KRL TM 7000 adalah KRL produksi Jepang yang sekarang beroperasi di lintas Jabodetabek. KRL ini beroperasi di Indonesia sejak tahun 2011. Pada awalnya didatangkan masing-masing dengan 10 kereta per set, tetapi hanya dioperasikan dengan 8 kereta per set. Semua rangkaiannya berwarna sama, yaitu warna merah di bagian muka, perak di badan dan strip berwarna kuning-merah (rencana akan di cat new livery). Perawatan seluruh set Tokyo Metro 7000 dilakukan di Depo KRL Depok.
NOMOR RANGKAIAN
7017F*
7021F*
7022F
7023F
Catatan :
*7021F Tidak dioperasikan karena terlibat kecelakaan di Bintaro pada 9 Desember 2013. KRL ini telah dirucat di Stasiun Cikaum, kecuali kereta KuHa 7121 yang saat ini dirucat di Depo KRL Depok.
*7017F Sedang dalam masa TSGO (Tidak Siap Guna Operasi)
Berbeda dengan formasi 8 kereta di Jepang, di Indonesia KRL ini dioperasikan dengan formasi 8 kereta sebagai berikut:
DAFTAR RANGKAIAN
Keterangan :
Rangkaian 7021F tidak dapat dioperasikan karena kecelakaan dan sudah dikirim ke Stasiun Cikaum.
Kereta 7017F rencana tidak lama lagi akan dirucat karena suku cadang yang susah dan sekarang masih disimpan di Depo KRL Depok Lama.
INSIDEN
Pada tanggal 9 Desember 2013, terjadi kecelakaan di pos jaga perlintasan KA Pondok Betung (PJL 57A), Bintaro, Pesanggrahan, Jakarta Selatan pada pukul 11.20 WIB. Rangkaian KRL tersebut menabrak truk tangki Pertamina dikarenakan sang sopir truk yang menerobos perlintasan kereta tersebut akibat palang pintu yang terlambat ditutup. Rangkaian yang terlibat adalah Tokyo Metro 7021F yang kereta depannya (KuHa 7121) anjlok, ringsek, dan meleleh di bagian depannya akibat ledakan dari truk tangki tersebut. Kejadian ini menewaskan tujuh orang termasuk masinis Darman Prasetyo, asisten masinis Agus Suroto, dan teknisi KA (TKA) Sofyan Hadi. Akibat kerusakan dari KRL ini yang sudah terlalu parah dan tidak dapat diperbaiki (meskipun hanya kereta pertama yang rusak parah), maka KRL ini berhenti beroperasi.
DATA TEKNIS
Bodi gerbong : Alumunium Alloy
Panjang gerbong : 20.000 mm (20 m)
Lebar : 2.800 mm (2,8 m)
Tinggi : 4.145 mm (4,145 m)
Pintu : 4 pintu di setiap sisi
Kecepatan maksimum : 110 km/h (31 m/s)
Berat : 276 t (276.000 kg) (rata-rata)
Percepatan : 3,3 - 3,5 km/h/s
Perlambatan : 3,5 km/h/s (normal)
4,5 km/h/s (darurat)
Sistem traksi : Hitachi Armature Variable Field (AVF) Chopper Control (Indonesia)
VVVF-IGBT (Jepang)
Daya mesin : 145 kW per motor
Transmisi : Static Inverter (SIV)
Tipe : Mitsubishi Electric SIV (NC-FAT120A)
Unit pembangkit : Listrik Aliran Atas (LAA)
HVAC : CU769
Sistem listrik : 1.500 V DC
Metode pengambilan arus : Pantograf
Bogie : FS-388/A, FS-515 dengan pegas udara
Rem kereta : Electropneumatic Regenerative Brake
Sistem keselamatan : Tokyo Metro CS-ATC, TM ATO, Seibu ATS, Tobu ATS, ATC-P, T-DATC, Deadman Pedal
Alat perangkai : Shibata Coupling
Lebar sepur : 1.067 mm (1,067 m)