· Pulau jawa dengan prospektif eksplorasi hidrokarbon, dan kondisi geologi yang luarbiasa dengan volkanisme, struktur pembubungan, dan interaksi tektonisme
Pulau Jawa merupakan mendala yang prospektif untuk eksplorasi hidrokarbon (prospective province for hydrocarbon exploration) dan suatu daerah yang luar biasa dimana berlangsung volkanisme, pembentukan struktur pembubungan (piercement structure formation) dan interaksi dengan tektonisme (tectonism interact).
Suatu tinjauan rinci dan luas dari cekungan-cekungan di Indonesia (Indonesian basins), geologinya dan sistem perminyakan, disediakan oleh Doust and Noble (2008) dan di sini digunakan sebagai referensi.
· Daerah Lusi dengan daya tarik fenomena sedimentasi volkanik, merupakan peluang emas untuk mempelajari semburan Lusi dari saat kelahirannya
Daerah Lusi mempunyai daya tarik yang khusus, terhadap fenomena sedimentasi dan volkanik (sedimentary and volcanic phenomena) yang mempunyai hubungan erat dan dapat dipelajari secara rinci.
Lebih jauh lagi semburan Lusi menyediakan suatu kesempatan yang unik untuk mempelajari sistem semburan dari saat ia dilahirkan (to study an erupting system from its birth).
· Profil cekungan busur belakang di Cekungan Jawa Timur: kecepatan sedimen yang tinggi, kaya material organic, ditutupi lapisan penyekat
Lusi berlokasi pada cekungan busur belakang berumur Tersier(Tertiary-aged back-arc basin) dari timurlaut Jawa, di Cekungan Jawa Timur (East Java Basin- Kusumastuti et al., 2000).
Dimana sekuensi sedimen (sedimentary sequences) dicirikan oleh kecepatan sedimen (high sedimentation rates) dari endapan yang kaya material organik (organic-rich deposits).
Dengan kecepatan sedimentasi sekitar 2,5km/Juta tahun sejak Pleistosen, sering ditutupi oleh satuan-satuan perekat dari tufa atau pasir volkaniklastik (capped by sealing units of tuffaceous or volcaniclastic sands).
· Fenomena volkanisme sedimen yang luas di Jawa Timur, dicirikan oleh berkembangnya beberapa mud volcano
Keberadaan beberapa mud volcano di timurlaut Jawa memberikan pencerahan bahwa volkanisme sedimen merupakan fenomena yang luas (sedimentary volcanism is a wide-spread phenomena yang tersebar luas) pada bagian dari pulau ini (Mazzini et al., 2007; Satyana and Purwaningsih, 2003).
· Faktor pembentukan mud volcano: aktivitas kegempaan, pelepasan fluida overpressure, ilitisasi dari lempung pada kedalaman
Pembentukan dari mud volcano tampaknya dipicu oleh tingginya frekuensi aktivitas kegempaan (frequent seismic activity).
Sehingga memungkinkan untuk melepaskan fluida overpressure (overpressured fluids) yang dibentuk oleh pembentukan hidrokarbon (hydrocarbon generation) dan ilitisasi dari lempung pada suatu kedalaman (illitization of clays at depth).
· Kekhususan kedudukan semburan Lusi berada paling selatan dari cekungan busur belakang, dekat dengan komplek volkanik Arjuno-Welirang
Kedudukan dari semburan Lusi (setting of the Lusi eruption) mempunyai kekhususan bila dibandingkan dengan mud volcano lainnya di Jawa.
Dimana berkedudukan pada bagian paling selatan dan daerah busur belakang (situated at the southernmost tip of the back-arc region) yang bertetangga dengan komplek volkanik Arjuno-Welirang (Arjuno–Welirang volcanic complex).
Sedangkan Arjuno-Welirang sendiri adalah bagian dari kontur busur gunungapi di bagian selatan Jawa (volcanic arc contouring the southern part of Java) (Gamb. 1 dan 2).
Komplek ini terdiri dari dua gunungapi tua (older volcanoes) disebut Pegunungan Ringgit (ketimur), Pegunungan Linting (ke selatan).
Arjuno-Welirang merupakan gunung berlapis (stratovolcano) dan kerucut volkanik (volcanic cones) dan kawah-kawah yang berlokasi pada 6 km garislurus antara Arjuno dan Welirang.
Gunung di bagian paling utara adalah komplek Penanggungan dimana kawah berlokasi 10 km kearah baratdaya dari Lusi.