IKM : Implementasi Kurikulum Merdeka 2022
5. Asesmen SMP - SMA/SMK/ Paket B - C
Asesmen Sebagai Bukti Pembelajaran
Asesmen diagnostik adalah Asesmen Awal Pembelajaran.
Asesmen merupakan salah satu bukti atau informasi untuk memahami proses pembelajaran yang akan, sedang, dan telah berlangsung. Video ini akan membantu kita memahami makna asesmen dalam fungsinya yang lebih berpihak kepada murid dan membantu mereka mendapatkan pembelajaran yang bermakna.
Referensi:
- Pusat Asesmen dan Pembelajaran. Panduan Pembelajaran dan Asesmen Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah. 2021. Jakarta: Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
- Heritage, Margaret. (2013). Gathering Evidence of Student Understanding. SAGE handbook of research on classroom assessment, 179-195.
![](https://www.google.com/images/icons/product/drive-32.png)
Asesmen as, for, dan of learning
Asesmen as, for, dan of learning
Asesmen Diagnostik adalah asesmen awal pembelajaran.
Asesmen merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengetahui kebutuhan belajar, perkembangan, dan pencapaian murid. Agar pelaksanaan asesmen sejalan dengan tujuan yang hendak dicapai, kita perlu memahami dulu karakteristik dan fungsi asesmen formatif dan sumatif. Video ini akan membahas fungsi asesmen yang mencakup asesmen sebagai proses pembelajaran (assessment as learning), asesmen untuk proses pembelajaran (assessment for learning), dan asesmen pada akhir proses pembelajaran (assessment of learning).
Referensi:
- Pusat Asesmen dan Pembelajaran. Panduan Pembelajaran dan Asesmen Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah. 2021. Jakarta: Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
- Ninomiya, Shuichi. (2016). The Possibilities and Limitations of Assessment for Learning: Exploring the Theory of Formative Assessment and the Notion of “Closing the Learning Gap”. The Possibilities and Limitations of Assessment for Learning, (10), 79-91.
Asesmen yang lebih melibatkan murid untuk menilai diri dan temannya adalah salah satu karakteristik dari
Asesmen sebagai proses pembelajaran (as learning)
Asesmen untuk proses pembelajaran (for learning)
Pada akhir proses pembelajaran ( of learning)
Dalam pembelajaran dengan paradigma baru, asesmen ditempatkan sebagai berikut, kecuali
Proses pengumpulan informasi kebutuhan belajar
Proses pengolahan informasi pencapaian hasil belajar
Alat untuk menghasilkan nilai
Alat untuk memantau perkembangan belajar murid
Apa yang terlintas di pikiran Ibu dan Bapak saat mendengar kata asesmen?
Evaluasi dalam proses pembelajaran disekolah mulai dari kompetensi guru dalam mengajar, kemampuan murid dan sarana prasana yang mendukung proses pembelajaran serta dukungan dari masyarakat dan pemerintah setempat, dengan demikian hasil asesmen dijadikan tolak ukur untuk pengambilan keputusan dalam perbaikan proses pendidikan dan pembelajaran disekolah
Metode dan Format Asesmen
Metode Asesmen
Dalam pembelajaran paradigma baru, pelaksanaan asesmen diharapkan lebih berorientasi kepada keseluruhan proses belajar murid. Terdapat 3 pendekatan asesmen yang bisa diterapkan yaitu asesmen diagnostik, asesmen formatif, dan asesmen sumatif. Ketiganya dapat dilaksanakan dengan metode dan teknik yang beragam. Video ini akan menjelaskan ragam metode dan instrumen asesmen yang bisa diterapkan di kelas sesuai dengan kebutuhan dan tetap berpusat pada murid.
Asesmen diagnostik adalah asesmen awal pembelajaran.
Referensi:
- Pusat Asesmen dan Pembelajaran. Panduan Pembelajaran dan Asesmen Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah. 2021. Jakarta: Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
- Heritage, Margaret. (2013). Gathering Evidence of Student Understanding. SAGE handbook of research on classroom assessment, 179-195.
