Mark Tingay (2015)
Australian School of Petroleum, University of Adelaide, Adelaide. SouthAustralia,
Belum Ditinjau Kontekstual
KESIMPULAN
POKOK-POKOK BAHASAN DAN KATA KUNCI
· Studi ini dinilai merupakan suatu hasil mendalam/komprehensif yang pertama, terkait tekanan pori sebelum terjadinya semburan Lusi:
· Menyediakan dataset petrofisik di daerah sekitarnya:
· Batuan-batuan dari sekitar kedalaman 350m ke bawah sampai kedalaman sekitar 2833m mempunyai overpressure yang tinggi:
· Fenomena khusus tingginya overpressure pada sekuen batuan volkanik, klastik volkanik, dan karbonat di bawah 1870m:
· Studi ini cenderung mendukung bahwa Lusi mud volcano disebabkan oleh Sumur BJP-1:
· Data yang tersedia menyediakan informasi untuk digunakan memodel panjang kehidupan yang layak dan evolusi:
· Contoh unik tekanan pori yang besar di batuan nonklastik:
· Suatu tantangan memprediksi tekanan pori pada tekanan kompaksi yang tidak seimbang:
Studi mendalam pertama, terkait tekanan pori sebelum terjadinya Lusi:
Studi ini menunjukkan hasil kompilasi yang pertama dan analisis tekanan pori yang mendalam, berasal dari informasi lubang bor BJP-1 (the first in-depth compilation and analysis of pore pressure information from the BJP-1 borehole and other nearby wells), dan sumur di dekatnya.
Dalam upaya mengembangkan informasi terkait tekanan pori, pada kondisi awal sebelum memicu Lusi mud volcano (in order to establish the initial state of pore pressure prior to the triggering of the Lusi mud volcano).
Menyediakan dataset petrofisik di daerah sekitarnya:
Disamping itu juga menyediakan dataset petrofisik, pemboran dan data geologi dari daerah sekitarnya (providing a comprehensive dataset of petrophysical, drilling and geological data for the region).
Batuan-batuan dari sekitar kedalaman 350m ke bawah sampai kedalaman sekitar 2833m mempunyai overpressure yang tinggi:
Data yang tersedia dari aliran fluida, hubungan gas, gas latarbelakang yang diangkat, dengan tendangan yang besar dan berat lumpur (Available data from fluid influxes, connection gases, elevated background gases, a major kick and mud weight).
Ditambah dengan observasi tekanan pori, di ofset sumur yang dekat dan estimasi tekanan pori berdasakan 3 data set petrofisik dan komponen pemboran yang dikoreksi (in addition to observed pore pressures in proximal offset wells and pore pressure estimates based on three petrophysical datasets and corrected drilling exponent).
Telah mengindikasikan bahwa semua batuan-batuan dari kedalaman sekitar 350m ke bawah sampai pada satuan Karbonat Miosen (Formasi Prupuh) dengan kedalaman sekitar 2833m, mempunyai overpressure yang tinggi (indicates that all rocks from approximately 350m depth down to the Miocene carbonates (located at ~2833m depth) are highly overpressured).
Tekanan pori mengikuti suatu pendekatan penampang litosatik yang sejajar kedalaman onset di bawah 350m, khususnya pada sekuan klastik Pleistosen.
Fenomena khusus tingginya overpressure pada sekuen batuan volcanik, klastik volkanik, dan karbonat di bawah 1870m
Sebagai catatan khusus, studi ini menyoroti bahwa tingginya besaran overpressure berkembang pada non klastik, dan bahkan bukan sedimen.
Dimana batuan-batuan, mempunyai gradien tekanan pori melebihai 17,2 MPa/km yang diamati pada sekuen-sekuen batuan vokanik, volcano klastik, dan karbonat di bawah kedalaman 1870m.
Studi ini cenderung mendukung bahwa Lusi mud volcano disebabkan oleh Sumur BJP-1:
Data tekanan pori yang dipresentasikan di sini menghasilkankan pandangan kunci terhadap bencana Lusi mud volcano.
Tekanan pori, data pemboran dan petrofisika yang diproses dan dikoreksi secara cermat dari studi ini mempunyai implikasi yang luas untuk memahami pemicu Lusi mud volcano.
