PEMBELAJARAN 

SAGU SEBAGAI BENTUK KEARIFAN LOKAL MASYARAKAT KOTA KENDARI BIDANG PANGAN DAN BUDAYA

LANGKAH-LANGKAH P5 KEARIFAN LOKAL

MINGGU PERTAMA

Menanamkan pehaman tentang potensi daerah melalui identifikasi tanaman sagu sebagai aset pengembangan kuliner di Kota Kendari. Melakukan studi pustaka dan wawancara sekitar rumah dalam mengenal tanaman sagu yang mulai langka di kawasan Kota Kendari.

Hasil produk pilihan dari siswa terlihat pada poster yang dibuat. Saran dalam kegiatan ini, laman pengambilan gambar harus tercantum dalam poster yang dibuat.

HASIL WAWANCARA

Jenis olahan sagu yang telah dipasarkan diberbagai pusat perbelanjaan tradisional Kota Kendari. Salah satunya bisa terlihat di Pasar Kadia yang berjarak kurang lebih satu setengah kilometer dari SMPN 17 Kendari. Sagu yang dijual dipasar ini bukan lagi berasal dari Kota Kendari. Menurut salah satu pedagang, biasanya berasal dari Konawe maupun Konawe Selatan. Teknik produksinya pun telah lebih moderen dan efisien. Pemanfaatan basu, barogo, sanggobi dan kalabandi telah mulai dihilangkan. Alat-alat tersebut telah berganti menjadi karung goni, tali rapiah, gerobak/mobil maupun keranjang plastik. Menurut mereka, alat yang ada sekarang lebih tahan lama dalam penggunaannya. (Kelompok 1)

TELAAH BUKU

Buku ini digunakan sebagai salah sumber belajar. Diterbitkan oleh Pemerintah Sulawesi Tenggara yang diperoleh dalam kunjungan di Museum Sulawesi Tenggara. Selain sejarah singkat sagu juga dimuat hasil penelitian para ahli tentang sagu, komposisi gizi sagu, alat dan bahan tradisional pembuatan sagu, jenis makanan olahan sagu khas Sultra serta deskripsi jenis sagu yang terdapat pada wilayah "Bumi Anoa" Bagi kami anak moderen, buku ini sangat membantu dalam mengetahui sejarah maupun tanaman sagu yang mulai langka di Kota Kendari (Kelompok 2).

IDENTIFIKASI SAGU DALAM POSTER DIGITAL

Kelompok 3,4 dan 5 melakukan identifikasi tanaman sagu melalui buku acuan yang diberikan. Hasil desain posternya terlihat pada pekerjaan yang telah dibuat. Perwakilan desain dari tiap kelompok terlihat dibawah ini.

MINGGU KEDUA

Pengenalan alat pembuatan sagu secara tradisional melalui proyek digital siswa. Pembuatan video dilakukan untuk memberikan kegiatan kolaborasi dalam mengidentifikasi hasil studi pustaka, wawancara narasumber atau kunjungan museum daerah. Hal ini sesuai pilihan dan potensi yang dimiliki siswa dilingkungannya.

Diferensiasi kegiatan ini terlhat dari pembagian tugas dalam kelompok. Seorang sutradara mengatur segala bentuk pengambilan gambarnya. Kameramen, penata gaya dan beuground, bidang pengaturan audio, penulis naskah serta pengeditan dan publikasi video menjadi pembagian tugas diantara mereja. Inliah link video yang diaploud siswa kelas VIII.7 tentang peralatan pengolahan makanan dari sagu.

https://vt.tiktok.com/ZSNNK5St5/

MINGGU KETIGA

Mengidentifikasi jenis makanan berbahan sagu yang terdapat di Kota Kendari. Produknya dapat berupa video, poster atau deskripsi yang ditulis manual. Survei maupun wawancara langsung dengan narasumber ataupun kegiatan studi pustaka digital menjadi pilihan dalam mengeksplorasi minat, bakat dan potensi siswa.

Pembelajaran kolaboratif dengan memanfaatkan aset kelas dilakukan dengan metode diskusi dan tanyajawab. Ruang kelas menjadi wadah bertukar pikiran dan mengasah kreativitas dalam membuat karya. Keadaan indvidu mempengaruhi hasil karyanya. Inilah keadaan kelas saat kegiatan berlangsung. Walaupun ada yang melatih diri dalam peningkatan keterampilan digital namun akses tugas berbasis kertas tetap diakui dalam berkarya. Salah satunya pemanfaatan canva for education dalam kegiatan ekplorasi kemampuan mandiri siswa.

MINGGU KEEMPAT

Debat kelas tentang menu terbaik pilihan bersama keluarga. Kandungan gizi, efisiensi biaya, efektifitas pembuatan serta potensi diri menjadi acuan pemilihan menu terbaik. Hasilnya daftar menu pilihan mejadi proyek kelas.