Format Asesmen
Format Asesmen
Dalam Kurikulum Merdeka, guru diberikan keleluasaan untuk menentukan teknik dan waktu pelaksanaan asesmen agar efektif mencapai tujuan pembelajaran. Asesmen juga diharapkan dapat berfokus pada proses belajar yang lebih bermakna, bukan hanya sekadar menghafal. Untuk itu pelaksanaan asesmen pun perlu dilakukan dengan format yang tepat. Video kali ini akan membahas format asesmen tradisional dan alternatif beserta karakteristiknya masing-masing. Dengan begitu guru dapat menggunakan kedua format asesmen tersebut sesuai kebutuhan.
Sumber:
Dikli, Semire. 2003. Assessment at a distance: Traditional vs. Alternative Assessments. The Turkish Online Journal of Educational Technology, 2(3), 13-19.
Pusat Asesmen dan Pembelajaran. Panduan Pembelajaran dan Asesmen Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah. 2021. Jakarta: Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
Projek adalah salah satu bentuk asesmen dengan teknik...
Observasi
Tes Tulis
Performa
Tes Lisan
Berikut yang bukan termasuk dalam format asesmen alternatif adalah
Projek
Soal pilihan ganda
Portofolio
Soal pertanyaan terbuka
Setelah menyimak video tadi, manakah teknik asesmen yang Ibu dan Bapak paling ingin coba untuk diterapkan di kelas? Mengapa? Asesmen Alternatif, karena memberikan berbagai jenis alternatif dalam penilaian sehingga kemampuan dan komptensi murid dapat diukur dengan baik dan sesuai dengan potensinya
Kurikulum Asesmen
Kurikulum dan Asesmen
Salah satu tujuan asesmen adalah untuk mendapatkan informasi apakah tujuan pembelajaran telah dicapai dengan baik dan strategi apa yang bisa dilakukan untuk menjadikannya lebih baik lagi.
Tujuan pembelajaran ini tentunya berkaitan dengan kompetensi yang diharapkan pada kurikulum. Video ini akan membahas bagaimana melibatkan murid secara aktif dalam pelaksanaan asesmen. Dengan begitu murid terlibat sepenuhnya dalam merancang rencana belajar, memantau proses belajarnya, dan melakukan refleksi atas proses yang dijalaninya.
Sumber:
- Pusat Asesmen dan Pembelajaran. Pembelajaran dengan Paradigma Baru. 2021. Jakarta: Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
- Pusat Asesmen dan Pembelajaran. Panduan Pembelajaran dan Asesmen Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah. 2021. Jakarta: Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
Salah satu cara melibatkan murid secara aktif dalam asesmen adalah dengan mengajak murid untuk
Melakukan penilaian diri
Melakukan penilaian antarteman
Membuat ceklis rencana dan capaian
Semua benar
Apa pandangan baru yang Ibu dan Bapak Guru dapatkan setelah menyimak video ini? Asesmen dalam pembelajaran merupakan tolak ukur bagi guru dalam memperbaiki pembelajaran kedepan agar dapat memenuhi kebutuhan belajar murid
Postest Asesmen 1
Asesmen sebagai proses belajar bertujuan untuk
sarana refleksi bagi murid terkait pencapaian diri terhadap capaian pembelajaran.
melakukan penilaian akhir capaian pembelajaran murid.
mendapatkan umpan balik bagi guru untuk memperbaiki pembelajaran di tema berikutnya.
melakukan pengecekan minat.
Perhatikan pernyataan di bawah ini
Untuk mengetahui sejauh mana kemampuan dan pemahaman diri terkait materi tertentu.
Untuk merencanakan perbaikan proses pembelajaran selanjutnya.
Untuk mengetahui sejauh mana ketercapaian tujuan pembelajaran pada periode tertentu.
Untuk mengetahui nilai capaian belajar anak.
Untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan belajar setiap individu.
Untuk merencanakan pola pendampingan belajar yang perlu dilakukan.
Fungsi asesmen sumatif bagi guru adalah …
1 dan 4
2 dan 3
4 dan 6
1 dan 5
Pak Ian ingin mengetahui pencapaian hasil belajar muridnya di materi IPA. Ia juga ingin melihat kekuatan dan kelemahan belajar pada murid.
Manakah asesmen di bawah ini yang dapat dilakukan oleh Pak Ian?
