Selamat datang di situs "Sinau Teges", semoga informasi yang tersedia bisa dimanfaatkan dan membantu Bapak/Ibu.
Apa yang memotivasi Anda menjadi Guru Penggerak? Apa yang Anda lakukan dalam mewujudkan motivasi tersebut?
Motivasi saya ingin bergabung menjadi guru penggerak adalah sebuah akses untuk saya berinteraksi dengan guru-guru yang lain dan mengajak mereka untuk lebih peduli pada pendidikan, khususnya di masa pandemi. Di masa pandemi banyak dari guru-guru yang menyerah dengan keadaan yang ada, seolah-olah mengabaikan hak-hak peserta didiknya. Bagi saya guru penggerak adalah sebuah jalan untuk berbagi pengalaman, ikut merasakan kesulitan yang dialami dan bersama-sama mencari solusi untuk memecahkan masalah yang dihadapi.
Apa kelebihan yang mendukung peran Anda sebagai Guru Penggerak? Jelaskan alasannya dan berikan contohnya!
Jika di tanya apa kelebihan, saya hanya bisa menjawab "Saya memiliki kemampuan yang dibutuhkan dalam peran saya sebagai guru penggerak, bisa dilihat pada surat rekomendasi." (1) Saya memiliki kemampuan penggunaan TIK dalam pembelajaran dan sudah membuat aplikasi pendidikan yang digunakan untuk proses belajar mengajar di sekolah secara mandiri; (2) selalu share pengalaman dan membantu teman sekerja di sekolah jika ada kesulitan dalam proses PJJ daring / luring; (3) Sebagai ketua MGMP; (4) sebagai Fasilitator Daerah Pengumpulan Data Mutu Pendidikan; dengan beberapa kelebihan ini saya bisa memotivasi dan mengajak teman-teman yang lain untuk mengembangkan diri. Khususnya di sekolah (SMAN 1 Tompaso) pada awalnya guru-guru belum mampu menggunakan TIK dalam pembelajaran dengan berbagai macam kesulitan dan kekurangan yang mereka miliki, misalnya tidak memiliki perangkat TIK, punya tapi tidak tahu cara menggunakannya, merasa sudah tua dan akan berakhir masa kerja, dll. Tapi seiring berjalannya waktu dengan bimbingan dan arahan serta motivasi akhirnya sampai saat ini sudah 90% guru yang mampu menggunakan TIK dalam pembelajaran.
Dalam mendukung peran sebagai guru penggerak tentu saja harus mampu mengajak dan memotivasi walaupun tidak secara langsung kita mengajak mereka, misalnya ketika saya membuat aplikasi android (LMS-SMANSATOP) saya secara tidak langsung memaksa mereka untuk mampu menggunakan hanphone android mereka. Mulai dari browsing aplikasi di playstore, menginstall aplikasi, menggunakan aplikasinya untuk kebutuhan belajar mengajar secara daring dan pelaksanaan evaluasi hasil belajar.
Berikan contoh perubahan, inovasi, pemberdayaan, gerakan, atau lainnya yang memberikan dampak nyata berdasarkan inisiatif Anda sendiri. Apa yang mendorong Anda melakukan hal tersebut? (Jawaban Anda harus mencakup waktu kejadian, dampak atas inisiatif Anda, upaya yang Anda lakukan agar inisiatif tersebut terlaksana, peran Anda dan pihak lain yang terlibat bila ada)
Penggunaan TIK dalam pembelajaan merupakan suatu hal yang wajib untuk dilakukan karena perkembangan zaman yang menuntut guru-guru harus mampu menggunakan TIK dalam pembelajaran. Begitu juga dengan peserta didik yang harus mampu berjalan bersama dengan perkembangan zaman saat ini. Memang harus diakui ketika mata pelajaran TIK di hapus maka peserta didik mengalami banyak kesulitan untuk mengembangkan diri atau memanfaatkan media TIK untuk pembelajaran. Bagi peserta didik yang punya fasilitas pasti tidak punya kendala saat menggunakan TIK dalam pembelajaran, beda halnya dengan peserta didik yang tidak memiliki fasilitas pasti mereka kesulitan dalam menggunakan TIK dalam pembelajaran. Oleh sebab itu, butuh perubahan, inovasi yang berdampak nyata dan bisa