Persiapan debat kelompok 1 membahas Ongol-Ongol

Interaksi dalam tanggapan dan hak jawab

Klarifikasi dan perbaikan setelah mendapat masukan

Penguatan melalui tanya jawab tentang ongol-ongol

Persiapan debat Kelompok Bagea

Pemaparan metari tentang kandungan gizi bagea

Tanggapan peserta dan pengajuan pertanyaan atas materi Bagea

Klarifikasi kelompok penyaji atas tanggapan maupun sanggahan

Persiapan debat Kelompok Bagea

Pemaparan metari tentang kandungan gizi bagea

Tanggapan peserta dan pengajuan pertanyaan atas materi Bagea

Klarifikasi kelompok penyaji atas tanggapan maupun sanggahan

Menu pilihan yang disepakati kelas. Kreativitas siswa menghasilkan banyak nilai-nilai profil pelajar pancasila. Bukan hanya tentang menghargai ciptaan Tuhan dengan kekayaan alam yang dimiliki Bumi Anoa namun hakekat dari P5 untuk mewujudkan pembelajaran  dalam menggali potensi diri, pemberdayaan, peningkatan pemahaman serta perannya dalam kehidupan sosial mulai terwujud. 

MINGGU KELIMA

Menu pilihan bersama keluarga. Siswa berkolaborasi dalam keluarga tentang menu makanan pilihan berbahan dasar sagu. Menu ini dapat ditampilkan berupa poster digital maupun tulisan tangan dengan komposisi nama jenis makanan, bahan pembuatan dan prosedur pembuatannya. Produknya berupa teks prosedural yang akan ditampilkan dalam presenstase kelompok.

Model kreasi menu buatan siswa terdiri dari :

Kreativitas siswa dalam pembuatannya sangat penting pula, sebagai daya tarik produk menu buatan siswa. Salah satu contoh menu ini terlihat dalam lembar berikut.

Pembelajaran pada tahap ini dilakukan dengan teknik display-presentation-moving-correct-response. Setelah kelompok menata hasil kerjanya pada dinding kelas, ada waktu yang disiapkan untuk melakukan pemaparan secara bergantian. Pengundian dilakukan untuk menentukan penampil pertama. Selanjutnya, setiap kelompok saling berkunjung ke galeri kelompok lain. Menelaah kembali akan menjadi bahan koreksi positif bagi tampilan yang tersaji. Tanggapan kelompok penyaji diberikan untuk melakukan klarifikasi. Semua kegiatan ini ditujukan untuk melakukan perbaikan karya kelompok. Inilah tahapan yang terjadi dalam pembelajaran hari ini.

Penjelasan skenario pembelajaran

Berduskusi kesepakatan kelas

Berdialog melalui tanya jawab

Memberikan penguatan dalam kegiatan

3. KEGIATAN PRESENTASE KELOMPOK

Pemanfaatan papan tulis untuk display

Tata letak yang disesuaikan dengan keinginan siswa

Didinding kelas yang dijadikan tempat pajangan

Bekerjasama memanfaatkan bahan berbasis aset

4. PRESENTASE KELOMPOK

Penyaji pada sesi pertama

Kelompok lain yang menyimak penjelasan

Penyaji lain dengan tema yang berbeda

Antusias siswa dalam menerima paparan

5. MOVING KELOMPOK

Salah satu kelompok melakukan pengamatan display

Mengklarifikasi dengan membaca kembali presentase kelompok

Menalaah untuk memberikan masukan yang tepat

Diskusi kecil terlihat saat pengamatan display

6. MELAKUKAN KOREKSI MELALUI STICKY NOTE

Hasil koreksi dan siswa yang sedang menulsikan sesuatu

Membaca tulisannya menjadi pemandangan lain di sesi ini

Hasil koreksi kelompok yang ditempelkan pada sisi display

Setiap siswa hanya diperbolehkan menggunakan satu lembar sticky note

7. RESPON BALIK

Penyaji membaca hasil koreksi kelompok lain

Penampilan kelompok penyaji dalam merespon koreksi

Siswa kelompok lain yang bertanya

Menunjukkan sesuatu untuk klarifikasi

8. PENGUATAN DAN EVALUSI PROYEK

Penjelasan singkat

Menampakkan kekuatan

Tanya jawab

Memberikan kesempatan bertanya

MINGGU KEENAM

Eksplorasi potensi keluarga berbasis aset dalam kearifan lokal kuliner masyarakat Kota Kendari. Proyek pembuatan menu khas berbahan sagu dilakukan secara kelompok maupun mandiri. Produknya berupa kliping menu prosedural pembuatannya.

MINGGU KETUJUH

Festival video kerja kelompok bertema menu makanan berbahan sagu khas Kota Kendari. 

MINGGU KEDELAPAN

Publikasi karya kelompok melalui laman buletin, media sosial ataupun website

Link Video Buatan siswa :

Kelompok 1 : Pembuatan Sinonggi -

 https://www.tiktok.com/@breee10_/video/7299417045505002758?_r=1&_t=8hDPE05AwL4

Kelompok 2 : Pembuatan Cendol Sagu 

https://vt.tiktok.com/ZSNPFukMU/

MINGGU KESEMBILAN

Menuliskan karya pengalaman insnpiratif dalam mengolah bahan sagu. Menu pilihan yang berkearifan lokal ini dapat dibuat dalam bentuk deskripsi, puisi, pantun maupun lukisan.