Murid mengerjakan proyek IPA kemudian Pak Ian memeriksa dan menilai produk akhir yang dihasilkan dari proyek yang dikerjakan.
Murid mengerjakan soal kuis IPA melalui aplikasi, kemudian Pak Ian memberikan umpan balik agar murid melakukan perbaikan.
Murid melakukan penilaian diri sendiri terkait penguasaannya terkait materi IPA kemudian Pak Ian membaca hasil penilaian diri tersebut.
Murid melakukan penilaian antarteman saat mempresentasikan temuan mereka dalam percobaan IPA, kemudian murid saling memperbaiki dan melengkapi temuan mereka.
Asesmen hanya digunakan sebagai salah satu bukti atau informasi untuk memahami proses pembelajaran yang telah berlangsung
Benar
Salah
Perhatikan pernyataan di bawah ini
1. Dapat digunakan sebagai umpan balik perbaikan pembelajaran.
2. Dapat digunakan untuk memetakan perkembangan proses belajar murid.
3. Dapat digunakan sebagai alat untuk menentukan kualitas guru.
4. Dapat digunakan untuk bahan evaluasi diri guru dalam meningkatkan mutu pembelajaran.
5. Dapat digunakan untuk mengetahui hasil belajar murid pada akhir proses pembelajaran saja.
Pernyataan yang tepat terkait fungsi asesmen adalah
1, 2, dan 5
1, 3, dan 4
1, 2, dan 4
2, 4, dan 5
Dalam melakukan penilaian hasil belajar murid pada mata pelajaran IPA, Pak Adit menggunakan tes tertulis sebagai satu-satunya alat ukur untuk mengukur kompetensi murid. Berdasarkan prinsip penilaian, penilaian yang dilakukan Pak Adit tidak sesuai dengan prinsip
Menyeluruh
kesesuaian fungsi umpan balik
adil
sederhana informatif
Peran asesmen dalam implementasi kurikulum di kelas adalah
Untuk memberikan informasi kepada kepala sekolah mengenai kualitas pembelajar yang terjadi di sekolah
Menstimulus pola pikir kritis murid untuk mengetahui mana yang benar dan mana yang salah
Meningkatkan kemampuan guru dalam mengecek hasil akhir pencapaian murid
Membantu guru untuk menentukan strategi pembelajaran selanjutnya
Penyataan yang benar mengenai kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran adalah
Kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran akan sama untuk semua guru dan semua murid.
Kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran menjadi standar minumum yang harus dicapai setiap murid.
Kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran merupakan sumber informasi bagi guru untuk menentukan tindak lanjut penyesuaian pembelajaran sesuai kondisi murid.
Kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran tidak berkaitan dengan aktivitas selama proses pembelajaran dan strategi asesmen yang akan dilakukan.
Pak Dentje adalah seorang guru baru. Ia masih kesulitan untuk memahami kaitan antara Capaian Pembelajaran dan tujuan pembelajaran dalam kurikulum dengan asesmen.
Pak Dentje menuliskan langkah-langkah agar dapat membantu ia memahami
Menelaah Capaian Pembelajaran.
Menurunkan capaian pembelajaran menjadi alur tujuan pembelajaran dan tujuan pembelajaran.
Melakukan asesmen.
Dari indikator asesmen diturunkan menjadi kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran.
Menurunkan tujuan pembelajaran menjadi indikator asesmen.
Mendiagnosis penguasaan murid dengan bantuan kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran.
Menentukan intervensi pembelajaran yang sesuai.
Langkah-langkah yang tepat dan sesuai urutannya adalah
1 - 2 - 5 - 3 - 4- 6 - 7
1 - 2 - 3 - 5 - 4 - 6 - 7
1 - 2 - 3 - 7 - 5 - 4 - 6
1 - 2 - 5 - 4 - 3 - 6 - 7
Asesmen yang dilakukan pada awal pembelajaran untuk mengetahui kapasitas murid di kelas adalah
asesmen formatif
asesmen sumatif
asesmen diagnostik
asesmen diri
Bu Alda akan melakukan tes untuk kemampuan menulis cerpen . Untuk tes tersebut, sebaiknya Bu Alda menggunakan instrumen asesmen ….
