B. Memaknai Semangat Kejuangaan Pemuda dalam Perjuangan Kemerdekaan R.I

Jumat, 26 Februari 2021

Memaknai Semangat Kejuangan Pemuda dalam Perjuangan Kemerdekaan Republik Indonesia

Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki sejarah yang sangat panjang dalam memperjuangkan kemerdekan. Pemuda memiliki keterlibatan sebagai kekuatan penentu.

Pemuda merupakan suatu kelompok intelektual yang memiliki idealisme yang tinggi, semangat pengabdian tanpa pamrih, dan rela berkorban demi kepentingan bangsa dalam memperjuangkan kemerdekaan Indoneisa. Walaupun mereka berasal dari latar belakang, budaya, organisasi, sosial bahkan dengan ideologi yang berbeda-beda, akan tetapi karena memiliki perasaan sebagai bangsa yang dijajah, para pemuda dan pemudi menyatukan diri sebagai satu bangsa dan dalam suatu kedaulatan yang berjuang bersama-sema demi terwujudnya kemerdekaan bangsa dan negara Indonesia.

Tokoh dalam Sumpah Pemuda

Berikut berbagai tokoh yang berperan dalam terbentuknya Sumpah Pemuda.

a. Soegondo Djojopoespito

Soegondo Djojopoespito merupakan ketua panitia Kongres Pemuda ll yang menghasilkan Sumpah Pemuda. Pada tahun 1926, Soegondo membentuk Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia, terinspirasi oleh Perhimpunan Indonesia di Belanda. Sigit terpilih sebagai ketua. Tugas khusus mereka adalah menghubungi mahasiswa-mahasiswa baru dan pemimpin perkumpulan pemuda untuk menularkan semangat persatuan. Mereka membuat pamflet rahasia untuk menggulingkan Belanda. Setahun berselang, Sigit meletakkan jabatan dan digantikan oleh Soegondo. Sebagai ketua baru ia mengundang wakil-wakil perkumpulan pemuda, lalu membentuk panitia kongres pada bulan Juni tahun 1982.


b. Wage Rudolf Soepratman

Dalam Kongres Pemuda I1, seorang pemuda menghampiri Ketua Kongres, lalu membisikkan sesuatu. Kepada Soegondo, pemuda bernama Supratman meminta izin agar nemperdengarkan lagu ciptaannya. Judulnya ialah Indonesia Raya. Soegondo kemudian berpikir, karena Kongres dijaga oleh Polisi Hindia-Belanda, ia tentu tidak menginginkan hal-hal buruk seperti kongres yang dibubarkan atau para peserta yang ditangkap. Karenanya, Soegondo secara elegan dan diplomatis berbisik kepada Wage Rudof Supratman untuk memperdengarkan lagu Indonesia Raya dengan biolanya. Penggunaan biola memungkinkan Kata-kata terlarang seperti "Indonesia Raya" dan "Merdeka" tidak terucap, cukup terwakilkan olen notasi nada yang dimainkan. Karenanya, Polisi Hindia-Belanda tidak akan cunga dan kongres dapat berlangsung hingga akhi.


c. Mohammad Yamin

Tahun 1928, ketika akan diselenggarakan Konggres Pemuda l, maka Soegondo terpilih menjadi ketua atas persetujuan Drs. Mohammad Hatta sebagai ketua PPI di negeri Belanda dan Ir. Soekarno (yang permah serumah di Surabaya). Selain Soegondo, kandikat ketua lainnya adalah pemuda bernama Mohammad Yamin. Pada sesi terakhir Kongres Pemuda Il, Soenario, perwakilan dari Kepanduan (sekarang Pramuka), berpidato. Saat itulah Yamin yang duduk di sebelah Soegondo menyodorkan secarik ketas kepada Soegondo seraya berbisik, "k heb een elganter formuleren voor de resolutie (Saya mempunyai rumusan resolusi yang lebih luwes)."Di atas secarik kertas tersebut, tertulis tiga frasa yang kemudian dikenal sebagai Trilogi Sumpah Pemuda, yaitu satu nusa, satu bangsa, dan satu bahasa. Selanjutnya, Soegondo memberi paraf pada secarik kertas tersebut yang menyatakan setuju dan diikuti oleh anggota lainnya yang menyatakan setuju juga. Akhirnya, ikrar Sumpah Pemuda dibacakan oleh Soegondo dan dikuti oleh semua peserta.