Dalam hal ini mendukung argumen bahwa bencana ini sebagai hasil dari sumur BJP1 (further support the argument that this disaster was the result of a blowout in the BJP-1 well.).
Data yang tersedia menyediakan informasi untuk panjang kehidupan yang layak dan evolusi:
Lebih jauh lagi, data yang disediakan di sini menyediakan suatu sumber yang sangat bernilai.
Untuk analisis ke depan, terhadap panjang kehidupan yang layak dan evolusi dari sistem mud volcano utama.
Contoh unik tekanan pori yang besar di batuan nonklastik:
Akhirnya, studi ini menyediakan suatu contoh yang unik dari dua “kualitas textbook”, yaitu ketidakseimbangan tekanan kompaksi dan anomali tekanan pori yang besar di batuan non klastik.
Suatu tantangan memprediksi tekanan pori pada tekanan kompaksi yang tidak seimbang:
Dikotomi dari overpressure litologi yang ditinjau sesuai dengan kemampuan yang ada, untuk kemungkinan mempridiksi secara layak terhadap tekanan pori pada tekanan kompaksi yang tidak seimbang secara kelasik.
Disamping itu terhadap tantangan signifikan yang dihadapi industri migas, ketika kita ingin meningkatkan sasaran dari reservoir non klastik dengan overpressure tinggi.
Dengan mengacu seperti karbonat overpressure pada lapangan minyak di Iran dan overpressure karbonat-bergaram sebagai induk dari lapanan munyak di Brazil.
· LUSI mud volcano tetap menjadi suatu bencana geologi yang tidak lumrah di Abad 21:
· Lusi sejak dilahirkan 2006 telah menyemburkan 90 juta meter kubik lumpur:
· Studi tekanan pori ini telah di klaim merupakan pertama kalinya dilakukan secara komprehensif, sejak semburan Lusi:
· Kompilasi data di sekitar sumur BJP-1 dan data petrofisik
· Sekuen overpressure di bawah Lusi terjadi mulai dari kedalaman 300m meningkat sampai 1878m:
· Peningkatan tekanan pori sampai kedalaman 1870m dengan gradien lebih dari 17,2 Mpa/km:
· overpressure juga berkembang pada lapisan yang dalam pada satuan volkanik dan batugamping:
· Tantangan menentukan asal mula overpressure dan perkiraan besarnya takanan pori
· Kondisi overpressure pada klastik berbutir halus dengan pengendapan cepat:
· ·Kesulitan menentukan asal usul overpressure pada sekuen dengan porositas rendah:
· Anomali porositas dan estimasi tekanan pori:
· Pentingnya informasi tekanan pori sebelum semburan Lusi mud volcano, untuk memahmi panjang kehidupan semburan
LUSI mud volcano tetap menjadi suatu bencana geologi yang tidak lumrah di Abad 21:
Lusi mud volcano di Jawa Timur, Indonesia, masih tetap menjadi salah satu bencana geologi yang paling tidak lumrah pada era modern, di abad 21 (remains one of the most unusual geological disasters of modern times).
Lusi sejak dilahirkan 2006 telah menyemburkan 90 juta meter kubik lumpur:
Sejak Lusi dilahirkan pada tahun 2006, selanjutnya telah menyembur secara berkelanjutan, memuntahkan lebih dari 90 juta meter kubik lumpur (expelling over 90 million cubic meters of mud) yang selanjutnya telah menyebabkan sekitar 40.000 orang harus diungsikan.
Studi tekanan pori yang di klaim pertama kalinya dilakukan secara komprehensif sejak semburan Lusi:
Studi yang dilaksanakan merupakan analisis tekanan-tekanan pori rinci (first detailed analysis of the pore pressures), yang langsung pertama kalinya dilaksanakan tidak lama setelah terjadinya Lusi mud volcano (immediately prior to the Lusi mud volcano eruption).
Metoda kompilasi data di sekitar sumur BJP-1 dan data petrofisik:
Studi ini telah dilakukan dengan mengkompilasi sekitar 150 data dari daerah sumur Banjr Panji-1 dan diprediksi besarnya nilai tekanan pori (undertaking pore pressure prediction) dari kompilasi terhadap data petrofisik yang cermat (from carefully compiled petrophysical data).
