Durasi: 2 JP
Jenis Kegiatan: Refleksi mandiri
Tujuan Pembelajaran khusus:
Mengaktifkan pengetahuan awal apa yang telah dipelajari sebelumnya tentang konsep pendidikan Ki Hajar Dewantara dihubungkan dengan konsep lingkungan dan budaya positif di sekolah.
Mengamati bagaimana sistem rancangan di sekolah masing-masing dapat menciptakan lingkungan positif serta mendukung murid menjadi pribadi yang bahagia, mandiri, dan bertanggung jawab, sesuai dengan filosofi Ki Hadjar Dewantara.
Pertanyaan 1
Bapak dan Ibu calon guru penggerak,
Untuk memulai pembelajaran di modul budaya positif ini, marilah melakukan pengamatan, dan berefleksi dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut:
Apa pentingnya menciptakan suasana positif di lingkungan Anda?
Jawab : Menciptakan suasana positif di lingkungan sekolah sangatlah penting karena suasana positif di sekolah dapat menumbuhkan rasa aman dan nyaman bagi murid, sehingga mereka lebih terbuka untuk belajar. Hal ini tentu akan mendorong motivasi dan semangat belajar murid, serta membantu membangun karakter dan kebiasaan baiknya.
Lingkungan yang positif juga meningkatkan prestasi belajar dan menciptakan budaya saling mendukung dan kolaboratif antar sesama murid dan guru. Dengan demikian, sekolah menjadi tempat yang menyenangkan dan inspiratif bagi murid untuk berkembang menjadi individu yang sukses dan berkarakter mulia.
Pertanyaan 2
Sebagai seorang pendidik dan/atau pimpinan sekolah, bagaimana Anda dapat menciptakan suasana positif di lingkungan Anda selama ini?
Jawab : Sebagai seorang pendidik, ada beberapa yang saya lakukan dalam menciptakan suasana positif di lingkungan sekolah sebagai berikut :
Menjadi teladan yang baik bagi murid.
Yang pertama sekali saya lakukan adalah menjadi teladan bagi murid karena saya yakin Murid akan belajar dari apa yang mereka lihat dan dengar dari guru. Jadi saya perlu menunjukkan perilaku yang positif dan sesuai dengan nilai-nilai yang ingin saya tanamkan pada murid.
Membangun hubungan yang positif dengan murid-murid.
Hal ini biasa saya lakukan dengan menunjukkan rasa peduli, mendengarkan apa yang menjadi permasalahan siswa dengan penuh perhatian, dan memberikan penghargaan atas usaha dan pencapaian murid saya. Selain itu saya juga membangun komunikasi yang terbuka dan transparan dengan murid, sehingga mereka merasa nyaman dan dihargai dan memberikan motivasi kepada murid saya
Menetapkan peraturan kelas.
Membuat peraturan kelas saya yakin perlu agar bisa menciptakan suasana kelas yang aman, tentram dan damai agar lingkungan kelas menjadi tempat belajar yang menyenangkan
Pertanyaan 3
Apakah hubungan antara menciptakan suasana yang positif dengan proses pembelajaran yang berpihak pada murid?
Jawab : Membangun suasana positif di sekolah pastinya akan menuai hasil positif dalam proses pembelajaran murid. Ketika murid merasa aman, nyaman, dan dihargai, mereka lebih terbuka untuk belajar dan menerima informasi baru.
Suasana positif di kelas tentu akan mendorong murid untuk berani bertanya, berpendapat, dan berkolaborasi dengan teman sebayanya. Hal ini akan menciptakan lingkungan belajar yang aktif dan dinamis, di mana murid menjadi pusat pembelajaran dan guru berperan sebagai fasilitator.
Pembelajaran berpihak pada murid berfokus pada kebutuhan dan minat individu murid. Dalam suasana positif, murid merasa lebih percaya diri untuk mengeksplorasi potensi mereka dan belajar dengan cara yang sesuai dengan gaya belajar mereka. Jadi menciptakan suasana positif dan menerapkan pembelajaran berpihak pada murid merupakan dua hal yang saling berkaitan dan mendukung.
Pertanyaan 4
Bagaimana penerapan disiplin saat ini di sekolah Anda, apakah sudah diterapkan dengan efektif, bila belum, apa yang menurut Anda masih perlu diperbaiki dan dikembangkan?
Jawab : Menurut saya penerapan disiplin disekolah saya sudah berjalan dengan baik hal ini tidak terlepas dari dari adanya keteladanan dari para guru dan kepala sekolah yang selalu memberikan contoh yang baik kepada murid. Selain itu adanya penegakkan tata tertip sekolah yang konsistem dari semua warga sekolah membuat kedisiplinan disekolah saya berjalan dengan baik. Hanya saja tetap ada 1 atau 2 siswa di setiap kelas masih kadang kurang disiplin, dan kadang di beberapa kelas kedipsinan siswa sudah terjaga dengan baik. Jadi secara keseluruhan kedisiplinan di sekolah saya sudah berjalan dengan baik. Baik dari segi pendidik maupun para murid murid.