Refleksi pilihan siswa

DIFERENSIASI KONTEN, PROSES DAN PRODUK METAGENESIS LUMUT DAN PAKU

Konten yang disiapkan dalam pembelajaran ini berupa link video, ulasan ilmiah di blog, poster pembelajaran dan paparan materi on line.

https://youtu.be/_NDKAFI5Wa0?si=huRrlxPfnF5xJY_H

https://youtu.be/foMi_c2zaAw?si=78dA143UeBO4LMd8

https://www.suhardin.my.id/2022/09/materi-pembelajaran-tumbuhan-lumut-dan.html

https://www.suhardin.my.id/2020/10/lks-perkembangbiakan-lumut-dan-paku-pbm.html

https://www.suhardin.my.id/2023/09/metagenesis-tumbuhan-lumut-dan-paku.html

Buku paket IPA kelas 9, Kemdikbud Tahun 2017

Pembelajaran yang dilakukan, menyiapkan beberapa pilihan konten yang digunakan dalam proses belajar yang dilakukan. Panduan pembelajaran dibuat dalam bentuk bahan ajar dan lembar kerja peserta didik. Inilah dokumentasi kegiatan yang terjadi dalam kelas. Proses yang berlangsung di kelas IX.1, IX.5 dan IX.6 terlihat dalam gambar berikut

Memanfaatkan video pemelajaran sebagai sumber belajar

Menggunakan poster pembelajaran digital dalam belajar

Buku paket menjadi sumber belajar utama yang digunakan

Poster digital berupa metagenesis tumbuhan lumut dan paku

Blog guru digunakan sebagai alternatif sumber belajar

Paparan digital dalam rekaman juga disiapkan sebagai pilihan

Penggunaan perangkat bersama juga dilakukan untuk ruang yang sama

Lembar kerja peserta didik menjadi acuan pencapaian tujuan

Diferensiasi konten yang diterapkan adalah bimbingan khusus, turor sebaya dan pembelajaran mandiri. Setiap kelompok akan mendapatkan kunjungan dan arahan bila diperlukan dalam membentuk kemandiriannya. Pada pembelajaran ini setiap kelompok besifat heterogen dalam tingkat kemampuan berpikir. Sesuai hasil asesemen diagnostik yang telah dilakukan. Bagaimana kegiatan yang terjadi pada kelas IX.1?

Persentase kelompok penyaji

Tampilan klarifikasi kelompok penyaji

Suasana diskusi kelompok

Kegiatan pembimbingan 

Pemanfaatan Handphone

Kegiatan tutor sebaya dalam kelompok

Penggunaan konten digital 

Pemantauan kegiatan kelompok

Pembelajaran di kelas IX.5 dilakukan hal yang sama. Walaupun kurikulum yang digunakan masih mengacu pada K2013 namun strateginya mengacu pada pembelajaran berdiferensiasi. Kegiatan doferensiasi proses terlihat sebagai berikut.

Sesi presentase secara klasikal

Klarifikasi menyamakan pendapat

Mengajukan pertanyaan jawaban LKPD

Klarifikasi jawaban kelompok lain

Tanya jawab dalam kelompok

Klarifikasi menyamakan pendapat

Menguatkan tanggapan siswa

Menggapi pertanyaan siswa

Kegiatan tutor sebaya dalam kelompok

Diskusi dalam kelompok kerja/kecil

Sisi lain saat diskusi kelompok kecil

Suasana kelompok mandiri

Pengisian LKPD 1

Pengisian LKPD 2

Pengisian LKPD 3

Pengisian LKPD 4

Selain  deferiansi konten dan proses di atas, kegiatan produk melalui proyek sederhana dilakukan. Jam pelajaran tiga kali empat puluh lima menit yang terjadwal dimaksimalkan dalam membuat produk pembelajaran sesuai dengan bakat, minat dan kemampuan siswa. Menulis cerita, deskripsi, poster, dan menggambar adalah pilihannya. Proses pembuatan di ruang kelas IX.5 terlihat pada galeri gambar berikut.

Memanfaatkan teknik menggambar yang dikuasai

Pola yang dibuat saat menggambar sesuai tipe siswa

Menggunakan pensil dengan selembar kertas

Ukuran gambar tidak dibatasi dengan lembar kertas yang sama

Setiap siswa memiliki teknik tertentu dalam menggambar

Pria dan wanita ada yang memilih menggambar

Menggunakan canva dalam pengeditan gambar

Aplikasi lainnya juga bisa diamanfaatkan 

Elemen gambar dapat dipilih sesuai keinginan siswa

Mendisain sesuai keinginan dan pemikiran siswa

Banyak aplikasi yang bisa digunakan untuk berkarya

Ada elemen tambahan yang bisa digunakan

Mendiskripsikan materi lumut dan paku dengan bercerita

Tanpa handphone semua bisa berkarya dengan bakat yang lain

Bimbingan singkat dilakukan dalam kegiatan ini

Bila memiliki Handphone tulisan ini dibuat menjadi digital

Versi yang dibuat sesuai dengan cara siswa bercerita

Dibolehkan memanfaatn media lain untuk menuntun pikirannya

Membuat cerita ilmiah melalui gaway siswa

Identifikasi yang dilakukan secara digital untuk diferensiasi

Memanfaatkan media lain untuk menyatukannya

Sesuai proses yang dilakukan, produk yang dihasilkan pun beragam. Banyak hal yang dilakukan peserta didik untuk mencapai tujuan pembelajaran yang harapkan. Bakat, minat dan kemampuannya menghasilkan produk yang mereka inginkan. Inilah produk pembelajaran yang dibuat oleh siswa kelas IX.5.