d. Soenario Sastrowardoyo

Soenario adalah satu-satunya tokoh yang berperan aktif dalam dua peristiwa yang menjadi tonggak sejarah nasional, yaitu Manifesto 1925 dan Kongres Pemuda ll. Ketika Manifesto 1925 dicetuskan, ia menjadi pengurus Perhimpunan Hindia (lndische Vereeniging. Kelak berganti nama menjadi Indonesische vereeniging atau Perhimpunan Indonesia) bersama Hatta. Soenario menjadi sekretaris ll, Hatta bendahara I. Pada bulan Desember tahun 1925, ia meraih gelar Meester in de Rechten, lalu pulang ke Indonesia. Pengalamannya di Belanda membuat Soenario aktif membela para aktivis pergerakan yang berurusan dengan polisi Hindia-Belanda. Selain itu, pengalaman organisasinya turut membantunya sebagai penasihat sehingga Kongres Pemuda ll berjalan dengan lancar, Selain menjadi penasihat, Soenario juga menjadi pembicara dalam Kongres. Judul makalahnya adalah Pergerakan Pemuda dan Persatuan Indonesia.


e. Sie Kong Liong

Sie Kong Liong adalah pemilik sebuah rumah di Jalan Kramat Raya. Rumahnya beralamat di Jalan Kramat No.106 yang menjadi tempat pertemuan Sumpah Pemuda. Atas prakarsa Soenario, rumah Sie Kong Liong dipugar oleh Gubernur DKI kala itu, Ali Sadikin, dan ditetapkan menjadi Gedung Sumpah Pemuda sebelum akhirnya berubah nama menjadi Museum Sumpah Pemuda.


f. Djoko Marsaid

Beliau merupakan wakil ketua pada saat Kongres Pemuda berlangsung. Djoko mewakili organisasinya, Jong Java. Tidak banyak intormasi mengenai Djoko Marsaid ini. Meskipun begitu, namanya tetap tercantum sebagal tokon penting dalam perumusan Sumpah Pemuda.


g. Amir Syarifuddin Harahap

Amir Syarifuddin Harahap merupakan wakil dari Jong Bataks Bond. Dalam acara nerumusan Sumpah Pemuda, dia kerap menyumbangkan Danyak ide-ide hingga akhirnya Sumpah Pemuda selesai ditetapkan. Amir juga merupakan seorang aktivis pergerakan antiJepang yang pernah terancam hukuman mati.


h. S. Mangoensarkoro

Okoh penting yang lahir tahun 1904 ini merupakan pejuang di bidang pendidikan nasional. Pada saat Kongres Pemuda I dan I1, dia kerap berbicara mengenai pendidikan untuk anak bangsa. Oleh karena konsentrasinya yang kuat dalam bidang tersebut, dia pun dipercaya menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia pada tahun 1949 hingga tahun 1950.


i. Mohammad Roem

Mohammad Roem atau juga dikenal sebagai Moh. Roem. Beliau merupakan aktivis pemuda sekaligus mahasiswa hukum. Nasionalismenya terbakar setelah mendapat perlakukan diskriminatif di sekolah Belanda. Dia pun kemudian bertekad untuk ikut serta dalam perumusan ikrar Sumpah Pemuda. J. A.K Gani Nama aslinya adalah Adnan Kapau Ganl. Beliau merupakan aktivis pemuda kelahiran Palembang yang bergerak dalam organisasi Jong Sumatra Bond. Dia lahir di Sumatra Barat, tahun 1905.


j. Karto Soewirjo

Aktivis Jong Islamieten Bond yang turut aktif dalam Sumpah Pemuda. Di kemudian hari, setelah Indonesia merdeka, ia menjadi tokoh gerakan pemberontakan yang ingin mendirikan Negara Islam di Indonesia.

k. Kasman Singodimedjo

Salah satu tokoh yang ikut mengikrarkan Sumpah Pemuda. Beliau perintis keberadaan Pramuka di Indonesia, sekaligus 'bidan' lahirnya Tentara Nasional Indonesia. Dikenal sebagai orator yang ulung.

i. J. Leimena

Leimena merupakan mahasiswa aktivis, ketua organisasi Jong Ambon, dan tentunya tergabung dalam panitia kongres.

2. Nilai-Nilai Luhur yang Terkandung dalam Sumpah Pemuda

Isi daripada teks Sumpah Pemuda memiliki peranan yang sangat penting. Terutama dalam proses mempersatukan bangsa Indonesia. Melalui Sumpah Pemuda, tanah air, bangsa dan bahasa dapat diwujudkan untuk bersatu. Dengan Sumpah Pemuda pula perjuangan yang dilakukan oleh bangsa Indonesia tidak lagi bersifat kedaerahan, namun sifatnya sudah nasionalis hingga akhimya kemerdekaan dapat dicapai.

Kini semangan Sumpah Pemuda tersebut peru tetap kita jaga dan lestarikan supaya persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia tetap dapat terjaga dengan baik. Selain itu, dengan menerapkan makna yang terkandung dalam Sumpah Pemuda ini juga dapat menghindari terjadinya perang saudara maupun perang antarsuku bangsa. Di mana Sumpah Pemuda juga mampu untuk menumbuhkan sikap saling menghormati dan menghargai.

