Keluarga

Question :

Bisakah membawa keluarga pada saat melanjtukan studi di Austria?

Answer :

Bisa, banyak dari teman-teman PPI Austria yang membawa serta keluarganya (tidak termasuk kakek, nenek, om, tante hehehe). Pada umumnya keluarga tidak dibawa sekaligus pada saat kita datang ke Austria pertama kali, akan tetapi disusulkan beberapa bulan setelah kita mapan (baca: memenuhi persyaratan untuk mendatangkan keluarga kita). Caranya, keluarga kita datang ke kedutaan Austria di Jakarta untuk membuat Visa D sekaligus Resident Permit. Visa D diperlukan untuk bisa datang dan tinggal di Austria selama 3-6 bulan karena resident permit tidak dikeluarkan oleh kedutaan besar Austria melaikan oleh Magistrat 35. Waktu 3-6 bulan bisa digunakan untuk menyelesaikan dan mengambil resident permit di MA 35. Persyaratan bisa dilihat di sini

Question :

Bisakah kita mengundang orang tua atau saudara kita dari Indonesia untuk berkunjung ke Austria?

Answer :

Bisa, pihak pengundang bisa datang ke Fremdenpolizei untuk mengajukan permohonan mengundang orang tua kita kemudian kita isi formulir disana dan menyerahkan dokumen2 yang diperlukan. Kalau sudah nanti polisi akan kirim kawat ke Kedutaan Austria, sebagai clearance untuk penerbitan visa. Disini kita menjadi penjamin selama orang tua kita berada di Austria, sehingga syarat-syarat yang dibutuhkan untuk menjadi penjamin harus terpenuhi seperti jumlah uang yang ada di rekening, luas rumah atau apartment dll. Kalau mau datang ke Fremdenpolizei disarankan bisa berbahasa Jerman atau minimal mengajak teman yang bisa berbahasa Jerman, soalnya polisinya tidak bisa bahasa Inggris hehehe

Question :

Adakah bantuan/tunjangan untuk keluarga yang kita bawa ke Austria?

Answer :

Ada, kalau kita bayar pajak (kalau mahasiswa dengan beasiswa biasanya tidak bayar pajak). Tetapi di beberapa kampus/universitas, contoh: TU Wien terdapat student association yang memiliki program untuk meringankan beban student yang telah memiliki momongan dengan merefund pengeluaran kita yang diperuntukan khusus untuk anak, seperti beli susu formula, makanan, pakaian, biaya sekolah, dan biaya mengasuh anak jika anak di titipkan pada taman kanak-kanak atau baby care. Kalau kurang jelas, bisa ditanyakan di kampus masing-masing.