di nikmati oleh seluruh stakeholder. Dengan adanya kondisi ini saya membuat aplikasi android mandiri untuk sekolah (LMS-SMANSATOP) bisa download di playstore. Saya membuat aplikasi ini karena saya merasa kesulitan saat mengelola kelas online yang berpusat pada google classroom, memang benar google classroom memberikan banyak kemudahan. Tetapi saya berpikir kenapa tidak dibuatkan aplikasi android yang bisa peserta didik install di HP mereka masing-masing, kemudian mereka bisa belajar mandiri, menjawab latihan soal, terlebih khusus bisa digunakan untuk pelaksanaan PTS dan PAS. Saya juga membuat aplikasi android untuk mata pelajaran yang saya ampuh (E-SMANSATOP), fungsinya juga sama seperti aplikasi LMS-SMANSATOP. Dengan adanya aplikasi ini, maka guru-guru merasa terbantu dalam melaksanakan tugas mereka. Begitu juga dengan peserta didik, mereka tidak lagi kebingungan dengan kode kelas, berbagi link, dll semua tinggal klik aplikasi LMS-SMANSATOP kemudian lanjut untuk belajar. Memang pada awalnya mereka mengalami kesulitan saat menggunakan aplikasinya, apalagi bagi guru-guru yang sudah menginjak umur 55 tahun yang harus selalu di bimbing tetapi dengan berjalannya waktu dan pendampingan yang dilakukan terus-menerus akhirnya mereka sudah terbiasa.
Kapan waktu kejadiannya? Situasi apa yang Anda hadapi saat itu? Pihak mana saja yang Anda minta untuk bekerja sama dan mengapa? Gambarkan secara jelas!
Memang benar bahwa dengan kita berinteraksi dengan orang lain menjadi tantangan tersendiri dalam mewujudkan tujuan bersama. Karena memang pola pikir/pemahaman yang berbeda-beda, tetapi seharusnya pola pikir dalam bekerja harus sama. Kejadian ini sering terjadi di sekolah saya misalnya ketika ada sebuah program sekolah (SMA Rujukan dan SMA Zonasi) yang harus dijalankan, maka ada saja teman-teman yang tidak mau menunjang dengan anggapan menambah kesibukan dan lain-lain. Tapi tetap saja programnya harus jalan oleh sebab itu saya memotivasi teman yang lain untuk ikut serta mensukseskan program tersebut
Kesulitan apa saja yang Anda hadapi saat bekerja sama? Adakah penolakan ataupun kegagalan yang Anda hadapi dalam situasi tersebut? Bagaimana respon Anda dalam situasi tersebut? Upaya apa yang Anda lakukan untuk tetap fokus mencapai tujuan yang telah direncanakan?
Kesulitan yang saya alami sangat beragam, tetapi yang paling banyak kesulitan adalah ketika harus menyamakan persepsi bahwa tugas sebagai guru memang banyak menyita waktu bahkan waktu untuk bersama keluarga harus kita korbankan untuk keberhasilan tugas kita sebagai guru. Masih kurangnya pemahaman tentang tugas sebagai ASN guru/pendidik memang menjadi beban tersendiri, mereka tidak mau terbebani dengan tugas yang harus menyita waktu bersama dalam keluarga. Apalagi jika pendidik tersebut memiliki pekerjaan yang lain untuk mencukupi kebutuhannya misalnya mengolah ladang/sawah, bisnis rumahan, punya peternakan, dll atau mereka punya aktivitas yang lain setelah melaksanakan tugas sebagai pendidik misalnya sebagai pelayan keagamaan dalam masyarakat, sebagai pimpinan dalam organisasi keagamaan dan kemasyarakatan, aktivitas dalam keluarga lainnya. Hal-hal inilah yang menjadi hambatan dalam melaksanakan tugas pekerjaan untuk mencapai tujuan bersama yag sudah direncanakan dan diputuskan bersama dalam rapat dan saya sampai hari ini tetap konsisten menjalankan misi saya untuk sekolah agar bisa maju dan memberikan pelayanan prima bagi peserta didik dan orang tua bahkan seluruh stakeholder.
Upaya apa saja yang Anda lakukan untuk mendapatkan komitmen dari berbagai pihak untuk bekerja sama?
