayaan masyarakat meningkat bila banyak murid-murid sekolah ini yang diterima di PTN dengan jalur nilai rapor. 

Bila Anda berada di posisi Ibu Rosdiana, apakah Anda akan melakukan hal yang sama atau berbeda? Apa alasannya?

Kasus 4

Sejak pandemi covid-19 melanda dunia, seluruh lini kehidupan manusia terpengaruh, tidak terkecuali dunia pendidikan. Proses belajar mengajar beralih dilakukan dengan cara daring. Dunia bisnis secara keseluruhan juga terkena imbasnya. Banyak orang kehilangan pekerjaan dan berkurang pendapatannya. Hal ini membuat beberapa orangtua murid memindahkan sekolah anak-anaknya ke sekolah yang lebih murah atau menunda menyekolahkan anak-anaknya, terutama di jenjang pendidikan usia dini atau taman kanak-kanak. Banyak TK dan Kelompok Bermain yang menjadi kekurangan murid, tak terkecuali TK dan Taman Bermain Pelangi. Jumlah murid yang telah mendaftar untuk tahun ajaran depan menurun drastis bila dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.  Kepala sekolah, Ibu Marina, pun harus membuat keputusan yang sulit dalam hal pengelolaan anggaran sumber daya manusia. Dengan turunnya jumlah murid, yayasan menetapkan 5 dari 10 gurunya perlu diberhentikan, agar biaya operasional bulanan sekolah tetap aman dan agar institusi tetap dapat bertahan dalam masa pandemi.  Dalam hati kecilnya, sangat berat bagi Ibu Marina untuk melakukan ini, ia tidak tega membayangkan beberapa gurunya akan kehilangan pekerjaan, apalagi di masa-masa sulit pandemi ini. Namun ia juga paham bahwa ia bertanggung jawab terhadap kelangsungan hidup dari TK dan Kelompok Bermain yang ia pimpin agar tetap dapat bertahan. Ia pun perlu mengurangi jumlah karyawan agar tetap mampu membayar gaji mereka. Bila Anda berada dalam posisi Ibu Marina, apa yang akan Anda lakukan? Karyawan mana yang akan anda berhentikan, kriteria apa yang akan Anda gunakan? Apa alasannya?

Berikut ini panduan untuk melakukan analisis studi kasus:

  1. Jika situasinya adalah situasi dilema etika, paradigma mana yang terjadi pada situasi tersebut? Apa nilai-nilai yang saling bertentangan dalam studi kasus tersebut?

  2. Apakah ada unsur pelanggaran hukum dalam situasi tersebut? (Uji legal).

  3. Apakah ada pelanggaran peraturan/kode etik profesi dalam kasus tersebut? (Uji regulasi).

  4. Berdasarkan perasaan dan intuisi Anda, apakah ada yang salah dalam situasi ini? (Uji intuisi).

  5. Apa yang Anda rasakan bila keputusan Anda dipublikasikan di media cetak/elektronik atau menjadi viral di media sosial? Apakah Anda merasa nyaman?

  6. Kira-kira, apa keputusan yang akan diambil oleh panutan/idola Anda dalam situasi ini?

  7. Apakah ada sebuah penyelesaian yang kreatif dan  tidak terpikir sebelumnya untuk menyelesaikan masalah ini (Investigasi Opsi Trilemma)?

  8. Apa keputusan yang Anda ambil?

  9. Prinsip mana yang  Anda gunakan, dan mengapa?

  • Klik tombol Add a new discussion topic untuk menuliskan jawaban studi kasus.

  • Klik tombol Reply pada topik diskusi yang ingin diberikan tanggapan.

This forum allows each person to start one discussion topic.

