GERHANA MATAHARI CINCIN 21 JUNI 2020
Oleh: Ibnu Zahid Abdo el-Moeid
Sabtu, 20 Juni 2020
Berdasarkan perhitungan hisab dengan menggunakan metode kitab Al-Durru Al-Aniqu insya Alloh akan terjadi gerhana matahari cincin pada hari Ahad Pon, 29 Syawal 1441 H./ 21 Juni 2020 M. Secara global (geosentris) gerhana terjadi mulai pukul 03:46:26 UT sampai pukul 09:33:35 UT. Lama gerhana secara keseluruan 5 jam, 47 menit, 9 detik.
Pusat gerhana berdasarkan NASA Eclipse Web Site (https://eclipse.gsfc.nasa.gov/eclipse.html) berada di koordinat 30° 31′ 11.10″ LU; 79° 40′ 30.32″ BT. Titik koordinat tersebut berada di dataran tinggi Uttarakhand India. Namun menurut perhitungan kami dengan metode kitab al-Durru al-Aniqu pusat gerhana di koordinat 31° 05′ 60″ LU; 85° 21′ 36″ BT titik koordinat tersebut berada di sebelah utara danau Zhari Namco dataran tinggi Tibet.
Secara umum gerhana meliputi benua Afrika (kecuali bagian barat), Eropa bagian tenggara, Timur Tengah, Asia dan Laut Pasific bagian barat. Cincin gerhana meliputi negara Republik Demokrasi Kongo, Sudan Selatan, Ethiopia, Ertirea bagian selatan, Yaman, Saudi bagian Selatan, Oman, Pakistan, India, China, Taiwan dan Laut Pasific. Lebar bayangan cincin 21,3 km, sedangkan durasi cincin di pusat gerhana hanya 38 detik
Bayangan gerhana matahari pertama kali menutupi wilayah Afrika pukul 03:46:26 UT kemudian berjalan ke timur dan berakhir di samudera Pasifik pukul 09:33:35 UT. Lebar cincin saat awal gerhana di Kongo 86 km, sedangkan pada saat di pusat gerhana (greatest) di dataran tinggi Uttarakhand India kurang lebih 21,3 km dan saat akhir gerhana di Guam (pasific) 80 km. Bayangan cincin gerhana memanjang dari benua Afrika (Kongo) ke timur Guam samudera pasific kurang lebih 14.570 km.
Jalur gerhana cincin serta wilayah-wilayah yang tersapu gerhana lebih lengkapnya bisa dilihat di peta gerhana berikut ini:
Wilayah yang mengalami gerhana cincin adalah wilayah yang terarsir merah tua. Sedangkan yang terarsir selain merah tua hanya mengalami gerhana parsial saja. Adapun wilayah di peta tersebut yang tidak terarsir tidak mengalami gerhana sama sekali. Pada wilayah yang terarsir biru muda adalah daerah yang mengalami gerhana parsial dengan persentase bayangan antara 0% sampai 10%. Sedangkan wilayah dengan arsiran berikutnya persentasi gerhananya seperti terlihat di legenda peta di atas.
Wilayah-wilayah di peta tersebut yang terarsir tidak semuanya bisa mengamati keseluruhan fase gerhana secara utuh sejak awal gerhana sampai akhir gerhana. Ada yang tidak bisa mengamati saat fase awal gerhana dan ada yang tidak bisa mengamati fase akhir gerhana. Wilayah Afrika bagian barat dan Afrika Selatan saat awal gerhana matahari belum terbit sedangkan di Guam, Kepulauan Marina Pasifik, Maluku bagian timur, Pulau Irian serta Australia tidak bisa menyaksikan fase akhir gerhana, karena saat detik-detik akhir gerhana matahari keburu terbenam, dan matahari terbenam masih dalam keadaan gerhana
Awal gerhana secara global dimulai dari Afrika, saat fase awal tersebut matahari belum terbit, masih di bawah ufuk timur. Setelah satu jam berlalu matahari baru terbit dalam keadaan sudah gerhana. Di wilayah Kongo, koordinat 17° 49' 19'' BT; 1° 16' 21'' LU awal gerhana terjadi pada pukul 03:51:44 UT, sementara matahari baru terbit pada pukul 04:48 UT bertepatan dengan saat fase gerhana cincin. Saat terbit, matahari sudah dalam keadaan gerhana cincin. Dengan demikian saat fase awal gerhana di koordinat tersebut gerhana tidak biasa diamati, fase-fase berikutnya (tengah gerhana dan akhir gerhana) baru bisa diamati.
Wilayah di jalur sentral gerhana yang bisa mengamati secara utuh fase-fase gerhana sejak awal gerhana sampai akhir gerhana dimulai Sudan Selatan yang berjarak ±1500 km dari titik awal gerhana (Kongo) membentang ke arah timur sampai Taiwan dan samudera Pasifik, namun sampai wilayah Guam dan Kepulauan Marina Pasifik momen akhir gerhana tidak bisa diamati.
Kota besar di dunia yang bisa mengamati momen gerhana secara keseluruhan dari awal sampai akhir serta dalam keadaan cincin adalah kota CHIAYI TAIWAN. Fase gerhana dari kota tersebut diawali dengan gerhana parsial pada pukul 14:49:11. Lalu mulai fase cincin pada pukul 16:13:38, lalu puncak gerhana sekaligus puncak cincin pada pukul 16:14:07, dan pada pukul 16:14:36 fase cincin berakhir. Dan gerhana di kota ini berakhir dengan berakhirnya fase parsial pada pukul 17:25:52. Magnitude gerhana 0,9919 sedangkan obskurasi 97,4476%. Dengan demikian durasi keseluruan momen gerhana 2 jam, 36 menit, 42 detik. Sedangkan durasi fase cincin hanya 58 detik. Lebar bayangan cincin yang menutupi daratan saat tengah gerhana di kota tersebut 47 km membentang dari utara kota Chiayi ke selatan.