Produk Kelompok 7 (Muh. Aklana - Poster digital, M. Bintang - Gambar, Dzaki Septian - Suasana Belajar, Nesha Callista putri liata - Cerita Rproduksi tumbuhan paku dan lumut,  

REPRODUKSI TUMBUHAN PAKU DAN LUMUT

Nama: Nesha Callista putri liata, Kls: IX.5

Siklus hidup tumbuhan paku meliputi dua fase yaitu fase gametofit dan fase sporofit. Fase gametofit dimulai dengan pembentukan protalium sedangkan fase sporofit dimulai dengan pembentukan spora. Spora tumbuhan paku terdapat di kotak spora atau sporangium. Tanaman ini menghasilkan sel kelamin jantan yang di sebut anteridium dan sel kelamin betina disebut arkegonium,tanaman ini juga mengalami metagenesis. Artinya mengalami pergiliran keturunan dengan dua fase perkembangbiakan yakni sporofit/atau tidak kawin dan gametofit/kawin. Tumbuhan paku yang dilihat sehari-hari adalah fase sporofit, fase ini bersifat aseksual atau tidak melakukan peleburan sel (tidak kawin). Sifat selnya diploid. Fase gametofit merupakan tahap pembentukan gamet atau alat kelamin. Fase ini bersifat seksual atau kawin, sifat sel haploid.

Siklus hidup tumbuhan lumut meliputi dua fase yaitu fase gametofit dan sporofit. Fase sporofit akan menghasilkan spora sementara fase gametofit akan menghasilkan gamet jantan dan betina. Nama sel kelamin jantan disebut sel sperma dan sel kelamin betina disebut sel telur. tumbuhan lumut merupakan tanaman bermetagenesis, karena mengalami pergiliran keturunan dengan dua fase perkembangbiakan yaitu sporofit/tidak kawin dan gametofit/kawin. Reproduksi seksual lumut dilakukan melalui pembentukan anteridium dan arkegonium sedangkan reproduksi aseksualnya dilakukan melalui fragmentasi dan gemma. Lumut yang bersifat haploid (n) ada pada fase gametofit dan yang bersifat diploid ada pada fase sporofit.

SUASANA BELAJAR

Nama:   Dzaky septian 

Saat isi LKS banyak informasi yang kita dapatkan karna banyak gambar istillah di buku internet dan guru juga mengirim untuk bisa menjawab LKS tersebut. Diskusi kelompok kami mendiskusikan cara membuat proyek nya.tentang proyek yang akan di kasih guru untuk mengerjakan sama kayak kelompok kita. 

Pada saat mengerjakan proyek yang di kasih guru untuk kita kerjakan kelompok kita dan kelompok lain pun berbeda dan kelompok kami juga ada 4 anggota berhubung ada 4 anggota jadi 1 tema untuk di kerjakan. Suasana kelas saat belajar kadang ribut kadang juga sunyi karna saat membuat kelompok banyak yang protes dan saat sunyi karna lagi mengadakan tugas. PaK guru sering keliling mengecek setiap kelompok dan suka mevidio/mefoto saat muridnya menjelaskan atau mengerjakan. Ketika belajar juga paguru jarang marah atau tidak pernah dan suka ngelawak

Produk Kelompok 2 : Amira Nadia (poster), Religi (gambar), Muh, Aswad (mendiskripsikan), Muh. Al Fajri (menceritakan)

Nama: Muh.Aswad

Mendeskripsikan

Tumbuhan lumut berkembang biak dengan menggunakan spora. Spora adalah sel reproduksi yang mempu berkembang menjadi individu baru tanpa fusi atau peleburan gamet sehingga disebut agen reproduksi vegetatif atau aseksual (sumber: britanica). Daur hidup tumbuhan lumut atau pergiliran keturunan tumbuhan lumut sering disebut sebagai metagenesis tumbuhan lumut.

Daur hidup paku Secara metagenis asikulis hidup dan tumbuhan paku terjadi dalam 2 fase yaitu gametofit perkembangan biakan tumbuhan paku akan menghasilkan spora. Gametotif adalah fase seksual dalam siklus tumbuhan paku tahapan generasi  ga ametotir berawal dari protatoliun spora yang jatuh di tempat lembab protalium dengan bentuk seperti kuas

Nama: muh al Fajri IX 5-Kelompok 2

Menceritakan Suasan Kelas. 

Pada saat saya mengisi LKS,saya jarang menggunakan hp untuk mencari jawaban nya dan saya mencari jawaban di buku. Diskusi Pada saat kelompok saya berdiskusi kita benar-benar berkerja sama semaksimal mungkin agar tugasnya selesai tepat waktu. Pada saat kelompok kami membuat proyek pada sibuk masing-masing pada tugas Mereke ada yang membuat poster, menggambar, menceritakan,dan mendeskripsikan

Suasa Kelas Kelas menjadi sedikit ribut karna setiap kelompok sibuk mencari jawaban mereka dan kelompok mulai terhabur, keliling ke kelompok lain untuk saling bertuar pikiran atau belajar desain, Saat itu pak guru memutarkan kita musik biar kita pada saat berkerja kita santai.

