Lokomotif D300 merupakan lokomotif diesel hidraulik buatan pabrik Fried Krupp, Jerman, yang pernah beroperasi di Indonesia sejak 1958. Lokomotif ini bergandar D', artinya lokomotif ini memiliki empat gandar penggerak yang saling terhubung dalam satu bogie. Lokomotif ini merupakan "kakak" dari lokomotif D301, yang memiliki model serupa dan pabrik yang sama.
Lokomotif ini memiliki daya mesin sebesar 250 kW (340 hp) yang membuatnya mampu melaju sampai dengan 50 km/jam (14 m/s). Lokomotif ini sering kali digunakan untuk keperluan langsir, namun sesekali juga ditugaskan untuk menarik kereta api jarak pendek bila diperlukan.
Lokomotif ini terdapat di berbagai depo lokomotif, meskipun tidak semua depo lokomotif memiliki lokomotif D300 mengingat adanya lokomotif D301 yang serupa dan berjumlah lebih banyak. D300 hanya menarik KRL yang tanpa kepala, kereta api bagasi, kereta makan, kereta api batubara, kereta api barang dan kereta api penumpang.
SEJARAH
Pada tahun 1962, didatangkan sebanyak 30 unit D300 dari Fried Krupp, dan digunakan untuk kegiatan langsir. Lokomotif ini bersama dengan D301 bertugas untuk melangsir menggantikan lokomotif uap kecil lainya seperti, C11, C12, C13, C14. dan C15. Kegiatan pelangsiran dipandu oleh juru langsir, dan dilakukan di wilayah stasiun atau di luar wilayah stasiun dengan mempertimbangkan tidak mengganggu perjalanan kereta api.
Walau begitu, sesekali D300 bersama D301 digunakan untuk menarik kereta api jarak pendek dengan kecepatan rendah. Karena berat gandarnya yang ringan, D300 bersama D301 sering kali digunakan di jalur cabang yang pada umumnya menggunakan rel ringan (tipe R25 atau R33). Namun pada dekade 1970-an sampai 1980-an, lokomotif D300 difokuskan untuk kegiatan langsir saja, karena banyaknya jalur cabang yang mulai ditutup.
Lokomotif ini memiliki model yang serupa dengan saudaranya, D301, namun memiliki perbedaan pada beratnya, yakni D301 memiliki berat yang lebih ringan, 28 ton (28 ton panjang; 31 ton pendek). Perbedaannya adalah lokomotif D300 hanya memiliki 1 lampu pada kotak lampu baik di depan maupun belakangnya, sementara lokomotif D301 memiliki 2 lampu. Meskipun demikian, sebagian lokomotif D300 dijadikan dua bola lampunya, seperti D301. Untuk memperpanjang masa pakai lokomotif ini, baik lokomotif D300 dan D301 kemudian mengalami repowering pada tahun 1992.
Seiring berjalanya waktu, karena keterbatasan suku cadang, ditambah dengan kebijakan PT KAI yang kini menggunakan lokomotif jalur utama seperti CC201 dan CC203 untuk membantu dinasan langsir, Keberadaan lokomotif ini dan beberapa lokomotif langsir lainya semakin tergeser. Jumlah lokomotif D300 pun semakin berkurang, hingga tersisa 3 unit setelah 27 unit lainnya tidak dapat dioperasikan lagi. Ketiga unit itu adalah D 300 23 di Depo Lokomotif Cepu serta D 300 14 dan 29 yang dialokasikan di depo lokomotif Cilacap.
PRESERVASI
Lokomotif D300 kini sudah ada 1 unit yang dipreservasi, yaitu D 300 23 sebagai penarik kereta wisata di Museum Kereta Api Ambarawa, menemani lokomotif D 301 24 yang memiliki tugas yang sama. Keduanya menggunakan livery kuning-hijau khas PJKA. Namun akibat kerusakan pada mesin, pada akhirnya lokomotif ini lebih banyak terdiam di Depo Ambarawa, sedangkan peran menarik kereta wisata akhirnya dilakukan oleh lokomotif saudaranya, D 301 24.
DATA TEKNIS
Panjang body: 7.384 mm (8 yd 0 ft 2,7 in)
Lebar body: 2.700 mm (2 yd 2 ft 10 in)
Berat kosong: 32 ton (31 ton panjang; 35 ton pendek)
Daya mesin: 250 kW (340 hp)
Jumlah motor traksi: 1 buah
Kecepatan maksimum: 50 km/h (14 m/s)