Kurikulum Merdeka
Tentang Kurikulum
Apa Itu Kurikulum
Melalui kurikulum, pengalaman belajar siswa dibentuk dari titik awal hingga akhir. Video ini menjelaskan pengertian, komponen, fungsi kurikulum.
Referensi:
1. OECD. 2020. Curriculum (re) design from the OECD Education 2030 project. Overview brochure
2. Pusat Asesmen dan Pembelajaran. 2021. Paparan Pembelajaran Paradgima Baru. Jakarta: Kementerian Pendidikan,, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.
3. Tyler, W., Ralph. 1949. The Basic Principles of Curriculum and Instruction. Chicago: The University if Chicago Press
Mengapa Kurikulum Perlu Diubah
Mengapa Kurikulum Perlu Diubah
Mengapa kurikulum terus berubah-ubah? Apa maksud dibalik perubahan kurikulum di suatu negara? Video ini menjelaskan bagaimana kurikulum perlu berubah demi memenuhi kebutuhan murid sesuai dengan zamannya.
Referensi:
1. OECD. 2020. Curriculum (re) design from the OECD Education 2030 project. Overview brochure
2. Pusat Asesmen dan Pembelajaran. 2021. Paparan Pembelajaran Paradgima Baru. Jakarta: Kementerian Pendidikan,, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.
Mengapa Kurikulum Perlu Diadaptasi
Mengapa Kurikulum Perlu Diadaptasi
Kurikulum memang dirancang oleh pemerintah pusat. Lantas, bagaimana dengan keadaan satuan pendidikan yang beragam dari Sabang sampai Merauke? Dan yang paling utama: bagaimana dengan kebutuhan murid yang berbeda-beda? Video ini menjelaskan alasan mengapa kurikulum perlu diadaptasi di tingkat satuan pendidikan.
Referensi:
1. OECD. 2020. Curriculum (re) design from the OECD Education 2030 project. Overview brochure
2. Pusat Asesmen dan Pembelajaran. 2021. Paparan Pembelajaran Paradgima Baru. Jakarta: Kementerian Pendidikan,, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.
Hal apa yang sepatutnya menjadi acuan utama kurikulum?
murid
peraturan pemerintah
pemikiran guru
kebutuhan sekolah
Apa sifat kurikulum?
rigid
berubah-ubah
dinamis
pakem
Faktor apa saja yang bisa memengaruhi adaptasi kurikulum?
geografi
penentu kebijakan
kemauan pembuat kurikulum
Kurikulum dalam Pembelajaran
Kurikulum dalam Pembelajaran
Melanjutkan pemahaman bahwa kurikulum harus disesuaikan dengan keadaan satuan pendidikan dan kebutuhan murid, video ini menjelaskan bagaimana mengembangkan kurikulum untuk mencapai tujuan tersebut.
Referensi:
1. OECD. 2020. Curriculum (re) design from the OECD Education 2030 project. Overview brochure
2. Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan. 2021. Panduan Pengembangan Kurikulum operasional di Satuan Pendidikan. Jakarta: Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
3. Pusat Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan. 2020. Naskah Akademik Program Sekolah Penggerak. Jakarta: Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan teknologi
Di dalam penerapan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan, terdapat komponen yang dapat kita kaji secara berkala dalam kurun waktu tertentu. Visi dan Misi tidak termasuk di dalam komponen tersebut.
Penyataan di atas adalah......
benar
salah
Pembelajaran Paradigma Baru
Prinsip Umum Pembelajaran
Prinsip-prinsip pembelajaran seperti apa yang membantu guru merancang pembelajaran yang bisa mewadahi kebutuhan murid yang beragam? Yuk, belajar bersama melalui video ini.
Referensi:
1. Pusat Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan. 2020. Naskah Akademik Program Sekolah Penggerak. Jakarta: Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Berikut yang tidak termasuk prinsip pembelajaran yang berpihak pada murid adalah?
