Selamat datang di situs "Sinau Teges", semoga informasi yang tersedia bisa dimanfaatkan dan membantu Bapak/Ibu.
Hanya sedikit pekerjaan yang bisa dilakukan sendirian. Namun bersama-sama kita bisa kerjakan banyak hal
(Hellen Keller)
Diskusi Daring Sinkron, menguraikan bentuk penerapan pembelajaran 5 kompetensi sosial-emosional sesuai dengan jenjang pendidikan masing-masing.
Tugas 3.1:
Setiap anggota merefleksikan 1 bentuk pembelajaran sosial dan emosional yang sudah diterapkan di kelas atau sekolah selama ini. Upayakan jawaban yang bervariasi dari tiap anggota kelompok.
Uraikan: cara implementasi, bentuk PSE, KSE yang dikembangkan, apa yang dilakukan dan dikatakan guru (instruksi yang disesuaikan dengan karakteristik murid pada jenjang pendidikan tersebut). Tuangkan hasil refleksi pada tabel 3.1.
Tugas 3.2:
Berdasarkan analisis 5 KSE yang sudah dipelajari, manakah KSE yang belum tercakup atau paling jarang diterapkan selama ini? Diskusikan dengan kelompok Anda tentang contoh penerapan pembelajaran yang dapat mengembangkan KSE tersebut yang disesuaikan dengan karakteristik jenjang murid kelompok Anda
Susunlah 5 ide baru penerapan 5 KSE sesuai dengan karakteristik jenjang pendidikan yang Anda ampu dalam tabel 3.2. Anda dapat memodifikasi ide-ide kegiatan yang ada dalam isi dan lampiran modul maupun sumber lainnya sebagai referensi.
2.2.a.5.1. Ruang Kolaborasi - Pembelajaran Sosial dan Emosional
“Ada kekuatan luar biasa ketika sekelompok orang dengan minat yang sama berkumpul untuk bekerja menuju tujuan yang sama.”
(Idowu Koyenikan)
Presentasi kelompok, menguraikan bentuk penerapan pembelajaran 5 kompetensi sosial-emosional sesuai dengan jenjang pendidikan masing-masing.
Bersama rekan kelompok Ibu Yusdian Bachtiar telah melakukan analisis dan menyusun 5 ide baru penerapan 5 KSE sesuai dengan karakteristik jenjang pendidikan yang diampu, dan menuangkan pada tabel 3.2.
Tugas 3.1:
Setiap anggota merefleksikan 1 bentuk pembelajaran sosial dan emosional yang sudah diterapkan di kelas atau sekolah selama ini. Upayakan jawaban yang bervariasi dari tiap anggota kelompok.
Uraikan: cara implementasi, bentuk PSE, KSE yang dikembangkan, apa yang dilakukan dan dikatakan guru (instruksi yang disesuaikan dengan karakteristik murid pada jenjang pendidikan tersebut). Tuangkan hasil refleksi pada tabel 3.1.
Tugas 3.2:
Berdasarkan analisis 5 KSE yang sudah dipelajari, manakah KSE yang belum tercakup atau paling jarang diterapkan selama ini? Diskusikan dengan kelompok Anda tentang contoh penerapan pembelajaran yang dapat mengembangkan KSE tersebut yang disesuaikan dengan karakteristik jenjang murid kelompok Anda
Susunlah 5 ide baru penerapan 5 KSE sesuai dengan karakteristik jenjang pendidikan yang Anda ampu dalam tabel 3.2. Anda dapat memodifikasi ide-ide kegiatan yang ada dalam isi dan lampiran modul maupun sumber lainnya sebagai referensi.
Kita tidak belajar dari pengalaman, tetapi kita belajar dari refleksi terhadap pengalaman kita
John Dewey (Philosopher, Psychologist)
melakukan refleksi dan metakognisi terhadap proses pembelajaran yang telah mereka lalui serta menggunakan pemahaman barunya untuk memperbaiki proses pembelajaran yang diampunya
Sebelum Anda melakukan refleksi, berikut beberapa pertanyaan yang diharapkan dapat Anda jawab setelah menyelesaikan kegiatan ini.
Apakah hal yang menarik yang telah Anda pelajari?
Apakah ada hal baru dalam pemahaman atau praktek pembelajaran yang Anda lakukan selama ini?
Apakah tantangan yang masih Anda hadapi dalam proses pembelajaran ini?
Sebutkan 3 hal menarik yang telah Anda pelajari! Kemukakan dengan alasan atau contoh berupa gambar/foto untuk memperjelas jawaban Anda.
