Lokomotif C300 merupakan lokomotif diesel hidraulik buatan pabrik VEB Lokomotivbau Karl Marx Babelsberg dari Jerman Timur yang pernah beroperasi di Indonesia. Lokomotif ini merupakan lokomotif langsir di Daop 1 Jakarta, dan berdinas sejak 1966. Lokomotif ini memiliki gandar bogie 'C', yang artinya memiliki 3 gandar penggerak yang saling terhubung satu sama lain dalam 1 bogie.
Lokomotif ini sering kali digunakan untuk melangsir gerbong barang maupun penumpang, namun sesekali lokomotif ini juga menarik rangkaian kereta jika diperlukan. Lokomotif ini memiliki daya mesin sekitar 260 kW, yang membuatnya mampu berjalan sampai 30 km/h, kecepatan yang cukup untuk melangsir rangkaian kereta api.
Dari awal kedinasan di 1966, sampai akhir masa kedinasan pada 2005, seluruh armada lokomotif C300 ditempatkan di Dipo Lokomotif Tanah Abang.
SEJARAH
Sebanyak 20 unit C300 didatangkan ke Indonesia pada tahun 1966. Lokomotif diesel hidraulik ini didatangkan dari VEB Lokomotivbau Karl Marx Babelsberg, dan digunakan untuk kegiatan langsir di Daop 1 Jakarta.
Pada era 70-an, daerah Klender merupakan daerah yang terkenal dengan produk-produk furnitur yang terbuat dari kayu. Oleh karena itu, gerbong-gerbong yang berisi kayu jati dikirim dari Stasiun Cepu atau Stasiun Kedungjati menuju ke Stasiun Klender. Rangkaian gerbong tersebutlah yang kemudian akan dilangsir oleh lokomotif C300. Lokomotif ini juga indenntik sebagai lokomotif pelangsir gerbong-gerbong di emplasemen depo gerbong Cipinang. Pada era PJKA, lokomotif ini pernah terlihat berdinas di di daerah Tanjung Priuk, Klender, Cipinang, Jatinegara, Duren Kalibata, Jakarta Kota, Tanah Abang, Palmerah, Kebayoran, Serpong, Cilegon, serta di daerah-daerah lainya. Walau seluruh unit lokomotif C300 merupakan milik depo Tanah Abang, namun beberapa dari unit tersebut singgah di depo Bukit Duri (meskipun tidak sampai pindah kepemilikan).
Pada awal 1990-an, C300 mulai berkuran populasinya. Hal ini disebabkan oleh rusaknya mesin, dan ini merupakan penyebab sebagian besar C300 mulai tidak beroperasi di era tersebut. Pada era ini pula, 2 buah lokomotif C300 dikirim ke Museum Transportasi TMII untuk dipreservasi serta juga digunakan sebagai lokomotif penarik kereta wisata. Nomor seri kedua lokomotif tersebut adalah C300 11 dan C300 12. Pada awalnya, lokomotif tersebut masih menggunakan livery merah-biru khas Perusahaan Umum Kereta Api (Perumka), namun pada akhirnya diubah kembali ke livery sebelumnya, yaitu Perusahaan Jawatan Kereta Api (PJKA) menjadi livery kuning-hijau.
Karena suku cadang yang langka, tidak adanya lagi kegiatan langsir di depo gerbong cipinang, dan juga karena kegiatan langsir membutuhkan lokomotif yang lebih besar, maka pada tahun 2005, Lokomotif C300 berhenti beroperasi. Tidak hanya yang masih berada di lintas utama, bahkan kedua lokomotif yang beradai di Museum Transportasi TMII juga berhenti beroperasi karena faktor mesin, dan juga karena kondisinya yang semakin lama semakin berkarat dan korosi. Sisa-sisa bangkai lokomotif C300 yang kala itu berada di depo lokomotif Tanah Abang pun dirucat dan hanya menyisakan 3 unit saja, yaitu C300 01, C300 04, serta C300 20. Ketiga lokomotif ini pun dibiarkan teronggok di sudut depo. Pada tahun 2015, ketiga lokomotif C300 yang tersisa ini dibawa ke Stasiun Cikampek untuk ditanahkan di pekarangan emplasemennya, berdampingan dengan lokomotif-lokomotif diesel hidraulik tipe lainnya, dan dijadikan sebagai benda cagar budaya.
C300 01, C300 20, & C300 04 di pekarangan emplasemen Stasiun Cikampek.
PRESERVASI
Sampai saat ini, tidak ada satupun unit lokomotif C300 yang dipreservasikan di Museum Transportasi TMII dapat dioperasikan. Kedua lokomotif tersebut pada akhirnya hanya dijadikan sebagai pajangan statis saja. Keduanya menggunakan livery hijau-kuning khas PJKA, namun kondisinya sangat memprihatinkan karena berkarat & korosi. Sedangkan, ketiga bangkai lokomotif C300 yang bernomor C300 01, C300 04, & C300 20 yang ditanahkan di pekarangan emplasemen Stasiun Cikampek pun masih menunggu nasib hingga saat ini, apakah akan diselamatkan & dipreservasi, atau malah akan dirucat habis.
DATA TEKNIS
Panjang body: 7.100 mm (7 yd 2 ft 4 in)
Lebar body: 2.920 mm (3 yd 0 ft 7 in)
Lebar Sepur: 1.067 mm (3 ft 6in)
Berat kosong: 28 ton (28 ton panjang; 31 ton pendek)
Daya mesin: 260 kW (350 hp)
Jumlah motor traksi: 1 buah
Kecepatan maksimum: 30 km/h (8,3 m/s)
Sumber Tenaga: Diesel Hidraulik