Mempertimbangkan kebutuhan capaian belajar murid saat ini.
Membangun kapasitas belajar murid menjadi pembelajar sepanjang hayat.
Mendukung perkembangan kognitif dan karakter murid.
Mengusahakan seluruh materi selesai diajarkan dalam satu tahun ajaran.
Ibu dan Bapak Guru, ceritakan yuk tentang waktu favorit bersama murid, ketika sedang melakukan apa?
Waktu favorit bersama murud ketika sedang melakukan praktek dari materi pelajaran yang disajikan
![](https://www.google.com/images/icons/product/drive-32.png)
Capaian Pembelajaran
Capaian Pembelajaran
Dalam implementasi Kurikulum Merdeka, Capaian Pembelajaran menjadi acuan kompetensi dan kriteria yang ingin dicapai dalam sebuah mata pelajaran. Video ini bercerita tentang bagaimana konsep Capaian Pembelajaran, sekaligus hubungannya dengan teori piaget dan teori konstruktivisme.
Referensi:
1. Pusat Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan. 2020. Naskah Akademik Program Sekolah Penggerak. Jakarta: Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan teknologi
2. Salinan Keputusan Kepala Badan Penelitan dan Pengembangan dan Perbukuan Nomor 028/H/KU/2021 tentang Capaian Pembelajaran PAUD, SD, SMP, SMA, SDLB, SMPLB, dan SMALB pada Program Sekolah Penggerak
3. Salinan Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia Nomor 162/M/2021 tentang Sekolah Penggerak
4. https://www.getsmarter.com/blog/research-hub/unpacking-blooms-taxonomy-part-1/ diunduh pada tanggal 10 September 2021.
Capaian Pembelajaran Dalam Kurikulum
Capaian Pembelajaran dalam Kurikulum
Salah satu semangat dalam Kurikulum Merdeka adalah konsep teaching at the right level atau mengajar pada tahapan pembelajaran yang sesuai. Konsep ini mengusung pembelajaran yang disesuaikan dengan tingkat capaian atau kemampuan awalnya.
Lalu bagaimana kaitan konsep ini dengan Capaian Pembelajaran? Video ini akan membahas jawaban pertanyaan tersebut dengan menjelaskan secara umum posisi Capaian Pembelajaran dalam kurikulum.
Referensi:
1. Pusat Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan. 2020. Naskah Akademik Program Sekolah Penggerak. Jakarta: Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan teknologi
2. Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan. 2021. Keputusan Kepala Badan Penelitan dan Pengembangan dan Perbukuan Nomor 028/H/KU/2021 tentang Capaian Pembelajaran PAUD, SD, SMP, SMA, SDLB, SMPLB, dan SMALB pada Program Sekolah Penggerak. Jakarta: Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan teknologi.
3. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi. 2021. Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia Nomor 162/M/2021 tentang Sekolah Penggerak. Jakarta.
Kompetensi, Capaian Pembelajaran dan Profil Pelajar Pancasila
Kompetensi, Capaian Pembelajaran dan Profil Pelajar Pancasila
Profil Pelajar Pancasila adalah luaran jangka panjang yang diharapkan dari kurikulum. Untuk mewujudkannya perlu proses yang konsisten dari fase PAUD sampai jenjang SMA/K. Video ini akan membahas kaitan antara kompetensi dalam Capaian Pembelajaran dengan terwujudnya Profil Pelajar Indonesia. Dengan begitu, kita dapat memahami bagaimana implementasinya di kelas nanti.
Referensi:
1. Pusat Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan. 2020. Naskah Akademik Program Sekolah Penggerak. Jakarta: Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
2. Tim Penyusun. Naskah Akademik Profil Pelajar Pancasila. 2020. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
Sebagai acuan pembelajaran, Capaian Pembelajaran diturunkan menjadi...
Modul ajar
Alur tujuan pembelajaran
Tujuan pembelajaran
RPP
Capaian Pembelajaran dibuat untuk rentang waktu..
