3.3.a.2. Pendahuluan - Modul 3.3
Selamat datang Ibu dan Bapak Calon Guru Penggerak (CGP) di modul 3.3 yang akan berbicara tentang program yang berdampak pada murid.
Modul ini mengajak Ibu dan Bapak untuk berefleksi dan melihat kembali perspektif atau cara pandang kita tentang program yang berdampak positif pada murid. Selama ini, sering sekali kita melihat bahwa program-program sekolah, baik program intra kurikuler, program ko-kurikuler, atau program ekstra kurikuler pengelolaannya hanya menempatkan murid-murid sebagai objek dari program-program tersebut. Mereka memang melakukan, atau menjalankan program-program tersebut, namun banyak yang kesulitan untuk mengambil makna dari pengalaman mereka tersebut karena hanya merasakan keterlibatan itu sebagai sebuah keharusan untuk terlibat, rutinitas, kewajiban yang harus dijalankan, atau hanya sekedar sebuah kegiatan yang menyenangkan untuk dilakukan. Padahal, kita semua tahu bahwa pengambilan makna adalah esensi dari proses belajar itu sendiri.
Di dalam modul ini, Ibu dan Bapak akan mengeksplorasi bagaimana sesungguhnya kita dapat mendorong student agency (yang dalam modul ini diterjemahkan sebagai kepemimpinan murid) dalam pengelolaan program-program di sekolah. Mendorong kepemimpinan murid dalam program sekolah bukan hanya memungkinkan murid untuk belajar menjadi individu yang lebih bertanggung jawab, berdaya, dan kontributif, namun, pengalaman dan kebermaknaan yang mereka dapatkan dari proses belajar mereka dalam program-program sekolah tersebut sesungguhnya akan memberikan bekal untuk mereka menjadi seorang pembelajar sepanjang hayat, sehingga, ketika kita berbicara tentang dampak, maka dampak positif dari proses belajar yang dilalui oleh murid-murid kita saat ini tentunya akan dapat terus dirasakan oleh mereka di sepanjang hidupnya.
Saat di tahapan eksplorasi konsep di dalam modul ini, kami secara sengaja juga akan meminta Ibu/Bapak untuk mencoba mengaitkan konsep yang sedang dipelajari tersebut dengan Standar Nasional Pendidikan. Kami berharap Ibu dan Bapak dapat melihat bahwa upaya mendorong kepemimpinan murid dalam berbagai program atau kegiatan di sekolah ini sesungguhnya juga merupakan upaya untuk memenuhi apa yang digariskan dalam Standar Nasional Pendidikan. Menumbuhkan kepemimpinan murid sejatinya adalah bagian dari sebuah upaya kolaboratif yang seharusnya dilakukan oleh semua pihak yang berkaitan dengan pendidikan dalam mencapai tujuan pendidikan nasional, yaitu mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Semoga proses pembelajaran yang Ibu dan Bapak lalui di modul ini dapat memberikan pengalaman baru, bermakna, dan membuka cakrawala berpikir yang lebih luas, sehingga dapat membantu Ibu dan Bapak dalam melakukan pengelolaan berbagai program atau kegiatan yang berpihak pada murid di sekolah Ibu dan Bapak. Tetaplah semangat!
Salam dan Bahagia,
Pengembang Modul 3.3,
Oscarina Dewi Kusuma, S.Pd.,M.Pd., Dr. Siti Suharsih, S.S., M.Pd & Indra Sari, S.H., M.Pd.
Kompetensi Lulusan yang Dituju
Modul ini diharapkan berkontribusi untuk mencapai kompetensi lulusan sebagai berikut:
Guru Penggerak mampu menggerakkan komunitas sekolah untuk bersama-sama mengembangkan dan mewujudkan visi sekolah yang berpihak pada murid dan berlandaskan nilai-nilai kebajikan universal.
Guru Penggerak melakukan pendampingan kepada seluruh komunitas sekolah untuk dapat menggunakan pendekatan reflektif dan iteratif dalam mengelola program dan sumber daya sekolah.
Guru Penggerak merencanakan, menginisiasi dan mengorganisasi kerangka program pengembangan sekolah yang mendorong kepemimpinan murid berbasis data dan bukti.
Guru Penggerak memfasilitasi pelibatan orang tua/wali murid dan masyarakat dalam pengembangan sekolah untuk peningkatan kualitas belajar murid.