1. Belajar di sekolah tidaklah cukup apabila murid hanya mengembangkan kemampuan kognitifnya, kompetensi sosial-emosional berperan penting dalam keberhasilan akademik maupun dalam kehidupannya. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi pendidik yang harus mampu mengajak murid untuk menyadari, melihat, mendengarkan, merasakan, mengalami berbagai pengalaman belajar yang dapat mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan sikap positif mengenai aspek sosial dan emosional. Begitu juga dengan guru perlu menyadari, mengelola, dan menerapkan pembelajaran sosial dan emosional dalam dirinya. Pembelajaran Sosial dan Emosional, Pembelajaran sosial Emosional di sekolah merupakan hal yang sangat penting bagi murid, agar murid mampu untuk bertahan jika ada masalah dan mampu mengatasinya sehingga mereka menjadi orang yang memiliki kompetensi personal baik. Pembelajaran Sosial dan Emosional adalah pembelajaran yang dilakukan secara kolaboratif oleh seluruh komunitas sekolah. Proses kolaborasi ini memungkinkan anak dan orang dewasa di sekolah memperoleh dan menerapkan pengetahuan, keterampilan dan sikap positif mengenai aspek sosial dan emosional. Sebagai murid, dengan pengalaman yang di desain oleh guru dapat membantu siswa memahami diri mereka sendiri dan orang lain. serta secara sadar dapat memahami dan menerapkan 5 Kompetensi Pembelajaran sosial dan emosional, kesadaran diri, pengelolaan diri, kesadaran sosial, keterampilan membangun relasi, pengambilan keputusan yang bertanggung jawab.
2. Kesadaran Penuh (Mindfulness), Kesadaran penuh (mindfulness) muncul saat seorang sadar sepenuhnya pada apa yang sedang dikerjakan dengan pikiran terbuka, atau dalam situasi yang menghendaki perhatian yang penuh. Dengan latihan berkesadaran penuh dapat merangsang perkembangan otak depan, bagian otak yang dapat menekan rangsangan sehingga kita tidak langsung bereaksi terhadap sebuah emosi. Perkembangan otak depan sangat bermanfaat untuk memperbaiki suasana hati, mengatasi depresi dan meningkatkan rasa percaya diri sehingga membantu kita untuk tetap fokus.
3. Pembelajaran Sosial dan Emosional berbasis kesadaran penuh, Pembelajaran Sosial dan Emosional berbasis kesadaran penuh yang dilakukan secara terhubung, terkoordinasi, aktif, fokus, dan eksplisit diharapkan dapat mewujudkan kesejahteraan hidup (Well-being) ekosistem sekolah. Berbagai kegiatan berbasis kesadaran penuh (mindfulness) dalam sehari-hari memungkinkan seseorang membangun kesadaran penuh untuk dapat memberikan perhatian secara berkualitas yang didasarkan keterbukaan pikiran, rasa ingin tahu (tanpa menghakimi) dan kebaikan hati (compassion) yang akan membantu seseorang dalam menghadapi situasi-situasi menantang dan sulit.
Sebutkan 2 hal penting yang Anda pelajari! Kemukakan dengan alasan atau contoh berupa gambar/foto untuk memperjelas jawaban Anda.
1. Belajar di sekolah tidaklah cukup apabila murid hanya mengembangkan kemampuan kognitifnya, kompetensi sosial-emosional berperan penting dalam keberhasilan akademik maupun dalam kehidupannya. Dengan Pembelajaran Sosial Emosional (PSE) dapat membantu murid untuk memahami diri mereka sendiri dan orang lain. Seorang guru harus dapat membiasakan pembelajaran sosial dan emosional dalam lingkup kelas, sekolah dan komunitasnya di mana dia berada agar kemampuan aspek sosial dan emosional murid dapat terbentuk dengan optimal untuk keberhasilan murid di kehidupan yang sesungguhnya. Pembelajaran sosial dan emosional bertujuan:
memberikan pemahaman, penghayatan dan kemampuan untuk mengelola emosi (kesadaran diri)
menetapkan dan mencapai tujuan positif (pengelolaan diri)
merasakan dan menunjukkan empati kepada orang lain (kesadaran sosial)
membangun dan mempertahankan hubungan yang positif (keterampilan membangun relasi)
membuat keputusan yang bertanggung jawab. (pengambilan keputusan yang bertanggung jawab)
Implementasi Pembelajaran Sosial dan Emosional (PSE) dapat dilakukan dengan 4 cara:
Mengajarkan Kompetensi Sosial Emosional (KSE) secara spesifik dan eksplisit
Mengintegrasikan Kompetensi Sosial Emosional (KSE) ke dalam praktik mengajar guru dan gaya interaksi dengan murid
Mengubah kebijakan dan ekspektasi sekolah terhadap murid
Mempengaruhi pola pikir murid tentang persepsi diri, orang lain dan lingkungan.