1 fase
1 tahun ajaran
1 semester
Tergantung kebutuhan
Dimensi-dimensi dalam profil pelajar pancasila dibangun sejak...
Mulai dari SMP hingga SMA/SMK
Dasar di SD saja
Fase fondasi di PAUD hingga lulus SMA/SMK
SD hingga SMA/SMK
Perubahan apa yang Ibu/Bapak rasa akan paling signifikan di kelas dengan implementasi Kurikulum Merdeka?
Kurikulum merdeka memberikan kebebasan yang luas didalam kelas bagi guru untuk mengekplore dan mengimplementasi pembelajaran sesuai dengan kebutuhan murid agar capaian belajar pada setiap fase dalam terlaksana dengan baik
Struktur Pembelajaran dengan Paradigma Baru
Struktur Pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka
Seperti apa proses pembelajaran dengan paradigma baru melalui implementasi kurikulum merdeka dilakukan? Apa perubahan utama pembelajaran di setiap jenjang pada kurikulum merdeka ini? Bagaimana dengan asesmen, pembelajaran projek, dan alokasi waktu pembelajaran? Video ini akan mulai memberikan jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan tersebut, sebelum kita menyelami tiap-tiap bahasan lebih mendalam.
Referensi:
1. Pusat Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan. 2020. Naskah Akademik Program Sekolah Penggerak. Jakarta: Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan teknologi
2. Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan. 2021. Keputusan Kepala Badan Penelitan dan Pengembangan dan Perbukuan Nomor 028/H/KU/2021 tentang Capaian Pembelajaran PAUD, SD, SMP, SMA, SDLB, SMPLB, dan SMALB pada Program Sekolah Penggerak. Jakarta: Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan teknologi.
3. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi. 2021. Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia Nomor 162/M/2021 tentang Sekolah Penggerak. Jakarta.
Dalam Kurikulum Prototipe (Kurikulum Merdeka) terdapat program yang memberikan pembelajaran kontekstual dan mengasah kemampuan berpikir murid. Program ini mempunyai tujuh tema yang dapat dipilih oleh sekolah untuk dieksplorasi.
Program tersebut adalah
Intrakurikuler.
Projek penguatan profil pelajar Pancasila.
Ekstrakurikuler.
Semua benar.
Setelah mengenal perubahan utama pembelajaran pada kurikulum merdeka, hal apa yang paling membuat Ibu dan Bapak Guru bersemangat? Mengapa?
Kurikulum merdeka memberikan pembelajaran yang memerdekakan dengan berpusat pada murid, dalam hal memenuhi kebutuhan belajar murid perlu dilakukan kolaborasi antar guru dan sekolah dalam memetakan kesiapan belajar, minat dan bakat murid agar murid dan guru betul-betul merdeka dalam belajar
Post Test Kurikulum
Untuk memberikan wawasan dan gambaran yang kontekstual mengenai peran murid SMP Merdeka Belajar pada masa yang akan datang, Pak Ardianto bekerja sama dengan sebuah partai politik dalam mengadakan projek pembelajaran berbasis pelayanan masyarakat.
Apakah hal yang dilakukan oleh Pak Ardianto tersebut tepat?
Tepat, karena pembelajaran dengan paradigma baru mendorong murid untuk belajar secara kontekstual.
Tidak tepat, Pak Ardianto seharusnya dapat memilih komunitas lain yang netral untuk berkolaborasi dalam pembelajaran.
Tepat, karena sekolah merdeka untuk melibatkan pihak manapun dalam menyelenggarakan pembelajaran.
Tidak tepat, karena kegiatan tersebut lebih cocok diterapkan pada murid SMA/SMK.
Capaian pembelajaran berisi kompetensi inti dan konten esensial yang harus dicapai dalam satu fase.
Benar
Salah
Belajar merupakan proses membangun pengetahuan baru dan dilakukan sendiri oleh murid. Pengetahuan baru ini dibangun dari kemampuan awal, pengalaman belajar, dan interaksi sosial yang dimiliki murid.