Refleksi
Bapak dan Ibu calon guru penggerak,
Selanjutnya Anda dapat melakukan pengamatan dan refleksi terhadap bagaimana kita dapat menciptakan sebuah budaya positif, dengan melakukan serangkaian kegiatan di bawah ini:
Sediakan waktu khusus, pejamkan mata, dibantu musik instrumental yang sesuai, kemudian bayangkan sekolah impian Anda. Ingat kembali gambaran sekolah impian yang Anda tulis saat mempelajari modul 1.3. Bagaimana suasana sekolahnya? Bagaimana sikap gurunya? Bagaimana tutur kata guru? Bagaimana guru bersikap kepada murid-muridnya? Bagaimana sikap murid-muridnya, bagaimana mereka saling berinteraksi, terhadap Anda, sebagai pimpinan sekolah dan terhadap guru-guru yang lain?
Untuk mewujudkan sekolah impian tersebut, bila Anda adalah seorang pemimpin di sekolah Anda, bagaimana Anda akan menciptakan sebuah lingkungan yang positif di sekolah Anda? Apa strategi yang akan Anda pilih? Bagaimana Anda akan menerapkan disiplin positif, apa yang perlu kita lakukan terlebih dahulu? Tentunya, salah satu hal yang paling penting adalah kita perlu menghilangkan rasa takut dalam diri murid-murid sehingga mereka merasa aman dan nyaman berada di sekolah, dan bahwa membuat kesalahan adalah suatu proses pembelajaran itu sendiri. Hanya dengan demikian, semua murid dapat belajar dengan rasa tenang, tanpa tekanan dan nyaman.
Harapan untuk Diri Sendiri
Setelah Anda melaksanakan refleksi terkait peran Anda dalam menciptakan budaya positif, isilah kolom harapan berikut ini:
Apa saja harapan-harapan yang ingin Anda lihat berkembang pada diri Anda, sebagai seorang pemimpin pembelajaran yang memiliki pengaruh pada warga sekolah, terutama murid-murid Anda setelah mempelajari modul ini?
Jawab : Setelah menyelami modul 1.4 tentang budaya positif di sekolah, saya ingin menjadi seorang pendidik yang lebih berdaya. Saya ingin memimpin diri sendiri dengan penuh keteladanan, sehingga mampu membimbing dan menuntun murid dengan lebih baik dalam meraih masa depan mereka.
Harapan pada Murid
Setelah Anda melaksanakan refleksi terkait peran Anda dalam menciptakan budaya positif, isilah kolom harapan berikut ini:
Apa saja harapan-harapan yang ingin Anda lihat berkembang pada murid-murid Anda setelah mempelajari modul ini?
Jawab : Adapun harapan saya yakni menciptakan generasi penerus yang siap menghadapi masa depan. Murid-murid yang saya didik kelak akan menjadi individu yang berakhlak mulia, bertanggung jawab, kreatif, dan penuh kontribusi. Mereka akan menghargai perbedaan, saling menghormati, dan bekerja sama dalam membangun komunitas atau budaya yang positif dan kolaboratif.
Ekspektasi
Selanjutnya, tuliskan !
Apa saja kegiatan, materi, manfaat yang Anda harapkan ada dalam modul ini?
Jawab : Kegiatan, materi dan manfaat yang saya harapkan dalam modul ini adalah Saya ingin mendapatkan contoh-contoh konkret dan inspiratif tentang bagaimana cara menumbuhkan budaya positif di sekolah. Contoh-contoh ini dapat menjadi panduan dan acuan bagi saya dalam menerapkan strategi yang sesuai dengan kondisi sekolah saya. Selain itu Saya ingin mendapatkan kesempatan untuk bertukar pengalaman dan ide dengan sesama CGP, instruktur, dan fasilitator. Melalui diskusi dan sharing, saya dapat mempelajari berbagai perspektif dan strategi baru dalam mewujudkan budaya positif di sekolah.
Dalam hal materi saya ingin mendapatkan penegetahuan yang tidak hanya informatif, tetapi juga menarik dan mudah dipahami. Materi tersebut hendaknya dilengkapi dengan tips dan kiat praktis yang dapat saya terapkan secara langsung di sekolah.
Adapun manfaat yang ingin saya dapatkan adalah pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk menciptakan lingkungan belajar yang positif, aman, dan nyaman bagi murid-murid saya.