Dosen Mata Kuliah: Ir. Afferdhy Ariffien, MT
Disusun Oleh:
Widia Asih (182230172)
Siskalia Maulidina ( 182230211)
Salwa Fathiya ( 182230202)
Syarah Amalia ( 182230145)
Enjelita napitupulu ( 182230186)
Risma Fauziah (182230196)
Kelas :1 Logistik D
MANAJEMEN PERSEDIAAN
A. Pengertian Persediaan
Persediaan merupakan barang yang tersimpan dalam gudang yang nantinya akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan pasar. Persediaan ini melimbatkan bahan baku, barang dalam proses dan barang jadi.
1. Persediaan Bahan Baku
Bahan baku adalah salah satu jenis stok yang utama. Manajemen persediaan harus memastikan adanya stok bahan baku untuk kelancaran proses produksi. Contohnya kayu dan paku untuk membuat perabot, telur dan tepung untuk membuat adonan roti.
2. Persediaan Barang dalam Proses
Barang dalam proses didefinisikan sebagai barang yang belum selesai atau belum sepenuhnya selesai dalam proses produksi. Contohnya produk coklat yang membutuhkan gula pada pabrik coklat.
3. Persediaan Barang Jadi
Persediaan barang jadi mengacu pada stok siap dijual oleh perusahaan. Barang- barang yang telah selesai dalam proses produksi. Barang jadi melewati siklus dari bahan mentah ke barang dalam proses. Setelah barang jadi, maka perlu adanya pemasaran kepada pihak ketiga atau agen- agen yang sudah bekerja sama dan terdaftar dalam perusahaan. Agar perusahaan memperoleh keuntungan secara maksimal maka manajemen persediaan barang perlu dilakukan secara maksimal dan berdasarkan kondisi pasar internal maupun eksternal.
B. Manfaat adanya Persediaan
1. Memungkinkan pengguna sumber daya dan penjadwalan produksi secara efisien Tanpa adanya persediaan jenis ini, tiap tahap produksi harus menunggu tahap sebelumnya menyelesaikan sebuah unit
2. Persediaan bahan mentah memberi fleksibilitas dalam pembelian bagi perusahaan. Tanpa persediaan bahan mentah, perusahaan harus memakai dasar hand-to-mouth, membeli bahan mentah secara ketat untuk memenuhi jadwal produksinya.
3. Persediaan barang jadi memberi perusahaan fleksibilitas dalam jadwal produksi dan pemasarannya.
4. Persediaan dalam jumlah besar memungkinkan pelayanan yang efisien terhadap permintaan pelanggan.
5. Terdapat beberapa keuntungan dengan adanya peningkatan persediaan Perusahaan dapat mempengaruhi ekonomi produksi dan pembelian serta dapat memenuhi pesanan dengan lebih cepat.
C. Kerugian adanya Persediaan
1. Biaya penyimpanan
2. Biaya pemindahan
3. Pengembalian modal yang tertanam dalam bentuk persediaan
D. Tujuan pengelolaan persediaan
Tujuan dari manajemen persediaan adalah mengadakan persediaan yang dibutuhkan untuk operasi yang berkelanjutan pada biaya yang minimum. Oleh karena itu, langkah pertama dalam mengembangkan suatu modal persediaan adalah mengidentifikasi biaya-biaya yang berhubungan dngan pemesanan dan penyimpanan persediaan.
Menurut Halim (2007:143) tujuan manajemen persediaan adalah sebagai berikut:
1. Menekan investasi modal dalam persediaan pada suatu tingkat yang minimal.
2. Mengurangi pemborosan biaya yang timbul dari penyelenggaraan persediaan yang berlebihan, kerusakan, penyimpangan dan pajak, serta asuransi persediaan.