Catatan anekdotal
Rubrik
Tabel ceklis
Lembar pengamatan
Pak Didi akan melakukan asesmen untuk tujuan pembelajaran berikut:
Menyajikan hasil percobaan pemanfaatan gaya dan gerak serta pengaruhnya pada peristiwa di lingkungan sekitar.
Teknik asesmen yang tepat untuk digunakan oleh Pak Didi adalah
melakukan observasi mengenai perkembangan pengetahuan murid mengenai gaya dan gerak.
menggunakan tes tertulis pilihan ganda untuk mengetahui pemahaman murid mengenai pemanfaatan gaya dan gerak.
melakukan projek mengenai pemanfaatan gaya dan gerak disertai laporan pelaksanaan projek.
melakukan tes presentasi mengenai jenis-jenis gaya.
Menyiapkan Asesmen SMP - SMA/SMK/ PAket B-C
Asesmen Awal Pembelajaran
Asesmen diagnosis adalah asesmen awal pembelajaran.
Asesmen diagnosis adalah salah satu bentuk asesmen formatif yang bertujuan untuk mendiagnosis kemampuan awal dan kebutuhan belajar murid. Hasilnya dapat digunakan guru sebagai rujukan dalam merencanakan pembelajaran sesuai dengan kebutuhan murid.
Video ini akan menjelaskan bagaimana tahapan penyusunan sebuah asesmen diagnostik, pelaksanaan, serta menindaklanjuti hasilnya. Dengan begitu, Ibu dan Bapak Guru dapat belajar untuk menerapkannya di kelas nanti.
Asesmen diagnostik adalah asesmen awal pembelajaran.
Sumber:
- Pusat Asesmen dan Pembelajaran. Panduan Pembelajaran dan Asesmen Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah. 2021. Jakarta: Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
- SK Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi No. 008/H/KR/2022 tentang Capaian Pembelajaran pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah Pada Kurikulum Merdeka
Asesmen Awal Pembelajaran PJOK
Asesmen Awal Pembelajaran (PJOK)
Asesmen Diagnostik adalah asesmen awal pembelajaran.
Setiap murid memiliki kebutuhan, kemampuan, latar belakang, pengalaman, sampai tingkat kematangan yang berbeda-beda. Oleh karena itu, dibutuhkan asesmen diagnostik untuk memetakan murid berdasarkan kemampuan dan kebutuhannya. Video ini akan membantu Ibu dan Bapak Guru melakukan asesmen diagnostik di SD dengan contoh pelajaran PJOK.
Sumber:
- Pusat Asesmen dan Pembelajaran. Panduan Pembelajaran dan Asesmen Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah. 2021. Jakarta: Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
- SK Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi No. 008/H/KR/2022 tentang Capaian Pembelajaran pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah Pada Kurikulum Merdeka
Waktu yang tepat untuk melaksanakan asesmen diagnostik adalah ...
Di awal tahun ajaran baru
Di awal semester baru
Di awal materi baru
Semua benar
Ibu dan Bapak Guru, pernahkah "gagal" membuat murid memahami pelajaran tertentu? Bagaimana ceritanya? Kira-kira, apa pelajaran yang bisa diambil dari kejadian tersebut?
pernah, saat diberikan tugas membuat praktik masakan dari bahan makanan yang diasap/asinkan, murid membuat makanan ikan bakar, dari penjelasan yang ditanyakan kepada murid, alasannya ikan bakar kan ada asapnya juga pak, walaupun sudah dijelaskan dari awal, tetapi pemahaman yang terpikirkan oleh murid sebatas pembakaran.
![](https://www.google.com/images/icons/product/drive-32.png)
Membuat Lembar Amatan Bahasa Indonesia
Membuat Lembar Amatan Bahasa Indonesia
Lembar amatan adalah salah satu instrumen dalam teknik asesmen observasi. Instrumen ini bisa memberikan informasi objektif mengenai kompetensi murid dengan cara yang sederhana. Video ini akan membahas cara menyusun lembar amatan disertai contoh praktik agar Ibu dan Bapak Guru dapat mencoba menerapkannya di kelas sebagai salah satu bentuk asesmen formatif.
Asesmen diagnostik adalah asesmen awal pembelajaran.