Pak guru mengelilingi setiap kelompok untuk mengecek kegiatan yang dilakukan. Beberapa kesempatan, pak guru sedang muyuting kami bekerja kelompok berlangsung,dan pak guru sangat baik dan lucu. Banyak cara kami belajar. Menggunakan buku paket, poster pembelajaran, blog, youtube dan video. Sekian dari dari tugas

Kelompok 6 : Kemal (menggambar), Samirah Hanan (mendiskripsikan), Moh Rofy Asnadi (bercerita), Natasya S.P (membuat poster)

Nama : Muh. Rofy Asnadi, Kelas  :IX.5, Kelompok : Suasana belajar

Kali ini saya menceritakan suasana di kelas saat mengisi LKS suasana di kelas sangat ribut dan banyak yang belum menyelesaikan LKS. karena itu guru atau bapak guru menyuruh murid-muridnya agar tetap libur dan menyuruh duduk di tempat masing-masing. karena sibuk bertanya kepada teman-temannya dan sibuk pada gawainya atau HP. Saat mendiskusikan tentang tanaman lumut dan paku banyak yang bisa menjawab soal pada LKS. ada pula yang salah menjawab soal tersebut. guru menyuruh salah satu muridnya untuk memotret ia saat dia menjelaskan pada muridnya. 

Suasana saat membuat proyek di kelas sangat ribut dan banyak yang pindah tempat duduknya karena banyak yang bertanya kepada temannya. bentuk di kelas seperti pasar di pasar panjang Karena banyak yang bertanya ada pula yang memfoto temannya saat menyelesaik proyeknya.

Suasana di kelas banyak yang berpindah tempat dan ribut seperti pasar pasar panjang dan banyak yang berjalan-jalan kemana-mana. ada pula yang sedang bercerita, ada pula yang menyanyi karena gurunya menyalakan musik agar muridnya tidak ada yang sakit kepala karena menyelesaikan proyek yang telah diberi oleh guru.

Guru yang mengajar sangat ramah dan baik saat ditanya pada murid-muridnya saat menyelesaikan LKS banyak yang kesusahan dan dibantu oleh guru yang mengajar pak guru juga menjelaskan banyak hal tentang tanaman lumut dan paku sehingga murid-muridnya mengerti proyek yang diberi oleh guru membuat kepala murid-muridnya kesusahan pada saat murid-muridnya ribut dan banyak yang berpindah tempat Pak guru menyuruh untuk tidak ribut karena masih ada yang menjelaskan proyek.

Nama: Samirah Hanan, Kelas :IX 5, Kelompok : 6

Mendeskripsikan 


Lumut merupakan tumbuhan Bryovhata karena lumut tidak memiliki daun, batang dan akar sejati. Hanya memiliki rhizolo sebagai akar, pemburu angkutannya berupa sel parenkim dan memiliki daun yang sangat kecil. Berbeda dengan tanaman paku yang tergolong thallophyla (thallus) yang telah memiliki daun, batang dan akar sejati. Kedua tanaman ini hidup pada tempat yang lembab. 

Tanaman paku biasa dijumpai pada batang tanaman lain. Sedangkan tanaman lumut biasa ditemukan pada tembok sumur atau batuan yang lembab. Ukuran tanaman paku jauh lebih besar dibanding tanaman lumut. Lumut hanya mencapai 1 sampai 20 cm, berbeda dengan tanaman paku yang biasa tumbuh hingga setengah bahkan sampai 1 meter.

Tumbuhan paku yang terlihat merupakan fase sporofit sehingga bersifat heterospora (spora yang di kandungnya). Tanaman akan menghasilkan spora jantan dan betina. Tahap fase sporofit dimulai dengan sel yang bersifat diploid (2n). Dua jenis sporogonium yakni mikroporangium dan makrosporangium. Mikrosporang akan membentuk mikrospora sedangkan makrosporangium akan membentuk makrospora fase ini merupakan akhir dari generasi sporofit.

Kelompok 1 : Naurah Nur Nafisah (poster), Alvin Maulana (menggambar), Muh Agung Setiawan (bercerita), Anaz Tasya (mendiskripsikan)

Nama: Anaz Thasia-Kelas:IX.5

Mendiskripkan tentang daur hidup lumut dan paku.

Siklus hidup tumbuhan lumut bersifat metagenesis karena bergantian antara reproduksi seksual dan aseksual.lumut merupakan sekumpulan tumbuhan kecil yang termasuk dalam Bryophyta,di bedakan antara akar,batang,dan daunnya.Akarnya berupa akar semu (rhizoid).tidak mempunyai berkas pembuluh (xilem dan floem) mengalami metagenesis (pergiliran keturunan) antara fase gametofit (fase penghasil gamet) dan fase sporofit(fase penghasil spora). tumbuhan lumut yang terlihat dalam kehidupan kita merupakan fase gametofit.sel kelamin jantan atau sperma akan di hasilkan melalui anteredium sedangkan arkogonium membentuk sel kelamin betina atau sel telur.peleburan kedua sel ini akan menghasilkan zigot yang bersifat diploid (2n).setelah spora terbentuk maka akan berkembang menjadi protonema (tumbuhan lumut muda). selanjutnya berkembang menjadi tumbuhan lumut dewasa yang bersifat haploid (n).