3. Mengurangi resiko kecurangan/kehilangan dan resiko kerugian akibat penurunan harga.
4. Mengurangi investasi dalam fasilitas dan peralatan pergudangan.
5. Mengurangi biaya mengadakan opname fisik persediaan.
6. Mengurangi resiko penundaan produksi dengan cara selalu menyediakan bahan-bahan yang diperlukan.
E. Biaya Persediaan
1. Biaya Pemesanan
Biaya pemesanan termasuk pajak gaji, tunjangan dan gaji departemen pengadaan, biaya tenaga kerja, dll. Biaya-biaya ini biasanya dimasukkan dalam kumpulan biaya overhead dan dialokasikan ke jumlah unit yang diproduksi pada setiap periode.
w Biaya transportasi
w Biaya mencari pemasok dan mempercepat pesanan
w Menerima biaya
w Biaya administrasi untuk menyiapkan pesanan pembelian
w Biaya pertukaran data elektronik
2. Biaya Penyimpanan Persediaan
Jumlah sewa yang dibayarkan bisnis untuk tempat penyimpanan tempat mereka menyimpan inventaris. Ini bisa berupa sewa langsung yang dibayar perusahaan untuk seluruh gudang yang dibangun atau persentase dari total sewa area kantor yang digunakan untuk menyimpan inventaris.
w Biaya layanan inventaris
w Biaya risiko inventaris
w Biaya peluang - uang yang diinvestasikan dalam persediaan
w Biaya ruang penyimpanan
w Biaya pembiayaan persediaan
3. Kekurangan Biaya
Biaya kekurangan, juga dikenal sebagai biaya kehabisan stok, terjadi ketika bisnis kehabisan stok karena berbagai alasan. Beberapa alasannya mungkin seperti di bawah ini:
w Biaya pengiriman darurat
w Biaya produksi terganggu
w Loyalitas dan reputasi pelanggan
4. Biaya Pembusukan
Stok inventaris yang mudah rusak dapat membusuk atau rusak jika tidak dijual tepat waktu, jadi pengendalian inventaris untuk mencegah pembusukan sangatlah penting. Produk yang kadaluarsa menjadi kekhawatiran banyak industri. Industri seperti industri makanan dan minuman, farmasi, kesehatan dan kosmetik, terkena dampak dari kadaluarsa dan tanggal kadaluarsa produk mereka.
5. Biaya Penyimpanan Persediaan
Ini adalah aspek biaya persediaan yang kurang diketahui. Biaya ini memerlukan sejumlah perhitungan untuk memahami sejauh mana dampaknya terhadap laporan laba dan rugi Anda. Biaya penyimpanan inventaris mengacu pada jumlah bunga yang dirugikan bisnis atas nilai stok yang tidak terjual yang ada di gudang.
MANAJEMEN OPERASIONAL
(Manajemen Persediaan)
A. Pengertian Manajemen Persediaan
Manajemen persediaan (inventory management) adalah proses yang melibatkan perencanaan, pengendalian, dan pengawasan atas persediaan barang dalam suatu perusahaan. Tujuan aktivitas ini memastikan ketersediaan persediaan tepat waktu, dengan biaya yang efisien untuk memenuhi permintaan pelanggan.
Manajemen persediaan yang efektif membantu perusahaan menghindari biaya penyimpanan yang berlebihan, kerugian karena persediaan kedaluwarsa, atau kekurangan persediaan yang dapat menyebabkan hilangnya pelanggan.
B. Tujuan dan Fungsi Manajemen Persediaan
Manajemen persediaan sangat diperlukan oleh suatu perusahaan karena alasan berikut:
1. Memastikan ketersediaan barang atau bahan yang diperlukan untuk memenuhi permintaan pelanggan.
2. Menghindari kekurangan persediaan yang dapat menghindari hilangnya peluang bisnis, kekecewaan pelanggan, dan penurunan pendapatan.
3. Mengoptimalkan tingkat persediaan sehingga mengurangi biaya penyimpanan yang tidak perlu.
4. Memperhatikan rotasi stok (stock rotation) dan tanggal kedaluwarsa untuk mencegah persediaan menjadi usang atau rusak.
