Lokomotif C301 merupakan satu-satunya lokomotif diesel yang pernah dioperasikan di Aceh dengan lebar sepur 750 mm (2 ft 5.5 in), dan merupakan lokomotif diesel hidraulik kedua di Indonesia setelah C300. Lokomotif yang diproduksi oleh pabrik NCM Holland ini menggunakan mesin GM-8V 71 NGO yang menghasilkan 194 kW (260 hp). Sama seperti lokomotif hidraulik lainnya, lokomotif C301 hanya dapat melaju hingga 30 km/h (8,3 m/s) saja dan hanya digunakan untuk dinasan langsir rangkaian trem di Aceh.
Sesuai dengan ukuran lebar sepur, lokomotif ini mempunyai ukuran lebih kecil dibanding dengan lokomotif yang digunakan pada lebar sepur 1.067 mm (3 ft 6 in). Lokomotif C301 memiliki lebar badan 1.600 mm (1 yd 2 ft 3 in) dan tinggi maksimum 3.000 mm (3 yd 0 ft 10 in). Lokomotif dengan gandar C' berarti memiliki tiga gandar penggerak yang saling dihubungkan, dalam hal ini oleh batang kopel/rod.
SEJARAH
Jumlah unit yang digunakan saat itu kurang diketahui, namun menurut beberapa sumber, C301 hanya dipesan sebanyak 8 unit saja. Lokomotif ini diproduksi pada 1962 oleh pabrik NCM Holland . Tak lama setelah dipesannya lokomotif ini, terjadi banjir bandang di Sungai Bengga yang memutus jembatan kereta api di Sigli, Kabupaten Pidie, Aceh. Hal ini membuat lintas rel Aceh terisolasi akibat terputusnya jembatan tersebut dan akhirnya lintas ini ditutup akibat tidak adanya dana operasional. Saat ini hanya lintas pada petak stasiun Stasiun Krueng Mane-Stasiun Krueng Geukueh yang aktif setelah direaktivasi pada tahun 2013 dan hanya melayani kereta lokal Cut Meutia.
PRESERVASI
Dari seluruh lokomotif yang pernah beroperasi tidak tersisa satupun lokomotif yang utuh. Semuanya telah habis dibesituakan.
DATA TEKNIS
Panjang body: 5.240 mm (5 yd 2 ft 2 in)
Lebar body: 1.900 mm (2 yd 0 ft 3 in)
Berat kosong: 1.385 ton (1.363 ton panjang; 1.527 ton pendek)
Daya mesin: 194 kW (260 hp)
Jumlah motor traksi: 1 buah
Kecepatan maksimum: 30 km/h (8,3 m/s)