KRL TM5000 merupakan KRL produksi Jepang yang beroperasi di Indonesia dari 2007-2020. KRL ini diproduksi oleh Nippon Sharyo, Kawasaki Heavy Industries, Kinki Sharyo, Tokyu Car Corporation, dan Teikoku pada tahun 1964 dan juga merupakan seri KRL pertama yang beroperasi di jalur Tokyo Metro Tozai Line sejak awal pembukaannya pada tahun yang sama. Sejumlah 12 rangkaian dari KRL ini juga dibeli oleh Toyo Rapid Railway pada tahun 1995 untuk diubah menjadi KRL Tōyō Rapid seri 1000. KRL ini pernah menjadi KRL Ciujung dan KRL Pakuan Ekspress. KRL ini bersama dengan KRL Toyo Rapid seri 1000 oleh pecinta kereta api di Indonesia dijuluki "Piyuts" yang berasal dari suara remnya yang khas.
SEJARAH
KRL ini beroperasi di Indonesia sejak tahun 2007 bersamaan dengan KRL Toyo Rapid 1000. Meskipun aslinya KRL ini terdiri dari 10 kereta dalam 1 rangkaiannya, namun karena keterbatasan panjang peron KRL ini diperpendek menjadi 8 kereta dalam 1 rangkaiannya. Akhirnya, 2 kereta sisa yang tidak digunakan dari masing-masing rangkaian disimpan dan menjadi donor suku cadang sebelum akhirnya ditumpuk di Stasiun Purwakarta, bersama kereta-kereta sisa dari rangkaian Toyo Rapid seri 1000.
Selama masa operasinya, KRL ini dioperasikan diseluruh lintas Jabodetabek. Namun, KRL ini lebih sering dioperasikan di lintas Bogor, Bekasi, dan juga lintas Serpong-Parungpanjang. Setelah penyeragaman layanan KRL di Jabodetabek, dimana layanan ekspress dihapuskan dan seluruh layanan menjadi commuter yang pada dasarnya memiliki kelas yang sama seperti ekonomi AC, KRL ini melayani seluruh lintas di Jabodetabek.
Seiring dengan menuanya kereta ini, rangkaian 5016F pun pensiun pertama kali pada tahun 2014 untuk menjadi sumber suku cadang mengingat kondisi KRL yang tua menyebabkan KRL ini tidak luput dari kanibalisasi komponen dan suku cadang. Sejak 2015, biasanya KRL ini juga lebih sering beroperasi di jalur Jatinegara-Bogor/Depok mengingat di jalur Bogor/Depok/Bekasi-Jakartakota perannya telah tergeser oleh KRL JR East 205.
Pensiunnya KRL ini berlanjut dengan pensiunnya rangkaian 5009F dan pada akhirnya hanya rangkaian 5017F yang tersisa hingga sekarang. Sebelumnya, rangkaian 5017F sempat menghilang pada September 2019 lalu dan dirumorkan sudah pensiun dari dinasnya di Indonesia, namun ini merupakan kepanikan sesaat karena pada 10 Oktober 2019, rangkaian 5017F sudah berdinas kembali dengan roda baru. Akhirnya, karena perannya sudah tergeser oleh KRL JR East 205, dan juga karena usianya sudah tua, 5017F akhirnya berhenti beroperasi pada Januari 2020 dan kini sudah ditanahkan di Stasiun Pasirbungur.
DAFTAR RANGKAIAN
Catatan
Rangkaian 5009F memiliki formasi asli 5809-5312-5675-5314-5607-5215-5313-5676-5326-5009. 5675 dilepas dan ditukar dengan 5631 dari 5016F, 5676 dilepas, 5326 digunakan pada 5016F. Sudah tidak beroperasi dan ditanahkan di Stasiun Pasirbungur
Rangkaian 5016F memiliki formasi asli 5816-5245-5630-5363-5688-5905-5246-5631-5247-5016. 5246 digunakan pada 5017F, 5631 digunakan pada 5009F, 5047 dilepas. Sudah tidak beroperasi dan ditanahkan di Stasiun Cikaum.
Rangkaian 5017F memiliki formasi asli 5817-5248-5632-5359-5127-5927-5250-5634-5251-5017. 5248 dilepas dan ditukar dengan 5246 dari 5016F, 5250 dan 5634 dilepas. Sudah tidak beroperasi dan ditanahkan di Stasiun Pasirbungur
Tanda (*) merupakan Rangkaian Tokyo Metro 5000 (rangkaian 5009F dan rangkaian 5017F) ini akan dibawa menuju ke Pasirbungur untuk dirucat.
DATA TEKNIS
Bodi gerbong : Stainless Steel
Alumunium Alloy
Panjang gerbong : 20.000 mm (20 m)
Lebar : 2.870 mm (2,87 m)
Tinggi : 4.145 mm (4,145 m)
Pintu : 4 pintu di setiap sisi
Kecepatan maksimum : 100 km/h (28 m/s)
Percepatan : 3,5 km/h/s
Perlambatan : 4,0 km/h/s (normal)
5,0 km/h/s (darurat)
Sistem traksi : Resistor Control
Motor traksi : Mitsubishi MB-3088A
Daya mesin : 3,200 kW (8M2T)
Transmisi : Static Inverter (SIV)
Unit pembangkit : Listrik Aliran Atas (LAA)
HVAC : CU-764
Bogie : FS-502, FS-502, FS-502A
Rem kereta : Electromagnetic Direct Brake (HSC-D)
Sistem keselamatan : WS-ATC, CS-ATC, ATS-B, ATS-P, Deadman Pedal
Alat perangkai : Shibata Coupling
Lebar sepur : 1.067 mm (1,067 m)