Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran
Apa Itu Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran?
Pendidik perlu menetapkan kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran untuk mengetahui apakah peserta didik telah berhasil mencapai tujuan pembelajaran. Namun apa itu kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran? Apa perbedaannya dengan KKM?
Referensi:
Panduan Pembelajaran dan Asesmen, Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Menengah (2022). Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia: Jakarta
Menentukan Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran
Pendidik memiliki keleluasaan untuk menentukan kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran. Terdapat beberapa pendekatan yang dapat digunakan, yaitu pendekatan rubrik, deskripsi kriteria, dan interval nilai. Bagaimana cara menentukan pendekatan yang tepat? Apa perbedaan dari ketiga pendekatan tersebut?
Referensi:
Panduan Pembelajaran dan Asesmen, Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Menengah (2022). Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia: Jakarta
Pendekatan Penilaian
Deskripsi (Kriteria ketuntasan suatu tugas, projek akrhir, projek tema, dengan memberikan tanda ceklis pada tujuan pembelajar pada kolom memadai / tidak memadai)
Buatlah kolom kesimpulan sebagai intervensi bagi pendidikan, jumlah ceklis diberikan kebebasan pada pendidik sesuai dengan tujuan pembelajaran.
Rubrik (menggunakan rubrik dalam menentukan tujuan pembelajaran)
pendidik menetapkan kriteria 2 bagian, dan tiap bagian dirinci lagi (baru berkembang, layak, cakap, mahir) tambahkan juga kolom kesimpulan
Skala / Interval nilai (pendidik dapat menggunakan rubrik atau nilai test. buatlah tindahk lanjutnya dulu.
Serangkaian kriteria indikator yang menunjukkan proses peserta didik untuk mencapai kompetensi pada tujuan pembelajaran dikenal dengan istilah …
Kriteria diagnostik tujuan pembelajaran
K riteria ketercapaian tujuan pembelajaran
K riteria kelulusan
K riteria pemahaman tujuan pembelajaran
Di bawah ini merupakan pendekatan yang dapat digunakan pendidik dalam menetapkan kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran, KECUALI…
Pendekatan menggunakan deskripsi kriteria
Pendekatan menggunakan rubrik
Pendekatan menggunakan instrumen jurnal dan portfolio
Pendekatan menggunakan skala atau interval nilai
Bagaimana penentuan kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran yang Ibu dan Bapak lakukan selama ini?
Saat ini masih mengunakan K.13
KKM dibuat bersama dengan kurang memperhatikan intake dan kemampuan murid dan disepakati secara bersama
Pendekatan Rubrik
Pendekatan rubrik merupakan salah satu pendekatan yang paling komrehensif dan disarankan dalam menentukan kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran. Pada video ini, kita akan mempelajari bagaimana cara membuat kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran dalam bentuk rubrik.
Referensi:
Panduan Pembelajaran dan Asesmen, Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Menengah (2022). Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia: Jakarta
Pendekatan Deskripsi Kriteria
Pendekatan deskripsi kriteria merupakan salah satu pendekatan yang dapat digunakan untuk menentukan kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran. Lalu, apa saja komponen dalam deskripsi kriteria? Bagaimana menyusun kriteria ketercapaian dengan menggunakan deskripsi kriteria?
Referensi:
Panduan Pembelajaran dan Asesmen, Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Menengah (2022). Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia: Jakarta
Pendekatan Interval Nilai
Pendekatan interval nilai merupakan salah satu pendekatan yang dapat digunakan untuk menentukan kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran. Lalu, apa saja komponen dalam interval nilai? Bagaimana menyusun kriteria ketercapaian dengan menggunakan interval nilai?
Referensi:
Panduan Pembelajaran dan Asesmen, Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Menengah (2022). Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia: Jakarta
Di bawah ini, pernyataan yang paling tepat terkait pendekatan rubrik adalah...
Kriteria disusun secara detail untuk setiap murid
Capaian kriteria dikonversi dengan angka
Kriteria dideskripsikan berdasarkan jenjang pemahaman murid
Capaian kriteria disusun berdasarkan materi
Manakah alur yang tepat yang dilakukan Ibu Amrita untuk membuat deskripsi kriteria?
Menyusun kompetensi sesuai dengan kata kerja operasional, menetapkan instrumen pengukuran dan melakukan pengukuran
Memeriksa prasyarat kompetensi, menetapkan indikator tujuan pembelajaran, menyusun instrumen pengukuran sesuai dengan kompetensi dan bentuk asesmen
Menetapkan tujuan pembelajaran, menyusun kompetensi dan menentukan kata kerja operasional
Menentukan kata kerja operasional, menetapkan tujuan pembelajaran dan menyusun kompetensi yang sesuai dengan kata kerja operasional
Hal-hal berikut ini yang tidak ditetapkan pada saat membuat pendekatan interval nilai adalah...
