KRD MCW adalah KRD Hidraulik (KRDH) produksi Nippon Sharyo yang beroperasi di Indonesisa. Meskipun MCW adalah kode untuk KRD kelas ekonomi saja, KRD ini lebih dikenal sebagai "KRD MCW" apapun kelas keretanya untuk membedakannya dengan KRD jenis lain seperti KRDE eks BN-Holec.
Kereta ini terbagi menjadi dua tipe, yakni MCW 301 dan MCW 302. Kereta ini didatangkan bersama KRL Rheostatik dan dibuat oleh pabrik yang sama, oleh karena itu desain bodinya cukup mirip. Desain kereta ini juga cukup mirip dengan KRD di Jepang, yaitu KRD JNR seri KiHa 20 dan 52 namun kacanya mirip seri KiHa 58. Kereta ini bertenaga diesel hidraulis, karena pada masa itu beban gandar jalur KA Indonesia masih rendah. Penampilan yang mencolok dari KRD ini adalah tutup semboyan berbentuk "dasi kupu-kupu" yang berada di atas kaca kabin masinisnya.
KRD ini telah berpengalaman mengelilingi sebagian besar jalur kereta api di Jawa dan ada pula yang pernah berdinas di Sumatera Utara dan Sumatera Selatan. Kereta ini sepanjang kariernya, berpengalaman dinas kereta komuter unggulan dari era PJKA, Perumka, hingga PT Kereta Api Indonesia. Armada KRD MCW sering dipakai untuk rangkaian kereta api komuter, baik pada jalur utama maupun jalur cabang dan untuk jarak pendek dan jarak menengah.
Awalnya, KRD ini menggunakan mesin Shinko DMH17H dan transmisi hidromekanik Niigata-Shinko TCR 2.5 (disebut juga sebagai KRD Shinko-Shinko) yang merupakan tipe yang digunakan juga pada KRD yang cukup serupa di Jepang seperti KRD JNR seri KiHa 52 dan 58. Namun, untuk memperpanjang usia pakai dan meningkatkan kehandalan maka beberapa tahun kemudian mesin KRD ini diubah menjadi Cummins NT855 R5 serta transmisi Voith T211r. Untuk KRD yang didatangkan pada tahun 1987 sejumlah 28 unit sudah menggunakan mesin Cummins sejak awal berdinas, sementara sisanya diubah mesinnya di PT INKA Madiun.
SEJARAH
KRD MCW 301
KRD ini hadir pada tahun 1976 sebanyak 24 unit. KRD ini memiliki dua pintu di setiap sisinya, dua pintu masuk kabin masinis, dan pintu depan kabin masinis yang difungsikan untuk mempermudah hilir mudik penumpang ketika akan digandeng. Rangkaian eks-KRD MCW 301 ini bisa dilihat dari pintunya yang ada dua dan memiliki tangga untuk peron rendah. KRD ini merupakan KRD kelas ekonomi (KD3) dan menggunakan kursi kereta kelas ekonomi jarak jauh pada awalnya.
KRD ini hanya berjumlah 24 buah dengan nomor MCW-301001-MCW-301024 (KD3-76101-KD3-76124 saat penomoran tahun 1986 dan masih sebagai KRD) atau enam rangkaian, dan saat ini KRD MCW 301 sudah tidak lagi terlihat wujudnya sebagai KRD tetapi hanya sebagai gerbong ekonomi non-AC untuk kereta lokal di Daerah Operasi I Jakarta maupun Daerah Operasi II Bandung. Sementara KRD yang tidak dijadikan kereta penumpang biasa akhirnya mangkrak atau dirucat.