Siklus hidup tumbuhan paku meliputi  dua fase yaitu fase gametofit dan fase sporofit. Tumbuhan paku mengalami pergiliran keturunan (meta Genesis) antara dua generasi tersebut fase gametofit pada tumbuhan paku berupa protalium sedangkan fase sporofitnya merupakan tumbuhan paku itu sendiri tumbuhan paku yang terlihat merupakan fase sporofit sehingga bersifat heterospora (spora yang di kandung ny berbeda jantan dan betina). Tanaman ini akan menghasilkan spora jantan dan betina. Selanjutnya akan membentuk dua jenis sporangium yakni mikrosporangium dan makrosporangium. Fase ini merupakan akhir dari generasi sporofit fase gametofit dimulai dengan pembentukan protalium. Protalium jantan berasal dari mikrospora sedangkan protalium betina berasal dari makrospora. Tumbuhan pun akan berkembang menjadi dewasa sebagai generasi sporofit kembali. Siklus pun akan berjalan seperti semula.

Nama: Muh Agung Setiawan IX.5

 Isi LKS tidak sulit,banyak jawaban/informasi yang kita bisa dapat dibuku, internet,dan guru juga mengirim vidio untuk kita menghayati dan bisa menjawab jawaban LKS tersebut.

 Diskusi kelompok kami, mendiskusikan cara membuat proyek nya bagaimana, tentang apa,dan lain-lain. Dan membagi setiap orang tugas untuk mengerjakan nya. Kelompok lain juga berdiskusi tentang proyek yang akan dikasih guru untuk mengerjakan nya,sama kayak kelompok kita.

 Pada saat mengerjakan proyek yang dikasih guru untuk kita kerjakan, kelompok kita dan kelompok lain pun berdiskusi menentukan setiap anggota mengerjakan tugas yang mana, berhubungan tugas nya ada 4 tema yang berbeda,dan kelompok kami juga ada 4 anggota, berhubung ada 4 anggota,jadi setiap anggota dapat 1 tema untuk dikerjakan.

 Suasana kelas ribut tapi ributnya tidak terlalu ribut sekali, karena mereka ribut mereka mendiskusikan apa yang mereka yang mau kerjakan,mereka juga ada yang bertanya dikelompok lain untuk menanyakan tugas tersebut karena mereka belum mengerti dan guru juga memutarkan musik agar pekerjaan proyek kita tidak terlalu bosan.

 Guru kami mengelilingi setiap meja kelompok untuk mengecek tugas nya masing-masing, dan menjelaskan ulang apa yang harus dilakukan agar tidak bingung,guru juga memutar kan musik.

Kelompok 4 : Muh. Alip (poster), Andi Sarfina A.N (menggambar), Ray Ahmad Rivandi (bercerita), Dwi Putri Rahayu (membuat diskripsi)

Ray Ahmad Rivandi- Kelompok 4

Bercerita 

 Pada saat saya mengisi Lks,saya mencari informasi di beberapa situs yang ada di internet dan yang di berikan oleh guru saya.

 Pada saat  berdiskusi bersama teman-teman kami membagi tugas yang akan di kerjakan dan juga mendiskusikan jawabannya bersama untuk mendapatkan hasil yang maksimal.

 Pada saat membuat proyek saya agak bingung untuk mengisinya, untungnya saya dibantu oleh teman kelompok dan juga berikan arahan dari pak guru.

 Suasana kelas pada saat saya sedang membuat proyek semua sibuk mencari jawaban sehingga kelas lumayan berisik dan pak guru memutuskan untuk memutar musik agar  kami mengerjakan tugas lebih santai. Saat pembelajaran pak guru  selalu memperhatikan kami dan memberikan arahan pada murid-muridnya.

Nama : Dwi Putri Rahayu- Kelompok : 4 Tugas : Mendeskripsikan materi

REPRODUKSI TUMBUHAN PAKU DAN LUMUT

Siklus hidup tanaman paku ada dua fase, ada fase gametofit dan ada fase sporofit. Yang terlihat di tumbuhan paku adalah fase sporofit sehingga bersifat heterospora (produksi spora dari dua ukuran dan jenis kelamin yang berbeda -jantan dan betina). Jantan/mikrospora lebih kecil, dan betina/megaspora lebih besar. Tahap sporofit tumbuhan paku adalah fase pembentukan spora yang nantinya akan menghasilkan spora, dimulai dengan sel yang bersifat diploid (2n). Setelah itu akan membentuk dua jenis sporangium, yaitu mikrosporangium dan makrosporangium. Mikrosporangium nantinya membentuk mikrospora, sedangkan makrosporangium nantinya membentuk makrospora. Fase ini adalah fase terakhir dari generasi sporofit.

fase gametofit dimulai dengan pembentukan protalium. Protalium jantan asalnya dari mikrospora, protalium betina asalnya dari makrospora. Protalium jantan akan membentuk anteridium yang akan menghasilkan sel sperma atau spermatozoid, sedangkan protalium betina akan membentuk arkegonium yang akan menghasilkan sel kelamin betina atau sel telur. Tahap terakhir generasi gametofit adalah peleburan kedua sel yang akan menghasilkan zigot sebagai bakal individu baru tumbuhan paku.