Komitmen sama halnya dengan semangat untuk terus berusaha meskipun diterpa banyak sekali masalah, halangan dan rintangan untuk mencapai tujuan. Untuk mendapatkan komitmen agar bisa bekerja sama dalam tugas pekerjaan sebagai pendidik atau dalam berorganisasi tentu saja harus sesuai dengan kesepakatan dalam rapat dan kesepakatan inilah yang harus di pegang sebagai acuan untuk mencapai tujuan bersama. Sebelum Anda dapat memperoleh komitmen dari orang lain Anda harus menunjukkan disiplin diri. Disiplin diri adalah kuallitas penting dari seorang namun tak satu pun dari kita yang sempurna, tentu saja, tapi kepemimpinan otentik harus memiliki disiplin diri untuk melakukan segala sesuatu yang mereka bisa. Dan ketika kita gagal penting bagi kita untuk mengakui kesalahan kita. Sebagai bentuk kerjasama tentu saja ada banyak hal yang perlu untuk dibangun bersama misalnya, harus memperjelas peran masing-masing pihak yang terkait supaya tercipta kerja sama yang baik; harus membangun komunikasi dan hubungan yang baik antar pihak supaya masing-masing dapat berbagi informasi dan membangun motivasi kerja yang baik; membangun aturan-aturan yang jelas supaya komitmen bersama dapat terjalin dan terlaksana dengan baik; kemudian segala bentuk komitmen yang diambil harus di sosialisasikan dengan baik dan selalu diingatkan agar tidak terjadi kesalahan kesepakatan antara pihak-pihak tertentu yang terkait. Sangatlah penting bagi pihak-pihak yang terkait dalam menjalankan sebuah komitmen harus punya rasa memiliki.
Bagaimana hasilnya?
Ketika semua pihak dapat bekerja sama dan memiliki komitmen yang sama pasti seluruh masalah yang ada dapat diatasi dan pasti mendapatkan hasil yang sesuai dengan harapan bersama. Walaupun tidak di pungkiri ada satu atau dua orang yang memang tidak mau di ajak berkerja sama dan perlu diingat bahwa keberhasilan tidak bersumber pada satu atau dua orang melainkan semua pihak yang berkomitmen untuk mencapai tujuan bersama. Sampai saat ini, segala sesuatu dapat dikomunikasikan dengan baik dan semua pihak yang terkait bersedia dan sadar untuk menjalankan komitmen bersama .
Kapan waktu kejadiannya? Permasalahan, tantangan, atau kompleksitas apa yang Anda hadapi saat itu? Gambarkan secara jelas!
Ada satu kejadian, waktu itu sekolah mendapatkan program SMA Rujukan dan saya juga bersama-sama dengan teman yang lain ditunjuk oleh kepala sekolah sebagai tim pelaksana program dengan harapan program SMA Rujukan dapat berjalan dengan sukses. Program ini ada karena pada awalnya sekolah kami di survei dan data-data yang dibutuhkan mendukung untuk hal itu dan dinyatakan layak untuk menjadi SMA Rujukan. Banyak dari rekan-rekan guru yang menganggap program ini hanya menambah kesibukan dan tidak penting bagi sekolah.
Upaya apa saja yang Anda lakukan untuk memahami situasi tersebut secara komprehensif? Peluang dan kesempatan apa saja yang Anda identifikasi dalam situasi tersebut untuk membantu Anda menghadapinya?
Seperti apa yang sudah disampaikan di atas tentang topik permasalahannya, maka pastinya ada upaya-upaya yang dilakukan untuk memahami situasi yang terjadi. diantaranya, rekan-rekan guru belum memahami apa itu program SMA Rujukan; mereka menganggap sekolah belum layak mendapatkan predikat SMA Rujukan; mereka menganggap program ini tidak penting dan hanya membuang-buang waktu; mereka menganggap program ini hanya menambah kesibukan saja; sebelum program ini di jalankan mereka sudah berpikir bahwa waktu mereka akan tersita dan aktivitas mereka yang lain akan terbengkalai; belum lagi ada pemikiran kenapa hanya mereka yang di tunjuk sebagai pelaksana, merasa mampu tapi tidak di pilih oleh pimpinan. Tentu saja hal ini muncul karena belum ada sosialisasi dan kejelasan yang pasti untuk program yang dimaksud. Kemudian perlu dilakukan penguatan dan motivasi kepada semua pihak yang terkait dalam pelaksanaan program ini, sehingga mereka dapat memahami program ini lebih jelas serta keuntungan yang di dapat jika program ini bisa terlaksana dengan baik.
Pertimbangan-pertimbangan atau alternatif apa saja yang Anda hadirkan dalam membuat keputusan? Informasi apa lagi yang Anda gunakan untuk memperkuat keputusan Anda?