KRD MCW 302
KRD MCW 302 didatangkan pada tahun 1976-1987 sebanyak 112 unit. Beberapa perbedaan KRD ini jika dibandingkan dengan MCW 301 adalah MCW 302 ini memiliki tiga pintu pada tiap sisinya dan dilengkapi toilet, meskipun toilet di kereta tersebut tidak semuanya dihilangkan khususnya sejak dekade 2000-an. Tidak seperti MCW 301 yang sudah rusak sejak akhir dekade 80-an, rangkaian MCW 302 ini sebagian besar masih mampu beroperasi sebagai KRD hingga lebih dari 30 tahun.
Karier KRD ini digunakan untuk kereta komuter jarak dekat hingga jarak sedang di berbagai tempat di Indonesia. Pada tahun 1995-1999 dilakukan modifikasi terhadap KRD MCW 302 karena faktor usia dan ketidakhandalan pada mesin Shinko, yang juga ditandai dengan rusaknya kakak dari KRD ini, yaitu KRD MCW 301. Oleh karena itu, PT INKA Madiun bekerja sama dengan Japan International Cooperation Agency (JICA) melakukan modifikasi terhadap 68 unit KRD ini (kecuali 28 unit krd mcw 302 sudah bermesin cummins dari pabrikanya).
Saat ini banyak armada mangkrak ataupun masih pemeliharaan dikarenakan faktor usia dan daya mesin serta transmisi, yang masih beroprasi diantaranya beberapa komponenya dari kanibal KRD MCW yang mangkrak dan memiliki sparepart bagus dari stok gudang perawatan atau sparepart dari cummins dan voith walau biayanya tidak sedikit karena kereta tersebut memiliki mesin per rangkaian, jika tidak memungkinkan akan diganti mesinya dan transmisi seperti KRDI (contoh: KRD Kedung Sepur dan RailClinic naik tenaga hingga 430 Horsepower US dan transmisi Voith T211Re.4)
Rangkaian modifikasi ini menggunakan mesin Cummins, dan rangkaian yang mesinnya tidak berfungsi juga dijadikan sebagai gerbong kereta ekonomi lokal non-AC di Daerah Operasi I Jakarta maupun Daerah Operasi II Bandung, atau menjadi kereta bagasi. Sementara sisanya mangkrak di Balai Yasa Manggarai dan Balai Yasa Yogyakarta.
Rangkaian EKS-KRD
Beberapa KRD MCW 301 dan 302 yang mangkrak, banyak dijadikan kereta ekonomi biasa oleh Balai Yasa Manggarai. Dimulai dari akhir tahun 80-an dan awal tahun 90-an, ketika itu KRD ini kesulitan suku cadang sehingga banyak yang rusak, maka rangkaian kereta itu pun dijadikan kereta yang ditarik lokomotif, dengan mencopot mesin dan meja kendali di kabin masinis. Rangkaian itu dioperasikan sebagai KA Lokal, umumnya tujuan Rangkasbitung maupun Purwakarta.
Tetapi seiring waktu dan karena alasan keselamatan, kereta ini pun dijadikan kereta ekonomi biasa, dan sudah bukan lagi "KRD tanpa mesin". Dilakukanlah modifikasi pada kereta-kereta tersebut, seperti kabin masinis yang dihilangkan, jendela yang diubah menjadi seperti kereta ekonomi biasa, dan pintu kereta yang menjadi manual. Selain itu dilakukan perubahan kode penomoran sesuai dengan peruntukan kereta eks-KRD tersebut.
KRD-KRD ini ada yang dimodifikasi menjadi kereta ekonomi (K3), kereta ekonomi dengan pembangkit listrik (KP3), dan kereta bagasi (B). Sebagian kereta eks-KRD yang merupakan modifikasi dari KRD MCW 302 (untuk kereta buatan tahun 1978, 80, dan 81) juga mengalami modifikasi pengurangan jumlah pintu dari 3 unit per sisi menjadi 2 unit per sisi dan dirancang dengan tangga untuk peron rendah, sama seperti kereta eks-KRD MCW 301.