Pandangan tersebut sesuai dengan teori belajar yang digunakan dalam penyusunan capaian pembelajaran, yaitu ….
Behaviorisme
Konstruktivisme
Kognitivisme
Taksonomi Bloom
Berikut ini merupakan penerapan pembelajaran berdiferensiasi di kelas, kecuali….
Guru mengelompokkan murid sesuai dengan kebutuhan dan karakteristiknya.
Murid diberikan keleluasaan untuk memilih bahan belajar untuk mendukung proses belajarnya.
Seluruh murid hanya mempelajari materi dari video pembelajaran yang dibuat guru
Guru melibatkan murid untuk menentukan target belajarnya di kelas
Di awal tahun pelajaran, Bu Sari mengidentifikasi murid di kelasnya (fase C) masih memiliki kemampuan membaca seperti di fase A. Hal yang sebaiknya tidak dilakukan Bu Sari adalah….
Meminta murid tersebut untuk kembali belajar di kelas sebelumnya
Memberikan pengayaan dan jam tambahan membaca
Merancang perangkat ajar yang sesuai dengan kemampuan murid.
Memberikan pendampingan pada murid tersebut
Projek penguatan profil pelajar pancasila dilaksanakan dengan alokasi waktu sendiri, tidak terikat dengan mata pelajaran apapun.
Benar
Salah
Salah satu perubahan struktur kurikulum pada kurikulum prototipe (Kurikulum Merdeka) di SMP adalah…
Pembelajaran IPA dan IPS dilakukan secara terpadu menjadi IPAS.
Murid dapat memilih mata pelajaran peminatan yang disediakan oleh sekolah.
Mata pelajaran informatika merupakan mata pelajaran wajib.
Muatan pembelajaran IPAS terintegrasi dalam mata pelajaran lain.
Contoh penerapan asesmen dalam Kurikulum Merdeka yang tepat adalah….
Bu Atikah menggunakan nilai ulangan sebagai satu-satunya sumber penilaian untuk murid
Pak Jimi melakukan penilaian sikap, keterampilan, dan pengetahuan secara terpisah di kelas.
Bu Linda melakukan asesmen awal pembelajaran untuk membuat pemetaan kemampuan awal murid di awal semester.
Sekolah menetapkan seluruh guru harus menggunakan tes tulis sebagai asesmen sumatif.
Aksi Nyata Kurikulum (sertifkat)
Menyebarkan pemahaman "Mengapa kurikulum perlu berubah?" - [Guru dan Kepala Sekolah]
Aksi Nyata:
Rancanglah rencana penyebaran pemahaman "Mengapa Kurikulum perlu Berubah?" kepada sasaran yang menurut Anda perlu memahami konsep ini. (Rekan guru/orang tua/murid/dsb.)
Komunikasikan pemahaman Anda tentang kurikulum dan "Mengapa Kurikulum perlu Berubah?" kepada sasaran tersebut.
Pemahaman boleh disampaikan melalui ragam media (presentasi/video/poster/booklet/lagu/puisi/dll) dengan cara yang efektif untuk sasaran. Kegiatan dapat dilakukan dalam bentuk luring maupun daring melalui media yang menurut Anda sesuai.
Mintalah refleksi/umpan balik dari sasaran Anda dengan menggunakan cara sendiri atau metode yang tersedia di Perpustakaan Belajar.
Unggah bukti dalam 1 dokumen yang berisi:
- Dokumentasi kegiatan penyebaran pemahaman "Mengapa kurikulum perlu berubah?" (Poin 2-3)
- Hasil refleksi dengan audiens Anda (Poin 4)
OPSI FILE YANG DAPAT DIUNGGAH
text_snippetDokumen (PDF)
Membuat strategi penerapan kurikulum merdeka di kelas - [Guru]
Aksi Nyata:
Buatlah strategi penerapan Kurikulum Merdeka sesuai dengan pemahaman Anda misalnya, membuat modul ajar (RPP Plus)/ membuat kesepakatan atau keyakinan kelas/melakukan asesmen diagnostik, dsb. Silahkan melibatkan aktor/pemangku kepentingan untuk membantu pelaksanaannya.