Kriteria penilaian
Interval nilai
Tindak lanjut (misalnya, terkait remedial)
Capaian pembelajaran
Berdasarkan ketiga pendekatan yang telah dipelajari, pendekatan apa yang paling sering Ibu dan Bapak gunakan? Mengapa?
Skala / Interval nilai (pendidik dapat menggunakan rubrik atau nilai test.karena dengan memberikan nilai, kita dapat melihat kemampuan anak pada setiap materi dengan indikator yang akan diujikan
Post test
Pada pendekatan jenis ini, pendidik menetapkan serangkaian deskripsi kriteria ketuntasan yang berhubungan dengan suatu tugas, projek akhir, projek penutup tema, atau apapun yang hendak dinilai. Apa pendekatan yang dimaksud?
Pendekatan menggunakan skala atau interval nilai
Pendekatan menggunakan deskripsi kriteria
Pendekatan menggunakan instrumen jurnal dan portfolio
Pendekatan menggunakan rubrik
Keempat pernyataan di bawah ini menjelaskan tentang hubungan antara kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran dengan asesmen. Manakah pernyataan yang kurang tepat mengenai hubungan keduanya?
Asesmen dan kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran merupakan dua komponen yang saling terpisah dan tidak berkaitan
Asesmen yang disusun harus selaras dengan kriteria ketercapaian dari tiap tujuan pembelajaran
Saat pendidik merancang asesmen, maka mereka perlu menentukan kriteria ketercapaian tujuan pembelajarannya pula
Kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran menjadi acuan dalam perumusan deskripsi kriteria pada instrumen asesmen
Pendekatan yang dapat memberikan deskripsi dan tahapan kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran dengan sangat komprehensif ialah pendekatan...
Deskripsi Kriteria
Rubrik
Interval Nilai
Bloom
Pada tujuan pembelajaran “Peserta didik mampu memahami dan memaknai teks narasi yang dibacakan atau dari media audio” Berikut ini indikator tujuan pembelajaran yang tepat adalah….
Peserta didik mampu menunjukkan bagian teks narasi
Peserta didik menjelaskan kembali cerita teks narasi secara runtut
Peserta didik menulis cerita yang dibacakan guru
Peserta didik mendengarkan teks narasi yang dibacakan guru
Interval nilai olahraga kasti:
0 - 40 Belum mencapai, remedial di seluruh bagian
41 - 75 Belum mencapai ketuntasan, remedial di bagian tertentu
76 - 100 Sudah mencapai ketuntasan, tidak perlu remedial
101 - 150 Di atas ketuntasan, perlu pengayaan
Ternyata, dari total 30 peserta didik di kelas, 20 diantaranya mendapat nilai 60, karena kemampuan menangkap bola yang perlu ditingkatkan. Contoh tindak lanjut yang bisa diberikan bagi para peserta didik tersebut adalah...
Mengulang asesmen hanya untuk peserta didik bersangkutan
Mengulang asesmen untuk seluruh kelas
Menambah porsi latihan peserta didik dengan cara berlatih berpasangan (sparring partner)
Tidak perlu ada pengulangan apapun
Ibu sulis mengajarkan materi tentang Bahasa Indonesia pada fase B. Dalam tujuan pembelajaran tertera "Peserta didik mampu membuat laporan hasil pengamatan berdasarkan hasil wawancara". Berikut ini indikator kompetensi yang tepat untuk membantu Ibu Sulis menulis deskripsi kriteria tersebut adalah….
Peserta didik menunjukkan kemampuan penulisan teks eksplanasi dengan runut
Peserta didik menjelaskan teks eksplanasi dengan baik
Peserta didik memahami teks eksplanasi dengan baik
Peserta didik mampu mendengarkan wawancara dengan baik
Berikut ini yang bukan tujuan utama dari hasil asesmen menggunakan interval nilai, adalah...
Mendapat pemetaan kemampuan peserta didik di kelas
Merancang proses pembelajaran berikutnya
Bahan akreditasi sekolah
Mengevaluasi proses pembelajaran
Apakah perbedaan yang paling mendasar antara KKM dengan kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran?