Sumber:
- Pusat Asesmen dan Pembelajaran. Panduan Pembelajaran dan Asesmen Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah. 2021. Jakarta: Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
- SK Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi No. 008/H/KR/2022 tentang Capaian Pembelajaran pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah Pada Kurikulum Merdeka
- Nukman, Eva Y. C. Erni Setyowati. Buku Panduan Guru Bahasa Indonesia IV: Lihat Sekitar. 2021. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
- Heritage, Margaret. (2013). Gathering Evidence of Student Understanding. SAGE handbook of research on classroom assessment, 179-195.
![](https://www.google.com/images/icons/product/drive-32.png)
Membuat Rubrik Penilaian Informatika
Membuat Rubrik Penilaian Informatika
Rubrik adalah salah satu instrumen asesmen untuk mengukur ketercapaian pembelajaran. Rubrik perlu memuat beberapa bagian agar dapat dimanfaatkan secara optimal baik untuk guru dan murid. Video ini akan membahas cara menyusun rubrik dengan menggunakan contoh mata pelajaran Informatika di SMA. Dengan begitu Ibu dan Bapak Guru dapat mencoba membuat rubrik sendiri atau memodifikasi rubrik yang sudah ada sesuai dengan kebutuhan.
Sumber:
Wahyono,dkk. Buku Panduan Guru Informatika: SMA/SMK Kelas X. 2021. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
Berikut yang bukan bagian esensial dalam tabel rubrik adalah
Skala interval
Deskripsi tugas
Aspek pengukuran
Rencana tindak lanjut
Lembar amatan berfungsi untuk mengamati keterampilan yang juga dapat diukur melalui penugasan atau tes
Benar
Salah
Ketika sedang belajar bersama murid di kelas, hal apa yang membuat Ibu dan Bapak Guru tersenyum?
tingkah laku murid yang beragam dalam beraktifitas didalam kelas, ketika murid menjawab pertanyaan diluar dari konteks pembelajaran dan saat ada murid yang malu dan tidak mau menyampaikan pendapat atau diminta untuk maju kedepan kelas
![](https://www.google.com/images/icons/product/drive-32.png)
Postest Asesmen 2
Asesmen awal pembelajaran bertujuan untuk mengidentifikasi kompetensi, kekuatan, dan kelemahan murid
Benar
Salah
Ingatlah kembali cerita Pak Doni dengan asesmen diagnostiknya. Misalnya, ada kelompok murid yang tergolong mahir, tindakan apakah yang bisa Pak Doni lakukan untuk murid-murid tersebut?
Memberikan modifikasi tugas sesuai kebutuhan.
Memberikan modifikasi latihan sesuai kebutuhan
Memberikan modifikasi panduan sesuai kebutuhan.
Memberikan tantangan lebih atau kegiatan pengayaan yang sesuai.
Guru dan murid memiliki kesempatan untuk berkembang bersama dan saling mengeksplorasi.
Perhatikan beberapa tahapan penyusunan asesmen diagnostik berikut.
Melaksanakan asesmen dan mengolah hasilnya.
Menganalisis rapor murid tahun sebelumnya.
Mengidentifikasi kompetensi yang akan diajarkan.
Menggunakan data hasil asesmen untuk merencanakan pembelajaran yang lebih bermakna dan tepat sasaran.
Menyusun instrumen asesmen untuk mengukur kompetensi peserta didik.
Menggali informasi tentang murid, seperti latar belakang keluarga, motivasi, minat, serta ketersediaan sarana dan prasarana.
Urutan manakah yang sesuai dalam menyusun sebuah asesmen diagnostik?
2-1-3-5-6-4
2-3-6-1-5-4
2-3-5-6-1-4
3-1-5-2-6-4
3-1-5-6-2-4
Mengidentifikasi kemampuan prasyarat yang perlu dimiliki siswa adalah langkah pertama dalam merancang asesmen diagnostik.
Benar
Salah
Perhatikan hasil asesmen diagnostik guru PJOK untuk praktik gaya bebas, ditentukan ada beberapa level yang akan menjadi indikator tercapainya tujuan pembelajaran, yaitu:
Level 1: Pengenalan air dan masuk kolam renang.
Level 2: Kontrol nafas, mengapung, dan posisi badan yang stabil.
Level 3: Dorongan lengan, istirahat lengan, dan gerakan tungkai.