Dari situasi di atas, dengan berbagai upaya yang dilakukan untuk memahami situasi yang ada maka berbagai pertimbangan-pertimbangan atau alternatif-alternatif yang saya ambil untuk membuat beberapa keputusan diantaranya, pertama, orientasi pada kerterlaksanaan program yang ada, program harus tetap berjalan karena sebagian besar pendidik dan tenaga kependidikan atau warga sekolah mendukung program ini tetap atau wajib untuk dilaksanakan sampai selesai sesuai jadwal yang ada. kedua, Pimpinan sekolah yang di dalamnya ada Kepala Sekolah, wakil kepala sekolah, kepala laboratorium, kepala perpustakaan dan tim pelaksana program menyatakan siap untuk melaksanakan program dengan baik. ketiga, memberikan pemahaman yang lebih jelas kepada mereka-mereka yang belum benar-benar memahami manfaat dari program yang dimaksud dan mengajak mereka untuk berpartisipasi dalam program dengan memberikan kesempatan kepada mereka untuk menjadi peserta dalam berbagai kegiatan yang ada dalam program. keempat, menjelaskan manfaat yang bisa didapatkan ketika program ini dilaksanakan misalnya, program-program sekolah yang seharusnya dibiayai secara mandiri oleh sekolah bisa dibiayai melalui program ini. Dengan adanya program ini maka banyak hal-hal baru yang didapatkan baik sebagai kepala sekolah, wakil kepala sekolah, kepala laboratorium, kepala perpustakaan, pendidik dan tenaga kependidikan karena memang dengan adanya program ini menjadi gambaran bagaimana seharusnya mengembangkan sekolah ke arah yang lebih baik.
Tindakan apa yang kemudian Anda ambil dan bagaimana hasilnya?
Sebagai tim pelaksanan program sudah disampaikan beberapa tidakan yang saya lakukan di atas dan hasilnya program dapat berjalan dengan baik dan lancar bahkan di tahun berikutnya sekolah kami ditetapkan menjadi sekolah SMA Zonasi di kabupaten kami. Ini menjadi kebanggaan kami walaupun dengan beberapa permasalahan yang ada tapi tetap program dapat berjalan dengan baik. Tentu saja masih banyak hal yang bisa dilakukan agar mendapatkan hasil yang baik, tapi semuanya bergantung kepada keputusan pimpinan sekolah dalam hal ini Kepala Sekolah.
Kapan waktu kejadiannya? Masukan atau umpan balik apa yang secara spesifik Anda dapatkan? Apa yang Anda rasakan saat menerima masukan atau umpan balik tersebut?
Jika di tanya tuntutan untuk mengembangkan diri, ini sudah saya lakukan sejak saya diangkat menjadi Aparatur Sipil Negara di tahun 2006. Belajar hal-hal yang baru bagi saya adalah sebuah kewajiban karena jika ada perkembangan maka pasti ada hal yang baru untuk dipelajari dan dikembangkan. Saya termasuk orang yang mau menerima perubahan yang ada, bahkan terkait pengalaman saya saat mendapatkan masukan atau umpan balik tentu saja banyak masukan yang saya dapatkan dari teman-teman sejawat. Misalnya kemampuan bersosialisasi, berorganisasi, memahami karakter masing-masing teman sejawat dan masih banyak lagi. Tentu saja ketika mendapatkan masukan atau umpan balik terkait kemampuan, pastinya saya terbuka dan menerima masukan-masukan tersebut karena saya sadar bahwa sebagai mahluk sosial saya tidak bisa menilai kemampuan saya sendiri dan yang bisa menilai adalah orang lain. Akan tetapi tidak semua masukan-masukan itu bisa saya terima karena pasti ada hal-hal prinsip yang harus tetap di pegang sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN)
Bagaimana cara Anda menyikapi masukan dan umpan balik tersebut untuk pengembangan diri Anda?
