LIPUTAN KHUSUS

PENANAMAN KARAKTER BERBUDAYA LINGKUNGAN

Kegiatan penerapan proyek penguatan profil pelajar pancasila selalu dilakukan dilingkungan sekolahku. Sesuai pelajaran bapak dan ibu guru, terdapat enam hal yang menyangkut P5 yakni bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berahlak mulia, bergtong royong, mandiri, bernalar kritis, berkebhinekaan global dan kreatif. Semua hal tersebut merupakan program yang dilakukan sekolah untuk membentuk pelajar pancasila yang dapat berperilaku yang sesuai nilai-nilai Pancasila. Kegiatan ini terpisah dengan pembelajaran di kelas tentang matapelajaran. Kesempatan ini, saya akan bercerita sedikit tentang kegiatan P5 yang dilakukan sekolahku.

Kegiatan siswa laki-laki dalam pembenahan sekolah

Peran siswa perempuan dalam menjaga kebersihan

Kebersamaan dalam menjaga lingkungan sekolah dilakukan melalui kegiatan "samaturu" Setiap warga memiliki peran tersendiri. Bisa sama ataupun berbeda. Sekolah yang luas tentu harus ada upaya gotong royong dan saling pengertian untuk menjaganya. Hal kebersihan, salah satunya. Setiap siswa harus mampu membuang sampah pada tempatnya dan melakukan pembersihan sekitar kelasnya. Kemandirian ini harus tetap tertanam dalam diri sebagai kesadaran positif. Lingkungan yang bersih akan membuat warganya menjadi sehat dan bahagia.

Pembersihan Ventilasi dan Kaca Ruang kelas

Pemeliharaan Tempat Sampah

Kebersihan itu, sebagian dari iman. Begitulah guru agama selalu menanamkannya dibeberapa waktu saat pembelajaran. Ruang kelas maupun fasilitas sekolah harus ditata dengan baik. Jika rumah kita bersih tentu kenyamanan akan menjadi rahmat bagi kesehatan. Begitulah cara kami untuk selalu bernalar kritis dalam kehidupan sekolah. Sikap religius dalam pergaulan sekolah dilakukan dengan saling menghargai dan menghormati keberagaman. Tidak usah memandang perbedaan yang ada dalam beraktvitas bersama. Di sekolahku banyak ras/suku maupaun agama, namun kami tetap hidup nyaman dalam belajar maupun berkegiatan.

Beberapa karya kawan-kawanku tentang lingkungan hidup terlihat pada poster yang telah dibuat sebelumnya. Banyak yang bisa ditangkap pesan postifnya. Ungkapannya merupakan ajakan untuk tetap memanfaatkan lingkungan sebagai tempat yang nyaman dan menyenangkan. Mari budayakan memlihara lingkungan hidup! Lingkungan yang asri akan membuat hidup lebih nyaman dan bahagia. Itulah ungkapan Lina saat kegiatan istirahat.

Pesan dari poster itu sangat beragam. Semuanya ajakan kebaikan. Salah satunya dengan menanam pohon. Udara yang sejuk bisa diperoleh dengan terus melakukan penghijauan. Saat belajar IPA, saya dan kawan-kawanku pernah menganalisa tentang kawasan gundul. Panas, kurang air, erosi bahkan rawan kebakaran menjadi dampak yang bisa ditimbulkannya. salah satu upaya pencegahannya adalah dengan melakukan penghijauan.

Melakukan peremajaan tanaman di taman sekolah

Tanaman baru untuk keragaman ekosistem

Karakter yang positif bukan hanya hasil kerja panca indra saja. Seperti bertutur yang sopan, budaya senyum ataupun menyapa dengan santun. Melakukan kerja untuk kepentingan bersama juga karakter yang baik. Misalnya memelihara taman sekolah dan menanam pohon yang baru di lingkungan sekolah. Satu pohon yang ditanaman bersama akan membawa manfaat bagi banyak orang.

Kalian juga bisa melakukan hal ini dilingkungan sekitar rumah. Pohon yang banyak, akan memberikan lingkungan yang nyaman dan kaya akan oksgen bebas. Kalian masih ingat bukan? Oksigen akan disuplai dari hasil fotosintesis tanaman. Semakin banyak daun tanaman, produksinya akan lelau melimpah. Pabrik Oksgen ini harus terus terpelihara dengan menanam pohon disekitar kita. Coba kalian rasakan perbedaan tempat yang memiliki banyak pohon dan gersang! Mana tempat yang lebih nyaman untuk ditinggali?

Mari menjaga lingkung kelas, sekolah dan rumah kita dari sampah. Tanamilah pohon walaupun itu serumpun. Hiasi denga kembang setaman kecil. Langkah sederhana ini bisa membuatmu hidup lebih nyaman dilingkunganmu. Dariku, Ikhsan.