Hasil perhitungan hisab kota-kota besar di dunia dalam format PDF bisa diunduh di tautan berikut ini: https://drive.google.com/file/d/1qeHOY5RTbDVioTyGoNopHlOQcXQRNmjt/view?usp=sharing
Gerhana dilihat dari Indonesia
Momen gerhana matahari cincin ini juga bisa diamati dari kota-kota seluruh Indonesia walaupun hanya terlihat sebagai gerhana parsial kecuali kota-kota yang tersebut dibawah ini
Selain kota kota tersebut, seluruh Indonesia juga bisa mengamati fase-fase gerhana sejak detik-detik awal gerhana sampai detik-detik akhir gerhana kecuali sebagian Indonesia bagian timur. Sebagian kota di Indonesia timur tidak bisa mengamati detik-detik akhir gerhana karena saat fase akhir gerhana tersebut matahari keburu terbenam di ufuk barat, yakni matahari terbenam dalam keadaan gerhana masih berlangsung.
Kota di Indonesia yang pertama kali disapu bayangan gerhana adalah kota Langsa Aceh, awal gerhana 06:16:05 UT (13:16:05 WIB) dengan persentase gerhana 21,2887%. sedangkan yang paling akhir adalah kota Jayapura Papua, akhir gerhana 08:57:26 UT (15:57:26 WIB) dengan persentase gerhana 56,5249%.
Kota yang paling pendek mengalami gerhana adalah kota Sragen Jawa Tengah, durasinya hanya 3 menit, 22 detik. Sedangkan kota yang paling lama mengalami gerhana adalah kota Langsa Aceh dengan durasi gerhana 2 jam, 41 menit, 21 detik.
Berikut ini peta Indonesia yang terlewati gerhana cincin 21 Juni 2020 serta persentase piringan matahari yang tertutup bayangan bulan, serta wilayah yang saat fase akhir gerhana beriringan dengan terbenamnya matahari
Berikut ilustrasi penampakan gerhana dari beberapa kota besar di Indonesia
Gerhana matahari beriringan dengan matahari terbenam
Pada momen gerhana cincin ini teman-teman pegiat rukyat hilal dari Indonesia timur bisa menyaksikan piringan bulan dan matahari beriringan menuju peraduannya. Bisa dilihat lebih dahulu mana tenggelam di ufuk barat antara piringan bulan dan matahari sebagai bahan diskusi kriteria WH (wujudul hilal) dalam memaknai dan mendefinisikan hilal sebagai penentu awal bulan hijriyah.
Berikut kota-kota di Indonesia yang saat fase tengah gerhana dan fase akhir gerhana beriringan dengan waktu Maghrib
Gerhana membelah Pulau Jawa
Dalam momen gerhana cincin ini Pulau Jawa terbelah menjadi dua. Jawa barat dan Jawa Tengah tidak bisa meyaksikan momen ini, sementara Jawa Timur bisa mengamatinya kecuali barat daya Jawa Timur.
Berikut peta garis batas gerhana yang membelah pulau Jawa
Di sebagian pulau Jawa selain yang tersebut di atas gerhana matahari cincin ini juga bisa diamati namun hanya sebagai gerhana parsial (bukan gerhana cincin) mulai pukul 14:53 WIB sampai pukul 15:54 WIB. Daerah di Jawa yang paling awal sekaligus paling akhir menyaksikan gerhana adalah pulau Kangean, awal gerhana pukul 14:53:49 WIB, akhir gerhana pukul 15:54:39 WIB
Persentase gerhana paling kecil kota Sragen Jawa tengah, 0,0003% sedangkan paling besar pulau Kangean persentasenya 2,2272%. Walaupun persentase gerhana di Jawa cukup kecil namun insya Alloh masih bisa diamati dengan mata telanjang dengan bantuan kaca mata gerhana atau menggunakan kacamata yang biasa dipakai oleh tukang las. Persentase gerhana matahari yg cukup kecil ini perna penulis alami dan bisa diamati oleh penulis saat observasi gerhana matahari di Banyuwangi, 29 April 2014 M. Saat itu magnitudenya hanya 0,0175, dan obskrusi atau persentasi piringan matahari yang terhalang oleh bulan hanya 0,277%.
Lebih lengkap hasil perhitungan hisab gerhana kota-kota besar di Indonesia dalam format PDF bisa diunduh di tautan berikut ini:
https://drive.google.com/file/d/1jEbt1pp6EztWU800aGS_2UCcW9z5Z6qw/view?usp=sharing
Referensi:
~ Time And date ® https://www.timeanddate.com/eclipse/map/2020-june-21
~ NASA Eclipse Web Site ® https://eclipse.gsfc.nasa.gov/eclipse.html
~ Al-Durru Al-Aniqu Fi Ma’rifati Al- Hilal wa Al-Kusufaini bi Al-Tadqiq, KH. Ach. Ghozali
~ Google Earth 7.1.8.3036, kh.google.com
~ Javier M. Jubier
~ Hisab gerhana matahari 3000 tahun, Abdo el-Moeid
Artikel ini dalam bentuk PDF bisa diunduh di tautan berikut ini: https://drive.google.com/file/d/1obNAO4eKeM1pHl6kC9laDqDMlEgzjy25/view?usp=sharing