KKM dirumuskan di awal tahun ajaran, kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran dapat dirumuskan di tengah proses belajar
KKM hanya berupa indikator angka, kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran berupa deskripsi konkret mengenai kompetensi yang perlu dikuasai peserta didik
KKM dirumuskan oleh kepala sekolah, kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran dirumuskan oleh guru
KKM tidak dapat berubah sepanjang tahun, kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran dapat disesuaikan dengan tingkat kesulitan materi
Bu Ida sedang mengajarkan materi Bahasa Indonesia pada fase B. Saat membuat deskripsi kriteria, Bu Ida mengambil tujuan pembelajaran sebagai berikut “Peserta didik mampu membuat laporan hasil pengamatan berdasarkan hasil wawancara”. Indikator tujuan pembelajaran yang tepat adalah….
Peserta didik mampu menjelaskan hubungan kausalitas disertai dengan argumen yang logis berdasarkan hasil wawancara
Peserta didik mampu membacakan laporan berdasarkan urutan waktu kejadian
Peserta didik mampu melibatkan narasumber dalam pengamatan
Peserta didik mampu menuliskan kejadian dan sumber referensi yang mendukung dalam laporan
Manakah pernyataan yang kurang tepat mengenai fungsi kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran?
Untuk merefleksikan proses pembelajaran
Untuk menganalisis tingkat penguasaan kompetensi peserta didik
Untuk membantu pendidik memperbaiki proses pembelajaran
Untuk menentukan nilai minimal yang harus dicapai peserta didik
Apa perbedaan paling mendasar antara pendekatan menggunakan deskripsi kriteria dengan pendekatan menggunakan rubrik?
Pada pendekatan rubrik, penjelasan untuk tiap indikator lebih komprehensif dibandingkan dengan pendekatan deskripsi kriteria
Pada pendekatan rubrik ada 4 tahap pencapaian, sedangkan pada pendekatan deskripsi kriteria hanya ada 2 tahap
Pendekatan rubrik diterapkan pada tugas berbentuk proyek jangka panjang, sedangkan pendekatan deskripsi kriteria untuk tugas berbentuk proyek jangka pendek hingga menengah
Pendekatan rubrik lebih memakan waktu, sedangkan pendekatan deskripsi kriteria lebih singkat waktunya
Di bawah ini, contoh urutan jenjang capaian yang tepat dalam pendekatan rubrik adalah….
Baru berkembang, cakap, mahir, layak
Cakap, mahir, baru berkembang, layak
Baru berkembang, layak, cakap, mahir
Baru berkembang, mahir, layak, cakap
Tindak Lanjut Ketercapaian Tujuan Pembelajaran
Setelah mengetahui ketercapaian tujuan pembelajaran peserta didik, lalu apa yang harus seorang pendidik lakukan? Pada video ini, kita akan mempelajari kaitan antara ketercapaian tujuan pembelajaran dengan asesmen, miskonsepsi terhadap remedial, dan bagaimana penerapan remedial yang tepat sesuai dengan Kurikulum Merdeka.
Referensi:
Panduan Pembelajaran dan Asesmen, Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Menengah (2022). Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia: Jakarta
Merefleksikan Pembelajaran Peserta Didik
Salah satu cara menindaklanjuti ketercapaian tujuan pembelajaran peserta didik adalah dengan melakukan refleksi terhadap pembelajaran peserta didik. Dengan melakukan refleksi kita akan membantu peserta didik untuk mencapai tujuan pembelajaran yang sudah ditentukan.
Referensi:
Panduan Pembelajaran dan Asesmen, Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Menengah (2022). Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia: Jakarta
Mengevaluasi Rancangan Pembelajaran
Selain melakukan refleksi pembelajaran peserta didik, ternyata pendidik juga dapat berefleksi dengan cara mengevaluasi rancangan pembelajaran yang sudah kita rencanakan sebelumnya. Apakah tujuan pembelajaran yang saya tentukan terlalu sulit? Atau terlalu mudah? Apakah sudah relevan dengan capaian pembelajaran yang diharapkan?