5. Meningkatkan efisiensi operasional perusahaan dengan mengelola persediaan dengan baik.
6. Memiliki gambaran yang jelas tentang persediaan yang dibutuhkan, perusahaan dapat merencanakan kegiatan produksi, pembelian, dan distribusi secara lebih efektif.
Tujuan manajemen persediaan adalah untuk memfasilitasi dan memperlancar operasi perusahaan, baik dalam hal produksi maupun penjualan. Dengan demikian, perusahaan dapat mencapai rencana dan target yang ditetapkan tanpa menghadapi hambatan akibat kekurangan barang.
Secara keseluruhan, manajemen persediaan yang baik membantu perusahaan mengoptimalkan ketersediaan barang, mengurangi biaya, memenuhi permintaan pelanggan, dan meningkatkan efisiensi operasional. Hal ini berkontribusi pada keberhasilan dan kelangsungan bisnis perusahaan.
Adapun fungsi manajemen persediaan antara lain:
w Mengoptimalkan pemenuhan persediaan
w Mengurangi biaya operasional
w Memberikan layanan pelanggan yang lebih baik
w Mencegah kerugian dari pembusukan, pengembalian, dan pencurian
C. Keputusan dalam Manajemen Persediaan
Manajemen persediaan adalah proses penting dalam suatu perusahaan untuk memastikan kelancaran operasi dan memaksimalkan keuntungan. Sasaran akhir dari manajemen persediaan adalah untuk meminimumkan biaya dalam perubahan tingkat persediaan. Mempertahankan tingkat persediaan yang optimum, diperlukan jawaban atas dua pertanyaan mendasar sebagai berikut:
1. Kapan melakukan pemesanan dan
2. Berapa jumlah yang harus dipesan
Keputusan mengenai kapan dan berapajumlah yang harus dipesan, sangat tergantung kepada waktu dan tingkat persediaan. Keputusan melakukan pemesanan, dapat dilakukan dengan pendekatan yaitu:
1. Pendekatan titik pemesanan kembali (reorder point approach)
2. Pendekatan tinjauan periodik (periodic review approach)
3. Material requirement planning approach (MRP)
D. Biaya dalam Keputusan
Biaya yang dikaitkan dengan keputusan persediaan yaitu:
1. Biaya pemesanan (ordering cost), Biaya yang dikaitkan dengan usaha untuk mendapatkan bahan atau barang.
2. Biaya penyimpanan (carrying cost atau holding cost), Komponen biaya penyimpanan Biaya modal, Biaya simpan, Biaya risiko.
3. Biaya kekurangan persediaan (Stockout cost), Biaya yang dikaitkan dengan penjualan atau permintaan yang hilang akibat kekurangan persediaan.
4. Biaya yang dikaitkan dengan kapasitas, Biaya lembur, latihan tenaga kerja, perputaran tenaga kerja.
5. Biaya bahan atau barang itu sendiri, Biaya atas harga yang harus dibayar atas item yang dibeli.
E. Model Eqonomic Order Quantity (EOQ)
Economic Order Quantity atau singkatnya EOQ adalah rumusan untuk menekan total biaya persediaan barang. Metode ini diperlukan di bagian Operasi, Logistik, dan Manajemen Rantai Pasokan. Dengan adanya EOQ, stok barang menjadi stabil dan biaya pemesanan dan pemeliharaan barang dapat ditekan seminimal mungkin. Penggunaan EOQ berperan besar dalam pengelolaan inventaris. Dengan menggunakan EOQ, penghitungan pemesanan barang dan jumlah stok persediaan akan bisa terawasi dengan efisien. Dalam praktiknya, hitungan pemesanan ulang oleh buyer harus diperhatikan secara teliti agar data tetap up-to-date.