Untuk pengoperasiannya, rangkaian eks-KRD MCW 301 dan MCW 302 sama-sama beroperasi di Daerah Operasi I Jakarta dan Daerah Operasi II Bandung. Untuk rangkaian yang dioperasikan di Bandung sudah menggunakan AC Split.
OPERASIONAL
Selama masa dinasnya, KRD MCW digunakan untuk layanan-layanan KRD unggulan, seperti Patas Bandung Raya, Bumi Geulis, Prameks, Komuter Susi, Komuter Sulam, Kedung Sepur, Bandung-Cicalengka, dan rangkaian sementara Bathara Kresna.
Kereta ini juga telah dicat dengan berbagai livery. Pertama, livery PJKA yaitu merah-putih untuk kelas bisnis dan hijau-kuning untuk kelas ekonomi, lalu livery Perumka yaitu hijau-biru untuk kelas bisnis dan merah-biru untuk kelas ekonomi, dan pada era PT KA, kereta ini sempat dicat dengan berbagai warna, berdasarkan Daop yang mengoperasikannya. Namun, KRD yang mengalami pemeliharaan akhir (PA) sejak 2015 mulai dicat dengan livery "Kesepakatan" semenjak dioperasikannya kereta api Jayabaya. Pintu kereta untuk kelas bisnis berwarna abu-abu, sedangkan untuk kelas ekonomi berwarna orange. Namun, ada yang pintunya hanya dicat mengikuti warna bodi kereta.
Beberapa KRD MCW banyak yang mengalami modifikasi, seperti perbaikan pada interior maupun fungsinya yang telah mengalami perubahan, seperti RailOne, Wijayakusuma, atau KRD NR yang biasa dikenal sebagai Djoko Tingkir.
Ada juga KRD yang dijadikan kereta khusus, yakni, RailClinic yang dioperasikan sebagai kereta klinik pertama di Indonesia. Saat ini terdapat tiga set RailClinic yang dimodifikasi dari beberapa KRD, misalnya eks-Bumi Geulis yang digunakan sebagai RailClinic generasi II. Saat ini, telah diproduksi empat unit (dua set) RailClinic, satu dioperasikan di Jawa, dan satunya lagi dioperasikan di Sumatra. Kode dari RailClinic mengambil kelas Bisinis (K2 3 xx xx), meski format pintu depan seperti eksekutif, dan pintu lainnya dibiarkan abu-abu seperti bisnis. Selain itu, ada RailLibrary yang akan dioperasikan dalam beberapa waktu dekat ini.
Saat ini, KRD MCW yang beroperasi normal untuk penumpang hanya satu-satunya pada layanan (dan rangkaian) Kereta api Kedung Sepur, karena sisa layanan yang ada, yaitu K2 kepemilikan Bus rel Bathara Kresna sebagai armada dan KA SuPor, serta K3 pada rangkaian KA SuPor dan armada cadangan Batara Kresna, telah menjadi Kereta Inspeksi. Sisa KRD MCW 302 yang beroperasi tidak normal ada pada Balai Yasa Yogyakarta.
DATA TEKNIS
Bodi gerbong : Mild steel Alumunium Alloy
Panjang gerbong : 20.000 mm
Lebar : 2.990 mm
Tinggi : 3.755 mm
Pintu : MCW 301: 2 pintu tiap sisi
MCW 302 : 3 pintu tiap sisi
Kecepatan maksimum : 90 km/jam
Berat : 189,6 ton (satu set)
Mesin : Shinko DMH17H (KRD MCW 301)
Cummins NT855 R5 (KRD MCW 302)
Jenis mesin : MCW 301: 4 langkah turbocharger
MCW 302: 4 langkah, turbocharger
Daya mesin : MCW 301: 200 hp
MCW 302: 281 hp
Transmisi : MCW 301 : Diesel hidromekanik tipe Niigata-Shinko TCR 2.5
MCW 302 : Diesel hidraulik tipe Voith T211r"'
Rem kereta : Rem udara tekan dan rem parkir
Lebar sepur : 1.067 mm