PENERAPAN ENTERPRISE RESOURCES PLANNING DALAM EFISIENSI PENCATATAN PENJUALAN PADA UMKM WARUNG AYAM GEPREK RASHA
Jurnal : Jurnal Manajemen Logistik dan Transportasi
Volume dan Halaman : Volume 9 No 2 Tahun 2023
Reviewer :
Ferdinansyah (182230222@std.ulbi.ac.id)
Bella Puspita (182230123@std.ulbi.ac.id)
Naufal Fitra Lukiana (182230210@std.ulbi.ac.id)
Rahadatul Putri Inayah (182230069@std.ulbi.ac.id)
Tanggal : 30 Desember 2023
UMKM Ayam Geprek Rasha ini usaha kecil yang bergerak di makanan cepat saji yaitu ayam geprek. Seiring berjalannya waktu bisnis ini mengalami rintangan dalam mencatat dan mengelola bisnis secara efisien. Pencatatan penjualan yang masih manual dapat menimbulkan salahnya pengisian, lambatnya proses bisnis, dan ketidakaturan informasi. Beberapa faktor yang ditemukan yaitu keterbatasan dalam pencatatan manual, kurangnya integrasi departemen, dan kurangnya pemahaman bisnis. Jadi, untuk menganalisis kesenjangan yang dihadapi dengan membandingkan dua kondisi yaitu mengidentifikasi kondisi saat ini dan kondisi yang diinginkan. Berdasarkan analisis usulan implementasi sistem Enterprise Resource Planning (ERP) dengan strategi Big-Bang, pada strategi ini, semua modul ERP diimplementasikan sehingga bisnis ini dapat beralih ke sistem baru. Berdasarkan penelitian dan hasil yang sudah dilakukan, implementasi ERP diharapkan dapat membantu dalam peningkatan efisiensi pencatatan dan proses bisnis. Dengan sistem ini diharapkan bisnis Ayam Geprek Rasha ini dapat mengintegrasikan proses bisnis dengan sistem yang terpadu, dapat meminimalisir kesalahan pencatatan, mempercepat proses bisnis, dan memberikan informasi yang lebih baik.
Warung Ayam Geprek Rasha merupakan salah satu UMKM yang menjual ayam geprek yang berlokasi di Bandung. Warung ini menghadapi tantangan dalam mencatat dan mengelola penjualan mereka secara efisien karena pencatatan dilakukan secara manual. Pencatatan secara manual menyebabkan adanya potensi kesalahan, proses bisnis yang lambat, dan ketidakakuratan informasi yang diperlukan untuk pengambilan keputusan. Beberapa faktor yang menyebabkan permasalahan antara lain keterbatasan sistem pencatatan manual, kurangnya integrasi antar departemen, dan kurangnya pemahaman pengguna terhadap proses bisnis. untuk memudahkan proses pencatatan, laporan penjualan, mengatur stok, dan mengembangkan usaha Warung Rasha dengan mengimplementasikan sistem ERP menggunakan software Odoo 14.0. Jadi latar belakang utama penelitian ini adalah permasalahan yang dihadapi Warung Rasha dalam mencatat dan mengelola penjualan secara manual, serta untuk meningkatkan efisiensi bisnisnya dengan mengimplementasikan sistem ERP.
Tujuan penelitian dari artikel ini adalah untuk menganalisis dan mengidentifikasi kondisi saat ini serta kondisi yang diinginkan dalam pencatatan penjualan pada UMKM Warung Ayam Geprek Rasha. Selain itu, penelitian ini bertujuan untuk mengusulkan implementasi sistem Enterprise Resource Planning (ERP) dengan strategi Big-Bang untuk meningkatkan efisiensi pencatatan penjualan dan proses bisnis secara keseluruhan. Dengan implementasi ERP, diharapkan dapat terjadi integrasi antara berbagai proses bisnis dalam satu sistem terpadu, mengurangi kesalahan pencatatan, mempercepat proses bisnis, dan memberikan informasi yang lebih baik bagi manajemen.