Dalam menyikapi masukan dan umpan balik untuk pengembangan diri setiap individu punya cara masing-masing, Bagi saya, yang saya lakukan pertama-tama biasanya menerima dulu semua masukan dan umpan balik yang ada. Kemudian saya menyaring masukan-masukan dan umpan balik mana saja yang bermanfaat bagi pengembangan diri saya. Ketiga, mengkategorikan masukan masukan dan umpan balik yang ada. Pasti ada masukan masukan dan umpan balik yang positif dan ada juga yang negatif. Untuk masukan-masukan dan umpan balik yang negatif tentu saja perlu meminta maaf tanpa menyalahkan orang yang memberi masukan atau umpan baliknya. Untuk masukan-masukan dan umpan balik yang positif pastinya saya jadikan dasar untuk melihat lebih dalam hal-hal positif apa saja yang saya miliki kemudian langkah-langkah apa saja yang akan saya ambil untuk pengembangan diri saya. Jadi, semua masukan - masukan dan umpan balik sangat diperlukan untuk pengembangan diri karena situlah kita bisa tahu apa kelebihan dan kekurangan kita.
Selain memanfaatkan masukan dan umpan balik dalam proses pengembangan diri Anda, Hal berbeda apa yang Anda lakukan untuk mendukung proses pengembangan diri Anda? Adakah cara-cara di luar kebiasaan yang Anda lakukan dimana hal tersebut membuat Anda kurang nyaman namun mendukung proses pembelajaran Anda?
Seperti yang sudah disampaikan sebelumnya, dalam hal memanfaatkan masukan dan umpan balik dalam proses pengembangan diri wajib untuk dilakukan untuk mengatahui kelebihan dan kekurangan kita. Tetapi, pada prinsipnya dalam proses pengembangan diri pertama - tama kita mengenal dengan baik kemampuan yang kita miliki, harus tahu apa tujuan yang akan dicapai, dan menyadari kemampuan serta bakat yang dimiliki. Pada hakikatnya semakin yang kita ceritakan tentang diri kita sama dengan apa yang orang lain dengar itu berarti kita semakin mengenal diri kita, semakin banyak yang berbeda berarti kita tidak mengenal diri kita. Kemudian agar proses pengembangan diri bisa berjalan dengan baik hal yang perlu kita lakukan selanjutnya adalah menantang diri untuk melakukan sesuatu hal yang baru. Dengan demikian kita bisa tahu sejauh mana kita bisa mengembangan diri kita sendiri baik itu kita lakukan dengan cara-cara di luar kebiasaan yang membuat kita kurang nyaman tapi bisa mendukung proses pengembangan diri.
Bagaimana aplikasi hasil proses pembelajaran yang Anda sebutkan di dalam pekerjaan Anda?
aplikasi hasil proses pembelajaran dikaitkan dengan pembahasan sebelumnya, bahwa dalam pengembangan diri banyak hal yang harus dilakukan sebagai sebuah proses pembelajaran dalam pekerjaan. Jika kita ingin mengembangkan diri sesuai dengan tuntutan perkembangan zaman maka kita harus mampu dan mau untuk belajar hal-hal baru yang di luar kebiasaan kita, memang membuat kita kurang nyaman tapi harus kita lakukan dan mau menerima semua masukan dan umpan balik dari berbagai pihak. Contohnya, perkembangan menuntut kita untuk terus belajar hal-hal baru katakanlah teknologi informasi. sebagai pendidik dan tenaga kependidikan dituntut untuk mampu menggunakan teknologi informasi apalagi di masa pandemi. Banyak pendidik yang memilih untuk menyerah karena tidak mau belajar menggunakan teknologi infromasi, tidak mau mengembangkan diri pasrah dengan keadaan. hal inilah yang membuat perjalanan pendidikan tidak sejalan dengan harapan. Sesusah dan seberat apapun prosesnya jika kita tidak mau untuk memulainya maka kita tidak akan tahu kemampuan kita.
Kapan waktu kejadiannya? Siapa yang Anda kembangkan? Apa yang memotivasi Anda melakukan pengembangan tersebut?
Pada saat pelaksanaan Penilaian Tengah Semester (PTS) dan Penilaian Akhir Tahun (PAT), saya mengajak guru atau teman sejawat untuk melakukan pengembangan diri di bidang teknologi informasi dengan menggunakan aplikasi android mandiri yang saya buat sendiri (LMS-SMANSATOP). Sebelum Pelaksanaan Penilaian Tengah Semester dan Penilaian Akhir Semester pun saya sudah mulai mengarahkan dan mempersiapkan mereka untuk mengembangkan kemampuan mereka di bidang teknologi informasi. Ini dibuktikan dengan pembelajaran di masa pandemi sekolah kami menerapkan pembelajaran jarak jauh full daring. Hal ini saya lakukan, supaya guru dan rekan sejawat di SMA Negeri 1 Tompaso mampu untuk mengikuti perkembangan yang ada.