Level 4: Mengkoordinasikan gerakan lengan dan tungkai serta pengambilan nafas.
Level 5: Jarak tempuh yang disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan murid.
Kategori yang sesuai ketika siswa sudah mampu mencapai level 3 dan proses pembelajaran di level 4 adalah
Mahir
Cakap
Layak
Berkembang
Ingatlah kembali hasil asesmen diagnostik guru PJOK terkait praktik renang dengan gaya bebas. Untuk siswa dengan tipe 1 (masih takut air), tujuan pembelajaran yang kurang sesuai adalah
Mempraktikkan kontrol nafas
Melakukan gerakan tungkai
Mengapung di dalam air.
Posisi badan yang stabil.
Masuk kolam renang tanpa takut.
Hasil observasi guru terhadap murid yang berisi aneka indikator yang harus dikuasai murid dinamakan
Catatan anekdotal
Foto berseri
Lembar amatan
Hasil karya
Ceklis
Perhatikan pernyataan berikut.
Membuat catatan yang berisi keterampilan spesifik yang perlu dikembangkan.
Menentukan indikator turunan dari tujuan pembelajaran.
Membuat pemetaan berdasarkan tingkat penguasaan murid.
Tahapan dalam menyusun lembar amatan adalah
1-2-3
1-3-2
2-3-1
2-1-3
3-1-2
Perhatikan pernyataan berikut.
Menyajikan informasi yang nyata dan terkini mengenai kondisi murid.
Pemetaan kemampuan yang sudah dibuat tidak dapat guru gunakan untuk tujuan pembelajaran yang berbeda.
Dapat membantu guru untuk menyusun laporan perkembangan murid yang lebih bermakna.
Pemetaan kemampuan yang sudah dibuat dapat guru gunakan untuk tujuan pembelajaran yang berbeda.
Keuntungan menggunakan lembar amatan adalah
1, 2, dan 3
2, 3, dan 4
1, 2, dan 4
1, 3, dan 4
Penggunaan Hasil Asesmen SMP dan SMA/SMK / paket B-C
Merencanakan tindak-lanjut asesmen
Video ini akan membahas prinsip-prinsip pola pikir bertumbuh yang perlu ada dalam diri guru dan murid. Dengan begitu, guru dapat memanfaatkan asesmen menjadi bukti pembelajaran yang bermakna dan merencanakan tindak lanjut yang mampu membantu murid menumbuhkan potensinya.
Sumber:
Pusat Asesmen dan Pembelajaran. Panduan Pembelajaran dan Asesmen Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah. 2021. Jakarta: Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
Merencanakan Tindak Lanjut Asesmen MTK
Merencanakan tindak-lanjut asesmen Matematika
Asesmen dan tindak-lanjutnya adalah komponen yang memegang peran penting dalam proses pencapaian kompetensi para murid.
Video ini akan menjelaskan contoh perencanaan tindak lanjut asesmen di SD dengan menggunakan contoh pelajaran Matematika. Contoh praktik pada video ini juga bisa diterapkan pada mata pelajaran dan jenjang lainnya.
Referensi:
Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan. 2021. Buku Panduan Guru: Pengembangan Pembelajaran Satuan PAUD. Jakarta: Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.
Di bawah ini yang bukan prinsip pola pikir bertumbuh adalah..
Kesalahan merupakan kesempatan untuk belajar lebih banyak lagi
Kecerdasan dan bakat bersifat tetap dan bawaan lahir
Umpan balik yang tepat berpengaruh pada motivasi belajar
Setiap orang itu unik, memiliki peta jalan belajar yang berbeda, dan tidak perlu membandingkannya dengan orang lain
Salah satu bentuk tindak lanjut dari hasil asesmen adalah mengubah strategi belajar.
Benar
Salah
Apakah Ibu/Bapak Guru sudah menerapkan pola pikir bertumbuh dalam diri sendiri? Ceritakan salah satu contohnya.
sudah, salah satu contoh dalam peningkatan komptensi diri dengan mengikuti pelatihan daring dan luring dalam memahami kurikulum dan penerapannya dalam pembelajaran, sehingga dapat memahami dalam menerapkan kurikulum dalam pembelajaran walaupun masih jauh dari sempurna.