Modul Manufacture, untuk membantu dalam mengelola bisnis produksi atau manufaktur dengan membuat BOM atau Bill of Materials untuk membuat daftar bahan-bahan dan proses produksi selama pembuatan produk.
Modul Purchase, untuk membantu dalam mengelola proses pembelian, seperti dalam membuat pesanan pembelian, pencatatan penerimaan barang dari pemasok, menghasilkan faktur pembelian dan mengelola pembayaran ke pemasok.
Modul Inventory, yaitu komponen yang bertanggung jawab dalam mengelola inventaris atau stok barang perusahaan dengan fitur yang dapat membantu, mengontrol dan mengoptimalkan persediaan barang dari penerimaan, pengeluaran, dan pemantauan stok.
Modul Sales, untuk mengelola proses penjualan, seperti dalam membuat pesanan penjualan, pengiriman penawaran harga ke pelanggan, mengatur kontrak penjualan, serta melacak penagihan dan pembayaran.
Dengan adanya implementasi ERP ini dengan modul-modul tersebut diharapkan dapat memberikan efisiensi dan efektivitas selama proses berlangsungnya bisnis, serta dapat meminimalisir kesalahan dalam pencatatan dan pemberian informasi.
1. Biaya implementasi yang tingg Penerapan sistem ERP seringkali memerlukan biaya yang tinggi. Termasuk biaya lisensi perangkat lunak, biaya pelatihan, dan biaya infrastruktur.Bagi UMKM yang sumber dayanya terbatas, hal ini bisa menjadi kendala yang cukup besar.
2. Pelatihan dan Adaptasi Karyawan Melatih karyawan untuk menggunakan sistem ERP membutuhkan waktu dan tenaga. UMKM mungkin menghadapi tantangan dalam memastikan bahwa karyawan mereka memiliki keterampilan dan pengetahuan yang memadai untuk menggunakan sistem ini.
3. Terlalu rumit Kompatibilitas Sistem ERP yang terlalu rumit dan memiliki fitur yang tidak diperlukan dapat menjadi beban. UMKM mungkin hanya memerlukan sebagian kecil dari fungsionalitas yang disediakan, dan kompleksitas ini dapat membingungkan dan memperlambat proses tersebut.
4. Waktu implementasi yang lama Proses implementasi ERP biasanya memakan waktu lama. Pada periode ini, UMKM mungkin akan mengalami gangguan dalam operasional sehari-hari yang dapat mempengaruhi kinerjanya.
5. Kesesuaian Perusahaan Beberapa solusi ERP dirancang untuk perusahaan besar dan mungkin terlalu besar untuk kebutuhan UMKM. Hal ini dapat menyebabkan ketidakcocokan dan pemborosan sumber daya
6. Pemeliharaan dan Dukungan Teknis Setelah implementasi, UMKM perlu mengelola pemeliharaan dan dukungan teknis. Jika sumber daya tidak mencukupi, beban tambahan mungkin timbul.
2. Pemantauan Real-time Sistem ERP memungkinkan pemantauan penjualan secara real-time. Pemilik Warung Ayam Geprek Rasha dapat mengakses informasi aktual seputar penjualan, persediaan, dan kinerja bisnis lainnya kapan saja dan di mana saja.
3. Analisis Data yang Mendalam ERP menyediakan kemampuan analisis data yang mendalam. UMKM dapat menganalisis tren penjualan, perilaku pelanggan, dan kinerja produk untuk mengidentifikasi peluang pertumbuhan dan strategi pemasaran yang lebih efektif.
4. Efisiensi dan Produktivitas Otomatisasi proses bisnis dalam ERP dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas. Pencatatan penjualan dapat dilakukan dengan cepat dan akurat tanpa perlu banyak intervensi manual.
5. Manajemen Persediaan yang Optimal Dengan integrasi persediaan, UMKM dapat mengelola stok dengan lebih efisien. Informasi real-time tentang persediaan dapat membantu menghindari kekurangan atau kelebihan stok.