Dari sejarah Sumpah Pemuda ini dapat kita ambil nilai-nilai persatuan dan kesatuan bangsa dan membuktikan bahwa ternyata dari berbagai perbedaan dapat disatukan. Walaupun Sumpah Pemuda sudah terjadi di zaman dahulu, masih ada nilai-nilai luhur, yang masih bisa kita terima dan kita amalkan.

Adapun nilai-nilai luhur yang terkandung dalam Sumpah Pemuda adalah sebagai berikut :

A. Cinta Bangsa dan Tanah Air

Dalam peristiwa Sumpah Pemuda ada ikrar satu tanah air, satu bangsa, dan satu bahasa, yaitu bahasa Indonesia. Inilah wujud dari rasa cinta bangsa dan tanah air para pemuda zaman dahulu.

Cinta terhadap bangsa dan tanah air artinya kita setia terhadap bangsa dan Negara Indonesia. Kita berbuat sesuatu yang baik ditujukan demi kemajuan bangsa dan kemajuan emasyarakat Indonesia. Selain itu, kita juga dapat merasakan sedih jika bangsa ini tidak mengalami kemajuan.

B. Persatuan

Sumpah Pemuda merupakan sumpah yang mampu menyatukan para pemuda dari berbagai kalangan daerah dalam satu wadah, yakni satu bangsa. Mereka semua harus padu untuk berjuang melawan penjajah demi mendapatkan kemerdekaan. Mereka Denar-benar sadar jika berjuang tanpa persatuan tak akan bakal menang dan berhasil.

Penjajah tak bisa terusir jika rasa persatuan tidak tercipta antarpemuda dan pemudi di seluruh tanah air Indonesia. Selain itu, juga tanpa persatuan dalam kita tak akan dapat mengalahkan para penjajah, seperti halnya peribahasa yang berbunyi "Bersatu Kita Teguh,Bercerai Kita Runtuh"

C. Sikap Rela Berkorban

Rela berkorban dalam hal ini adalah diartikan sebagai suatu perbuatan yang tak mengharap imbalan. Apa yang sudah dilakukannya merupakan sikap penuh rasa ikhlas. Sikap rela berkorban demi kepentingan orang banyak mampu meningkatkan persatuan dan Kesatuan. Begitu juga yang dilakukan oleh para pemuda-pemudi dalam peristiwa SumpahPemuda, mereka tidak mengharapkan imbalan meski telah mengorban kan banyak tenaga, harta, dan pikiran demi kemerdekaan bangsa.


D. Mengutamakan Kepentingan Bangsa

Pada waktu Sumpah Pemuda, para pemuda tak mementingkan daerah atau golongannya masing-masing. Namun mereka hanya memikirkan bagaimana supaya seluruh Indonesiadapat bersatu padu untuk mengusir penjajah dan mencapai kemerdekaan.

E. Dapat Menerima dan Menghargai Perbedaan

Peristiwa Sumpah Pemuda menyatukan tekad dan tujuan seluruh pemuda dari berbagai daerah. Meskipun mereka berlatar belakang dan kebudayaan yang berbeda-beda, namun mereka tidak mempermasalahkan hal tersebut. Semua menerima dan menghargai demi terwujudnya satu bangsa, yaitu Indonesia.


F. Semangat Persaudaraan

Kekeluargaan merupakan sikap dan perbuatan yang mengutamakan kebersamaan dalam bergaul.Semua masyarakat Indonesia adalah satu keluarga besar. Jika salah satu anggota kita menderita, maka keluarga yang lain harus menolong. Begitulah seharusnya sikap seorang keluarga, harus mampu memberikan rasa saling menghormati dan tolong-menolong dengan penuh keikhlasan dan kasih sayang. Semangat kekeluargaan juga harus kita tingkatkan di mana saja dan kapan saja supaya Bangsa Indonesia selalu dalam keadaan damai. Dengan tingginya semangat kekeluargaan tersebut, pemudan dan pemudi seluruh Indonesia berikrar Sumpah Pemuda yang mengantarkan bangsa Indonesia mencapai kemerdekaan.


G. Meningkatkan Semangat Gotong Royong atau Kerja Sama

Gotong royong atau kerja sama merupakan ciri khas bangsa Indonesia sejak zaman dahulu. Hal ini dapat dibuktikan dengan kerja sama para pemuda dalam rangka mengikrarkan Sumpah Pemuda. Mereka bersama-sama berusaha menyatukan seluruh pemuda dari berbagai daerah untuk bersatu, tanpa adanya kerja sama tersebut, ikrar Sumpah Pemuda juga tidak akan dapat berjalan. Kerja sama dalam kebaikan mampu memberikan manfaat yang baik bagi orang lain. Oleh karena itu, kita harus membiasakan bekerja sama dalam kebaikan dengan siapa saja tanpa membeda-bedakan.