"We Share, We Care": A Gathering and Charity

Post date: Feb 16, 2014 1:23:58 PM

penulis: Rafika Nurulhuda

Pada 1 Februari 2014 Sabtu pagi, PPIA mengadakan acara silahturahmi dengan beberapa pengurus PPIA generasi "dulu", di Kafe Merkur, Lammgasse 1. Acara ini bertemakan "gathering" yaitu mempertemukan pengurus PPIA generasi "dulu" dengan generasi "sekarang", sebagai kesempatan untuk saling sharing pengalaman selama belajar, bekerja, dan hidup di Austria.

Para pemuda pemudi Indonesia yang hadir juga menyempatkan untuk bertanya kepada mereka mengenai tantangan selama hidup di Austria serta tips dan saran agar dapat "survive". Karena adanya perbedaan masa, dapat dikonklusikan masing-masing generasi mengalami kesulitan dan "keuntungan" yang berbeda.

Beberapa pembicara antara lain adalah Bapak Yendra, yang pada saat itu menekuni bidang Kimia. "Saya datang ke Austria sudah lama sekali. Sepertinya kalian juga belum lahir. Saya belajar Kimia di Graz." Beliau mengatakan pada saat itu proses kuliah tidak terlalu sulit dan yang penting dapat mengerti bahasa Jerman.

Pembicara lain juga mengatakan bahwa tantangan yang mereka hadapi adalah bahasa. "Zaman dulu bahasanya masih bahasa Jerman kuno. Saya enggak ngerti, jadi kalian enak enggak mengalami hal itu."

Ibu Lena Waldmayer juga menyimpulkan pentingnya menguasai bahasa. "Yang penting bahasa. Supaya kita mengerti apa kata orang, supaya kita urusan lebih mudah hidup disini, supaya kita enggak dikerjain sama orang. Jadi penting sekali kita menguasai bahasa Jerman."

Ada juga pembicara lain yang menyatakan pendapatnya mengenai perbedaan generasi sekarang dengan dulu. "Karena dulu mencari pekerjaan lebih mudah, akhirnya ke-enakan, banyak yang selesai kuliahnya lama. Jadi saya lihat angka kelulusan lebih banyak sekarang daripada dulu. Dan itu bagus sekali punya degree yang tinggi, apalagi sekarang mencari pekerjaan lebih sulit."

Pak Tjoen, salah seorang masyarakat Indonesia yang sudah lama tinggal di Austria, juga menyempatkan diri untuk sharing, "Saya tiba di Austria pada tahun 1960. Mungkin orangtua kalian belum lahir ya."

Beliau memberikan tips dan saran, " Ya, selain bahasa, kalian harus tetap kerja keras dan ulet." Memang zaman sekarang dengan dulu sudah berbeda. Sistem perkuliahan berubah, namun "aset" dalam diri seseorang tidak bisa berubah, yaitu kita tetap harus teguh dan berjuang.

Sesuai dengan tema acara tersebut, yaitu "a gathering between two generations for the cause charity for Sinabung", acara ini juga untuk mengumpulkan sumbangan dana kepada para korban Sinabung. Kami PPIA ingin mengucapkan terima kasih yang sebanyak-banyaknya kepada semua yang telah hadir dan menyumbang. Total dari sumbangan pada acara tersebut mencapai EU 490 dan sudah dikirimkan kepada para korban.