Visible groups                     All participants                                          PP.A.2.YOHANNES TRI UTOMO                                                               PP.A.1.LUH KADEK YANTI WULANDARI                              

Status

Discussion

Group

Started by

Last post 

Replies

Actions


Forum Diskusi Modul 3.1_Hasil Analisis Kasus 2

 PP.A.2.YOHANNES TRI UTOMO

STEVEN BERNARDUS DE RUYTER

13 Sep 2023

HAIRIL ANAM

2 Oct 2023

4



Forum Diskusi Modul 3.1_Hasil Analisis Kasus 1

 PP.A.2.YOHANNES TRI UTOMO

PUTU AYU PRADNYA PUSPITA

13 Sep 2023

HAIRIL ANAM

2 Oct 2023

4



Forum Diskusi Modul 3.1_Hasil Analisis Kasus 2

 PP.A.2.YOHANNES TRI UTOMO

SUYANTO

14 Sep 2023

HAIRIL ANAM

2 Oct 2023

3



3.1.a.4.1. Eksplorasi Konsep - Forum Diskusi Modul 3.1

 PP.A.2.YOHANNES TRI UTOMO

NI MADE KERTIANI

14 Sep 2023

HAIRIL ANAM

2 Oct 2023

2



FORUM DISKUSI MODUL 3.1

 PP.A.2.YOHANNES TRI UTOMO

NI NYOMAN ARI SUYASTINI

14 Sep 2023

HAIRIL ANAM

2 Oct 2023

1

Forum Diskusi Modul 3.1_Hasil Analisis Kasus 2

by SUYANTO - Thursday, 14 September 2023, 4:43 AM

Number of replies: 3

  1. Jika situasinya adalah situasi dilema etika, paradigma mana yang terjadi pada situasi tersebut? Apa nilai-nilai yang saling bertentangan dalam studi kasus tersebut?

Jika situasi dalam kasus Bu Azizah dan Bu Dani adalah situasi dilema etika, paradigma yang terjadi pada situasi tersebut adalah paradigma Rasa Keadilan dan Rasa Kasihan.  Nilai-nilai yang saling bertentangan dalam studi kasus tersebut adalah nilai integritas untuk transparan dalam penggunaan anggaran dan tidak berintegritas karena menyetujui penggunaan anggaran organisasi yang tidak sesuai dengan aturan.

  1. Apakah ada unsur pelanggaran hukum dalam situasi tersebut? (Uji legal).

Uji legal: tidak ada pelanggaran hukum dalam situasi tersebut. Ibu Dani yang menggunakan uang MKKS untuk keperluan pengobatan anaknya yang sakit berjanji untuk mengembalikan uang tersebut sebelum rapat evaluasi. Namun, situasi ini bisa terjadi pelanggaran hukum apabila Ibu Dani tidak dapat mengembalikan uang tersebut. 

  1. Apakah ada pelanggaran peraturan/kode etik profesi dalam kasus tersebut? (Uji regulasi).

Uji regulasi: ada pelanggaran peraturan atau kode etik profesi dalam situasi yang dialami Ibu Azizah dan Bu Dani, yakni saat Bu Dani menggunakan uang MKKS yang tidak sesuai dengan peruntukannya. Selain itu, Bu Dani juga mencoba memengaruhi Bu Azizah untuk memberitahukan hal yang dilakukannya kepada para anggota. 

  1. Berdasarkan perasaan dan intuisi Anda, apakah ada yang salah dalam situasi ini? (Uji intuisi).

Uji intuisi: ada yang salah dalam situasi ini. Bu Dani memang berjanji untuk mengembalikan uang MKKS, tetapi uang itu digunakan tidak semestinya, yakni untuk keperluan pribadi dan tidak sepengetahuan dan persetujuan dari para anggota.

  1. Apa yang Anda rasakan bila keputusan Anda dipublikasikan di media cetak/elektronik atau menjadi viral di media sosial? Apakah Anda merasa nyaman?

Jika keputusan yang saya ambil dipublikasikan di media dan viral, saya akan merasa kurang nyaman karena kasus ini menyangkut urusan pribadi seseorang.

