BERSYUKUR KITA HIDUP DI AKHIR ZAMAN
BERSAMA AL HABIB UMAR BIN HAFIDZ : >>
“Tidaklah aku berdiri di hadapan orang-orang untuk mendakwahi mereka kecuali aku meyakini bahwa mereka lebih baik dan lebih mulia dariku, dan tidaklah aku berdiri di hadapan mereka kecuali aku mengharapkan berkah pandangan mereka dan berkah doa-doa mereka“
Begitulah ungkapan Guru Mulia al-Musnid al-Habib Umar bin Hafidz yang begitu familiar di telinga kita. Tergambar jelas bagaimana sifat beliau yang sangat tawadhu.
Almaghfurlah Habibana Munzir bin Fuad al-Musawa adalah salah seorang murid Guru Mulia yang paling sering melihat betapa indahnya ketawadhuan beliau.
Padahal Guru Mulia termasuk Ulama yang memiliki hafalan hadits lengkap beserta sanad dan hukum matannya tidak kurang dari 100.000 hadits. Dan di akhir zaman seperti sekarang ini, jumlahnya terbilang sangat langka dan bisa dihitung pakai jari.
Sehingga beruntunglah saya, Anda, dan kita semua yang pernah berjumpa dan hidup sezaman dengan beliau serta mendapatkan untaian kalam-kalam mutiaranya.
Hal itu pula nampaknya yang melatar-belakangi Almarhum Habibana Munzir saat meluahkan perasaannya kepada para Jama'ah, bahwa dirinya begitu berhasrat dan mendambakan Guru Mulia bisa menetap (tinggal) di Republik Indonesia tercinta.
Ada sebuah kisah menarik tatkala Guru Mulia al-Habib Umar bin Hafidz berkunjung ke Indonesia, murid-murid beliau banyak yang malu karena di Indonesia banyak pemandangan-pemandangan maksiat (mulai dari busana yang minim sampai dengan ikhtilath atau berbaurnya lelaki dengan perempuan yang bukan muhrim).
Tapi reaksi Guru Mulia justru membuat murid-muridnya terkejut. Guru Mulia malah menyuruh mereka untuk banyak bersyukur.
Para muridnya menjadi bertanya-tanya, "Ya Habib, antum malah menyuruh banyak bersyukur padahal di negeri kami banyak pandangan maksiat tidak seperti halnya di Tarim?"
Guru Mulia menjawab, "Tidakkah kalian bersyukur akan dapat pahala yang banyak dari Alloh dengan cara yang mudah? Hanya dengan memejamkan mata, kalian dapat pahala. Hanya dengan berpaling, kalian mendapatkan pahala."
MasyaAlloh! Itulah jawaban dari beliau, jawaban yang membuat senang pendengarnya, yang membuat umat ini menjadi bertambah RAMAH bukan bertambah MARAH. Limpahan puji bagi Alloh yang telah menyatukan rantai mahabbah kami kepada beliau.
Maka dengan itu, persiapkanlah ruh dan jasad, sucikan hati dan jiwa, hadirkan niat yang sungguh-sungguh dan tulus untuk meneguk lezatnya mutiara illahi yang akan dituangkan oleh Guru Mulia kita al-Musnid al-Habib Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafidz bin Syeikh Abu Bakar bin Salim.
Seorang ahlu Yaman, penduduk Yaman, penduduk dari sebuah negeri yang penuh barokah, penuh hikmah, penuh keimanan, negeri Yaman al-Maimun. Demikian pujian spesial baginda Nabi Muhammad Shollallohu 'Alaihi Wasallam yang terekam dalam hadits shohih untuk negeri Yaman dan juga penduduknya.
Darokah yaa ahlal Madiinah, yaa Tariim wa Ahlahaa!
wAllohu a'lam bishshowaab.
Allohumma Sholli 'ala Sayyidina Muhammad wa Aalihi wa Shohbihi Ajma'iin. Aamiin.
=====================================
#Agenda Guru Mulia yang masih tersisa di Jakarta, Indonesia. Mari 'azamkan diri untuk Hadir.
1) Senin, 30 Muharrom 1438 H | 31 Oktober 2016
TABLIGH AKBAR MAJELIS RASULULLAH SAW
MASJID ISTIQLAL, pukul 20.00 WIB (Malam)
Jl. Taman Wijaya Kusuma - Jakarta Pusat
2). Selasa, 1 Shofar 1438 H | 1 November 2016
TABLIGH AKBAR KEMENPORA, GP ANSHOR JAKARTA, DAN ORMAS SBDS TIGA SERANGKAI, pukul 20.00 s/d 21.30 WIB
Taman Anggrek (TMII) Jakarta Timur