Tumbuhan lumut yang terlihat adalah fase gametofit. Tumbuhan dewasa yang bersifat gametofit menghasilkan anteridium yang akan menghasilkan sel kelamin jantan atau sperma dan arkegonium yang akan membentuk sel kelamin betina atau sel telur. Tahap akhir dari generasi gametofit adalah peleburan sel kelamin jantan/sperma dan sel kelamin betina/sel telur akan menghasilkan zigot yang bersifat diploid (2n).

Selanjutnya tumbuhan lumut beralih pada generasi sporofit yang dimulai dengan pembentukan sporogonium. sporogonium akan membentuk sporangium yaitu tempat pembentukan spora pada fase sporofit tumbuhan lumut. Jika spora sudah terbentuk, maka akan berkembang menjadi protonema (tumbuhan lumut muda). Lalu, berkembang menjadi tumbuhan lumut dewasa yang bersifat haploid (n). Fase ini akan berulang kembali di tahap pertama

Kelompok 5 : Muh Cahisar (bercerita), Chaca (poster), Muh. Irfansyah (menggambar). Imut Ramadhan (mengidentifikasi) 

ASSALAMUALAIKUM W.R W.B

TUGAS MENCERITAKAN

nama:Muh Chaisar 

kelompok:5


Mengisi LKS tidak terlalu sulit kami dapat menemukan jawaban dari buku,hp hingga bertanya pada teman kelompok dan pada akhirnya LKS tersebut terjawab hingga selesai.

pada saat berdiskusi kelompok kami berdiskusi tentang siapa yg akan mengerjakan ini dan yang akan mengerjakan itu sehingga semua orang mendapatkan tugas ny masing masing dan akhirnya selesai.

ketika kelompok kami membuat proyek setiap orang sibuk dengan tugas nya masing masing seperti membuat poster, menggambar, menceritakan,dan mendeskripsikan.

suasana kelas ketika sedang mengerjakan proyek semua orang sibuk mencari jawaban sehingga kelas cukup berisik dan guru kami memutuskan untuk memutar musik agar kami lebih santai dan tidak stress atau pusing karena proyek yang cukup sulit.

Pak guru sangat baik.dia menghampiri setiap kelompok dan menjelaskan apa yang tidak kelompok itu mengerti dan dia juga mengambil foto kami saat dia menjelaskan.pak guru juga sangat santai dan lucu.

WASSALAMU'ALAIKUM W.R W.B

REPRODUKSI TUMBUHAN PAKU DAN LUMUT 

Nama: Imut Ramadani-Kelas:IX.5-Kelompok:5

Siklus hidup tanaman paku:

Tumbuhan paku yang terlihat merupakan fase sporofit sehingga bersifat heterospora (spora yang dikandunganya berbada – jantan dan betina). Tanaman ini akan menghasilkan spora jantan dan betina. Tahap ini fase sporofit dimulai dengan sel yang bersifat diploid (2n). Selanjutnya akan membentuk dua jenis sporangium yakni Mikrosporangium dan makrosporangium. Mikrosporangium akan membentuk mikrospora sedangkan makrosporangium akan membentuk makrospora. Fase ini merupakan akhir dari generasi sporofit. Fase gametofit dimulai dengan pembentukan protalium. Protalium jantan berasal dari mikrospora sedangkan protalium betina berasal dari makrospora. Anteridum kemudian dibentuk dari protalium jantan dan arkogonium berasal dari protalium betina. Anteridium akan menghasilkan sel sperma atau spermatozoid dan arkogonium akan menhasilkan sel kelamin betina atau sel telur. Peleburan kedua sel ini akan menghasilkan zigot sebagai bakal individu baru tumbuhan paku. Inilah tahap akhir generasi gametofitnya. Tumbuhan pun akan berkembang menjadi dewasa sebagai generasi sporofit kembali. Siklus pun akan berjalan seperti semula.


Siklus hidup tanaman paku : ukuran tanaman paku lebih besar dibanding lumut jika lumut hanya mencapai 1 hingga 20 cm tanaman paku bisa tumbuh hingga setengah bahkan 1 meter tanaman hias seperti suplir dan mengalami metagenesis, artinya mengalami pergiliran keturunan ini mengalami metagenesis artinya mengalami pergiliran keturunan dengan dua fase perkembangbiakan yakni sporofit tidak kawin dan gametofit/kawin.dengan tanaman paku, tumbuhan lumut yang terlihat dalam kehidupan kita merupakan fase gametofit. Tumbuhan dewasa yang bersifat gametofit akan menghasilkan anteridium dan arkogonium. Sel kelamin jantan atau sperma akan dihasilkan melalui anteridium sedangkan arkogonium membentuk sel kelamin betina atau sel telur. Peleburan kedua sel ini akan menghasilkan zigot yang bersifat diploid (2n). Inilah tahap akhir generasi gematofitnya. Selanjutnya tumbuhan lumut akan beralih pada generasi sporofit. Tahap ini dimulai dengan pembentukan sporogonium. Bagian ini akan membentuk sporangium. Inilah tempat pembentukan spora pada fase sporofit tanaman lumut. Spora ini sudah bersifat haploid. Setelah spora terbentuk maka akan berkembang menjadi protonema (tumbuhan lumut muda). Selanjutnya berkembang menjadi tumbuhan lumut dewasa yang masih bersifat haploid (n). Fase ini akan kembali lagi pada tahap pertama.

