Tujuan Pembelajaran Khusus: Mengaktifkan pengetahuan awal (prior knowledge) dan mengamati keterampilan seorang pemimpin dalam pengambilan keputusan dengan berada di antara berbagai pemangku kepentingan, di antaranya murid, orang tua murid, guru, yayasan, dan pihak komunitas sekolah.
Dalam sebuah wawancara, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Bapak Nadiem Makarim menyatakan bahwa:
Beban dan amanah kepemimpinan adalah mengimbangi semua prioritas yang terpenting. Tugas saya dalam pendidikan adalah melakukan yang terbaik. Apa yang diinginkan kadang-kadang belum tentu itu yang terbaik. Dan untuk membuat perubahan, apalagi perubahan yang transformational, pasti ada kritik. Sebelum mengambil keputusan, tanyakan, apakah yang kita lakukan berdampak pada peningkatan pembelajaran murid? (Nadiem Makarim, 2020)
Menurut Bapak dan Ibu, Kira-kira apa maksud dari kutipan Bapak Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi tersebut?
Jawab : Kutipan diatas menururut saya adalah menekankan bahwa sebagai pemimpin pendidikan, kita harus menyeimbangkan berbagai prioritas dan selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk siswa. Perubahan yang besar sering kali mendapat kritik, jadi sebelum membuat keputusan, penting untuk memastikan bahwa keputusan tersebut benar-benar meningkatkan pembelajaran siswa.
Pertanyaan 1
Bagaimana situasi di lingkungan Anda sendiri, adakah nilai-nilai kebajikan yang dijunjung tinggi di tempat Anda bekerja, atau tinggal? Ceritakan pengalaman Anda Anda bagaimana nilai-nilai kebajikan tersebut telah membentuk diri Anda terutama dalam mengambil suatu keputusan?
Jawab : Penanaman sikap kedisiplinan siswa disekolah terutama saat upacara bendera hari senin sepertii : tidak boleh terlambat, dan harus berpakaian lengkap.
Pertanyaan 2
Apakah Anda pernah mengalami atau melihat suatu pengambilan keputusan serupa studi kasus yang ditanyakan di atas, di mana ada dua kepentingan saling berbenturan? Ceritakan bagaimana pengalaman Anda sendiri di sekolah asal Anda. Apa yang Anda lakukan pada waktu itu, mengapa?
Jawab : Penanaman sikap kedisiplinan siswa disekolah terutama saat upacara bendera hari senin sepertii : tidak boleh terlambat, dan harus berpakaian lengkap. Namun dalam penerapannya adannya hukuman fisik bagi yang melanggar seperti membersihkan WC. Upaya yang dilakukan adalah berkolaborasi dengan guru agar bisa menghilangkan hukuman fisik kemudian mengadakan sesi konseling dengan siswa untuk memahami penyebab keterlambatan dan ketidakpatuhan mereka, serta menetapkan rencana perbaikan yang melibatkan peran aktif siswa dalam memulihkan situasi tersebut.
Pertanyaan 3
Pernahkah Anda setelah mengambil suatu keputusan, bertanya pada diri sendiri, "Apakah keputusan yang Anda ambil adalah keputusan yang tepat?" "Apakah seharusnya saya mengambil keputusan yang lain?" Kira-kira apa yang membuat Anda mempunyai pemikiran seperti itu?
Jawab : Pernah saya lakukan mengambil suatu keputusan dan bertanya kepada diri sendiri apa sudah benar atau salah biasanya, saya akan merenung dan memikirkan kembali keputusan yang telah saya ambil. Kemudian saya akan mencoba mendiskusikannya dengan orang yang lebih tahu agar keputusan saya selanjutnya bisa lebih akurat.
Pertanyaan 4
Pertanyaan-pertanyaan apa yang ingin Anda tanyakan pada sesi Pengambilan Keputusan berbasis Pemimpin Pembelajaran ini? Apa yang selama ini menjadi tantangan bagi Anda dalam mengambil suatu keputusan sebagai pemimpin pembelajaran?
Jawab : Bagaimana cara mengembangkan kapasitas guru dan staf dalam pengambilan keputusan berbasis pembelajaran?
Pertanyaan 5
Harapan-harapan apa saja yang Anda inginkan dengan mengikuti modul 3.1 (harapan dan manfaat untuk diri sendiri, murid dan sekolah) - Pengambilan Keputusan berbasis Pemimpin Pembelajaran? Apa yang ingin Anda capai setelah belajar tentang modul 3.1 ini?
Jawab : Saya berharap dapat meningkatkan kemampuan saya dalam mengambil keputusan yang tepat dan efektif, khususnya dalam konteks pendidikan.