Asumsi dasar EOQ
w Permintaan dapat ditentukan secara pasti dan konstan
w Item yang dipesan independen dengan item yang lain
w Pesanan diterima dengan segera dan pasti
w Tidak terjadi stock out
w Harga item konstan
Rumus EOQ:
Keterangan:
EOQ (Q) : Jumlah pemesanan optimum
R : Jumlah pembelian (permintaan) satu periode
S : Biaya setiap kali pemesanan
C : Biaya simpan tahunan dalam rupiah/unit
Contoh dan cara menghitung EOQ:
Hitung EOQ jika perusahaan semen PT. ATOZ menggunakan bahan sebesar 5000kg per tahun. Biaya pemesanan Rp. 49000 setiap kali pembelian dan biaya simpan Rp 1000 per kg/tahun.
Berikut penyelesaiannya:
EOQ = √ 2 (5000) (4900) / 1000
= 700 kg
F. Model Eqonomic Order Quantity (EOQ) Pengaruh Diskon terhadap EOQ
Rumus EOQ
Keterangan:
EOQ (Q) : Jumlah pemesanan optimum
R : Jumlah pembelian (permintaan) satu periode
S : Biaya setiap kali pemesanan
C : Biaya simpan tahunan dalam rupiah/unit
P : Harga
Untuk menentukan berapa jumlah yang harus dipesan adalah dengan memilih nilai TAC (Total Average Cost) yang terkecil.
Contoh soal:
Perusahaan memerlukan bahan baku 5.000unit barang/thn. Biaya pemesanan setiap kali pesan sebesar Rp. 49.000. Biaya simpan Rp. 1000/thn. Seorang suplier menawarkan diskon seperti pada tabel, berapa jumlah pembelian yang dapat meminimumkan biaya jika pembelian tertentu memperoleh diskon?
Jumlah Pesanan
Harga per unit
0 – 999
1000 – 2499
2500 – lebih
Rp. 5000
Rp. 4.850
Rp. 4.750
Penyelesaian:
w EOQ = 700
TAC = (700/2) 1000 + (5000/700) 49000 + (5000 x 5000) = 25.700.000
w EOQ = 1000
TAC = (1000/2) 1000 + (5000/1000) 49000 + (5000 x 4850) = 24.995.000
w EOQ = 2500
TAC = (2500/2) 1000 + (5000/2500) 49000 + (5000 x 4750) = 25.098.000
Jumlah pemesanan yang harus dilakukan sebanyak 1000 kg, karena memberikan total biaya tahunan yang paling rendah.
Frekuensi pemesanan optimum/tahun
(F) = R/Q
(F) = 5000/1000
= 5 kali pemesanan
Jarak siklus optimum
(T) = Q/R
(T) = 1000/5000 = 0.2
Jika diasumsikan satu tahun 300 hari kerja, maka waktu siklus optimum adalah:
(T) = 0.2 x 300 = 60 hari
G. Biaya penyimpanan persediaan (Carrying cost)
Biaya penyimpanan adalah biaya yang dikeluarkan berkenaan dengan diadakannya persediaan barang, seperti biaya sewa gudang, biaya administrasi pergudangan, gaji pelaksana pergudangan, biaya listrik, biaya modal yang tertanam dalam persediaan, biaya asuransi atau biaya kerusakan, kehilangan atau penyusutan barang selama dalam persediaan.
Komponen utama dari biaya simpan (carrying cost atau holding cost) terdiri dari:
a) Biaya Modal, meliputi: opportunity cost, atau biaya modal yang diinvestasikan dalam persediaan, gedung, dan peralatan yang diperlukan untuk mengadakan dan memelihara persediaan.
b) Biaya simpan, meliputi: biaya sewa gudang, perawatan dan perbaikan bangunan, listrik, gaji personel keamanan, pajak atas persediaan, pajak dan asuransi peralatan, biaya penyusutan dan perbaikan peralatan. Biaya tersebut ada yang bersifat tetap (fixed), variabel, maupun semifixed atau semivariabel.
c) Biaya risiko, biaya risiko persediaan meliputi: biaya keusangan, asuransi penyediaan, biaya susut secara fisik, dan resiko kehilangan.