MENYAMBUT HUT KEMERDEKAAN, SISWA VIII.1 MENGHIAS KELAS

selasar depan dengan lampion merah putih

Ucapan HUT Ke-78 RI di Pintu Kelas

Ibu Suratmin, Wali Kelas VIII.1

Balkon kelas dengan ornamen merah-putih

Menyambut HUT Ke-78 RI dilakukan beberapa kegiatan. Salah satunya dengan menyemarakkan ruang kelas dengan simbol kemerdekaan. Rasa syukur tersebut juga dilakukan oleh warga kelas VIII.1. Ibu Suratmin mengungkapkan, hal ini untuk mengingatkan sekaligus sebagai simbol penghargaan bagi para pahlawan bangsa yang telah berjuang dalam merebut kemerdekaan bangsa. Ditemui saat usai mengajar, Wali kelas VIII.1 ini mengungkapkan pula bahwa, semua ini berasal dari solidaritas kelas dengan semangat kegotongroyongan. Sementara itu ketua kelas VIII.1 memberikan apresiasi terhadap kerja warga kelas. Ini hal yang bagus karena sebagian bahan yang digunakan berasal dari limbah lingkungan sehingga murah dan mudah dibuatnya, ungkapnya. Ashar-Buletin Seventeen.

HIMBAUAN MENGGUNAKAN TUMBLER

Mengantisipasi penggunaan plastik yang berlebihan, pihak sekolah menghimbau siswa untuk menggunakan wadah air minum yang dapat digunakan berulang. Tumbler ini bisa dipakai saat membeli minuman di kantin sekolah dengan teknik pengisian. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir jumlah sampah plastik yang semakin meningkat.

Berbagai jenis tumbler yang digunakan siswa

Kepala Sekolah yang memantau pemanfaatannya

Bisa dibayangkan, jika 653 siswa menggunakan satu kemasan makanan maupun minuman maka sejumlah itu yang terisi dalam wadah tempat sampah. Disis lain topografi sekolah yang sedikit berbukit menyebabkan hembusan angin yang agak kencang dapat terjadi setiap saat. Hempasan plastik dari tempat pembuangan di depan kelas selalu terlihat di halaman sekolah. Pengurangan ini pun bertujuan untuk lebih memperindah lingkungan dengan mengurangi sampah plastik yang digunakan. Pembiasaan ini sebenarnya telah lama didenngungkan, namun kenyataannya masih ada saja siswa yang melakukan pelanggaran kesepakatannya. SJ-@Buletindigitalseventeen.

Pembiasaan membawa Tumbler menjadi hal psoitif untuk mengurangi penggunaan plastik

Minuman siswa disiapkan dari rumah namun disekolah dapat diisi ulang

Bergerak bersama dalam mengurangi sampah plastik dengan menggunakan kembali

Pembisaan dilakukan semenjak pagi disaat apel digelar

Bukan hanya siswa tetapi gurupun membiasakan diri dengan hal positif ini

Walaupun berbeda wadah namun memiliki tujuan yang sama

SARAPAN PAGI BERSAMA

Sebulan sekali menjadi program sarapan pagi bersama. Hari ini (24/8) menjadi pembeda dengan pagi sebelumnya. Setiap siswa membawa bekal sarapan paginya ke sekolah. Kegiatan ini bukan hanya dikelas IX.2 namun semua warga sekolah melakukannya. Pelaksanaan dipertengahan bulan Agustus ini akibat kegiatan menyambut HUT Kemerdekaan yang sangat padat. Rasa Syukur, pagi ini dipimpin oleh Pak Suhardin. Beliau mengajar pada matapelajaran pertama. 

Pengarahan singkat dan doa bersama dilakukan sebelum sarapan pagi dimulai

Makan bersama menjadi hal langka yang dilakukan siswa.

Keceriaan mewarnai sarapan pagi hari ini

Sedikit berbincang untuk mendekatkan keakraban

Makan sehat hasil masakan sendiri di sarapan pagi bersama

Semua punya cerita, baik saat persiapan, santap bersama dan berbagi menu

Pak guru mengungkapkan beberapa manfaat sarapan pagi. Disamping mendukung ragam aktivitas belajar serta membantu konsentrasi sehingga dapat belajar dengan baik maupun berpikir. Beliau juga mengungkapkan, jangan sampai kekeyangan. Akbitanya akan dapat memberikan pengaruh mengantuk saat belajar. Sarapan pagi ini diawali dengan doa bersama. Berbagi menu sarapan terjadi secara spontan antar sesama siswa. Ada perbincangan diantara kami disela-sela barsapan. (Aulia-Bulatindigitalseventeen)