· Semburan gas dan lumpur terjadi sepanjang Patahan Watukosek
Pada 29 Mei 2006 tiba-tiba muncul semburan gas dan lumpur sepanjang patahan Watukosek (Watukosek fault) di timurlaut Jawa, Indonesia.
Dalam waktu beberapa minggu selanjutnya, banyak desa-desa yang telah ditenggelamkan oleh lumpur mendidih (submerged by boiling mud). Selanjutnya lokasi semburan utama disebut sebagai Lusi.
Sampai November 2011 (saat makalah ditulis) Lusi masih tetap aktif dan suatu daerah seluas sekitar 7 km2 atau 7 hektar telah ditutupi oleh breksi lumpur (mud breccia).
· Misteri Lusi mud volcano: mekanisme dan pemicu semburan, sumber air, asal usul gas
Mekanisme yang bertanggung jawab terhadap semburan yangmerusak ini (devastating eruption) masih belum jelas. Sedangkan telah menjadi kesepakatan dikalangan ahli kebumian, adalah tentang asal usul dari lumpur yang disemburkan (origin of the erupted mud).
Sementara itusumber air tidak jelas, asal usul gas tidak diketahui, dan pemicu semburan tetap diperdebatkan.
· Penyelidikan baru isotop molekul komposisi gas untuk mengungkap misteri Lusi
Untuk pencerahan terhadap konstrain tersebut, pada periodatahun 2006-2011. Penulis (Mazzini dkk.) telah melaksanakan suatu penyelidikan baru.
Dengan melakukan analisis contoh terhadap komposisi gas dengan metoda molekul dan isotop (molecular and isotopic composition of gas sampled).
Contoh diambil dari beberapa kepundan Lusi (Lusi vents), di sekitar mud volcano, dekat lapangan gas Wunut (natural gas field), dan pada kawah hidrotermal (hydrothermal vents) di dekat komplek volkanik (volcanic complex).
· Zona kawah didominasi gas CO2, dan lokasi semburan di sekitar zona kawah didominasi CH4 yang dingin
Fluida mendidih (boiling fluids) yang disemburkan (the boiling fluids erupted) pada zona kawah (crater zone), tampaknya di dominasi CO2.
Sedangkan dominasi CH4 lebih dingin (colder CH4-dominated) dan C2-C3 yang dikandung fluida diidentifikasikan pada beberapa lokasi semburan di sekitar zona kawah (crater zone).
· Kandungan hidrokarbon adalah termogenik berasal dari batuan sumber dalam (> 4.400m) antara lain Formasi Ngimbang
Hasil analisis diagram genetik gas (Gas genetic diagrams),plot kematangan (maturity plots) dan pemodelan pembentukan gas (gas generation modelling) telah menunjukkan bahwa hidrokarbon adalah jenis termogegik(the hydrocarbons are thermogenic) (δ13C1 > − 35‰; δ13C2 > − 20‰).
Telah diuraikan dari kerogen marin dengan nilai kematangan sekurang-kurangnya 1,5%Ro.
Selanjutnya ditafsirkan antara lain dari batuan sumber dalam (> 4400m) Formasi Ngimbang (deep Ngimbang source rocks).
· Pada tiga lokasi diluar kawah utama diketemukan tanda-tanda sumber inorganik berasosiasi dengan selubung Helium
CO2 yang dilepaskan dari kawah dan rembesan disekitar kawah utama juga termogenik (δ13C from − 15 to − 24‰) terkait dengan kerogen dekarboksilasi (kerogen decarboxylation) atau oksidasi panas CH4 (thermal CH4oxidation).
Berlangsung pada batuan dalam (deep rocks), sedangkan tiga kawah yang diluar kawah utama menunjukkan tanda-tanda sumber inorganik (inorganic signature − 7.5‰ b δ13C= − 0.5‰) berasosiasi dengan Helium selubung (to mantle helium R/Ra > 6.5).
· Tingginya temperatur keseimbangan CO2-CO4 sebesar 200–400 °C bersumber lebih dalam dari lumpur Kalibeng
Tingginya temperatur keseimbangan (equilibrium temperatures) CO2-CO4 sebesar 200–400 °C merupakan ciri hidrokarbon yang terubah atau material organik (of thermally altered hydrocarbons or organic matter).
Evaluasi data menunjukkan bahwa sumber utama organic terubah (thermally altered organic sources) untuk gas yang disemburkan (erupted gases), bersumber lebih dalam (deeper sourced) daripada lumpur dan air dari serpih Kalibeng Atas (Upper Kalibeng shales).
· Skenario sistem berasal dari intrusi magmatik dan aliran fluida panasbumi dari kedudukan dalam >400Om
Hasil tersebut konsisten dengan suatu skenario sumber dari kedudukan dalam (scenario of deep seated >4000m) terkaitinstrusi magmatik (magmatic intrusions) dan fluida hidrotermal (hydrothermal fluids) yang bertanggungjawab untuk meningkatkan panas. Selanjutnya merubah batuan sumber dan/atau reservoir gas (altered source rocks and/or gas reservoirs).
· Genesis dan evulusi dipengaruhi oleh komplek magmatik Arjuno dan tingginya aktivitas kegempaan
Komplek magmatik Arjuno (magmatic Arjuno complex ) yang bertetangga dan sistem tekanan-fluidanya (fluid–pressure system) dikombinasi dengan tingginya aktivitas kegempaan (high seismic activity) telah memainkan peran kunci padagenesis dan evolusi Lusi (Lusi genesis and evolution).
· Paradigma baru Lusi sebagai sisem tempat sedimen panas bumi daripada sistem mud volcano yang konvensional
Dalam kerangka model yang baru ini, Lusi lebih baik dipahami sebagai suatu sedimen induk sistem panas bumi (sediment-hosted hydrothermal system) daripada wujud suatu mud volcano.