Referensi:
Panduan Pembelajaran dan Asesmen, Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Menengah (2022). Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia: Jakarta
Pertanyaan Reflektif
Apakah penilaian yang saya gunakan benar-benar mencerminkan proses pembelajaran yang utuh
Mengapa saya memlih topoik ini untuk mencapai CP
Strategi baru yang saya coba akhir-akhir ini
Dengan Cara apa saya memberikan pengalaman yang menantang dalam proses PBM
apa yang saya lakukan ketika menemukan murid yang kesulitan dalam belajar
apakah ada peserta didik yang tidak mendapatkan manfaat
Kegiatan yang dapat dilakukan guru setelah mendapatkan hasil asesmen, kecuali…
Melakukan refleksi proses belajar bersama peserta didik
Melakukan diferensiasi proses belajar
Melakukan refleksi diri
Menggunakan soal yang sama untuk remedial
Hal pertama yang sebaiknya dilakukan pendidik ketika mendapati peserta didik yang belum mencapai tujuan pembelajaran adalah…
marah
sedih
membuat soal remedial
melakukan refleksi bersama peserta didik
Hal pertama yang sebaiknya dilakukan pendidik ketika mendapati banyak sekali peserta didik yang belum mencapai tujuan pembelajaran adalah…
marah
sedih
membuat soal remedial
melakukan refleksi mengenai proses perencanaan mengajar
Bagaimana cara Ibu dan Bapak menindaklanjuti ketercapaian tujuan pembelajaran peserta didik selama ini?
melihat hasil dari asesmen yang diberikan dan mengulangi materi dengan berrefleksi terlebih dahulu bersama murid
POST TEST
Kegiatan yang kurang tepat dalam melakukan tindak lanjut ketercapaian tujuan pembelajaran adalah…
Melakukan tes ulang tanpa melakukan diferensiasi belajar
Melakukan refleksi proses belajar bersama peserta didik
Melakukan diferensiasi proses belajar
Melakukan refleksi diri
Hasil dari asesmen awal dapat digunakan sebagai rujukan strategi mencapai tujuan pembelajaran karena…
Dapat digunakan untuk nilai rapor
Dapat digunakan sebagai dasar merancang alur tujuan pembelajaran dan proses diferensiasi
Dapat digunakan untuk diskusi bersama dengan orang tua
Dapat digunakan untuk sumatif
Salah satu contoh bentuk asesmen yang dirancang dengan adil dan proporsional adalah...
Projek yang melibatkan minat peserta didik
200 soal tes pilihan ganda untuk kelas 5 SD
Soal tes yang sama seperti pada soal latihan
Projek pameran karya yang diberikan dengan waktu singkat
Bu Eca mendapati ada peserta didik yang kesulitan saat mencapai tujuan pembelajaran karena motivasi belajar yang rendah. Setelah ditelusuri dari hasil refleksi bersama peserta didik, ternyata ditemukan bahwa ia kurang bersemangat jika media pembelajarannya tidak memuat visual. Hal yang dapat Bu Eca lakukan adalah…
Melakukan pendekatan atau strategi belajar yang berbeda
Memberikan hukuman
Menyediakan waktu yang sedikit lebih panjang untuk peserta didik belajar/mengerjakan asesmen
Marah
Pak Robin mendapati ada peserta didik yang kesulitan saat mencapai tujuan pembelajaran yang ditentukan karena bentuk asesmen yang tidak reliabel. Hal yang dapat Pak Robin lakukan adalah…
Melakukan pendekatan atau strategi asesmen yang berbeda
Menyediakan bantuan belajar yang lebih intensif
Menyediakan waktu yang sedikit lebih panjang untuk peserta didik belajar/mengerjakan penilaian
Marah
Mekanisme Kenaikan Kelas
Pada Kurikulum Merdeka, satuan pendidikan memiliki keleluasaan untuk menentukan kriteria kenaikan kelas. Walaupun begitu, dalam proses penentuan kenaikan kelas, perlu dilakukan pertimbangan yang matang sehingga opsi tidak naik kelas menjadi pilihan paling akhir. Mengapa demikian?
Referensi:
Panduan Pembelajaran dan Asesmen, Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Menengah (2022). Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia: Jakarta
Kenaikan Kelas pada Fase yang Sama
Pada Kurikulum Merdeka, terdapat penggunaan fase dalam capaian pembelajarannya. Lalu bagaimana mekanisme kenaikan kelas pada fase yang sama? Pada video ini kita akan menyaksikan ilustrasi proses kenaikan kelas pada fase yang sama serta tindak lanjutnya.
Referensi:
Panduan Pembelajaran dan Asesmen, Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Menengah (2022). Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia: Jakarta
Kenaikan Kelas pada Dua Fase yang Berbeda
Setelah mengenali mekanisme kenaikan kelas pada fase yang sama, kali ini kita akan mempelajari mekanisme kenaikan kelas pada dua fase yang berbeda. Apakah prinsip dan mekanismenya akan berbeda?