Kelompok 3 : Aurlia Abereyna P (poster), 

Assalamualaikum Wr.Wb

Tugas: Menceritakan

Nama:Aurelia Abireyna P

Kelompok:3 

Pada saat mengisi LKS mencari jawaban sangat gampang karena bisa mencari informasi lewat HP dan lewat buku sehingga lebih mudah untuk menjawab LKS. Saat berdiskusi bersama kita memili apa yang akan kita kerjakan dan sehingga kita bisa mengerjakan

Tetapi pada saat kelompok membuat proyek ada yang sibuk bekerja dan juga ada yang tidak mau mengerjakan atau berebutan untuk membuat apa yang akan dikerjakan ada yang memilih membuat poster menggambar menceritakan dan juga mendeskripsikan

Suasana kelas saat kita mengerjakan tugas kelas sangat ribut bertanya tentang yang akan dilakukan itu yang menyebabkan kelas menjadi ribut dan pada saat itu pak guru memasangkan kita lagu karena itu kita lebih santai mengerjakan tugas

Pada saat belajar pak guru sangat baik menghampiri kelompok yang memanggil karena kesusahan dengan tugas yang akan dilakukan dan pak guru mengajar sangat santai

Nama : Aurelia Abireyna Persik-Kelompok : 3

Tugas : Mendeskripsikan materi

REPRODUKSI TUMBUHAN PAKU DAN LUMUT

•Tanaman Paku

Dalam reproduksinya tumbuhan paku memiliki dua fase yaitu Sporofit dan Gametofit. Pada Kehidupan sehari-hari kita biasanya melihat fase sporofit dari tumbuhan paku. Fase sporofit bersifat heterospora yagitu spora yang dikandung jenisnya berbeda yaitu menghasilkan spora jantan dan betina bahkan dengan ukuran berbeda. Fase sporofit akan dimulai dengan sel yang bersifat diploid(2n),kemudian akan membentuk dua jenis sporangium yakni Mikrosporangium dan makrosporangium. Mikrosporangium akan membentuk mikrospora sedangkan makrosporangium akan membentuk makrospora. Fase ini merupakan akhir dari generasi sporofit.

Sedangkan dalam fase Gametofit akan dimulai dengan pembentukan protalium. Protalium jantan berasal dari mikrospora sedangkan protalium betina berasal dari makrospora. Protalium jantan akan membentuk anteridium yang nantinya menghasilkan sel sperma atau spermatozoid dan protalium betina membentuk arkogonium akan menhasilkan sel kelamin betina atau sel telur. Peleburan kedua sel akan menghasilkan zigot yang nantinya menjadi individu baru pembentukan tumbuhan paku. Ini menjadi tahap terakhir dari gametofitnya dan berkembang menjadi tumbuhan dewasa yaitu sebagai generasi sporofit.Dan siklus akan kembali berjalan seperti semula.

•Tumbuhan Lumut

Pada kehidupan sehari-hari kita melihat reproduksi tumbuhan lumut yaitu fase gametofit. Tumbuhan dewasa yang bersifat gametofit akan menghasilkan anteridium yang menghasilkan sel kelamin jantan dan arkogonium menghasilkan sel kelamin betina. Peleburan keduanya akan menghasilkan zigot. Ini merupakan generasi terakhir dari gametofitnya dan selanjutnya tumbuhan lumut akan beralih pada generasi sporofit. Tahap ini dimulai dengan pembentukan sporogonium. Bagian ini akan membentuk sporangium, yaitu tempat  pembentukan spora pada fase sporofit tanaman lumut. Saat spora sudah terbentuk maka akan menjadi protonema(tumbuhan lumut muda). Dan akhirnya tumbuhan lumut dewasa yang masih bersifat haploid. Fase ini akan kembali ke tahap awal dan terus berulang.

IDENTIFIKASI PUSTAKA BAHAYA ROKOK BAGI KESEHATAN

Rokok menjadi masalah dalam pergaulan hidup remaja. Memasuki bagian akhir materi sistem pernapasan manusia melakukan identifikasi bahaya rokok bagi manusia. Inilah aktivitas mereka ketika pembelajaran berlangsung. Penyitaan handphone menyebabkan pembelajaran hari ini memanfaatkan buku paket siswa.

Ada diskusi kecil dalam melakukan identifikasi

Ada tayangan video diawal pembelajaran

Pembelajaran mandiri dilakukan pada siswa tertentu

Ada tutor sebaya dalam kegiatan belajar

Kelompok 1

Kelompok 2

Kelompok 3

Kelompok 4

Diskusi kecil

Studi pustaka