Bambang P. Istadi, Gatot H. Pramono,
Prihadi Sumintadireja, Syamsu Alam
Marine and Petroleum Geology
Volume 26 (2009) 17-24-1739
Ditinjau, Dianalisis dan Dialihbahasakan ke Indonesia Oleh: Dr. Hardi Prasetyo
MENU EBOOK:
STATISTIK DINAMIKA LUSI: ISTADI 2009
Pada bulan-bulan pertama (Mei-Juni 2006) semburan lumpur panas terjadi kecepatan aliran (flow rate) sebesar 50.000 m3/hari. September 2006 kecepatan semburan meningkat menjadi 125.000 m3/hari. Mencapai maksimum sebesar 156.000 m3/hari pada Desember 2006. Desember 2008 menurun kembali dengan kecepatan mendekati 90.000 m3/hari.
Keberlanjutan semburan dan intensitas:
Aliran lumpur terus berlangsung kuat. Saat ini kecepatan semburan mendekati 90.000 m3/hari (Agustus 2008).
Genangan Lupsi Juni dan Juli 2006:
Untuk bulan Juni dan Juli 2006, daerah genangan lumpur mencapai 111 dan 179 hektar, perhitungan volume adalah 1,1 juta m3 dan 2,5 juta m3.
Genangan Lupsi Mei 2007:
Daerah genangan lumpur telah meningkat menjadi 628 ha walaupun telah dibangun tanggul-tanggul, atau lima kali lebih besar dari daerah genangan Juni 2006, perhitungan volume lumpur meningkat menjadi 37,3 juta m3.
Perkiraan ketebalan Formasi Kalibeng over pressure:
Perkiraan ketebalan dari Formasi Kalibeng 1 over pressured 640m. Zona tekanan berlebih ini didominasi oleh serpih antara interval 1860-1220m di sumur BJP berkorelasi dengan zona kecepatan rendah (low velocity) sebagaimana diperlihatkan oleh penampanginterval velocity dari data BJP-1.
Perhitungan lama semburan dengan asumsi semburan 100.000m3/hari:
Perhitungan lamanya semburan Lupsi adalah volume (ketebalan dikali dengan rata-rata daerah), dengan asumsi kecepatan semburan 100.000 m3/hari, menunjukkan durasi semburan dapat bervariasi antara 23 sampai 35 tahun.
Hasil perhitungan:
Hasil perhitungan kecepatan semburan untuk bulan Juni dan Juli 2006 sebesar 50.785 m3/hari dan 44.671 m3/hari, sedangkan kecepatan semburan dari bulan Mei 2007 dengan dimensi sebesar 111.042m3/hari, lebih dua kali lebih besar dari tahun 2007. Sehingga angka tersebut digunakan untuk melakukan Pemodelan.
Citra satelit untuk mengkoreksi model:
Data citra satelit IKONOS Januari 2008 digunakan untuk mengkoreksi model.
Mendapatkan angka kecepatan semburan yang realistis:
Disimpulan bahwa kecepatan 111.042m3/hari terlalu besar. Maka selanjutnya kecepatan 90.000 m3/hari memberikan angka yang lebih realistis.
Volume awal dan kecepatan:
Volume awal lumpur adalah 37,3 juta m3 dan kecepatan aliran 90.000 m3/hari.
Simulasi model daerah lumpur dan volume sampai Juni tahun 2010 diperlihatkan pada Tabel 1.
Untuk perioda 6 bulan, ekspansi area ditutupi lumpur diperkirakan antara 25 sampai 292 hektar.
Berlanjutnya volume lumpur dengan masukan yang konstan. Sehingga Juni 2020 diprediksi volume sebesar 136 juta m3 dan maksimum pada daerah terdampak sebesar 1448 juta m3.