Referensi:
Panduan Pembelajaran dan Asesmen, Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Menengah (2022). Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia: Jakarta
Kriteria kenaikan kelas ditentukan oleh…
Regulasi Kurikulum Merdeka
Keputusan rapat dewan guru
Dinas Pendidikan Kota
Kemendikbudristek
Tindak lanjut yang perlu diambil pendidik saat ada peserta didik yang tidak dapat mencapai tujuan pembelajaran antara lain adalah…
memberikan perlakuan khusus, misalnya strategi belajar lain atau tambahan waktu.
mengubah ruang lingkup capaian pembelajaran sesuai kebutuhan peserta didik.
melakukan pengolahan nilai sehingga peserta didik bisa memenuhi tujuan pembelajaran.
melaporkan kondisi murid pada dinas pendidikan kota/kabupaten untuk ditangani.
Kenaikan kelas pada dua fase yang berbeda dapat dilakukan dengan...
melaksanakan arahan dari dinas pendidikan.
mempertimbangkan kebutuhan belajar peserta didik.
memperhatikan nilai ketuntasan minimal.
memenuhi keinginan murid dan orang tua.
Apa yang menjadi pertimbangan Ibu dan Bapak dalam menentukan kenaikan kelas selama ini?
berdasarkan capaian hasil pembelajaran bagi murid yang memiliki maskimal 3 mapel yang dibawah KKM maka masih boleh naik kelas
berikutnya juga presensi dan kehadiran
Mekanisme Kelulusan
Sebagai pendidik, pasti kita pernah dihadapkan oleh isu kelulusan setiap akhir tahun ajaran. Lantas, apa saja yang perlu kita pertimbangkan untuk menentukan kelulusan peserta didik? Apakah ada praktik yang dapat kita lakukan untuk meningkatkan tingkat kelulusan peserta didik kita?
Referensi:
Panduan Pembelajaran dan Asesmen, Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Menengah (2022). Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia: Jakarta
Pada Kurikulum Merdeka, siapa yang berhak menentukan kelulusan peserta didik?
Dinas pendidikan kota/kabupaten
Komite Pembelajaran
Satuan Pendidikan
Kemendikbudristek
Apa yang menjadi pertimbangan Ibu dan Bapak dalam menentukan kelulusan selama ini?
kehadiran
sikap
dan Kriteria ketuntasan dalam pembelajaran
POST TEST
Peserta didik dapat dinyatakan lulus, salah satunya jika…
Telah mengikuti penilaian sumatif
Memiliki nilai minimal 7,5
Kehadiran di atas 90%
Tidak memiliki masalah perilaku
Dalam memutuskan kelulusan peserta didik di jenjang SMP, pendidik menentukan kelulusan dengan…
Mempertimbangkan hasil ujian kelulusan di akhir kelas 9
Mempertimbangkan laporan hasil belajar kelas 7, 8 dan 9
Mempertimbangkan seluruh kompetensi inti di jenjang SMP
Mempertimbangkan hasil penelusuran minat dan bakat
Mempertimbangkan besarnya dampak dari keputusan tidak naik kelas, maka pendidik perlu melakukan langkah-langkah antisipasi sepanjang proses pembelajaran. Misalnya…
Menyusun dokumen regulasi mengenai kriteria kenaikan kelas yang rinci sebagai acuan
Merancang sistem penilaian terpadu sehingga guru dapat melakukan penilaian otentik
Memahami panduan yang dikeluarkan Kemendikbudristek mengenai kenaikan kelas
Mendorong refleksi dan umpan balik untuk membantu peserta didik yang mengalami ketertinggalan
Bagaimana nilai peserta didik yang belum mencapai tujuan pembelajaran di akhir tahun ajaran dituliskan dalam rapor?
Dalam rapor dituliskan nilai akhir yang didapatkan dari pengolahan nilai harian, nilai PTS, nilai PAS dan nilai karakter
Dalam rapor dituliskan nilai sebenarnya beserta deskripsi bahwa peserta didik memiliki tujuan pembelajaran yang perlu ditindaklanjuti di kelas berikutnya
Dalam rapor dituliskan nilai tiap kompetensi dasar yang dibagi dalam 4 kompetensi inti yaitu spiritual, sosial, pengetahuan dan keterampilan
Dalam rapor dituliskan nilai sebenarnya beserta deskripsi bahwa peserta didik diputuskan untuk tinggal kelas dan perlu mengulang pelajaran
Informasi yang diperlukan agar para pendidik bisa memetakan masalah dan membuat keputusan yang tepat terkait kenaikan kelas adalah…
Hambatan belajar yang dialami peserta didik dan latar belakangnya
Sertifikat perlombaan dan piala yang pernah didapatkan peserta didik
Panduan Pembelajaran dan Asesmen dari Kemendikbudristek
Nilai akhir peserta didik yang diolah dari nilai-nilai ujian
![](https://www.google.com/images/icons/product/drive-32.png)