Praktikkan rancangan strategi Anda di kelas
Mintalah umpan balik/refleksi dari murid (min 3) secara tertulis (untuk jenjang PAUD dan SD Fase A bisa secara lisan) dengan menggunakan cara sendiri atau metode yang tersedia di Perpustakaan Belajar.
Unggah dokumen berisi:
- Dokumentasi projek (poin 1 dan 2)
- Dokumentasi hasil refleksi/umpan balik dari murid (poin 3)
OPSI FILE YANG DAPAT DIUNGGAH
text_snippetDokumen (PDF)
Membuat Diskusi Kelompok Terarah (FGD) terkait Kurikulum Merdeka - [Guru - Kepala Sekolah]
Aksi Nyata:
Buatlah kegiatan Diskusi Kelompok Terarah (FGD) mengenai pemahaman kurikulum merdeka yang mencakup struktur kurikulum, asesmen, dan pembelajaran berdiferensiasi di satuan pendidikan Anda.
Gunakan metode 6 Topi Berpikir untuk memandu diskusi.
Libatkan para guru dan staf di satuan pendidikan dalam kegiatan ini.
Unggah bukti dalam 1 dokumen yang berisi:
- Dokumentasi kegiatan (poin 1)
- Dokumentasi isi dari 6 Topi Berpikir (poin 2)
a. Topi Kuning (Fokus pada manfaat, nilai, yang melekat pada keuntungan),
b. Topi Biru (Fokus pada gambar besar masalah)
c. Topi Hitam (Fokus pada kesulitan, kerugian dan konsekuensi negatif)
d. Topi Hijau (Fokus pada kreatifitas, alternatif, penyelesaian, dan cara-cara baru)
e. Topi Putih (Fokus pada fakta, data, dan informasi yang diketahui)
f. Topi Merah (Fokus pada naluri, intuisi dan emosi, yang akan dibimbing otak mencari jawaban)
OPSI FILE YANG DAPAT DIUNGGAH
text_snippetDokumen (PDF)
![](https://www.google.com/images/icons/product/drive-32.png)
Lembar Aksi Nyata
Unggah dokumen Aksi Nyata Anda
Format PDF : Laporan Aksinyata Modul Kurikulum.pdf
Judul Aksi Nyata : Mengapa Kurikulum Harus Berubah?
Ceritakan bagaimana kegiatan penyebaran pemahaman "Mengapa Kurikulum perlu berubah" yang Anda lakukan:
Siapa aktor yang terlibat? Sertakan juga alasannya memlih aktor tersebut.
Aktor yang terlibat guru dan orang tua
Alasan karena memberikan pemahaman tentang mendidik anak sesuai dengan zamannya akan bermunculan ide-ide dan pendapat yang dipahami oleh guru dan orang tua dari perspektif masing-masing
Cara/strategi yang dilakukan untuk menyebarkan pemahaman "Mengapa kurikulum perlu berubah".
cara menyebarkan pemahaman
1. Membuat Google Form dalam bentuk pertanyaa
2. Membagikan dalam sosial media (facebook, Whatsapp)
Hal yang Anda pelajari dari kegaitan ini:
Bagiamana perasaan Anda saat melakukan projek ini?
Senang, karena dapat berbagi ilmu dan pengalaman dengan guru dan orang tua walimurid
Hal baru yang anda pelajari saat melakukan projek ini?
pendidikan seyogyanya dilakukan dari rumah, masyarakat dan sekolah, adanya kolaborasi akan membuat program pemerintah terhadap perwujudan PROFIL PELAJAR PANCASILA akan terwujud dengan MERDEKA BELAJAR
Apakah rencana yang akan Anda lakukan setelah projek ini?
