Fenomena Lusi: Membuka Pertanyaan (Lusi phenomena: open questions)
· Apakah penggunaan Lusi sebagai suatu mud volcano selama ini sudah tepat atau bijak?
Apa Lusi? Apakah benar penggunaan Lusi sebagai suatu mud volcano yang antara lain merupakan volkanisme sedimen, yang dikendalikan oleh ketidakseimbangan gayaberat dan overpressure fluida (i.e. sedimentary volcanism driven by gravitational sediment imbalance and fluid overpressures) (antara lain Kopf, 2002) secara umum sudah bijak?
· Tipe mud volcano di seluruh dunia
Geokimia dari fluida (Geochemistry of the fluids) dan petrografi dari padatan yang disemburkan oleh Lusi (petrography of the solids erupted) pertama kali dilaporkan oleh Mazzini et al. (2007).
Pada percontohan awal telah memperlihatkan bahwa keberadaan breksi lumpur (mud breccia) dan gas metan dalam jumlah yang signifikan, merupakan tipe dari mud volcano di seluruh dunia (typical of mud volcanoes worldwide).
· Analisis awal sumber lumpur dan air adalah satuan overpressure, kedalaman 1500-1800m, terkubur cepat, dibawah kompaksi, merukan kecenderungan umum dari mud volcano
Analisis awal dari material yang disemburkan (erupted material) mengindikasikan bahwa sumber utama lumpur dan air adalah satuan-satuan yang berada pada kondisi overpressure (overpressured units).
Berlokasi pada sekitar kedalaman 1500-1800m yang telah terkubur dengan cepat (rapidly buried) dan berada dibawah kompaksi (under compacted).
Tipe ini merupakan pengendapan dari tipe yang ada pada kedudukan dari banyak mud volcano (mud volcano settings).
· Analisis kompoisi air menunjukkan bukti terjadinya ilitisasi dari lumpur, gejala umum dari mud volcano
Lebih jauh lagi, analisis komposisi air (water compositional analyses) mencirikan tanda-tanda yang kuat dari mineral-mineral lempung yang terilitisasikan (strong signature ofIillitized clay minerals).
Hal ini merupakan yang umum dari banyak mud volcano, namun kemungkinan sumber dari air pada posisi yang dalam tidak dapat diabaikan.
· Awal analisis gas metan dari percampuran asal usul mikroba dan termogenik bersumber dari serpih dan batugamping
Analisis dari gas yang pertama kalinya dari Lusi, memperlihatkan keberadaaan metan yang berasal dari percampuran asal mula mikroba-termogenik (methane of mixed microbial–thermogenic origin).
Tapi batuan-batuan sumber atau reservoir (source/reservoir rocks) yaitu serpih dan batugamping dangkal atau dalam yang sebenarnya tetap sulit dipahami.
Walaupun banyak riset telah dilaksanakan namun sebegitu jauh masih banyak aspek-aspek dari fenomena ini yang masih tetap belum dapat dijelaskan.
· Pernyataan Lusi atypical mud volcano dilihat dari panjang masa hidup semburan dan volume yang sangat besar, dibandingkan dengan mud volcano lainnya dalam beberapa jam selanjutnya memasuki tahap dormant
Panjang masa hidup dari semburan Lusi (The longevity of the Lusi eruption) yang masih aktif selama lebih dari 5 tahun adalah suatu bedatipe (atypical).
Bila dibandingkan dengan mud volcano lainnya, yang selalu mengeluarkan material lumpur overpressure jumlah yang sangat besar. Namun setelah beberapa jam atau hari, selanjutnya menjadi istirahat (dormant) (Aliyev et al., 2002; Deville and Guerlais,2009; Shnyukov et al., 1986).
· Beberapa bukti mirip dengan sistem hidrotermal (a hydrothermal system) daripada suatu mud volcano: temperatur tinggi, pola naik turun, kecepatan aliran tinggi
Apakah aktivitas yang sangat mengejutkan ini terkait Lusi yang masih muda ‘infancy’, atau mud volcano tidak mempunyai analogi yang relevan untuk memahami Lusi?
Beberapa bukti-bukti memberikan kepercayaan bahwa Lusi mirip dengan sistem hidrotermal (a hydrothermal system) daripada suatu mud volcano yang sebenarnya?
Hal ini antara lain:
1. Lusi dicirikan oleh temperatur yang tinggi dan perulangan naik turun (pulsations),
2. disertai dengan pelepasan peningkatan kecepatan aliran (high temperature and pulsations with sudden increase in flow rates),
3. sebegitu jauh, belum secara lengkap dapat dijelaskan (Mazzini et al., 2009).
· Kemungkinan peran gempabumi mengubah sistem saluran dan kecepatan aliran fluktuatif terkait kondisi saluran
Apakah kegempaan yang sering terjadi (frequent seismicity) di Indonesia, telah mengubah sistem saluran Lusi (altering Lusi plumbing system)?
Atau fluktuasi dari kecepatan aliran (fluctuating flow rate) terkait dengan kontraksi volumetrik dari saluran (volumetric contractions of the conduit)?
· Kondisi gradien panasbumi yang tinggi dan implikasinya pada transformasi mineral lempung dan geokimia
Terdapatnya gradien panasbumi yang tinggi (high geothermal gradient) pada lokasi Lusi (42oC/km), mungkin karena lokasinya berdekatan dengan gunungapi didekatnya (Mazzini et al., 2007).
Hal ini dapat menjelaskan terjadinya transformasi mineral lempung dan geokimia (clay mineral and geochemical transformations), yang terjadi relatif pada kedalaman yang dangkal.
· Alternatif ilitisasi mineral lempung
Sebagai contoh ilitisasi dari lempung (illitization of clays) berlangsung pada kedalaman 1100m (kemungkinan lebih dangkal).
Sedangkan pada kebanyakan cekungan lainnya berlangsung lebih dalam lagi (e.g. Kholodov, 2002 dan referensi yang tersedia).
· Perbedaan ekstrim gas dikeluarkan Lusi terutama CO2, sedangkan mud volcano di seluruh dunia adalah CH4
Hal yang tidak tidak umum lainnya adalah gas-gas CH4 mendominasi gas yang disemburkan dari mud volcano di seluruh dunia (CH4-dominated gases erupted from mud volcanoes worldwide).
Sedangkan gas utama yang disemburkan Lusi adalah CO2. Hal ini antara lain yang menjadikan pertanyaan terhadap penerapan standar model-model mud volcano untuk Lusi (e.g. Kopf, 2002).