Jurnal Refleksi 2.1 Pembelajaran Berdiferensiasi
“Memenuhi Kebutuhan Belajar Murid Melalui Pembelajaran Berdiferensiasi”
Raka Prastya Bagus Jati Kusuma, S.Pd, M.Pd, Gr.
Calon Guru Penggerak Angkatan 10
SMP Negeri 45 Surabaya
Jurnal Refleksi Model 4P
Facts (Peristiwa):
Pada kegiatan Diklat Guru Penggerak yang berlangsung selama dua minggu terakhir ini, dari tanggal 6 Juni 2024 hingga 22 Juni 2024, saya telah mempelajari modul 2.1 yang berfokus pada Memenuhi Kebutuhan Belajar Murid melalui Pembelajaran Berdiferensiasi. Modul ini terdiri dari beberapa tahapan yang dirancang untuk membantu kami, para calon guru penggerak, memahami dan menerapkan konsep pembelajaran berdiferensiasi secara efektif di kelas.
Tahapan pertama, "Mulai Dari Diri," melibatkan refleksi individu mengenai pengelolaan kelas yang beragam. Saya diminta membayangkan kelas yang saya ampu saat ini, lengkap dengan segala keragaman murid-muridnya. Dalam refleksi ini, saya mengevaluasi cara saya mengelola kelas, bagaimana saya menghadapi perbedaan karakter dan kebutuhan belajar murid, serta strategi yang saya gunakan untuk memastikan semua murid mendapatkan kesempatan belajar yang optimal.
Setelah refleksi individu, saya bergabung dengan forum diskusi "Eksplorasi Konsep" bersama teman-teman CGP lainnya. Di forum ini, kami berdiskusi tentang strategi pembelajaran berdiferensiasi, serta cara mengidentifikasi kebutuhan belajar, kesiapan belajar, dan profil belajar murid. Kami juga ditugaskan membuat diagram frayer untuk menyimpulkan pemahaman kami tentang pembelajaran berdiferensiasi. Diskusi ini sangat membantu memperdalam pemahaman saya tentang konsep dan praktik pembelajaran berdiferensiasi.
Pada minggu berikutnya, saya mengikuti kegiatan "Ruang Kolaborasi" untuk berdiskusi dan menganalisis video penerapan pembelajaran berdiferensiasi yang dilakukan oleh seorang guru SMA di kelasnya. Dalam video tersebut, kami mengamati bagaimana guru tersebut mempersiapkan dan mengidentifikasi kebutuhan murid-muridnya, strategi pembelajaran berdiferensiasi yang digunakan, serta metode evaluasi yang diterapkan. Diskusi kelompok ini membantu kami memahami aplikasi praktis dari teori yang telah kami pelajari. Hasil analisis kami kemudian dipresentasikan keesokan harinya dalam sesi presentasi di "Ruang Kolaborasi." Semua kelompok dapat mempresentasikan temuan mereka dengan baik, dan tugas kami dikumpulkan melalui LMS.
Tahapan berikutnya adalah "Demonstrasi Kontekstual," dimana saya ditugaskan untuk membuat RPP berdiferensiasi sesuai dengan mata pelajaran yang saya ajar, yaitu Bahasa Inggris. Meskipun pada awalnya saya merasa sedikit bingung, saya mendapatkan banyak masukan dan pencerahan dari instruktur pada saat tahapan Elaborasi Konsep. Instruktur memberikan penguatan dan panduan yang sangat membantu dalam memahami materi pembelajaran berdiferensiasi.
Tahapan lanjutan dari mempelajari modul 2.1 adalah "Koneksi Antar Materi." Dalam tahap ini, saya membuat kesimpulan dan mengaitkan materi dari modul 2.1 dengan semua materi yang sudah dipelajari sebelumnya, yaitu modul 1.1 tentang Filosofi Ki Hadjar Dewantara, modul 1.2 tentang Nilai dan Peran Guru Penggerak, modul 1.3 tentang Visi Guru Penggerak, dan modul 1.4 tentang Budaya Positif. Proses ini membantu saya melihat keterkaitan antara pembelajaran berdiferensiasi dengan filosofi pendidikan dan nilai-nilai yang mendasari peran seorang guru penggerak.
Setelah semua tahapan di atas dilaksanakan, tahapan terakhir adalah melaksanakan "Aksi Nyata," yaitu menerapkan pembelajaran di kelas menggunakan RPP berdiferensiasi yang sudah dibuat. Namun, karena murid-murid di sekolah saya sedang liburan semester, saya belum dapat melaksanakan aksi nyata tersebut. Saya berharap masih ada waktu untuk melaksanakannya ketika murid-murid kembali ke sekolah pada tahun pelajaran berikutnya.
Feelings (Perasaan):
Selama proses mempelajari modul ini, saya merasakan berbagai emosi. Awalnya, ada perasaan antusias dan ingin tahu ketika memulai modul baru. Namun, saat membuat RPP berdiferensiasi, saya merasa sedikit bingung dan khawatir apakah saya bisa melakukannya dengan benar. Dengan bantuan teman-teman CGP lainnya, fasilitator, PP, dan instruktur, perasaan saya berubah menjadi lebih percaya diri. Ketika mengikuti diskusi kelompok dan presentasi, saya merasa senang dan termotivasi karena bisa berbagi dan belajar dari teman-teman CGP lainnya. Namun, ada sedikit kekecewaan karena belum bisa melaksanakan aksi nyata pembelajaran di kelas akibat liburan semester sekolah.
Findings (Pembelajaran):
Dari kegiatan ini, saya belajar bahwa pembelajaran berdiferensiasi sangat penting untuk memenuhi kebutuhan belajar setiap murid yang beragam. Saya memahami bahwa untuk menerapkan strategi ini, kita perlu mengenal profil belajar murid, kesiapan belajar, dan minat mereka. Dalam penerapan strategi pembelajaran berdiferensiasi melibatkan penyesuaian diferensiasi konten, proses, dan produk pembelajaran agar sesuai dengan kebutuhan masing-masing murid. Selain itu, saya juga belajar pentingnya kolaborasi dan diskusi dalam memahami dan menerapkan konsep-konsep baru.
Future (Penerapan):
Ke depan, saya akan menerapkan pembelajaran berdiferensiasi dalam kelas saya. Saya akan lebih mengenal profil belajar murid, mempersiapkan strategi yang sesuai, dan menciptakan lingkungan belajar yang menarik dan memotivasi. Saya juga akan terus melakukan refleksi dan evaluasi terhadap praktik pengajaran saya untuk memastikan efektivitasnya. Setelah murid-murid kembali dari liburan, saya akan melaksanakan aksi nyata menggunakan RPP berdiferensiasi yang sudah dibuat dan mengevaluasi hasilnya. Saya juga akan mengaitkan pembelajaran berdiferensiasi dengan nilai-nilai budaya positif yang telah dipelajari dalam modul-modul sebelumnya untuk menciptakan lingkungan belajar yang mendukung perkembangan murid secara optimal.