Capaian Umum Modul 3.3
Secara umum, capaian dari modul ini adalah:
CGP menyadari murid sebagai mitra bagi guru dalam pembelajaran.
CGP mengupayakan terwujudnya lingkungan sekolah yang mendukung tumbuhnya murid-murid yang mampu menjadi pemimpin dalam proses pembelajarannya sendiri.
CGP menerapkan konsep kepemimpinan murid pada program atau kegiatan sekolah.
Capaian Khusus Modul 3.3:
Secara khusus, setelah mempelajari modul ini diharapkan Calon Guru Penggerak mampu::
menunjukkan pemahaman tentang konsep kepemimpinan murid dan kaitannya dengan Profil Pelajar Pancasila.
menunjukkan pemahaman tentang apa yang dimaksud dengan suara, pilihan, dan kepemilikan murid.
menganalisis sejauh mana suara, pilihan dan kepemilikan murid dipertimbangkan dalam program intrakurikuler/kokurikuler/ekstrakurikuler sekolah untuk mewujudkan lingkungan yang menumbuhkembangkan kepemimpinan murid.
mengidentifikasi strategi pelibatan komunitas dalam program sekolah untuk mendukung tumbuhnya kepemimpinan murid.
merancang sebuah prakarsa perubahan di sekolah dalam bentuk sebuah program/kegiatan sekolah yang mendorong kepemimpinan murid dengan menggunakan model prakarsa perubahan yang di sebut dengan BAGJA.
Isi Materi Modul:
Kepemimpinan murid:
Apa yang dimaksud dengan kepemimpinan murid
Suara murid, Pilihan murid, Kepemilikan murid
Kepemimpinan murid dan kaitannya dengan Profil Pelajar Pancasila
Lingkungan yang menumbuhkembangkan kepemimpinan murid.
Pelibatan komunitas dalam program sekolah untuk mendukung tumbuhnya kepemimpinan murid.
Program atau kegiatan yang menumbuhkembangkan kepemimpinan murid.
Mulai dari Diri
CGP melakukan refleksi terhadap pengalaman belajar mereka di masa lalu untuk menyimpulkan apa yang dimaksud dengan program yang berdampak pada murid.
Eksplorasi Konsep
Eksplorasi Konsep 1:
Melalui kegiatan membaca, diskusi, dan refleksi, CGP dapat mengkonstruksi pemahaman mereka tentang:
Apa yang dimaksud dengan kepemimpinan murid (students agency).
Apa yang dimaksud dengan suara, pilihan dan kepemilikan murid dalam konsep kepemimpinan murid.
Lingkungan yang mendukung tumbuhkembangnya kepemimpinan murid
Bagaimana melibatkan komunitas untuk mendukung tumbuhnya kepemimpinan murid.
Eksplorasi Konsep 2:
CGP akan melakukan diskusi asinkron untuk mengembangkan pemahaman yang lebih dalam tentang suara, pilihan dan kepemilikan murid.
CGP akan menemukenali aspek suara, pilihan dan kepemilikan murid dalam sebuah contoh program atau kegiatan sekolah yang menjadi fokus diskusi.
Ruang Kolaborasi
CGP akan bekerja dalam kelompok untuk membuat dan mempresentasikan sebuah contoh (gambaran umum) dari sebuah program atau kegiatan sekolah yang mempromosikan kepemimpinan murid)
Demonstrasi Kontekstual
CGP akan membuat sebuah prakarsa perubahan dalam bentuk rencana program/kegiatan yang memanfaatkan model manajemen perubahan BAGJA
Elaborasi Pemahaman
CGP akan berdiskusi dan melakukan tanya jawab dengan instruktur untuk mengelaborasi pemahaman mereka terkait dengan program atau kegiatan pembelajaran yang menumbuhkan kepemimpinan murid.
Koneksi Antar Materi
CGP akan melakukan koneksi antar materi yang telah dipelajari dari modul-modul sebelumnya untuk membuat sintesa pemahaman tentang program sekolah yang berdampak pada murid.
Aksi Nyata
CGP menjalankan tahapan B (Buat Pertanyaan) & A (Ambil Pelajaran) berdasarkan model prakarsa perubahan B-A-G-J-A yang telah dibuat sebelumnya pada tahapan Demonstrasi Kontekstual dalam sebuah aksi nyata.