Umpan Balik
Memberikan umpan balik
Salah penerapan pola pikir bertumbuh dalam asesmen adalah pentingnya umpan balik terhadap pencapaian tujuan belajar murid. Video ini akan menjelaskan cara-cara melakukan umpan balik yang tepat beserta contohnya untuk memudahkan Ibu dan Bapak Guru menerapkan pemberian umpan balik di kelas.
Referensi:
1. Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan. 2021. Buku Panduan Guru: Pengembangan Pembelajaran Satuan PAUD. Jakarta: Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.
2. http://ditsmp.kemdikbud.go.id/infografis-penilaian-formatif diunduh pada tanggal 20 September 2021.
3. https://www.edutopia.org/blog/tips-providing-students-meaningful-feedback-marianne-stenger diunduh pada tanggal 20 September 2021.
Anak tangga terakhir pada tangga umpan balik adalah pemberian
Nilai
Saran
Apresiasi
Perhatian
Umpan balik seperti apa yang pernah Ibu dan Bapak Guru lakukan?
Apresiasi kepada murid yang telah mengerjakan tugas sesuai tenggat waktu yang diberikan
Mengelola dan Melaporkan Hasil Asesmen
![](https://www.google.com/images/icons/product/drive-32.png)
![](https://www.google.com/images/icons/product/drive-32.png)
![](https://www.google.com/images/icons/product/drive-32.png)
![](https://www.google.com/images/icons/product/drive-32.png)
![](https://www.google.com/images/icons/product/drive-32.png)
Pelaporan Belajar Oleh Murid
Pelaporan Belajar oleh Murid
Pemberian rapor seringkali digunakan sebagai satu-satunya cara dalam melaporkan hasil belajar murid kepada orang tua. Umumnya saat pembagian rapor, yang terlibat adalah guru dan orang tua. Padahal. murid pun bisa berperan dalam melaporkan hasil belajar mereka. Video ini akan membahas ragam cara pelaporan belajar oleh murid yang juga bisa Ibu dan Bapak Guru lakukan di kelas.
Untuk jenjang SMK terdapat juga metode Skill Pasport yang bisa dipelajari dalam Panduan Pembelajaran dan Asesmen hlm 60
Referensi:
Tim Penyusun. 2022. Panduan Pembelajaran dan Asesmen: Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Menengah. Jakarta: Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Pihak yang menentukan kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran adalah Kemdikbudristek.
Benar
Salah
Nilai akhir didapatkan dari hasil pengolahan data asesmen sumatif.
Benar
Salah
Komponen rapor perlu memuat hal berikut, kecuali ....
Nilai akhir
Deskripsi
Nilai asesmen formatif
Catatan guru
Alternatif pelaporan belajar oleh murid yang dapat dilakukan oleh guru adalah
Konferensi
Portofolio
Pameran karya
Semua benar
Kriteria kenaikan kelas ditentukan dan dipertimbangkan oleh ....
Kemdikbudristek
Dinas pendidikan daerah
Pengawas sekolah
Satuan pendidikan
Apa kesulitan yang Ibu/Bapak Guru hadapi saat ini ketika melakukan pengolahan hasil asesmen dan menyusun Laporan Hasil Belajar?
Kesulitan yang dihadapi adalah waktu, karena mengajar 24 jam dengan jumlah murid hampir 40 perkelas, membuat deskripsi tiap murid yang beragam dan berbeda membutuhkan waktu yang lebih lama, dan diperlukan standarisasi untuk kesamaan dalam pembuatan deskripsi, sementara murid berbeda dan unik.
Postest Penggunaan Hasil Asesmen
Seseorang yang memiliki pola pikir bertumbuh berkeyakinan bahwa kecerdasan dan bakat dapat dikembangkan seiring berjalannya waktu, usaha, dan belajar yang diikuti kesungguhan dan ketekunan.
Benar
Salah
Perhatikan beberapa pernyataan berikut.
Kesalahan dalam belajar itu wajar. Jika diterima, dikomunikasikan, dan dicarikan jalan keluar, maka kesalahan akan menstimulasi perkembangan otak murid.
Belajar bukan tentang pemahaman, penalaran, penerapan, serta kemampuan menilai dan berkarya secara mendalam, tetapi tentang kecepatan.