Mendidik anak sesuai kodrat zamat dan keadaan, menjadi pembelajar sepanjang hayat dan menjadi pendengar yang baik serta menjadi guru yang WELLBEING
Refleksi Responden tentang MENGAPA KURIKULUM HARUS BERUBAH,
silahkan isi Form : Klik disini
Sejarah Perkembangan Kurikulum
1. Kurikulum 1947
Ini adalah kurikulum pertama sejak Indonesia merdeka. Perubahan arah pendidikan lebih bersifat politis, dari orientasi pendidikan Belanda ke kepentingan nasional. Saat itu mulai ditetapkan Pancasila sebagai asas pendidikan. Kurikulum ini juga disebut dengan Rencana Pelajaran 1947, namun baru dilaksanakan pada tahun 1950.
Karena kurikulum ini lahir dikala Indonesia baru merdeka, maka pendidikan yang diajarkan lebih menekankan pada pembentukan karakter manusia Indonesia merdeka, berdaulat, dan sejajar dengan bangsa lain di muka bumi ini. Fokus Rencana Pelajaran 1947 tidak menekankan pendidikan pikiran, melainkan hanya pendidikan watak, kesadaran bernegara dan bermasyarakat.
2. Kurikulum 1952
Kehadiran kurikulum ini merupakan penyempurnaan kurikulum sebelumnya, dengan merinci setiap mata pelajaran sehingga dinamakan Rencana Pelajaran Terurai 1952. Kurikulum ini sudah mengarah pada suatu sistem pendidikan Indonesia, seperti setiap pelajaran dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari. Silabus mata pelajaran menunjukkan secara jelas bahwa seorang guru hanya mengajar satu mata pelajaran.
3. Kurikulum 1964
Pemerintah kembali menyempurnakan sistem kurikulum pada 1964, yang dinamakan Rencana Pendidikan 1964. Kurikulum ini bercirikan bahwa pemerintah mempunyai keinginan agar rakyat mendapat pengetahuan akademik untuk pembekalan pada jenjang SD. Sehingga pembelajaran dipusatkan pada program Pancawardhana, yaitu pengembangan moral, kecerdasan, emosional atau artistik, keprigelan (keterampilan), dan jasmani.
4. Kurikulum 1968
Kurikulum pertama pada era orde baru. Bersifat politis dan dimaksudkan untuk menggantikan Rencana Pendidikan 1964 yang dicitrakan sebagai produk orde lama. Kurikulum ini bertujuan membentuk manusia Pancasila sejati, kuat, dan sehat jasmani, mempertinggi kecerdasan dan keterampilan jasmani, moral, budi pekerti, dan keyakinan beragama. Kurikulum 1968 merupakan perwujudan dari perubahan orientasi pada pelaksanaan UUD 1945 secara murni.
Cirinya, muatan materi pelajaran bersifat teoretis, tidak mengaitkan dengan permasalahan faktual di lapangan. Titik beratnya pada materi apa saja yang tepat diberikan kepada siswa di setiap jenjang pendidikan. Isi pendidikan diarahkan pada kegiatan mempertinggi kecerdasan dan keterampilan, serta mengembangkan fisik sehat dan kuat.
5. Kurikulum 1975
Pemerintah kemudian menyempurnakan kurikulum 1968 pada tahun 1975. Kurikulum ini menekankan pendidikan lebih efektif dan efisien. Menurut Mudjito, Direktur Pembinaan TK dan SD Departemen Pendidikan kala itu, kurikulum ini lahir karena pengaruh konsep di bidang manajemen MBO (management by objective). Metode, materi, dan tujuan pengajaran dirinci dalam Prosedur Pengembangan Sistem Instruksional (PPSI), dikenal dengan istilah satuan pelajaran, yaitu rencana pelajaran setiap satuan bahasan.