Daring
Akronim (singkatan) dari dua kata: “dalam” dan “jaringan”. Dalam Bahasa Inggris, berarti “online”.
Agency
Agency berasal dari bahasa Inggris yang diartikan sebagai kapasitas seseorang untuk mempengaruhi fungsi dirinya dan arah jalannya peristiwa melalui tindakan yang dibuatnya.
Student Agency*
Kemampuan murid untuk mengarahkan pembelajaran mereka sendiri, membuat pilihan-pilihan, menyuarakan opini, mengajukan pertanyaan dan mengungkapkan rasa ingin tahu, berpartisipasi dan berkontribusi pada komunitas belajar, mengkomunikasikan pemahaman mereka kepada orang lain, dan melakukan tindakan nyata sebagai hasil proses belajarnya.
*mengingat kata agency belum ada padanannya yang tepat dalam bahasa Indonesia, maka untuk kepentingan pembahasan dalam modul ini, istilah student agency akan diterjemahkan sebagai ‘kepemimpinan murid’
Voice/Choice/Ownership
Voice (suara) adalah pandangan, perhatian, gagasan yang diekspresikan oleh murid melalui partisipasi aktif mereka di kelas, sekolah, komunitas, dan sistem pendidikan mereka, yang berkontribusi pada proses pengambilan keputusan dan secara kolektif mempengaruhi hasilnya.
Choice (pilihan) adalah peluang yang diberikan kepada murid untuk memilih kesempatan-kesempatan dalam ranah sosial, lingkungan, dan pembelajaran.
Ownership (Kepemilikan) adalah rasa keterhubungan, keterlibatan aktif, dan investasi pribadi seseorang dalam proses belajar.
Tri Sentra Pendidikan
Tri Sentra Pendidikan (Tiga Pusat Pendidikan), merupakan konsep yang digagas oleh Ki Hadjar Dewantara, yang menerangkan bahwa pendidikan sesungguhnya berlangsung di tiga lingkungan yaitu, keluarga, sekolah, dan masyarakat. Ketiganya memiliki peran di dalam proses pendidikan, serta saling mengisi dan memperkuat satu dengan yang lainnya. Tanggung jawab pendidikan tidak hanya pada pemerintah semata, namun termasuk juga keluarga dan masyarakat.
Program Pembelajaran
Program pembelajaran adalah rancangan atau perencanaan satu unit atau kesatuan kegiatan yang berkesinambungan dalam proses pembelajaran, yang memiliki tujuan, dan melibatkan sekelompok orang (guru dan murid) untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Kegiatan Pembelajaran
Proses interaksi antara peserta didik dengan tenaga pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan yang mengacu pada pendekatan, strategi, model, dan metode pembelajaran
Intrakurikuler
Program/kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan untuk mencapai tujuan kurikulum sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Program/kegiatan intrakurikuler ini terdiri dari mata pelajaran yang memiliki alokasi waktu yang telah ditentukan.
Kokurikuler
Program/kegiatan yang dilaksanakan untuk penguatan atau pendalaman kurikulum, meliputi kegiatan pengayaan mata pelajaran, kegiatan ilmiah, pembimbingan seni dan budaya, dan/atau bentuk kegiatan lain yang ditujukan untuk penguatan karakter Peserta Didik.
Ekstrakurikuler
Program/kegiatan kurikuler yang dilakukan di luar jam pelajaran, di bawah bimbingan dan pengawasan satuan pendidikan. Ekstrakurikuler diselenggarakan dengan tujuan untuk mengembangkan potensi, bakat, minat, kemampuan, kepribadian, kerjasama,dan kemandirian peserta didik secara optimal dalam rangka mendukung pencapaian tujuan pendidikan nasional. Kegiatan lebih bersifat ke minat siswa dan pengembangan diri.
BAGJA
Model manajemen perubahan yang merupakan akronim dari Buat pertanyaan utama, Ambil pelajaran, Gali mimpi, Jabarkan rencana, Atur eksekusi. BAGJA merupakan terjemahan bebas yang diadaptasi dari model 5D sebagai bagian dari inkuiri apresiatif (Define, Discover, Dream, Design, Deliver) yang diperkenalkan oleh David Cooperrider.