Oleh : Ibnu Zahid Abdo el-Moeid
Disampaikan dalam rangkaian acara
OBSERVASI GERHANA MATAHARI TOTAL
PCNU BALIKPAPAN & LEMBAGA FALAKIYAH PCNU GRESIK
28-29 Jumadal Ula 1437 H./ 8-9 Maret 2016 M.
BALIKPAPAN KALIMANTAN TIMUR
الحمد لله الذي رفع السموات بغير عمد ترونها, الذي جعل الشمس ضياء والقمر نورا وقدره منازل لتعلموا عدد السنين والحساب. صلوات الله وسلامه على خاتم النبين سيدنا محمد القائل "إن الشمس والقمر آيتان من آيات الله لا ينكسفان لموت أحد ولا لحياته فإذا رأيتموهما فادعواالله وصلوا حتى ينكشف" : أما بعد
Gerhana terjadi bukan karena lahirnya orang-orang besar maupun matinya orang-orang besar, juga bukan karena akan terjadinya peristiwa besar di dalam sebuah negeri. Gerhana juga bukan karena dimakan oleh Buto Ijo seperti keyakinan sebagian kecil masyarakat pedalaman, sehingga ketika terjadi gerhana maka mereka menabuh beduk dan menabuh apa saja yang bisa ditabuh agar secepatnya Buto Ijo melepaskan matahari dari cengkramannya.
Pun juga gerhana tidak terjadi karena faktor kebetulan semata. Adalah sebuah kedustaan yang nyata jika ada yang berkata bahwa terjadinya gerhana adalah karena faktor kebetulan belaka yang tidak terencana. Alloh menciptakan segala sesuatu dengan perencanaan yang matang, dengan segala perhitunganya serta ada maksud dan tujuannya alias tidak sia-sia belaka, tidak hanya kebetulan, akan tetapi Alloh sendiri yang maha tahu atas semuanya.
PROSES TERJADINYA GERHANA
Gerhana matahari terjadi pada saat Ijtima/konjungsi, yakni ketika bulan berada diantara bumi dan matahari. Ijtima terjadi jika nilai Bujur Astronomis Matahari sama dengan nilai Bujur Astronomis Bulan. Kemudian jika pada saat ijtima tersebut nilai Lintang Astronornis Bulan sama atau hampir sama dengan nilai Lintang Astronomis Matahari, maka kemungkinan akan terjadi Gerhana Matahari. Nilai maksimum dari Lintang Astronomis Bulan adalah 5° 8’ (lima derajat delapan menit). Jika nilainya positip (+) berarti bulan berada di sebelah Utara Ekliptika, dan jika nilainya negatif (-) berarti bulan berada di sebelah Selatan Ekliptika.
Kedudukan bidang orbit bulan mengelilingi Bumi membentuk sudut 5 derajat terhadap bidang orbit bumi mengelilingi matahari (bidang ekliptika). Atau biasa dikatakan bidang orbit bulan mempunyai inklinasi 5 derajat dari bidang ekliptika. Hal inilah yang menyebabkan tidak terjadinya gerhana bulan maupun gerhana matahari pada setiap konjungsi maupun purnama.