Pembelajaran sosial dan emosional dapat diberikan dalam tiga ruang lingkup:
Kegiatan rutin: melakukan kegiatan di luar waktu belajar akademik. Misalnya, kegiatan membaca bersama, ekskul, perayaan hari besar, acara sekolah, apel pagi, kerja bakti, senam pagi bersama, seminar/pelatihan
Terintegrasi dalam pembelajaran: sebagai strategi pembelajaran dalam kurikulum. Misalnya, melakukan refleksi setelah menyelesaikan sebuah topik pembelajaran, membuat diskusi kasus atau kerja kelompok untuk memecahkan masalah, dll.
Protokol: budaya atau aturan sekolah yang sudah menjadi kesepakatan bersama dan secara mandiri murid menerapkannya atau sebagai kebijakan sekolah untuk merespon situasi atau kejadian tertentu. Misalnya, menjaga ketenangan di ruang perpustakan, berdoa di mushola sekolah dengan khidmat, dll.
2. Perlu suatu proses yang dapat memulihkan kesadaran penuh dan perlu kemampuan untuk mengembalikan kondisi ke keadaan semula yang penuh konsentrasi serta fokus untuk mengerjakan setiap pekerjaan dengan maksimal (resiliensi). Seseorang yang berada dalam kondisi bertumpuk suatu pikiran perlu memilih penyelesaian-penyelesaian yang dapat dipertanggungjawabkan. Ketika terjadi sesuatu terjadi pada diri seseorang kenali bahwa itu semua masalah (Problem), buatlah opsi-opsi penyelesaian yang dipilih oleh kita (Options), deskripsikan kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi dari setiap opsi yang kita ambil (Outcomes), selanjutnya tentukanlah keputusan apa yang akan diambil oleh kita (Choices). Teknik STOP menjadi primadona sebagai penyelesaian, menghentikan gerakan beberapa saat (Stop) menghirup nafas (Take a Breath) , menahan nafas, merasakan nafas, dan mengeluarkan napas, mengamati perubahan apa yang terjadi dengan melakukan itu (Observe) untuk mengembalikan ke kesadaran penuh sehingga pada akhirnya kondisi kita pulih kembali dan kita siap melakukan aktivitas selanjutnya dengan penuh kesadaran
Sebutkan 1 hal yang Anda ingin coba dan terapkan dalam kelas! Jelaskan alasan Anda!
Menerapkan Pembelajaran Sosial Emosional berbasis Kesadaran Penuh (mindfulness) di kelas sesuai kerangka CASEL (Collaborative for Academic, Social, and Emotional Learning ) agar murid menjadi lebih fokus pada pembelajaran, sehingga tercipta proses pembelajaran yang bermakna dan menyenangkan.
2.2.a.7. Demonstrasi Konstektual - Pembelajaran Sosial dan Emosional
Mengetahui tidak cukup, kita harus menerapkan. Kemauan saja tidak cukup, kita harus melakukan
(Bruce Lee)
Tugas:
menerapkan pembelajaran sosial dan emosional berbasis kesadaran penuh dalam mata pelajaran yang diampu.
Langkah-langkah yang dapat Anda ikuti:
Pilihlah satu RPP mata pelajaran yang sudah Anda susun sebelumnya di sekolah
Tentukan kompetensi sosial - emosional (KSE) berbasis kesadaran penuh yang akan Anda integrasikan dalam RPP tersebut
Tentukan teknik atau bentuk kegiatan yang menurut Anda dapat mengembangkan kompetensi sosial-emosional yang Anda pilih pada no 2. dan sesuai dengan tujuan pembelajaran mata pelajaran yang Anda ampu. Anda dapat menggunakan contoh pembelajaran sosial emosional yang sudah Anda susun dalam ruang kolaborasi atau ide pembelajaran sosial emosional lainnya.
Tuliskan : Kompetensi Sosial dan Emosional, apa yang akan dilakukan oleh guru, apa yang dikatakan guru, dan lampirkan lembar refleksi diri, lembar observasi, atau daftar periksa dalam RPP tersebut.
Kami yakin, masih ada banyak pertanyaan yang ingin Anda diskusikan yang akan menjadi pemandu dalam perjalanan Anda menuju pemahaman yang lebih baik lagi. Berkenaan dengan hal tersebut, silakan sampaikan pertanyaan-pertanyaan yang masih Anda miliki terkait dengan praktik pembelajaran sosial dan emosional kepada instruktur Anda melalui kuesionner ini. Silahkan tuliskan pertanyaan-pertanyaan yang masih Anda miliki terkait dengan praktik pembelajaran sosial dan emosional!