Ekspektasi guru yang positif tentang kemampuan murid akan sangat mempengaruhi performa murid.
Setiap murid itu sama, memiliki peta jalan belajar yang seragam, dan perlu dibandingkan dengan teman-temannya.
Pengkondisian lingkungan belajar (fisik dan psikis) di sekolah dan rumah akan mempengaruhi pencapaian hasil belajar.
Manakah pernyataan yang kurang sesuai dalam menerapkan pola pikir bertumbuh?
1 dan 3
2 dan 4
3 dan 5
2 dan 3
1 dan 5
Perhatikan salah satu hasil asesmen diagnostik siswa kelas XI pada mata pelajaran Kimia di awal tahun ajaran baru berikut.
Mayoritas murid sudah memahami cara jenis dan cara menuliskan reaksi kimia.
Mayoritas murid sudah memahami teori hukum dasar kimia.
Mayoritas murid tidak bisa menyelesaikan studi kasus aplikasi hukum kimia dalam kehidupan sehari-hari.
Manakah bentuk tindak-lanjut dalam hal strategi pembelajaran yang sesuai terkait hasil asesmen tersebut?
Mengubah rencana pembelajaran di awal untuk beberapa pertemuan menjadi berfokus pada penerapan.
Bisa memulai pembelajaran di fase F karena sebagian besar murid sudah memahami konsep dasar. Bagi murid yang belum memahami diberikan latihan tambahan.
Masuk memulai pembelajaran di fase F dan memberikan murid bahan ajar-bahan ajar tambahan mengenai penerapan ilmu kimia untuk murid pelajari secara mandiri.
Bisa memulai pembelajaran di fase F dan mencoba mengundang narasumber kimia ke sekolah untuk menjelaskan penerapan hukum kimia dalam kehidupan sehari-hari.
Umpan balik adalah komentar atau respons terhadap karya dan proses belajar murid yang relevan dengan teknik penilaian formatif yang diberikan.
Benar.
Salah.
Perhatikan cuplikan percapakan guru Bahasa Indonesia dan siswa berikut.
Guru: "Menurutmu, adakah yang bisa ditambahkan pada teks argumentasi buatanmu?
Murid: "Hmm... judul?
Guru: "Ya, menambahkan judul akan memudahkan pembaca mengetahui topik apa yang mau kamu angkat. Bagaimana dengan sumber fakta yang kamu sampaikan?
Murid: "Oh, iya benar Bu! Aku lupa belum kasih referensi"
Klarifikasi
Nilai
Perhatian
Saran
Apresiasi
Pengolahan nilai akhir didapatkan dari data ....
Asesmen formatif
Asesmen sumatif
Asesmen formatif dan sumatif
Dapat asesmen formatif atau asesmen sumatif bergantung pada pertimbangan satuan pendidikan
Penulisan deskripsi di rapor murid berdasarkan pada ....
Capaian Pembelajaran
Alur tujuan pembelajaran
Poin penting dari materi yang sudah diberikan
Semua benar
Pak Karsan adalah Kepala Sekolah SMP Insan Maju. Mendekati akhir semester, ia mendapati isu bahwa mayoritas orang tua dalam keterlibatan belajar anak masih rendah. Respon dalam grup chat pun rendah karena mayoritas orang tua sibuk bertani. Sebagian murid juga masih kurang inisiatif untuk berkomunikasi dengan orang tuanya mengenai hambatan belajarnya. Keterlibatan orang tua paling tinggi yaitu saat pembagian rapor.
Dengan kondisi seperti itu, sebaiknya strategi apa yang paling tepat Pak Karsan terapkan di sekolahnya?
Menghimbau guru untuk menyampaikan masalah ini dengan orang tua saat pembagian rapor
Membuat portofolio untuk divariasikan bersamaan dengan pembagian rapor
Mengadakan pameran karya murid saat pembagian rapor
Mengadakan konferensi belajar antara guru, murid, dan orang tua saat pembagian rapor
Aksi Nyata
![](https://www.google.com/images/icons/product/drive-32.png)
Perbaikan Aksi Nyata : Asesmen Alternatif (sertifikat)
![](https://www.google.com/images/icons/product/drive-32.png)
Rangkuman dan Intisari Modul (otw)