Beberapa komponen biaya penyimpanan secara relatif sangat kecil, tetapi secara total biaya penyimpanan ini cukup besar. Beberapa studi menunjukkan bahwa biaya penyimpanan berkisar 35% dari nilai persediaan. Sebagian besar biaya penyimpanan merupakan biaya modal atau opportunity cost.
H. Biaya Pemesanan (Ordering Cost)
Biaya-biaya yang dikeluarkan berkenaan dengan pemesanan barang atau bahan yang dilakukan oleh perusahaan, yang dimana biaya pemesanan dapat dibedakan berdasarkan tingkat vasibilitasnya, yaitu :Biaya pemesanan tetap adalah biaya yang tidak dipengaruhi oleh frekuensi pemesanan.
Komponen biaya pemesanan :
1. Biaya selama proses pesanan
2. Biaya pengiriman permintaan
3. Biaya penerimaan barang
4. Biaya penempatan barang kedalam gudang
5. Biaya prosesing pembayaran kepada supplier
Rumus Biaya Persediaan
TIC = TCC+TOC
Atau
TIC = C.P. (Q/2) + F. (S/Q)
I. Kuantitas Pemesanan yang Optimal (Economic Ordering Quantity / EOQ)
Kuantitas pemesanan yang optimal merupakan suatu metode yang digunakan untuk menentukan jumlah pesanan yang optimal dalam rangka meminimalkan total biaya yang berkaitan dengan pemesanan dan penyimpanan barang. Konsep ini pertama kali diperkenalkan oleh Ford W.Harris pada tahun 1913
Dua dasar keputusan Dalam model EOQ
1. Beberapa jumlah bahan mentah yang harus di pesan pada saat bahan tersebut perlu dibeli kembali – Replenishment cycle
2. Kapan perlu dilakukan pembelian kembali – Reorder point
Rumus EOQ
EOQ = √2. F.S / C.P
Contoh kasus :
Jika Perusahaan A membeli terigu sebanyak 650.000 Kg maka biaya pengiriman ditanggung oleh perusahaan pengolahan gandum sebesar $ 3.500. Apakah penawaran ini menguntungkan atau tidak ?
Jawaban
1. Biaya pemesanan = $ 5.000- $ 3.500 = $ 1.500
2. TCC = (0,02) X ( $ 5) X (650.000/2)
= 0,1 X 325.000 = $ 32.500
3. TOC = $ 1.500 X ((2.600.000 / 510.000)
= $ 1.500 X 5,908 = $ 7.647
4. TIC = $32.500 + $ 7.647 +$ 5.000
= $ 45.147
DAFTAR PUSTAKA
Anggi. (2023, November 13). Pengertian Manajemen Persediaan, Fungsi Dan Metode Yang Digunakan. Diambil kembali dari accurate.id: https://accurate.id/marketing-manajemen/pengertian-manajemen-persediaan/
Editorial, M. Q. (2022, Mei 23). Mengenal Pentingnya Manajemen Persediaan, Fungsi, dan Metode. Diambil kembali dari qontak.com/: https://qontak.com/blog/manajemen-persediaan/
EOQ Adalah: Pengertian, Kategori, Rumus, & Syarat-Syaratnya. (2022, Juni 14). Diambil kembali dari www.ocbc.id: https://www.ocbc.id/id/article/2022/06/14/eoq-adalah
Tim Konten Deskera, S. M. (t.thn.). 5 Jenis Biaya Persediaan [Dijelaskan dengan Contoh]. Diambil kembali dari www.deskera.com: https://www.deskera.com/blog/inventory-cost/
Wijaya, J. (2022, Juli 30). Persediaan: Definisi, Jenis dan Kesalahan dalam Mengaturnya. Diambil kembali dari www.hashmicro.com: https://www.hashmicro.com/id/blog/pengertian-persediaan/