AWAL BULAN ROMADLON 1440

Umur hilal sejak ijtima’ sampai maghrib di Jakarta 11 jam, 56 menit, 49 detik. Tinggi hilal mar'i 5° derajat, 24' menit, 46" detik. Jarak Elongasi bulan-matahari 7° derajat, 27' menit. Lama hilal diatas ufuk Jakarta 25 menit, 25 detik. Sedangkan illuminsai cahaya hilal 0,43%.

Sedangkan dari kota Makkah umur hilal sejak ijtima’ sampai maghrib 17 jam, 26 detik. Tinggi hilal mar'i 5° derajat, 48' menit, 16" detik. Jarak Elongasi bulan-matahari 9° derajat, 35' menit, 50” detik. Lama hilal diatas ufuk kota Makkah 26 menit, 59 detik. Sedangkan illuminsai cahaya hilal 0,71%.

Adapun dari kota Rabat Maroko umur hilal sejak ijtima’ sampai maghrib 20 jam, 24 menit, 42 detik. Tinggi hilal mar'i 6° derajat, 37' menit, 55" detik. Jarak Elongasi bulan-matahari 11° derajat, 8' menit, 23” detik. Lama hilal diatas ufuk kota Rabat 30 menit, 17 detik. Sedangkan illuminsai cahaya hilal 0,95%.

Ketinggian hilal dari beberapa negara-negara Islam tersebut cukup tinggi karena sudah diatas ambang batas visibilitas hilal versi MABIMS, Rekomendasi Jakarta 2017 maupun Kriteria Istambul 2016

1. MABIMS : tinggi hilal minimal 2 derajat, elongasi bulan-matahari minimal 3 derajat dan umur hilal sejak ijtima’ sampai maghrib minimal 8 jam
2. Kriteria Istambul 2016: Awal bulan dimulai jika pada saat maghrib di mana pun elongasi bulan (jarak bulan-matahari) lebih dari 8 derajat dan tinggi bulan lebih dari 5 derajat. Dengan catatan awal bulan hijriyah terjadi jika imkan rukyat terjadi di mana pun di dunia, asalkan di Selandia Baru belum terbit fajar.
3. Rekomendari Jakarta 2017: tinggi hilal di kota terbarat Asia Tenggara minimal 3 derajat, elongasi bulan-matahari minimal 6,4 derajat

Secara hisab ketinggian hilal dan elongasi bulan-matahari pada awal Romadlon 1440 H. Sudah melampaui batas ketiga kriteria tersebut, sehingga insya Alloh awal Romadlon tahun ini akan serentak seluruh duni pada hari Senin Legi, 6 Mei 2019 M.

Namun demikian dalam penentuan awal Puasa, Syawal dan Dzulhijjah ulama’-ulama’ fiqih dunia masih banyak yang mensyaratkan terlihatnya hilal dengan mata telanjang. Apabila tidak terlihat maka bulan Sya’ban disempurnakan 30 hari. Jika hilal tidak bisa diamati setelah maghrib pada hari Ahad, 5 Mei 2019 M. Maka penganut rukyat murni akan memulai puasa pada hari Selasa Pahing, 7 Mei 2019 M.

Berikut ilustrasi bentuk hilal dan posisinya dari matahari saat maghrib pada hari Ahad, 5 Mei 2019 M. di kota Jakarta Indonesia

Berikut ilustrasi bentuk hilal dan posisinya dari matahari saat maghrib pada hari Ahad, 5 Mei 2019 M. di kota Makkah A-Mukarromah