Sekuen overpressure di bawah Lusi terjadi mulai dari kedalaman 300m meningkat sampai 1878m:
Aliran sumur bor mengindikasikan bahwa sekuen overpressure di bawah Lusi terjadi sejak dari kedalaman 350 m (sequences under Lusi are overpressured from only 350 meters depth).
Peningkatan tekanan pori sampai kedalaman 1870m dengan gradien lebih dari 17,2 Mpa/km:
Selanjutnya mengikuti suatu pendekatan peningkatan tekanan pori paralel-litostatik (follow an approximately lithostat-parallel pore pressure increase).
Melalui sekuen klastik Pleistosen sampai kedalaman 1870m (through Pleistocene clastic sequences to 1870 meters depth) dengan gradien tekanan pori melebihi dari 17,2 Mpa/km.
Overpressure juga berkembang pada lapisan yang dalam pada satuan volkanik dan batugamping:
Hal yang paling tidak biasanya (tidak lumrah), dimana berdasarkan indikator dari aliran fluida, suatu tendangan yang besar, hubungan gas-gas, pengangkatan gas-gas di latarbelakang dan offset dari data sumur.
Telah mengkonfirmasikan bahwa besaran overpressure yang tinggi juga berkembang pada sekuen volkanik Plio-Pleistosen (1870 sampai dalam ~2833m) dan juga pada sekuan karbonat berumur Miosen (Formasi Tuban) (high magnitude overpressures also exist in the Plio-Pleistocene volcanic sequences (1870 to ~2833 meters depth) and Miocene (Tuban Formation) carbonates), dengan gradien tekanan pori antara 17,2 – 18,4 Mpa/km.
Tantangan menentukan asal mula overpressure dan perkiraan besarnya takanan pori:
Variasi geologi di bawah Lusi mud volcano memberikan sejumlah tantangan (The varying geology under the Lusi mud volcano poses a number of challenges) untuk menentukan asal mula tekanan berlebih (overpressure) dan membuat perkiraan terhadap tekanan pori (for determining overpressure origin and undertaking pore pressure prediction).
Kondisi overpressure pada klastik berbutir halus dengan pengendalan cepat:
Overpressure di dalam klastik endapan berbutir halus berumur Pleistosen dan diendapkan secara cepat, mempunyai suatu ciri petrofisik tipe dari kompaksi yang tidak seimbang (Overpressures in the fine-grained and rapidly deposited Pleistocene clastics have a petrophysical signature typical of disequilibrium compaction).
Kondisi ini dapat diprediksi dari data sonik, resistivitas dan pemboran (can be reliably predicted from sonic, resistivity and drilling exponent data).
Kesulitan menentukan asal usul overpressure pada sekuen dengan porositas rendah:
Namun, sangat sulit untuk mengembangkan asal mula overpressure pada sekuen volkanik dengan porositas rendah dan karbonat Miosen (the overpressure origin in the low porosity volcanic sequences and Miocene carbonates).
Anomali porositas dan estimasi tekanan pori:
Sama halnya, volkanik tidak mempunyai anomali porositas yang jelas (the volcanics do not have any clear porosity anomaly).
Sehingga dengan metoda-metoda prediksi standar tekanan pori pada sekuen ini sangat besar di bawah estimasi (pore pressures in these sequences are greatly underestimated by standard prediction methods).
Pentingnya informasi tekanan pori sebelum semburan Lusi mud volcano untuk memahami panjang kehidupan semburan:
Analisis dari tekanan pori sebelum semburan di bawah Lusi mud volcano (analysis of pre-eruption pore pressures underneath the Lusi mud volcano).
Sangat penting untuk memahami mekanisme, pemicu, dan panjang kehidupan dari semburan (is important for understanding the mechanics, triggering and longevity of the eruption).
Juga menyediakan suatu contoh yang bernilai dari hal-hal yang tidak diketahui dan tantangannya (providing a valuable example of the unknowns and challenges).
Yang berasosiasi dengan overpressure pada bagian bukan klastika (associated with overpressures in non-clastic rocks).