6. Kurikulum 1984
Kurikulum 1984 mengusung pendekatan proses keahlian. Meski mengutamakan pendekatan proses, tapi faktor tujuan tetap penting. Kurikulum ini juga sering disebut dengan Kurikulum 1975 Disempurnakan. Posisi siswa ditempatkan sebagai subjek belajar, yaitu dari mengamati sesuatu, mengelompokkan, mendiskusikan, hingga melaporkan. Model ini disebut Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA).
7. Kurikulum 1994
Pada tahun 1994 pemerintah memperbarui kurikulum sebagai upaya memadukan kurikulum-kurikulum sebelumnya, terutama Kurikulum 1975 dan 1984. Namun, perpaduan antara tujuan dan proses nampaknya belum berhasil. Akibatnya banyak kritik berdatangan, disebabkan oleh beban belajar siswa dinilai terlalu berat, dari muatan nasional sampai muatan lokal, seperti bahasa daerah, kesenian, keterampilan daerah, dan lain-lain.
8. Kurikulum 2004
Pada tahun 2004 diluncurkan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) sebagai pengganti Kurikulum 1994. Suatu program pendidikan berbasis kompetensi yang harus mengandung tiga unsur pokok, yaitu pemilihan kompetensi sesuai spesifikasi, indikator-indikator evaluasi untuk menentukan keberhasilan pencapaian kompetensi, dan pengembangan pembelajaran.
KBK mempunyai ciri-ciri yang menekankan pada ketercapaian kompetensi siswa baik secara individual maupun klasikal, berorientasi pada hasil belajar dan keberagaman. Kegiatan belajar menggunakan pendekatan dan metode bervariasi, sumber belajar bukan hanya guru, tetapi juga sumber belajar lainnya yang memenuhi unsur edukatif.
9. Kurikulum 2006
Kurikulum ini hampir mirip dengan Kurikulum 2004. Perbedaan menonjol terletak pada kewenangan dalam penyusunannya, yaitu mengacu pada jiwa dari desentralisasi sistem pendidikan Indonesia. Pada Kurikulum 2006, pemerintah pusat menetapkan standar kompetensi dan kompetensi dasar. Guru dituntut mampu mengembangkan sendiri silabus dan penilaian sesuai kondisi sekolah dan daerahnya. Hasil pengembangan dari semua mata pelajaran dihimpun menjadi sebuah perangkat. Kurikulum ini juga dinamakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
10. Kurikulum 2013
Kurikulum ini adalah pengganti kurikulum KTSP. Kurikulum 2013 memiliki tiga aspek penilaian, yaitu aspek pengetahuan, aspek keterampilan, dan aspek sikap dan perilaku. Di dalam Kurikulum 2013, terutama di dalam materi pembelajaran terdapat materi yang dirampingkan dan materi yang ditambahkan. Materi yang dirampingkan terlihat ada di materi Bahasa Indonesia, IPS, PPKn, dsb, sedangkan materi yang ditambahkan adalah materi Matematika.
11. Kurikulum 2021 - Kurikulum Merdeka
Kemudian pada tahun 2021, Kemendikbudristek memperkenalkan Kurikulum Prototipe sebagai opsi tambahan bagi satuan pendidikan untuk melakukan pemulihan pembelajaran. Kurikulum Prototipe ini mulai diterapkan di Sekolah Penggerak dan SMK Pusat Keunggulan (SMK PK) . Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menyebutkan kurikulum prototipe ini akan ditawarkan kurikulum ini mulai Tahun 2022. Besar kemungkinan akan dimulai pada tahun ajaran baru 2022/2023, yaitu tepatnya pada bulan juli 2022 mendatang. Kurikulum yang bersifat opsional ini memang memiliki tujuan untuk memberikan ruang lebih banyak bagi pengembangan karakter dan kompetensi siswa
Rangkuman dan Intisari Modul (otw)
Klik disini : Aksi Nyata PMM terkurasi dan Lolos