Kereta ukur jalan rel (KUJR) adalah kendaraan inspeksi rel yang berjalan pada sistem transportasi rel, digunakan untuk menguji beberapa parameter geometris lintasan tanpa menghalangi operasi normal kereta api reguler. Parameter yang diukur meliputi posisi, kelengkungan, kesejajaran batang rel, keluwesan jalan rel, kelandaian, peninggian jalan, dan masih banyak lagi. Kereta ini memiliki sensor, sistem pengukuran, dan pengolahan data untuk membuat profil jalur yang sedang diperiksa.
SEJARAH
KUJR muncul pada 1920-an ketika lalu lintas kereta api menjadi cukup padat sehingga inspeksi manual ataupun visual tidak praktis lagi. Peningkatan kecepatan operasi kereta api pada zaman itu membutuhkan prasarana yang sebagus-bagusnya. Pada tahun 1925, Chemins de fer de l'Est menjalankan KUJR dengan membawa alat pengukur percepatan (akselerograf) yang dikembangkan oleh Emile Hallade, penemu Metode Hallade. Akselerograf dapat merekam pergerakan horizontal dan vertikal serta gerakan menggelinding. Alat ini dilengkapi dengan tombol manual untuk merekam patok penanda letak km dan stasiun. KUJR ini dikembangkan dikembangkan oleh Strasbourg sekarang bagian dari GEISMAR Group. Tahun 1927, Atchison, Topeka and Santa Fe Railway mulai memiliki KUJR disusul Estrada de Ferro Central do Brasil pada 1929. Kedua KUJR ini diproduksi oleh Baldwin Locomotive Works menggunakan teknologi giroskop yang dikembangkan oleh Sperry Corporation.
KUJR pertama di Jerman muncul pada tahun 1929 dan dioperasikan oleh Deutsche Reichsbahn. Peralatan untuk KUJR ini dibuat di perusahaan Anschutz di Kiel, yang saat ini dimiliki oleh Raytheon. Di Swiss, alat pengukur geometri jalan rel pertama diintegrasikan dalam kereta dinamometer yang sudah beroperasi sejak tahun 1930.
Salah satu KUJR paling awal adalah Car T2 yang digunakan dalam Project HISTEP (High-Speed Train Evaluation Program) oleh Departemen Transportasi AS. KUJR ini dibuat oleh Budd Company untuk Project HISTEP untuk mengevaluasi kondisi lintasan jalan rel antara Trenton dan New Brunswick, New Jersey, tempat departemen tersebut telah merencanakan salah satu petak di lintas ini untuk menguji kereta berkecepatan tinggi. Car T2 dijalankan dengan kecepatan 150 mil per jam atau lebih cepat.
Banyak KUJR untuk pelayanan reguler pertama dibuat dari kereta penumpang tua yang kemudian dipasangi dengan sensor, instrumen, dan peralatan rekaman yang sesuai, dirangkai di belakang lokomotif. Setidaknya pada tahun 1977, KUJR dengan penggerak sendiri telah muncul. GC-1 milik Southern Pacific (dibuat oleh Plasser American) adalah KUJR pertama yang menggunakan 12 roda pengukur, terhubung dengan alat ukur regangan dan komputer serta menghasilkan keluaran berupa lembatang sebar untuk menghasilkan gambaran yang jelas tentang kondisi jalan kereta api bagi operatornya. Istimewanya, pada 1981, Encyclopedia of North American Railroads menyebut KUJR ini tercanggih di Amerika Utara
PARAMETER YANG DIUKUR
Parameter yang dapat diukur bergantung pada kelas jalur kereta apinya. Misalnya di Amerika Serikat, KUJR dapat mengklasifikasi kerusakan rel menjadi "Kelas II" atau "Kelas I" (meskipun nama pastinya berbeda di setiap lintasan kereta api). Kerusakan "kelas II" dikenal sebagai kerusakan tingkat pemeliharaan, artinya lintasan tidak memenuhi standar yang ditentukan oleh pemilik prasarana. Setiap perusahaan kereta api memiliki standar sendiri untuk kerusakan tingkat pemeliharaan. Kerusakan "kelas I" adalah kerusakan prasarana yang melanggar standar keselamatan lintas oleh Federal Railroad Administration (FRA). Perusahaan kereta api wajib memperbaiki kerusakan ini dalam jangka waktu tertentu setelah kerusakan itu dideteksi, atau jika tidak, perusahaan itu dikenakan denda.
Secara umum, hal yang diukur adalah :
Kerataan - "Kerataan jalan rel adalah proyeksi geometri lintasan setiap batang rel atau sumbu tengah sepur menurut bidang horizontal," (Definisi FRA). Juga dikenal sebagai "kelurusan" dari rel.
Peninggian dan perubahan lengkung peralihan - Variasi dalam kemiringan sepanjang ukuran lengkung peralihan yang telah ditentukan sebelumnya (umumnya 62 kaki). Pada jalur yang lurus, tidak boleh ada peninggian, sementara pada tikungan, umumnya peninggian perlu ditentukan.
Kelengkungan - Besarnya perubahan peralihan jalan rel dari lurus menjadi lengkung. KUJR menguji kelengkungan sesungguhnya (dalam derajat kelengkungan) terhadap tikungan versus kelengkungan desain.
Kabel listrik aliran atas - Mengukur tinggi kawat kontak, pemancangan tiang LAA, dan posisi jembatan kawat jika ada.
Lebar sepur - Jarak antara kedua batang rel. Seiring waktu, rel dapat menjadi terlalu lebar atau terlalu sempit. Di Amerika Utara dan sebagian besar dunia, ukuran standar adalah 4 kaki, 8,5 inci (1.435 mm).
Penampang rel - Digunakan untuk memeriksa keausan rel dan penyimpangan bentuk penampang rel dari standar.
Panjang lengkung peralihan maksimum pada peninggian (umumnya 62 kaki).
KUJR DI INDONESIA
Kereta Ukur Ciremai, nomor sarana SU 3 14 01 (milik Ditjen KA Kementerian Perhubungan)
KUJR ex HKPW-1 yang merupakan satu-satunya KUJR yang masih ditarik lokomotif, milik Depo Mekanik Prabumulih
Kereta Ukur Galunggung, nomor sarana SU 3 16 01 (milik Ditjen KA Kementerian Perhubungan)
Kereta Ukur Sumatra Utara, nomor sarana SU 3 17 02 (milik Ditjen KA Kementerian Perhubungan) di Balai Yasa Pulubrayan Medan
Kereta Ukur Gunung Dempo, nomor sarana SU 3 21 01 (milik Ditjen KA Kementerian Perhubungan) di depo sarana Ditjen KA Payakabung
Kereta Ukur Sulawesi, nomor sarana SU 3 17 01 (milik Ditjen KA Kementerian Perhubungan)
KUJR Dempo, KUJR terbaru milik Ditjen Perkeretaapian yang dioperasikan di Sumatra Selatan dan Lampung
Kereta Ukur EM120 nomor 109 (milik PT. Kereta Api Indonesia) di depo mekanik Bandung (BD).
Kereta Ukur EM120 nomor 7190 (milik PT. Kereta Api Indonesia).
Kereta Ukur U-76501 ex HKPW-1, nomor sarana SU 0 75 01 (milik PT. Kereta Api Indonesia) di depo mekanik Prabumulih (PBM).