PSE dapat dilakukan dengan baik jika melibatkan seluruh Komunitas Sekolah yang harus secara sadar dilakukan untuk mewujudkan kesejahteraan hidup (well-being) ekosistem sekolah. Misalnya,
Sebagai seorang guru harus dapat merancang pengalaman apa yang akan dialami siswa, apa yang dipelajari siswa dan bagaimana guru mengajar.
Sebagai seorang guru dapat merancang bagaimana sekolah dan ruangan kelasnya, bagaimana waktu belajar, ruang ruangan yang ada di sekolah, hubungan dengan komunitas sekolah dan keluarga dan yang lainnya sebagai tempat pertukaran pengetahuan, pengetahuan tentang dunia; pengetahuan tentang diri sendiri dan pengetahuan tentang orang lain yang berinteraksi dengan kita.
Sebagai seorang murid, dengan pengalaman yang didesain oleh guru dapat membantu siswa memahami diri mereka sendiri dan orang lain. serta secara sadar dapat memahami dan menerapkan 5 Kompetensi Pembelajaran sosial dan emosional, kesadaran diri, pengelolaan diri, kesadaran sosial, keterampilan membangun relasi, pengambilan keputusan yang bertanggung jawab.
Dengan demikian pada tahap ini kita tidak lagi membahas bagaimana sebagai seorang guru mengatasi kasus/permasalahan yang dihadapi oleh murid, ini sudah dipelajari pada materi sebelumnya terkait Segitiga Restitusi, tetapi dalam PSE bagaimana merancang pengalaman belajar murid sehingga murid dapat memahami diri mereka sendiri dan orang lain serta secara sadar dapat memahami dan menerapkan 5 KPSE. Pertanyaannya, Bagaimana contoh penerapan yang tepat dan bagaimana cara merancang pengalaman belajar murid yang tepat dalam proses pembelajaran sehingga murid dapat memahami diri sendiri dan orang lain bahkan bisa membuat murid secara sadar memahami dan menerapkan 5 KPSE. Karena harus diakui bahwa banyak dari murid di tingkat SMA yang sampai saat ini belum mampu memahami diri sendiri/belum mampu mengaktualisasi diri. Begitu juga di jenjang sebelumnya PAUD sampai SMP, yang mengharuskan seorang guru berpikir dengan keras bagaimana merancang pengalaman yang akan dialami siswa sesuai dengan apa yang dipelajari dan kebutuhannya.
Refleksi Sesi Elaborasi Pemahaman Modul 2.2 (Angkatan 4)
Bapak, Ibu, mari luangkan waktu untuk menuliskan refleksi, berlatih berpikir lambat, mengambil makna positif dan tindak lanjut dari pembelajaran hari ini.
antoniuszwengly@gmail.com (tidak dibagikan) Ganti akun
Draf disimpan
* Wajib
DwqNama CGP/Daerah: *
PENGUATAN atau PENCERAHAN yang saya dapatkan dari sesi elaborasi ini: *
Yang akan saya lakukan dalam mengelola Kompetensi Sosial Emosional diri saya sebagai pendidik: *
Yang akan saya lakukan untuk menerapkan pembelajaran KSE bagi murid-murid saya: *
Kirim
Kosongkan formulir
“Kalau sebutir jagung yang baik dasarnya jatuh pada tanah yang baik, banyak airnya, dan mendapat sinar matahari yang cukup, maka pemeliharaan dari bapak tani tentu akan menambah baiknya keadaan tanaman. Kalau tidak ada pemeliharaan, sedangkan keadaan tanahnya tidak baik, atau tempat jatuhnya biji jagung itu tidak mendapat sinar matahari atau kekurangan air, maka biji jagung itu (walaupun dasarnya baik), tidak akan dapat tumbuh baik karena pengaruh keadaan. Sebaliknya kalau sebutir jagung tidak baik dasarnya, akan tetapi ditanam dengan pemeliharaan yang sebaik-baiknya oleh bapak tani, maka biji itu akan dapat tumbuh lebih baik daripada biji lainnya yang juga tidak baik dasarnya.”
kata-kata Bapak Ki Hajar Dewantara di atas mengingatkan kita bahwa peran kita sebagai pendidik adalah tugas mulia sekaligus membutuhkan keuletan dan kesabaran. Mari terus belajar, berefleksi, bertumbuh, berbagi, berkolaborasi untuk menjadi lebih baik bagi murid-murid kita.
Mengutip kata-kata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Bapak Nadiem Makarim: “Besok, di mana pun Anda berada, lakukan perubahan kecil di kelas Anda. Apa pun perubahan kecil itu, jika setiap guru melakukannya secara serentak, kapal besar bernama Indonesia ini pasti akan bergerak.“