Hal apa yang menjadi fokus pengembangan? Ceritakan pula cara Anda membangun kesepakatan guna mencapai hasil pengembangan yang diharapkan.
Fokus pengembangan pada guru dan teman sejawat lainnya yang harus mampu untuk menggunakan teknologi dalam pembelajaran di masa pandemi COVID-19. Di masa pandemi COVID-19, secara tidak langsung membuat pendidik dan tenaga kependidikan memutar otak bagaimana caranya agar bisa mengajar kepada peserta didik karena sekolah ditutup. Dari sinilah awal dari kesepakan dengan teman-teman pendidik dan tenaga kependidikan harus belajar dan mampu menggunakan aplikasi daring seperti zoom, google meet, WebEx, google drive, google form, google classroom, WhatsApp dan aplikasi-aplikasi lainnya. Setiap hari di ruang laboratorium Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) saya membimbing, memfasilitasi mereka dan seiring berjalannya waktu perlahan tapi pasti mereka sudah mampu mengelola kelas mereka sendiri. Bahkan saat pelaksanaan Penilaian Tengah Semester (PTS) dan Penilaian Akhir Tahun (PAT) menggunakan aplikasi andoid mandiri (LMS-SMANSATOP) teman-teman guru dan teman sejawat lainnya mampu mengoperasikan HP Andoid mereka masing-masing dan pelaksanaan PTS dan PAT secara daring berjalan dengan baik.
Dukungan apa saja yang Anda berikan bagi orang tersebut? Hambatan apa yang Anda temui dan bagaimana cara Anda mengatasinya? Upaya-upaya apa saja yang Anda lakukan untuk mempertahankan motivasi orang tersebut?
Dukungan yang saya berikan hanya sebatas pembimbingan dan memfasilitasi mereka dalam menggunakan teknologi informasi serta memotivasi mereka bahwa mereka mampu untuk menggunakan teknologi informasi dalam pembelajaran dan teknologi yang digunakan tidak sulit untuk di pelajari. Pembelajaran di masa COVID-19 yang mengharuskan pendidik mampu menggunakan Teknologi Informasi untuk pembelajaran tentu saja ada banyak sekali hambatan yang muncul diantaranya, merasa sudah tua dan sudah tidak lama lagi pensiun sehingga mereka tidak mau lagi sibuk untuk belajar hal yang baru, merasa tidak mau tahu dengan situasi yang ada maksudnya karena masa pandemi jadi pembelajaran dilaksanakan di rumah jadi untuk pembelajaran sifatnya penugasan dan tidak mau sibuk dengan meeting online, fasilitas yang dimiliki pendidik kurang mendukung Pembelajaran Jarak Jauh secara daring, dan masih banyak lagi. Untuk mengatasi masalah-masalah yang ada ini, sebagai sesama pendidik saya lebih mengedepankan pendekatan indivdu. Dengan mengajak mereka lebih aktif dan produktif di masa menjelang pensiun kemudian membuat pelatihan kecil bagi mereka yang mengalami kesulitan dalam Pembelajaran Jarak Jauh secara Daring dan memperkenalkan aplikasi-aplikasi sederhana yang bisa mereka gunakan sebagai media pembelajaran online. Serta dengan melihat kendala-kendala yang di alami oleh pendidik yang lain bahkan pengalaman pribadi saat pembelajaran daring, maka secara pribadi saya membuat aplikasi android mandiri yang bisa digunakan oleh sekolah saat Pembelajaran Jarak Jauh secara daring.
Bagaimana hasilnya?
Sampai saat ini, dari awal pandemi sampai saat ini masih menggunakan Pembelajaran Jarak Jauh secara daring. Pendidik dan Tenaga Kependidikan sudah terbiasa dalam proses pembelajaran daring. Apalagi, saya sudah membuat aplikasi android mandiri yang bisa digunakan oleh seluruh warga sekolah untuk pembelajaran dan proses lainnya di masa pandemi COVID-19. Seperti baru-baru ini, pelaksanaan Penilaian Tengah Semester (PTS) untuk kelas X dan XI dan Penilaian Akhir Tahun (PAT) untuk kelas XII berjalan dengan baik menggunakan aplikasi android. Secara garis besar apa yang saya lakukan dari awal selama pembelajaran pandemi serta untuk masalah-masalah yang lain, semua dapat terselesaikan dengan baik.
Sumber: Kemdikbudristek, 2022