  1. Kira-kira, apa keputusan yang akan diambil oleh panutan/idola Anda dalam situasi ini?

Keputusan yang bisa diambil berdasarkan idola/panutan adalah tetap memberi waktu dan komitmen yang tegas kepada Bu Dani untuk mengembalikan uang yang sudah dipakai dan memberikan nasihat agar perilaku tersebut tidak diulangi di kemudian hari.

  1. Apakah ada sebuah penyelesaian yang kreatif dan  tidak terpikir sebelumnya untuk menyelesaikan masalah ini (Investigasi Opsi Trilemma)?

Investigasi Opsi Trilemma: penyelesaikan kreatif untuk menyelesaikan masalah ini adalah dengan mengadakan pertemuan terbatas dengan para pengurus inti MKKS dan menyampaikan hal yang sebenarnya terjadi, lalu mengajak para pengurus untuk membuat solusi yang tepat, seperti memberi kesempatan kepada Bu Dani untuk mengembalikan uang MKKS dan membuat surat pernyataan untuk tidak mengulangi perbuatan lagi. Di sisi lain, pengurus MKKS bisa mengadakan penggalangan dana untuk pengobatan anak Bu Dani kepada seluruh anggota MKKS sebagai bentuk empati.

  1. Apa keputusan yang Anda ambil?

Keputusan yang saya ambil adalah memberi jangka waktu tertentu untuk Bu Dani agar segera mengembalikan uang MKKS. Jika sampai mendekati rapat evaluasi, Bu Dani tidak bisa mengembalikan, maka saya akan menggunakan Investigasi Opsi Trilemma.

  1. Prinsip mana yang  Anda gunakan, dan mengapa?

Prinsip yang saya gunakan dalam mengambil keputusan adalah Care-Based Thinking atau berpikir berbasis rasa peduli karena dengan prinsip ini membuat saya memikirkan kepentingan orang lain dan menimbulkan rasa empati.


PermalinkReply

Re: Forum Diskusi Modul 3.1_Hasil Analisis Kasus 2

by STEVEN BERNARDUS DE RUYTER - Thursday, 14 September 2023, 4:53 AM

Analisis yang Pak Yanto berikan sudah sangat baik dan sesuai dengan 9 langkah panduan pengambilan keputusan.

PermalinkShow parentReply

Re: Forum Diskusi Modul 3.1_Hasil Analisis Kasus 2

by NI MADE KERTIANI - Thursday, 14 September 2023, 8:05 AM

Panduan langkah pengambilan keputusan yang pak yanto terapkan sangat bagus, dan dari kasus yang terjadi pada pada bu dani dan bu azizah merupakan pembelajaran bagi kita, untuk melaksanakan tugas sesuai regulasi dan bu dani tetap bertanggung jawab terhadap apa yang dilakukan.

PermalinkShow parentReply

Re: Forum Diskusi Modul 3.1_Hasil Analisis Kasus 2

by HAIRIL ANAM - Monday, 2 October 2023, 6:05 PM

Paparan analisis dari Pak Suyanto sudah benar, nilai-nilai yang saling bertentangan dalam studi kasus tersebut adalah nilai integritas untuk transparan dalam penggunaan anggaran dan tidak berintegritas karena menyetujui penggunaan anggaran organisasi yang tidak sesuai dengan aturan. Justru anggaran digunakan untuk kepentinggan pribadi walaupun dengan dalih biaya berobat. Keputusan yang saya ambil adalah memberi jangka waktu tertentu untuk Bu Dani agar segera mengembalikan uang MKKS dengan keputusan tersebut Ibu Dani berusaha untuk mengembalikan secara tunai maupun dicicil yang penting dana tersebut bisa dikembalikan.

PermalinkShow parentReply

SLB NEGERI 1 JEMBRANA
www.slbn1jembrana.sch.id

slbn1jembranakab@gmail.com

TwitterLinkedInInstagram
SUYANTOhttps:/suyanto.my.id
suyanto331@guru.slb.belajar.id 
Report abuse
Page details
Page updated
Report abuse